Anda di halaman 1dari 45

PRESENTASI KASUS

Tumor Leher
Oleh:
Arda Putri Kurniati
1102008042

Dosen Pembimbing:
Dr. Supriyono, Sp. B

Identitas Pasien
Identifikasi
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Kebangsaan
Agama
Status perkawinan
Alamat
MRS
Ruang

: Tn. E
: Laki-laki
: 43 Tahun
: Indonesia
: Islam
: Sudah menikah
: Kubang bulus
: 27 Mei 2013
: Bougenvile

Keluhan

Utama

Terdapat benjolan di leher sebelah kiri.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan benjolan di leher
sebelah kiri 1 bulan yang lalu. Dengan keluhan
tambahan pusing setengah kepala, kaki pegal.
Mual (-), muntah (-).

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien menyangkal pernah punya keluhan
sakit seperti ini seperti ini. Penyakit
Hipertensi, DM, Jantung, Asma disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien pernah menderita penyakit
tumor juga tapi pasien lupa tumor apa.
Kakak pasien juga mengalami penyakit
seperti ini yaitu tumor otak.

Pemeriksaan Fisik
Status Present

Keadaan Umum: Tampak tidak sakit


Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Pernafasan
: 20x/menit
Suhu
: 36C
BB
: 50 kg

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva pucat -/-, Sklera
ikterik -/ Leher : terdapat benjolan di leher
Thorax : tidak ada kelainan
Abdomen
: tidak ada kelainan
Ekstremitas : akral hangat

Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
a/r Regio Coli Sinistra
I : terlihat benjolan di leher sebelah kiri,
warna kulit sama dengan sekitar
P : teraba benjolan, bulat, berbatas tegas,
bisa digerakkan, nyeri tekan (+).

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium (27 Mei 2013) :
Hemoglobin
: 11,0 gr/dL
(N : 14-18g.dL)
Hematokrit
: 33,6vol%
(N : 40-48vol%)
LED
: 65 mm/jam
(N < 10 mm/jam)
Lekosit
: 6410/mm3
(N : 5000-10000/mm3)
Trombosit
: 291000/mm3 (N : 200.000-500.000/mm3)
Hitung jenis
: 0/4/0/69/20/7
Waktu perdarahan : 130 menit
(N :1-3 menit)
Waktu pembekuan : 8 menit
(N : 9-15 menit)
Ureum
: 32 mg/dL
(N : 15-39mg/dL)
Kreatinin
: 1,0mg/dL
(N : 0,9-1,3mg/dL)
SGOT
: 19
(N : P : < 37, W : <31 u/l)
SGPT
: 17
(N : P : <41, W : <31 u/l)

Diagnosis

Tumor Leher
Penatalaksanaan

Pre operasi

: dipuasakan
IVFD RL 20 tpm

Laporan Operasi
Tanggal

: 27 Mei 2013

Diagnosa prabedah

: Tumor Leher

Diagnosa pasca bedah : Tumor Leher

Tindakan pembedahan : Extirpasi

Follow Up
Tanggal 28 mei 2013

TD : 130/80
N : 80
S : 360C
R : 20

S : Pasien mengeluh sakit cekat-cekot di bagian kaki saat duduk. Kalau lagi istirahat
terasa panas dikaki. Saat mengunyah makanan, terasa sakit dibagian bawah telinga.
O : KU : sehat tapi sakit ringan
KS : CM
Status Lokalis : Regio Coli Sinistra
I : terlihat benjolan.
P: teraba benjolan, tidak ada tanda kemerahan, nyeri tekan (+)
A : pre op tumor leher
P : pasien dipuasakan semenjak kemarin malam.
IVFD RL 20 tpm

Follow Up
Tanggal 29 Mei 2013

TD : 120/80
N : 80
S : 360C
R : 20

S : Setelah operasi pasien merasa keadaannya lumayan membaik. Pusing (+), mual
(-), muntah (-). Kaki masih terasa kesemutan tapi sudah tidak terlalu sakit.
O : KU : Sehat
KS : CM
Status Lokalis : Regio Coli Sinistra
I : tidak tampak rembasan darah dari luar verband
P : nyeri tekan (-)
A : Post OP extirpasi tumor leher hari 1
P : IVFD RL 20 tpm,
Ketorolac 3x1
Pelastin 2x1

Diagnosis Kerja
Tumor Leher
Diagnosis Banding
(-)
Penatalaksanaan
Pre OP tanggal 27 mei 2013 : diPuasakan mulai malam hari.
IVFD RL 20 tpm
Pelastin 2x1
Ketorolac 3x1
Prognosis
Quo ad vitam: bonam
Quo ad fungsionam: Bonam.

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Leher

OTOT-OTOT LEHER BAGIAN DEPAN


Otot-otot di bagian ventral leher terdiri dari :
A.M. Digastricus
B.Mm infrahyoid
Terdiri dari :
1. M. Sterno hyoid
2. M. Omohyoid
3. M. Sternothyroid
4. M. Thyrohyoid

Jaringan di leher dibungkus oleh 3


fasia, yaitu:
Fasia koli superfisialis
Fasia koli media
Fasia koli profunda

VASKULARISASI DAERAH LEHER


A. carotis comunis dibagi dua menjadi a. carotis
interna dan a. carotis eksterna.
A. meningeal cabang a. carotis eksterna dan a.
opthalmica cabang arteri carotis interna.

Tumor Colli
Definisi
Suatu massa yg terjadi karena kongenital maupun
didapat yang timbul di segitiga anterior atau posterior
leher diantara klavikula pada bagian inferior dan
mandibula serta dasar tengkorak pada bagian superior.
Pada 50% kasus benjolan pada leher berasal dari tiroid,
40% benjolan pada leher disebabkan oleh keganasan,
10% berasal dari peradangan atau kelainan kongenital.

PATOLOGI
Pembengkakan pada leher dapat dibagi
kedalam 3 golongan:
Kelainan kongenital
Kista dan fistel leher lateral dan median,
seperti hygroma colli cysticum, kista
dermoid.
Inflamasi atau peradangan
Neoplasma

TUMOR LEHER MEDIAL KISTIK


KISTA DUKTUS TIROGLOSUS
Benjolan kista duktus tiroglosus terdapat di sekitar os. Hyoid.
Gejala Klinik
Keluhan yang sering terjadi adalah adanya benjolan di tengah leher,
dapat di atas atau di bawah tulang hyoid. Benjolan membesar dan
tidak menimbulkan rasa tertekan di tempat timbulnya kista.
Konsistensi massa teraba kistik, berbatas tegas, bulat, mudah
digerakkan, tidak nyeri, warna sama dengan kulit sekitarnya dan
bergerak saat menelan atau menjulurkan lidah. Diameter kista
berkisar antara 2-4 cm, kadang-kadang lebih besar. Bila terinfeksi,
benjolan akan terasa nyeri. Pasien mengeluh nyeri saat menelan
dan kulit di atasnya berwarna merah.

TUMOR LEHER MEDIAL KISTIK


KISTA DERMOID
Kista teraba kenyal, berisi cairan seperti
minyak.

Tatalaksana
Penanganan kista dermoid ini berupa
ekstirpasi

TUMOR LEHER MEDIAL KISTIK

KISTA SEBASEA/ ATEROMA


ateroma ditemukan di daerah yang
mengandung banyak kelenjar sebacea.
Kadang terdapat multiple dalam berbagai
ukuran.
Tatalaksana
Penanganan dari kista ini berupa eksisi.

TUMOR LEHER MEDIAL SOLID


Tatalaksana
Kista ini tidak boleh di eksisi (operasi)
sebab dapat terjadi hipotiroidisme. Bila
ditemukan kista seperti ini dapat di
observasi terlebih dahulu, baru dapat
dilakukan eksisi.

TUMOR LEHER LATERAL KISTIK


Higroma Kistik
Higroma kistik dapat terjadi baik pada
anak laki-laki maupun anak perempuan
dengan frekuensi yang sama.
Tatalaksana
Eksisi total merupakan pilihan utama.

KISTA BRONCHIOGENIC
Kelainan brankiogen dapat berupa fistel,
kista, dan tulang rawan ektopik.
Tatalaksana
Kista dapat langsung di ekstirpasi.

NEOPLASMA
Neoplasma dapat juga tumor jinak atau
ganas, sedangkan yang ganas dapat
primer atau sekunder (metastatik).

NEOPLASMA PRIMER JINAK


Berbagai macam tumor jinak terdapat di
laring, termasuk polip. Tumor jinak yang
paling banyak dijumpai ialah papiloma. Ini
dapat terjadi pada anak, penyanyi, dan
pengajar karena salah guna suara.

Limfoma Non Hodgkin

Limfoma Non-Hodgkin (NHL) adalah Bentuk keganasan


yang menyerang sel Limfosit. Mengenai sel T, sel B dan
sel NK.

MANIFESTASI
KLINIS
Timbul
massa bernodul yang
cepat membesar, terutama di
daerah leher atau abdomen

Gejala ikutan berupa


B-Symptom

PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH LENGKAP : LDH, ASAM URAT.
CT- SCAN SESUAI LOKASI LIMFOMA : LEHER, ABDOMEN,
DADA.
BIOPSI EKSISIONAL PATOLOGI : UKURAN LIMFOSIT BESAR
DENGAN INTI LEBIH DUA KALI INTI LIMFOSIT NORMAL,
SITOPLASMA BASOFILIK.

THERAPHY
KEMOTERAPI

KARSINOMA KELENJAR TIROID


Karsinoma tiroid agak jarang di dapat yaitu
sekitar 3-5% dari semua tumor maligna.
Karsinoma torid didapat pada segala usia
dengan puncak pada usia muda (7-20 tahun)
dan usia setengah baya (40-60 tahun). Insidens
pada pria adalah sekitar 3/100.000/tahun dan
wanita
sekitar
8/100.000/tahun.
Radiasi
merupakan salah satu faktor resiko yang
bermakna.

Patologi

Adenokarsinoma Papilare
Adenokarsinoma papiler adalah jenis keganasan tiroid
yang paling sering di temukan (50-60%). Pada
anamnesis di temukan keluhan tentang adanya benjolan
pada leher bagian depan
Penanganan
Pengobatan dengan radioaktif tidak memberi hasil
karena adenokarsinoma pepilare pada umumnya tidak
menyerap yodium.

Adenokarsinoma folikuler
Adenokarsinoma folikuler meliputi sekitar 25%
keganasan tiroid dan didapat terutama pada
wanita setengah baya. Kadang ditemukan tumor
soliter besar di tulang seperti di tengkorak dan
humerus.

Penanganan
Dilakukan dengan cara tiroidektomi total.

Adenokarsinoma meduler
Tumor adenokarsinoma meduler berbatas tegas
dan keras pada peraabaan. Tumor ini terutama
terdapat pada usia di atas 40 tahun tetapi juga
di temukan pada usia yang lebih muda bahkan
pada anak, dan biasanya disertai gangguan
endokrin lainnya.

Tatalaksana
Penanggulangan tumor ini adalah tiroidektomi
total.

Adenokarsinoma anaplastik

Adenokarsinoma anaplastik jarang ditemukan


dibandingkan dengan karsinoma berdeferensi baik, yaitu
sekitar 20%. Tumor ini sangat ganas, terdapat terutama
pada usia tua, dan lebih banyak pada wanita. Sebagian
tumor terjadi pada struma nodosa lama yang kemudian
membesar dengan cepat.
Tatalaksana
Pembedahan biasanya sudah tidak memungkinkan lagi,
sehingga hanya dapat dilakukan biopsi insisi untuk
mengetahui jenis karsinoma. Satu-satunya terapi yang
bisa diberikan adalah radiasi ekstern.

DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik

Inspeksi
Adanya benjolan di leher depan atau lateral
Bila terlihat sesak, waspada adanya penekanan pada trakea

Palpasi
Benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka pada waktu menelan akan ikut
ke atas.
Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan
konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis
patologi anatominya tetapi biasanya massa yang merupakan suatu
karsinoma berukuran >4 cm dengan konsistensi keras dan tidak bisa
digerakkan dari dasarnya.

Bila kelenjar besar sekali tetapi belum terlihat gejala


sesak napas, kita bisa tetap curiga ada tidaknya
penekanan pada trakhea, caranya dengan menekan
lobus lateral kelenjar maka akan timbul stridor akibat
penekanan pada trakea.

Perlu diketahui juga ada tidaknya pembesaran KGB


regional secara lengkap.
Dicari juga ada tidaknya benjolan pada tulang belakang,
clavicula, sternum serta tempat metastase jauh lainnya
di paru, hati, ginjal dan otak.

Pemeriksaan penunjang
1.Laboratorium
2.Radiologi
3.Ultrasonografi
4.Pemeriksaan histopatologi

PENATALAKSANAAN
EKSTIRPASI
tindakan pengangkatan seluruh massa
tumor beserta kapsulnya.

Teknik
Bersihkan daerah operasi (daerah kulit di atas kista)
Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrasi) pada daerah operasi
Eksisi kulit di atas kista berbentuk bulat telur (elips) runcing
dengan arah sesuai garis lipatan kulit. Panjang dibuat lebih dari
ukuran benjolan yang teraba dan lebar kulit yang dieksisi garis
tengah kista tersebut.
Gunakan gunting tumpul untuk melepaskan jaringan subkutan
yang meliputi kista, pisahkan seluruh dinding kista dari kulit.
Usahakan kista tidak pecah agar dapat diangkat. Bila kista telah
pecah keluarkan isi kista dan dinding kista. Jepit dinding kista
dengan klem dan gunting untuk memisahkannya dengan
jaringan kulit.
Jahit rongga bekas kista dengan jahitan subkutaneus
Jahit dan tutup luka operasi

PROGNOSIS
Angka bertahan hidup selama lima tahun pasien tumor
jinak biasanya mencapai 100%. Untuk tumor ganas,
angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah sekitar
70% hingga 90% untuk tumor tahap dini, dan 20%
hingga 30% untuk tumor tahap lanjut.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai