Anda di halaman 1dari 25

JATUH CINTA, PATAH

HATI, ORANG KETIGA


Oleh: Nasya Ayudina Darsono
PREMIS
Dari putus cinta, seseorang tahu rasanya pata hati, rasanya nostalgia, dan mulai menoleh
kepada apa yang telah ia lewatkan.

LOGLINE
DIKI baru putus cinta. Berbagai cara yang dilakukan untuk cepat MOVE ON malah
membuatnya mengingat masa lalu dan membawanya memahami pesan cinta yang selama ini
ia lewatkan.

SINOPSIS
Seorang blogger, DIKI (20), baru saja mengalami putus cinta oleh Freya (20). Patah hati yang
dirasakannya membuatnya tak konsentrasi sekaligus frustasi karena segala hal yang ada
didekatnya mendadak melankolis. Kesendirian pun membawanya nostalgia bersama Freya
dari sepasang kekasih yang ia temui di Taman Hutan Raya, sebuah cerminan dari kisah cinta
yang pernah dirasakannya. Namun akhirnya, DIKI menemukan sesuatu yang lebih berharga
daripada kembali kepada mantannya, yaitu pesan cinta yang selama ini tersemat dalam
kesehariannya.

PENOKOHAN
OUTLINE STORYLINE
TREATMENT
JATUH CINTA, PATAH HATI, ORANG KETIGA
Oleh Nasya Ayudina Darsono

1. INT. KAMAR PAGI HARI

FADE IN

DIKI tertidur dengan tidak memakai baju dan bawahan boxer. Di sekitaran badan bagian
bahu hingga bawah perut terdapat tissue-tissue bekas. Di sisi kepala kanannya terdapat
handphone, sedangkan di bagian pinggir lengannya terdapat notebook dengan layar terbuka.

DIKI membuka matanya perlahan, mengerutkan kening karena belum seutuhnya sadar.
Matanya bermain ke sekeliling, memastikan bahwa ini sudah pagi dan ia sudah keluar dari
alam mimpi. Diam sejenak, lalu menggaruk-garuk rambutnya dan berganti posisi dengan
pelan menjadi duduk. Diam lagi, masih lemas. Ia menggaruk-garuk punggung dan perutnya.
Perhatiannya mulai tertuju pada tissue-tissue. Sambil menggaruk bagian bawah perut, ia
mengumpulkan tissue-tissue untuk dibuang.

Ketika tissue sudah hampir semua berada di tangan kanannya, pintu kamar terbuka.

ANGGA
(sambil membuka pintu)
Ki, gue pinjem stik PS......
(melihat notebook, tissue di tangan DIKI, dan tangan DIKI yang sedang menggaruk)

DIKI bingung ANGGA memperhatikannya dengan mulut terbuka tanpa kata, tanpa bergerak
sedikit pun. Hingga akhirnya DIKI melihat poisisinya seperti itu dan wajahnya bugar secara
tiba-tiba dan menggeleng atas kesalahpahaman yang terjadi.

DIKI (V.O.)
Nggak! Ini bukan kayak apa yang lo bayangin!

FREEZE

DIKI (V.O.)
Tolong singkirin pikiran kalian yang nggak-nggak. Ini bukan film biru, bukan juga film
ambigu. Kasur hari ini berisikan hal-hal kayak gini,
(zoom in ke bagian garuk)
kecuali bagian garuk ini,
(zoom out)
karena semaleman gue nangis gara-gara diputusin sama pacar.
(jeda)
Iya gue cowok, dan gue nangis gara-gara diputusin pacar. Emang cowok gaboleh nangis?
2. INT. KAMAR MALAM

DIKI (V.O.)
Semalem gue lagi main DOTA. Seneng banget soalnya cewek gue nggak ngehubungin
seharian. Jadi nggak ada yang ganggu.

DIKI sedang bermain DOTA di atas kasur. Jari-jarinya seperti sudah terlatih untuk klik
keyboard sana-sini. Sesekali DIKI mencaci lawan. Handphone pun bunyi, DIKI menoleh
acuh tak acuh untuk mencari tahu siapa yang menelepon.

FREYA Calling. DIKI melebarkan mata, kaget.

DIKI dengan lekas pause DOTA dan mematikan suara notebook. Sebelum tersambung, DIKI
berdeham untuk terdengar seperti orang mengantuk.

DIKI
(mengangkat telepon)
Halo, sayang..

FREYA (V.C.)
Halo, kamu lagi apa?

DIKI
(menguap)
Lagi mau tidur aja, sayang. Ada apa kok malem-malem gini?

FREYA (V.C.)
(diam)
Kita udahan aja, ya.

