lutein, beta-karoten, violaxanthin, dan neoxanthin dalam buncis. Flavonoid dalam buncis
mencakup quercetin, kaemferol, catechin, procyanidin dan epicatechin. Selain itu, buncis
juga
mempunyai
stigmasterin,
beberapa
trigonelin,
senyawa
arginin,
asam
berikut:
saponin,
amino,
asparagin,
triterpenoida,
kholina,
steroida,
tanin,
fasin
:
http://kilas-kesehatan.blogspot.com/2013/06/kandungan-gizi-dan-manfaatbuncis.html
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31003/4/Chapter%20II.pdf
f) Tepung kobe
Berfungsi untuk memberikan tekstur renyah dan rasa yang gurih pada pembuatan
krispi
4. Apa yang dimaksud dengan : a. Deep Frying b. Vacuum Frying
Jawab :
a) Deep frying
Adalah teknik memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak banyak
sehingga bahan makanan benar-benar terendam minyak. Kegunaan makanan yang
digoreng dengan menggunakan lapisan adalah : Mencegah makanan menjadi hangus
dapat mengurangi penyerapan minyak , mempercantik penampilan , Mempertahankan
rasa dan tekstur, Dapat mengurangi kemungkinan makanan menjadi rusak pada saat
penyajian. Makanan yang dimasak dengan teknik ini memiliki karakteristik yang
berbeda dengan memasak dengan teknik basah. Pada metode kering ini karena
dipanaskan dalam suhu tinggi maka akan terjadi perubahan tekstur, warna serta
rasanya. Pada proses pengolahan pada metode deep frying ini beberapa kandungan
gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak.
Proses deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang
larut dalam air, karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan.
Sumber : yoanyohana.wordpress.com/2011/01/17/teknik-memasak/
http://chefkreasi.blogspot.com/p/pengertian-memasak.html
b) Vacuum frying
Vacuum frying (penggorengan hampa) adalah suatu proses penggorengan
yang tergolong dalam kategori deep frying (penggorengan dalam penggorengan
celup), yaitu proses penggorengan yang mana seluruh bahan yang digoreng
tenggelam seluruhnya di dalam minyak. Proses deep frying ini sering kita lihat,
misalnya proses penggorengan lalapan ayam, atau proses penggorengan tahu crispy,
atau kentang goreng. Bedanya dengan vacuum frying adalah bahwa pada proses
vacuum frying, bahan yang digoreng ditaruh dalam tabung penggorengan yang
kondisinya vakum. Jadi bisa diformulasikan: deep frying + vacuum = vacuum frying.
bisa dikatakan mesin Vacuum Fryer adalah mesin yang digunakan untuk melakukan
proses penggorengan celup (deep frying) dalam kondisi vakum.
Sumber : http://www.vacuumfrying.com/apa-mesin-vacuum-frying/
5. Buat Analis peluang usaha menu cafetaria (pilih salah satu menu diatas)
Jawab :
A. Rencana usaha
penyaringan tindakan dalam lutea makula di retina mata. Dengan demikian, hal ini
membantu melindungi dari penyakit makula terkait usia (ARMD) pada orang tua.
Kandungan dari labu adalah sumber yang baik dari kelompok B-kompleks vitamin
seperti folat, niacin, vitamin B-6 (pyridoxine), thiamin, dan asam pantotenat.Selain itu
mengandung mineral seperti tembaga, kalsium, kalium dan fosfor. Tidak saja daging
labu akan tetapi kandungan dari biji labu merupakan nutrisi yang sangat baik
mengandung serat dan asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung.
Selain itu, biji terkonsentrasi sumber protein, mineral dan kesehatan-manfaat vitamin.
Misalnya 100 g biji labu menyediakan 559 kalori, 30 g protein, 110% RDA besi, 4987
mg niacin (31% RDA), selenium (17% RDA), seng (71%).Selanjutnya, biji labu
merupakan nutrisi yang baik untuk menjaga kesehatan terutama kandungan asam
amino triptofan untuk kesehatan otak.
Namun karena pengolahan labu sampai saat ini hanya kerap diolah menjadi
kolak, sayur lodeh, atau bahan pembuat kue sehingga masih kurang diminati sehingga
saya mencoba untuk mengolah labu menjadi penganan krispi agar lebih menarik dan
lebih diminati oleh masyarakat semua kalangan.
C. Bentuk Usaha :
Untuk mendirikan usaha Menu Cafetaria Labu Crispy ini saya memilih bentuk
usaha perseorangan. Alasannya karena untuk usaha ini saya rasa tidak memerlukan
modal awal yang terlalu besar, modal awal untuk usaha ini dapat saya peroleh dari uang
saya sendiri dan bantuan dari orangtua. Untuk selanjutnya saya dapat menggunakan
sebagian dari laba usaha ini untuk mengembangkan usaha.
a) Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) dari peluang usaha
Menu CafetariaLabu Crispy
Strengths (kekuatan)
Produk tergolong masih baru dan unik, sehingga pesaing masih sedikit.
Menjual produk dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.
Lokasi pemasaran produk yang mudah di dapatkan oleh konsumen.
b) Weakness (kelemahan)
Kurangnya pengetahuan marketing.
Karena produk masih tergolong baru, maka reputasi yang baik belum tercipta.
Belum mempunyai jaringan untuk mendapatkan bahan baku.
c) Opportunities (Peluang)
Produk mampu menciptakan segmen pasar yang baru.
Pesaing yang memproduksi produk sejenis masih sedikit.
d) Threats (Ancaman)
Munculnya kompetitor baru dengan produk yang sama.
Persaingan harga dengan kompetitor.
Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar.
D. Strategi Pemasaran
Untuk menjalankan usaha ini saya menggunakan strategi pemasaran STP
(Segmentation, Targetting, and Positioning).
Segmentation
: Semua kalangan.
Targetting
Positioning
E. Konsep Pemasaran
a. Konsep Produksi
b. Konsep produk
REVIEW
:
Buah labu kuning (Cucurbita maxima) merupakan salah satu buah yang memiliki
dikonsumsi sebanyak 5,01-6,01g perhari untuk anak-anak dan 8,02-10,02 g perhari untuk
dewasa.
TUGAS PENDAHULUAN
APLIKASI TEKNOLOGI HASIL NABATI
OLEH :
NAMA
: EVI KUMALASARI
NIM
: G311 11 012
ASISTEN
: PRATIWI DEWI
KELOMPOK
: V (ENAM)