Anda di halaman 1dari 3

Disiplin memiliki peran yang sangat penting dalam hal menentukan

kesuksesan seseorang. Disiplinlah yang membuat pelajar giat belajar


hingga menjadi sang juara, membuat pemain sepak bola berlatih
dengan gigih hingga menjadi pemain hebat, dan juga membuat orang
yang biasa menjadi luar biasa. Jika berbicara tentang kedisiplinan
maka kita akan teringat dengan Jepang. Jepang tidak hanya dikenal
karena sakuranya yang amat mempesona tetapi juga karena
masyarakatnya yang sangat disiplin. Kedisiplinan masyarakatnya
inilah yang mampu membuat jepang begitu cepat bangkit dari
keterpurukannya. Seperti kita ketahui, pada akhir perang Dunia II,
perekonomian Jepang hancur. Kota Hiroshima dan Nagasaki menjadi
puing. Namun dalam kurun waktu yang kurang dari 40 tahun Jepang
mampu menjadi negara adidaya dalam perindustrian dan perdagangan.
Tentu hal ini bukan suatu keajaiban, untuk bisa sampai di titik itu ada
harga yang harus dibayar mahal oleh jepang lewat kedisiplinan yang
sangat ketat dan juga semangat yang luar biasa.
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) terhadap peraturan (tata tertib
dsb). Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi
tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha untuk menanamkan
nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk
menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah
pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman dimana hal ini
bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain. Konsep
disiplin sebenarnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
konsep waktu dan kerja, hiburan dan istirahat, serta konsep
perorangan.

Tingkatan

kedisiplinan

kedisiplinan masyarakat sekitar juga.

tergantung

pada

tingkat

Bagaimana meningkatkan

disiplin tergantung bagaimana kita sebagai individu, pemerintah,


lembaga, dan lain-lain mensosialisasikannya dengan cara memberi
contoh dalam tindakan-tindakan dan mengingatkan secara langsung

serta dengan memberi penjelasan-penjelasan yang relevan atau


berguna. Hampir setiap orang yang pernah pergi ke Jepang
mengatakan bahwa masyarakat Jepang sangat disiplin. Bangsa Jepang
dengan kedisiplinannya mengenal semangat bushido yang telah
diterapkan

beratus-tahun

yang

lalu

oleh

masyarakat

Jepang.

Kedisiplinan masyarakat Jepang sendiri tidak serta merta lahir begitu


saja. Tentunya ada proses yang mereka jalani hingga terbentuk pribadi
yang disiplin. ada banyak pendapat tentang awal mula kedisiplinan
orang Jepang. Ada yang berpendapat bahwa kedisiplinan orang Jepang
berasal dari budaya bercocok tanam padi. Negeri tempat terbitnya
matahari ini memiliki empat musim dalam setahunnya, sehingga
mereka hanya bisa panen padi sekali dalam setahun. Kondisi yang
seperti ini memaksa petani Jepang jaman dahulu untuk berdisiplin
dalam bekerja supaya mereka bisa memanen padi pada waktu dan
musim yang tepat. Bila gagal panen mereka tidak bisa makan nasi
dalam setahun. Kebiasaan berdisiplin yang bertahun-tahun mereka
jalani dalam bercocok tanam akhirnya menjadi kebudayaan bagi
masyarakat Jepang. selain itu ada pula yang mengatakan bahwa sejak
jaman dahulu masyarakat Jepang sudah menjalankan disiplin bahkan
sampai mendarah daging. Hal itu dikarenakan mereka sudah terbiasa
berpegang pada pedoman hidup Bushido, yaitu semacam "kode etik
kehidupan" warisan nenek moyang mereka, jauh sebelum Perang
Dunia meletus. Secara singkat ada 8 butir etika hidup berdasarkan
paham Bushido, yaitu: Gi (integritas), Yu (Keberanian), Jin (Kasih
Sayang/Kemurahan

Hati),

Rei

(Menghormati),

Makoto/Shin

(Kejujuran dan Keikhlasan), Meiyo (Kehormatan), Chugo (Loyal) dan


Tei (Menghormati Orangtua). Sedangkan menurut Kato, disiplin
masyarakat Jepang lahir Pasca perang dunia II yaitu ketika Jepang
kalah dalam peperangan. Akibat kekalahan itu masyarakat menyadari
bahwa tidak ada jalan untuk bangkit kecuali mereka harus berdisiplin
waktu dan berdisiplin kerja. Mereka ingin dalam waktu sesingkat

mungkin bisa bangkit dari keterpurukan akibat kalah perang. Pada


akhirnya kenyataan membuktikan bahwa bangsa Jepang memang
unggul. Hanya dalam waktu 1 tahun sejak Jepang porak poranda akibat
bom atom, pada tahun 1946, sebuah perusahaan berbasis teknologi
didirikan di Jepang oleh Akio Morita beserta co-foundernya Masaru
Ibuka. Perusahaan itu tidak lain dari yang kita kenal sekarang sebagai
Sony Corporation. Perlahan tapi pasti Jepang terus bangkit dan
menunjukkan kemajuaan dalam segala bidang. Dan tidak bisa
dipungkiri kalau Negeri sakura kini telah menjadi salah satu macan
Asia yang sering membuat Negara Barat ternganga. Kemajuan yang
dicapainya tidak lantas membuat mereka lenga meskipun sekarang
Jepang sudah menjadi leading inovation country in the world. Konsep
kedisiplinan telah berhasil ditanamkan dan dikawal dengan ketat agar
senantiasa terwariskan dengan baik. Hingga saat ini kita bisa lihat
bagaimana kemajuan Negara sakura di berbagai bidang berkat
kedisiplinan yang luar biasa dari masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai