NESABAR OFFICIAL
TRADE MARK “NESABAR OFFICIAL”
CREDIT TITLE
1. MONTAGE
SHAKYNA (VO)
Ketika senja itu mulai merambat
menurun, kemudian menyambut kepekatan
ketika tersingkirnya sang surya, aku
mulai sadar bahwa Indonesia tidak
akan berhenti melaju...
CUT TO:
CUT TO:
REIHAN (VO)
Indonesia berdiri atas darah dan
perjuangan leluhurnya, mempersatukan
beragam suku, agama, dan ras dalam
pelukan Pancasila.
CUT TO:
1.4. INT. RUMAH IBADAH KAMPUNG PANCASILA
Scene ini berisi tentang shoot saudara-saudara dari berbeda
agama sedang menjalankan ibadah masing-masing di rumah ibadah
di Kampung Pancasila Ciamis.
CUT TO:
1.5. EXT. JALANAN
[Anisa, Naya]
Anisa seorang disabilitas netra, berjalan seorang diri di
pedestrian dengan tongkat yang ia ayunkan kanan kiri. Berjalan
perlahan dan penuh hati-hati. Lalu berhenti, memegang erat
tongkatnya di depan tubuh, hendak menyeberang.
Naya melihatnya dari kejauhan, dirinya tergugah untuk menolong
Anisa.
[Lani, Binda]
Lani berjalan penuh semangat, hingga dia tidak menyadari
seseorang di depannya tengah berjalan ke arah dirinya. Binda
seorang disabilitas rungu berjalan ke arah Lani, yang tidak
sengaja menabraknya. Kemudian Lani berbicara dengan bahasa
isyarat.
BINDA
Hati-hati kalau jalan.
LANI
Aku minta maaf ya.
BINDA
Iya sama-sama
NAYA (VO)
Negeri ini dikenal penuh
keramahtamahan, berkasih sayang
adalah darah yang mengalir di tiap
detak jantung bangsa ini. Pancasila
nyatanya memanusiakan manusia,
memartabatkan derajat manusia tanpa
kecuali.
1.3. EXT. SEBUAH JEMBATAN – SENJA
[Arief]
ARIEF (VO)
Aku muak!!!! Aku benci!!!! Aku
ragu!!!! Aku tertawa!!!
CUT TO:
ESTRI (VO)
Sayangku, ayahmu juga pernah
memberitahuku kalau kamu adalah
burung liar yang terbang bebas di
angkasa luas.
CUT TO:
ARIEF (VO)
Aku tidak akan perduli. Aku tidak
akan berhenti. Aku tetap tidak akan
mau diperintah...
CUT TO:
FADLY (VO)
Aku ingin kisah cinta kita akan kita
kenang sebagai sebuah keindahan yang
paling indah yang pernah kita laku
kan, kekasihku!
CUT TO:
ARIEF (VO)
Tapi aku sadar kalau aku tidak mampu
untuk terus bertahan dalam kondisi
seperti ini. Anjing!!!!
CUT TO:
ESTRI (VO)
Aku bahagia bisa menjadi bagian yang
kamu cintai, sayangku!
CUT TO:
ARIEF (VO)
Aku bisa saja menjadi sesuatu yang
kalian perintahkan. Tapi aku tidak
akan pernah mau!
CUT TO:
FADLY (VO)
Aku sayang sama kamu, kekasihku!
CUT TO:
ARIEF (VO)
Aku lelah...
ARIEF (VO)
Aku tidak tahu kenapa edelwise ini
bisa menjadi sebuah keperihan...
FADE OUT
FADE IN
Sebuah kamar anak muda yang tidak pernah rapi. Banyak barang
berserakan di mana -mana. Ada kertas, puntung rokok, baju-
baju, dll yang tergeletak secara sembarangan. Kita mendengar
suara Dody yang sedang berbicara di telepon.
DODY (OS)
Bangsat lu! Lu kira gua percaya aja
sama omongan lu!