3. EXT. TAMAN SIANG HARI - (F.B.)

DIKI dan FREYA sedang duduk di bangku taman saling berpegangan tangan. FREYA
tersenyum sambil menutup mata dan mengangkat jari kelingking.

FREYA
Aku janji, aku nggak bakal tiba-tiba pergi. Aku janji, kalau emang aku harus pergi, aku bakal
ngasih tau alasannya.
(membuka mata sambil sumringah)
Kamu juga harus janji yang sama!

DIKI tersenyum sambil mengerutkan kening mendengarkan. FREYA mengangkat alis,


menunggu DIKI menyambut jari kelingkingnya. DIKI memberikan jari kelingkingnya.
Mereka berdua tersenyum dan tertawa.

4. INT. KAMAR MALAM HARI


DIKI
(melotot kaget)
HA?! KENAPA?!

FREYA (V.C.)
Kayaknya hubungan kita udah nggak cocok, makasih ya selama ini. Maaf aku harus pergi,
udah malem juga. Terusin main DOTA nya. Bye.
(memutuskan sambungan)

DIKI
Ha? Halo! Halo, Frey! Frey!

DIKI melihat layar handphone, sambungan terputus. Layarnya kini memperlihatkan


wallpaper dirinya bersama FREYA bergaya romantis. DIKI mulai menangis pelan-pelan
sambil ditahan.

DIKI (V.O.)
Anjir! alasan putus macam apa ini? hubungan kita udah nggak cocok katanya! Tiba-tiba!
Kalau mau cari alesan putus yang pinter dikit ngelesnya, dong.

DIKI perlahan membiarkan tangisannya mengisi kamar. Hingga akhirnya ia menangis keras
seperti anak kecil. Lalu mengambil tisu di meja sebelah kasurnya.

TITLE

5. INT. KAMAR MANDI PAGI HARI

DIKI (V.O.)
Pasca diputusin, hari ini gue ngerasa aneh banget. Ngeliat diri sendiri di kaca aja jadi kasian
sama diri sendiri. Kenapa ya, Freya mau putus sama gue? Apa muka gue sekarang jelekan?
Atau gue keliatan nggak macho? Apa karena rambut gue dipotong, ya, minggu lalu?
(jeda)
Kok inget Cinta gue jadi ingin nangis lagi, ya?

DIKI berkaca di kamar mandi. Berpikir, lalu melihat wajah sendiri untuk menilai
ketampanannya. Setelah itu mencoba terlihat seperti laki-laki garang. Lanjut memegang
rambut sambil berpikir. Mengingat FREYA membuatnya kembali menangis.

6. INT. KAMAR SIANG HARI

DIKI duduk di kursi dan menyalakan notebook. Membuka akun twitter miliknya yang
dimana ia adalah seorang admin dari akun @TentangCintaTentangKita.
@TentangCintaTentangKita
(ketik)
Diputusin lewat telepon itu nggak asik, apalagi alasannya cuman sekedar kayaknya
hubungan kita nggak cocok
(ketik)
Nggak enak kalo diputusin pas lagi sayang-sayangnya
(ketik)
Semuanya hancur, karena cinta, semuanya hampa karena dia
(ketik)
Ada cara ampuh untuk move on instan, tweeps?

DIKI diam memperhatikan layar notebook. Lalu matanya terarah pada handphone di sebelah
notebook. Ia meraihnya, membuka, menatap wallpapaer dirinya bersama FREYA.

Tak lama kemudian, terdapat notifikasi chat masukan di twitternya.

@AkuOrangKetiga
Cari suasana baru. Pergi ke hutan atau belok ke pantai RT @TentangCintaTentangKita Ada
cara ampuh untuk move on instan, tweeps?

DIKI (V.O.)
(mengangkat alis)
Suasana baru, ya? Hm.

7. EXT. TAMAN HUTAN RAYA SIANG HARI

DIKI turun dari motor, melihat suasana Taman Hutan Raya. DIKI tersenyum ngide.

DIKI duduk di satu bangku kosong. DIKI membuka notebook. Sambil menunggu loading,
arah mata DIKI kesana kemari dan tersenyum. Ia menarik napas dan menghembuskannya
dengan naluri tentram. Lalu ia membuka handphone untuk mengetik di twitter.

@TentangCintaTentangKita
Semuanya telah membawaku pergi, dan aku berhasil menemukan tempat baruku
(ketik)
Patah hati seperti ini membuatku ingin menulis buku. Semoga kamu suka novel pertamaku.

DIKI mulai menulis di notebook. Mengetik kata JUDUL, IDE CERITA, PREMISE,
PENOKOHAN. Tak lama kemudian ada seorang perempuan menghampirinya.

SALSA
Permisi, Mas.

DIKI
(menoleh, terpana)
Iya, Mbak?

SALSA
Kursinya kosong?

DIKI
(mengangguk sopan)
Hm.

SALSA
Oke, ikut duduk sebentar ya. Saya lagi nunggu orang.

DIKI
Oh iya, Mbak. Nggak apa-apa.

DIKI menoleh diam-diam. Merasa bahwa SALSA akan menjadi pasangan selanjutnya.
Tersenyum, sibuk membenarkan pakaian dan rambutnya. Hingga dering handphone SALSA
dalam tas terdengar. Diambilnya handphone tersebut dengan lekas dan mengangkatnya.

SALSA
Halo.
(suara manja)
Abang Radiiiit, dimana siiiih? Salsa kangen niiih.

DIKI menoleh ke sumber suara. Bingung juga dengan suara manja SALSA yang terkesan
menggelikan. DIKI hanya mendengar dan sesekali merasa geli mendengar obrolan SALSA.

SALSA
Iyaaaaaa, Salsa udah di Tahuraaa
(jeda)
Iyaaaaa di tempat Abang Radit nembak itu looooh
(jeda)
Aeeeeeeem
(jeda)
Iya mangkannya cepet dooong kesini kan udah kangen
(jeda)
Hmmm, masa baru mau berangkat? Iiiiiii lelet iiiiii
(jeda)
Aku sendirian iniiiii, sini cepetaaaan kan kita mau foto-fotooooo
(jeda)
Huuu, bete, aaaaah. Yauda Salsa mau pulang aja kalau gitu.
(jeda)
Hah, sepuluh detik? Emang bisaa?
(jeda)
Yauda kalau sepuluh detik setelah tutup Abang belum nyampe, aku pulang!
(jeda)
Hmmm, dah.
(menutup handphone dan menoleh ke DIKI)
Disuruh ngitung sampai sepuluh, Mas. Kalau pacar saya nggak muncul, saya bakal pulang.

DIKI yang sedari tadi memperhatikan hanya bisa diam sejenak, lalu tersenyum memaksa.
SALSA memasukkan handphone lalu menghitung.

SALSA
Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.. Lima.. Enam.. Tujuh.. Delapan.. Sembilan..

RADIT
(muncul dari arah belakang DIKI lalu duduk diantara DIKI dan SALSA)
Hai, sayangkuu!
(memberi bucket bunga)
Ini surprise buat kamuu!

SALSA
Aaaah, Bang Radiiit ih romantisss
(memeluk bucket lalu memukul RADIT)
Katanya baru mau pergi, udah tau hari ini hari anniversary kita yang sebulaan

RADIT
Ya masa, sih, aku bikin kamu nungguu

SALSA
Iiiiii
(bermanja)

RADIT
Ya udah, yuk, kita jalan.

SALSA
Yu, pangeranku!

DIKI hanya melihat kepergian mereka. Wajahnya masih tidak percaya dengan apa yang
dilihat tadi. Lalu menutup notebook.

DIKI
Apa-Apaan?
(jeda)
Sumpah gue jadi males nulis.
(jeda)
Eh, mereka baru sebulan ya. Gue jadi inget masa-masa awal pacaran sama Freya. Dulu dia
sering banget teleponin gue, bilang kangen dan ingin ketemu. Tapi sekarang handphone gue
kosong, nggak ada yang nanyain.
(jeda)
Eh, tapi tadi ada notif kalau nggak salah. Dari siapa, ya?
(jeda)
Makasih lho, operator.

DIKI berpikir mengenai pasangan tadi. Pasangan tadi baru berhubungan satu bulan. Berarti
lagi adem ayemnya, sama seperti dirinya dan FREYA ketika di awal pacaran. DIKI
tersenyum meningatnya, mengingat FREYA yang selalu ingin bertemu dengannya. Hingga
akhirnya ia sadar, sudah tidak akan ada lagi yang sering meneleponnya. Namun ia teringat
bahwa adanya notifikasi SMS. DIKI bersemangat ingin tahu siapa yang SMS, berharap
FREYA. Namun ternyata SMS Operator.

8. EXT. TAMAN HUTAN RAYA SIANG HARI

@TentangCintaTentangKita
Mungkin sebaiknya aku berkelana sebentar di lingkungan baru. Memandang alam dan
memotretnya.
(ketik)
Melihat alam hijau dan pohon menjulang seperti ini membuatku merasa memiliki jiwa baru
(ketik)
Sepertinya dengan seperti inilah aku bisa pergi dari kamu

DIKI memotret banyak objek di Taman Hutan Raya. Wajahnya berseri, bahagia, dan merasa
damai. Setiap potret yang ia ambil, ia lihat dengan tatapan puas. Namun seorang gadis
bernama VIOLA muncul mengintip dibelakang pohon tiba-tiba dengan wajah siap difoto.
DIKI yang bingung langsung mengecek lewat matanya sendiri. Tidak ada siapa-siapa. Hingga
ia mendekati pohon dan malah muncul SALSA dan RADIT.

SALSA
Door! Boleh minta foto?
(memberikan handphone)

DIKI kaget mendadak. Setelah tawaran itu, DIKI hanya mengangguk pelan seperti terhipnotis
akan kehadiran pasangan kekasih itu.

RADIT
Background ini harus keliatan, ya

SALSA
Aku jangan keliatan gendut, dong.

RADIT
Kamu gendut pun aku masih mau sama kamu, kok.

SALSA
Aeeeeemmm
(bermanja)

DIKI
(putus asa melihat tingkah pasangan dihadapannya)
Em, udah siap?

SALSA
Siap, siap!

DIKI
Oke, satu, dua, tiga
(klik kamera)

DIKI (V.O.)
Entah kenapa gue lihat mereka kayak pasangan yang lupa sama dunia. Yaa.. semacam dunia
cuman milik mereka berdua. Dulu gue sempet ngerasa fase ginian. Tapi entah kenapa gue
malah jadi ngerasa risih lihat mereka.

DIKI melakukan total belasan kali foto. Setiap pergantian foto, pasangan tersebut sibuk ingin
melihat hasil dan minta ulang. Belum lagi minta foto lagi dengan gaya yang berbeda.

SALSA
Makasih, ya, Maaas!

DIKI hanya mengangguk dan tersenyum. Setelah itu DIKI mulai berjalan lagi untuk mencari
objek. Terdengar suara RADIT dan SALSA sedang meributkan foto.

DIKI (V.O.)
Tuh, lihat mereka. Saling argumen soal foto yang mau diposting ke instagram. Mereka belum
tahu, kalau putus juga ujung-ujungnya postingan bakal dihapus juga. Berat emang, tapi toh
juga buat apa disimpen lama-lama. Habisin memori aja.

DIKI melihat RADIT dan SALSA dari agak jauh bahwa mereka sedang saling berargumen
hasil foto untuk dimasukkan ke Instagram. Lalu DIKI mengingat dirinya yang sedang
menghapus foto-foto dirinya dan FREYA di instagram dengan kesal.

9. EXT. TAMAN HUTAN RAYA SORE HARI

DIKI berjalan dengan lemas. Menoleh pada pemandangan di seberangnya. Lalu


mendekatinya. Menyadari bawahnya adalah jurang. DIKI diam lama, melihat kebawah.

DIKI (V.O.)
Setelah jalan-jalan disini, gue masih nggak bisa terima. Ini pertama kalinya gue putus cinta.
Dan rasanya nggak enak.
(jeda, melihat ke arah jurang seperti penasaran)

Setelah lama berdiri layaknya orang putus asa, DIKI mengeluatkan handphone dan mengetik.
@TentangCintaTentangKita
Pergi jauh. Itu yang aku mau.

DIKI menyimpan handphone di tas. Lalu ia kembali melihat pemandangan dan jurang.
Setelah diam beberapa lama, DIKI mundur dan berjalan. Ketika DIKI berjalan, muncul
VIOLA dari belakang pohon menatap jauh ke arah DIKI. Dengan gerakan gesit, VIOLA
membuka handphone dan mengetik.

@AkuOrangKetiga
Ya udah, pergi aja sana. Dasar laki-laki lemah! @TentangCintaTentangKita

DIKI yangs sedang berjalan pelan mendapatkan notifikasi twitter di handphone. Membaca
pesan dari @AkuOrangKetiga. Mengerutkan kening lalu membalas.

@TentangCintaTentangKita
Anda belum tahu rasanya diputusin secara sepihak ya? @AkuOrangKetiga

@AkuOrangKetiga
Sori tapi saya lebih berpengalaman soal cinta @AKuOrangKetiga

DIKI mengerutkan kening membaca jawaban. Lalu ia membuka laman @AkuOrangKetiga.


Akun itu tidak pernah menulis apa-apa. Selama ini hobi me-retweet akun miliknya. DIKI
membaca nama akun @AkuOrangKetiga.

@TentangCintaTentangKita
Lebih berpengalaman? Suka bikin hubungan orang rusak ya? Keliatan dari nama akunnya
@AkuOrangKetiga

10. INT. KAMAR SIANG HARI

BULAN PERTAMA

DIKI menulis di word JATUH CINTA & PATAH HATI lalu menulis di halaman selanjutnya
BAB I. PERTEMUAN lalu mulai menulis cerita sebuah dua karakter, laki-laki dan
perempuan.

@AkuOrangKetiga
Emang setiap orang ketiga suka rusak hubungan ya? @TentangCintaTentangKita

@TentangCintaTentangKita
Well, setahu saya begitu. Karena cinta itu dirasain cukup sama dua orang, bukan tiga
@AkuOrangKetiga

@AkuOrangKetiga
Owh, pernah dirusak hubungannya ya sama orang ketiga? @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Ngga, tapi emang orang ketiga itu berengsek @AkuOrangKetiga

VIOLA sedang mengetik laptop di kursi kamar. Tersenyum menyebalkan.

11. INT. CAFE MALAM HARI

BULAN KEDUA

DIKI menulis BAB III. MENJADI MILIKNYA dengan wajah datar. Lalu menulis sebuah
cerita hubungan antara satu perempuan dan laki-laki.

@ AkuOrangKetiga
Wow, keras ya omongannya. Beda sama quotes-quotesnya yang biasa manis. Aslinya gini ya?
@TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Daripada akun anda cuman ngeritwit dan ngebacot ganggu akun orang @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Wah, ketawan ada yang stalker nih. Segitu penasaran ya hahaha
@TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Nama akunnya bikin orang kesel sih @AkuOrangKetiga

VIOLA duduk sambil mengetik laptop. Menoleh diam-diam ke arah DIKI yang duduk jauh
darinya.

12. EXT. TAMAN SIANG HARI

BULAN KETIGA

DIKI mengetik BAB V. RENGGANG ERAT sambil posisi duduk santai di bangku taman.

@ AkuOrangKetiga
Ke taman sendirian jomblo banget sih @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Sumpah ya lo kerjaannya stalker banget @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Salah sendiri malah apdet, ya pasti dibaca gue lah @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Lu cewek apa cowok sih? Bacot banget @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Tebak @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Cowok @AkuOrangKetiga

VIOLA sedang duduk sambil makan es krim dan mengetik di handphone.

13. EXT. BALAI KOTA SIANG HARI

BULAN KEEMPAT

DIKI mengetik BAB VIII. PATAH HATI dengan wajah datar, dan diam melihat judul yang
diketiknya.

@ AkuOrangKetiga
Kenapa mikirnya gue cowok @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Karena bacot, dan keliatan kurang kerjaan @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Emang cewek nggak boleh bacot? @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Oh, lo cewek? @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Tebak sendiri :3 @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Bangke. Cewek aja deh kalo gitu. Kalo cowok geli juga lama-lama, sadar udah 4 bulan bales-
balesan @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Wow, pedes. @TentangCintaTentangKita

VIOLA sedang berjalan di belakang DIKI sambil mengetik handphone.

14. EXT. CAFE SIANG HARI

BULAN KELIMA
DIKI sedang membaca e-mail dari media pubisher mengenai bukunya. Bahwa bukunya akan
mulai di edit oleh editor publisher.

@ TentangCintaTentangKita
Emang gue sambalado? @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Btw kok darisaya-anda kok tiba-tiba jadi gue-lo? jadi tertarik sama karakter lo hahaha
@TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Elah bahas yang ga penting @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Elah gitu-gitu juga masih bales tapi kan @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Bodo amat @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Wkwkwk kena deh. Orang ketiga ngga selalu brengsek kan? Buktinya kita udah kayak temen
nih sering chat @ TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Pede. @AkuOrangKetiga

VIOLA sedang membuka youtube dan menonton video lucu, sambil sebentar-sebentar melirik
DIKI dari jauh.
15. EXT. MONUMEN PERJUANGAN SIANG HARI

BULAN KEENAM

DIKI sibuk memotret.

@ TentangCintaTentangKita
Ciee bukunya udah proses ya? @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Tuh kan stalking lagi. Sumpah deh gue penasaran lo siapa sih? @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Orang ketiga @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Bodo amat @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Lah nggak percaya @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Nama lo siapa? @TentangCintaTentangKita

16. INT. KAMAR SIANG HARI

BULAN KEENAM

DIKI membuka file hasil jepretannya dari jaman ketka ia di Taman Hutan Raya sampai di
Monumen Perjuangan. Ia melihat satu-satu. Namun setiap satu tempat, ada beberapa foto
yang mengganjal. Ada sekelebat sosok perempuanVIOLAhadir di setiap frame.

@ AkuOrangKetiga
Harus bange nanya nama ya @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Emang kenapa? @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Kayaknya lebih asik gini aja @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Tapi lo tau nama gue? @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Ngga @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Tapi gue penasaran loh @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Lah tumben maksa @TentangCintaTentangKita

17. INT. CAFE SIANG HARI

BULAN KETUJUH

DIKI menoleh kesana kemari mencari sosok VIOLA.

@ TentangCintaTentangKita
Rencana mau beli buku gue ga? @AkuOrangKetiga
@ AkuOrangKetiga
Tumben lu yang ngetwit duluan @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Gue nulis nama gue disitu. @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Terus? Astaga masih ingin tau nama gue ya? @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Iya lah! @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Presepsi lo sama orang ketiga udah beda ya sekarang? Malah jadi ngejar gue wkwkwk
@TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Dih @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Wkkkwk gue mau. Tapi minta tanda tangan juga @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Oke kalo gitu bikin rencana ketemuan aja @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Kan kan.. modus.. @TentangCintaTentangKita

@ TentangCintaTentangKita
Pokoknya ntar kita janjian @AkuOrangKetiga

@ AkuOrangKetiga
Wkwkwk pertama kali ada yang maksa ketemu nih @TentangCintaTentangKita

VIOLA ada di kamar rumahnya, tiduran ngetik handphone.

18. INT. CAFE SIANG HARI

ENAM BULAN KEMUDIAN

FREYA menatap ADAM kesal. ADAM masih membaca sebuah novel JATUH CINTA,
PATAH HATI & ORANG KETIGA halaman terakhir. Lalu ADAM menutupnya.

FREYA
(mengambil novelnya)
Aku ambil deh, dicuekin mulu sih.
(memasukkan ke dalam tas)

ADAM
(kaget dan pasrah novelnya diambil, tersenyum)
Maaf ya hehe
(mulai melahap makanan)

FREYA menatap ADAM kesal lalu mulai makan. Hening antara mereka berdua, sampai
FREYA gerah untuk bicara.

FREYA
Diem banget sih akhir-akhir ini

ADAM
Oh ya?

FREYA
(mengerutkan kening, kesal)
Kamu kenapa, sih?

ADAM
(mengerutkan kening, bingung karena tiba-tiba dimarahin)
Apa, sih? Kamu yang kenapa. Aku nggak kenapa-kenapa juga.

FREYA
(mengerutkan kening, kesal, kembali makan)
Ya udah, deh. Terserah
(jeda)
Abis ini mau kemana?

ADAM
(mengangkat kepala)
Hm, sebenernya aku mau pergi. Temen aku, Ryan, baru pulang dari luar kota. Disini cuman
hari ini doang. Jadi aku mau ketemu dia sama anak-anak.

FREYA
(mengerutkan kening)
Kok gitu? Kamu inget ga hari ini hari apa?

ADAM
(diam lalu mengangguk)
Iya tau.
(jeda)
Emang harus ya kalau anniv dirayain? Emang bedanya apa sama hari-hari biasa?
FREYA
Ya beda lah!

ADAM
Apa bedanya?

FREYA
(diam lalu bicara pelan)
Pokoknya beda.

ADAM
(diam menatap FREYA yang mulai sibuk makan)
Gini, deh. Aku hari ini pergi sama temen dulu, besok baru kita jalan

FREYA tidak menghiraukan.

ADAM
(menunggu jawaban, lalu tertawa miris)
Gini, nih, kalau sama kamu. Hal kecil aja suka dipermasalahin.

FREYA
Ini bukan hal kecil, Dam.
(jeda)
Dan asal kamu tau, aku suka ngomel masalah kecil karena kamu yang nggak pernah peduli

ADAM
Ya emang apapun yang kamu rasain aku harus ngerti?
FREYA diam. Lalu membereskan tas dan berdiri.

FREYA
Kamu tuh beda tau gak dari jaman kita deket sebelum pacaran. Males jadinya.

FREYA pergi.

19. INT. KAMAR FREYA MALAM HARI

FREYA masuk ke kamar dengan pakaian tidur. Sebelum tidur ia berniat untuk membuka
handphone di dalam tas. Namun ia akhirnya malah mengambil buku. FREYA tak sengaja
membaca nama penulisnya. FREYA kaget karena penulisnya ialah DIKI.

FREYA mengerutkan kening sambil membuka BAB I novelnya. Ia membacanya, lama


kelamaan duduk di kasur dan bersender. Membaca setiap halaman. Membaca dari tersenyum,
tertawa, hingga diam sambil mengerutkan kening.
FREYA langsung menurunkan buku, berpikir, pikirannya mengawang.

20. INT. CAFE SIANG HARI

DIKI menunggu sambil melihat buku miliknya di meja. Ia membuka laman pertama, terdapat
tanda tangannya. Hari ini DIKI dan VIOLA pertama kali akan bertemu. Dan DIKI sangat
menunggu kehadiran VIOLA. Ingin tahu wajah VIOLA.

Sebuah tangan memegang bahunya. DIKI langsung tersenyum sumringah, berharap bahwa
itu adalah VIOLA. Lalu DIKI menoleh, teryata FREYA. Wajah DIKI bingung sekaligus
kaget. FREYA tersenyum.

FREYA
Hai
(duduk di hadapannya)
Kebiasaan deh kalau mau pergi kemana-mana apdet dulu di twitter

DIKI
(melongo, bingung mau ngomong apa)
Frey

FREYA
(mengangkat alis, menatap buku di meja)
Aku udah baca novel kamu, bagus.

DIKI
(masih kebingungan)
Kamu orang ketiga?

FREYA
(mengerutkan kening)
Hah?

DIKI
Hah?

FREYA
(tertawa geli)
Apasih.
(jeda)
Aku kesini, emang sengaja mau nyamper kamu.

DIKI mengangkat alis.

FREYA
(tersenyum)
Kenapa, sih, kayak orang bingung gitu.

DIKI
(tertawa maksa sambil menggaruk kepala tak nyaman)
Iya ya? hehe

FREYA
(diam sejenak)
Apa kabar?

DIKI
(mengangguk)
Baik

FREYA
Sori

DIKI
(mengangkat alis)
Hm?

FREYA
Semua yang di buku itu, tentang aku, kan?

DIKI diam menatap buku. Tertangkap basah. Lalu hanya tersenyum.

FREYA
Aku ga tau kamu bisa sampai kayak gitu. Sampai bikin buku bahkan.

DIKI
Aku suka nulis, Frey.

FREYA
Iya tapi aku ga nyangka kamu sampe berani nulis pengalaman kamu. Dan itu ada aku. Lucu
ya kita dulu. Aku kangen deh masa-masa gituan.

DIKI mengangkat alis. Bingung mau ngomong apa. Terasa kaku kali ini di hadapan FREYA.

FREYA
Aku minta maaf, Zha. Udah bikin kamu ngalemin hal kayak gitu. Aku bener-bener minta
maaf.

DIKI
(diam lalu tersenyum santai)
Ya
FREYA diam menatap DIKI. DIKI bingung dibuatnya. DIKI menunggu kalimat FREYA
keluar dari mulutnya entah itu mau bilang apa.

FREYA
Kalau kita ngulang dari awal lagi,
(jeda)
Aku masih punya kesempatan nggak?

DIKI diam, lebih tercengang tepatnya. Ia tidak terpikir bahwa FREYA mengatakan ini.
Sampai pada akhirnya, matanya teralihkan pada VIOLA yang berdiri tak jauh dari belakang
FREYA. Mencari seseorang, lalu menatap DIKI, mata mereka bertemu. VIOLA dengan hati-
hati melambaikan tangan.

DIKI hanya diam menatap bergantian FREYA dan VIOLA. Bingung untuk mengambil
tindakan.

DIKI (V.O.)
Oh, sial.

BLANK

CREDITS

21. INT. KAMAR VIOLA SORE HARI

Suasana gezebo maupun sekitarnya siang itu sepi. Hanya ada tiga mahasiswi duduk sibuk
masing-masing. RISA mengetik di laptop, dan VIOLA membenamkan wajahnya di tangan
atas meja sambil mendengarkan musik via headset.

VIOLA
(mengetuk pelan jari di atas meja)
Jeng jeng jeng jeng jeng
(jeda)
Kau hancurkan aku dengan sikaaaapmu, tak sadarkah kau telah menyakitikuuu

RISA
(menoleh kesal pada Viola lalu menepuk kepalanya agar bangun)
La, La La La!

VIOLA mengangkat kepala dan menatap RISA kesal.

RISA
(mengibas tangannya)
Copot dulu headsetnya!
(jeda)
Lo daripada galau seharian mending kelarin laporan, deh.

VIOLA
(menggelengkan kepala seperti anak kecil)
Gue maunya dia balik sama gue. Dia udah sempurna banget, udah berasa Dilanku 2017.

RISA
(mengerutkan kening kesal)
Udah lupain aja, deh. Kalau dianya maksa mau pergi lo bisa apa. Lagian mana ada Dilan
selingkuhin Milea.

VIOLA
Tapi ceweknya cantikan gue, kenapa bukan gue yang dipilih!?

RISA mengerutkan kening dan memutar bola matanya akibat mendengar kalimat VIOLA.
Pede sekali VIOLA.

RISA
Ya mungkin cewek yang sekarang lebih waras kali daripada lo.

VIOLA menyipitkan mata pada RISA lalu menutup notebook RISA.

RISA
(tangannya terjepit)
ARGH! Sakit any....yeong haseo
(mengusap tangannya)

VIOLA
Lagian lo ngeselin. Lo ini mihak siapa sih?

RISA
(membuka notebook lagi)
Ya kalo lo gini-gini mulu males juga gue mihaknya. Udah hampir sebulan, sih. Cari aja
cowok lagi, kan masih banyak diluar sana. Ribet deh
(menatap layar notebook)
VIOLA memble. Lalu membenamkan kepala lagi. Suara sedih terdengar terbekam.

RISA
Ngomongin Dilan
(meraih handphone di sebelahnya dan memberikannya pada VIOLA)
Nih, mending baca ini.

VIOLA menatap handphone yang diserahkan oleh RISA. VIOLA mengerutkan kening sambil
menatap RISA heran.

RISA
Ini Dilan gue. Dia itu udah pacaran sama ceweknya hampir lima tahun. Nggak putus-putus.
Itu yang namanya setia. Ga kayak mantan elo, cih, baru satu tahun aja udah kelar.

VIOLA acuh tak acuh. Mengambil handphone RISA pelan dan mencoba membaca twit-twit
akun @TentangCintaTentangKita. Sampai ia membaca sebuah satu twit.

@TentangCintaTentangKita
Kalau dia sampai ninggalin kamu, berarti dia bodoh. Bukan kamu yang bodoh karena udah
ngasih segalanya untuk dia. Senyum dong ya

VIOLA mengangkat alis.

22. INT. KAMAR VIOLA MALAM HARI

VIOLA membacanya, tak sadar waktu terus berjalan hingga wakt sampai malam hari. Hingga
RISA sudah membereskan barang-barangnya untuk masuk ke dalam tas.

RISA
La, gue balik ya.
(melihat VIOLA yang masih memegang handphone miliknya lalu mendekat)
ASTGAFIRULLAH kamu daritadi baca twit ini??!!
(mengambil cepat handphone yang disambut erangan VIOLA)
Kelarin dulu laporan bagian lo! Besok dikumpulin, Laa!

VIOLA
Iya tapi mau liat sampai twit pertama duluuu, tanggung!

RISA
Ga ga ga. Gue mau pulang. Gue mau pacaran. Pake hape sendiri lah!

VIOLA
Ih kan gue ngga punya twitter

RISA
Bikin lah!
(berdiri dan berjalan ke pintu sambil memasukkan handphone)
Gue pulang ya!
(membuka pintu)
Kerjain laporan! Gue sate kalo malem ini belum kelar!
(keluar)

RISA
Iye bawel!
(lalu diam sejenak, dan meraih handphone, download aplikasi twitter dan membuat akun)
RISA follow akun @TentangCintaTentangKita. Membaca isi twit-twit akun tersebut sambil
tiduran di kasur.

23. EXT. LORONG KAMPUS PAGI HARI

VIOLA sedang berjalan dengan RISA yang sibuk mengeluh badan sendiri. VIOLA menulis
twit untuk akun @TentangCintaTentangKita.

@AkuOrangKetiga
Cari suasana baru. Pergi ke hutan atau belok ke pantai RT @TentangCintaTentangKita Ada
cara ampuh untuk move on instan, tweeps?

VIOLA ikut berjalan buru-buru untuk sejajar dengan teman-temannya, lalu ia melihat
handphone lagi.

@TentangCintaTentangKita
@AkuOrangKetiga contohnya kemana?

VIOLA sumringah. Lalu cepat mengetik sambil kebingungan, membalas asal.

@AkuOrangKetiga
@TentangCintaTentangKita ke Taman Hutan Raya. Hahahaha

VIOLA senyum-senyum sendiri sambil mengerutkan kening. Mengapa harus Taman Hutan
Raya?

VIOLA mulai membaca twit baru @TentangCintaTentangKita. Ia melotot sekaligus ingin


tertawa membacanya.

@TentangCintaTentangKita
Cuaca seperti ini cocok untuk ke Tahura. Pakai jaket biru tebal kesayangan dan duduk di
bawah rindang pohon. Ada yang mau ikut?

VIOLA membelalak. Lalu ia memegang lengan RISA.

VIOLA
Eh, gue lupa ada yang ketinggalan di kosan. Gue ke kosan dulu yaa.

RISA
Lah Ris ini udah telat loh.

VIOLA
Gapapa, kalo gue belum balik2 titip absen ya, hehe. Daaah
(pergi)
24. EXT. TAMAN HUTAN RAYA PAGI HARI

VIOLA mencari-cari posisi DIKI. Memakai jaket biru. Itu yang diingat oleh VIOLA. Lalu ia
melihat punggung seorang laki-laki yang duduk di sebuah bangku bersama perempuan.
Namun entah mengapa VIOLA yakin, laki-laki itu pemilik akun @TentangCintaTentangKita.

VIOLA mengembangkan senyum.

Anda mungkin juga menyukai