Napoleon Bonaparte 1769
Napoleon Bonaparte 1769
Begitu sampai di Perancis, Napoleon yang jeli itu dapat berkesimpulan bahwa rakyat
Perancis lebih terkenang dengan kemenangan-kemenangannya di Itali ketimbang
kegagalan ekspedisi Perancis ke Mesir. Berpegang pada fakta ini, hanya sebulan
sesudah dia menginjak bumi Perancis, Napoleon ambil bagian dalam perebutan
kekuasaan bersama Albe Sieyes dan lain-lainnya. Kup ini melahirkan sebuah
pemerintah baru yang disebut "Consulate" dan Napoleon menjadi Konsul pertama.
Kendati konstitusi sudah disusun dengan cermat dan diterima lewat persetujuan
plebisit rakyat, ini cuma kedok belaka untuk menutupi kediktatoran militer Napoleon
yang dengan segera mampu menyikut dan melumpuhkan lawan-lawannya.
PaRaDoX / elaksamana@Yahoo.com
© All Right Reserved Presented 2005
INFORMATION of ELAKSAMANA
Tetapi salah satu perombakan yang dilakukan oleh Napoleon punya daya pengaruh
yang melampaui batas negeri Perancis sendiri. Yaitu, penyusunan apa yang
termasyhur dengan sebutan Code Napoleon. Dalam banyak hal, code ini
mencerminkan ide-ide Revolusi Perancis. Misalnya, di bawah code ini tidak ada hak-
hak istimewa berdasar kelahiran dan asal-usul, semua orang sama derajat di mata
hukum. Berbarengan dengan itu code tersebut cukup mendekati hukum-hukum lama
dan adat kebiasaan Perancis sehingga diterima oleh rakyat Perancis dan sistem
pengadilannya. Secara umum, code itu moderat, terorganisir rapi dan ditulis dengan
ringkas, jelas, serta dapat diterima, tambahan pula mudah difahami. Akibatnya, code
ini tidak hanya berlaku di Perancis (hukum perdata Perancis yang berlaku sekarang
hampir mirip dengan Code Napoleon itu) tetapi juga diterima pula di negeri-negeri
lain dengan perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan keperluan setempat.
PaRaDoX / elaksamana@Yahoo.com
© All Right Reserved Presented 2005
INFORMATION of ELAKSAMANA
Hasil dari perbuatan ini sudah sama diketahui. Tentara Rusia umumnya menghindar
dari pertempuran langsung berhadapan dengan tentara Napoleon, karena itu
Napoleon dapat maju dengan cepatnya. Di bulan September Napoleon menduduki
Moskow. Tetapi, orang Rusia membumihanguskan kota itu dan sebagian besar rata
dengan tanah. Sesudah menunggu lima minggu di Moskow (dengan harapan sia-sia
Rusia akan menawarkan perdamaian), Napoleon akhirnya memutuskan mundur, tetapi
keputusan ini sudah terlambat. Gabungan antara pukulan tentara Rusia dan musim
dingin yang kejam, tak memadainya suplai pasukan Perancis mengakibatkan gerakan
mundur itu menjadi gerakan mundur yang morat-marit. Kurang dari sepuluh persen
tentara raksasa Perancis bisa keluar dari bumi Rusia hidup-hidup.
Negara-negara Eropa lain, seperti Austria dan Prusia, sadar benar mereka punya
kesempatan baik menghajar Perancis. Mereka menggabungkan semua kekuatan
menghadapi Napoleon,dan pada saat pertempuran di Leipzig bulan Oktober 1813,
Napoleon kembali mendapat pukulan pahit hingga sempoyongan. Tahun berikutnya dia
berhenti dan dibuang ke Pulau Elba, sebuah pulau kecil di lepas pantai Itali.
Di tahun 1815 dia melarikan diri dari Pulau Elba, kembali ke Perancis, disambut baik
dan kembali berkuasa. Kekuatan-kekuatan Eropa segera memaklumkan perang dan
seratus hari sehabis duduknya lagi ia di tahta kekuasaan, Napoleon mengalami
kekalahan yang mematikan di Waterloo.
Sesudah Waterloo, Napoleon dipenjara oleh orang Inggris di St. Helena, sebuah
pulau kecil di selatan Samudera Atlantik. Di sinilah dia menghembuskan nafasnya
yang terakhir tahun 1821 akibat serangan kanker.
PaRaDoX / elaksamana@Yahoo.com
© All Right Reserved Presented 2005
INFORMATION of ELAKSAMANA
Napoleon tentu saja seorang "egomaniac" dan sering dianggap semodel dengan
Hitler. Tetapi, ada perbedaan yang ruwet diantara keduanya. Jika Hitler bertindak
sebagian terbesarnya atas dorongan ideologi yang tersembunyi, Napoleon semata-
mata terdorong oleh ambisi yang oportunistis dan dia tak punya selera melakukan
penjagalan besar dan gila-gilaan. Dalam masa pemerintahan Napoleon, tidak terdapat
semacam kamp konsentrasi seperti yang dipunyai Hitler.
Teramat masyhurnya nama Napoleon amat mudah menjebak orang menganggap dia
itu berpengaruh besar secara berlebih-lebihan. Masa pengaruh jangka pendeknya
memang besar, mungkin lebih besar dari Alexander Yang Agung walaupun tidak
sebesar Hitler. (Menurut taksiran, sekitar 500.000 tentara Perancis mati dalam
perang Napoleon, sedang sekitar 800.000 orang Jerman tewas selama Perang Dunia
ke-2). Dengan ukuran apa pun, perbuatan pengrusakan Napoleon lebih sedikit
ketimbang apa yang diperbuat Hitler.
Dalam kaitan pengaruh jangka panjang, tampaknya Napoleon lebih penting ketimbang
Hitler, meski lebih kurang penting dibanding Alexander Yang Agung. Napoleon
melakukan perubahan luas dalam tata administrasi Perancis, tetapi penduduk
Perancis cuma satu per tujuh puluh penduduk dunia. Dalam tiap kejadian, perubahan
administratif macam itu harus ditinjau dari sudut perspektif yang sewajarnya.
Pengaruhnya terhadap orang Perancis jauh lebih sedikit ketimbang perubahan-
perubahan sejumlah kemajuan teknologi dalam masa dua abad belakangan ini.
PaRaDoX / elaksamana@Yahoo.com
© All Right Reserved Presented 2005
INFORMATION of ELAKSAMANA
Napoleon juga membawa akibat timbulnya pengaruh-pengaruh luas dan besar dalam
revolusi Amerika Latin. Penyerbuannya ke Spanyol melemahkan pemerintahan
Spanyol sehingga cengkraman kolonialnya di daerah-daerah jajahannya juga dengan
sendirinya melonggar dan tidak efektif. Dalam situasi de facto otonomi inilah
gerakan-gerakan kemerdekaan Amerika Latin mulai meletus.
Dari semua langkah perbuatan Napoleon, yang paling penting dan paling punya
pengaruh berjangka panjang justru yang berada di luar rencananya dan tidak ada
sangkut pautnya dengan rencana Napoleon sendiri.
Di tahun 1803, Napoleon menjual daerah luas kepada Amerika Serikat. Dia tahu,
milik Perancis di Amerika Utara sulit dilindungi menghadapi serangan-serangan
Inggris. Selain itu, dia juga perlu duit, penjualan tanah Louisiana itu mungkin
merupakan jual-beli tanah secara damai yang terbesar dalam sejarah sekaligus
mengubah Amerika Serikat menjadi suatu negara yang berukuran benua. Sukar
dibayangkan apa bentuknya Amerika Serikat tanpa Louisiana ini. Pasti akan
merupakan negeri yang samasekali berbeda dengan apa yang kita kenal sekarang. Dan
pula layak diragukan Amerika Serikat bisa menjadi negeri kuat tanpa jual-beli
Louisiana ini.
Napoleon, tentu saja, bukanlah satu-satunya orang yang berperanan dan bertanggung
jawab atas penjualan ini. Pemerintah Amerika jelas pegang peranan pula. Tetapi,
penawaran Perancis menjual Louisiana diputuskan dalam perundingan oleh satu orang.
Dan orang itu Napoleon Bonaparte.
PaRaDoX / elaksamana@Yahoo.com
© All Right Reserved Presented 2005