Anda di halaman 1dari 184

1

CERITA LANGIT DI BALIK KACA

1. 2. 3. 4.

Expectations Darlene Mama Sleeping with A Melody

Skenario oleh :

Vinca Callista
(Draft 8 September 2010)

@VincaCallista

BLANK SCREEN WITH TEXT : (Muncul per kalimat, besar-kecil dengan yang di skenario) tulisan harap disesuaikan

Karena langit sama halnya dengan perasaan manusia, ...mendung ketika bersedih... ...cerah saat tertawa... Maka yang diceritakan adalah, LANGIT DI BALIK KACA

CUT TO

01. INT. KAMAR IBU LISA & PAK BUDI MALAM (HARI 1) Suasana kamar IBU LISA dan PAK BUDI yang remang-remang dan sepi. IBU LISA masih hamil.

Di atas tempat tidur, IBU LISA dan PAK BUDI tampak sedang tidur nyenyak.

Tampak di atas meja di samping tempat tidur, sebuah jam waker yang menunjukkan pukul 3 pagi. Lalu tiba-tiba terdengar suara dering telepon yang disimpan di dekat jam waker. (MELATAR BELAKANGI NAMA SEMUA PEMAIN UTAMA LANGIT DI BALIK KACA)

PAK BUDI terbangun, menyalakan lampu duduk di samping tempat tidur, lalu mengangkat telepon.

PAK BUDI : Halo, siapa ini?

IBU LISA terbangun karena kesilauan oleh cahaya lampu suara PAK BUDI, lalu memerhatikan pembicaraan PAK BUDI.
@VincaCallista

dan

DARLENE (O.S.) : Bapak... punten, ganggu ya, Pak? Aku Darlene, Pak.

PAK BUDI : (Sudah tahu DARLENE mau bicara dengan siapa) Oke, bentar.

(SELESAI MELATARBELAKANGI LANGIT DI BALIK KACA)

NAMA

SEMUA

PEMAIN

UTAMA

CERITA

PAK BUDI memberikan gagang telepon kepada IBU LISA.

PAK BUDI : (Bete) Ca, nih anak kamu nih.

IBU LISA : (Menerima gagang telepon dari PAK BUDI) Ya? Siapa ini?

DARLENE (O.S.) : Aku, Bu...

IBU LISA : Ya..., kenapa kamu?

DARLENE (O.S.) : (Marah, kesal, merajuk) Aku kesel, Bu..., diusir dari rumah.
@VincaCallista

Terus sekarang diputusin cowok aku. (Frustasi) Kenapa aku harus ngalamin hal kayak gini ya, Bu...?

IBU LISA : Sabar ya, Darlene... Semua manusia punya masalah. Kita ngobrol nanti di kantor, oke? Tidak enak bicara di telepon pagi buta begini. Ibu juga tidak enak sama Bapak. Sampai besok ya, Sayang...

DARLENE (O.S.) : Iya, Bu...

IBU LISA mematikan sambungan telepon dengan DARLENE.

PAK BUDI : Ada masalah lagi, ya?

IBU LISA : (Sambil berbaring) Biasa, Pak..., anak muda....

IBU LISA mematikan lampu. CUT TO

@VincaCallista

EXPECTATIONS
Sinopsis

Bisa dibilang Marion adalah kru paling cantik di 99ers Radio. Penampilannya selalu modis dan keren, pergaulannya luas, pengetahuannya soal musik tidak usah diragukan lagi, no wonder dia jadi Music Director 99ers Radio. Wajahnya cantik, tubuh jangkung dan langsingnya berkulit putih. Secara fisik Marion cantik banget. Hanya saja sikap Marion suka dinilai jutek karena wajahnya jarang berekspresi, seperti suka menyepelekan hal-hal yang dilihatnya. Caranya berjalan pun tampak angkuh. Banyak orang menyayangkan sikap Marion yang kurang ramah, sekaligus kelakukannya yang tidak bisa setia dengan satu cowok. Marion sering gonta-ganti pacar, dan bisa dengan mudah menjalin hubungan intim dengan cowok yang baru dikenalnya. Namun Marion merasa berada di titik terendah dalam hidupnya ketika mengetahui dirinya hamil tapi tidak tahu siapa bapak dari calon anaknya itu. Maka mulailah Marion mencari cara untuk membuat satu dari pacar-pacarnya mau menikahinya. Leo menjadi cowok pertama yang Marion minta untuk menikahinya. Leo (27) adalah seorang mahasiswa hukum yang sudah dipacari Marion selama lebih dari satu tahun. Menolak untuk menikahi Marion, Leo malah mengancam akan menyeret Marion ke pengadilan karena papanya adalah pengacara terkenal. Tidak patah semangat, Marion meminta Tommy yang bertanggung jawab. Tommy (30) adalah pacar baru Marion yang baru pulang dari London. Tapi dengan alasan baru pacaran sama Marion, Tommy menolak mentah-mentah permintaannya dan malah memutuskan Marion. Kemudian Marion berniat menjebak Dika (25) yang menyukainya, tetapi akhirnya Marion malah menyatakan harapan yang sebenarnya, yaitu Dika akan menikahinya karena menyukainya tidak peduli Marion sedang hamil. Nyatanya yang terjadi tidak seperti harapan Marion, Dika bukan cowok yang akan dengan senang hati menikahi cewek yang disukainya demi menyelamatkan muka cewek itu. Karena takut aborsi, Marion merasa harus menemukan cowok yang akan menikahinya, siapapun yang penting menyelamatkan harga dirinya. Maka Marion pun tidak sungkan meminta Arnov,
@VincaCallista

mantan pacarnya, untuk menikahinya walaupun hanya sebentar. Arnov pun setuju karena Marion berjanji akan membayarnya. Darlene yang cemburu menuduh Marion menjebak Arnov untuk menikahinya. Saking marah, Darlene mendorong Marion hingga terjatuh dan kandungannya nyaris keguguran.

***

@VincaCallista

01. INT. KAMAR HOTEL MALAM (HARI 1) CLOSE UP : Meja di samping tempat tidur, di mana terdapat lampu duduk yang nyalanya redup, kunci mobil, dan dua buah Blackberry. Di kamar yang remang-remang itu terdengar suara seorang perempuan yang mendesah-desah. Lalu suara seorang laki-laki yang mendesah lebih kencang.

Barulah tampak MARION dan TOMMY berbaring sebelahan, terengahengah dengan mata terpejam, tubuh mereka hanya ditutupi selimut berwarna putih. Tangan MARION mencengkeram ujung selimut putih, setelah membuka kedua matanya, MARION kemudian berpaling menatap TOMMY yang masih terpejam sambil terengahengah.

CUT TO BLANK SCREEN WITH TEXT : EXPECTATIONS

CUT TO 02. INT. RUANGAN MARION SORE (HARI 2) Terdengar lagu middle yang diputar di ruangan Music Director itu.

MARION berdiri di depan lemari CD, sedang menaruh CD-CD yang tergeletak di atas meja ke dalam lemari. MARION memakai dress di atas lutut, boots setinggi betis, dan seragam warna biru.

IBU LISA (V.O.) : Dia cantik, cerdas, pergaulannya luas, dan tanyakan apapun mengenai musik, dia akan dengan senang hati menjelaskan. Dia Marion, Music Director 99ers Radio. Hanya sangat disayangkan, orang secantik dan secerdas dia kurang bisa menjaga dirinya sendiri dengan baik.

Ketika MARION Blackberry-nya note.


@VincaCallista

mengambil berbunyi,

sisa CD yang ada di atas menandakan masuknya sebuah

meja, voice

MARION beranjak duduk di kursinya, lalu membuka voice note dari ARETA.

ARETA (voice note) : Marion, lo ada di ruangan? Gue mau ke sana.

Lantas MARION pun membalasnya dengan voice note.

MARION : (Merekam pada Blackberry-nya) Ada kok, Bu. Ke sini aja.

Setelah mengirimkan voice note tersebut, mengotak-atik data musik pada komputernya. tampak termenung, lalu berpaling menatap ruangannya yang terbuka.

MARION beralih Kemudian MARION ke arah pintu

(ADEGAN BAYANGAN MARION). ARETA muncul membawa kantung kresek berisi pizza dan mengacungkannya dengan wajah ceria.

ARETA : (Berdiri di ambang pintu ruangan MARION) (Ceria) Hey, Mariooonn! Gue tau lo laper! Jadi gue bawain niiihh, tomato pizza! Dibikin tipis khusus buat lo!

MARION : (Sumringah) Huuwwaaaa! Bu Areta tau banget deeehh gue lagi lapeeerr! Makasih ya, Buuu!

Bayangan MARION sebenarnya.

pecah

bersamaan

dengan

suara

ARETA

yang

@VincaCallista

ARETA : Marion.

MARION agak tersentak, kemudian melihat apa yang sebenarnya terjadi.

(ADEGAN SEBENARNYA) ARETA berdiri di ambang pintu MARION dengan tampang serius, membawa sebuah CD.

ruangan

ARETA : Lagi ngapain, sih? Masih sore kok udah ngelamun.

MARION : (Santai sambil mematikan komputernya) Sore-sore juga kan boleh ngelamun, Bu.

ARETA berjalan menghampiri MARION, lalu berhenti di depan meja MARION dan menyodorkan CD yang dibawanya.

MARION : Gue titip ini dong, Yon. CD demo band pacar gue, namanya Audio Venus.

MARION : (Melirik ARETA tanpa ekspresi) Yah, gue pikir bawa makanan. (Mengambil CD yang disodorkan kepadanya) Audio Venus? Band mana?

ARETA : Band indie Bandung. Vokalisnya tuh pacar gue. Hihihi.


@VincaCallista

10

Kalo elo ngelolosin mereka, gue traktir makan apapun yang lo mau, deh.

MARION : (Tidak antusias) Apa maksudnya, Bu?

ARETA : Yaaa..., gue minta tolong sama lo, laaah... Ngelolosin band indie ke on air kan gampang,Yon.

MARION : (Sebelah alis terangkat)

ARETA : (Tersenyum penuh arti) Elo lolosin aja lagu-lagu Audio Venus, jadi bisa diputer di 99ers. Terus nanti masukin ke chart, ya. Soal traktir-mentraktir, ntar gampang lah.

MARION : (Tidak antusias karena tahu maksud di balik kebaikan ARETA) Gimana nanti ya, Bu. Setiap demo band yang masuk kan harus gue seleksi. (Berdiri, mengambil tas) Ya udah, Bu, udah jam pulang, nih. Gue juga udah dijemput sama Dika.

ARETA : Dika? Siapa, tuh? Pacar baru lo? Emang lo udah putus sama Leo?

MARION : (Tersenyum tipis) Gebetan baru. Tapi gue belom putus sama Leo, sih.

@VincaCallista

11

ARETA : (Nyengir, lalu menggetok pelan kepala MARION dengan kepalan tangan kanannya) Yey, dasar playgirl! Nakal, deh! Bagi-bagi dong cowoknya.

MARION : (Meraih lengan ARETA dan menggandengnya keluar ruangan) Ya udah satu aja dulu, kan udah dapet tuh vokalis band.

MARION dan ARETA keluar ruangan Music Director.

CUT TO 03. INT. TOKO PIZZA DI DALAM MALL SORE (HARI 2) IBU LISA (V.O.) : Walaupun sudah punya pacar, Marion tetap saja merespon lakilaki yang mendekatinya. Salah satunya adalah Dika, anak seorang pejabat di Bandung.

MARION dan DIKA sedang makan pizza sudah tidak memakai seragam 99ers.

sambil

ngobrol.

MARION

DIKA adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun, penampilannya casual, berwajah ramah dan tulus, sikapnya lemah lembut dan romantis.

DIKA tampak sedang mengotak-atik laptopnya, sementara MARION mengambil potongan pizza berikutnya.

DIKA : Kamu udah tau belom sih, Yon? Kita bisa install Speedy sendiri, loh!

MARION :
@VincaCallista

12

Oyah?

DIKA : (Menjelaskan dengan antusias) Iyah! Nih aku lagi install sendiri Speedy. Nanti kamu coba, deh. Bahkan kamu nggak perlu bantuan aku buat install Speedy di laptop kamu. Pasti bisa sendiri. Gampang banget soalnya!

MARION : Iya nanti aku coba. Aku juga ada rencana mau pasang Speedy, kok.

DIKA : (Menutup laptopnya, lalu menggesernya ke samping) (Melipat kedua lengannya di atas meja sambil menatap MARION) Aku seneng banget akhirnya kamu mau jalan sama aku. Selama ini susah deh ngajak kamu jalan. Pacar kamu bener-bener nggak ngebolehin kamu jalan sama cowok lain, ya?

MARION : (Baru menggigit pizza dan bicara dengan mulut penuh) Yaaa gitu deh, Dik. Dia takut kalah sama kamu, kali.

DIKA : (Menyeringai senang)

MARION memandang ke sekelilingnya dan tiba-tiba matanya menangkap seorang cowok dan ibunya sedang berjalan menuju ke arahnya. MARION mengenal mereka sebagai LEO dan maminya.

LEO adalah seorang laki-laki berusia 25 tahun, pacar MARION, mahasiswa Fakultas Hukum sebuah universitas negeri ternama, keras kepala, egois, ketus, tubuhnya kurus, rambutnya panjang sebahu, penampilannya rock n roll.
@VincaCallista

13

MAMI LEO adalah seorang wanita berusia 55 tahun tapi penampilannya sangat berkelas, rambutnya disasak rapi, memakai pakaian yang bagus dan banyak perhiasan, saat berjalan kepalanya terangkat dengan angkuh.

MARION otomatis melotot karena kaget, tidak mengira akan bertemu dengan LEO dan maminya di mall. Buru-buru MARION menaruh sikut kirinya di atas meja dan menidurkan kepalanya di atasnya dengan posisi menghadap ke kanan, berlawanan dengan posisi LEO dan maminya.

DIKA terheran-heran melihat sikap MARION yang jadi aneh.

DIKA : Marion, kamu kenapa? Kamu sakit perut?

MARION : (Masih dalam posisi kepala di atas meja, hanya melirik DIKA) Nggak kok, Dik. Gue cuma lagi mikir, ini pizza kok enak banget, ya!

DIKA : (Tertawa geli) Ooohh... hahahaa. Aku kira kamu sakit perut, sampe tiduran gitu. Hmm, mungkin kamu lagi laper, jadi pizza ini berasa enak banget.

MARION : Mungkin iya.

MARION tidak terlalu memerhatikan ucapan DIKA, kemudian berpaling ke kiri, melirik LEO dan maminya. Dari balik lengan

@VincaCallista

14

kirinya, MARION terus memerhatikan LEO dan maminya yang sudah menjauh.

DIKA : (Heran) Kamu lihat apa sih, Yon?

Setelah LEO dan maminya tidak terlihat, barulah MARION kembali duduk tegak dan menghela napas lega.

MARION : (Sambil mengelus dada) Fiuuuuuhh... (Berpaling kepada DIKA dengan ekspresi datar) Ngg... apa kata lo tadi?

CUT TO 04. INT. BIOSKOP SORE (HARI 3) MARION dan LEO sedang mengantri di depan loket sambil berpegangan tangan. MARION, memakai kaus ketat, rok mini, dan boots setinggi betis, tampak sambil mengotak-atik BB-nya.

LEO : Yang, kemaren jadinya kamu makan pizza sama siapa? Maaf ya aku nggak bisa nemenin, soalnya Mami ribut banget pengen ditemenin belanja.

MARION : (Beralih menatap LEO) Iya nggak apa-apa kok, Sayang. Kemaren aku jadinya makan pizza sama Renata.
@VincaCallista

15

(Tiba-tiba MARION seperti akan muntah)

LEO : (Kening berkerut) Kamu kenapa?

MARION : (Menggelengkan kepala) Nggak tau... (Seperti akan muntah lagi, lalu menutup mulutnya) (Semakin parah ingin muntahnya) (Berpaling kepada LEO) Yang, aku mual.

(ADEGAN BAYANGAN MARION). LEO luar biasa cemas, mencengkeram kedua bahu MARION.

LEO : (Panik) Sayang! Kamu kenapa? Kamu sakit, ya! (Buru-buru merangkul MARION dan mengusap-usap kepalanya) (Lebay) Kamu jangan takut, Sayang. Ada aku di sini.

LEO mengangkat MARION dan menggendongnya keluar dari bioskop. ORANG-ORANG DI BIOSKOP yang melihatnya terus memerhatikan mereka dengan mata berbinar-binar sambil menghela napas dan bertepuk tangan meriah karena sikap LEO dianggap romantis.

LEO: Mual?!

Bayangan MARION langsung pecah ketika LEO bicara dengan nada tinggi dan menyentak kepadanya.

@VincaCallista

16

(ADEGAN SEBENARNYA). MARION menganggukkan kepalanya.

LEO : Terus gimana sekarang?

MARION : Aku mau pulang aja.

LEO : Mau pulang?! Aku kan mau nonton!

MARION : Tapi aku mual banget, Yang. Nggak kuat. Kamu kok egois gitu, sih?!

LEO : (Berdecak kesal) Aduuuuuuhh, kamu nyusahin aja, deh.

MARION : (Marah) I-IH! Kenapa kamu nggak ngerti, sih?! (Tiba-tiba mual lagi)

LEO : Eh! Eh! Eh! Jangan muntah di sini! Malu-maluin aja, deh!

LEO jadi panik, karena ORANG-ORANG DI BIOSKOP mulai memerhatikannya dan MARION. Bukannya cemas MARION kenapa-napa, LEO malah malu akan pandangan orang-orang.
@VincaCallista

17

LEO : Ya udah! Ayo kita pergi! (Menarik lengan MARION dan menyeretnya keluar bioskop) Awas! Jangan tiba-tiba muntah di jalan!

CUT TO 05. INT. TOILET 99ERS PAGI (HARI 4) CLOSE UP : Kedua tangan MARION yang memegang test pack yang memunculkan tanda positif. Kedua tangan di atas wastafel itu gemetar.

Tiba-tiba terdengar suara pintu toilet dibuka. maka MARION buru-buru menyembunyikan test packnya di belakang punggungnya.

RENATA memakai memakai seragam cokelat

masuk ke toilet dan langsung melihat MARION. RENATA rok terusan di bawah lutut dan flat shoes. MARION tank top dan hot pants. MARION dan RENATA menggunakan (boleh disesuaikan dengan sponsor, kalau tidak warna yang 99ers Coffee)

RENATA : (Dengan gaya kalemnya) Kamu dari tadi masih di sini? Pipis atau mandi? (Tertawa kecil)

MARION : (Tertawa hambar) Hehe. Iya, Ren.

RENATA masuk ke bilik toilet. Sementara MARION menaruh kedua sikutnya di atas wastafel dan merenggut rambutnya dengan mata terpejam. Tangan kirinya masih menggenggam test pack.

Tidak lama kemudian RENATA keluar dari bilik toilet.


@VincaCallista

18

RENATA : (Mengelus pundak MARION) Kamu kenapa? Kamu sakit?

Saking terkejut, MARION langsung test pack dari tangan kirinya.

terlonjak

dan

menjatuhkan

MARION : (Melirik test pack di dekat kakinya) Eh? Enggak kok, Ren. Aku baik-baik aja.

RENATA : Yakin? Itu apa yang jatuh? (Melirik curiga ke bawah)

MARION : Nothing. (Memegang kedua bahu RENATA) Udah, kamu siaran lagi sana. (Membalikkan RENATA dan mendorongnya ke arah pintu)

RENATA : (Sudah membuka pintu) Beneran kamu nggak apa-apa?

MARION : (Nyengir di paksakan) Beneran, deh.

@VincaCallista

19

RENATA : Oke. Call me anytime if you need someone to talk to.

MARION : (Ceria dipaksakan) Thank you, Renataaaaa!

RENATA tersenyum kemudian keluar dari toilet.

Sepeninggal RENATA, MARION mengambil test pack dari lantai. Lalu memandanginya di depan kaca wastafel.

MARION : (Mata terpaku pada test pack di tangannya) (Berusaha tenang walaupun hati gundah) Shit. Shit. Shit. Gue positif. (Nada meninggi dan bingung) Anak siapa, nih??!!

CUT TO 06. INT. RUANGAN MARION SORE (HARI 4) Tampak MARION sedang menulis pada sebuah memo di atas mejanya. Wajahnya sangat serius.

MARION duduk tegak sambil menatap tersebut. Lalu MARION menghela napas.

catatannya

pada

memo

CLOSE UP : Catatan MARION yang berisi tulisan :

1. LEO 2. TOMMY 3. DIKA


@VincaCallista

20

4. ABUY 5. DANIEL 6. NICO 7. YATA 8. NANDO 9. VITO 10. ARIFIN

MARION : (Cemas) Mudah-mudahan ada satu di antara mereka yang mau nikahin gue. (Tangan kanannya beralih mengusap perut) Walaupun ini bukan anaknya.

CUT TO 07. INT. KOSTAN MARION MALAM (HARI 5) MARION duduk di tepi tempat tidur sambil mengotak-atik ponselnya. Kemudian menaruh ponselnya di meja samping tempat tidur. MARION memakai tank top dan celana tenis pendek.

Baru saja MARION hendak beranjak, ponselnya (ringtone Flexi), menandakan ada telepon masuk.

berdering

MARION buru-buru menerima telepon itu, dan terdengar suara LEO.

LEO (O.S.): Sayang, aku udah nyampe kostan kamu.

MARION : Tumben kamu bilang dulu. Masuk aja, Sayang.

@VincaCallista

21

Setelah memutuskan hubungan teleponnya, MARION tampak termenung, lalu menggigit bibir bawahnya dengan wajah cemas. Kemudian MARION berpaling ke arah pintu kamar kostnya.

Tampak pintu kamar kost MARION.

(ADEGAN BAYANGAN MARION). LEO membuka pintu dari luar dan berdiri di ambang pintu. Penampilannya sangat rapi, LEO memakai jas lengkap, rambutnya kelimis, dan membawa buket mawar merah. LEO langsung menyapa MARION dengan ramah.

LEO : (Sambil berjalan menghampiri MARION dengan kedua lengan terbuka lebar) Hai, Sayaaaangg!

MARION berdiri dengan wajah sumringah. hadapannya, LEO segera memeluk MARION.

Begitu

berdiri

di

LEO : (Masih memeluk MARION) Kamu baik-baik aja kan, Sayang? (Melepaskan pelukan, lalu membungkuk untuk mengelus perut MARION) Gimana anak kita? Dia sehat, kan? (Menempelkan telinga kirinya ke perut MARION)

MARION : (Kaget sekaligus senang) Kok kamu tau kalau aku hamil?

LEO : (Berdiri lagi dan menatap MARION) Kita kan soulmate, jadi tanpa kamu kasih tau, aku udah tahu apa yang kamu pikirin, Sayang.

@VincaCallista

22

MARION : Oh ya? Kalau gitu, kamu juga tau, nggak, apa maksud aku nyuruh kamu ke sini?

LEO : (Sambil mengusap pelan pipi MARION) Tau dong, Baby. (Mengambil tempat cincin dari saku jasnya, lalu mengacungkannya ke MARION) (Bertanya) Kamu mau nikah sama aku kan, Marion?

MARION : (Mengangguk-angguk senang) Mau! Mau! Mau banget, Sayaaaangg!

Bayangan MARION langsung buyar begitu terdengar gedoran keras di pintu. MARION tampak terlonjak kaget.

(ADEGAN SEBENARNYA). LEO terus menggedor pintu dari sangat berisik sampai MARION mengernyit kebisingan.

luar,

MARION : Masuk aja, Sayang!

Lantas pintu kamar kost MARION pun dibuka dari luar. Apa yang terjadi berbanding terbalik dengan yang barusan dibayangkan oleh MARION.

LEO berdiri di ambang pintu, memakai T-shirt dan celana jeans pendek, sedang sibuk melepas sepatunya.

MARION menghela napas kecewa melihatnya. LEO pun berjalan menghampiri MARION. Setelah berdiri di hadapan MARION, LEO
@VincaCallista

23

langsung memegang kedua bahunya dan akan mencium bibir MARION, tapi MARION otomatis mengelak karena malas.

LEO : (Ketus) Kenapa, nih?!

MARION : (Dingin) Nggak usah cium-cium dulu, sini duduk dulu. (Menepuk bagian kasur yang kosong di sebelahnya)

LEO : (Setelah duduk di samping MARION) Ada apa, sih? Serius banget.

MARION : (Menatap LEO dalam-dalam) Kamu sayang sama aku, kan?

LEO : Ya iyalah. Kalo nggak, mana mungkin aku mau ngejadiin kamu pacar.

MARION : Kamu bakal ngelakuin apapun buat kebaikan kita?

LEO : Buat kebaikan kita? (Nada memastikan) Ya iyalah! Emang kenapa? Nggak biasanya deh sikap kamu gini. Aneh.

MARION :
@VincaCallista

24

(Menghela napas panjang, lalu menggenggam kedua tangan LEO) Babe, I wanna tell you something important.

LEO : (Nada tidak sabar) Iya, apaaaaaa?

MARION : (Diam sebentar) Im pregnant.

LEO : (Sebelah alis terangkat) Hamil??? (Tertawa melecehkan) Anak siapa, tuh?

MARION : (Mencampakkan tangan LEO) (Kesal) Kok kamu malah nanya gitu, sih?! Ya ini anak kamu lah!

LEO : (Pandangan melecehkan) (Nada bicara santai tapi menyakitkan) Yakin?? Huh! Gimana lo bisa yakin itu darah daging gue? Elo kaaann... nggak cuma tidur sama gue.

MARION : (Terperangah) (Kesal) Udah pasti ini anak kamuuuu, Leooo!

@VincaCallista

25

Pokoknya kamu harus nikahin aku!

LEO : (Menyeringai menyebalkan) Sori, bukan gue orangnya. Lo minta nikah aja sama pacar-pacar lo yang lain.

LEO berdiri dan akan beranjak pergi, tapi MARION buru-buru menarik lengan kanannya dan berdiri menyamainya.

MARION : LEO! Ini anak lo! Lo harus nikahin gue! Kalau nggak...

LEO : (Menyela dengan angkuh) Apa? Kalau nggak, apa? Berani lo sama gue? Lo lupa siapa bokap gue? (Nada sombong) ILHAM HANAN, S.H.! Pengacara terkenal Indonesia! Silakan aja lo tuntut gue, (Mendekatkan wajahnya ke wajah MARION) GUE NGGAK TAKUT!

MARION : (Langsung menyela) Kurang ajaaaaaaaaaaaaaaaarrrrr! (Sambil memukul-mukul LEO, lalu mendorongnya ke pintu) Pergi! Sana pergi! Pergi looooooooo! (Mendorong LEO keluar kamar)
@VincaCallista

26

Setelah LEO berada di luar kamar, hingga menutup dengan suara keras.

MARION

membanting

pintu

MARION : (Menjerit frustasi) Euuuuuuuuurrrrrrggggggggghhhhhh!

MARION menumpukan dahinya terkepal di antaranya.

di

pintu

dengan

kedua

tangan

CUT TO 08. EXT. MAJA MALAM (HARI 6) Mobil TOMMY diparkir di Maja. TOMMY berdiri menyandar ke kap depan mobil sambil merokok, sementara MARION berdiri agak jauh di sebelah kanan mobil dengan kedua lengan memeluk tubuhnya sendiri karena udara terasa dingin.

MARION menggunakan dress di atas lutut yang agak gombrang untuk menutupi perutnya yang mulai membesar. TOMMY memakai celana bahan dan kemeja seperti biasa.

Terdengar jangkrik.

natural

sound,

seperti

desir

angin

dan

suara

MARION menggosok-gosok kedua lengannya, sedikit bergidik, lalu berjalan menghampiri TOMMY, dan berdiri di sebelahnya, menyandar juga ke kap mobil.

TOMMY : (Mengembuskan asap rokok) Tempat ini yang sering saya kangenin selama kuliah di London. (Mengisap rokok)

MARION :
@VincaCallista

27

Oyah? Kenapa, Tom?

TOMMY : Karena, udah dari dulu saya pengen bawa orang yang saya sayang ke sini. Nggak kesampean dong selama saya di London. Tapi sekarang, (Berpaling menatap MARION) udah kesampean. Dan saya beruntung, kamu yang saya bawa ke sini.

MARION : (Tersenyum senang) Kamu bener-bener sayang sama aku?

TOMMY : (Mengangguk pelan) Tentu saja, Marion. Sejak pertama kali kita ketemuan, saya udah yakin kalau kamu jodoh saya. Yaaa, walaupun... (memerhatikan tubuh MARION), kelihatannya kok kamu agak gemukan, ya?

MARION : (Menghela napas panjang) (Menggenggam tangan kanan TOMMY yang tidak memegang rokok) Itu yang mau aku omongin sama kamu, Tom. Ngg..., kamu mau kan nikah sama aku?

(ADEGAN BAYANGAN MARION). TOMMY menatapnya dengan sumringah.

TOMMY : (Melempar rokoknya lalu menatap MARION dengan penuh kasih sayang) Kamu..., kamu hamil?
@VincaCallista

28

MARION : (Mengangguk dengan ekspresi bahagia)

TOMMY : Oh! Marion! (Langsung memeluk erat MARION) Saya senang sekali! Akhirnya saya punya anak dari kamu! (Melepaskan pelukannya lalu memegang kedua pipi MARION) Kita menikah secepatnya, ya! Saya akan undang semua keluarga, teman, dan relasi bisnis saya! Kita akan buat pesta pernikahan yang mewah dan meriah! Kamu mau resepsi pernikahan di mana? Di London? Atau di sini aja, di Bandung?

MARION : (Nyengir lebar) London will be so great, Baby!

Bayangan MARION langsung buyar begitu TOMMY bicara padanya dengan nada heran. TOMMY : (Wajahnya langsung berubah heran, keningnya berkerut) Nikah??

(ADEGAN SEBENARNYA) MARION : (Mengangguk mengiyakan sambil tersenyum meyakinkan) (Menaruh tangan kanan TOMMY di perutnya) Aku hamil. Ini anak kamu.

Saking terkejut, TOMMY langsung menarik tangannya. TOMMY membuang rokok dan menginjaknya, lalu protes pada MARION.

@VincaCallista

29

TOMMY : (Protes) Anak saya?! Kok bisa?!

MARION : (Serius) Ya bisa lah. Kita kan udah tidur bareng. Kamu gimana, sih?!

TOMMY : (Tertawa bingung sekaligus melecehkan) Saya nggak percaya. Kita kan baru kenal.

MARION : (Tegas) Ini anak kamu, Tommy! Kamu harus nikahin aku!

TOMMY : (Menggeleng-gelengkan kepala tidak percaya) Kamu cuma mau menjebak saya, (Sambil berjalan masuk ke mobilnya) karena saya tampan, pintar, mapan, dan kaya!

MARION : (Setelah TOMMY menyalakan mesin mobil) Hey! Tommy! (Bicara lewat jendela di samping TOMMY) Lo dengerin dulu! Ini beneran anak lo! Gue bisa buktiin! (Memukul-mukul pintu mobil) Hey! Lo keluar dulu! Hey! Tommy!

Mobil TOMMY mundur dan segera pergi meninggalkan MARION.

@VincaCallista

30

MARION : (Menjerit dengan ekspresi frustasi) TOMMYYYYYYYYYYY! (Mencengkeram kepalanya) (Kesal sekaligus stres) Euuuuuuuuuuurrrrrggggghhhhhh!

CUT TO 09. INT. RUMAH DIKA SORE (HARI 7) MARION sengaja main ke rumah DIKA. DIKA tampak mempersilakan MARION duduk di sofa di ruang tamu, kemudian DIKA beranjak ke dapur untuk mengambil minum, dan MARION celingak-celinguk memerhatikan rumah DIKA yang besar.

MARION memakai kaus, hot pants, dan jaket yang gombrang untuk menutupi perutnya yang semakin membesar.

IBU LISA (V.O.) : Marion sendiri sebenarnya tidak tahu pasti siapa ayah dari janin yang dikandungnya. Itu membuat dia putus asa, maka demi menutupi aib, berbagai cara dilakukan Marion supaya ada yang mau menikahinya. Termasuk menjebak Dika.

DIKA kembali dari dapur sambil membawa nampan berisi dua gelas air jeruk dingin.

MARION : Rumah kamu sepi banget, Ka. Yang lain pada ke mana?

DIKA : (Duduk di samping MARION) Mama sama Papa lagi kerja, belom pulang. Ade aku juga belom pulang, nggak tau tuh selesai sekolah ke mana dulu.

@VincaCallista

31

MARION : (Menggenggam tangan DIKA) Dika, ada hal penting yang mau aku omongin sama kamu.

DIKA : (Kening berkerut karena penasaran) Apa, Marion? Bilang aja.

MARION : (Menatap DIKA dengan ekspresi sedih yang pura-pura) Aku putus sama pacar aku.

DIKA : (Tertarik tapi berusaha menutupinya) Oh, ya? Kenapa?

MARION : (Tertunduk) Aku..., aku..., aku mutusin dia, demi... kamu.

DIKA : (Antara terkejut dan senang) Demi aku?? Kenapa?

MARION : (Berpaling memandang DIKA) (Lembut) Karena..., aku sayang sama kamu, Dika.

DIKA : (Tercengang sekaligus senang) (Memeluk MARION) Oh! Marion.... Aku, aku nggak nyangka....
@VincaCallista

32

Akhirnya kamu sadar juga. Aku sayang sama kamu lebih dari siapapun, Marion.

MARION : (Bergerak menatap DIKA sehingga DIKA sedikit melonggarkan pelukannya) Iya, dan aku nyesel baru menyadari itu sekarang.

DIKA : (Lembut) Nggak apa-apa. Sekarang belum terlambat.

MARION dan DIKA saling berpandangan sambil terdiam. Lamakelamaan MARION pelan-pelan mendorong DIKA sampai tertidur (out frame). (Camera tetap menyorot bagian sofa yang kini kosong).

Tidak lama kemudian, tampak DIKA mendorong MARION sehingga mereka duduk lagi (in frame). Napas DIKA terengah-engah.

DIKA : (Terengah-engah) Aku nggak bisa! Maaf. Aku nggak bisa, Marion. Buat aku ini sangat penting. Aku cuma mau melakukan itu setelah aku menikah.

MARION : (Serius) Kalau gitu, kamu mau nikah sama aku?

DIKA : (Terperangah kaget) A-Apa? Apa kamu bilang, Marion? Barusan kamu..., ngajak aku nikah??

MARION :
@VincaCallista

33

(Mengangguk mengiyakan dengan ekspresi dingin)

DIKA : (Bingung) Aku..., iya, aku sayang sama kamu. Tapi, tapi..., ini terlalu cepat! Terlalu cepat! Kenapa kamu tiba-tiba ngomong gitu, Marion?

MARION tiba-tiba berubah sedih karena sadar DIKA menyayanginya. Lalu MARION menutup wajahnya dengan tangannya dan terisak pelan.

tulus kedua

DIKA : (Panik melihat MARION menangis, lalu merangkulnya) Jangan! Oh! Jangan..., jangan nangis di depan aku, Marion. (Mencengkeram kedua bahu MARION dan menatapnya dengan serius) Sebenernya ada apa? Cerita, Marion, ayo cerita sama aku.

MARION menurunkan kedua tangannya, terisak tidak ada airmata, kemudian menatap DIKA.

pelan

walaupun

MARION : Dik-Dika..., se-sebenernya..., aku...

DIKA : (Meyakinkan MARION untuk cerita) Ya?

MARION membuka jaketnya, menyimpannya di belakangnya. Kemudian MARION meraih tangan DIKA dan menaruhnya di atas perutnya yang sudah buncit.

MARION menatap DIKA dengan sungguh-sungguh. kelopak mata DIKA membesar karena terkejut.
@VincaCallista

Sementara

kini

34

(ADEGAN BAYANGAN MARION). Mata DIKA berkaca-kaca, bibirnya mengerut karena terharu, menatap MARION dengan penuh haru, lalu berlutut di hadapan MARION.

DIKA : (Berlutut sambil memegang kedua tangan MARION yg tetap duduk) Marion sayangku, walaupun kamu mengandung anak orang lain, aku tetep sayang sama kamu. Maukah kamu menikah denganku? Kita bisa hidup bahagia selamanya bersama anak ini juga.

MARION : (Sumringah, terus lebay) Tentu saja, Dika sayangkuuu...

(ADEGAN SEBENARNYA) Bayangan MARION langsung buyar ketika DIKA menarik tangannya dari atas perutnya.

DIKA : (Serius) Siapa ayah dari anak itu?

MARION : (Menghiba) Aku nggak tau... Harapan aku satu-satunya tuh kamu. Aku harap kamu bisa nolong aku.

DIKA : (Kelopak mata membesar karena terkejut) Jadi, maksud kamu..., aku dijadiin tumbal? (Kesal) Apa sih yang bikin kamu berpikiran kayak gitu?

@VincaCallista

35

MARION : (Kaget karena tidak mengira DIKA akan marah) A-Aku kira, karena kamu..., karena kamu sayang sama aku, kamu mau nikahin aku.

DIKA : (Mencibir) Kayaknya kamu kebanyakan nonton sinetron, deh. Menurut kamu, aku akan dengan senang hati nikahin kamu? Huh! Walaupun aku suka sama kamu, kalau kamu udah hamil, apalagi nggak tau itu anak siapa, mana mau aku ngawinin kamu.

MARION : (Merenggut kesal)

DIKA : Ooohh... I see..., tadi kamu maksa aku buat ML biar nanti kamu bisa nuduh kalau aku yang ngehamilin kamu! (Nada melecehkan) Wah, wah, waaaahh, ternyata kamu bermaksud ngejebak aku!

MARION merenggut kesal, menyambar tasnya, lalu buru-buru pergi meninggalkan DIKA.

DIKA tampak menggeleng-gelengkan kepala sambil berdecak tidak percaya dengan tatapan melecehkan.

CUT TO 10. INT. TEMPAT DUGEM MALAM (HARI 8) MARION baru masuk ke tempat dugem, celingak-celinguk mencari teman.

ACHIE berjalan keluar dengan seorang cowok.


@VincaCallista

36

ACHIE : Hai, Marion! Sama siapa lo?

MARION : Achie! Hai. Sendiri aja, nih.

ACHIE : Anak-anak ada di dalem, tuh. Gue duluan, ya! Dah.

MARION : Dah, Achie!

Setelah ACHIE pergi, MARION celingak-celinguk lagi mencari teman. Tiba-tiba matanya menangkap sosok ARNOV yang sedang ngobrol dengan ARIO, RURI, RIAN, PACAR RIAN, WIRA, dan PACAR WIRA, di salah satu sofa.

MARION memakai dress di atas lutut, jaket kulit, boots heels, dan mengepit tote bag.

MARION langsung memalingkan wajah, tapi ARNOV sudah melihatnya dan segera menghampiri MARION. Begitu MARION melangkah keluar dari tempat dugem, ARNOV berhasil mencegatnya.

ARNOV : Hai, Marion! Ngapain lo di sini?

MARION : (Cuek) Tadinya mau cari hiburan, eh taunya malah ketemu elo.
@VincaCallista

37

Jadi nggak mood deh gue.

ARNOV : (Tidak memedulikan sikap MARION yang jutek) (Mengulurkan tangan) Apa kabar?

MARION hanya mendelik pada ARNOV dengan kedua tangan dilipat di dada.

ARNOV : (Membulatkan mulut sambil menurunkan tangannya) Ow. Ternyata masih Marion yang gue kenal.

MARION : (Jutek) Apa tuh maksudnya?

ARNOV : (Nada menggoda) Jutek, dan... seksi.

Lagi-lagi MARION hanya mendelik pada ARNOV. Tapi ARNOV tetap bertahan ingin ngobrol dengan MARION.

ARNOV : Sooo, kapan nih, Yon?

MARION : (Jutek) Apaan, sih?

ARNOV : Kapan lo mau jadi pacar gue lagi? Kangen nih gue sama lo.

@VincaCallista

38

MARION tampak tiba-tiba terinspirasi. Ekspresi wajahnya berubah dari jutek dan dingin menjadi tampak tertarik.

MARION : (Tersenyum penuh arti) Hmm..., lo beneran mau jadi pacar gue lagi, Nov?

ARNOV : (Nada menggoda) Wow! Wow! Woooww~ Looks like youre interested, babe. So?

MARION : (Santai) I want you to marry me.

ARNOV : (Melotot dengan ekspresi tidak percaya tapi sumringah) Hahahaaa. Youre so funny, Baby.

MARION : (Mengambil rokok dari dalam tas) Korek?

ARNOV buru-buru mengeluarkan korek dari saku celananya dan menyalakan rokok MARION.

MARION : Im not kidding. Im pregnant, and I need a husband.

ARNOV : (Tercengang) Youre... what?!


@VincaCallista

39

Pregnant?? HAMIL?! Siapa yang...

MARION : (Menyela, sambil sesekali merokok) Gue nggak tau siapa bapaknya. Gue butuh siapa aja buat jadi suami gue, yaaa buat nyelametin muka gue doang. Abis malem pertama mau langsung dicerai juga nggak apa-apa. Makanya gue tawarin lo. Lo mau, nggak?

ARNOV : (Masih menatap MARION dengan mengerjap-ngerjap tidak percaya) Are you sure, Marion? (Memerhatikan tubuh MARION yang menggemuk) Pantes sih, perut lo kayak membesar gitu...

MARION : (Santai) Yah, gue tau lo nggak berminat. Sekarang kan lo udah nggak doyan sama cewek, ya? Pacar lo Darlene kan sekarang? Ya udah, gue juga nggak ngarepin lo banget. Bye, Arnov.

MARION dengan merokok.

santai

berjalan

meninggalkan

ARNOV

sambil

ARNOV melamun sebentar, sedang memikirkan sesuatu. Lalu wajahnya berubah sumringah, dan dia buru-buru mengejar MARION.

ARNOV : (Sambil menyusul MARION) Marion! Marion!


@VincaCallista

40

MARION berhenti berjalan dan berbalik menghadapi ARNOV dengan tampang cuek.

ARNOV : Gue tertarik sama tawaran lo.

MARION : (Mengisap rokok, lalu mengembuskan asapnya) Bagus. So, kapan kita nikah?

ARNOV : Secepetnya. Tapi karena mempertaruhkan reputasi gue, ini nggak cuma-cuma.

MARION : (Sebelah alisnya terangkat) Lo minta bayaran?

ARNOV : (Senyum menyungging) Nggak mahal, kok. Cuma... (mengacungkan tangan kanannya, mengisyaratkan angka 5).

MARION : (Sebelah alis terangkat) (Nada melecehkan) Lima? Lima ratus ribu? Lima puluh ribu?

ARNOV : (Nyengir) Lima puluh juta.

@VincaCallista

41

MARION : (Berseru) Gila, lo! (Membuang puntung rokoknya) Tiga puluh juta, kalau lo nggak mau ya nggak usah, gue bisa nyari cowok lain yang nggak matre kayak lo.

ARNOV : Oke, deal! (Mengulurkan tangan)

MARION : Deal! (Sambil menjabat tangan ARNOV)

Tiba-tiba ARNOV menarik MARION ke pelukannya. MARION tampak sangat terkejut. Namun kemudian MARION merasakan kehangatannya dan menikmatinya. MARION pun memeluk ARNOV dan matanya terpejam. (Adegan di scene 11 DARLENE dari sudut pandang Marion).

MARION : (Masih terpejam) Darlene gimana, Nov?

ARNOV : Gue tetep laki-laki normal. Sebenernya gue nggak mau jadi gay, cuma yaa... lo tau gimana pergaulan kita. Tapi kalo disuruh milih lo atau Darlene, gue jelas milih lo.

MARION : Karena gue bayar lo, dan pelukan ini. Jadi jangan dulu lepas pelukan lo, Arnov.

@VincaCallista

42

ARNOV semakin erat memeluk MARION, lalu tangan kanannya beralih mengusap lembut kepala MARION, dan ARNOV pun mencium pelan kepala MARION.

Tiba-tiba DARLENE sudah ada di dekat mereka dan marah-marah.

DARLENE : Arnov! I-iiihh... (mengentak-entakkan kaki di tempat dengan ekspresi kesal) ...katanya kamu lagi ngurusin acara sama EO kamu! Taunya malah di sini sama... (nunjuk-nunjuk MARION dengan gereget) ...sama... I-IIIHH!

CUT TO 11. INT. RUANGAN MARION SORE (HARI 9) MARION berdiri di depan lemari CD, sedang merapikan isinya. MARION memakai dress di atas lutut, dan perutnya tampak sudah besar. Hari ini kru 99ers menggunakan seragam warna biru.

IBU LISA (V.O.) : Marion tidak peduli bagaimana nanti akhirnya, apakah Arnov akan bertahan menjadi suaminya, atau hanya sampai malam pertama seperti yang diyakininya.

Tiba-tiba DARLENE masuk dengan langkah-langkah yang centil. MARION hanya meliriknya dengan DARLENE. lewat ujung mata, malas berurusan

DARLENE : (Nada menyindir) Gue udah tau gosipnya.

MARION tidak menyahuti, malas berdebat dengan DARLENE.


@VincaCallista

43

DARLENE : (Tidak memedulikan sikap cuek MARION) (Menyindir) Tapi nggak usah sampe ngerebut cowok orang gitu dong, Cyin.

MARION : (Barulah MARION berbalik menghadapi DARLENE, sambil memegang 5 buah CD) (Bernada malas dan jutek) Sori ya, Cyin (Saat menyebutkannya nada suara ditekan sehingga menimbulkan kesan melecehkan), sekarang cowok orang (Tangan kanan membentuk tanda kutip di udara) itu bakal jadi suami Marion (Tangan kanan membentuk tanda kutip di udara lagi). (Langsung berbalik lagi menghadapi lemari CD)

Ekspresi wajah DARLENE jadi sangat kesal. Buru-buru DARLENE mencengkeram bahu MARION dan menariknya hingga berbalik melihatnya.

DARLENE : (Sambil menarik bahu MARION) Gue tau lo cuma ngejebak Arnov! (Menunjuk-nunjuk MARION setelah MARION menghadapinya) Gue tau bayi di perut lo itu bukan anak Arnov!

MARION : Sori ya, Cyin (Saat menyebutkannya nada suara ditekan sehingga menimbulkan kesan melecehkan), tapi ini bener-bener anak Arnov. Asal lo tau, di belakang lo, Arnov masih ada hubungan sama gue. Kasian banget deh lo.

@VincaCallista

44

(Tangan kanan mengelus perut, tangan kiri masih memegang 5 CD)

DARLENE : (Menjerit histeris sambil mendorong MARION dengan keras) BOHONG LO! Gue nggak percayaaaaaa!

MARION tersungkur dan langsung menabrak meja juga lemari di belakangnya dengan keras sehingga menimbulkan suara tabrakan yang nyaring. CD yang dipegangnya berserakan.

MARION mengaduh pelan, belum sadar ada darah yang mengalir. Tapi kemudian MARION melihat cukup banyak darah yang keluar dari alat kelaminnya.

MARION tampak syok dan mulai mengaduh-aduh kesakitan. DARLENE yang melihatnya pun langsung terkejut dan menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya, matanya melotot karena takut.

DARLENE : (Menjerit-jerit dengan gaya lebay) Aaaaaarrrrgghhhhhh! Aaaarrrggghhhhh! Tolong! Hiiiii~ tolong iiihh! Ini si Marion keguguran! Heeeeyy! (Serius, bukan senang karena MARION keguguran, karena bagaimana pun MARION adalah temannya)

ARETA, DEVINA, RENATA, CHANDRA, dan NAOMI datang dan berdiri di ambang pintu dengan ekspresi terkejut yang luar biasa.

RENATA :

@VincaCallista

45

(Kaget sekaligus sedih) Marion! Oh! Tuhan!

CHANDRA buru-buru menghampiri MARION, berusaha menenangkannya sambil mengangkatnya. DARLENE hanya berdiri terpaku di sebelah mereka.

CHANDRA : (Perintah kepada cewek-cewek di pintu) Panggilin cowok-cowok yang lain!

DEVINA : (Berbalik ke arah ruang siaran, tapi tetap berdiri di depan pintu) (Berteriak-teriak histeris) Emir! Putuuu! Adipati! Sini cepet! Siniiiiii! Marion jatoh!

EMIR, PUTU, dan ADIPATI lari ke ruangan MARION dan setelah DEVINA menunjukkan, mereka bertiga buru-buru bergabung dengan CHANDRA. Lalu CHANDRA, EMIR, PUTU, dan ADIPATI segera mengangkat MARION. MARION sendiri sudah tampak lemas dan matanya terpejam dengan ekspresi wajah menahan kesakitan, sambil memegangi perutnya.

ARETA, DEVINA, RENATA, dan NAOMI yang berdiri di pintu cepatcepat menyingkir untuk memberi jalan.

NAOMI langsung wajah cemas.

menghampiri

DARLENE

dan

merangkulnya

dengan

NAOMI : (Berbisik khawatir) Lo yang ngedorong dia, dear?

@VincaCallista

46

DARLENE : (Wajah tanpa ekspresi karena syok, menggigiti kuku-kukunya) (Termenung sebentar, baru kemudian menjawab) (Tatapan kosong, nada bicara antara sedih dan senang, seperti frustasi) Dia keguguran. (Nada sedih, kening berkerut) Dia keguguran. (Berubah jadi senang dan tertawa kecil, tapi tetap tatapan kosong) Marion keguguran. Hahaa. Anak Arnov udah nggak ada. Hahaa. (Beralih mengguncangkan bahu NAOMI) (Mimik wajah frustasi sekaligus senang) Mereka nggak jadi nikah. Haha. Hahahahaaa...

CUT TO

@VincaCallista

47

DARLENE
Sinopsis
Salah seorang penyiar kebanggaan 99ers Radio, Darlene, laki-laki berusia 25 tahun, kurus, enerjik, ceplas-ceplos, centil, bersikap seperti perempuan, suka sesama jenis, ternyata memiliki dua sisi kehidupan yang berbeda. Setiap hari Darlene memperlihatkan keceriaan di depan teman-temannya, padahal di rumah dia mendapat tekanan dari keluarganya yang tidak senang dengan diri Darlene yang feminim. Sampai bapaknya mengusir Darlene akan anak sulungnya yang tidak sesuai pun kecewa dengan keluarganya mendukungnya. Maka Darlene tinggal pacarnya yang seorang pemilik EO. dari rumah karena benci harapannya itu. Darlene yang dianggap tidak di kosan Arnov (25),

Darlene sangat menyayangi Arnov. Tetapi secara tidak sengaja Darlene memergoki Arnov sedang bermesraan dengan Marion, perempuan berusia 22 tahun yang menjabat sebagai Music Director 99ers. Masalah dengan Arnov membuat Darlene berpikir untuk mencari jati dirinya, apakah dia harus kembali menjadi lakilaki normal, atau mengikuti jalan hidupnya yang feminim. Sahabat-sahabat Darlene yang selalu mendukung apa yang diinginkan oleh Darlene, mencoba membantu Darlene jadi lakilaki sejati dan suka sama perempuan. Salah seorang sahabat Darlene yang bernama Naomi, perempuan, 25 tahun, produser sore 99ers Radio, menyomblangkannya dengan seorang temannya yang bekerja sebagai PR sebuah club, yaitu Ganes. Darlene berusaha untuk bisa menyayangi Ganes sebagai pacarnya, tetapi ternyata tidak bisa. Namun Ganes membuka pikiran Darlene akan pentingnya peranan keluarga dalam membantunya kembali menjadi laki-laki normal. Maka Darlene pulang ke rumah dan mengenyampingkan perasaan gengsinya untuk meminta bantuan dari keluarganya.

***

@VincaCallista

48

BLANK SCREEN WITH TEXT : DARLENE

CUT TO 01. INT. BALLROOM HOTEL MALAM (HARI 1) IBU LISA dan PAK BUDI meniup kue ulang tahunnya di atas meja bundar, dikelilingi oleh semua kru 99ers Radio. Semua orang bersorak ramai sambil bertepuk tangan meriah.

Di ballroom hotel ini sedang pernikahan IBU LISA dan PAK BUDI.

ada

perayaan

ulang

tahun

Panggung, di mana ADIPATI yang menjadi MC pesta ulang tahun ini mulai bicara lagi.

ADIPATI : Selamat buat Ibu Lisa dan Pak Budi yang pernikahannya udah sampe tahun ke lima belas! Semoga terus langgeng sampe akhir hayaaatt!

SEMUA : Berseru-seru ramai sambil bertepuk tangan meriah.

ADIPATI : Kita juga punya hadiah ulang taun lhooo buat Bu Lisa dan Pak Budi..., dari all crew 99ers!

IBU LISA tampak kesenangan, bertanya-tanya kepada NAOMI dan CHANDRA yang berdiri mengapitnya.

NAOMI adalah seorang perempuan berusia 25 tahun, bertubuh tinggi dan agak gemuk, berambut pendek, berwajah ramah dan ceria, berpenampilan modern, produser sore di 99ers.

@VincaCallista

49

CHANDRA adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun, penyiar sore 99ers, kocak, ceplas-ceplos, suka kerapihan dan kebersihan sehingga penampilannya metroseksual, teman yang loyal dan perhatian.

Tetapi NAOMI dan CHANDRA hanya cengar-cengir sambil menunjuknunjuk ke panggung, menyuruh IBU LISA lihat saja kejutan dari mereka.

Di atas panggung tampak ADIPATI sudah siap mempersembahkan penampilan kejutan untuk IBU LISA dan PAK BUDI.

ADIPATI : Kalau begitu, langsung saja kita tampilkaaaann... ...ini diaaa... ...Trioooo Divaaaaa!

ADIPATI turun dari panggung. Panggung digelapkan, muncul efekefek seperti asap, lalu masuklah 3 orang ke tengah panggung, langsung berpose.

Musik dance up beat dimainkan. Lampu sorot dinyalakan, dan langsung menyorot 3 orang yang lipsync sambil menari enerjik.

Trio Diva adalah DARLENE, NINO, dan HAVA, yang memakai wig rambut panjang, kostum manggung perempuan yang spektakuler, dan make-up yang cantik.

DARLENE adalah laki-laki berusia 25 tahun, penyiar 99ers, kurus, enerjik, ceplas-ceplos, centil, bersikap seperti perempuan, suka sesama jenis.

HAVA adalah laki-laki berusia 20 tahun, penyiar bertubuh gemuk, metroseksual, centil, enerjik, suka jenis.

99ers, sesama

@VincaCallista

50

DARLENE, NINO, dan HAVA beraksi layaknya diva yang sedang konser. Menyanyi lipsync dan menari enerjik selama 1 menit. (Teknis diserahkan kepada para pemain/koreografer. Boleh pakai lagu Saatnya Tampil 9voices)

Setelah selesai, DARLENE, NINO, dan HAVA berpose di tengah panggung, under the spotlight, dan semua orang yang bertepuk tangan meriah sambil berseru-seru dan tertawa akan aksi mereka.

CLOSE UP : DARLENE, NINO, dan HAVA yang melambaikan tangan seperti Miss. Universe, lalu berpegangan tangan, membungkuk kepada para penonton, dan mengangkat tangan sambil berteriak centil, SELAMAT ULANG TAUN PERKAWINAN, IBU LISAAA, PAK BUDIII!

CUT TO 02. EXT. TERAS RUMAH DARLENE MALAM (HARI 1) DARLENE baru keluar dari mobilnya yang sudah diparkir di carport rumahnya. Sambil mengepit tote bag, DARLENE mengunci mobilnya dengan central lock, kemudian berjalan menuju pintu rumah.

IBU LISA (V.O.) : Dia Funky DJ favorit saya, namanya Darlene. Setiap hari dia selalu ceria dan enerjik, tingkah-lakunya sering membuat saya dan teman-temannya tertawa terbahak-bahak.

Setelah menekan bel 2x, pintu rumah DARLENE pun dibuka dari dalam. Tampak seorang laki-laki berusia 50 tahun yang berwajah galak dan berkumis tebal. BAPAK DARLENE menatap dengan galak.

DARLENE : (Menyapa sambil mengangguk pelan) Bapak.

BAPAK DARLENE :
@VincaCallista

51

(Tetap dengan ekspresi wajah galak) Dasar tidak tahu waktu! Pukul dua pagi ketuk-ketuk rumah orang!

DARLENE : Darlene kan udah bilang dari ulang taun Bu...

BAPAK DARLENE : (Langsung menutup pintu di depan wajah DARLENE dengan keras)

DARLENE langsung terlonjak dan mematung. Beberapa saat kemudian berbalik dan menyandar pada daun pintu, lalu merosot turun sampai duduk di keset depan pintu.

Kedua kaki DARLENE ditekuk, dan DARLENE pun kepalanya di atas lutut sambil memeluk kakinya.

menundukkan

CUT TO 03. EXT. TERAS RUMAH DARLENE SUBUH (HARI 1) BACKSOUND : Suara kokok ayam jantan. STOCKSHOOTS : Seorang REMAJA LAKI-LAKI memakai sarung dan kopiah berjalan bersama seorang REMAJA PEREMPUAN yang memakai kerudung dan memeluk Al-Quran. Keduanya tampak ngobrol malumalu, sedang kasmaran. Muncul di belakang mereka DUA ORANG BAPAK memakai sarung dan kopiah yang juga baru pulang dari mesjid. Mereka berdehem dan membuat DUA REMAJA tadi terlonjak kaget lalu melihat ke belakang, kemudian buru-buru saling menjauh karena takut dimarahi ketahuan pacaran. Ketika DUA ORANG BAPAK itu berjalan di antara mereka, si REMAJA LAKI-LAKI nyengir sambil garuk-garuk kepala. Setelah DUA ORANG BAPAK itu berjalan menyusul mereka, si REMAJA LAKILAKI dan REMAJA PEREMPUAN kembali mendekat dan berjalan beriringan sambil cekikikan.

@VincaCallista

52

Di teras rumahnya, DARLENE tidur dalam keadaan masih duduk di depan pintu dengan kaki ditekuk dan kepala terkelungkup.

Tiba-tiba pintu rumahnya dibuka dari dalam. DARLENE otomatis terlonjak ke belakang dan terbangun. Buru-buru DARLENE melihat ke belakangnya.

KARTINI, adik perempuan DARLENE yang berusia 17 tahun, berwajah sedih, berambut panjang dan selalu diikat dua, berdiri di ambang pintu memakai piyama.

KARTINI : Udah subuh, A. Bapak belom bangun. Ayo masuk.

Cepat-cepat DARLENE berdiri sambil mengambil tote kantung kertasnya, kemudian melangkah masuk ke rumah.

bag

dan

DARLENE : Makasih ya, Kartini.

CUT TO 04. INT. KAMAR DARLENE SORE (HARI 2) Kamar DARLENE tampak lebih feminim dari kamar cowok biasanya. Dindingnya warna pink, tetapi tidak ada barang cewek yang ditampilkan secara jelas (akan muncul di scene 9).

DARLENE sedang tengkurap di atas tempat tidurnya yang seprai, bantal, guling, dan selimutnya berwarna pink. Kedua lengannya ditekuk dan menyangga kepalanya, kedua kakinya pun ditekuk ke atas. DARLENE sudah memakai seragam yang biru.

DARLENE tampak sedang ngobrol dengan sesuatu di hadapannya (belum in frame).

DARLENE :
@VincaCallista

53

Dear, Owl... Hari ini gue ulang taun. Kira-kira bakal dikasih kejutan apa, ya? Pasti seru, deh! Ihihiii... (cengengesan sendiri) (Centil) Gue sih berharap, di umur gue yang baru ini, gue lebih dewasa, langgeng juga sama Arnov... aduuuhh, yayang Arnooovv... (Gestur boleh lebay) (Manyun, agak kesal) Eh, Owl! Elo kok diem aja, sih?! Kesel deh gue curhat sama lo dicuekin!

Tampak seekor BURUNG HANTU yang bertengger di atas sebatang kayu di depan tempat tidur DARLENE. BURUNG HANTU tersebut kelihatan mengantuk, kemudian kedua sayapnya terbentang dan menutupi wajahnya, seolah malas mendengarkan DARLENE.

DARLENE : Ih, awas, ya! Ntar nggak akan gue kasih bangke tikus lagi!

Ponsel DARLENE berdering (ringtone Flexi), NAOMI meneleponnya. DARLENE pun segera menerima telepon itu.

DARLENE : Apa, Naomiii??

NAOMI (OS) : Heh, dear! Di mana lo? Awas yaa kalo sampe telat dateng siaran!

DARLENE : Iya, baweeell! Ini gue udah mau berangkat! Heran deh, kok bisa gue punya produser yang totally super-duper extra cerewet kayak lo!

NAOMI (OS) :
@VincaCallista

54

Yeeeyy, mending punya produser yang cerewet biar penyiarnya disiplin! Chandra udah dateng, nih! Buruan ke kantor!

DARLENE : Iya, iya, Naomi baweeell...

DARLENE memutuskan hubungan telepon dengan NAOMI, menyambar tote bagnya, dan turun dari tempat tidur.

kemudian

DARLENE : (Bicara pada BURUNG HANTU) Gue pergi dulu ya, Owldi! Kalo telat niscaya bisa dipecut sama Naomi produser gue yang sadis itu! Hahahaa. Karena hari ini gue ulang taun, nanti gue bawain lo oleh-oleh bangke tikus rasa jagung bakar, atau... mau rasa keju? Pilih yang mana, Owl?

BURUNG HANTU DARLENE tampak bersuara pelan, kemudian mengepakngepakkan sayapnya dengan semangat.

DARLENE : Wo-wo-wooo! Santai, Owl! Santaaaiii! Ya udah, ntar gue bawain yang rasa rendang, ya! Dadah, Owldi!

DARLENE melambaikan tangan kepada BURUNG HANTU, lalu beranjak keluar kamarnya.

CUT TO

05. INT STUDIO SIARAN 99ERS SORE (HARI 2) DARLENE dan CHANDRA sedang siaran. DARLENE dengan gayanya yang centil dan CHANDRA yang kocak.

@VincaCallista

55

DARLENE : (Enerjik) Next! SMS dari Egi, Funky ID 203047255! Dia bilang, kalo gue dikejar banci, gue sih nggak bakal kabur, mending gue kenalan sama dia! (Centil) Yeee! Itu sih emang lo doyan kali, Egi, ah!

CHANDRA : (Bercanda) Lo udah kenalan sama Darlene belom, Gi?! Hahahaa... (Becandaan boleh improvisasi)

NAOMI : (Teriak lewat TOA) SERAAAAAAAAAANNNNGG!!!

DARLENE : Hah?! Apaan tuh?! (Latah karena kaget) Eh! Apaan, tuh, apaan, tuh...

Tampak NAOMI berdiri di ambang pintu studio siaran sambil memegang TOA. Bersamanya, sudah siap EMIR, PUTU, HAVA, DAFFY (artis Flexi).

Sambil cengengesan dan teriak-teriak seperti Indian, EMIR, PUTU, HAVA, dan DAFFY berlari ke arah DARLENE dan langsung mengangkatnya. CHANDRA tetap bicara, memberi tahu pendengar kalau DARLENE lagi dikerjain.

DARLENE : (Malah seneng) Hey! Hey! Kalian mau ngapain heeeeyyy!

HAVA : (Serius tapi kocak) Pasrah aja, Teh. Pasrah sok, pasrah aja. (Celotehan boleh improvisasi)

@VincaCallista

56

NAOMI : (Masih lewat TOA) Bawa diaaa! Kita harus make over the birthday boy ini... eh! Salah, maksud gue the birthday girl! Hahahahaaaa...

DAFFY : Selamat ulang taun yaaa, Darlene...!

CHANDRA, EMIR, PUTU, HAVA, dan DAFFY mengangkat DARLENE keluar studio siaran dalam keadaan terlentang. NAOMI mengikuti di belakang mereka sambil terus berbicara lewat TOA.

Di luar studio siaran berkumpul kru 99ers lainnya yang tertawa-tawa geli melihat DARLENE yang masih centil dan tampak malah kesenangan.

NAOMI : (Lewat TOA) Permisi! Peeerrrmiiisssiiiii! Kita punya korban yang harus dibikin cantik, niiiihh!

CHANDRA, EMIR, PUTU, HAVA, melewati pintu studio siaran.

dan

DAFFY

mengangkat

DARLENE

DARLENE : (Ceria) Iiiiiihhh... ampun cyiiiiinnn!

CUT TO 06. INT. DI DEPAN MEJA RIAS SORE (HARI 2) Musik up beat dengan lirik yang menggambarkan mengiringi rangkaian adegan di bawah ini. - Tampak DARLENE pasrah saja didandani membedaki DARLENE, DARLENE bersin. kecantikan NAOMI

NAOMI.

@VincaCallista

57

- NAOMI mewarnai kelopak mata DARLENE dengan shadow ungu.

- DARLENE mengempotkan memakaikannya blush-on.

pipinya

karena

NAOMI

sedang

- Bibir DARLENE lipstik.

manyun-manyun

ketika

NAOMI

memakaikan

- NAOMI memasangkan bulu mata palsu. DARLENE mengedip-ngedip centil.

Setelah

selesai,

- DARLENE kesenangan melihat NAOMI mendandaninya dengan cantik. Kemudian DARLENE cipika-cipiki sama NAOMI.

CUT TO 07. INT. KANTOR 99ERS SORE (HARI 2) DARLENE sudah dipakaikan gaun dan high heels, dan matanya ditutup. DARLENE digiring keluar dari ruang 99ers Models (tempatnya di-make over tadi) oleh NAOMI dan CHANDRA.

DARLENE : (Centil) Aduuuhh... gue mau dibawa ke mana lagi siiihh...

NAOMI : Itu Kereta Kencana-nya udah siap, dear, buat nganter lo ke Pantai Selatan.

DARLENE : Yeee! Dikira gue Ratu Pantai Selatan!

CHANDRA :
@VincaCallista

58

Udaaahh... diem ah bawel! Naaahh, ber-heeeenn-ti!

CLOSE UP : NAOMI dan CHANDRA menahan DARLENE untuk berhenti. Kemudian NAOMI membukakan penutup mata DARLENE.

NAOMI : Suuuurrrrppprrrriiissseeee!

SUARA KRU 99ERS : Happy birthday, Darlene... Happy birthday, Darlene...

DARLENE tampak terkejut sekaligus senang (ekspresi lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

lebay),

CLOSE UP : Semua kru 99ers yang memakai seragam biru menyanyikan lagu Happy Birthday to You. Di depan mereka terdapat kue ulang taun yang dipasangi lilin 25, di atas meja.

Tampak DARLENE berdiri di hadapan kue ulang tahunnya. Sementara NAOMI dan CHANDRA segera bergabung dengan kru 99ers yang lain.

Setelah teman-temannya selesai menyanyikan Happy Birthday to You, DARLENE meniup lilin. Teman-temannya tepuk tangan ramai.

DARLENE : Makasih banget yaaa, Temen-temen. Gue emang pernah bilang sama Naomi, pas ulang taun pengen di-make over buat lucu-lucuan, terus dikasih surprise. Eh, semuanya kejadian nih sekarang! (Lebay) Terharu deeeeeehhh...

CHANDRA : Ya udah, cepetan potong itu kuenya, kita udah laper niiihh!
@VincaCallista

59

KRU 99ERS tertawa mengiyakan, lalu DARLENE memotong kuenya.

NAOMI : Potongan pertama buat siapa ayooo...

DARLENE : Yaaaa..., pengennya sih buat yayang Arnov, tapi dia lagi kerja. Maklum..., hehe, EO-nya lagi banyak job. Mungkin ntar malem kita bakal ngerayain ulang taun gue berdua. Hihihii.

KRU 99ERS : Ciiieeeeeeeeee...

CLOSE UP : MARION yang tampangnya jutek.

SUARA IBU LISA : Kayaknya ada yang lebih pas dikasih kue potongan pertama daripada pacar deh.

DARLENE berpaling ke sumber suara, dan mimik wajahnya langsung berubah jadi terkejut sekaligus takut.

IBU LISA datang bersama BAPAK DARLENE, IBU DARLENE, KARTINI. Ketiganya bertampang serius, tidak tersenyum.

dan

IBU DARLENE adalah seorang wanita berusia 45 tahun, memakai jilbab, berwajah sedih, tunduk kepada suami.

Melihat kejutan tidak terduga itu, NAOMI dan CHANDRA langsung saling bertatapan cemas. Mereka tahu orang tua DARLENE tidak suka dengan gaya bebancian DARLENE. Lalu NAOMI dan CHANDRA menatap DARLENE dengan cemas.

@VincaCallista

60

DARLENE menatap orang tuanya dengan ekspresi syok. Piring berisi kue di tangannya sampai bergetar karena dia gemetar.

DARLENE : (Syok) Ibu..., Bapak...

CLOSE UP : BAPAK DARLENE yang ekspresi wajahnya tetap dingin dan galak, IBU DARLENE yang menatap dengan lemah, KARTINI yang melihat DARLENE dengan cemas karena tahu bapaknya akan marah memergoki DARLENE berpenampilan seperti perempuan, dan IBU LISA yang tetap tersenyum karena tidak tahu permasalahannya.

BAPAK DARLENE : (Dingin dan galak) Istigfar kamu. (Langsung berbalik dan pergi)

IBU LISA, IBU DARLENE dan KARTINI melihat BAPAK DARLENE pergi.

CUT TO 08. INT. RUANG KELUARGA RUMAH DARLENE MALAM (HARI 2) IBU LISA (V.O.) : Kasihan, Darlene. Dia benar-benar mendapat kejutan yang tidak terduga di hari ulang tahunnya.

BAPAK DARLENE sedang duduk di sofa sambil menonton TV. IBU DARLENE baru datang membawakannya kopi, duduk di samping BAPAK DARLENE, lalu menaruh gelas kopi di atas meja. DARLENE muncul masih berpenampilan seperti di kantor tadi. DARLENE berdiri di samping sofa.

@VincaCallista

61

BAPAK DARLENE : (Dingin) Untuk apa kamu pulang?

KARTINI yang baru keluar dari kamarnya sekarang berdiri di samping IBU DARLENE dengan tampang was-was, begitu juga dengan IBU DARLENE yang khawatir akan ada pertengkaran antara DARLENE dan BAPAK DARLENE.

DARLENE : (Serius) Pak, Darlene bener-bener nggak nyangka Ibu sama Bapak bakal dateng ke kantor...

BAPAK DARLENE : (Pandangan tetap lurus ke layar TV) (Menyela) Seharusnya kami pun tidak datang dan melihat kamu berkelakuan seperti orang tidak normal.

DARLENE : (Kening berkerut) Apa maksud Bapak?

BAPAK DARLENE : (Pandangan tetap lurus ke layar TV) (Nada suara tetap dingin dan galak) Anak laki-laki kok dipakaikan baju perempuan, didandani, betul-betul melawan kodrat. Apa itu kerjaan teman-teman kamu?

DARLENE : (Mulai marah) Bukan. Jangan salahkan teman-teman Darlene. Darlene begini bukan karena mereka, Pak! Karena Darlene memang

@VincaCallista

62

BAPAK DARLENE : (Menyela dengan nada marah sambil berdiri dan langsung 10menunjuk-nunjuk DARLENE) Darlene! Darlene! NAMA KAMU ITU DAHLAN! Saya tidak pernah punya anak bernama Darlene dan tidak normal! Anak saya bernama Dahlan dan dia seorang laki-laki!

IBU DARLENE tampak syok sambil memegang dadanya yang terasa sesak. KARTINI sudah duduk di sampingnya dan memeluknya.

DARLENE sendiri kelihatan sangat terkejut. Kelopak matanya melebar dan menatap BAPAK DARLENE di hadapannya dengan ekspresi tidak percaya.

DARLENE : (Terguncang) Jadi, Bapak nggak menganggap saya anak?

BAPAK DARLENE : Tidak! Jadi lebih baik kamu keluar dari rumah ini!

IBU DARLENE : (Meraung) Bapaaaaaaaakk! (KARTINI memeluk dan menghiburnya)

Melihat DARLENE hanya mematung di hadapannya, BAPAK DARLENE mengacungkan lengannya ke samping, memberi isyarat agar DARLENE cepat pergi.

BAPAK DARLENE : (Tegas dan dingin) Kamu boleh tinggal di rumah ini lagi setelah mengembalikan anak saya Dahlan.
@VincaCallista

63

Mimik wajah DARLENE menunjukkan perasaan kecewa, lalu DARLENE mendelik kepada BAPAK DARLENE dan ngeloyor pergi ke kamarnya.

CUT TO 09. INT. KAMAR DARLENE MALAM (HARI 2) DARLENE membuka pintu kamarnya, dan begitu masuk dia langsung terkejut, sampai nyaris terjatuh. Musik mencekam yang mendukung adegan dimulai.

Kini dinding kamarnya nyaris penuh ditempelin kertas bertuliskan ISTIGFAR besar-besar. Di lantai kamarnya berserakan pom-pom, sepatu-sepatu high heelsnya, dan semua barang perempuan yang ada di kamar DARLENE.

BURUNG HANTU lepas dan kini terbang ke sembarang arah di kamar DARLENE sambil berteriak-teriak nyaring.

Dengan tampang syok, DARLENE berputar-putar melihat semua tulisan ISTIGFAR dan barang-barang yang berserakan di kamar itu. Kemudian mimik wajah DARLENE luar biasa marah, dan dia langsung menyambar travel bag, membuka lemari pakaian, lalu memasukkan semua seragam 99ers-nya ke travel bag.

BURUNG HANTU mendarat di samping DARLENE. DARLENE yang sudah selesai packing beralih menatapnya.

DARLENE : (Bicara pada BURUNG HANTU) Gue pergi, Owl. Lo baik-baik ya di sini. Gue masih utang bangke tikus rasa rendang sama lo.

@VincaCallista

64

DARLENE hanya membawa travel bag berisi semua seragam 99ersnya dan tote bagnya, lantas keluar kamar dan membanting pintunya dengan kesal.

CUT TO 10. EXT. TERAS KOSTAN ARNOV MALAM (HARI 2) DARLENE berdiri di depan kostan ARNOV sambil mengetuk-ngetuk pintunya. Tidak lama kemudian ARNOV membukakan pintu, mimik wajahnya sumringah.

DARLENE : (Sumringah dan langsung memeluk ARNOV sebentar) (Setelah melepaskan pelukannya) Makasih ya, Sayang... kamu ngizinin aku tinggal di sini.

ARNOV : (Wajah senang) Iya, iya. (Mimik wajah berubah jadi was-was sambil melihat sekitarnya) Ayo cepetan masuk.

DARLENE mengambil travel bagnya yang tadi ditaruh di lantai, lalu masuk ke kostan Arnov dengan wajah sumringah.

ARNOV celingak-celinguk, memastikan melihat, kemudian menutup pintu.

tidak

ada

orang

yang

CUT TO 11. EXT. JALAN RAYA KE PARKIRAN TEMPAT DUGEM MALAM (HARI 3) DARLENE, CHANDRA, dan NAOMI berada di dalam mobil, menuju ke tempat dugem. CHANDRA nyetir, DARLENE duduk di sebelahnya, NAOMI di jok belakang.

@VincaCallista

65

NAOMI : (Menjulurkan tubuhnya ke antara jok DARLENE dan CHANDRA) Eh, guys! Kapan-kapan nginep di rumah gue lagi, yuk!

CHANDRA : Ayo! Ayo, Mi! Pajamas party kayak waktu itu seru, deh!

NAOMI : Apalagi elo nih, Darlene. Harusnya lo tinggal di rumah gue aja, eh ini malah kabur ke kostan Arnov!

DARLENE : Kemaren gue kacau banget, Mi. Yang pertama kepikiran tuh Arnov, jadi gue ke kostannya.

CHANDRA : (Menggoda)Duuuh kalo udah inget pacar, sama sahabat lupa, deh!

DARLENE : (Cengengesan sambil mencolek dagu CHANDRA) Ngambeeekk..., jelek deh lo! Hahaaa Ya udah, ntar gantian gue tinggal di rumah kalian. Kan sekarang gue tuna wisma! Hahahaa...

Begitu mobil CHANDRA masuk ke halaman parkir tempat dugem, CHANDRA melihat MARION dan ARNOV berdiri berhadapan. MARION menjabat tangan ARNOV yang terulur, kemudian tiba-tiba ARNOV menarik MARION ke pelukannya.

@VincaCallista

66

CHANDRA : Baru dateng ke club, belom minum sedikit pun, tapi kok gue ngerasa udah mabok, ya? Masa pasangan itu keliatan kayak Arnov sama Marion, sih?

DARLENE : (Sudah melihat ke arah yang ditunjuk CHANDRA) (Menjerit) Itu beneran Arnooovv! Kurang ajar! Dia bilang lagi ngurusin acara sama EO-nya!

CHANDRA : Ohh. Itu beneran Arnov, ya? Berarti gue emang belom mabok.

DARLENE : (Kesal) Berhenti, Ndra! Berhentiiiii!

CHANDRA otomatis menginjak rem. Begitu mobil berhenti, buruburu DARLENE keluar mobil dan berlari menghampiri ARNOV.

Dari dalam mobil, NAOMI dan CHANDRA melihat ARNOV semakin erat memeluk MARION, lalu tangan kanannya beralih mengusap lembut kepala MARION, dan ARNOV pun mencium pelan kepala MARION.

NAOMI : Ayo kita keluar, Ndra! Jangan sampe mereka berantem!

Sementara itu, DARLENE sudah berada di dekat ARNOV dan MARION.

DARLENE : Arnov! I-iiihh... (mengentak-entakkan kaki di tempat dengan ekspresi kesal) ...katanya kamu lagi ngurusin acara sama EO
@VincaCallista

67

kamu! Taunya malah di sini sama... (nunjuk-nunjuk MARION dengan gereget) ...sama... I-IIIHH!

Walaupun sudah melihat DARLENE, ARNOV tetap santai. ARNOV melepaskan pelukannya pada MARION. Keduanya menatap DARLENE tanpa ekspresi, seolah tidak peduli akan kehadiran DARLENE.

ARNOV : (Nada cuek) Acaranya udah selesai.

CHANDRA dan NAOMI sudah berdiri mendampingi DARLENE.

NAOMI : Marion, kok lo di sini sama... Arnov?

MARION tidak menjawab, hanya berpaling menatap ARNOV. ARNOV yang langsung bicara.

ARNOV : (Tenang, cenderung melecehkan) Emangnya salah kalo gue sama Marion di sini?

DARLENE : (Heboh karena kesal) Ya masalah lah kalo kamu mesra-mesraan sama Marion!

ARNOV : Kayaknya mending gue mesra-mesraan sama Marion daripada sama elo, deh.

@VincaCallista

68

DARLENE kelihatan terkejut mendengar ARNOV bicara begitu.

ARNOV : Gue cowok, ya lebih bagus gue sama Marion yang cewek, daripada sama lo. Aneh.

DARLENE : (Melengking) Aaaaaarrrrnnoooooovvvv! (Sambil mengentakentakkan kaki)

ARNOV : (Mengajak MARION) Ayo kita pergi aja.

DARLENE : (Menarik tangan ARNOV) Sayang! Tungguuu! Aku marah! Aku cemburu!

ARNOV : (Dingin) Nanti ambil barang-barang lo di kostan gue. Secepetnya lo pergi dari kostan gue. (Menghentakkan tangan DARLENE, lalu beranjak pergi bersama MARION)

CHANDRA dan NAOMI menatap ARNOV dengan ekspresi terkejut sekaligus marah. Kemudian berusaha menenangkan DARLENE.

DARLENE : (Teriak frustasi) HEH! Brengsek lo! Lo nggak bisa seenaknya kayak gini sama gue! Heh! Pengkhianaaaaaatttt!

CUT TO
@VincaCallista

69

12. INT. KAMAR NAOMI MALAM (HARI 4) DARLENE duduk di lantai, menyandar ke tempat tidur NAOMI, memakai piyama berwarna pink dan roll rambut di poni. DARLENE sedang menelepon IBU LISA. (ADEGAN SCENE 1 CERITA MAMA DARI SUDUT PANDANG DARLENE)

DARLENE : (Marah, kesal, merajuk) Aku kesel, Bu..., diusir dari rumah. Terus sekarang diputusin cowok aku. (Frustasi) Kenapa aku harus ngalamin hal kayak gini ya, Bu...?

Terdengar suara tangisan bayi dari telepon.

IBU LISA (O.S.) : Sabar ya, Darlene... Semua manusia punya masalah. Kita ngobrol nanti di kantor, oke? Tuh baby-ku bangun minta susu. Sampai besok ya, Sayang...

DARLENE : Iya, Bu...

DARLENE memutuskan hubungan telepon dengan IBU LISA. NAOMI sejak tadi membaca internetan di laptopnya. novel, sedangkan CHANDRA sibuk

CHANDRA dan NAOMI yang juga memakai piyama duduk mengapit DARLENE. Di sekitar mereka banyak makanan, mereka sedang pajamas party.

Musik slow tanpa vokal diputar.

@VincaCallista

70

NAOMI : (Sudah berpaling kepada DARLENE) (Bercanda) Bebas ya lo nelepon Bu Lisa jam tiga pagi begini. Udah berasa anaknya aja lo! Ahahahaa.

DARLENE : Biarin. Gue kan biasa curhat sama Bu Lisa kalo lagi ada masalah gini. (Tampak frustasi sendiri) Abisnya gue nggak nyangka Arnov mutusin gue... Gue pikir dia tuh pacar yang setia banget.

NAOMI : Udahlah, dear. Cowok playboy kayak Arnov nggak usah dipikirin... Life goes on, baby...

DARLENE : (Termenung seperti menanggung banyak beban) Sumpah ya, sebenernya gue tertekan, gue nyesel. Kenapa gue mesti terlahir dengan takdir kayak gini? Kenapa gue harus jadi cowok yang feminim? Bahkan bokap gue sendiri benci sama gue...

CHANDRA : Eh! Lo jangan ngomong gitu, ah! Kita tetep sayang kan sama lo? Nanti juga bokap lo bakal ngerti. It takes time, Darlene.

NAOMI : Yang penting, sekarang lo cari pacar baru yang lebih spekta. Jadi ntar Arnov bakal nyesel mutusin lo!

@VincaCallista

71

DARLENE : (Terdiam, tampak berpikir) Bener juga. Gue harus gencar nih tebar pesona. (Mengedarkan pandangan ke seluruh kamar NAOMI)

NAOMI : (Sementara pandangan DARLENE ke sana-kemari) Ntar gue kenalin sama temen-temen gue deh. Kan banyak tuh yang suka nanyain lo juga. Lo tinggal pilih, mau Artha, Teguh, Febi, Baim...

DARLENE : (Menyela sambil menunjuk foto yang terpampang di hadapannya. Foto NAOMI dan seorang cewek cantik) Itu siapa?

CHANDRA dan NAOMI otomatis berpaling ke arah yang ditunjuk oleh DARLENE.

NAOMI : Hah? Siapa? Yang mana?

DARLENE : (Berdiri dan mengambil figura foto tersebut, lalu memperlihatkannya kepada NAOMI) (Menunjuk foto GANES) Ini nih, siapa?

NAOMI : Oh. Itu Ganes, temen kampus gue. Dia PR Witchy Wizards. Kayaknya udah pernah gue kenalin sama elo, waktu kita dugem di Witchy Wizards.
@VincaCallista

72

DARLENE : (Memandangi foto GANES, baru sadar) Oh iyaaaa, Ganes.... Gue baru inget.

CHANDRA : (Bercanda) Emang dia kenapa? Pernah ngerebut pacar lo juga? Wajar lah, dia lebih cantik dari lo! Hahaa...

DARLENE : (Manyun kepada CHANDRA) Seenaknya aja deh lo, Ndra. (Hanya memandang NAOMI) Mi, ntar bantuin gue, ya!

NAOMI : Bantuin apa, dear?

DARLENE : Jadi pacar dia.

CHANDRA dan NAOMI tampak terkejut karena tidak mengira.

DARLENE : Justru itu. Mulai sekarang, gue mau berusaha jadi normal. Gue mau jadi cowok yang suka sama cewek. Gue mau belajar nggak jadi banci.

@VincaCallista

73

CLOSE UP : CHANDRA tertawa terbahak-bahak karena menganggap DARLENE bercanda. Sementara NAOMI yang melongo sambil berseru, Serius lo, Darlene?!

Tampak DARLENE yang masih berdiri sambil memeluk figura foto, bermimik wajah serius dan bertekad kuat.

DARLENE : (Tangan kiri memegang figura, tangan kanan mengepal) Serius! Banget! Dan sebagai sahabat-sahabat gue... (Beralih menunjuk CHANDRA dan DARLENE di depannya) ...kalian harus bantuin gue!

CUT TO 13. INT. 99ERS COFFEE MALAM (HARI 5) IBU LISA (V.O.) : Dengan tekad yang kuat, Darlene ingin mengembalikan jati dirinya sebagai laki-laki sejati.

DARLENE ditemani oleh CHANDRA dan NAOMI duduk di satu meja. DARLENE berpenampilan rapi, gayanya cowok banget. Di atas meja terdapat buket bunga mawar merah dan daftar menu.

CHANDRA tampak memberi nasihat-nasihat kepada DARLENE, sementara NAOMI tampak sedang mengotak-atik laptopnya.

NAOMI : Seneng deh pake Speedy! Koneksinya cepet banget! Terus konten Speedy lengkap, lagi! Ada Musik, Educations, Sports, sampe Speedy Protector!

@VincaCallista

74

DARLENE : Bener kan kata gue! Untung lo ngikutin saran gue pake Speedy!

NAOMI : (Cengengesan) Hehehe, iya..., makasih loh, dear!

DARLENE : Mi, omong-omong, Ganes udah nyampe mana, nih?

NAOMI : Oh! Bentar yaa gue telepon dia dulu. (Mengambil ponselnya yang ditaruh di sebelah laptop, lalu menelepon GANES)

DARLENE : (Sambil merapikan bajunya) Gimana, Ndra? Gue udah oke, kan? Biasanya kalo nge-date sama cewek tuh gimana, sih? Gue udah lupa, nih.

CHANDRA : Udah oke, kok! Pokoknya, kayak kata 99ers, Keep funky, be yourself no matter what they say!

DARLENE : (Tertawa sumringah) Oh iya, ya! Hahahaaa.

NAOMI : (Setelah memutuskan sambungan teleponnya) Ganes udah sampe. Dia lagi jalan ke sini.
@VincaCallista

75

DARLENE : Terus, ntar gue harus ngapain nih, Mi?

NAOMI : Ya ngobrol laaahh..., tapi jatohnya jangan jadi rumpi. Lo kan kebiasaan tuh kalo ketemu cewek-cewek jadinya ngegosip, nah ubah pandangan lo. Intinya, lo harus bersikap selayaknya cowok yang lagi pedekate dan mau ngejadiin Ganes pacar lo!

DARLENE : (Mengangguk-angguk) Oh. Oke, oke.

Datang GANES, seorang cewek cantik bertubuh langsing dan tinggi, berambut panjang, berpenampilan seksi, cuek, gaya bicaranya ceplas-ceplos, mencerminkan kehidupannya yang bebas.

GANES : Hey, guys! Telat ya gue?

Semua berpaling kepada GANES dan menyapanya.

NAOMI : Nggak kok, Nes. Sini duduk. (Menepuk kursi di sampingnya yang kosong)

Begitu GANES duduk, NAOMI mengajaknya pergi juga.

berdiri

sambil

menepuk

CHANDRA,

NAOMI :
@VincaCallista

76

Oke, kalo gitu, gue sama Chandra pergi dulu.

GANES : Lho? Mau ke mana? Nggak gabung aja?

NAOMI : No, thanks, dear. Gue sama Chandra udah ada janji.

GANES : Janji sama siapa?

NAOMI sudah buka mulut untuk menjawab, tapi disela CHANDRA.

CHANDRA : (Nada menggoda) Janji sama Darlene nggak akan ganggu usahanya pedekate sama lo (Menaik-turunkan alis). Yuk ah, gue sama Naomi cabut dulu.

DARLENE tampak terkejut mendengar CHANDRA bicara seperti itu. Sementara GANES terlihat bingung. CHANDRA sudah merangkul NAOMI pergi.

GANES : (Sudah berpaling kepada DARLENE yang duduk di hadapannya) (Sambil menggelung asal-asalan rambutnya) Ada apa nih lo tiba-tiba ngajak ketemuan? Tumben.

DARLENE : (Tertawa untuk menutupi rasa canggung)


@VincaCallista

77

Haha. Gue pengen ketemu sama lo aja, Nes. Lo nggak lagi sibuk, kan?

GANES : Yaaa sesibuk-sibuknya PR tempat dugem, gue sih enjoy aja, santai. (Ngambil rokok) Punya korek?

DARLENE : Oh! Ada. Ada. (Mengambil lighter dari tasnya, lalu menyalakan rokok di tangan GANES)

GANES : (Mengembuskan asap rokok) Lo pengen ketemu gue ada bisnis, atau...?

DARLENE : Pengen lebih kenal sama lo aja, Nes. Mudah-mudahan lo nggak keberatan. (Nyengir)

GANES : Its okay. Bener dong kata Chandra tadi, lo mau pedekate sama gue. Jadi, mawar itu buat gue kan, yaaa?

DARLENE : (Ketawa garing karena malu) Ha, ha, iya, nes, he, he. (Menyerahkan buket mawar merah di atas meja kepada GANES)
@VincaCallista

78

GANES : (Menerima buket mawar sambil membulatkan mulutnya) Ooo... Im kinda surprised.

DARLENE : Lho, kenapa?

GANES : (Gaya acuh tak acuh) Yeeaaaa, tadinya gue pikir elo suka sesama jenis.

CLOSE UP : DARLENE tertawa miris, lalu meraba-raba menu di meja dan mengangkatnya hingga menutupi wajahnya (boleh diisi oleh sponsor).

DARLENE : (Dengan wajah tertutup menu tampak sponsor) Mau minum apa, Ganes?

CUT TO 14. MONTAGES IBU LISA (V.O.) : Semakin hari, Darlene semakin dekat dengan Ganes. Bisa dibilang, kini Ganes menjadi bagian penting di hidup Darlene.

Lagu cinta dengan adegan pendek berikut :

musik

up

beat

mengiringi

rangkaian

- INT. MALL - MALAM. DARLENE dan GANES saling berpegangan tangan berjalan sambil melihat-lihat ke etalase toko. GANES menjinjing beberapa kantung belanjaan. Kemudian GANES menunjuk
@VincaCallista

79

sebuah jam tangan di etalase, dan mengajak DARLENE masuk ke dalam tokonya. - INT. KANTOR 99ERS - SORE. DARLENE dan CHANDRA lagi siaran, lalu GANES datang membawa kantung kresek berisi makanan (boleh diisi sponsor). Begitu DARLENE melihatnya, GANES mengacungkan kantung kresek itu dengan wajah ceria. DARLENE nyengir senang lalu memberi isyarat untuk menunggunya di pantry. - INT. PANTRY MALAM. DARLENE tampak sedang asyik bercerita kepada GANES. Di meja ada kotak berisi cake yang dibawa GANES. Kemudian GANES tertawa karena cerita DARLENE, dan menyuapkan lagi sepotong cake ke mulut DARLENE. - INT. BIOSKOP MALAM. DARLENE dan GANES sedang menonton di bioskop. Mereka berpegangan tangan. Dengan tatapan tetap ke layar film, GANES menidurkan kepalanya di pundak kiri DARLENE. DARLENE meliriknya, lalu mengusap pelan kepala GANES.

CUT TO 15. INT. TERAS RUMAH GANES MALAM (HARI 6) Malam itu hujan deras. GANES baru memarkir mobilnya di depan rumahnya. DARLENE yang pertama keluar dari mobil sambil menutupi kepala dengan jaket. Setelah GANES keluar, DARLENE menghampirinya, lalu keduanya berpayung jaket lari ke teras rumah.

Di depan pintu, GANES mencari-cari kunci di sambil bertanya kepada DARLENE di sampingnya.

dalam

tasnya

GANES : Lo basah banget, deh! Kayak anak kampung abis maen di sawah! Hahahaaa. Ntar di dalem ganti baju, ya!

DARLENE : (Tertawa sambil merapikan rambutnya yang basah) Hahahaaa..., nggak usah, Nes, ngerepotin.

@VincaCallista

80

GANES : (Sambil membuka pintu) Nggak apa-apa. Santai, kali, daripada lo sakit. Yuk, masuk!

GANES dan DARLENE masuk ke rumah. Pintunya ditutup dari dalam.

CUT TO 16. INT. KAMAR GANES MALAM (HARI 6) DARLENE sudah ganti baju, sekarang pakai mantel handuk warna putih, dan duduk di pinggir tempat tidur GANES.

GANES datang membawa handuk lalu duduk di sebelah DARLENE.

GANES : Rambut lo juga harus dikeringin, nih! (Mengusap-usap rambut DARLENE dengan handuk)

DARLENE : (Menatap GANES) Thanks ya, Nes.

GANES : (Sambil terus mengusap-usap rambut DARLENE dengan handuk) Iyaaa, santai aja kaliii.

Musik romantis tanpa vokal mulai main. Tiba-tiba DARLENE dan GANES saling menatap. Pelan-pelan wajah keduanya mendekat. DARLENE dan GANES nyaris berciuman, namun tiba-tiba DARLENE menjerit.
@VincaCallista

81

Muncul efek seperti gelas pecah, dan musik berhenti.

DARLENE : (Menjerit melengking sambil melompat berdiri) Hiiiiiiii! (Lompat-lompat di tempat, lalu mengentak-entakkan kakinya sambil masih menjerit-jerit histeris) Hiiiiiiiiiiii! Hiii! Hiii! Hi, hiiiiiii... (Joget-joget nggak jelas karena geli)

Melihat tingkah DARLENE, GANES malah santai. Posisi duduk GANES condong ke belakang dengan tumpuan kedua tangannya. GANES memerhatikan DARLENE dengan ekspresi bosan.

DARLENE : (Masih joget-joget dan melompat-lompat karena geli) Hiiiiiiii! Ganeeess! Hiiiiiiiiiii...

GANES : (Nada bosan) Mau sampai kapan lo kayak gitu, hah?

DARLENE menghampiri GANES lalu mencengkeram kedua bahunya.

DARLENE : (Melengking dan centil) Ganes! Gue nggak bisa! Gue nggak biiisaaaaa! Hiiiiii... (Mengguncang-guncangkan bahu GANES)

@VincaCallista

82

GANES : (Melepaskan kedua tangan DARLENE dari bahunya, kemudian berdiri menyamai DARLENE) (Nada bicaranya biasa saja) I knew it. Selama ini lo berusaha jadi cowok sejati, secara sikap sih mungkin bisa. Tapi..., ya beginilah. Buktinya, lo bahkan nggak mampu nyium gue, kan?

DARLENE : (Memegangi dadanya yang masih ngos-ngosan) (Mencengkeram kepalanya) Aaaaaaaaaahhh! Gue nggak bisa nyium ceweeeeeekk!

GANES tertawa terbahak-bahak, lalu mengambil rokok yang ditaruh di meja samping tempat tidurnya, dan menyalakannya.

GANES : (Mengembuskan asap rokok) (Nyengir lebar) Gue nggak bisa jadi pahlawan kesiangan yang tiba-tiba ngerubah takdir lo. (Menunjuk dada DARLENE dengan tangan yang memegang rokok) Tapi, kalau tekad lo udah kuat pengen berubah jadi cowok normal lagi, gue rasa ada yang lebih bisa bantu lo daripada gue.

DARLENE : (Nada frustasi tapi banci) Siapaaa? Naomi? Chandra?

GANES : (Santai, sambil memegang rokok)


@VincaCallista

83

(Menggelengkan kepala pelan) Bukan. Bukan Naomi, bukan Chandra, bukan gue, bukan orang lain. Tapi keluarga lo. Keluarga udah seharusnya jadi orang-orang yang paling ngedukung lo. Lo juga nggak bisa selamanya kabur dari mereka. Lo harus balik ke rumah. Cuma keluarga lo yang bisa dengan sabar nolong lo, sampai selama apapun.

DARLENE : (Nada cemas sekaligus ragu) Tapi... gimana dengan bokap gue? Lo kan tau gimana bencinya dia sama gue.

GANES : Lo udah punya niat buat menuhin keinginannya, kembali jadi cowok normal. So, nggak ada alesan buat bokap lo nggak mau nolongin lo, kan?

DARLENE memandang berpikir.

GANES

di

hadapannya

dengan

mimik

wajah

GANES : (Nada meyakinkan dengan senyum tersungging) Coba dulu. Belum bisa dipastikan sebelum dibuktikan. Oke, say?

GANES berjalan ke arah belakang DARLENE. Setelah melewati DARLENE, GANES mundur lagi, kemudian iseng mencium pipi DARLENE dengan cepat, lalu tertawa sambil berlari menjauh.

DARLENE : (Terkejut, memegangi pipi kirinya yang dicium GANES dan berbalik)

@VincaCallista

84

(Centil) Aaaaaaaaaaaaaaaahh! Ganeeees!

CUT TO 17. EXT. TERAS RUMAH DARLENE SORE (HARI 7) DARLENE berdiri di depan pintu rumahnya, menaruh travel bag yang tadi dibawanya di sampingnya, lalu mengetuk sebanyak 2 kali. Ketika tangan DARLENE masih terkepal di depan pintu untuk mengetuk, pintu dibuka dari dalam oleh BAPAK DARLENE. Lalu DARLENE pun menurunkan tangan kanannya.

BAPAK DARLENE : (Nada marah) Kamu?! Ada urusan apa kemari lagi?! Sebelum kamu kembali normal, kamu tidak boleh...

DARLENE : (Tampak belakang) (Menyela) Darlene ingin berubah. Tapi Darlene butuh bantuan dan bimbingan Bapak juga Ibu.

Mimik wajah BAPAK DARLENE tampak melunak.

CUT TO

@VincaCallista

85

SLEEPING WITH A MELODY


Sinopsis
Ario, seorang laki-laki berusia 23 tahun, ganteng, tinggi-kurus, gaul, disukai banyak cewek, bekerja sebagai OP9 (operator 99ers Radio). Hobinya clubbing, sering minum minuman beralkohol, pernah memakai narkoba, tidak suka menolak kesempatan untuk berhubungan sex dengan cewek-cewek yang tergila-gila padanya, dan waktu umur 12 tahun pernah kecelakaan hebat sampai butuh transfusi darah. Suatu hari Ario merasa kesehatannya menurun, maka dia pun cek kesehatan ke dokter. Ternyata dokternya memvonis Ario mengidap HIV AIDS, entah dari mana asalnya. Ario langsung down. Dia menarik diri dari pergaulan, bahkan menjauhkan diri dari teman-temannya di kantor, karena merasa malu. Diam-diam Renata (20), seorang penyiar 99ers, menyayanginya. Renata sadar sikap Ario berubah, maka dia pun berusaha mencari tahu penyebabnya. Saat daya tahan tubuh Ario semakin menurun, dia jatuh sakit, sampai harus dirawat di rumah sakit. Renata yang pertama kali berinisiatif mengajak teman-teman sekantor untuk menjenguk Ario. Kepada teman-teman sekantornya Ario masih menutupi penyakitnya. Sampai-sampai dia memaksa kedua orang tuanya untuk membawanya pulang dan dirawat di rumah saja, karena kalau terus menerus dirawat di rumah sakit teman-temannya akan cepat curiga. Berharap Ruri akan mengerti, Ario menceritakan penyakitnya kepada pacarnya itu. Tapi tanpa Ario duga, Ruri malah meninggalkannya. Berbeda dengan Renata yang setiap hari datang ke rumah Ario dan menemaninya. Sampai ketika Ario mengaku merasa bosan, Renata membawakannya biola dan selalu memainkannya sampai Ario tertidur. Tanpa sepengetahuan Ario, kedua orang tuanya menceritakan penyakit Ario yang sesungguhnya kepada Renata. Renata sangat terguncang mendengarnya, namun tetap setia menemani Ario. Merasa yakin Renata menyayanginya dengan tulus, semangat hidup Ario jadi muncul. Dia tidak lagi putus asa, dan ingin terus mendengar melodi yang dimainkan oleh Renata sampai dirinya tertidur***

@VincaCallista

86

01. INT. KANTOR 99ERS RADIO PAGI (HARI 1) ARIO berjalan menuju ke ruangan OP9, di tengah jalan dia berpapasan dengan IBU LISA, PAK BUDI, dan ARETA yang baru masuk dan baru saja balas melambai kepada RENATA yang sedang siaran (SEMACAM FLASH BACK ADEGAN AWAL MAMA DARI SUDUT PANDANG ARIO)

IBU LISA : Eit! Eit! Eit! Ario! Sudah berapa kali saya bilang, jangan salah pakai seragam! Hari ini kan harusnya seragam yang biru! (Menunjuk ARETA yang memakai seragam biru)

ARIO : (Cengengesan sambil terus berjalan ke ruangan operator) Hehehe. Lupa, Bu!

IBU LISA berdecak sambil geleng-geleng kepala.

ARIO masuk ke ruangan OP9 dan langsung duduk di depan komputer untuk mengupdate status twitter @ninetyniners dengan,

Now airing! Funkyndo Request with FDJ Renata and OP9 Ario! Stay tuned on 99ers Radio!

Dari radio yang terdapat di ruangan OP9 terdengar suara RENATA yang sedang siaran.

RENATA : Alright, 99ers, gue masih nungguin request lo! Pilih lagu Indonesia yang lo suka, terus SMS ke 0811 20 999 0! Stay tuned on Funkyndo Request with me, Funky DJ Renata! (Langsung memutarkan lagu)

@VincaCallista

87

Dari dalam studio siaran, terlihat RENATA melambai-lambaikan tangan, memberi isyarat kepada ARIO untuk masuk ke studio siaran. ARIO menyadarinya, kemudian beranjak keluar dari ruangan OP9.

CUT TO 02. INT. STUDIO SIARAN 99ERS PAGI (HARI 1) ARIO masuk ke studio siaran, sementara RENATA mengotak-atik komputer. Di atas meja siaran terdapat biola milik RENATA.

ARIO : (Setelah berdiri di depan meja siaran) (Nada menggoda) Ada apa sih, Ren...?? Masa siaran aja pengen ditemenin Aa!

RENATA : (Tertawa kecil) Ganjen deh kamu, Yo! Ini, spot yang mesti diputer di jam aku apa aja sih? Tolong masukin ke playlist dong.

ARIO : Ooohh. Siap! (Beranjak ke samping RENATA, lalu mengambil alih mouse)

CLOSE UP : Tangan RENATA di atas mouse, kemudian digeser oleh tangan ARIO.

ARIO : Punten atuh, Neng Reren.

@VincaCallista

88

Terlihat ARIO mulai mencari spot-spot yang harus diputarkan, sementara RENATA yang duduk di kursi siaran menatapnya dengan curiga.

RENATA : (Memegang-megang lengan ARIO) Badan kamu anget. Kamu sakit, Yo?

CLOSE UP : Wajah ARIO yang berpaling dari layar komputer ke RENATA.

ARIO : (Ekspresi cuek) Nggak.

CUT TO BLANK SCREEN WITH TEXT : SLEEPING WITH A MELODY

CUT TO 03. EXT. TEMPAT PARKIR CLUB MALAM (HARI 2) ARIO naik motor gede membonceng RURI, seorang perempuan cantik berumur 18 tahun, kurus, berambut pendek, dan berpakaian seksi. Datang ke club beriringan dengan tiga motor temantemannya; ARNOV membonceng PACAR ARNOV, RIAN membonceng PACAR RIAN, WIRA membonceng PACAR WIRA.

Terlihat VANIA dan SANDRA yang berpakaian seksi dengan rambut panjang dan dandanan menor sedang ngobrol dengan TIGA ORANG COWOK BERUMUR di samping sebuah mobil.

Salah seorang cewek di antaranya yang bernama VANIA langsung berpaling begitu melihat motor ARIO masuk dan terus memerhatikannya dengan ekspresi terkejut.
@VincaCallista

89

Setelah ARIO memarkir motor, baru saja mematikan mesin dan membuka helm, VANIA buru-buru menghampirinya dan marah-marah.

VANIA : Ario?! Siapa cewek ini?! (Menunjuk sambil memelototi RURI yang masih duduk di belakang Ario)

ARIO : (Membereskan rambutnya dulu sambil ngaca di spion, lalu menjawab dengan santai) Cewek gue.

VANIA menatapnya tidak percaya, sementara RURI balik menatap VANIA dengan dagu terangkat dan ekspresi sombong.

VANIA menarik ARIO turun dari motor.

ARIO : (Protes) Eh! Apa-apaan lo?

VANIA menarik ARIO menjauh dari teman-teman mereka, ke pojok yang lebih sepi.

VANIA : (Nada meninggi) Berani-beraninya lo selingkuh dari gue, Ario! Lo jalan sama cewek lain, di depan mata gue!!!

ARIO : Lho? Kapan gue jadian sama lo?


@VincaCallista

90

VANIA : Minggu kemaren! Waktu kita nginep di hotel! Lo mabok, dan gue...

ARIO : (Menyela dengan nada merendahkan) Mabok juga? Ya udah, berarti waktu itu kita sama-sama nggak sadar. Nggak usah dianggap serius laaahh.

VANIA : (Mendorong bahu ARIO) Gila lo, ya! Kita udah ML! Lo tinggalin gue gitu aja!

ARIO : Selamat, deh! Banyak yang mau.

ARIO hanya tertawa melecehkan sambil menepuk-nepuk bahu kirinya yang tadi didorong VANIA. Kemudian ARIO berbalik, hendak meninggalkan VANIA.

VANIA marah besar.

VANIA : (Menarik lengan kiri ARIO) Hey! Tunggu dulu, Ario! Lo nggak bisa ninggalin gue gitu aja!

ARIO : (Menghentakkan tangannya) Lepasin gue! Apa-apaan sih lo?!

@VincaCallista

91

Lo sendiri juga udah dapet om-om tuh! (Dagunya menunjuk ke arah TIGA ORANG COWOK BERUMUR yang tadi bersamanya) Nggak usah ngarep sama gue lagi, deh!

VANIA : Kurang aja lo, Yo! Brengseeeeeeekkkk! (Sambil memukul-mukul ARIO)

ARIO mendorong VANIA sampai menghampiri teman-temannya.

terjatuh,

lalu

beranjak

pergi

SANDRA buru-buru berlari menghampiri VANIA dan berjongkok di sampingnya, menanyakan keadaannya.

SANDRA : Vania, lo nggak apa-apa?

ARIO sudah merangkul RURI. Bersama ARNOV, PACAR ARNOV, RIAN, PACAR RIAN, WIRA, dan PACAR WIRA, mereka menertawakan VANIA. Lalu mereka berjalan masuk ke club sambil berangkulan dengan pacar masing-masing.

VANIA : (Tidak menghiraukan SANDRA, terus menatap ARIO dengan ekspresi marah) (Berteriak) Playboy busuk! Nanti lo bakal kena balesannya!

CUT TO 04. INT. TEMPAT DUGEM MALAM (HARI 2) Suasana di tempat dugem dengan orang-orang di dance floor.
@VincaCallista

musik

disko

dan

keramaian

92

IBU LISA (V.O.) : Tidak bisa dipungkiri memang, kehidupan malam menjadi bagian hidup dari beberapa orang kru 99ers Radio. Salah satunya Ario, OP9 yang paling populer. Jika tidak sedang bekerja, bisa tiap malam dia berada di tempat dugem. Tapi rasanya, pergaulan Ario sudah terlalu bebas.

Tampak sofa yang ditempati ARNOV dan PACAR ARNOV yang sedang ngobrol sambil bercanda mesra, RIAN dan PACAR RIAN yang sedang minum, dan WIRA dan PACAR WIRA yang goyang-goyang menikmati musik.

ARIO datang bersama RURI setelah dari dance floor.

RIAN, salah seorang teman ARIO, yang baru saja meneguk minuman bertanya kepada mereka.

RIAN : Cepet banget baliknya. Musiknya lagi nggak seru, ya?

RURI : (Sambil duduk mengikuti ARIO yang sudah duduk duluan) Seru, siiihh. Dance floor juga lagi rame. Tapi Ario bilang nggak enak badan, nih.

PACAR ARNOV : Kenapa elo, Yo?

ARIO : (Bersandar di sofa, lalu memegangi kepalanya) (Meringis) Nggak tau, nih. Kepala gue rasanya berat, badan gue juga nggak enak kerasanya.

@VincaCallista

93

ARNOV : Masa baru clubbing bentar udah pusing-pusing? Tanda-tanda penuaan tuh, Yo! Hahahahaaa (Semua teman ARIO ikut tertawa)

PACAR ARNOV : (Sambil mengelus lembut pipi ARNOV) (Centil) Ah Sayang, kamu bisa aja, deeehh!

ARIO : (Nyengir) Arnooovv... Arnov, kayaknya lo lupa ye, umur lo aja masih lebih tua dari gue! Gue masih dua-tiga, Sob! (Berpaling kepada RURI) Kita pulang aja yuk, Yang! (Berdiri sambil menarik tangan RURI)

WIRA : Rek ka mana atuh, Yo? Karek ge jam dua.

ARIO : (Sudah berdiri sambil merangkul RURI) Balik, ah. Lieur yeuh!

ARNOV : (Nada menggoda) Aaaaaaaaahh, paling juga buka kamar! (Tertawa, lalu merangkul pacarnya)
@VincaCallista

94

ARIO : (Cengengesan) Nanti lagi deh itu mah! Okay, guys, kita balik duluan ya! Enjoy the night!

ARIO dan RURI pergi.

CUT TO 05. RUANGAN OP9 PAGI (HARI 3) CLOSE UP : Telepon yang berdering di ruangan OP9. Lalu ada tangan yang mengangkat gagangnya.

Tampak ARIO berbicara di telepon. ARIO pakai seragam coklat (99ers Coffee), hari ini juga salah seragam.

yang

ARIO : 99ers Radio, selamat pagi! (Jeda) Ini dengan OP9 Ario. (Jeda) Lagu yang lagi diputer? Lagu dari (boleh diisi band pengisi soundtrack, tapi jangan Audio Venus karena takut rancu dengan cerita Mama). Judulnya (______) (Jeda) Iya, sama-sama. Selamat pagi.

ARIO kembali mengetik di komputernya, update status Twitter @ninetyniners :

Funkyndo Request on 99ers Radio Bandung with FDJ Renata & OP9 Ario until 11 am! Stay tuned & send ur request to 0811209990!

Sesekali ARIO memegang lehernya yang terasa panas, badannya pun berkeringat dingin. ARIO merasa semakin tidak enak badan.

@VincaCallista

95

IBU LISA (V.O.) : Semakin hari, Ario merasa kesehatan tubuhnya semakin menurun. Badannya terasa tidak fit, membuat Ario tidak bersemangat.

RENATA masuk ke ruangan OP9.

RENATA : Hey! Kebiasaan deh kamu, salah pake seragam. Hari ini kan harusnya pake yang (Flexy atau yang lain, boleh disesuaikan dengan sponsor). (Menunjuk seragam yang dipakainya) Yang ini nih!

ARIO : (Tertawa) Jadi beda itu unik.

RENATA : Tapi kalau ketauan Ibu Lisa atau Pak Budi bisa kena SP1, lho.

ARIO : (Senyum tersungging) Ya deh, mudah-mudahan ntar nggak lupa lagi.

RENATA : Eh, Yo, aku mau bacain adlibs (boleh diisi sama sponsor), jangan lupa direkam, ya! Nanti kliennya minta rekamannya.

ARIO : Iya, siap! Ini udah stand by, kok (Menunjuk layar komputer yang menampilkan aplikasi Cool Edit) (Kemudian ARIO memegang-megang lehernya lagi sambil mengerenyit)
@VincaCallista

96

RENATA : (Menatap curiga) Kamu keliatan nggak sehat, Yo. Kamu beneran sakit, kan?

ARIO : (Nggak antusias) Engga kok, Ren.

RENATA : (Cemas) Jangan bohong, Yo... Apa, kan, aku bilang... badan kamu panas... (Sambil menghampiri ARIO dan meraba lehernya)

ARIO : (Langsung menangkis tangan RENATA) (Ketus) Apaan sih, Ren?! Gue nggak apa-apa, juga!

RENATA seketika mematung karena terkejut. Sementara ARIO jadi merasa nggak enak.

ARIO : Eh, sori, Ren. (Berpaling lagi ke layar komputer)

RENATA : Nggak ada salahnya check up ke dokter, Yo. (Lalu beranjak keluar dari ruangan OP9 dengan lunglai)

@VincaCallista

97

ARIO melirik RENATA yang beranjak pergi, dengan mimik serius.

CUT TO 06. INT. DOKTER SIANG (HARI 4) Hari itu ARIO kembali lagi bertemu DOKTER SATRIA menjalani tes laboratorium beberapa hari yang lalu. setelah

ARIO duduk di hadapan DOKTER SATRIA yang tampak membaca hasil tes laboratoriumnya.

DOKTER SATRIA, laki-laki berusia 45 tahun, memakai kacamata dan jas putih, dan berwajah serius.

IBU LISA (V.O.) : Ucapan Renata mempengaruhi Ario juga. Beberapa waktu yang lalu, Ario check up ke rumah sakit, dan menjalani tes laboratorium. Hari ini dia kembali lagi menemui Dokter Satria untuk mengetahui hasilnya.

ARIO : (Serius) Gimana hasilnya, Dok?

DOKTER SATRIA : (Melepas kacamata dan menaruh hasil laboratorium yang barusan dibacanya) Waktu itu Anda memutuskan untuk menjalani tes laboratorium untuk mengetahui kondisi seluruh tubuh Anda, kan?

ARIO : Iya, Dok. Jadi gimana? Yaaa... saya harap sih saya nggak sakit apa-apa, dan nggak enak badan ini cuma sugesti saya aja.

DOKTER SATRIA :
@VincaCallista

98

(Mengepal kedua tangannya di atas meja, lalu menatap ARIO lekat-lekat) Sebelumnya ada beberapa pertanyaan yang saya ingin Anda jawab, saudara Ario.

ARIO : Iya. Kenapa, Dok?

DOKTER SATRIA : Anda pernah mengalami kecelakaan parah? Sampai memerlukan transfusi darah?

ARIO : Pernah. Waktu umur dua belas taun saya pernah ketabrak mobil, sempet koma tiga bulan, kehilangan banyak darah, dan emang saya dapet transfusi darah.

DOKTER SATRIA : Sempat mengonsumsi Narkoba? Dengan menggunakan jarum suntik bergantian?

ARIO : (Mulai curiga) Pernah. Tapi udah berhenti dari tahun lalu. (Penekanan kalimat) Emang saya sakit apa, Dok?

DOKTER SATRIA : (Mengangguk-angguk mengerti) Apa Anda sering berganti-ganti pasangan?

ARIO : (Kesal karena penasaran dan takut) Udah lah Dok, nggak usah banyak tanya!
@VincaCallista

99

Sebenernya saya sakit apa, sih?!

Wajah DOKTER SATRIA sangat serius menatap ARIO, lalu beralih ke laporan di tangannya. Kemudian DOKTER SATRIA menyerahkan laporan kesehatan itu kepada ARIO dengan ekspresi simpati.

ARIO menerima laporan kesehatan itu masih kesal, takut, penasaran, kemudian membacanya.

dengan

ekspresi

CLOSE UP : Wajah ARIO yang sangat terkejut, tidak percaya, mulutnya menganga. Kepalanya menggeleng-geleng pelan. Kemudian ARIO meremas pinggiran laporan kesehatan itu dengan kedua tangannya sambil tertunduk frustasi.

CUT TO 07. INT. PANTRY 99ERS PAGI (HARI 5) ARIO, RENATA, ARETA, dan DEVINA sedang sarapan bubur di pantry. ARETA dan DEVINA yang sudah selesai makan sekarang sedang merokok. ARIO sedang minum kopi. RENATA masih memakan buburnya. Semua di scene ini pakai seragam yang biru.

ARIO mengaduk-aduk kopinya dengan kepala tertunduk.

RENATA hanya tersenyum menanggapi obrolan seru ARETA dan DEVINA, lalu melirik ARIO yang hanya terdiam dan tertunduk. Merasa ingin ngobrol, RENATA mencari-cari bahan pembicaraan.

RENATA : Tumben kamu pakai seragam yang bener, Yo. (Lalu menyuap buburnya)

ARIO : (Hanya tersenyum simpul)

@VincaCallista

100

ARETA : Nanti jangan salah lagi ya, Yo. Ibu Lisa kan udah sering membahas soal kedisiplinan pakai seragam.

ARIO : (Mengangguk-angguk pelan sambil masih mengaduk kopinya)

RENATA : Kok akhir-akhir ini keliatannya kamu sering ngelamun, Yo? Lagi ada masalah?

ARIO : (Berpaling pelan-pelan, lalu menggelengkan kepala)

DEVINA : Stres ya nggak punya duit? Awal bulan masih lama. Lo clubbing mulu, siiihh... Royal abes!

ARIO : Bukan. Gue nggak mikirin duit kok...

Ketika itu masuklah ke pantry seorang laki-laki berusia 23 tahun, bertampang kocak, ceplas-ceplos, produser pagi, bernama EMIR. EMIR langsung menyambar mug kopi ARIO.

EMIR : (Menyambar mug kopi ARIO) Cihhuuuuuuuyy dah! Ario punya kopi!

ARIO : (Langsung sigap dan menarik kembali mug kopinya) HEY! JANGAN DIMINUM! JANGAN MINUM DARI GELAS GUE!

@VincaCallista

101

Melihat ARIO yang tampak begitu galak karena EMIR mau minum dari mugnya, otomatis RENATA, ARETA, DEVINA, dan EMIR terkejut melihatnya.

EMIR : (Masih berdiri di samping ARIO) (Nada bercanda) Yaelaaahh... galak amat, Bung! Gue mau minta kopi doang. Gimana kalo gue pengen minta pacar lo. (Berpaling ke RENATA yang juga punya kopi) Eh, gue minta kopi lo aja ya, Ren!

RENATA : (Dari menatap ARIO beralih ke EMIR) Iya, iya, ambil aja, Mir.

EMIR : (Mengambil mug RENATA) Naaahh... ini baru penyiar yang baik sama produsernyaaa. Thanks ya, Reren! (Meminum kopinya)

ARIO buru-buru berdiri sambil segera keluar dari pantry.

membawa

gelasnya,

kemudian

EMIR : (Sementara yang lain terus memerhatikan ARIO dengan keheranan) Ampun deh pelitnya si Ario! Sampe dibawa pergi tuh kopi! (Meneguk lagi kopi RENATA)

CLOSE UP : RENATA yang terus menatap ARIO dengan ekspresi curiga sambil menggigit bibir bawahnya.

@VincaCallista

102

CUT TO 08. INT. KANTOR 99ERS RADIO PAGI (HARI 6) RENATA baru datang mau siaran. ARETA berjalan keluar ketika RENATA masuk.

RENATA : (Menyapa dengan ramah dan senyum lebar seperti biasa) Selamat pagi, Bu Areta!

ARETA : Selamat pagi, Reren!

RENATA berjalan sebentar, lalu melambaikan tangan ke arah studi siaran, di mana ADIPATI dan NINO sedang siaran sebelum program RENATA. ADIPATI dan NINO yang sedang duduk di kursi siaran tampak balas melambaikan tangan sambil menyapa RENATA.

ADIPATI adalah seorang laki-laki gemuk berusia 25 tahun dengan tampang lucu dan gaya yang sangat kocak. NINO adalah seorang laki-laki tampan berusia 20 tahun tapi bergaya centil dan manis seperti perempuan.

ADIPATI : (Terdengar lewat radio yang diletakkan di luar studio siaran) Selamat pagi, Funky DJ Renataaa! Aduuuhh... cantik banget nih gadis! Kalo bahasa jermannya mah mencrang pisan gitu loh lah!

NINO : Awaaaaasss... nanti naksir juga sama Renata! Kemaren Devina, sekarang Renata! Besok-besok gue deh lo taksir!

ADIPATI : Weeeeeeeeeetttss! Enak aja! Masa gue sama elo! Pisang makan pisang, dong!
@VincaCallista

103

NINO : Embeeeeeeerr

ADIPATI : Kalo ke Funky DJ Renata tuh ya, 99ers, gue perasaan kayak ke anak gitu! Jadi pengen ngemandiin apa gimanaaaaa!

NINO : Yeeeee! Itu sih emang dasar lo otak mesum!

RENATA tertawa melihat ADIPATI dan NINO di dalam studio siaran, sambil terus berjalan. Kemudian dari ruang produser keluarlah EMIR sambil membawa beberapa lembar kertas skrip.

EMIR : Hai, Reren! Selamat pagi! Gue baru mau nyimpen skrip lo di ruang siaran.

RENATA : Selamat pagi, Emir! Sini skripnya aku bawa aja. Makasih, ya!

RENATA langsung berpaling ke ruangan OP9 begitu sadar bahwa yang duduk di sana PUTU. Dia pun berjalan ke sana.

RENATA : (Berdiri di ambang pintu ruangan OP9 yang selalu terbuka) Putu, kenapa kamu yang tugas? Ario ke mana?

PUTU : (Masih duduk di depan komputer, berpaling menatap RENATA) Ario sakit, Ren.
@VincaCallista

104

RENATA : Oh ya? Dia sakit apa?

PUTU : Ario nggak bilang sakit apa, dia cuma minta digantiin tugas.

CLOSE UP : RENATA yang jadi termenung memikirkan ARIO.

CUT TO 09. INT. KANTOR 99ERS PAGI (HARI 7) RENATA baru datang pagi ini, dan langsung masuk ke studio siaran.

ADIPATI dan NINO sedang membacakan adlibs Speedy on air. RENATA duduk di salah satu sofa dan membaca skrip siaran yang dibawanya.

ADIPATI : (Lagi siaran sama NINO) Kecepatannya 1 Mbps downstream dan 256 kbps upstream, tapi PAKET MAIL limited 15 jam 1 Mbps ini harganya murah, loh! Lo juga boleh pilih PAKET CHAT limited 50 jam 1 Mbps yang kecepatannya 1 Mbps downstream dan 256 kbps upstream, koneksi internetnya berkecepatan tinggi dan durasinya lebih panjang!

NINO : Eits jangan sedih, 99ers! Masih ada pilihan paket yang lain dari Speedy! Ada PAKET SOCIALIA semi unlimited 384 kbps dengan kecepatan 384 kbps downstream dan 96 kbps upstream. Kalo yang kecepatannya 512 kbps downstream dan 128 kbps upstream, itu PAKET LOAD semi unlimited 512 kbps!

@VincaCallista

105

ADIPATI : Selain itu, ada PAKET FAMILIA unlimited 1 Mbps dengan kecepatan 1 Mbps downstream dan 256 kbps upstream dan alokasi kapasitas ke gateway internasional! PAKET EXECUTIVE unlimited 2 Mbps dari Speedy juga nggak kalah hebat! Kecepatannya 2 Mbps downstream dan 512 kbps upstream dan alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih besar, jadi cocok buat keperluan kamu atau orang tua kamu yang punya bisnis, bisa dishare sampai ke dua puluh pengguna.

NINO : Dan ini nih yang udah gue pake! PAKET BIZ unlimited 3 Mbps! Kecepatannya 3 Mbps downstream dan 512 kbps upstream! Woooww! Beneran deh 99ers, nggak rugi kamu pasang Speedy! Ayo pilih paketnya, dan cepetan pake Speedy!

ADIPATI dan NINO selesai membacakan adlibs Speedy, langsung memutarkan lagu. NINO segera berdiri dan menyapa RENATA yang sudah dilihatnya sejak baru masuk tadi.

NINO : (Berdiri dari kursi siaran, dan melambai-lambai heboh) Selamat pagi, Renata cantiiikk!

RENATA : (Berpaling dari skrip siaran di tangannya) (Tersenyum) Selamat pagi, Nino..., Adipati...

ADIPATI : Hai, Reren! Cerah banget sih pagi ini! Matahari aja kalah!

NINO : (Sambil mencolek dagu ADIPATI dengan centil) Mulai deeehh gombaaaall...
@VincaCallista

106

RENATA tertawa melihat tingkah ADIPATI dan NINO. Kemudian duduk di salah 1 sofa di studio siaran. RENATA langsung melihat ke arah ruangan OP9, dan mimik wajahnya berubah kecewa begitu mendapati PUTU lagi yang ada di sana.

RENATA : (Bergumam cemas, mimik wajah khawatir) Ario nggak masuk lagi. Kok lama ya dia sakitnya?

CUT TO 10. INT. PANTRY 99ERS SIANG (HARI 7) Tangan kanan RENATA sedang terus mencoba menelepon ARIO dengan ponselnya, tetapi tidak tersambung juga. Sementara tangan kirinya memegangi gelas berisi kopi yang ditaruh di atas meja. Ekspresi wajah RENATA cemas. RENATA terus mencoba menelepon.

Di samping RENATA, duduklah DARLENE yang sedang ARNOV dengan centil dan enerjik seperti biasa.

menelepon

DARLENE : Aku juga kangeeeeeenn banget sama kamu, Sayang! Bener yaaa ntar malem kita ketemuuu! (Diam sebentar karena mendengar ARNOV berbicara) Hah? Ario? Belom. Dia masih belom masuk kerja. Emangnya Ario kenapa, Yang?

Begitu mendengar DARLENE mengucap nama ARIO, RENATA langsung berpaling menatap DARLENE, dan berhenti mencoba menelepon ARIO. RENATA jadi mendengarkan percakapan DARLENE dengan seksama.

DARLENE : Dia sakit? Hah?! Sampe masuk rumah sakit??


@VincaCallista

107

Masa sih, Ayang? Kok kayaknya anak-anak kantor nggak ada yang tau, ya? (Diam sebentar karena mendengar ARNOV berbicara) Yaaahh... kok udahan sih teleponnyaaa? Emang acaranya udah mau mulai? Ya udah deeehh..., sampe ketemu nanti malem ya, Sayaaangg! Bye! Cup! Cup! Muah! Muuuuaaaaaaaaahhh!

DARLENE memutuskan hubungan telepon sadar RENATA memerhatikannya.

dengan

ARNOV,

kemudian

DARLENE : (Melirik RENATA) Ada apa, Ren? Kok bengong gitu sih ngeliat gue? (Tangan kanan bergerak memegangi pipi) Gue cantik, ya? Wah, berarti perawatan mahal gue berhasil!

RENATA : (Tidak menghiraukan ocehan DARLENE) Ario masuk rumah sakit?

DARLENE : Diiihh, nguping juga lo! Ahahahaa. Iya, Ren. Kata yayang Arnov, Ario sakit, sampe harus dirawat.

RENATA : (Agak melamun menatap meja) Pantesan dia nggak masuk kantor. (Berpaling menatap DARLENE) Ario dirawat di mana? Di ruangan apa?
@VincaCallista

108

DARLENE : Ntar gue tanya sama yayang Arnov dulu, ya. (Mengetik BBM pada ponselnya)

RENATA : Ngg... kita tengok, yuk? Nanti aku minta izin sama Bu Lisa biar ngizinin kita pulang lebih cepet, supaya temen-temen sekantor bisa nengok Ario.

DARLENE : (Kembali menatap RENATA) Kok keliatannya lo cemas banget deh, Ren?

CLOSE UP : RENATA yang tangannya saling meremas.

tampangnya

sangat

cemas,

kedua

RENATA : Ada temen yang sakit, apalagi sampe harus dirawat di rumah sakit, gimana nggak cemas?

CUT TO 11. KAMAR RAWAT DI RUMAH SAKIT SORE (HARI 8) ARIO berbaring di tempat tidur memakai selang infus. Di sekeliling tempat tidurnya berdiri IBU LISA, RENATA, ARETA, dan DEVINA.

IBU LISA : Semoga kamu cepat sembuh ya, Ario. Kamu kecapekan kayaknya. Gaya hidup juga tuh. Harus dimulai gaya hidup sehat.
@VincaCallista

109

ARIO : (Tersenyum simpul) Iya, Bu.

IBU LISA : (Bicara sama RENATA, ARETA, DEVINA) Oke. Kita keluar, yuk. Giliran lima orang berikutnya. Di luar masih banyak orang kantor yang ingin tahu keadaan kamu, Ario.

ARIO : Wah, makasih ya, Bu.

IBU LISA : Renata yang berinisiatif untuk mengajak semua orang kantor menjenguk kamu.

ARIO : Makasih ya, Ren.

RENATA : Sama-sama. Kamu cepet sembuh, ya.

IBU LISA, RENATA, ARETA, dan DEVINA pamit satu per satu pada ARIO, kemudian keluar dari kamar rawatnya.

ADIPATI, NINO, EMIR, dan PUTU masuk.

ADIPATI : Hey, Bro! Lo sakit apa, sih?

@VincaCallista

110

ARIO tersenyum tipis, antara takut, khawatir, menutupi.

CUT TO 12. INT. KAMAR RAWAT DI RUMAH SAKIT MALAM (HARI 8) RURI datang menjenguk ARIO. Sekarang RURI duduk di kursi yang ditarik ke samping tempat tidur ARIO, dia menggenggam tangan kanan ARIO yang berbaring.

ARIO : Yang, ada yang mau aku ceritain sama kamu.

RURI : (Mesra) Cerita apa, Sayaaangg? Cerita aja. Ayo.

ARIO : (Tampak ragu) Hmm... sebenernyaaa...

ARIO tampak memberi tahu RURI bahwa dia mengidap HIV AIDS (tanpa suara). Kemudian RURI tiba-tiba berdiri dan berlari pergi meninggalkan ARIO yang langsung frustasi.

ARIO : Ruri! (Memanggil sampai badannya terjulur ke samping) Hey! Ruriii! (Tangan ARIO menggapai-gapai sampai selang infusnya lepas) Jangan pergi! Ruuurrrrrriiiiiiiiiiiiiiiii! (Ekspresinya sangat frustasi, kepalanya lunglai ke samping) Ruri...

CUT TO 13. INT. TERAS RUMAH ARIO SIANG (HARI 9)


@VincaCallista

111

Tampak pintu rumah ARIO dari dalam. Terdengar bunyi bel 2x, muncul BUNDA ARIO, seorang perempuan berumur 55 tahun, membukakan pintu.

Langsung terlihat RENATA berdiri di depan pintu rumah ARIO, membawa parsel buah-buahan.

RENATA : (Ramah dan tersenyum lebar) Halo. Selamat siang, Tante. Saya Renata, teman kantor Ario. Saya mau nengok Ario. Kira-kira mengganggu, nggak, ya, Tante?

BUNDA ARIO : (Tampak belakang) Oh. Tentu saja tidak. Mari masuk, Nak Renata.

RENATA melangkah masuk ke rumah.

CUT TO 14. INT. KAMAR ARIO SIANG (HARI 9) ARIO berbaring di tempat tidurnya, masih memakai selang infus. Di kamarnya diputar musik rock yang berisik.

Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar.

ARIO : (Setengah berteriak) Siapaaaaa??

BUNDA ARIO : Ini ada teman kamu menjenguk!

ARIO :
@VincaCallista

112

Oh. Ya suruh masuk aja, Bunda!

Pintu kamar ARIO dibuka oleh BUNDA ARIO, tampak RENATA berdiri di depan pintu.

ARIO : (Langsung mematikan musik dari CD player) Eh, Renata?

RENATA : (Melambai rendah sambil tersenyum) Hai, Ario.

BUNDA ARIO : Silakan masuk saja, Nak Renata.

RENATA : Terima kasih, Tante (Kemudian melangkah masuk, dan BUNDA ARIO menutup pintu)

ARIO : Kamu..., sama siapa ke sini, Ren?

RENATA : (Sambil menaruh parsel buah di atas meja di kamar ARIO) Sendiri. (Berpaling kepada ARIO) Tadi aku ke rumah sakit, tapi ternyata kamu udah pulang. Emangnya kamu udah sembuh?

ARIO :

@VincaCallista

113

Belom, sih.

RENATA : Terus kenapa udah keluar dari rumah sakit?

ARIO : Nggak betah, ah. Mending di rumah aja, rawat jalan. Eh, lo ambil kursi itu, deh. Jadi nggak berdiri terus.

RENATA menarik sebuah kursi ke samping tempat tidur ARIO, lalu duduk.

ARIO : Makasih lho buahnya, Ren. Padahal nggak usah repot-repot, waktu itu kan udah ngasih.

RENATA : Waktu itu kan parselnya dari Ibu Lisa. Lagian, pasti udah abis, dong. Nanti dimakan ya buahnya. Eh, atau mau aku kupasin sekarang?

ARIO : Oh. Nggak usah repot-repot, Ren.

Tapi RENATA sudah membuka parsel buah yang dibawanya, mengambil sebutir jeruk, mengupasnya, lalu menyodorkan sepotong untuk dimakan ARIO.

RENATA : (Seperti menyuapi anak kecil) Buka mulutnyaaa... Aaaaaaaaa...

@VincaCallista

114

ARIO : (Meringis) Apaan sih lo, Ren.

RENATA : Makan, dong. Udah aku kupasin juga. Makan. Aaaaaaaaaaa....

ARIO menatap RENATA dengan sebelah alis terangkat. Tetapi RENATA cuek, tetap menyodorkan potongan buah jeruk di tangannya ke mulut ARIO.

Akhirnya ARIO buru-buru menyambar jeruk tersebut, lalu mengunyahnya pelan-pelan, sambil melirik curiga RENATA yang sedang membersihkan potongan jeruk berikutnya.

CUT TO 15. INT. KAMAR ARIO MALAM (HARI 10) TIME LAPS : Tetesan air di dalam infus.

ARIO masih di tempat tidur, sementara RENATA duduk di kursi di sampingnya. Keduanya tampak sedang bermain PS dengan seru.

IBU LISA (V.O.) : Setiap hari Renata datang menjenguk Ario. Meski awalnya risih, lama kelamaan Ario senang, karena dia tidak lagi kesepian sendiri di kamar. Renata datang bersama cerita-cerita seru, konyol, dan menegangkan dari kantor. Renata datang dengan senyuman tulus di wajah cantiknya.

ARIO : (Menang lawan RENATA) Yeeeeeeessss! Menang lagiii!

@VincaCallista

115

RENATA : (Hanya tersenyum, kemudian menaruh stick PS di tempat tidur)

ARIO : (Menaruh stick PS juga, lalu berbaring menghadap ke RENATA) Bosen, deh. Main PS lagi, nonton DVD lagi...

RENATA : (Hanya menatap ARIO dengan ekspresi sayang yang tulus)

ARIO : (Bercanda) Main PS sama lo juga, baru bentar udah menang! Mana ada tantangaaann!

RENATA : (Tertawa kecil) Sengaja. Biar kamu seneng. Karena dengan begitu aku dapet kebahagiaan.

ARIO : (Mematung, diam-diam menelan ludah, jadi merasa canggung tiap kali RENATA menyinggung soal perasaan) (Mengalihkan pembicaraan) Gue kangen kantor, deh. Kangen anak-anak kantor yang seruseru. Tiap denger cerita lo tentang kantor, gue makin pengen cepet-cepet kerja lagi.

CLOSE UP : RENATA tampak berpikir.

RENATA : (Mengusap pelan tangan ARIO) Ya kamu cepet sembuh dong, ya? (Menarik tangannya dari tangan ARIO)
@VincaCallista

116

Ngg... aku pulang dulu ya, Yo.

ARIO : Lho kok pulang? Ah nggak asik lo, Ren!

RENATA : (Berdiri, mengambil tas, dan berdiri di samping ARIO sambil tersenyum menatapnya) Lebih baik aku pulang cepet, biar besok kamu nunggu-nunggu kedatangan aku. Aku pulang, ya. Udah malem juga. Dah, Ario. (RENATA mengusap lembut tangan ARIO yang dipasangi infus, lalu pergi)

CUT TO 16. INT. RUANG KELUARGA DI RUMAH ARIO MALAM (HARI 10) AYAH dan BUNDA ARIO sedang duduk di salah 1 sofa. AYAH ARIO menggenggam erat kedua tangan BUNDA ARIO di pangkuannya. Ekspresi wajah BUNDA ARIO tampak cemas sekaligus sedih.

AYAH ARIO adalah seorang pria tua berusia 60 tahun, bertampang ramah, dan memakai kacamata.

RENATA berjalan menuruni tangga, menuju ke ruang keluarga. Begitu melihatnya, BUNDA ARIO langsung berdiri, diikuti oleh AYAH ARIO.

BUNDA ARIO : Nak Renata!

RENATA : (Menghampiri kedua orang tua itu) (Tersenyum sopan) Tante, Om.
@VincaCallista

117

BUNDA ARIO : Kamu sudah mau pulang, Nak?

RENATA : Iya, Tante. Sudah malam. Ario juga harus istirahat. Kalau tifus memang harus banyak istirahat, kan?

AYAH dan BUNDA ARIO saling menatap penuh arti. Kemudian AYAH ARIO mengangguk, seperti memberi isyarat kepada BUNDA ARIO.

BUNDA ARIO : (Meraih tangan RENATA) Hmmm... Nak Renata..., kemari...

BUNDA ARIO mengajak RENATA duduk di sampingnya di sofa.

BUNDA ARIO : Nggg... karena Nak Renata sudah sering menemani Ario... kami... kami ingin memberi tahu Nak Renata sesuatu...

RENATA : (Menatap BUNDA ARIO dengan ekspresi penasaran) Iya? Ada apa, Tante?

BUNDA ARIO : (Menatap RENATA dengan mata berkaca-kaca) Se-sebenarnya... Ario... Ario ingin cepat-cepat keluar dari rumah sakit, karena... karena dia tidak ingin teman-temanya... tau... (Terputus, sempat terdiam)

@VincaCallista

118

RENATA : (Curiga) Tau apa, Tante?

BUNDA ARIO : Tahu kalau... Ario... sebenarnya mengidap...

CLOSE UP : Kelopak mata RENATA melebar karena terkejut, tetapi wajahnya tetap datar. Dengan wajah tanpa ekspresi begitu, tiba-tiba airmata RENATA menetes.

CUT TO 17. INT. KAMAR ARIO SIANG (HARI 11) ARIO sedang minum air putih dari gelas, di atas tempat tidur. Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar.

ARIO langsung menaruh gelasnya di atas meja di sebelah tempat tidurnya. Wajahnya berubah sumringah.

ARIO : (Bernada antusias) Renata?!

Pintu kamar ARIO pun dibuka pelan-pelan dari luar. Tampaklah BUNDA ARIO berdiri di ambang pintu sambil membawa sebuah karangan bunga bertuliskan TURUT BERDUKA CITA

BUNDA ARIO tampak menangis histeris, sesekali meraung pelan.

ARIO : (Sangat terkejut, sampai langsung duduk dan melotot kaget melihat BUNDA ARIO) Bunda??!

@VincaCallista

119

Sambil terus menangis histeris, BUNDA ARIO berjalan pelanpelan menghampiri ARIO seperti zombie.

ARIO : (Ekspresi wajah terkejut sekaligus heran) Bunda?! Kenapa...

Ucapan ARIO terpotong ketika BUNDA ARIO menyodorkan karangan bunga yang dibawanya. Setelah memberikannya kepada ARIO, BUNDA ARIO langsung terduduk di tepi tempat tidur sambil menangis.

Begitu karangan bunga itu ada di tangannya, ARIO melotot melihat tulisan TURUT BERDUKA CITA, lalu buru-buru membaca kartu yang terdapat di karangan bunga itu.

CLOSE UP : Tulisan di kartu ucapan;

Kita nggak nyangka, bro. Lo bisa sampe kebablasan gitu. Ruri udah cerita soal penyakit lo. Sorry, kita nggak nengok ke rumah lo. Takut ketularan. Mau bilang semoga cepet sembuh juga, ya pasti lo nggak bakal sembuh. Jadi kita kirim bunga sebagai bentuk rasa duka cita sekarang aja.

ARNOV, RIAN, WIRA, & RURI

P.S. : Ruri cuma mau mastiin kalo dia udah putus sama lo.

Mimik wajah ARIO luar biasa menahan amarah.

ARIO :

@VincaCallista

120

(Menyambar kartu ucapan itu, meremasnya dengan marah) (Mengumpat sambil membuang kartu ucapan itu) Sampah!

ARIO mengangkat karangan bunganya setinggi matanya, menatapnya marah, kemudian melempar karangan bunganya sambil berteriak penuh emosi.

ARIO mencondongkan badannya menghampiri BUNDA ARIO yang masih menangis.

Diiringi musik low beat yang sedih tanpa vokal.

ARIO : (Bernada dan bermimik sedih) Bunda... Bunda, jangan pikirin lelucon ini, Bunda. Jangan pernah sekalipun... (Memeluk BUNDA ARIO)

BUNDA ARIO : (Masih sesegukan di pelukan ARIO) Bunda tidak pernah berharap anak Bunda sudah dianggap meninggal dunia...

ARIO : (Semakin erat memeluk ibunya) (Meyakinkan) Nggak, Bunda. Ario akan selalu ada di deket Bunda...

BUNDA ARIO : (Masih sesegukan, tiba-tiba memeluk ARIO sebentar, lalu melepaskan pelukannya, dan beranjak pergi meninggalkan ARIO)

@VincaCallista

121

ARIO mematung di tempat tidur. Ekspresi wajahnya sangat sedih, nyaris menangis. Namun kemudian, begitu teringat karangan bunga yang tadi dikirim oleh teman-temannya, mimik wajah ARIO langsung berubah marah lagi.

Musik low beat yang sedih tanpa vokal berhenti.

Buru-buru ARIO menyambar ponselnya dan menelepon ARNOV. Setelah menunggu agak lama, barulah teleponnya diterima.

ARNOV (OS) : (Tanpa ekspresi) Wow! Ternyata lo masih bisa telepon.

ARIO : (Marah) Brengsek lo, Arnov! Apa maksud lo?!

ARNOV (OS) : (Tertawa melecehkan) Sebenernya itu ide Ruri. Tapi gue, Rian, sama Wira setuju, jadi kita langsung ngirim karangan bunga ke rumah lo. Yaaa, sebagai bentuk rasa berduka cita kita...

ARIO : (Menyela dengan penuh amarah) BANGSAT! Gue belom mati, Goblok! (Langsung memutuskan hubungan teleponnya)

ARIO meremas kepalanya dengan frustasi. Kemudian mengerang kesal, dan melempar ponselnya. ARIO pun menangis frustasi.

Tidak lama kemudian, terdengar suara yang mengagetkan ARIO.

RENATA : Ario?

@VincaCallista

122

ARIO langsung berpaling ke sumber suara dan melihat RENATA sudah berdiri di ambang pintu kamarnya, membawa tote bag.

ARIO : (Terkejut) Re-Reren? Dari kapan lo di situ?

RENATA : Baru aja. Tapi aku sempet liat kamu... ngg... nangis.

ARIO : (Buru-buru mengusap airmatanya) (Tertawa hambar) Hahahaa..., masa, sih? Masa gue nangis! (Berusaha terlihat tegar) Lo sama siapa, Reren? (Mengalihkan pembicaraan)

RENATA : Sama mereka. (Menunjuk ke belakangnya)

Tiba-tiba dari kanan-kiri balik dinding muncul NAOMI, DARLENE, CHANDRA, ARETA, DEVINA, EMIR, ADIPATI, NINO, PUTU, TAMA (MARKETING OFFICER), OJIP (MARKETING OFFICER) dan IBU LISA.

SEMUA (kecuali IBU LISA dan ARETA yang lebih kalem) : (Ceria) ARIIOOOOOOOOOOOOO!

IBU LISA (V.O.) : Di tengah keterkejutan dan kesedihan saya, terselip rasa syukur, bahwa teman-teman Ario, keluarganya di 99ers, tidak berhenti memberikan support dan perhatian.

@VincaCallista

123

SEMUA menghampiri ARIO dan duduk mengelilinginya.

NAOMI : (Duduk di samping ARIO sambil memegangi tangannya) Elo kok lama banget sih sakitnyaaaa? Kita udah kangen banget nih sama looo!

DARLENE : Iya, Yooo! Kantor sepi deh tanpa lo!

ARIO : (Kepada DARLENE) Kan ada lo doang juga udah rame!

DARLENE : Tapi gue kangen lo godain!

NAOMI : Diiihh, itu sih emang dasar elo yang centil!

IBU LISA : (Berdiri di samping ARIO) Gimana keadaan kamu? Sudah lebih baik?

ARIO : Iya, Bu. Alhamdulillah. Makasih, Bu, sampe nengok saya di rumah.

IBU LISA :

@VincaCallista

124

Kami sudah kangen sama kamu, Ario. Renata sering cerita tentang keadaan kamu, dan kemarin dia mengajak kami ke sini. Senang melihat kamu sudah merasa lebih baik.

ARIO : (Berpaling menatap RENATA) Wah! Makasih yaa, Reren! Kemarin gue bilang kangen sama kantor, sekarang lo bawa kantor ke sini buat gue!

RENATA : (Tersenyum simpul) Sama-sama, Ario.

ARETA : (Bergidik ngeri melihat infus yang dimasukkan ke tubuh ARIO) Hiii..., itu nggak sakit, Yo?

ARIO : Yaaa..., ngilu-ngilu sedikit sih, Bu. (Nyengir)

Sementara ARIO ngobrol dengan yang lain, tiba-tiba pandangan RENATA teralih kepada karangan bunga yang teronggok di pojok kamar.

Kening RENATA berkerut penasaran, kemudian berjalan menghampiri karangan bunga di lantai tersebut, dan mengambilnya.

RENATA membaca tulisan pada kartu ucapannya, lalu seketika wajahnya berubah terkejut.

ADIPATI menghampiri RENATA dan langsung membaca kartu ucapan di tangan RENATA.
@VincaCallista

125

ADIPATI : Apaan nih, Ren? (Kemudian membaca tulisan di kartu)

RENATA tidak menjawab ADIPATI, ekspresi wajahnya sekaligus sedih, kedua matanya menatap ke arah ARIO.

syok

ADIPATI : (Sudah membaca tulisan pada kartu tersebut) (Kesal) Brengsek!

SEMUA langsung berpaling kepada ADIPATI.

ARETA : Adipati? Ada apa?

ADIPATI : (Menatap ARIO sambil mengacungkan kartu ucapan dari karangan bunga) (Ekspresi marah) Arnov sama temen-temennya yang ngirim lo ini?!

CUT TO

18. EXT. LAPANGAN MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT SORE (HARI 12) ARNOV, RURI, RIAN, PACAR RIAN, WIRA, dan PACAR WIRA sedang ngobrol seru di dekat motor mereka yang diparkir di Monumen Perjuangan Rakyat. RURI, PACAR RIAN, dan PACAR WIRA duduk di atas motor, sisanya berdiri menyandar pada motor. Mereka bercanda sampai tertawa-tawa girang.

@VincaCallista

126

Tiba-tiba datang mobil ADIPATI, yang di dalamnya ada juga EMIR dan PUTU. ADIPATI menghentikan mobilnya tepat di hadapan ARNOV dan kawan-kawan.

ARNOV, RURI, RIAN, PACAR RIAN, WIRA, dan PACAR WIRA melihat kedatangan mobil ADIPATI dengan heran sekaligus penasaran.

ADIPATI yang langsung keluar dari mobil.

ARNOV : Wah, apa yang bikin temen lama gue ini dateng ke sini yaaa?

ADIPATI : (Telunjuk tangan kanannya menunjuk wajah ARNOV dengan tegas) (Membentak) ELO! (Lalu menunjuk RURI) Elo! (Menunjuk RIAN) Elo! (Menunjuk WIRA) Dan elo!

ARNOV menatap ADIPATI dengan kening berkerut. Kemudian pandangan ARNOV, RURI, RIAN, PACAR RIAN, WIRA, dan PACAR WIRA teralih kepada EMIR dan PUTU yang baru keluar dari mobil.

EMIR dan PUTU berjalan menghampiri ADIPATI. karangan bunga yang kemarin dikirim untuk ARIO.

EMIR

membawa

Tampak ARNOV dan kawan-kawan sudah menangkap maksud kedatangan ADIPATI dan kawan-kawan.

ARNOV : (Nada melecehkan) Gimana keadaannya? Masih di tempat tidur aja dia?

@VincaCallista

127

Dengan gaya santainya, ADIPATI mengambil karangan bunga yang dibawa oleh EMIR, kemudian kembali bicara pada ARNOV.

ADIPATI : (Santai tapi sinis) Ngirim karangan bunga dengan ucapan turut berduka cita ke orang yang belum meninggal itu nggak sopan!

ADIPATI langsung melemparkan karangan bunga itu ke wajah ARNOV. RURI, RIAN, PACAR RIAN, WIRA, dan PACAR WIRA tampak tidak terima ARNOV diperlakukan seperti itu.

WIRA : (Menantang) Lo mau cari gara-gara, hah?!

ADIPATI, EMIR, dan PUTU langsung maju untuk menghadapi WIRA.

Tetapi ARNOV mengacungkan lengan kirinya ke samping, dengan gaya santai, menahan WIRA untuk menyerang. Kemudian masih dengan gaya cuek, ARNOV bicara lagi pada ADIPATI.

ARNOV : (Nada angkuh) Belum. Tapi dia bakal mati. Gue yakin, kalian pasti nggak tau kalo si Ario itu kena AIDS.

Begitu mendengar ucapan ARNOV, ADIPATI dan langsung terperangah (tapi tidak lebay yaaa).

kawan-kawan

ADIPATI : (Nada bicara lurus tetapi mengandung rasa penasaran) Jangan ngarang lo.

@VincaCallista

128

ARNOV : Gue nggak ngarang. Waktu itu Ario ngaku sendiri sama Ruri. Makanya kami ngirim bunga berduka cita ke dia. Toh sebentar lagi juga Ario bakal mati.

EMIR dan PUTU kasak-kusuk saling berkomentar ADIPATI. Tetapi ADIPATI tetap tenang.

di

samping

ADIPATI menatap ARNOV sebentar, lalu mendelik berbalik. ADIPATI mengajak EMIR dan PUTU pergi.

sinis,

dan

Sebelum mengikuti ADIPATI ke mobil, EMIR dan PUTU tampak menantang ARNOV dan kawan-kawan dengan tampang dan isyarat.

ARNOV dan kawan-kawan angkuh dan menantang.

hanya

balas

menatap

dengan

ekspresi

Setelah EMIR dan PUTU masuk ke mobil, ADIPATI segera menjalankan mobilnya meninggalkan ARNOV dan kawan-kawan.

Tampak ARNOV menyeringai penuh kemenangan, sementara RURI, RIAN, PACAR RIAN, WIRA, dan PACAR WIRA tertawa-tawa mengejek ADIPATI dan kawan-kawan.

CUT TO 19. INT. KAMAR ARIO SIANG (HARI 13) CLOSE UP : Kotak biola yang baru dibuka.

ARIO : Wooooowww! Biolaaaa!

@VincaCallista

129

RENATA mengeluarkan biola itu dari kotaknya, kemudian menaruh biola itu di bahunya.

ARIO : Gue nggak nyangka lo bisa main biola!

RENATA : Aku udah main biola dari SMA.

ARIO : (Menatap RENATA takjub) Dan gue nggak pernah liat.

RENATA : (Tersenyum simpul) Karena kamu memang nggak pernah melihat aku. (Kemudian mulai memainkan biolanya)

ARIO termenung menatap RENATA. Sementara RENATA terus memainkan musik sedih dengan biolanya, matanya menutup, seolah sangat meresapi melodi yang dihasilkannya.

Kemudian ARIO berbaring. Dengan tatapan mata yang kosong ARIO menatap langit-langit. Alunan melodi yang dihasilkan biola RENATA terus mengalun.

CLOSE UP : ARIO yang terpejam sambil meneteskan airmata.

Kamera bergerak ke langit-langit (sebagai time laps ke scene 20)

CUT TO
@VincaCallista

130

20. INT. KAMAR ARIO MALAM (HARI 14) TIME LAPS : Kamera menyorot langit-langit(sambungan dari scene 19), lalu bergerak ke bawah, di mana RENATA dan ARIO berada.

RENATA sedang memainkan musik lembut untuk ARIO lanjutan yang sama dengan yang dimainkan di scene 19).

(musik

ARIO yang berbaring di tempat tidurnya memerhatikan RENATA sambil tersenyum tulus.

ARIO : Kamu selalu mainin musik ini. Bagus banget. Aku suka.

RENATA : (Sambil terus memainkan biolanya dengan mata terpejam) Judulnya Melody of My Heart. Aku bikin untuk kamu.

ARIO : (Tersenyum tanpa melepaskan pandangan dari RENATA) Aku mau denger melodi itu terus.

RENATA : Dan aku akan selalu memainkan melodi ini sampai kamu tertidur. Supaya aku bisa lihat kamu tersenyum dalam tidur.

ARIO : Aku selalu mimpi indah setelah dengar musik yang kamu mainin. Biola kamu ajaib!

RENATA : Bukan biolaku yang ajaib, tapi perasaan kita.

@VincaCallista

131

(Membuka matanya dan langsung memandang ARIO, sambil masih memainkan biolanya)

ARIO : (Termenung menatap RENATA) (Diam sebentar, baru bicara) Renata..., maafin aku...

RENATA : (Sambil terus memainkan biolanya) Untuk apa?

ARIO : Untuk tidak pernah melihat kamu sebelum ini. Untuk telat menyadari siapa sebetulnya yang tulus menyayangiku...

RENATA : (Tersenyum) Glad you found the truth.

ARIO : Dan, terima kasih, Renata.

RENATA : Untuk apa?

ARIO : (Tersenyum senang) Untuk membuat sisa hidupku sangat berarti. Untuk telah menjadi melodi hidupku...

RENATA :
@VincaCallista

132

(Tersenyum, lalu menutup mata lagi, sambil terus memainkan biola) (Menyanyi dengan ekspresi wajah sangat menikmati musiknya, tapi tidak tersenyum) ...You are the melody of my heart..., Ario...,

ARIO tersenyum senang mendengar lagu yang diciptakan oleh RENATA untuknya. ARIO memejamkan matanya, kemudian menghela napas panjang. Lalu kepala ARIO terkulai pelan. (Seperti sudah meninggal).

RENATA : (Masih menyanyi) ...Ill accompany you till you fall asleep... (Berhenti memainkan biola seiring dengan liriknya selesai, terdiam, lalu membuka mata)

Begitu membuka mata dan melihat ARIO sudah terkulai dengan mata terpejam, kelopak mata RENATA melebar karena terkejut.

Musik low beat yang sedih se-sedih-sedihnya dimulai.

RENATA menurunkan biola dari bahunya, disimpan di pangkuannya, kemudian mencondongkan badannya mendekati ARIO.

RENATA : (Pelan, bernada syok) Ario... (Mengulurkan tangan kanannya yang sedikit gemetar ke kepala ARIO dan mengusap lembut rambut ARIO) Ario...

Musik low beat yang sedih se-sedih-sedihnya berhenti.

@VincaCallista

133

RENATA : (Sambil mengguncang-guncangkan lengan kanan ARIO) (Nada suara meninggi karena panik, tapi BUKAN menjerit) ARIIIIIIIIIOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!

Mata ARIO pelan-pelan membuka, lalu tersenyum tulus sambil menatap RENATA lekat-lekat.

ARIO : Jangan berhenti, Renata. Aku ingin mendengar melodimu sampai aku tertidur...

CUT TO 21. INT. KAMAR ARIO SORE (HARI 15) RENATA memakai gaun dan sepatu berwarna putih. Begitu masuk ke kamar ARIO, RENATA langsung duduk di kursi samping tempat tidur yang biasa ditempatinya selama menemani ARIO. RENATA menggenggam biolanya di tangan kanan, kemudian segera memainkannya.

Dengan mata terpejam dan ekspresi yang sangat khidmat, RENATA memainkan musik yang diciptakannya untuk ARIO dan selalu dimainkannya untuk ARIO.

Setelah satu menit memainkan biolanya RENATA tidak kuat. Air mata kini menetes-netes dari kedua matanya yang masih terpejam. Lalu tiba-tiba permainan biola RENATA berhenti. Sejenak RENATA mematung, baru beberapa detik kemudian membuka matanya.

Pandangan RENATA tertuju kepada tempat tidur ARIO (tapi apa yang ada di atas tempat tidur tidak diperlihatkan), air matanya terus mengalir.

@VincaCallista

134

Tiba-tiba tangis RENATA pecah. Dia menutupi wajah dengan kedua tangannya, meninggalkan biolanya di atas kursi, lalu berlari keluar kamar sambil menangis.

CUT TO 22. INT. DI DEPAN KAMAR ARIO SORE (HARI 15) RENATA keluar dari kamar ARIO sambil menangis tersedu-sedu. Di luar sudah berdiri IBU LISA, PAK BUDI yang menggendong KEANE, KEANU, KIANA, KEONA, ARETA, DEVINA, DARLENE, NAOMI, CHANDRA, ADIPATI, NINO, PUTU, EMIR, MARION yang menggendong bayinya, dan KRU 99ERS YANG LAIN.

SEMUA yang putih sudah

memakai baju warna hitam, tidak boleh ada warna lain mendominasi supaya RENATA lebih menonjol dengan warna sendiri. SEMUA berwajah sedih, bahkan menangis, karena tahu ARIO meninggal.

IBU LISA yang berdiri paling depan. RENATA sedetik hanya saling bertatapan dengan IBU LISA sambil berusaha menahan tangis. Namun kemudian RENATA buru-buru memeluk IBU LISA dengan erat dan menangis tersedu-sedu. IBU LISA balas memeluk RENATA dan air matanya pun mengalir.

Dimulai dari DARLENE, lalu SEMUA KRU 99ERS yang hadir di situ pun memeluk IBU LISA hingga semuanya saling memeluk sambil menangis karena bersedih atas kematian ARIO. PAK BUDI yang menggendong KEANE, KEANU, KIANA, dan KEONA pun tampak jelas bersedih.

Kamera bergerak ke dalam kamar ARIO, dan di atas tempat tidur tampak ARIO yang telah diselimuti oleh selimut putih / telah dikafani (disesuaikan dengan kebutuhan gambar), pertanda sudah meninggal.

CUT TO

@VincaCallista

135

MAMA
Sinopsis
Areta Ajmal-Amira, seorang wanita berusia 35 tahun, bertubuh gemuk/tidak langsing, wajahnya tidak terlalu cantik, tetapi telah sukses berkarir sebagai Marketing manager 99ers Radio, ditekan oleh keluarganya untuk segera menikah, padahal Areta belum memiliki calon suaminya. Areta sangat selektif dalam mencari pacar, tetapi tidak juga percaya diri dengan bentuk fisiknya yang tidak secantik dan selangsing model-model majalah. Maka dari itu Areta sering fitness dan merawat tubuhnya. Sudah sebulan Areta berkenalan dengan seorang pria bernama Tommy (30) lewat chatting. Tommy mengaku sedang melanjutkan kuliah S2 di London sambil menjalankan bisnis propertinya, dan akan menjadikan Areta pacarnya begitu pulang ke Bandung. Tetapi Tommy langsung ilfeel begitu melihat Areta yang secara fisik tidak secantik bayangannya. Apalagi setelah Areta mengungkapkan maksudnya pacaran untuk segera menikah, Tommy pun meninggalkannya. Devina (25), sahabat Areta, PR sahabatnya. Maka dia mengajak Areta sepupunya yang bernama Firdha (20). 99ers, ingin membantu ke pesta ulang tahun

Di sana, Areta dan Devina berkenalan dengan lima orang cowok personel Audio Venus, band teman-teman Firdha yang akan tampil di pestanya. Salah satunya adalah Dimitry (20), vokalis Audio Venus yang flirting sama Areta. Singkat cerita, Dimi pacaran dengan Areta. Tetapi Areta merasa Dimi banyak menghabiskan uangnya, untuk belanja, makan, dan lain-lain. Dimi juga memaksa Areta untuk memutar lagu-lagu Audio Venus dan menjadikannya nomor 1 di chart 99ers Radio. Setelah CD demo Audio Venus diberikan kepada Marion (Music Director), ternyata lagu-lagu mereka tidak sesuai dengan kebutuhan 99ers Radio. Mengetahui kenyataan tersebut, Dimi marah kepada Areta, dan langsung memutuskan hubungan mereka. Areta semakin yakin bahwa Dimi pacaran dengannya hanya ingin memanfaatkannya demi kepentingan dirinya dan bandnya. Akhirnya Areta pasrah saja dengan keadaannya. Dan dia semakin merasa kesal tiap kali mamanya yang tinggal di Bogor meneleponnya, terus menanyakan kapan Areta menikah***

@VincaCallista

136

BLANK SCREEN WITH TEXT : MAMA CUT TO

02. INT. BASEMENT BRI TOWER - PAGI (HARI 2) Diiringi oleh musik yang up beat dengan vokal ceria tentang kehidupan.

Sebuah mobil mewah masuk ke basement BRI Tower, langsung parkir. Mesin mobil dimatikan. Keluarlah ARETA, seorang wanita berusia 35 tahun, Marketing manager 99ers, berambut pendek, bertubuh gemuk/tidak kurus, tidak terlalu cantik, tapi berpenampilan modern dan rapi.

ARETA menutup pintu mobil, menguncinya dengan central lock, merapikan pakaian, berjalan meninggalkan mobil sambil menenteng totebag dan tas laptop.

Tampak depan lift. Di sana berdiri IBU LISA, PAK BUDI, dan 3 KARYAWAN BRI TOWER (1). ARETA berjalan sampai ke depan lift, menyapa keduanya, cipika-cipiki dengan IBU LISA. Kemudian mereka masuk ke dalam lift.

Diiringi oleh musik yang up beat dengan vokal ceria tentang kehidupan. CUT TO

03. INT. LIFT PAGI (HARI 2) Diiringi oleh musik yang up beat tanpa vokal.

IBU LISA : (Nada menggoda) Kok telat? Ini udah jam sembilan lewat lima belas menit lho.

ARETA :
@VincaCallista

137

(Cengengesan sambil pegang perut) Tadi sakit perut, Bu. Nggak bisa pisah sama toilet.

CLOSE UP : Tulisan lantai 3

Seorang karyawan keluar dari lift. IBU LISA ngobrol dengan PAK BUDI. Dua orang karyawan lainnya pun ngobrol. ARETA gelisah sambil terus melihat jam tangannya.

CLOSE UP : Tulisan lantai 7

Dua orang karyawan keluar dari dalam lift. TIGA ORANG KARYAWAN BRI TOWER (2) masuk ke lift dan salah seorang menekan lantai 10. ARETA masih gelisah sambil mengotak-atik ponselnya.

CLOSE UP : Tulisan lantai 10

TIGA ORANG KARYAWAN (2) keluar dari dalam lift. ARETA semakin gelisah karena perjalanan ke lantai 14 terasa lama.

ARETA : (Ngedumel sambil lihat jam tangan) Aduuuh! Kenapa mesti di lantai 14 sih?! (Melirik IBU LISA dan PAK BUDI dengan takut-takut, seolah baru menyadari mereka ada di dekatnya)

IBU LISA dan PAK BUDI tidak menyadari omelan ARETA, mereka masih mengobrol. ARETA tersenyum lega.

CUT TO 04. INT. DEPAN LIFT LANTAI 14 PAGI (HARI 2) ARETA, IBU LISA, dan PAK BUDI keluar dari lift.

@VincaCallista

138

IBU LISA : Ada meeting sama klien hari ini, Ta?

ARETA : Ada, Bu. Nanti siang, sama (boleh diisi produk sponsor)

Begitu ARETA, IBU LISA, dan PAK BUDI berjalan melewati pintu depan 99ers, terdengar suara RENATA yang sedang siaran.

RENATA, 99ers, tangan bertiga

seorang perempuan cantik berusia 20 tahun, penyiar sedang siaran di dalam studio siaran, melambaikan untuk menyapa ARETA, IBU LISA, dan PAK BUDI. Mereka balas melambai rendah.

Di depan mereka lewatlah ARIO, salah seorang OP9 (operator 99ers), laki-laki kurus berusia 23 tahun, yang hari itu memakai seragam tidak sesuai dengan seharusnya.

IBU LISA : Eit! Eit! Eit! Ario! Sudah berapa kali saya bilang, jangan salah pakai seragam! Hari ini kan harusnya seragam yang biru! (Menunjuk ARETA yang memakai seragam biru)

ARIO : (Cengengesan sambil terus berjalan ke ruangan operator) Hehehe. Lupa, Bu!

IBU LISA berdecak sambil geleng-geleng kepala.

ARETA : Saya langsung ke ruangan ya, Bu, Pak?

@VincaCallista

139

IBU LISA : Oh, ya, silakan, Areta.

ARETA belok ke kanan menuju ruangannya, sementara IBU LISA dan PAK BUDI berjalan ke kiri. IBU LISA dan PAK BUDI berjalan ke ruangan mereka.

Terlihat beberapa orang kru 99ers Radio yang sudah sibuk berlalu-lalang menyapa mereka dengan ramah, yaitu; Seorang yang baru keluar dari ruang produser sambil membawa beberapa lembar skrip (EMIR), seorang yang sedang menelepon di meja depan ruang meeting (DEVINA), seorang yang keluar dari pantry sambil mengusap mulut (ADIPATI). Sambil ngobrol, IBU LISA dan PAK BUDI terlihat mengangguk dan tersenyum untuk membalas sapaan mereka.

PAK BUDI : Yang satu telat, yang satunya lagi salah seragam. Terus, mau kamu apain?

IBU LISA : Diapain yah? (Menghela napas) Udahlah.

PAK BUDI : Ya nggak bisa, dong. Rules are rules! Buat apa saya bikin aturan kalau akhirnya dilanggar dan nggak ada konsekuensinya?

IBU LISA : Oke, nanti saya pikirin. Saya cuma kasihan aja mereka berdua kan punya masalah lainnya.

PAK BUDI : (Menghela napas) Susah....


@VincaCallista

140

Kalau memimpin perusahaan banyak pakai hati, siap-siap capek hati.

IBU LISA tampak termenung setelah PAK BUDI bicara begitu.

IBU LISA (V.O.) : Inilah radio yang dipimpin oleh saya dan suami saya, 99ers Radio. Banyak hal terjadi di sini. Banyak orang yang bekerja di kantor ini, dengan berbagai masalah yang mereka alami. Saya tidak bisa begitu saja tidak peduli, karena 99ers Radio buat saya adalah keluarga.

PAK BUDI terlebih dahulu masuk ke ruangan, menyalakan lampu. IBU LISA menutup pintu ruangannya. CUT TO

05. INT. RUANGAN ARETA PAGI (HARI 2) ARETA sedang mengetik di laptopnya kadang tertawa kecil. ARETA merokok. sambil senyam-senyum,

Di atas meja ada papan bertuliskan,

ARETA AJMAL-AMIRA MARKETING MANAGER

Permukaan laptop ARETA ditempeli stiker 99ers Radio beberapa produk sponsor).

(boleh

IBU LISA (V.O.) : Areta, salah seorang kru 99ers yang saya banggakan. Cerdas, mampu mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, dapat mengatur kinerja bawahannya, tapi memiliki masalah yang bahkan

@VincaCallista

141

tidak mampu saya bayangkan bagaimana rasanya, karena saya menikah di usia 25 tahun.

Pintu ruangan ARETA dibuka dan langsung masuk DEVINA, seorang perempuan berusia 25 tahun, PR 99ers salah satu bawahan ARETA sekaligus sahabatnya, cantik, langsing, berambut panjang, ceria.

DEVINA : (Duduk di kursi di depan meja ARETA) Ngapain sih senyam-senyum sendiri? Kayak orang gila, deh!

ARETA : (Masih mengetik) Tommy mau pulang ke Indonesia.

DEVINA : Tommy? Tommy siapa?

ARETA : (Berpaling kepada DEVINA) (Gereget) Please, Dev, Ive told you about this guy like one hundred times! Toommyyy, cowok yang udah sebulan ini chatting sama gue. Dia kan kuliah S2 di London tuh. Katanya mau pulang ke Bandung, jadi dia ngajak gue ketemu malem minggu.

DEVINA : Oh. Yang punya bisnis properti itu, ya? (ARETA mengangguk-angguk mengiyakan) Im happy for you, bestie. Tapi hati-hati lhooo, jangan langsung percaya sama cowok yang lo kenal lewat chatting. Berapa taun umurnya?

@VincaCallista

142

ARETA : Dia bilang tiga puluh taun.

DEVINA : (Menaikkan sebelah alis) Hes younger than you?

ARETA : Kalo dia beneran baik dan emang sayang sama gue apa adanya, kenapa engga?

DEVINA : (Nada menggoda)Iya deh, biar lo cepet nikah dan nggak direcokin mulu sama nyokap lo, ya?

ARETA manyun, bersamaan dengan itu ponsel ARETA berdering.

CLOSE UP : Layar ponsel ARETA di mana muncul nama Mama.

ARETA : Wah, panjang umur nih dia.

DEVINA : (Penasaran) Tommy?

ARETA : Nyokap (Mengangkat telepon) Iya, Mama?

MAMA ARETA (OS) :

@VincaCallista

143

Areta, kamu lagi di kantor?

ARETA : Ya iyalah, Mamaaa... ini jam makan siang aja belum. Ada apa tumben telepon?

MAMA ARETA (OS) : Tadi Papa telepon Mama, katanya study bandingnya di Singapur selesai tiga minggu lagi. Papa pesen, nanti begitu Papa pulang ke Bogor, Papa pengen ketemu sama kamu. Sama calon kamu juga.

ARETA : (Ketus) Calon apaan? Calon asisten?

DEVINA : (Teriak) Aku juga udah sering nanya kapan dia punya calon suami tuh, Tante!

ARETA : (Memberi isyarat DEVINA untuk diam)

MAMA ARETA (OS) : Itu siapa? Devina, ya? Tuh, Areta, waktu kamu ajak Devina main ke rumah saja, dia bawa pacarnya. Masa kamu belum juga punya pacar, sih?

ARETA : (Memutar bola mata dengan mimik wajah kesal) Tuhan belom kasih kali, Ma.

MAMA ARETA : Jangan nyalahin Tuhan! Kamu sendiri juga harus cari, dong.
@VincaCallista

144

Jangan keasyikan kerja sampai lupa harus menikah. Mama sama Papa sudah ingin sekali membuat pesta. Punya anak satu-satunya kok malah susah kawin. Mama sudah tidak sabar ingin menimang cucu! Kamu juga sudah ingin dipanggil mama, iya kan?

ARETA : (Nggak antusias) Ah, nggak juga, Ma. Ma, kalo Mama telepon cuma buat ceramahin aku soal itu, mending lain kali aja ya, Ma? Aku lagi banyak kerjaan, nih.

MAMA ARETA (OS) : Kamu tuh kebiasaan deh, kalau diingatkan suka ngeles! Pokoknya kalau kamu pulang ke Bogor, kamu harus sudah punya...

ARETA : (Menyela) Udah dulu ya, Ma! Itu Ibu Lisa udah nungguin buat meeting! Dah, Mamaaa! (Langsung memutuskan hubungan telepon)

ARETA : See? Im thirty-five years old. Dan udah bosen denger nyokap gue nanyain soal calon suami gue mulu. Jadi nggak masalah deh Tommy lebih muda dari gue, toh dia udah S2 dan sukses sama bisnis propertinya.

DEVINA : (Nada menggoda) Lo juga udah pengen dipanggil mama, kaaan?

@VincaCallista

145

ARETA : (Kesal) Ooohh, shut up, Dev! (Menghela napas panjang) Mudah-mudahan kali ini berhasil, deh. Semoga aja Tommy serius sama gue dan mau nikah sama gue.

DEVINA : Tapi tetep yaaa, lo harus waspada sama Tommy. Walaupun udah sering ngobrol, tapi kan malem minggu besok lo baru pertama kali ketemu sama dia. Siapa tau, kalo ketemu langsung, orangnya nggak seasyik yang lo kira.

CUT TO 06. INT. RESTORAN MALAM (HARI 3) ARETA dan TOMMY duduk berhadapan di sebuah meja yang terletak di taman belakang sebuah restoran. TOMMY adalah seorang pria berusia 30 tahun yang badannya berisi, penampilannya rapi seperti eksekutif muda, tampangnya angkuh, dan dagunya selalu sedikit terangkat.

Suasana makan malam ini romantis, ARETA merasa senang. Tapi kelihatannya TOMMY tidak merasa senyaman ARETA.

Diiringi musik romantis yang low beat tanpa vokal.

CLOSE UP : Tommy sedang meneguk minumannya, lalu berkata.

TOMMY : (Bernada sangsi) Kamu betul-betul Areta?

CLOSE UP : ARETA tersenyum lebar sambil memotong makanannya.

@VincaCallista

146

ARETA : Ya iyalah. Kamu pikir siapa? (Menyuap makanan)

Keduanya tampak pinggir.

TOMMY : (Masih tampak nggak percaya) Areta Ajmal-Amira, kan? I mean, the real Areta, yang selama ini chatting dengan saya?

ARETA : Yes! Its me! Yours truly Areta! Memangnya kenapa, Tom?

TOMMY : Kamu tidak seperti yang saya bayangkan

ARETA : Kamu juga. Ternyata kamu lebih ganteng.

TOMMY : Kalau kamu nggak.

Musik romantis yang low beat berhenti.

CLOSE UP : ARETA seketika mematung karena terkejut mendengar pengakuan TOMMY. Dia langsung berhenti memotong makanannya dan berpaling menatap TOMMY dengan mimik wajah serius.

@VincaCallista

147

ARETA : Jadi, setelah kita ketemu, apa yang ada di pikiran kamu?

Keduanya tampak pinggir.

TOMMY : Saya semakin yakin kalau teknologi sekarang udah canggih.

ARETA menunjukkan mimik wajah bingung.

TOMMY : Buktinya, kamu bisa ngedit foto kamu jadi lebih bagus dari aslinya, dan mengecoh saya.

ARETA : (Merasa tersinggung) Aku nggak pernah ngedit foto aku. Maaf deh, kalau aku nggak secantik yang kamu kira.

CLOSE UP : TOMMY hanya menyunggingkan senyumnya seraya meneguk lagi minumannya sampai habis.

TOMMY : (Nada angkuh) Saya maafkan.

ARETA : (Ketus) Whats wrong with you?

TOMMY : (Nada melecehkan) Whats wrong with me?

@VincaCallista

148

ARETA : Iya. Kamu kayaknya beda sama Tommy yang aku kenal selama chatting.

TOMMY tiba-tiba berdiri.

mengambil

kunci

mobil

di

atas

meja

lalu

TOMMY : Oke, Areta, I have to go now, mau ketemu sama orang lagi.

ARETA : (Kebingungan) Lho? Kita kan baru ketemu, makan malem aja belom selesai. Emangnya kamu mau ketemu sama siapa? Relasi bisnis kamu?

TOMMY : Nope. Seorang teman baru, seperti kamu. Tapi mudah-mudahan yang ini, yeaaa... better.

ARETA : (Kening berkerut karena merasa tersinggung) (Kecewa) Ya udah, nggak apa-apa kamu pergi. (Menghela napas panjang, berusaha sabar) (Tersenyum) Nanti kamu telepon aku, ya! Atau, aku yang telepon kamu! Oke?

TOMMY : (Sebelah alisnya terangkat, seperti tidak setuju dengan perkataan ARETA soal menelepon) Well, bye.
@VincaCallista

149

TOMMY baru saja akan berbalik, ketika tiba-tiba dia ingat sesuatu, maka TOMMY membalikkan badannya untuk menghadap ARETA lagi.

TOMMY : And, Areta...

ARETA : (Antusias, berharap TOMMY mengurungkan niatnya untuk pergi) Ya?

TOMMY : (Tersenyum melecehkan) One thing for sure, do something about your appearance before you even think about being my girl. Bye.

TOMMY pergi meninggalkan ARETA.

CLOSE UP : ARETA mematung dengan ekspresi terkejut sekaligus tersinggung, tatapannya kosong. Kemudian ARETA memegang-megang kedua lengan atasnya, lalu tangan kanannya beralih memegangi pipi kanannya, seperti meragukan kecantikannya.

CUT TO 07. INT. KAMAR TIDUR ARETA SORE (HARI 4) ARETA memakai piyama, duduk menyandar di atas tempat tidurnya. ARETA menggenggam ponselnya, ekspresi wajahnya tampak ragu. Sesekali ARETA memandangi ponsel di tangannya, kemudian kelihatan bimbang lagi, tampak menimbang-nimbang akan menelepon TOMMY atau tidak.

Tidak lama kemudian ARETA membulatkan niatnya, merasa yakin akan menelepon TOMMY yang sudah lama tidak menghubunginya.
@VincaCallista

150

ARETA memindahkan tidur.

laptop

dari

pangkuannya

ke

atas

tempat

CLOSE UP : Jempol ARETA mengetik nama TOMMY di phone book ponselnya, lalu menekan tombol untuk menelepon.

Tampak ARETA menaruh ponsel di telinga kanannya, siap untuk menelepon TOMMY. Namun yang terdengar malah peringatan dari provider.

PROVIDER (V.O.) : Nomor yang Anda tuju tidak terdaftar...

Musik low beat tanpa vokal yang terdengar sedih dimulai.

ARETA seketika mematung dengan wajah tanpa ekspresi, tatapannya lurus ke depan sementara tangan kanannya masih menaruh ponsel di telinga kanan.

Pelan-pelan tangan kanan ARETA turun, hingga menaruh ponselnya di atas kasur. Kemudian tubuh ARETA merosot sampai berbaring, lalu meraih bantal di sampingnya dan memeluk bantal itu.

ARETA tampak termenung.

IBU LISA (V.O.) : Kali ini pun nasib baik tidak berpihak kepada kisah cinta Areta.

ARETA menjulurkan tangan kanannya ke lampu duduk di atas meja sebelah tempat tidurnya, lantas menarik tali untuk mematikan lampu tersebut.

Kamar ARETA menjadi lebih gelap. Musik low beat, fade out.
@VincaCallista

151

Lalu ARETA tidur dengan ekspresi wajah kecewa sekaligus sedih.

CUT TO 08. INT. FITNESS CENTER - SORE (HARI 5) ARETA sedang berlari di treadmill, sesekali mengelap keringat dengan handuk di lehernya. Diiringi musik up beat dengan vokal bersemangat.

Musik up beat berhenti ketika ponsel ARETA yang ditaruh di dasbor treadmill berdering. ARETA melihat siapa yang meneleponnya, lalu mengangkat teleponnya sambil terus berjalan di treadmill.

ARETA : Kenapa, Dev? Anything important?

DEVINA (OS) : Urgently important! Lo harus nemenin gue!

ARETA : Ke mana?

DEVINA (OS) : Pesta ulang taun sepupu gue! Malem minggu besok!

ARETA : (Berdecak) Gue kira ada hal penting apa.

DEVINA (OS) : Heeeyy! Itu hal penting taaauu! Kalo lo nemenin gue, siapa tau di sana lo ketemu sama cowok yang jaaaauh lebih baik dari si Tommy brengsek itu!
@VincaCallista

152

ARETA : Ya kalo nggak ganteng males juga kali, Dev.

DEVINA (OS) : Temen-temen Firdha tuh ganteng-ganteng! Keren-keren, deh! Believe me! Pokoknya lo harus ikut!

ARETA : (Nggak antusias) Yeah, yeah.

DEVINA (OS) : Ta, jangan bilang lo masih di gym.

ARETA : I am. Lo nggak denger apa suara besi-besi dibanting nih?

DEVINA (OS) : Whaaaaaaaaaaattt??!! Dari enam jam yang lalu lo masih ngegym??!! Oooohh... dont push yourself too hard, bestie.

ARETA : Biar badan gue bagus. Biar dapet pacar.

DEVINA (OS) : Oh my God. Cowok itu nggak selalu nilai dari fisik, Ta.

ARETA : Mereka SELALU menilai dari fisik. Lo kayak nggak tau aja, Dev. Kalo sejak pertama ketemu mereka udah nilai dari kecerdasan dan kesuksesan, mungkin gue bakal kewalahan milih cowok mana
@VincaCallista

153

yang cocok gue kawinin, di antara puluhan cowok yang tergilagila sama gue.

DEVINA (OS) : Yeah, asal jangan sampe fisik lo tersiksa karena usaha nurunin berat badan yang gila-gilaan.

ARETA : Tersiksa fisik doang sih nggak mempan. Gue udah sering tersiksa batin.

DEVINA (OS) : (Kesal) Gue bakal langsung matiin telepon ini kalo lo terus underestimate diri lo sendiri, Ta!

ARETA : Silakan. Gue emang underestimate diri gue.

DEVINA : Okay. See you!

DEVINA memutuskan hubungan telepon mereka.

ARETA : (Memandang layar ponselnya) Bye.

CUT TO 09. INT. CAFE TEMPAT ULANG TAHUN FIRDHA - MALAM (HARI 6)

@VincaCallista

154

ARETA dan DEVINA baru keluar dari mobil ARETA. Penampilan mereka keren dan up-to-date. Keduanya menenteng clutch bag dan kado untuk Firdha.

Baru jalan sebentar, ponsel di clutch bag ARETA berdering, maka ARETA pun mengeluarkannya.

CLOSE UP : Layar ponsel ARETA di mana muncul tulisan Mama

ARETA : (Ngedumel) Oh, God, not again.

DEVINA : (Berjalan di samping ARETA) Pasti nyokap lo, deh.

ARETA : (Menerima telepon sambil terus berjalan ke dalam cafe) Halo, Mama.

MAMA ARETA (OS) : Areta, kamu lagi di mana?

ARETA : Di pesta ulang taun sepupunya Devina.

MAMA ARETA (OS) : Sama pacar baru kamu?

ARETA : Sama Devina. Lagian, siapa juga pacar baru aku? Mama ngarang, deh.
@VincaCallista

155

MAMA ARETA (OS) : Lah, kemarin kan kamu bilang mau ketemu sama laki-laki yang akan kamu jadikan pacar. Yang dari London itu. Siapa namanya dia? Tom, Tom, Tom Tom...

ARETA : (Memutar bola mata karena kesal) Nggak jadi, Ma.

MAMA ARETA (OS) : (Nada suara meninggi) Lho kenapa?! Kamu kebiasaan nih! Mama bilang juga jangan pilih-pilih! Yang penting dia baik dan tulus mau jadi suami kamu!

ARETA : Dih apaan sih Mama? Aku nggak pilih-pilih kok. Kalo dianya bener sih ya aku juga udah jalanin hubungan sama dia.

MAMA ARETA (OS) : Mama tuh sudah senang mendengar kamu akan punya pacar. Eh, ini malah ditolak lagi laki-lakinya.

ARETA : Bukan aku yang nolak! Aduuuhh ah, Mama kenapa sih nih? Kok malah jadi marah-marah?

DEVINA melirik ARETA dan meletakkan telunjuknya di bibir, memberi isyarat agar ARETA tidak marah-marah. Keduanya sudah masuk ke cafe tempat ulang tahun FIRDHA.

@VincaCallista

156

Suasana cafe remang-remang, ramai oleh orang-orang yang bergerombol dan ngobrol seru, duduk di sofa dan kursi-kursi sambil menikmati minuman dan acara yang sedang berlangsung, sementara sebuah band RnB sedang tampil di panggung.

MAMA ARETA (OS) : Memangnya kamu tidak iri sama teman-teman seangkatan kamu yang sudah dipanggil Mama?

ARETA : (Bernada sebal) Nggak.

MAMA ARETA : Pokoknya Mama mau secepatnya kamu menikah! Mama malu kalau anak Mama satu-satunya jadi perawan tua!

CLOSE UP : ARETA menatap ponsel di tangannya dengan sebelah alis terangkat dan mimik wajah kesal. Kemudian ARETA mematikan sambungan telepon dengan mamanya dan melempar ponselnya ke dalam clutch bag.

DEVINA : Jangan sampe nyokap lo bikin mood lo nggak bagus. Were in a party! Come ooonn! Banyak cowok di sini. (Menunjuk) Tuh sepupu gue! Samperin, yuk!

Tampak FIRDHA kostum Venus.

seorang perempuan chubby bertampang manis yang namanya (20) sedang berdiri bersama lima orang laki-laki dengan manggung yang keren, tergabung dalam band bernama Audio Mereka sedang ngobrol seru sambil minum.

ARETA dan DEVINA berjalan menghampiri mereka.

DEVINA : (Memanggil setelah dekat)


@VincaCallista

157

Firdha!

FIRDHA : (Berpaling kepada DEVINA) Kakak Deeevv! Iiiiiihhhh~ kaanggeeeeeennn...

DEVINA dan FIRDHA berpelukan.

DEVINA : (Setelah melepaskan pelukan) (Sambil memberikan kadonya) Selamat ulang taun ya, Sayaaaaanngg!

FIRDHA : Waaahh! Makasih yaaa, kakak sepupuku tersayaaangg!

DEVINA : Oh iya, ini Kak Areta yang pernah aku ceritain sama kamu.

FIRDHA : Oh! Hai, Kak Areta!

ARETA : (Sambil memberikan kado) Selamat ulang taun ya, Firdha. (Nada menggoda) Ngomong-ngomong, apa nih yang Devina ceritain sama kamu tentang aku?

DEVINA : Hey! Relax. Nggak pernah yang jelek-jelek, kok!

@VincaCallista

158

Iya kan, Fir?

FIRDHA : Bener banget! Kakak Dev cerita kalo Kakak Areta ini wanita karir yang sukses! Keren banget udah jadi Marketing manager 99ers...

Begitu mendengar FIRDHA menyebut ARETA Marketing manager 99ers, DIMITRY, seorang laki-laki berusia 20 tahun, rambut model ramires, bergaya rock n roll, langsung berpaling kepada ARETA.

DIMI : (Menyela) Marketing manager 99ers?

ARETA, DEVINA, dan FIRDHA otomatis berpaling kepada DIMI.

FIRDHA : Oh iya! Sampe lupa ngenalin! Kakak Dev, Kak Areta, kenalin mereka ini temen-temen kampus aku. (Menunjuk mereka satu per satu) Ini Prian, Orlando, Iqbal, Nanda, dan ini Dimitry. Band mereka udah terkenal lho di kampus.

ARETA : Oh. Kalian seband?

DIMI : Iya. Namanya Audio Venus.

FIRDHA : Dan nanti mereka bakal tampil! Kakak harus liat! Mereka keren banget, deh!

@VincaCallista

159

DEVINA : (Menjawil dagu FIRDHA) Percaya, deh. Makanya mereka tampil di pesta ulang taun kamu.

DIMI : Kami siap-siap dulu ya, sebentar lagi main.

ARETA : Oh, iya, silakan.

FIRDHA : Ayo! Ayo! Semangat yaaa you guuuyyss!

MC / ADIPATI : (Di atas panggung) Masih di birthday party-nya Firdha yang ke dua puluh taun. Sebentar lagi kita bakal liat penampilan dari band berikutnya!

AUDIO VENUS sudah stand by di panggung. FIRDHA mengajak ARETA dan DEVINA ke depan panggung.

MC / NINO : (Melihat ARETA dan DEVINA) (Nada menggoda) Eeehh... ada Bu Areta sama Devinaaa... (ARETA dan DEVINA hanya melambai sambil nyengir) Oke, kayaknya Audio Venus udah siap, nih. Kalo gitu, masih dari pesta ulang taun Firdha.. Ini diaaaa... AUDIO VENUS!

@VincaCallista

160

Semua orang yang datang ke pesta ulang taun FIRDHA tepuk tangan sambil berseru-seru ramai. ARETA, DEVINA, dan FIRDHA duduk di meja paling depan.

DIMI : Sebelumnya, Audio Venus mau ngucapin selamat ulang taun buat Firdha. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan cepet punya pacar!

CLOSE UP : Meja ARETA, DEVINA, dan FIRDHA, di mana FIRDHA berteriak Yeah! Thank you! sambil bertepuk tangan. ARETA dan DEVINA menyalakan rokok.

AUDIO VENUS mulai memainkan musik. DIMI pun menyanyi. AUDIO VENUS memainkan lagu pop tentang orang yang sedang jatuh cinta.

CLOSE UP : DEVINA yang berbisik kepada ARETA.

DEVINA : (Berbisik sambil nyengir) Band ini gayanya rock n roll, tapi kok mainin lagu menye-menye, ya?

ARETA : (Tersenyum tersungging, lalu mengisap rokoknya lagi)

Orang-orang sing along sambil bergoyang di kursi masingmasing. Di meja ARETA, DEVINA, dan FIRDHA, hanya FIRDHA yang ikut menyanyi.

Tampak panggung, di mana AUDIO VENUS sedang tampil, dan tibatiba DIMI menunjuk ARETA.

CLOSE UP : DIMI masih menunjuk ARETA, setelah menurunkan tangannya, DIMI mengedip kepada ARETA sambil terus menyanyi.
@VincaCallista

161

CLOSE UP : ARETA dengan mimik wajah terkejut sekaligus keheranan, tangannya memegang rokok yang masih menyala. Kemudian melirik DEVINA dan FIRDHA yang sedang nyanyi-nyanyi berdua. Keduanya tidak ada yang ngeh. Lalu ARETA melirik DIMI lagi dan tersenyum penuh arti seraya mengisap lagi rokoknya.

CUT TO 9 1/2. INT. KAMAR ARETA MALAM (antara HARI 6 dan 7) Stockshoot: Kabel yang menyambungkan koneksi Speedy ke laptop ARETA.

Di pangkuan ARETA terdapat laptop yang menyala. ARETA tampak sedang mengotak-atik laptopnya itu.

ARETA : (Ngomong sendiri) Kemarin kata orang dari Speedy, gue bisa install sendiri Speedy di laptop. Coba ah!

ARETA meng-install Speedy di laptopnya. Ekspresi wajahnya bersemangat, kadang keningnya berkerut serius, kemudian ekspresi wajahnya jadi sumringah setelah dia berhasil menginstall Speedy di laptopnya.

ARETA : (Sumringah) Wah! Berhasil! Ternyata gampang banget install Speedy sendiri! Ntar gue tawarin Devina juga ah!

Wajah ARETA semakin sumringah begitu ponselnya berdering dan ada telepon dari DIMI. Buru-buru ARETA menerima telepon itu.

ARETA : (Antusias) Halo, Sayang?


@VincaCallista

162

CUT TO 10. INT. RUANGAN ARETA KE RUANG MEETING SIANG (HARI 7) ARETA sedang menelepon DIMI. Bicara sambil senyam-senyum.

IBU LISA (V.O.) : ARETA tentu saja tidak bisa menolak laki-laki yang sekarang mendekatinya. Meskipun dia tidak yakin akan maksud laki-laki tersebut pada awalnya, setelah pesta ulang tahun FIRDHA, mereka menjalin hubungan, dan sekarang DIMI jadi pacar ARETA.

ARETA : Iya, Sayang, sama-sama. Mudah-mudahan kamu suka sepatu yang aku beliin kemarin itu.

DEVINA masuk ke ruangan ARETA, langsung geleng-geleng kepala sambil berdecak heran melihat ARETA masih teleponan.

ARETA : (Hanya melirik DEVINA sambil terus ngobrol) Oke, nanti kita jalan-jalan lagi, ya. Kamunya sibuk kuliah sama latihan band, sih. Kapan dong, Sayang?

DEVINA : Meeting hey meeting!

ARETA : (Menaruh telunjuk di bibir, mengisyaratkan DEVINA untuk diam) Besok malem? Oke juga tuh, Sayang. Emangnya kamu nggak ada manggung?

@VincaCallista

163

DEVINA mengambil kertas dari printer di meja ARETA, lalu menulis MEETING! BU LISA UDAH NUNGGU! CEPETAAANN!!! besarbesar. Kemudian mengacungkannya ke depan muka ARETA.

ARETA : (Gerak bibir) Bentar! (Bicara lagi sama DIMI di telepon) Dimi sayang, aku mau meeting dulu, nih. Nanti aku telepon lagi, yaaa. Pokoknya besok malem aku jemput kamu di rumah. Bye, Sayaaaanngg. Muah!

DEVINA : Kayak ABG aja deh lo.

ARETA : (Sambil mematikan laptop lalu membawa map untuk kepentingan meeting) Yaaa namanya juga orang lagi kasmaran.

ARETA dan DEVINA berjalan keluar ruangan ARETA menuju ke ruang meeting sambil ngobrol.

DEVINA : Berondong lagi. Dimi itu baru dua puluh taun lho, Ta.

ARETA : Teruuuss?

DEVINA : Yaaa siapa tau dia masih mau main-main. Sementara lo kan pengennya serius tuh, buat calon suami.
@VincaCallista

164

ARETA : Keliatannya sih Dimi serius sama gue. Dia sayang banget sama gue, kok! Yakin deh dia mau nikah sama gue. Hahaa.

DEVINA : Yeah, well see.

ARETA : Besok malem kita mau kencan lagi!

DEVINA : Ciieeeehh. Seneng banget nih kayaknya!

ARETA : (Sambil masuk ke ruang meeting sama DEVINA) Iya dooongg... lagi kasmaran!

Di ruang meeting sudah ada IBU LISA, TAMA (MARKETING OFFICER artis Flexi), OJIP (MARKETING OFFICER), dan EMPAT ORANG PRODUSER (NAOMI, DAFFY/artis Flexi, EMIR, TANGGUH) sudah siap untuk meeting.

IBU LISA : (Nada menggoda) Siapa yang lagi kasmaran? Hayooo?

DEVINA yang berdiri di sampingnya menunjuk-nunjuk ARETA sambil tersenyum menggoda. Sedangkan ARETA nyengir.

ARETA :
@VincaCallista

165

Selesai meeting, aku mau curhat sama Ibu yaaa, Bu...

CLOSE UP : IBU LISA tersenyum sambil mengangguk mengiyakan.

CUT TO 11. INT. MALL MALAM (HARI 8) ARETA berjalan sambil memeluk lengan DIMI. DIMI beberapa tas belanjaan dengan merk-merk terkenal. menenteng

Diiringi lagu low beat dengan lirik romantis.

ARETA : Kamu seneng, Yang?

DIMI : Seneng dooongg... (Mengangkat kantung-kantung belanjaan di tangannya) Dibeliin HP, PSP, sama baju baru sama pacar, mana mungkin nggak seneng.

ARETA : Im so glad to hear that, honey! Hmm... gimana kalau sekarang kita pulang? Aku udah capek nih, Yang.

DIMI : Yaaahh... jangan dulu dooongg... Kita kan belom makan. Makan malem dulu, yuk!

ARETA :

@VincaCallista

166

Oh. Ya udah, ayo.

DIMI menarik ARETA masuk ke cafe yang mahal.

CUT TO 12. INT. CAFE DI MALL / 99ERS COFFEE MALAM (HARI 8) ARETA dan DIMI sudah selesai makan malam. Meja mereka penuh oleh piring dan gelas bekas makan. Terdengar sayup-sayup musik low beat yang diputar di cafe.

DIMI : (Menyandar ke punggung kursi sambil mengelus perut) Aaaahh... kenyaaanngg...

ARETA : Udah kan, Yang? Kita langsung pulang, yuk! Besok kan aku masuk kantor jam sembilan.

DIMI : Sebentar! (Mengambil CD dari dalam tasnya, kemudian menyodorkannya kepada ARETA yang duduk di hadapannya) Ini CD lagu-lagu demo sama profil Audio Venus. Tolong diputer di 99ers ya, Sayaaanngg...

ARETA : (Mengambil CD itu) Wah, aku nggak bisa mastiin, Sayang. Tiap lagu kan mesti didengerin dulu sama Music Director. Nanti dia yang nentuin, lagu itu bisa diputer atau nggak di 99ers.
@VincaCallista

167

DIMI : (Merayu) Ya aku minta tolong sama kamu lah. Kamu kan Marketing manager. Masa nggak bisa bantu band pacarnya, siiihh??

ARETA : (Mesem-mesem) Oke deh. Besok langsung aku kasihin CD ini ke Marion. Aku bakal bujuk dia biar lagu-lagu Audio Venus bisa diputer di 99ers.

DIMI : Waaahh... makasih yaaa, Sayangkuuu... (Menjawil dagu ARETA) Sekarang kita pulang, yuk! (Memanggil pelayan) Mas! Minta bill!

PELAYAN : (Sambil menaruh map bill di atas meja) Semua jumlahnya seratus tiga puluh sembilan ribu rupiah.

ARETA sedang mengecek ponselnya. DIMI menatapnya dengan penuh arti. ARETA tidak juga mengerti, DIMI menepuk tangan ARETA.

DIMI : Yang,

ARETA : (Berpaling dari ponselnya) Hmm? Apa, Yang?

@VincaCallista

168

DIMI : (Merayu) Kamu mau bayarin dulu, kaaann?? (Bicara memelan) Seratus tiga puluh sembilan ribu (lalu nyengir)

ARETA baru menyadari sudah ada pelayan yang menunggu dibayar.

ARETA : Oh. (Mengambil uang 150.000 dari dompet, lalu meletakkannya di atas bill) Ini. Kembaliannya ambil aja.

PELAYAN : Terima kasih (lalu pergi membawa map bill)

DIMI : (Menggenggam tangan ARETA) Makasih ya, Sayaaanngg...

ARETA : (Tersenyum lebar) Anything for you, Honey.

CUT TO 13. INT. RUANGAN ARETA SIANG (HARI 9) ARETA dan DEVINA sedang berbincang di ruangan ARETA. ARETA sedang mengetik di laptopnya.

IBU LISA (V.O.) :

@VincaCallista

169

Akhirnya Areta memutuskan akan mengenalkan Dimi kepada kedua orang tuanya setelah nanti papanya pulang dari Singapur.

DEVINA : Ta, lo belum sadar juga? Gue aja cuma denger cerita dari lo udah bisa nebak kalau Dimi itu morotin lo banget! HP baru, PSP, baju, sepatu, dan semua barang yang lo beliin itu?? Heeeyy! Dia fikir lo nyokapnya, apa?!

ARETA : (Masih mengetik sambil merokok ) Nggak ada salahnya kan beliin barang-barang buat calon suami.

DEVINA : Emangnya dia udah setuju mau jadi suami lo?

ARETA : Sekarang Dimi mau ke sini. Besok kan bokap gue pulang dari Singapur. Gue mau ajak Dimi ketemu sama bokap gue di Bogor.

DEVINA : Ill wish you luck, baby. Hes just a kid!

ARETA : Well see.

Ponsel ARETA berdering. Wajah mematikan rokok, dan menerima semangat.

ARETA langsung sumringah, telepon dari DIMI dengan

ARETA : Iya, Sayang? Kamu udah sampe kantor aku?


@VincaCallista

170

Langsung ke ruangan aku aja yaaa.

ARETA mematikan DEVINA.

telepon

mereka,

dan

kembali

bicara

pada

ARETA : Hes here... Please? (Menunjuk pintu, mempersilakan DEVINA keluar)

DEVINA : Hmm... diusir nih gue ceritanyaaa... (Beranjak keluar)

ARETA : (Nyengir)

Ketika DEVINA mau keluar, DIMI masuk.

DEVINA : Ah! Hai, Dimi!

DIMI : Hai, Kak Devina!

DEVINA melirik ARETA sambil mengangkat kedua alisnya dengan ekspresi menggoda. ARETA menggerakkan tangannya mengusir DEVINA sambil nyengir.

DIMI duduk di kursi yang tadi diduduki DEVINA.

ARETA :
@VincaCallista

171

Hai, Sayang. Apa kabar?

DIMI : Baik. Cuma kaget aja kamu tiba-tiba nyuruh ke sini. Ada apa?

ARETA : (Menutup laptop) Gini, besok papa aku pulang dari Singapur. Dia pengen ketemu sama kita. Kamu mau kan main ke rumah aku di Bogor?

DIMI : Lho, kenapa papa kamu mau ketemu sama aku?

ARETA : (Nyengir) Yaaa. Dia mau ketemu sama calon mantu, kali!

DIMI seketika mematung tanpa ekspresi. Lalu segera mengalihkan pembicaraan.

DIMI : Eh, CD demo aku gimana? Lagu-lagu Audio Venus bisa diputer kan di 99ers?

ARETA : (Protes) Kok kamu mengalihkan pembicaraan, sih?

DIMI :

@VincaCallista

172

Yaaa... cuma penasaran aja, ini kan udah cukup lama sejak aku kasih CD demo Audio Venus sama kamu. Tapi kok aku belom denger diputer di 99ers, sih?!

ARETA : (Gelisah) Iyaa... ngg... sebenernyaa... aku juga udah tanya sama Marion, kenapa lagu-lagu Audio Venus belum juga diputer...

DIMI : Terus?

ARETA : Katanya..., kata Marion..., ngg... lagu-lagu Audio Venus nggak bisa diputer di 99ers... Katanya pasaran, udah banyak banget band yang mainin musik sejenis sama Audio Venus.

DIMI : (Marah) Apa?!

ARETA : (Cemas) Katanya, kalau band indie Bandung yang diputer lagulagunya kayak gitu terus, nggak ada variasi..., pendengar bakalan bosen...

DIMI : (Berdiri dan menggebrak meja ARETA) Jadi lo nggak mau bantuin bikin band gue terkenal! GILA, YA!

ARETA : (Berdiri, terpicu untuk marah)

@VincaCallista

173

Kenapa kamu jadi marah-marah?! Soal musik kan bukan wewenang aku!

DIMI : (Teriak) Seenggaknya kan lo petinggi juga di 99ers!

OJIP, TAMA, EMIR, DAFFY berkumpul di luar untuk melihat apa yang terjadi di ruangan ARETA. DEVINA menyeruak di antara mereka, lalu masuk ke ruangan ARETA.

DEVINA : Ada apa ini? Kenapa pada teriak-teriak, sih? Ini kan jam kantor!

ARETA : (Berusaha sabar dan tenang) Dev, tolong panggilin Marion.

DEVINA : Kenap

ARETA : (Menyela, berteriak tegas) Panggilkan saja Marion!

DEVINA berlari keluar ruangan ARETA, menembus kerumunan orang di luar ruangan itu.

ARETA : Kamu tunggu di sini, dan nanti denger langsung penjelasan dari Marion!
@VincaCallista

174

(Berpaling ke orang-orang yang berkerumun di depan ruangannya) Apa yang kalian lihat? Nggak punya kerjaan? Atau nggak mau kerja lagi?! (Mengancam)

Orang-orang di depan ruangan ARETA bubar. DEVINA dan MARION datang, berlari masuk ke ruangan ARETA.

MARION, seorang perempuan berusia 22 tahun, Music Director 99ers, berwajah cantik, bertubuh jangkung-langsing, dan penampilannya keren.

MARION : Ada apa, sih?

ARETA : (Menunjuk Dimi yang berdiri di sebelah mejanya) Dia Dimi, vokalis Audio Venus, yang pernah gue ceritain sama lo. Tolong jelasin sama dia, kenapa 99ers nggak bisa muter lagu-lagu bandnya.

MARION : (Memutar bola mata karena tidak mengira) (Bicara pada Dimi) Oh my God. So, this is the problem? (DIMI diam saja) I tell you something. Musik band lo itu udah pasaran. Gue nggak perlu lagi band indie dengan musik serupa. Gue lagi butuh band yang punya keunikan, daya tarik yang fresh, nggak monoton, dan... yeah, intinya lo harus memperbaharui musik lo kalau pengen band lo kita blow up di 99ers.

ARETA : (Menatap DIMI sambil mengangkat kedua tangannya) See? Denger apa yang dibilang Music Director ini?

@VincaCallista

175

DIMI mengepalkan kedua tangannya dengan mimik wajah kesal. Kemudian menggebrak meja ARETA, membuat ARETA, DEVINA, dan MARION yang ada di ruangan terkejut.

DIMI : Tau gitu gue nggak perlu buang-buang waktu ngeladenin tantetante ganjen kayak lo!

ARETA sangat terkejut mendengarnya.

ARETA : Ap-Apa kamu bilang? Nggak salah kamu ngomong kasar kayak gitu?

DIMI : Nggak! Asal lo tau ya, selama ini gue mau jadi pacar lo biar lo bikin band gue terkenal lewat 99ers! Ternyata? Huh! Lo nggak bantu apa-apa! Percuma gue buang-buang waktu sama lo!

ARETA tampak syok, tangannya tertumpu pada meja dan tertunduk. DEVINA langsung maju menghadapi DIMI.

DEVINA : (Bernada geram, sambil menunjuk wajah DIMI) Gue muak liat tampang lo. Sekarang lo keluar, jangan pernah ketemu lagi sama ARETA.

DIMI : (Bernada melecehkan, sambil menatap tajam DEVINA) Dengan senang hati. (Berpaling kepada ARETA yang masih tertunduk) Untung aja gue nggak keburu dipaksa ketemu sama calon mertua (nada mengejek). Siapa juga yang mau nikah sama perempuan tua kayak lo. Well, good bye, Tante Areta!

@VincaCallista

176

Musik low beat dengan lirik yang sedih dimulai.

ARETA yang barusan melirik DIMI dari ujung matanya tampak semakin syok. DEVINA sudah memelototi DIMI dengan tangan terkepal kesal. MARION pun menatap DIMI marah. Kemudian DIMI berjalan keluar ruangan ARETA dengan santai.

ARETA terguncang, langsung terduduk di kursinya dan menangis. DEVINA ARETA. dan MARION buru-buru menghampirinya dan menghibur

IBU LISA (V.O.) : Setelah berkali-kali gagal dalam membina hubungan, Areta merasa tidak akan ada lagi laki-laki yang tulus menyayanginya. Sulit mengembalikan keyakinannya bahwa di depan sana Allah pasti memberikan yang terbaik untuknya...

Musik low beat dengan lirik yang sedih berhenti.

CUT TO 14. EXT. KANTOR 99ERS SORE (HARI 9) ARETA keluar dari ruangannya dan mengunci ruangannya. Sudah jam pulang kantor. Kemudian ARETA berjalan menuju pintu keluar dengan langkah lunglai.

MARION berjalan dari arah ruangannya sambil mendorong kereta bayi. Sampai di lobi, dia melihat ARETA yang sedang berjalan dengan langkah gontai dan wajah murung, lantas menyapanya.

MARION : (Sambil mendorong kereta bayi) (Berhenti berjalan setelah jaraknya dekat dengan ARETA, lalu bertanya)
@VincaCallista

177

Langsung pulang, Ta?

ARETA hanya sedikit melirik MARION, ekspresi wajahnya sedih, kemudian mengangguk pelan. ARETA berjalan mendahului MARION keluar lewat pintu kaca depan.

MARION masih berdiri di tempatnya, kedua tangannya memegang kereta bayi. MARION terus memerhatikan ARETA dengan ekspresi prihatin, karena tahu ARETA pasti merasa kecewa karena DIMI.

Tiba-tiba ponsel ARETA berdering, ada telepon dari mamanya. Dengan malas-malasan ARETA berhenti berjalan dan menerima telepon dari mamanya itu.

ARETA : Ya, Maaa...?

MAMA ARETA (O.S.) : (Menangis tersedu-sedu) (Bicara terbata-bata) A-A-Aretaaa..., kamu tidak sayang sama Mama, ya?! Kamu ingin mengecewakan Papa juga?!

ARETA : (Terkejut mendengar mamanya yang histeris) Mama kenapa, Maaa?

MAMA ARETA (O.S.) : Kenapa sih kamu sulit sekali untuk menikah! Sudah cukup Mama terus dicemooh teman-teman Mama, tetangga-tetangga, dibilang anak Mama satu-satunya akan jadi perawan tua! Mama sudah sakit hatiiii! Mama malu, Areta! Maaallluuuuuuuu!

ARETA memandang lurus ke depan tanpa ekspresi. Pelan-pelan tangannya yang memegang ponsel merosot turun dari telinganya.
@VincaCallista

178

Wajah ARETA sedikit merenggut karena sedih sekaligus bingung, kemudian kedua tangannya mencengkeram kepalanya dengan ekspresi wajah frustasi.

CUT TO 15. EXT. ROOF TOP BRI TOWER MALAM (HARI 9) ARETA duduk di tembokan menatap ke city light. tepi roof top sambil merokok dan

ARETA berpaling menatap ke langit, lalu tertawa kecil.

ARETA : (Dengan gerak tangan) Im thirty five years old. And Im not married..., yet. (Tertawa kecil lagi, lalu mengisap rokok)

Kamera mengarah ke bawah, seolah-olah ARETA yang memandang ke bawah rooftop.

Tampak ARETA memandang ke langit lagi, kemudian mengisap rokok lagi.

Kamera mengarah ke bawah lagi, seakan-akan bimbang akan lompat ke bawah atau tidak.

ARETA

sedang

Ponsel ARETA yang ditaruh di sampingnya berdering.

CLOSE UP : Layar ponsel ARETA di mana muncul nama Mama

Ponsel ARETA terus berdering, tetapi ARETA tidak juga menerima telepon mamanya, sampai muncul tulisan One Missed Call.

@VincaCallista

179

CUT TO 16. INT. KANTOR PSIKOLOG PAGI (HARI 10) Tampak PAK BUDI dan ketiga anaknya sedang beraktivitas di taman depan kantor yang beralaskan rumput hijau. PAK BUDI sedang menggendong KEANE, duduk di samping KIANA yang sedang duduk sambil membaca buku.

KEANU dan KEONA sedang bermain bola, mereka melempar bola bergantian sambil tertawa-tawa senang. Setelah KEANU menangkap bola yang dilempar KEONA, KEANU sengaja melemparkannya ke arah KIANA untuk mencandainya. Buku KIANA terjatuh dari pangkuannya.

KIANA : (Protes) Ouch! Heeeyy! Its my favourite book!

KEANU malah tertawa kesenangan melihat adiknya kesal.

KEANU : Sorry! Just kidding!

Kemudian KEANU mengejar bolanya. KEONA tampak berteriak-teriak meminta bola pada KEANU.

KEONA : Ayooo! Lempar lagi bolanya, Keanu!

Setelah mendapatkan bolanya, KEANU melemparkannya lagi kepada KEONA, dan mereka bermain lempar-lemparan bola lagi. Sementara KIANA kembali membaca buku.

Kamera bergerak lewat jendela, ke dalam ruangan, langsung menyorot IBU LISA yang sedang memerhatikan suami dan keempat anaknya di luar sambil tersenyum bahagia.
@VincaCallista

180

Lalu IBU LISA menghela napas panjang, dan berubah jadi cemas. Kemudian perhatian IBU kepada seorang yang berdiri di hadapannya.

mimik wajahnya LISA berpaling

Tampak seorang laki-laki tua (50) dengan wajah datar dan berkacamata berdiri bersandar pada mejanya, memerhatikan IBU LISA dengan kedua lengan dilipat di dada.

Ruangannya khas ruangan psikolog yang dikelilingi lemarilemari berisi banyak buku. Terdengar alunan musik low beat tanpa vokal.

PSIKOLOG : (Tenang) Jadi, perubahan hormon pun terjadi pada seorang ibu setelah melahirkan. Anda mengenal istilah baby blues? Frustasi karena bayi tidak mau tidur, stres, masalah dengan suami dan orang tua, perasaan takut kehilangan si bayi, dan ketakutanketakutan pascamelahirkan lainnya...

IBU LISA : (Tampak termenung karena memikirkan perkataan PSIKOLOG, sambil meremas-remas kedua tangannya)

PSIKOLOG : Tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal buruk yang belum tentu terjadi, terutama pada anak-anak Anda. Saya yakin Anda mendidik mereka dengan benar.

IBU LISA : (Berpaling menatap PSIKOLOG, lalu berbicara dengan nada cemas) (Meyakinkan diri) Karena baby blues, ya? Dan... (menghela napas panjang), memang banyak hal yang menjadi kekhawatiran saya untuk masa depan anak-anak saya.

@VincaCallista

181

FADE OUT IBU LISA (V.O.) : (Ceritanya omongan lanjutan dari pas di kantor psikolog) ...Terlebih setelah melihat banyak kejadian buruk menimpa anak-anak muda yang saya kenal.

PSIKOLOG (V.O.) : (Tetap bernada tenang) Contohnya?

IBU LISA (V.O.) : (Menghela napas panjang) Begini...

CUT TO MENGULANG SCENE 1 DI CERITA ARETA 01. INT. KAMAR IBU LISA & PAK BUDI MALAM (HARI 1) Suasana kamar IBU LISA dan PAK BUDI yang remang-remang dan sepi. IBU LISA masih hamil.

Di atas tempat tidur, IBU LISA dan PAK BUDI tampak sedang tidur nyenyak.

Tampak di atas meja di samping tempat tidur, sebuah jam waker yang menunjukkan pukul 3 pagi. Lalu tiba-tiba terdengar suara dering telepon yang disimpan di dekat jam waker.

PAK BUDI terbangun, menyalakan lampu duduk di samping tempat tidur, lalu mengangkat telepon.

@VincaCallista

182

PAK BUDI : Halo, siapa ini?

IBU LISA terbangun karena kesilauan oleh cahaya lampu suara PAK BUDI, lalu memerhatikan pembicaraan PAK BUDI.

dan

DARLENE (O.S.) : Bapak... punten, ganggu ya, Pak? Aku Darlene, Pak.

PAK BUDI : (Sudah tahu DARLENE mau bicara dengan siapa) Oke, bentar.

PAK BUDI memberikan gagang telepon kepada IBU LISA.

PAK BUDI : (Bete) Ca, nih anak kamu nih.

IBU LISA : (Menerima gagang telepon dari PAK BUDI) Ya? Siapa ini?

DARLENE (O.S.) : Aku, Bu...

IBU LISA : Ya..., kenapa kamu?

DARLENE (O.S.) :
@VincaCallista

183

(Marah, kesal, merajuk) Aku kesel, Bu..., diusir dari rumah. Terus sekarang diputusin cowok aku. (Frustasi) Kenapa aku harus ngalamin hal kayak gini ya, Bu...?

IBU LISA : Sabar ya, Darlene... Semua manusia punya masalah. Kita ngobrol nanti di kantor, oke? Tidak enak bicara di telepon pagi buta begini. Ibu juga tidak enak sama Bapak. Sampai besok ya, Sayang...

DARLENE (O.S.) : Iya, Bu...

IBU LISA mematikan sambungan telepon dengan DARLENE.

PAK BUDI : Ada masalah lagi, ya?

IBU LISA : (Sambil berbaring) Biasa, Pak..., anak muda....

IBU LISA mematikan lampu. CUT TO BLANK SCREEN WITH TEXT : (Muncul per kalimat, besar-kecil dengan yang di skenario) tulisan harap disesuaikan

LANGIT DI BALIK KACA

@VincaCallista

184

Maka yang diceritakan adalah, ...cerah saat tertawa... ...mendung ketika bersedih... Karena langit sama halnya dengan perasaan manusia

CUT TO BLANK SCREEN WITH TEXT :

CERITA LANGIT DI BALIK KACA hanyalah fiktif belaka. Kesamaan tokoh, cerita, kejadian, dan tempat, merupakan ketidak sengajaan.

CUT TO CREDIT TITLE

Bandung, 29 Maret 2010 (skenario draft-1) Bandung, 2 April 2010 (skenario draft-2) Bandung, 26 April 2010 (skenario draft 3) Bandung, 13 Mei 2010 (skenario draft 4) Bandung, 17 Mei 2010 (skenario draft 5) Bandung, 29 Mei 2010 (skenario draft 6) Bandung, 20 Agustus 2010 (skenario draft 7) Bandung, 15 September 2010 (skenario draft 8)

VINCA CALLISTA Penulis skenario

Watch the movie trailer on : www.youtube.com/VincaCallista

@VincaCallista

Anda mungkin juga menyukai