Anda di halaman 1dari 12

Happines is you

Jakarta,18 Desember 2015


Di tengah hamparan cahaya matahari senja yang berwarna orange itu terlihat siluet
dua orang,seorang pemuda berkulit tan dan yang satu lagi gadis mungil berambut
sebahu. Saling berhadapan. Dalam diam,sosok laki-laki itu bergerak
mendekat,merengkuh bahu mungil gadis yang ada didepannya. Pradipta nama
pemuda itu- akhirnya melepaskan gadis dalam pelukannya perlahan,kemudian
menatap sendu wajah gadis yang tengah menangis sambil menutup mulut dengan
kedua tangannya itu. Dipta nama panggilan pemuda itu- menunduk
dalam,menyesali perbuatan spontannya pada gadis didepannya itu,yang tak lain
pacar ah ralat mantan pacarnya itu.
Di-di-dipta Gadis itu masih tak percaya dengan apa yang baru saja pemuda itu
lakukan padanya. Air mata mengalir deras di kedua pipinya. Ia menutup mulutnya
dengan kedua tangannya mencoba menahan isakan yang keluar dari mulutnya.
Ingin memanggil nama pemuda itu namun nyatanya tak sanggup . Kemudian yang
terdengar selanjutnya adalah isak tangis kecil sang gadis dan Pradipta yang hanya
diam mendengarkan.
Maaf ujar Dipta lirih. Mengangkat kepalanya menatap sang gadis berdagu tirus
didepannya. Meraih tangan sang gadis kemudian dia berbicara kembali,
Maafkan aku Ify,tapi kita tak bisa terus seperti ini
Tapi kau tau kita- ucapan sang gadis yang diketahui bernama Ify Alyssa itu
terpotong oleh suara Pradipta yang cukup keras
Aku tau! Aku paham dan sangat mengerti! Tetapi tetap saja aku mencintaimu dan
kau juga sama. Berhentilah berbohong,fy! Ify menunduk,menyembunyikan
wajahnya.Isak tangisnya masih terdengar sedikit. Ia membenarkan ucapan Dipta
barusan namun tetap mencoba mengelak.
Tapi kita tetap tak mungkin-
PRANG
Kemudian suara gelas pecah dan pekikan mereka berdua lah yang terdengar.
Maura!
Mau-ra?!

----0000----

Dipta! Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?! Jelaskan kepadaku sekarang!
Suara tegas dan mengandung nada kecewa serta amarah dari gadis dihadapannya
ini terdengar memekakan telinga. Dipta mengangkat wajahnya menatap Maura

yang tengah menatapnya dengan wajah terluka. Dipta pun mengeluarkan suaranya
dengan tenang tanpa ragu sedikitpun.
Yang kamu dengar tadi memang benar adanya,Ra. Aku mencintai Ify . Dan Ify pun
mencintaiku. Kami berdua saling mencintai!
Tak pernah kubayangkan kau menghilang
Di dalam hidupku selalu butuh kamu
Hanya Kamu

Apa kau gila hah? Kalian itu kekasih dan sahabatku! Kau kekasihku! Maura
berteriak sambil menangis histeris
Itu memang benar. Tapi,Ra aku bukan kekasihmu selamanya. Aku disini mau
menjadi kekasihmu,selalu ada di sisimu karena kamu butuh aku. Karena kamu
sakit,Ra. Ify yang menyuruhku mendekatimu

Ku tak punya alasan


Dan kamu tak punya pilihan

Tetap saja kalian salah. Kamu itu kekasihku sekarang, Ify itu hanya masa lalumu.
Kamu harus bersamaku. Kalian tidak boleh saling mencintai! Raung Maura histeris

Haruskah kamu pergi


Dan apa aku harus sendiri disini
tanpa kamu lagi
Maafkan aku,tapi meskipun kamu berkata seperti itu,Ra. Aku dan Ify terlanjur
mencintai sekarang. Kami tak bisa mengelak akan itu
Kau yakin Ify mencintaimu ? Jika dia mencintaimu,dia tak akan memintamu untuk
mendekatiku.Dia tak akan memutuskanmu dan dia juga tak akan menyerahkanmu
padaku lirih Maura sendu kemudian pergi dari hadapan Dipta
Sejujurnya ku tak bisa
Menjalani tanpa kamu
Sesungguhnya ku tak bisa
Ku tak Mau Tanpa Kamu

----0000----

Maaf Alyssa berujar lirih tanpa memandang Dipta yang ada didepannya,ia masih
tetap memalingkan wajahnya.
Tidak,kamu tidak perlu meminta maaf Dipta menyentuh surai rambut kecokelatan
Alyssa. Mengelus-elusnya perlahan sambil terus memandangi Ify yang masih
memalingkan wajah.
Ify memalingkan wajahnya kembali menatap Dipta sehingga pandangan mereka
bertemu.
Aku mengatakan padanya. Aku mengatakan pada Maura bahwa kita berdua saling
mencintai
Air mata itu akhirnya turun dari kedua mata Ify ,jatuh perlahan menuruni kedua
pipinya
Ma-maaf, ma-maafkan aku..karena aku,kalian jadi seperti ini,ma-af
Pradipta menggengam tangan Ify lebih erat,mencoba menyalurkan ketenangan
kepada gadis didepannya itu.
Lusa..aku akan berangkat ke Austria Meskipun enggan,Dipta tetap
memberitahukan hal itu kepada Ify.
Ya,sepertinya me-memang itu yang terbaik. Kita berdua mem-memang tidak bisa
bersama. Ha-harus dipisahkan Kata-kata itulah yang keluar dari bibir tipisnya,tetapi
jauh di dalam hatinya ia tengah menjerit mendengar perkataan Dipta barusan.
Sungguh ia tak ingin berpisah dengan Pradipta. Ia menyayangi pemuda itu,ia
mencintainya. Tapi ini semua demi Maura. Sahabatnya.
Dipta diam tak lagi mengeluarkan suara. Tangannya terus menggengam tangan Ify
yang lebih kecil darinya. Menggengamnya erat tak ingin melepaskannya. Seakan
jika Dipta melepaskan genggaman itu,gadis didepannya ini akan langsung pergi
menjauh darinya.
----0000----

Jakarta,19 Desember 2015


Maura sakit kata Ify lirih.
hm
Dia ingin kamu menemuinya,sebelum besok kamu pergi Ify memandang pemuda
disampingnya yang masih sibuk dengan Smartphone ditangannya.

Aku tau,dia tadi menghubungiku Ujar Dipta dengan nada bosan


Pergilah,temui dia
Kenapa? Ify menoleh memandang Dipta bingung
Kenapa apanya?
Kenapa kamu selalu seperti ini. Bersikap egois. Kamu yang memintaku
mendekatinya. Kamu yang memutuskan hubungan kita. Dan disaat aku ingin pergi
jauh darimu pun kamu menyuruhku menghabiskan waktu dengannya Kata Dipta.
Dingin
Ify terpaku. Senyap sementara antara mereka berdua. Yang satu memandang
dengan sorot terluka dan yang satu dengan tatapan kosong. Hampa
Dia sahabatku jawab Ify sendu
Tapi kamu mencintaiku! Tidakkah kamu lelah menutupi perasaanmu,merelakan
orang yang kamu cinta untuk sahabatmu. Demi Tuhan,Ify Alyssa! Kamu berhak
bahagia juga
Dengan gerak ragu Ify memeluk Dipta erat. Menyembunyikan wajahnya di dada
bidang Dipta. Menangis tanpa mengeluarkan suara. Kata-kata yang diucapkan Dipta
membuatnya menangis lagi hari ini.
Cinta berubah tak lagi indah
Rindu menjelma terasa resah
Saat kita harus berpisah

Pradipta merasakan kemeja yang dikenakannya saat ini basah di bagian dada. Dipta
sadar Ify tengah menangis dalam diam saat ini. Dipta mencoba menenangkan Ify
dengan terus mengelus pelan rambutnya.
Pergilah kata Ify melonggarkan pelukan Dipta
Apa?
Pergilah temui Maura sesenggukan Ify mencoba terus berkata
Aku memang menyayangimu. Mencintaimu. Tapi Maura sahabatku,aku bertemu dia
dulu dibanding kamu. Dan dia sedang sakit. Tolong Mengertilah Ify berkata sambil
memejamkan matanya. Sesak yang memenuhi rongga dadanya saat ini
Ify Alyssa?
Ify kembali membuka matanya mendengar suara dingin Dipta.
apa?

