Anda di halaman 1dari 2

1.

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan acidosis metabolik, edema paru
Tujuan : pasien menunjukan pola pernafasan efektif.
Kriteria hasil : setelah dilakukan intervensi 1x24 jam
-

Klien tidak sesak napas, RR dalam batas normal 16-20 x/menit.

Pemeriksaan gas arteri pH 7.40 0,005, HCO, 24 2 mEq/L, dan PaC


Intervensi

Rasional

1. Istirahatkan klien dengan posisi

1. Posisi fowler akan meningkatkan

fowler.

ekspansi paru optimal istirahat


akan mengurangi kerja jantung,
meningkatkan tenaga cadangan
jantung, dan menurunkan tekanan
darah.

2. Monitor ketat TTV.

2. Perubahan

TTV

akan

memberikan dampak pada risiko


asidosis yang bertambah berat
dan berindikasi pada intervensi
untuk

secepatnya

melakukan

koreksi asidosis
3. Kolaborasi dengan dokter untuk

3. Kolaborasi

pemberian natrium bikarbonat

bikarbonat.

30 60 mEq setiap hari

masalah
klorida,

pemberian
Jika

penyebab

adalah

masukkan

maka

adalah

pengobatannya

ditujukan

pada

menghilangkan sumber klorida.


4. Kolaborasikan dengan dokter

4. Larutan IV ringer laktat biasanya

untuk memberikan cairan ringer

merupakan cairan pilihan untuk

laktat secara intravena.

memperbaiki keadaan asidosis


metabolik dengan selisih anion
normal, serta kekurangan volume
ECF

yang

sering

keadaan ini.

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan fase diuresis

menyertai

Tujuan : defisit volume cairan dapat teratasi


Kriteria hasil : setelah dilakukan intervensi 1x24 jam
- Klien tidak mengeluh pusing, membran mukosa lembab, turgor kulit normal, TTV
dalam batas normal, CRT < 3 detik, urine > 600 ml/hari.
- Laboratorium : nilai hematokrit dan protein serum meningkat, BUN/Kreatinin
menurun

Intervensi

Rasional

1. Monitoring status cairan (turgor 1. Jumlah dan tipe cairan pengganti

kulit, membran mukosa, urine

ditentukan dari keadaan status

output)

cairan Penurunan volume cairan


mengakibatkan

menurunnya

produksi urine, monitoring yang


ketat pada produksi urine <600
ml/hari karena merupakan tandatanda

terjadinya

syok

hipovolemik.
2. Programkan untuk dialysis

2. Program dialisis akan mengganti


fugnsi

ginjal

yang

dalam

menjaga

terganggu

keseimbangan

cairan tubuh.
3. Kolaborasi

pemberian

Pertahankan 3. Jalur yang paten penting untuk


cairan

secara

intravena

pemberian cairan secara cepat dan


memudahkan

perawat

dalam

melakukan kontrol intake dan


output cairan.
4. Monitoring warna kulit, suhu, 4. Mengetahui

sianosis,

nadi

perifer,

diaforesis secara teratur.

dan

adanya
perifer.

adanya

peningkatan

pengaruh
tahanan

Anda mungkin juga menyukai