Anda di halaman 1dari 112

ANALISA RANGKAIAN

Jumat, 07 Nopember 2014

ANALISA RANGKAIAN
Pada sub bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada
Rangkaian Listrik dengan menggunakan suatu teorema tertentu.
Ada beberapa teorema yang dibahas pada sub bab ini , yaitu :
1. Teorema Superposisi
2. Teorema Substitusi
3. Teorema Thevenin
4. Teorema Norton
5. Teorema Transformasi Sumber
6. Teorema Transfer Daya Maksimum

1. TEOREMA SUPERPOSISI

TEOREMA SUPERPOSISI
Jika ada sejumlah sumber tegangan atau arus dalam
suatu rangkaian yang masing-masing sumber bebas
dari pengaruh sumber yang lain.

Jumat, 07 Nopember 2014

Ada 4 prosedur perhitungan superposisi :


1.
I1

I2
I

Salah satu sumber dibuang,


rangkaian terbuka. Sehingga
dapat dihitung R internal.

4.4 16
2
44 8
2 6 8 Ohm
4 // 4

I1

I2
I

I
'

12 Volt
1,5 A
8

I MASUK titik B

2. Arus pada R dan sumber


tegangan V yang dibuang,
dapat dihitung.
Jumat, 07 Nopember 2014

I KELUAR titik B

I1' I 2' I ' 2I '


1,5 A 2I '
I ' I 2' 0,75 A

Ada 4 prosedur perhitungan superposisi (Contd.):


I1

I2
I

I 2''
4.

6 Volt

0,94 A
6,4

3. Proses dapat diulang lagi


dengan sumber lain.

6.4 24
6 // 4

2,4
6 4 10
2,4 4 6,4 Ohm
6
4
''
''
I1 0,94. 0,38 A I 0,94. 0,56 A
10
10

Jumlah arus secara aljabar akan memberikan nilai yang valid.


Kombinasi kedua gambar yang terhubung buka :

I1 I1' I1" 1,5 - 0,38 1,12 A

I I ' I " 0,75 0,56 1,31 A

I 2 I 2' I 2" 0,75 - 0,94 0,19 A


Jumat, 07 Nopember 2014

Teorema Superposisi (Contd.)


Teorema superposisi ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat
linier. Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan
yang muncul akan memenuhi
jika y = kx, k = konstanta dan x = variabel.
Pada setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber
tegangan/ sumber arus dapat dihitung dengan cara :
Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap
sumber independent/ bebas yang bekerja sendiri, dengan semua
sumber tegangan/ arus independent/ bebas lainnya diganti
dengan tahanan dalamnya.
Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber
bebas maka dengan teorema superposisi sama dengan n buah
keadaan rangkaian yang dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan
tersebut akan dijumlahkan.

Teorema Superposisi (Contd.)


Jika terdapat beberapa buah sumber tak bebas maka tetap saja
teorema superposisi menghitung untuk n buah keadaan dari n buah
sumber yang bebasnya.
Rangkaian linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang
mempunyai sumber independent atau sumber bebas, sumber
dependent / sumber tak bebas linier (sumber dependent arus/
tegangan sebanding dengan pangkat satu dari tegangan/ arus lain,
atau sebanding dengan jumlah pangkat satu besaran-besaran
tersebut) dan elemen resistor ( R ), induktor ( L ), dan kapasitor ( C ).

Analisa rangkaian dengan teorema superposisi


Rangkaian berikut ini dapat dianalisa dengan mengkondisikan sumber tegangan
aktif/bekerja sehingga sumber arusnya menjadi tidak aktif (diganti dengan tahanan
dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit). Oleh sebab itu arus i dalam
kondisi sumber arus OC yang mengalir di R10 dapat ditentukan.

Kemudian dengan mengkondisikan sumber arus aktif/bekerja maka sumber tegangan


tidak aktif (diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit).
Disini arus i dalam kondisi sumber tegangan SC yang mengalir di R10 dapat ditentukan
juga. Akhirnya dengan penjumlahan aljabar kedua kondisi tersebut maka arus total akan
diperoleh.