Mungkin benar kata Maura kemarin. Bahwa kamu tidak benar-benar mencintaiku
jawab Dipta dengan suara bergetar
Kamu tidak mengerti
Apakah kamu tidak takut,bahwa suatu saat mungkin aku berpaling ke Maura,jika
kamu terus seperti ini! Geram Dipta frustasi
Tak apa,mungkin itu yang terbaik sahut Ify terdengar ragu
Baiklah jika itu maumu. Aku pergi! Jangan menangis dan menyesal. Kamu yang
memintaku melakukan ini. Dipta bangkit dari sofa ruang tamu rumah Ify
Besok. Pagi. Bandara. geram Dipta sebelum melangkah pergi keluar dari rumah
Ify
Jika kamu masih ingin melihatku
Pedih luka di hati
Sedih sendiri
Menangis jiwaku
Jatuh airmataku

----0000----

Jakarta,20 Desember 2015


Mereka telah sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Secara bebarengan
turun dari mobil,Ayah Dipta membantu Dipta mengeluarkan barang-barang yang
akan dibawanya dari dalam bagasi mobil.
Dipta,jaga kesehatanmu sayang,jangan terlalu banyak begadang. Makanlah secara
teratur,jangan lupa untuk selalu memberi kabar kepada kami di sini. Dan ingat
jangan merepotkan paman Ardha disana ya,sayang Ratna memeluk Dipta erat
sambil memberikan beberapa pesan dan nasehat untuk anak lelakinya yang
sebentar lagi akan pergi meninggalkannya untuk menuntut ilmu di Austria. Dipta
hanya menanggapi dengan anggukan,kemudian melepaskan pelukan sang ibu dan
menciumnya.
Jaga Kesehatanmu,belajar yang benar. Jangan membuat repot siapapun disana.
Dan ingat jangan pernah membuat ulah! Faisal memeluk erat tubuh
anaknya,memberikan pesan terakhir sebelum ia melepaskan anak sulungnya itu
Baik ayah sahutnya pelan. Dipta melirik sekitar mencari keberadaan Ify yang
belum datang juga.
Apa seperti ini akhirnya?

Kenapa kamu membuatnya rumit


Pradipta kemudian berbalik,membawa semua barang yang telah ia persiapkan.
Pergi menjauh selangkah demi selangkah menuju ke tempat dimana pesawat yang
akan ditumpanginya berada. Kakinya terasa berat melangkah,dadanya terasa
sesak. Matanya memerah tanda ia tengah menahan tangis. Tangannya bergetar
sambil menggenggam erat tas yang dibawanya.
Kaki melangkah tak lagi sama
Nafas asmara seakan hampa
Saat kita harus kecewa

Dibalik pilar bandara, Ify menggigit bibir bawahnya dengan keras menahan suara
isak tangis melihat Dipta yang kian lama kian menjauh,pandangannya mengabur
bersama derasnya airmata yang keluar di kedua matanya. Ingin sekali rasanya ia
melangkah dan mengejar Dipta. Memeluk Dipta erat dan mencegahnya untuk pergi.
Namun,ia sama sekali tidak bisa. Ia tak bisa menggerakan tubuhnya sedikitpun.
Selamat Tinggal,Pradipta
Selamat tinggal, Goodbye
Say hello untuk kamu.mellow
Selamat tinggal,Goodbye
Pergilah and let me go

-----000---Jakarta, 5 Desember 2016


Ify Alyssa tengah berdiri di depan jendela kamarnya. Memandang langit malam
yang begitu ramai berhiaskan bintang bintang. Bulan pun dengan bahagia
menampakan sinarnya yang terang seakan menunjukkan betapa bahagianya bulan
malam ini ditemani banyak bintang yang indah berkelap-kelip. Alyssa menghela
napas,entah mengapa ia merasa langit kini sedang mengejek dirinya yang
kesepian. Hampir satu tahun telah berlalu namun sedih itu kian dalam masih terasa
sesak bercokol di dalam dada.

Ingatkenangan indah
Tentang cerita kita
Semua canda tawamu
Selalu dalam benakku

Aku tak mengerti mengapa dulu ku inginkan kamu

cklek
Suara pintu yang di buka terdengar memecah keheningan didalam kamarnya. Ify
lekas membalikan tubuhnya untuk melihat siapa yang datang menemuinya dan ia
mendapati Maura tengah berdiri di depan pintu.
Maura? Ify bertanya dengan ragu,mengapa Maura yang datang saat ini,saat
dimana Ia tengah memikirkan kabar dipApa aku mengganggu ? sapaan hangat Maura memecah lamunan Ify
Tidak. Tumben kamu main kesini,Ra balas Ify menatap Maura yang mendekat,
sapanya mencoba ceria
Hm Maura melangkah mendekati Ify ,berdiri tepat disampingnya,lalu memandang
langit yang begitu ramai malam ini. Ify kembali membalikan tubuhnya dan ikut
memandang ke langit malam.
Ada ap-
Beberapa jam lagi ulang tahunmu,memangnya tidak boleh aku datang kesini dan
jadi orang pertama yang memberikan selamat seakan mengerti maksud Ify,
Maura dengan cepat memotong ucapannya.
Ah itu,harusnya kamu tidak perlu repot sampai datang kesini. Besok juga kan kita
bertemu dikampus Ify tersenyum mendengar alasan Maura. Rasa sepi yang
mendera beberapa menit lalu hilang,digantikan perasaan hangat yang
melingkupinya. Karena sahabatnya.

Ada tujuh warna pelangi


Namun indah menyatu
Seperti cerita hidup ini
Kita mungkin berbeda
Namun jadilah seperti pelangi

Beberapa menit berlalu dilingkupi dengan keheningan keduanya.


Akhir-akhir ini aku lupa rasanya bahagia ucap Maura lirih tapi masih bisa didengar
Ify jelas
Ra,kamu ada masalah? Atau kamu kambuh ? Mana yang sakit? Ify panik ,Ia
langsung menggengam tangan Maura dan memaksa gadis itu melihatnya

Bukan..bukan karena itu Maura melepaskan genggaman tangan Ify


Kamu kalau ingin curhat,aku siap mendengarnya,Ra ujar Ify tulus
Aku penyebab hilangnya kebahagiaan itu sendiri,dan bodohnya aku terlambat
menyadari itu semua

Aku yang egois. Aku yang salah


..
Aku..ak-aku Maura mencoba merangkai kata,tapi yang keluar dari bibirnya
hanya isakan isakan kecil, Ify langsung merengkuh sahabatnya
Heiaku tidak tau masalahmu apa,tapi kamu harus selalu ingat kamu punya
aku,sahabatmu bisik Ify sambil mengelus bahu Maura yang masih bergetar

Lihatlah sinar bintang malammu


Dalam gelap tetap terus benderang
Seperti cerita hidup ini
Harapan mungkin sirna
Namun tetaplah bersinar
Seperti bintang

If-ify terbata-bata Maura mencoba bicara


ya
Mamaafkan aku isakan itu pecah menjadi tangis. Ify dapat merasakan tubuh
Maura yang direngkuhnya merosot. Luruh.
Kamu bicara apa,ra? Ify menyamakan posisinya,Ia berlutut didepan Maura yang
saat ini memeluk lututnya. Air mata terus mengalir dari kedua mata indahnya.
Kamu sahabat yang baik. Aku yang egois. Memisahkan kalian berdua. Kamu selalu
memikirkan perasaanku,sedangkan aku,aku egois! racau Maura sambil sesekali
menyeka air matanya
Ify membeku sejenak. Sekarang Ia tau arah perbincangan ini. Ini semua masih
tentang Pradipta
Itu semua hanya masa lalu,sudahlah.

Berhenti! Cukup! Cukup kamu membohongi hatimu Maura berteriak kesal


mendengar jawaban Ify yang masih mengelak
Lalu aku harus apa pandangan Ify memburam,terhalang oleh air mata yang
sudah ada di pelupuk matanya.
Tunggu aku selesai bicara,aku harus mengatakan ini. Aku juga ingin bahagia kata
Maura lemah
Aku pikir aku akan bahagia melihat kalian menjauh. Aku pikir aku bisa memiliki
kesempatan bersama Dipta,tapi aku justru tidak merasakan apa-apa,yang ada
hanya rasa bersalah dan itu sesak,menyesakkan. Disini sakit Kata Maura dengan
menempelkan tangannya ke dada,seakan-akan disana ada belati yang menghujam
dan menyebarkan rasa sembilu yang menyesakkan. Tak kasat mata.
Tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku justru yang salah. Meminta Dipta
mendekatimu,aku yang salah Ify memegang pundak Maura,memaksanya melihat
kearahnya
Maafkan aku,Ra
Maura diam. Ia menggeleng perlahan. Ify masih belum mengerti ternyata. Bukan
permintaan maaf Ify yang ia ingin dengar.
Dipta menyayangimu
Ya.tapi itu dulu Ify tersenyum hambar mendengar perkataan Maura
Tidak,kamu salah
Dia tidak pernah mengabariku,dia tidak pernah pulang setiap libur semester. Dia
menjauhiku,Ra. Dia membenciku Ify memejamkan matanya
Ify membuka matanya dan melihat Maura terdiam,dia tau Maura ingin Ia
melanjutkan perkataannya.
Aku yang melepaskannya dulu. Ini semua salahku. Kalian berdua sama-sama
terluka karena aku
.
Hening tercipta di antara mereka berdua. Maura dan Ify terdiam memikirkan banyak
hal di dalam kepala mereka. Maura masih duduk bersandar dan Ify tetap dengan
posisi semula,didepan Maura.

Berjuta bintang terindah


Namun hanya kamu
Yang paling bersinar dihatiku
Kembalilah kepadaku

-----000----

6 Desember 2016
Jam kamar Alyssa berdentang dua kali. Pertanda hari telah berganti.
Selamat Ulang Tahun,Ify Alyssa Akhirnya Maura yang pertama kali memecah
keheningan. Ia memeluk Ify yang ada didepannya erat. Membisikkan kata-kata
sayangnya untuk sang sahabat. Sahabat baiknya.
Aku tak membawa kue sesal Maura
Tak apa,kita rayakan besok sepulang kuliah Ify tersenyum menenangkan
ayo make a wish
Tidak ada kue. Tidak ada lilin. Make a wish pakai apa coba ujar Ify merajuk.
Bercanda tentu saja,mencoba menggoda Maura
Maura tertawa perlahan. Suasana mulai mencair. Ini dia sahabatnya. Ini dia rasa
bahagia itu. Rasa bahagia yang telah lama hilang dihatinya. Maura
terdiam,harusnya sejak dari dulu ia melepaskannya. Ikhlas
Percayalah selama ada cinta
Kita bisa seirama
Percayalah selama ada cinta
Di dalam detak jantung kita
Kita pasti bahagia

Bukan itu intinya. Sudahlah buat make a wish. Cepat,aku ingin tidur Maura berdiri.
Melangkah menuju kasur empuk berwarna hijau tosca di pojok kamar. Ia
lelah,kantuk baru saja menderanya tapi malam ini ia bahagia.
Sepertinya aku bisa bermimpi indah batin Maura

Sahabat adalah saudara yang terpilih

Berbeda dengan Maura yang sudah nyaman dalam balutan selimut, Ify masih
dengan posisi semula. Ia perlahan mengatupkan kedua tangannya dan
memejamkan mata.

Kembalilah. Dipta

Jika suatu saat nanti kau disisiku lagi


Pasti kan ku dekap erat dirimu takkan ku lepas lagi
Kan ku jaga selamanya dirimu
Kembalilah padaku

7 Desember 2016
Selesai mengerjakan tugas kalkulus yang menyusahkan itu,Ify merenggangkan
tubuhnya sejenak. Menghela napas berat. Oh tugas,sepertinya memang hari ini
akan menjadi malam yang panjang. Masih ada tugas statistik yang belum
disentuhnya. Tapi dia bersyukur karena tugas juga yang mengalihkan rasa
rindunya,rasa bersalahnya kepada sosok itu.Ify menyalakan laptopnya, mulai
mengerjakan tugas. Sejenak dia berpikir dan akhirnya jarinya tergerak untuk
merefresh otak dengan berinternet ria,membuka account social media yang jarang
tersentuh olehnya. Aku butuh hiburan batinnya
Niat awal ingin mengerjakan itu pupus sudah. Layar timeline di twitter sejenak
mengalihkan perhatiannya dari deadline tugas statistik. Beberapa tweet dari temanteman terdekatnya ia baca. Puas berselancar di account social medianya,dia mulai
membuka e-mail. Ada beberapa e-mail dari dosennya yang mengirimkan
tugas,beberapa dari account promotion dan ada email dariYa Tuhan pekik Ify
Kursor itu terus bergerak,kedua matanya dengan cepat membaca rentetan kata
pada e-mail itu. Tiba-tiba matanya memanas dan airmata itu kembali mengalir.
Terimakasih Tuhan gumamnya berulang-ulang

Date 12/6/2016 00:20 AM


From

: pradipta96@hotmail.com

Subject

: Happines is you

Hi Alyssa!
Happy Birthday and I miss you
Love,
Dipta

Date 12/7/2016 3:04 PM


From

: pradipta96@hotmail.com

Subject

: Big HI

Hi Alyssa! How are you doin?


Why didnt reply my message? Im waiting for it
Love,
Dipta

Jika suatu saat nanti kau disisiku lagi


Pasti kan ku dekap erat dirimu takkan ku lepas lagi
Kan ku jaga selamanya dirimu

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai