Anda di halaman 1dari 3

THE UNIQUENESS OF ANGKLUNG

MEMANUSIAKAN MANUSIA

Ditulis oleh:

VINCA CALLISTA
(www.twitter.com/VincaCallista)

THE UNIQUENESS OF ANGKLUNG


MEMANUSIAKAN MANUSIA
Oleh : Vinca Callista

Keunikan angklung berasal dari adanya kandungan nilai filosofi hidup yang luas. Bukan
sekadar alat musik, angklung secara mendalam adalah media pengajaran moral kehidupan
manusia, lebih dalam lagi angklung merupakan instrumen terapi yang sangat menyentuh
seluruh indra manusia. Tidak perlu dijelaskan, namun akan dirasakan ketika kita terlibat dalam
harmonisasi angklung. Angklung akan MEMANUSIAKAN KEMBALI MANUSIA.

ANGKLUNG SOUNDNESS
Pernahkah Anda sejenak pejamkan mata dan menikmati suara-suara yang bersahutan
dari alam? Sumber suara yang berpencar, namun hasilnya menyatu dalam harmoni yang bisa
menenangkan hati. Angklung bekerja seperti suara-suara alam yang asri. Sekeras-kerasnya
angklung dimainkan, tidak akan sampai merusak pendengaran manusia. Nada-nadanya saling
bersahutan dengan lembut, merasuk langsung pada jiwa orang-orang yang mendengarnya.
Angklung membuat orang-orang tidak sadar bahwa kenikmatan mendengar suara dari
angklung itu langsung menyentuh pikirannya. Tiba-tiba saja suara-suara indah dari angklung itu
telah merangsang berbagai rasa; rasa nikmat, rasa bersahaja, rasa persatuan, dan semangat
kebersamaan. Kita seperti menyatu dengan alam, menyadari bahwa manusia adalah bagian dari
alam. Angklung mampu memperbaiki hati manusia dengan menyentuh titik-titik jiwanya.

ANGKLUNG DAN MAKHLUK SOSIAL


Komposisi orkestrasi angklung membutuhkan kebersamaan. Selayaknya cara manusia
bertahan hidup. Manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu harus saling mengisi fungsi. Gaya hidup
modern individualis sekarang merasuk ke masyarakat, jika terus disetujui maka akan bertahan
sebagai budaya yang lahir dari masa kini. Padahal, kita akan selalu dipengaruhi orang lain, dan
orang lain dapat dipengaruhi pula oleh keseharian kita.
Prinsip hidup gotong royong dan saling membantu selama ini dikandung oleh angklung.
Nada-nada angklung yang terpisah perlu disempurnakan harmoninya dengan cara dimainkan
bersama-sama. Angklung yang hanya dimainkan satu-satu tidak akan menciptakan musik yang
sempurna. Sepandai-pandainya seorang manusia, tidak akan mampu memainkan angklung
sendiri. Selalu ada orang-orang yang membantu, mulai dari menebang bambu, memproduksi
angklung, menjadikannya alat musik, hingga ditampilkan dalam pagelaran. Angklung adalah
media penyadaran manusia sebagai makhluk sosial.

Maka, bermain angklung bersama pun menjadi penggambaran tentang kehidupan


manusia yang lebih mendalam. Angklung menyadarkan kita bahwa manusia harus selalu saling
mengisi fungsi satu sama lain dalam hidup ini. Suatu penyadaran bagi manusia untuk tetap
menjadi makhluk sosial yang menjaga keberlangsungan hidup umat manusia, sehingga Bumi
lebih panjang usianya.

SETIAP MANUSIA MEMILIKI PERAN


Setiap orang lahir dengan fungsinya masing-masing. Kita hanya perlu menyadari, apa
peran adanya kita di dunia ini. Dalam cara memainkan angklung, masing-masing pemain akan
memegang angklung dengan nada yang berbeda-beda. Bagaimana cara untuk menciptakan
musik yang sempurna, yaitu harus didasari dengan kesadaran para pemainnya bahwa setiap
angklung yang mereka pegang memiliki perannya masing-masing. Kapan kita harus
membunyikan angklungnya, di mana nada itu akan mengisi alunan musik yang kita mainkan
bersama.
Angklung sungguh menggugah pikiran kita tentang peran kita dalam alur kehidupan ini.
Bersama-sama kita hidup di Bumi, seperti bersama-sama kita memainkan orkestrasi angklung.
Setiap pemain memegang peranannya. Permainan angklung, seperti halnya kehidupan manusia,
tidak bisa dinikmati secara terpisah. Peran setiap manusia memang berbeda-beda, tetapi jika
tidak tahu di mana peran itu mesti dibunyikan (difungsikan), maka musik (kehidupan) ini tidak
akan berlangsung dengan alur yang indah.

TERAPI ANGKLUNG
Jarang selalu ditemukan sekelompok besar manusia yang bisa bersatu untuk fokus pada
melakukan hal secara serempak. Pendidikan sosial yang menjadi dasar kesatuan dan persatuan
sebuah bangsa idealnya dipahami sejak usia dini. Jika anak-anak sekolah tidak dibiasakan untuk
kembali pada akar hidup manusia sebagai makhluk sosial, maka individualisme akan merajalela
dan akan semakin sulit menyatukan visi serta misi sebuah bangsa yang besar.
Angklung sebagai media pendidikan mampu menyatukan kembali orang-orang yang
sudah terlanjur menyetujui gaya hidup individualis. Hingga kita beranjak dewasa pun, angklung
masih kuat fungsinya untuk terapi kekompakan, sampai team building. Saat ini, angklung
bertahan hidup demi mengedukasi masyarakat, bahwa kita membutuhkan angklung. Bukan
hanya untuk fungsinya sebagai alat musik, tetapi jauh lebih mendalam daripada itu, angklung
memiliki fungsi yang sangat luas mengenai kehidupan manusia. Angklung berguna untuk
menyentuh dan meluruskan pola pikir setiap orang di dunia ini tentang perbedaan yang
kompak.
***
06-11-2014
Ditulis oleh

Vinca Callista, untuk newsletter Saung Angklung Udjo.

Narasumber

Daeng Oktaviandi Udjo (putra kedelapan Udjo Ngalagena).

Anda mungkin juga menyukai