1.
Penelitian
deskriptif
merupakan
penelitian
kuantitatif
dengan
tujuan
untuk
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan
menganalisis data.
7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik
statistika yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian
Secara garis besar, informasi yang diperoleh dari studi deskriptif dapat digunakan untuk
hal-hal sebagai berikut:
1. Menyusun rencana pelayanan kepada masyarakat. Misalnya, dari penelitian deskriptif
dihasilkan prevalensi penyakit tuberkulosa yang cukup tinggi atau ditemukannya prevalensi
infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA) yang tinggi pada anak-anak. Informasi tersebut
dapat digunakan untuk membuat usulan dalam perencanaan pelayanan kesehatan.
2. Hasil penelitian deskriptif dapat pula digunakan untuk mengadakan evaluasi program
pelayanan kesehatan yang telah dilakukan. Misalnya, setelah dilaksanakan program
pelayanan kesehatan terhadap ISPA pada anak-anak dan kita ingin mengetahui hasil program
tersebut, seperti ; apakah telah terjadi penurunan prevalensi ISPA di daerah tersebut. Untuk
itu dilakukan penelitian deskriptif dan bila ternyata hasilnya belum memuaskan maka dapat
ditelusuri faktor penyebabnya dari hasil penelitian deskriptif tersebut dan dapat digunakan
untuk perencanaan ulang (re-planning) pada program pelayanan terhadap ISPA tersebut.
3. Usulan untuk penelitian lanjutan.
4. Penelitian deskriptif dapat juga digunakan untuk membandingkan prevalensi penyakit
tertentu antardaerah atau satu daerah dalam waktu yang berbeda.
2. Survei
Penelitian survei merupakan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari suatu
sampel
dengan
menanyakannya
melalui
angket
atau
interview
supaya
nantinya
Studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang
individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan subyeknya (hal
nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus
tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang
hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.
3. Studi perkembangan
Penelitian perkembangan adalah penelitian yang memusatkan pada variabel-variabel
dan perkembangannya selama kurun waktu. Penelitian ini menyelidiki pola-pola dan
perurutan perkembangan dan pertumbuhan, dan bagaimana variabel berhubungan satu sama
lain dan mempengaruhi sifat-sifat pertumbuhan dan perkembangan itu.
mengetahui
perkembangan
subyek
penelitian
dalam
kurun
waktu
tertentu.
b. Dapat mengetahui metode alur panjang (longitudinal method) dan metode potong silang
(cross sectional method)
4. Studi tindak lanjut
Studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi
tertentu atau mengalami kondisi tertentu. Ciri penelitian ini adalah; (1) penelitian tindak
lanjut tidak berhenti pada suatu seri urutan pengukuran, tetapi peneliti masih terus melakukan
pelacakan untuk kejadian yang menjadi tindak lanjutnya
5. Analisis documenter
Studi ini sering juga disebut analisi isi adalah penelitian yang dilakukan secara
sistematis
terhadap
catatan-catatan
atau
dokumen
sebagai
sumber
data.
RI
6. Analisis kecenderungan
Analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang
dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
7. Studi korelasi
Jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar
variabel yang diteliti.