ESCHERICIA COLI
-
Gram (-)
Sifat peragian gas pada glukosa dan laktosa
3 macam strain pathogen :
EPEC
ETEC
EIEC
stad. karier 1 2 %
Terapi :
3 5 hari
volume banyak
frekuensi sering
lendir (+)
lekosit (-)
volume sedikit
frekuensi sering
lendir (+)
darah (+)
merah kehijauan
lekosit (+)
eritrosit (+)
KHOLERA
ETIOLOGI
Kuman Vibrio Kholera :
Gram negatif, bentuk koma, bakteri non invasif, toksis
enterotoksin
Serotip : Ogawa, Inaba, Hikojima
PATOGENESIS
-
PATOFISIOLOGI
Akibat diare akan terjadi :
Gangguan keseimbangan air dan elektrolit
Gangguan gizi
Hipoglikemi
Sebab kematian :
Renjatan hipovolemik terjadinya syok hipovolemik
Gagal jantung karena terjadi syok berulang kali yang
tidak teratasi
Gagal ginjal akut
MANIFESTASI KLINIS
masa inkubasi 6 jam 72 jam (8-48jam)
tempat infeksi : usus halus
diare profus mendadak dehidrasi
tenesmus (-) / rasa nyeri (-)
panas (-)
muntah
tinja air cucuran beras tajin rice water
bau anyir
LABORATORIUM
-
Diagnosa
Tinja
Anak
&
Dewasa Penderita
Kholera
(mEq/L)
Na
Cl
Bicarb
(Guttman)
94
32
84
34
(Pierce)
105
26
95
31
Non Kholera
56
25
55
14
12
110
45
Kholera anak
PENGOBATAN
Prinsip :
-
PENCEGAHAN
-
air bersih
makanan yang tercemar (-)
kontak langsung (-)
SHIGELLA-SHIGELLOSIS
Etiologi :
10 % diare akut pada anak
S. Flexneri : paling sering di Negara berkembang
S. Sonnei : paling sering di Negara maju
S. Dysentriae tipe 1 : epidemi dengan angka kematian
tinggi
S. Boydii : agak jarang
lamina propria
Basil berkembang > toksin-toksin
kerusakan epitel terbentuk ulcus
Patologi Disentri :
Patogenesis :
Disentri : tinja ada darah, mukus dan pus
Manifestasi Klinis :
-
Komplikasi :
dehidrasi berat
kekurangan gizi
diare persistent
hiponatremia
septicemia
sindroma uremik - hemolitik
2.
3.
4.
5.
Kampilobacter jejuni
Enteroinvasif E. Coli
Clostridium difisil
Entamoeba Histolitika
Yersinia Enterokolitika
Salmonella Enteritidis
Pengobatan :
1. Memperbaiki cairan dan elektrolit
2. Antibiotik :
Trimetropin (TMP): 10mg/kgBB/hr
Sulfametoksasol (SMX): 50 mg/kgBB/hr
Cotimoxasol dlm 2 do 5 hr
Ampisilin : 50-100 mg/kgBB/hr dlm 4 dosis; 57 hr
3. Pemberian makanan
-
Pencegahan :
MALABSORBSI KBH
KBH dibagi dalam :
1.
Monosakarida
2.
3.
Disakarida
: laktosa, sukrosa/gula
pasir, maltosa
Polisakarida
: glikogen, amilum, tepung
tidak penting
dipecah jadi disakarida
oleh enzim amylase,
kemudian masuk ke
dalam usus halus
Max : aterm
Mudah rusak
Susu sapi
MALABSORPSI KBH :
Aquired Lactase Deficiency ( sekunder)
SEKUNDER :
Gastroenteritis
Bayi BBLR
Gambaran Klinik :
diare osmotik / berair, jumlah >, menyemprot, berbuih
bau asam (pH 5,5) - flatus
muntah
- nyeri abdomen
perut kembung
ekskoriasi sekitar anus (eritema natum)
tanda-tanda dehidrasi
gangguan pertumbuhan
Laboratorium :
Clini test (tes reduksi gula) > 0,5% suspect malabs
KBH
DD :
Cows
milk
protein
sensitive
enteropathy
(CMPSE)
Terapi :
diit rendah/ bebas KBH (kacang-kacang, sayur)
-
MALABSORBSI LEMAK
-
Patofisiologi :
Gangguan absorpsi dibagi 4 :
pankreatik: gangguan
lipase premature,
malnutrisi berat
-
Penyebab di Indonesia :
1. Malnutrisi berat
2. Prematur
3. Reseksi ileum (. 30 cm)
Gejala :
Makroskopik : steatorea tinja lengket, berkilat, berlemak
Mikroskopik : globul lemak > lapangan pandang besar
Terapi :
1. Formula dengan lemak MCT
2. Formula lemak tak jenuh (UFA)
3. Formula lemak LCT
ROTA VIRUS
: 50 80%
: 40 50%
air
makanan
langsung
Patofisiologi :
1.
2.
Gejala klinis :
watery diarrhea
panas
mual dan muntah
nyeri perut / tenesmus
nafsu makan
Lama sakit : 5 7 hari
tinja :
volume sedang
bau (-)
lendir (+) jarang
darah (-)
lekosit / eritrosit (-)
-
Pengobatan :
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
6.
Malabsorbsi
Alergi
Keracunan
Imunodef
Lain-lain :
a. Infeksi parenteral : otitis media, BP, TF,
meningitis
b. Pakai Ab : ampisilin, Klindamisin
GASTROENTERITIS
DENGAN ATAU TANPA DEHIDRASI
c.
Definisi :
Diare : perubahan bentuk, konsistensi tinja yang melembek
sampai mencair (tanpa lendir & darah) dan bertambahnya
frekuensi berak lebih dari biasa (3x/hr. WHO)
Diare akut :
Diare kronik :
2.
1.
Malabsorbsi makanan
KKP : kadar kalori protein
BBLR dan bayi baru lahir
Etiologi : infeksi
Penyebab :
B.
C.
D.
Mek patog
Menembus sel
Lisis sedikit
Penetrasi epitel
Multiply di lamina propria
Defisiensi K+
1. Kelemahan otot-otot
2. Ileus paralitik (Distensi Abdomen)
3. Cardiac aritmia C. arrest
Jejunum
Ileum
Colon
Sistemik
Tinja
lokal
PMN ++
Monosit ++
Eri
Mek patog
Sistemik
Shigella
EIEC
24 48 jam,
sakit > 7 hr
Ileocaecal
Colon
6-72 jam
Usus halus
Colon
Menembus sel
Lisis banyak
48-72 jam,
Penetrasi epitel
Multiply di epitel
Tempat inf
duodenum
Jejunum (usus hls)
Mek patog
lokal
PMN +4
Eri +4
ETEC
6 72jam
sakit 2-3 hr
Tidak menembus
Produksi toxin / enterotoxin
ATP cAMP
Ubah fx epitel
Diare sekretorik
Perist usus
Fx abs mukosa N
akt enz disakaridase
., keluar >>
Sel darah
Vol sedang, kuninghijau
5 - 10 x/hr
Cair / watery diare
Lendir , bau (-)
12-72 jam,
sakit 5-7 hr
Usus halus
Menembus sel
Lisis (-)
Rusak sel
Inf local
Diare
Intol
Laktosa
Berdasarkan derajat :
A.
Tanpa Dehidrasi
B.
Dehidrasi Sedang Ringan
a. Dehidrasi Ringan : 4 5% kehilangan BB
b. Dehidrasi sedang : 6 9% kehilangan BB
C.
Dehidrasi berat : 10% kehilangan BB
DEHIDRASI
1.
2.
Gejala-gejala dehidrasi :
Isotonik, Hipotonik, Hipertonik
D. ringansdg
D. Berat
< 4x BAB
Cair sehari
Sdkt
Normal
Normal
4-10x BAB
Cair sehari
Bbrp kali
(+) ada
Sdkt gelap
Sehat aktif
Air mata
Mata
Ada
Normal
Tampak
sakit
mengantuk
Tdk ada
Cekung
Mulut/lidah
Napas
Basah
Normal
Kering
Agak cepat
Sgt mengantuk,
tdk
sadar,
lemah
Tdk ada
Kering
&
cekung
Sangat kering
Cepat & dalam
Kembali
lmbt
Normal
Kmbl cepat
Agak cepat
normal
cekung
Sangat
cepat,
lemah
tdk
teraba
Sangat cekung
Raba :
Kulit
(dicubit)
Denyut
nadi
Ubun-ubun
Ukur
Suhu
Tubuh
Timbang BB
Hlg
<
25gr/kgBB
Hlg
100gr/kgB
B
Hlg
100gr/kgBB
R/ Tx A
R/ Tx B
R/ Tx C
>
pengobatan
(tanpa
dehidrasi)
untuk
mengobati diare :
Terangkan ketiga cara pengobatan diare di rumah :
1. Beri anak anda lebih banyak cairan
2. Beri anak anda makan
3. Bawa anak anda kepada petugas kesehatan bila anak
menderita sbb :
a. Buang air besar bbrp kali
b. Sangat kurus
c. Mata cekung
d. Demam
e. Tidak mau makan/minum seperti biasa
f. Kelihatannya tidak tambah baik.
Oralit
4.
Umur
2 4 6 8 10 12 18
2 3 4 6 8 15 dws
Bulan
tahun
BB (kg)
3-5
7- 9
11-13 15-20
30-40 50
Cairan
( 3 jam)
200400
400600
1000- 2000
2000 4000
Umur
Jml oralit
3 jam
< 1 thn
300 ml
1-5 thn
600 ml
> 5 thn
1200 ml
Di lapangan /
puskesmas
Gejala
Hipotonik
Isotonik
Hipertoni
k
(Hipo Na)
(Iso Na)
(-)
Basah
(+)
Kering
Apatis
Koma
(Hiper
Na)
1.
2.
3.
4.
5.
Rasa haus
Berat badan
Turgor kulit
Kulit/
selaput
lendir
Gejala SSP
6.
Sirkulasi
7.
Nadi
8.
Tekanan darah
9.
Banyaknya KSS
Jelek
sekali]
Sangat
lemah
Sangat
rendah
20 30%
Cepat &
lama
Rendah
(+)
Tdk jelas
Kering
sekali
Irritable,
kejang,
hiperrefleksi
relatif msh
baik
Cepat &
keras
Rendah
70%
10 20%
Jelek
o
o
Terapi :
Susu LLM diberi untuk diare oleh karena virus dan
banteri (kecuali V. cholera)
Antibiotik, Indkasi :
o
Bakteri (+) pada kultur / mikr
o
Makr & mikr darah (+) pd tinja, leuko > 10/LBP
o
Tanda-tanda infeksi enteral (+)
o
Endemik kolera
o
Leuko > 15.000
Sigella Shigellosis
Cotrimoksasol / Trim 10 mg/kgBB/hr 2do 5 hr
Sulf
50
mg/kgBB/hr
5-7 hr
Ampisilin 50 100 mg/kgBB/hr 4 do 5-7hr
SMX (Sulfametoksasol)40 mg/kgBB/hr
TMP (Trimetropin) 8 mg/kgBB/hr
2 do, 3 hr
Amebiasis
Giardiasis
15 mg/kgBB/hr
5-10 hr
kadar air dalam lean body mass > tinggi dari N : 82%
Pedialit
50 mEq
9 mEq
90 mEq/L
45 mEq/L
Renalit
Na
18 mEq
Aspek fisiologis
Aspek patofisiologi
Aspek fisiologi :
Air tubuh : jumlah air tubuh dipertahankan dalam batar-batas
tertentu untuk metabolisme tubuh dengan baik.
Tubuh manusia terdiri dari :
1. Lean body mass (tubuh tanpa jaringan lemak)
a. Air
b. Tulang
c.
Jaringan non lemak
Air merupakan 73% dari Lean body mass
2. Jaringan lemak
Pada bayi dan malnutrisi :
Air tubuh :
Intrasel
Ekstrasel
o
Plasma
o
Interstisial : cairan antar sel, air dalam
tulang jaringan ikat, CSF, cairan dalam
ruang serosa
Cairan tubuh (% BB)
Air %
Intra
Ekstra
Jumlah
BBLR
30
50
80
Neonatus
35
35-40
70-75
Anak
35
30
65
Dewasa
40-45
15-20
55-60
10-15 kg
15-25 kg
BB (kg)
Luas perm (m )
3,3
5
8
10
15
20
30
60
0,20
0,25
0,35
0,45
0,60
0,80
1,05
1,70
55 kal/kgBB/hari
45 kal/kgBB/hari
pH
pH : 7,35 7,45 N
< 7,35
asidemia : pH plasma , kons H+
asidosis : kadar HCO3 plasma
> 7,45
alkalemia : pH plasma , kons H+
alkalosis : kadar HCO3 plasma
Anion
: 142 mEq/L
:5
:5
:3
HCO3- : 27 mEq/L
Cl: 103
SO42- : 1
HPO4- : 2
As org : 6
Protein : 16
c. ekstra
c. intra
Na+
at
Gastro
enteritis
Tdk
berubah
at
Malnutrisi+
G
/ tetap
atau
atau
Malnutrisi
at
ttp
K+
Sistem Respiratorik
pH : 7,4 =
HCO3- = ...
H2CO3
3.
Sistem Ginjal
a. NH4 digabung dengan PO4 dan SO4 Na
tidak keluar dari tubuh
b. HA2HPO4 Na2H2PO4 : ion H dibuang
bersama urine
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Aspek Patofisiologis :
Asidosis Metabolik ok :
1.
2.
3.
Gejala :
-
Lab :
-
Kadar CO2
pH
27 mEq/L
7,4
KOLESTASIS
Perbedaan
Intrahepatik
Tinja warna
BBL
Umur saat
tinja akolis
dg ikterus
Hepatomegali
kuning
< 3 kg
1 bln
konsist keras
Ekstrahepatik
putih
> 3 kg
2 minggu
konsist keras
Gejala :
Tinja dempul, lunak, pucat
o
TInja : urobilin dan terkobilinogen (+)
o
Urine : urobilinogen
Ikterus
Gatal - gatal
Hiperkolesterolemia
Malabsorbsi lemak dan vitamin ADEK
Rusak sel hepar
Tanda hipoprotrombinemia.
Terapi :
1. Untuk nutrisi :
a. Malabsorbsi lemak formula MCT
b. Def Vit A beri vit A do 10.000
15.000UI/hr
D
TORCH
Inf sepsis / piogen / leptospira
PEMBERIAN CAIRAN
Menurut Darrows maintenance
0 6 bln
6 bln 1 thn
1 1,5 thn
KaEN 3A
> 1 thn
Kebutuhan :
3 10 kg
10 15 kg
15 25 kg
> 25 kg
: 105 cc/kgBB/hr
: 85 cc/kgBB/hr
: 65 cc/kgBB/hr
: 50 60 cc/kgBB/hr
ml
jam
= x gtt/m
mikrodrips