Anda di halaman 1dari 3

Dars 20

MATAN
Lanjutan dari Shalat menjadi batal karena 14 hal:
1. Meloncat yang parah
2. Memukul yang berat
3. Menambah rukun gerakan dengan sengaja
4. Mendahului imam dengan dua rukun gerakan dan ketinggalan dengan imam dua rukun
tanpa udzur
5. Adanya niat untuk memutus shalat
6. Men’taliq untuk memutus shalat dengan suatu hal
7. Bimbang atau ragu untuk keluar dari shalat atau tidak
SYARAH
Lanjutan dari Shalat menjadi batal karena 14 hal:
8. Meloncat yang parah
Melonct yang parah artinya seluruh badannya ikut bergerak untuk meloncat, jika tidak
parah tidak membatalkan shalat
9. Memukul yang berat
Memukul yang berat artinya gerakan memukul yang membuat seluruh badan ikut
bergerak
10. Menambah rukun gerakan dengan sengaja atau dengan tahu hal keharaman hal tersebut
Contohnya seperti ruku tapi bukan dalam rangka mengikuti imam.
11. Mendahului imam dengan dua rukun gerakan dan ketinggalan dengan imam dua rukun
tanpa udzur
Ketika ma’mum mendahului atau ketinggalan dua rukun gerakan meskipun bukan rukun
panjang tanpa ada udzur dapat membatalkan shalat. Gambaran dari dua rukun yang
mendahului atau yang ketiggalan adalah imam dan ma’mum tidak berada dalam dua
rukun tersebut di waktu yang sama, imam belum masuk ke dua rukun tapi ma’mum
sudah meninggalkan dua rukun atau sebaliknya.
Gambaran mendahului dua rukun: ma’mum menempuh sujud padahal imam masih
berdiri untuk membaca surat (maka ma’mum mendahului imam pada dua rukun yaitu
ruku dan i;tidal) atau termasuk juga jika mendahului satu rukun berturut-turut sebanyak
2x sehingga jatuhnya mendahului dua rukun seperti: ma’mum sudah ruku sebelum imam,
saat imam mau ruku’ ma’mum bangkit, dan saat imam mau bangit ma’mum sujud jadi
ma’mum tidak bertemu imam dalam sujud dan i’tidal,
Gambaran ketinggalan dua rukun: Imam sudah meninggalkan i’tidal, ma’mum masih
berdiri.
Udzur ketika mendahului yaitu lupa dan jahl sedangkan udzur untuk ketinggalan yaitu
ada lupa, jahl, dan selain keduanya.
Dalam hal mendahului, jika ketinggalan kurang dari dua rukun tidaklah batal namun
haram menurut Ramli dan makruh menurut ibnu hajar
12. Adanya niat untuk memutus shalat
Baik niat tersebur muncul langsung saat itu, atau setelah satu rakaat, walaupun pindah
niat ke shalat yang lain karena niat shalat itu harus ada dan terjaga dari awal hingga akhir.
13. Men’taliq untuk memutus shalat dengan suatu hal
Jika shalat dita’liq untuk diputus dengan sesuatu yang masuk akal maka batal, jika suatu
hal tersebut tidak masuk akal atau tidak mungkin maka tidak batal.
14. Bimbang atau ragu untuk keluar dari shalat atau tidak

MATAN
Shalat-Shalat yang wajib pada shalat tersebut untuk niat menjadi imam ketika menjadi imam:
1. Shalat jumat
2. Shalat yang diulang atau qadha
3. Shalat nadzar berjamaah
4. Shalat jamak taqdim karena hujan
SYARAH
Imam wajib niat menjadi imam bersamaan dengan takbiratul ihram untuk keempat shaat di atas,
jika tidak berniat menjadi imam maka shalatnya tidak sah kecuali pada shalat nadzar berjama’ah,
karena pada shalat tersebut, shalatnya teteap sah hanya saja berganti jadi shalat munfarid namun
tetap berdosa juga. Selain pada empat shlat di atas, imam tidak wajib berniat menjadi imam
ketika menjadi imam, namun niat menjadi imam akan menjadikan untuk mendapatkan
keutamaan berjama’ah, jika niat menjadi imam di tengah shalat maka keutamaannya didapat
sejak niatnya tadi yaitu di tengah shalat.
MATAN
Syarat Qudwah (mengikuti imam) ada 11:
1. Tidak meyakini atau mengetahui batalnya imam
2. Tidak meyakini bahwa shalatnya imam itu wajib qadha
3. Imam gak boleh jadi makmum
4. Imam tidak ummi
5. Tidak boleh mendahului imam dalam posisinya
6. Harus bisa mengetahui gerakan perpindahan imam dalam shalat
SYARAH
Syarat Qudwah (mengikuti imam) ada 11:
1. Tidak meyakini atau mengetahui batalnya imam
2. Tidak meyakini bahwa shalatnya imam itu wajib qadha
3. Imam gak boleh jadi makmum
Saat seseorang masih menjadi ma’mum tidak boleh dijadikan imam kecuali orang itu
telah berdiri untuk masbuq maka baru bisa dijadikan imam. Ketika seseorang ragu saat
apakah orang tersebut imam atau ma’mum maka juga tidak boleh menjadikan keduanya
imam.
4. Imam tidak ummi
Ummi yang dimaksud secara istilah dalam hal ini yaitu tidak bisa membaca satu huruf di
dalam Al Fatihah dengan benar baik dari sisi makhraj ataupun dalam tasydid. Dalam hal
ini jika ada ma’mum yang lebih baik dari imam dalam kondisi tadi dan memungkinkan
untuk berganti menjadi imam maka shalatnya tidak sah kecuali jika kemampuan
ma’mumnya semisal imam maka tidak mengapa.
5. Tidak boleh mendahului imam dalam posisinya
Ketika berdiri ukurannya adalah mata kaki, ketika duduk ukurannya pantatnya, ketika
miring ukurannya adalah bijanibihi, dan ketika mustalqin dengan kepalanya. Ketika
posisinya sama maka makruh.
6. Bisa mengetahui gerakan perpindahan imam dalam shalat baik dengan melihat ma’mum
lain, mendengar suara imam atau suara mubaligh walaupun mubaligh itu tidak shalat

Anda mungkin juga menyukai