DODY
Sekali lagi gua kasih tau sama lu, gua
tetap nggak bakalan percaya! Titik!!!
… … … Tetep gua nggak percaya! Kalo
lu bermaksud baik, lu jawab dong
pertanyaan gua! … … … terserah lu
deh! Gua tetap nggak percaya atas
semua omongan lu!
DODY
Shit!!!
CUT TO:
ARIEF
Nyantai aja man. Semuanya udah gua
selesain dengan sempurna.
ARIEF
Sekarang lu nggak perlu khawatir lagi
man… walaupun tadi ada kendala kecil
tapi rencana yang udah lu susun nggak
bakalan bocor ke mana-mana…
Fadly lalu membuang rokok dan menginjaknya, kemudian
pergi meninggalkan Arief sendirian. Arief memandang
kepergian Fadly.
CUT TO:
ESTRI
Hallo, iya bentar lagi nih … … … Iya,
nih tinggal jalan aja kok! Tungguin ya
… … …
CUT TO:
DODY
Hallo … … … ya benar, ini siapa ya … …
… lu lagi lu lagi, apa sih sebenarnya
mau lu!!! … … … Hei denger ya, gua
tetap nggak bakalan percaya sama lu,
sebelum lu nyebutin identitas lu yang
sebenarnya!!!
CUT TO:
ESTRI
Sumpah demi Tuhan Dly, aku nggak
selingkuh…
FADLY
Jangan bawa-bawa Tuhan. Gua nggak
percaya sama Tuhan!! Kamu kira aku
nggak tahu gimana kelakuan kamu di
belakang aku!!
ESTRI
Bener Dly, aku nggak selingkuh sama
Dody… kamu jangan nuduh yang nggak -
nggak dong…
FADLY
Percuma kamu nyangkal! Aku udah dapat
bukti tentang perbuatan kamu!
FADLY
Dan ini! Kamu kira aku percaya dengan
kesetiaan yang kamu beri lewat
edelwise ini…
Brak! Fadly membanting Edelwise ke lantai, lalu dia pergi
dengan muka yang masih kesal.
ESTRI
Fadly… dengerin aku dulu!
FADLY
Gua nggak butuh penjelasan lu!!!
CUT TO:
IRMA
Dod, aku hamil…
IRMA
Bulan ini aku udah telat!
DODY
Kamu yakin? Kamu udah tes ke dokter?
IRMA
Kamu tetap sama janji kamu kan?
DODY
Aku pasti akan menikahi kamu sayang…
IRMA
Bener ya…
CUT TO:
CUT TO:
DODY
Gila man gua kaget banget dengernya …
… … udah sih, malah katanya dia udah
cek ke dokter segala … … … tapi gua
malah nggak yakin … … … gua nidurin
dia cuma dua kali, yang pertama malah
gua pake kondom … … … udah ah gua
pusing banget nih!!!
CUT TO:
CUT TO:
ESTRI
Ayo dong Fadly diangkat teleponnya!!
ESTRI
Ayo dong Fadly, aku mau jelasin
semuanya ke kamu…
Estri tampak sedih, kemudian dia berbaring di kasur,
tangannya masih memegang HP. Tidak lama HP Estri
berbunyi. Estri bergegas melihat nama di layar HP -nya,
kemudian dia mengangkatnya dengan senang.
ESTRI
Hai, apa kabar … … … iya nih gue lagi
sedih banget … … … iya, dia masih
nuduh gue selingkuh … … … ajak jalan
dong ke mana kek, gue suntuk banget …
… … oke, kita ketemu di sana aja.
Estri mematikan HP-nya.
CUT TO:
ESTRI
Tapi bukan begini caranya Dod. Gue
mau setiap masalah diomongin dengan
baik. Bukan marah-marah kayak gini.
Apalagi nuduh gye selingkuh sama lu!
DODY
Itu tandanya dia nggak mau kehilangan
lu, Tri.
DODY
Percaya deh, gua tau kok siapa Fadly.