Contoh 1:
Hitunglah arus I yang melewati R3
dan potensial V yang terukur pada
hambatan tersebut

Jumat, 07 Nopember 2014

10

Contoh 2:
Tentukan I0 dengan menggunakan superposisi

(-0.4706 A)
11

Contoh 3:
Tentukan vx dengan menggunakan superposisi

(12.5 V)
12

2. TEOREMA SUBSTITUSI

13

Teorema Substitusi
Pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus
yang mengalir (sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut
dapat digantikan dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai
nilai yang sama saat arus tersebut melalui komponen pasif
tersebut.
Jika pada komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R,
maka sumber tegangan penggantinya bernilai Vs = i.R dengan
tahanan dalam dari sumber tegangan tersebut samadengan nol.

Analisa rangkaian dengan teorema substitusi


Rangkaian berikut dapat dianalisa dengan teorema substitusi untuk menentukan arus
yang mengalir pada resistor 2.

Harus diingat bahwa elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir
(sebesar i) maka pada elemen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber
tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melaluinya.
Kemudian untuk mendapatkan hasil akhirnya analisa dapat dilakukan dengan analisis
mesh atau arus loop.

3. TEOREMA THEVENIN

16

Dalil2 Thevenin dan Norton : digunakan untuk penyerderhanaan


rangkaian

Thevenin

Norton

17

Dalil2 Thevenin dan Norton


Dalil2 Thevenin dan Norton sering digunakan utk
penyederhanaan rangk. Perhatikan rangk N dg 2 terminal yg
menghubungkannya ke rangk N* sbb :

Analisis sistem ini akan menghasilkan suatu set persamaan


dlm bentuk pers linier : aV+bI-c = 0, dg a, b dan c independen
thd V dan I.
18

Terdapat 2 kasus :
Kasus 1 : Jika a 0, kita dpt menyatakan V dlm I :
V = -bI/a + c/a = -RTI + VT
Kasus 2 : Jika b 0, kita dpt menyatakan I dlm V :
I = -aV/b + c/b = -V/RN + IN
Utk kasus 1, kita dpt menemukan sebuah rangkaian yg
memberikan pers linier : V = -RTI + VT. Rumus ini
menyatakan hub seri antara tahanan RT dg sumber teg VT
sbb :
19

Karena rangkaian ini memiliki sifat yg sama dg sifat rangk


N dari sudut pandang N*, maka biasa disebut rangk
setara utk rangk N.
Hasil ini disebut dalil Thevenin : setiap rangk berterminal
2 yg memp tahanan2 linier, sumber2 linier dpt
direpresentasikan dg kombinasi seri antara sebuah
tahanan dg sumber teg independen.
20

Rangkaian Setara Thevenin


Beberapa sumber tegangan dan beberapa hambatan, diganti
dengan sebuah sumber tegangan tetap (tegangan Thevenin,
ETH) atau suatu gaya gerak listrik (ggl) dan suatu hambatan
seri (hambatan Thevenin, RTH ) dengan ggl tersebut.
Dengan teorema ini, rangkaian yang sangat kompleks dapat
disederhanakan dengan sumber tegangan ideal terhubung
seri dengan hambatan thevenin

Jumat, 07 Nopember 2014

21

Rangkaian ekivalen Thevenin


VTH dan RTH
terhubung seri

RTH
VTH

RL

VTH = Voc (open-circuit voltage)


RTH = R ekivalen (R total) dalam rangkaian

Contoh

Prosedur :
1. RL terhubung singkat

2. Titik AB terbuka, hitung VOC


VA VC ;
VCD VAB VOC I . R 2

D
I

Vth
atau
VOC

E
r R1 R 2

24 volt

1, 5 A

1 3 12

VOC 1, 5.12 18 volt Vth


Jumat, 07 Nopember 2014

23

Jika diberi beban (RL) seperti gambar di bawah :

Terlihat dari rumusan di atas,


bahwa jatuh tegangan terjadi oleh
adanya arus beban pada RL
VO E IR V
sebesar ILRL
th
th
o, o

Mengukur Eth dan Rth


Suatu pengukuran yang sekaligus menentukan Eth dan Rth
adalah dari lengkung pembebanan. Yaitu membuat grafik
yang menunjukkan hubungan antara VO dengan arus
V
beban IL. V E 12
R
Kemiringan =
O

O,O

th

I L

10

Vo

6
4
2

V
O
L Maks R
L

0
0

Jumat, 07 Nopember 2014

6
iL

10

12

24

Teorema Thevenin
6

4
RL

42V

Rangkaian ekivalen
VTH

10V

RTH
RL

Teorema Thevenin
Rangkaian dengan beban

VTh
IL
RTh RL
26

RL
VL RL I L
VTh
RTh RL

Contoh :
Tentukan rangkaian ekivalen Thevenin dan arus yang melalui
RL = 1

2
10V

10
3

RL
2

Tentukan VTH

10V

6V

6V
2

10
3

10V

0V

0V

VTH

10 6V
23

0V

Tentukan RTH
2

10
3

10V

RTH 10 2 || 3 2
Sumber terhubung singkat
2

10
3

23
10
2
23
13.2
RTH

Rangkaian ekivalen Thevenin

13.2
RL

6V

Arus yang melalui RL = 1 adalah :

6
0.423A
13.2 1

Contoh :
Tentukan rangkaian ekivalen Thevenin

2
1A

10
3

RL
2

Tentukan VTH

5V
2
1A

3V

3V
10
3
2

0V

0V

VTH 1 3 3V

0V

Tentukan RTH
2
1A

10
3
2

Sumber arus terhubung buka

RTH 10 3 2
15

10
3

RTH
2

Rangkaian ekivalen Thevenin

15
3V

RL

Contoh: Rangkaian Jembatan


Rangkaian ekivalen Thevenin

R1=2K

R3=4K
RL=1K

10V

+
R2=8K

R4=2K

Tentukan VTH
10V
R1=2K

10V

R3=4K

8V

2V
R2=8K

R4=1K

0V
VTH = 8-2 = 6V

Tentukan RTH
R1=2K

R3=4K

RTH
R2=8K

R1=2K

R3=4K

R2=8K

R4=1K

R4=1K

R1=2K

R3=4K

R2=8K

R4=1K

R1=2K

R3=4K

R2=8K

R4=1K

RTH 2 K || 8K 4 K || 1K
1.6 K 0.8K 2.4 K

Rangkaian ekivalen Thevenin

2.4K
6V

RL

Contoh Thevenin :
Tentukan ekivalen Thevenin pada terminal a-b

(RTh=6, VTh=20 V)
40

Latihan Thevenin
Tentukan ekivalen Thevenin pada terminal a-b

(RTh=0.44, VTh=5.33 V)
41

4. TEOREMA NORTON

42

Utk kasus 2, kita dpt menemukan sebuah rangk yg


memberikan pers linier : I = -V/RN + IN. Rumus ini
menyatakan hub pararel antara tahanan RN dg sumber
arus IN sbb :

43

Karena rangkaian ini memiliki sifat yg sama dg sifat rangk


N dari sudut pandang N*, maka biasa disebut rangk
setara utk rangk N.
Hasil ini disebut dalil Norton : setiap rangk berterminal 2
yg memp tahanan2 linier, sumber2 linier dpt
direpresentasikan dg kombinasi pararel antara sebuah
tahanan dg sumber arus independen.

44

Rangkaian Setara Norton


Jika RO >>RL , maka (arus tetap).
Nilai VO akan berubah jika nilai RL
juga berubah dimana VO I L.RL
Suatu sumber arus akan bernilai
tetap jika RO
Setiap rangkaian yang terdiri dari
beberapa sumber tegangan dan
beberapa hambatan, dapat diganti

Jumat, 07 Nopember 2014

dengan sebuah sumber arus


tetap (disebut sumber arus
Norton, IN) dan sebuah
hambatan (disebut hambatan
Norton, RO) paralel dengan IN. 45

Apa hubungan antara IN dengan Eth ?

RN RTH
IO, S I N

Jumat, 07 Nopember 2014

ETH
RO

46

Teorema Norton

RN RTh

47

Teorema Norton
Cari arus Norton IN ?

I N isc
VTh
IN
RTh

48

Ekivalen Tevenin dan Norton

VTh voc
I N isc
voc VTh
RTh

RN
isc
IN

49

Rangkaian Ekivalen Norton

IN

RN

RL

IN= ISC (short circuit current)


RN = RTH R ekivalen (Rtotal) dalam rangkaian

Contoh :
Tentukan rangkaian ekivalen Norton dan arus yang
melalui RL jika RL = 1

2
10V

10
3

RL
2

Tentukan IN
2
10V

10
3

Isc
2

3 12
4.4
Tentukan R total 2 3 || (10 2) 2
3 12
Tentukan I total

V 10
I
2.27 A
R 4.4

I SC
Pembagi arus

2.27 0.45 A
3 12

Tentukan Rn
2

10
3

10V

RTH 10 2 || 3 2
Sumber tegangan terhubung singkat
2

10
3

23
10
2
23
13.2
RTH

Rangkaian ekivalen Norton

0.45

13.2

RL

Arus yang melalui RL = 1 adalah

13.2
0.45 0.418 A
13.2 1

Hubungan antara Rangkaian


Thevenin dan Norton
RTH RN
I

VTH I N RTH

ISC

Kemiringan = - 1/RTH

VOC

Rangkaian ekivalen Norton

Rangkaian ekivalen Thevenin

13.2
RL

6V

RTH RN
VTH I N RTH

0.45

13.2

RL

Nilai R sama

6 0.4513.2

Contoh :
Tentukan Rangkaian ekivalen norton

2
1A

10
3

RL
2

Tentukan IN
2
1A

10
3

Isc
2

Pembagi arus

I SC

1 0.2 A
3 12

Tentukan RTH
2
1A

10
3
2

Sumber arus terhubung buka

RTH 10 3 2
15

10
3

RTH
2

Rangkaian ekivalen Norton

0.2

15

RL

Rangkaian ekivalen Norton

Rangkaian ekivalen Thevenin

15

0.2

15

RL
3V

0.2 x 15 = 3

RL

Rangkaian ekivalen dengan


sumber yang tidak bebas
Kita tidak dapat mencari RTH dalam suatu rangkaian
Dengan sumber yang tidak bebas menggunakan
metoda resistansi total

Tapi kita dapat memakai

RTH

VOC

I SC

Contoh :
250

1V

2K

4K

+
Vx
-

80
+ 100Vx

+
RL
-

Tentukan Rangkaian ekivalen Thevenin dan Norton ?

Tentukan Voc
1V

HTK
loop1
HTK
loop2

250

I1

2K

4K

+
Vx
-

80

I2

+ 100Vx

1 250I1 4000( I1 I 2) 0
4250I1 4000I 2 1

4000 ( I 2 I1) 2000 I 2 80 I 2 100 Vx 0


Vx 4000 ( I1 I 2)
404000 I1 406080 I 2 0

250

1V

I1

2K

4K

+
Vx
-

80

I2
+ 100Vx

Penyelesaian persamaan

I1 = 3.697mA I2 = 3.678mA

VOC 80I 2 100Vx 80I 2 400000( I1 I 2)


