----0000----
Dipta! Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?! Jelaskan kepadaku sekarang!
Suara tegas dan mengandung nada kecewa serta amarah dari gadis dihadapannya
ini terdengar memekakan telinga. Dipta mengangkat wajahnya menatap Maura
yang tengah menatapnya dengan wajah terluka. Dipta pun mengeluarkan suaranya
dengan tenang tanpa ragu sedikitpun.
Yang kamu dengar tadi memang benar adanya,Ra. Aku mencintai Ify . Dan Ify pun
mencintaiku. Kami berdua saling mencintai!
Tak pernah kubayangkan kau menghilang
Di dalam hidupku selalu butuh kamu
Hanya Kamu
Apa kau gila hah? Kalian itu kekasih dan sahabatku! Kau kekasihku! Maura
berteriak sambil menangis histeris
Itu memang benar. Tapi,Ra aku bukan kekasihmu selamanya. Aku disini mau
menjadi kekasihmu,selalu ada di sisimu karena kamu butuh aku. Karena kamu
sakit,Ra. Ify yang menyuruhku mendekatimu
Tetap saja kalian salah. Kamu itu kekasihku sekarang, Ify itu hanya masa lalumu.
Kamu harus bersamaku. Kalian tidak boleh saling mencintai! Raung Maura histeris
----0000----
Maaf Alyssa berujar lirih tanpa memandang Dipta yang ada didepannya,ia masih
tetap memalingkan wajahnya.
Tidak,kamu tidak perlu meminta maaf Dipta menyentuh surai rambut kecokelatan
Alyssa. Mengelus-elusnya perlahan sambil terus memandangi Ify yang masih
memalingkan wajah.
Ify memalingkan wajahnya kembali menatap Dipta sehingga pandangan mereka
bertemu.
Aku mengatakan padanya. Aku mengatakan pada Maura bahwa kita berdua saling
mencintai
Air mata itu akhirnya turun dari kedua mata Ify ,jatuh perlahan menuruni kedua
pipinya
Ma-maaf, ma-maafkan aku..karena aku,kalian jadi seperti ini,ma-af
Pradipta menggengam tangan Ify lebih erat,mencoba menyalurkan ketenangan
kepada gadis didepannya itu.
Lusa..aku akan berangkat ke Austria Meskipun enggan,Dipta tetap
memberitahukan hal itu kepada Ify.
Ya,sepertinya me-memang itu yang terbaik. Kita berdua mem-memang tidak bisa
bersama. Ha-harus dipisahkan Kata-kata itulah yang keluar dari bibir tipisnya,tetapi
jauh di dalam hatinya ia tengah menjerit mendengar perkataan Dipta barusan.
Sungguh ia tak ingin berpisah dengan Pradipta. Ia menyayangi pemuda itu,ia
mencintainya. Tapi ini semua demi Maura. Sahabatnya.
Dipta diam tak lagi mengeluarkan suara. Tangannya terus menggengam tangan Ify
yang lebih kecil darinya. Menggengamnya erat tak ingin melepaskannya. Seakan
jika Dipta melepaskan genggaman itu,gadis didepannya ini akan langsung pergi
menjauh darinya.
----0000----
Pradipta merasakan kemeja yang dikenakannya saat ini basah di bagian dada. Dipta
sadar Ify tengah menangis dalam diam saat ini. Dipta mencoba menenangkan Ify
dengan terus mengelus pelan rambutnya.
Pergilah kata Ify melonggarkan pelukan Dipta
Apa?
Pergilah temui Maura sesenggukan Ify mencoba terus berkata
Aku memang menyayangimu. Mencintaimu. Tapi Maura sahabatku,aku bertemu dia
dulu dibanding kamu. Dan dia sedang sakit. Tolong Mengertilah Ify berkata sambil
memejamkan matanya. Sesak yang memenuhi rongga dadanya saat ini
Ify Alyssa?
Ify kembali membuka matanya mendengar suara dingin Dipta.
apa?
Mungkin benar kata Maura kemarin. Bahwa kamu tidak benar-benar mencintaiku
jawab Dipta dengan suara bergetar
Kamu tidak mengerti
Apakah kamu tidak takut,bahwa suatu saat mungkin aku berpaling ke Maura,jika
kamu terus seperti ini! Geram Dipta frustasi
Tak apa,mungkin itu yang terbaik sahut Ify terdengar ragu
Baiklah jika itu maumu. Aku pergi! Jangan menangis dan menyesal. Kamu yang
memintaku melakukan ini. Dipta bangkit dari sofa ruang tamu rumah Ify
Besok. Pagi. Bandara. geram Dipta sebelum melangkah pergi keluar dari rumah
Ify
Jika kamu masih ingin melihatku
Pedih luka di hati
Sedih sendiri
Menangis jiwaku
Jatuh airmataku
----0000----
Dibalik pilar bandara, Ify menggigit bibir bawahnya dengan keras menahan suara
isak tangis melihat Dipta yang kian lama kian menjauh,pandangannya mengabur
bersama derasnya airmata yang keluar di kedua matanya. Ingin sekali rasanya ia
melangkah dan mengejar Dipta. Memeluk Dipta erat dan mencegahnya untuk pergi.
Namun,ia sama sekali tidak bisa. Ia tak bisa menggerakan tubuhnya sedikitpun.
Selamat Tinggal,Pradipta
Selamat tinggal, Goodbye
Say hello untuk kamu.mellow
Selamat tinggal,Goodbye
Pergilah and let me go
Ingatkenangan indah
Tentang cerita kita
Semua canda tawamu
Selalu dalam benakku
cklek
Suara pintu yang di buka terdengar memecah keheningan didalam kamarnya. Ify
lekas membalikan tubuhnya untuk melihat siapa yang datang menemuinya dan ia
mendapati Maura tengah berdiri di depan pintu.
Maura? Ify bertanya dengan ragu,mengapa Maura yang datang saat ini,saat
dimana Ia tengah memikirkan kabar dipApa aku mengganggu ? sapaan hangat Maura memecah lamunan Ify
Tidak. Tumben kamu main kesini,Ra balas Ify menatap Maura yang mendekat,
sapanya mencoba ceria
Hm Maura melangkah mendekati Ify ,berdiri tepat disampingnya,lalu memandang
langit yang begitu ramai malam ini. Ify kembali membalikan tubuhnya dan ikut
memandang ke langit malam.
Ada ap-
Beberapa jam lagi ulang tahunmu,memangnya tidak boleh aku datang kesini dan
jadi orang pertama yang memberikan selamat seakan mengerti maksud Ify,
Maura dengan cepat memotong ucapannya.
Ah itu,harusnya kamu tidak perlu repot sampai datang kesini. Besok juga kan kita
bertemu dikampus Ify tersenyum mendengar alasan Maura. Rasa sepi yang
mendera beberapa menit lalu hilang,digantikan perasaan hangat yang
melingkupinya. Karena sahabatnya.
-----000----
6 Desember 2016
Jam kamar Alyssa berdentang dua kali. Pertanda hari telah berganti.
Selamat Ulang Tahun,Ify Alyssa Akhirnya Maura yang pertama kali memecah
keheningan. Ia memeluk Ify yang ada didepannya erat. Membisikkan kata-kata
sayangnya untuk sang sahabat. Sahabat baiknya.
Aku tak membawa kue sesal Maura
Tak apa,kita rayakan besok sepulang kuliah Ify tersenyum menenangkan
ayo make a wish
Tidak ada kue. Tidak ada lilin. Make a wish pakai apa coba ujar Ify merajuk.
Bercanda tentu saja,mencoba menggoda Maura
Maura tertawa perlahan. Suasana mulai mencair. Ini dia sahabatnya. Ini dia rasa
bahagia itu. Rasa bahagia yang telah lama hilang dihatinya. Maura
terdiam,harusnya sejak dari dulu ia melepaskannya. Ikhlas
Percayalah selama ada cinta
Kita bisa seirama
Percayalah selama ada cinta
Di dalam detak jantung kita
Kita pasti bahagia
Bukan itu intinya. Sudahlah buat make a wish. Cepat,aku ingin tidur Maura berdiri.
Melangkah menuju kasur empuk berwarna hijau tosca di pojok kamar. Ia
lelah,kantuk baru saja menderanya tapi malam ini ia bahagia.
Sepertinya aku bisa bermimpi indah batin Maura
Berbeda dengan Maura yang sudah nyaman dalam balutan selimut, Ify masih
dengan posisi semula. Ia perlahan mengatupkan kedua tangannya dan
memejamkan mata.
Kembalilah. Dipta
7 Desember 2016
Selesai mengerjakan tugas kalkulus yang menyusahkan itu,Ify merenggangkan
tubuhnya sejenak. Menghela napas berat. Oh tugas,sepertinya memang hari ini
akan menjadi malam yang panjang. Masih ada tugas statistik yang belum
disentuhnya. Tapi dia bersyukur karena tugas juga yang mengalihkan rasa
rindunya,rasa bersalahnya kepada sosok itu.Ify menyalakan laptopnya, mulai
mengerjakan tugas. Sejenak dia berpikir dan akhirnya jarinya tergerak untuk
merefresh otak dengan berinternet ria,membuka account social media yang jarang
tersentuh olehnya. Aku butuh hiburan batinnya
Niat awal ingin mengerjakan itu pupus sudah. Layar timeline di twitter sejenak
mengalihkan perhatiannya dari deadline tugas statistik. Beberapa tweet dari temanteman terdekatnya ia baca. Puas berselancar di account social medianya,dia mulai
membuka e-mail. Ada beberapa e-mail dari dosennya yang mengirimkan
tugas,beberapa dari account promotion dan ada email dariYa Tuhan pekik Ify
Kursor itu terus bergerak,kedua matanya dengan cepat membaca rentetan kata
pada e-mail itu. Tiba-tiba matanya memanas dan airmata itu kembali mengalir.
Terimakasih Tuhan gumamnya berulang-ulang
: pradipta96@hotmail.com
Subject
: Happines is you
Hi Alyssa!
Happy Birthday and I miss you
Love,
Dipta
: pradipta96@hotmail.com
Subject
: Big HI
TAMAT