Gue udah lama berteman sama dia, dan
dia tau banget kalo gue dari dulu
nggak pernah ngehianatan yang namanya
pertemanan…
INSERT: Arief kembali memfoto Estri dan Dody yang sedang
berpelukan.
CUT TO:
IRMA
Ya ampun Arief… kok nggak bilang -
bilang kalo mau datang…
ARIEF
Surprise…
IRMA
Ayo masuk Rif…
CUT TO:
ARIEF
Ini buat kamu.
IRMA
Edelwise.
ARIEF
Semoga rasa sayang aku ke kamu
seabadi bunga edelwise ini.
CUT TO:
ARIEF
Maaf Irma, hari ini aku ada janji mau
ketemu orang.
IRMA
Tapi aku masih kangen.
ARIEF
Kan masih ada hari lain…
IRMA
Janji ya…
ARIEF
Aku sayang kamu… aku nggak mungkin
ninggalin kamu…
Irma tersenyum. Arief lalu pergi dari sana dengan tergesa
- gesa.
CUT TO:
FADLY
(marah)
Lu goblok! Tugas kayak gitu aja ngg ak
becus! Dasar nggak punya otak lu!
ARIEF
Sori men…
FADLY
Mana janji lu kemaren? Lu bilang
semuanya bisa beres! Mana janji lu!!
ARIEF
Lu masih percaya sama gua kan?!
FADLY
(marahnya mulai reda)
Yoi men… lu emang sahabat gua yang
paling setia. Pokoknya gua nggak mau
tau, lu harus dapat bukti secepatnya.
ARIEF
Pasti Dly.
FADLY
Good. Itu baru teman gua! Yao minum
men… jangan diliatin doang…
Arief ikut menenggak minuman.
CUT TO:
DISSOLVE TO:
DISSOLVE TO:
FADE OUT
FADE IN
IRMA (VO)
Tidak perlu cinta diutarakan dengan
kata. Cinta adalah gerakan murni ,
terlahir berkat adanya keinginan dari
sanubari yang meletup-letup.
DODY (VO)
Setiap keinginan adalah cinta. Setiap
hasrat adalah cinta. Setiap
ketertarikan adalah cinta.
CUT TO:
ARIEF (VO)
Setiap perlakuan itu adalah cinta yang
sebenarnya! Aku muak! Aku tersad ar!
Diperhamba setan. Manusia. Binatang...
Anjing!!!
CUT TO:
DODY (VO)
Malam, entah pagi, yang sebenarnya
biasa saja, terlalu dini untuk
dikatakan melampaui batas.
IRMA (VO)
Sewajar-wajar keinginan tetap
memerlukan keberanian yang tidak
dipaksa. Kewajaran itulah yang
mendasari kebahagiaan.
CUT TO:
CUT TO:
Mata Dody dan mata Irma saling menatap lekat. Perlah an-
lahan Dody mau mencium Irma. Lalu mata Irma terpejam,
bibirnya terbuka sedikit. Bibir Dody mulai mendekat ke
bibir Irma.
IRMA (VO)
Sejak dewi malam mengisi celah -celah
nadi yang mulai longgar, aku
dihadapkan pada sebuah pilihan sulit
yang menggemaskan.
DODY (VO)
Fatamorgana kenistaan yang hampa...
IRMA (VO)
Keceriaan yang menyebalkan...
CUT TO:
ARIEF (VO)
Entahlah. Sehari setelah semuanya
jelas, aku mulai terbiasa dengan
keterasingan. Sendirian. Atau tidak
ingin ditemani. Barangkali inilah
situasi sebenarnya.
CUT TO:
DODY (VO)
Apakah ini yang dinamakan kasih
sayang?
CUT TO:
ARIEF (VO)
Semuanya bisa saja terjadi...
CUT TO:
IRMA (VO)
Akankah semua ini abadi?
CUT TO:
CUT TO:
ARIEF (VO)
Atau kesengsaraan...
CUT TO:
ARIEF (VO)
Atau penyesalan...
CUT TO BLACK