80(3.678mA) 400000(3.697 3.678)
7.3V

Tentukan Isc
1V

HTK
loop1
HTK
loop2

250

I1

2K

4K

+
Vx
-

80

I2

I3

Isc

100Vx

1 250I1 4000( I1 I 2) 0
4250I1 4000I 2 1

4000 ( I 2 I1) 2000 I 2 80 ( I 2 I 3) 100 Vx 0


Vx 4000 ( I 1 I 2)
404000 I1 406080 I 2 80 I 3 0

HTK 80( I 3 I 2) 100Vx 0


loop3 400000I1 400080I 2 80I 3 0

Tentukan Isc

1V

250

I1

2K

4K

+
Vx
-

80

I2

I3

+ 100Vx

I1 = 0.632mA
I2 = 0.421mA
I3 = -1.052 A
Isc = I3 = -1.052 A

Isc

RTH

VOC
7.28

6.94
I SC 1.052
Rangkaian ekivalen Norton

Rangkaian ekivalen Thevenin


6.94
-7.28V

RL

-1.052

6.94

RL

Contoh Norton :
Tentukan ekivalen Norton pada terminal a-b

(RN=5, IN=7 A)
69

Latihan Norton :
Tentukan ekivalen Norton pada terminal a-b

(RN=1, IN=10 A)
70

Penentuan rangkaian setara Thevenin dan Norton


Prosedur formal
Masalah pd penentuan rangk2 setara Thevenin dan
Norton adalah mencari VT, RT, IN dan RN. Karena V = -RTI +
VT, maka kita menentukan VT dg mengukur teg terminal V
dg I = 0.
Ini sama seperti pengukuran
teg V rangkaian-terbuka.

71

Demikian pula karena I = -V/RN + IN, maka kita dpt


menentukan IN dg mengukur arus I dg V = 0.
Ini sama dg pengukuran arus
I hub-singkat .
IN = iS/C.

Kita tuliskan lagi pers utk pengukuran rangk-terbuka dan


hub-singkat : -vO/C/RN+IN=0 & -RTiS/C+VT=0.
Karena VT=vO/C & IN=iS/C, maka RN=RT=vO/C/iS/C.
72

Jadi prosedur penentuan rangk2 setara Thevenin &


Norton :
Cari teg rangk-terbuka vO/C,
Cari arus hub-singkat iS/C,
Nilai2 RT & VT diberikan oleh : RT=vO/C/iS/C, VT=vO/C,
Nilai2 RN & IN diberikan oleh : RN=vO/C/iS/C, IN=iS/C.

Jadi bila rangk setara Thevenin telah ditemukan, maka


kita dpt menyelesaikan rangk setara Norton, dan
sebaliknya. Pers2 yg digunakan :
IN = VT/RT, VT = INRN, dan RN = RT.

73

Contoh : Mencari rangk setara Thevenin & Norton

Dari rumus pembagian teg : vO/C=2x1/(1+1)= 1V.


Dari rumus pembagian arus : iS/C=2/(1+)x= 2/3A.
Jadi : VT = vO/C = 1V dan IN = iS/C = 2/3A.
RT = RN = vO/C / iS/C = 3/2 Ohm.
74

Rangkaian setaranya diberikan sbb :

75

Pertukaran berurutan rangk Thevenin & Norton


Penyederhanaan rangk dpt dilakukan dg dalil2 Thevenin
& Norton. Bila bag rangk yg cocok diisola-si diganti dg
rangk Thevenin, maka sebuah simpul dpt dihilangkan.
Demikian pula bila bag rangk yg cocok diisolasi diganti dg
rangk Norton, maka sebuah simpul dpt dihilangkan.
Contoh :

76

Isolasi bag kiri dan ganti dg rangk Thevenin, maka :

Tahanan 0,5 diseri dg 2 , lalu konversikan menjadi


rangkaian Norton. Maka diperoleh :
77

Sumber arus 1 A dan 2/5 A digabung, maka diperoleh :

78

Konversikan ke rangk Thevenin dan gabungkan dg


sumber 3 V, maka diperoleh :
79

80

Resistansi setara berdasarkan inspeksi


Kadang2 kita hanya perlu mencari RT atau RN saja, tetapi
VT dan IN tdk diperlukan.
Caranya :
menghubung-singkatkan semua sumber teg dan
merangkai-terbukakan semua sumber arus sehingga yg
tersisa rangk resistif. Maka RT dan RN adalah sama dg
resistansi setara dilihat dari terminal2.
Contohnya lihat rangk berikut :

81

Hubung-singkatkan sumber teg dan buka sumber arus


dari gbr a, maka diperoleh gbr b.

Resistansi setara gbr b adalah : 1+1/(1+1) = 1 .


Jadi RT = RN = 1 .
82

Bila diinginkan juga menghitung IN dan VT, maka kita lihat


bentuk rangk hampir sama spt contoh terdahulu hanya
ditambahkan sumber arus 3 A.
Pd contoh tsb kita dptkan iS/C = 2/3 A.
Dg memperhitungkan arah arus yg berlawanan, maka iS/C
= 2/3 3 = -7/3 A.
Jadi IN = iS/C = -7/3 A.
VT = RNIN = 1,5x(-7/3) = -3,5 A
Jadi rangk setara Thevenin dan Nortonnya :

83

84

Contoh : Diberikan rangk spt pd gbr berikut


Carilah arus pd R5 !
Cari rangk-terbuka
melintasi A & B dg
menyingkirkan R5.
vO/S = V{R4/(R1+R4)R3/(R2+R3) = VT.
Resistansi setara RT :
(R1//R4)+(R2//R3) =
(G1+G2+G3+G4)/
{(G1+G4)(G2+G3)}
85

Rangk setara diperlihatkan pd gbr berikut :

Jadi arus pd R5 = VT/(RT+R5)

86

5. TEOREMA TRANSFORMASI SUMBER

87

Teorema Transformasi Sumber


Sumber tegangan yang dihubungserikan dengan resistansi
dapat diganti dengan sumber arus yang dihubungparalelkan
dengan resistansi yang sama atau sebaliknya.
Teorema ini berguna untuk menyederhanakan rangkaian
dengan multi sumber tegangan atau multi sumber arus
menjadi satu sumber pengganti (Teorema Millman)

Langkah-langkah analisa
Ubah semua sumber tegangan ke sumber arus

Jumlahkan semua sumber arus paralel dan tahanan paralel


it

V1 V2 V3

R1 R2 R3

1
1
1
1

Rt R1 R2 R3

Konversikan hasil akhir sumber arus ke sumber tegangan

Vek it .Rt
Rek Rt

Sumber tegangan secara praktis

vL vs Rs iL

voc vs
iLsc

vs

Rs

Sumber arus secara praktis


vL
i L is
Rp
v Loc R p is
iLsc is

Secara praktis kedua sumber ekivalen


Arus kepalanya = +

RTH RN
VTH I N RTH

Contoh :
Gunakan transformasi sumber untuk mencari nilai Ix
1
1V

2
1A

Ix

2
1A

1V

Ix

2
1A

1A

Ix

2
1A

1A

Ix

2
2A

Ix

1
2V

2
3

2
2 1
IX
A
1 2 3 6 3

Ix

6. TRANSFER DAYA MAKSIMUM

97

TRANSFER DAYA MAKSIMUM

Daya maksimum : telah tertransferkan


terhadap beban ketika hambatan beban
sama dengan hambatan Thevenin (RL = RTh)

98

TRANSFER DAYA MAKSIMUM

RL RTh

99

pmax

2
Th

4 RTh

Contoh
Tentukan
a) Nilai RL saat terjadinya transfer daya maksimum
b) Nilai transfer daya maksimum

(RL=9, pmax=13.44 W)
100

Latihan
Tentukan
a) Nilai RL saat terjadinya transfer daya maksimum
b) Nilai transfer daya maksimum

(RL=4.22, pmax=2.901 W)
101

Buktikan

RTH
RL

VTH

P I RL

VTH
I
RTH RL

dan

2
VTH
VTH RL
RL
P
2
R

R
(
R

R
)
L
TH
L
TH

dP ( RTH RL ) VTH VTH RL 2( RTH RL )

0
4
dRL
( RTH RL )
2

dP ( RTH RL ) 2VTH VTH RL 2( RTH RL )

0
4
dRL
( RTH RL )
2

( RTH RL ) VTH VTH RL 2( RTH RL )


2

( RTH RL ) 2 RL
RTH RL
Untuk transfer daya maksimum

Contoh
Carilah nilai RL untuk transfer daya maksimum dan cari daya nya

2
10V

10
3

RL
2

Rangkaian ekivalen Thevenin


13.2
6V

RL

RL seharusnya di set 13.2 untuk mendapatkan transfer daya maks


2
2
V
(
6
/
2
)
Daya maksimum :

0.68W
R
13 .2

Dalil transfer daya maksimum


Perhatikan rangk yg dinyatakan dg rangk Thevenin yg
ujung2-nya diberi tahanan RL spt gbr berikut :

Arus pd RL : I = VT/(RT+RL)
Daya pd RL : PL = I2RL = VT2RL/(RT+RL)2
106

PL adalah fungsi dari RL spt pd gbr berikut :


Pertanyaan menarik :
Brp daya maks pd RL
jika RL dpt di-ubah2 ?
Diferensiasikan PL thd
RL : dPL/dRL =
VT2{(RT-RL)/(RT+RL)3}
Daya maks bila
dPL/dRL = 0,
Jadi didptkan : RL = RT.
Hasil ini dikenal sbg dalil transfer daya maks, yg
107

Menyatakan bhw utk sumber yg tetap yg diberikan dg


tahanan internal RT, transfer daya maks terjadi ketika RL
sama dg RT yg diberikan.
Contoh : Misal diberikan VT = 10 V, RT = 100 dan kita
coba hitung daya pd RL bila RL divariasikan.
Kita gunakan rumus : PL = VT2RL/(RT+RL)2. Hasilnya

RL
()

PL
(W)

20

40

60

80 100 120 140

0,
0,
0,
0,
0,
0,
0,
139 204 234 247 250 248 243

Daya maks terjadi pd RL = 100 = RT.


108

Teorema Transfer Daya Maksimum


Teorema ini menyatakan bahwa :
Transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban
samadengan nilai resistansi sumber, baik dipasang seri dengan
sumber tegangan ataupun dipasang paralel dengan sumber arus.
Hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan rumus sebagai berikut :
PL VL .i i.RL .i i 2 .RL
dim ana :
i

Vg
R g RL

sehingga :
PL (

Vg
Rg RL

) 2 .RL

Dengan asumsi Vg dan Rg tetap, dan PL merupakan fungsi RL, maka


untuk mencari nilai maksimum PL adalah :
PL (

Vg
R g RL

) 2 .R L

Vg

( R g RL )

.R L V g ( R g R L ) 2 R L
2

dPL
2
V g ( R g R L ) 2 2( R g R L ) 3 R L
dRL

2 RL
1
0 Vg

2
3
(
R

R
)
(
R

R
)
g

L
g
L
R g RL
2
0 Vg
3
(
R

R
)
g

L
sehingga :
2

RL R g

Teorema transfer daya maksimum adalah daya maksimum yang


dikirimkan ketika beban RL sama dengan beban intern sumber Rg.
2
V
Maka didapatkan daya maksimumnya :
g
PLmax
4Rg

PEKERJAAN RUMAH 2
1.Buatlah rangkaian ekivalen Thevenin dari rangkaian d
bawah ini jika R =120 dan E = 6 volt ?
2.Hitunglah berapa jatuh tegangan
suatu rangkaian setara Thevenin
jika hambatan R1 dan R2 diberi
100 ohm dengan hambatan
beban 1 Kohm.
3.Buatlah rangkaian setara Thevenin untuk rangkaian di bawah ini. Hitung
tegangan keluaran bila diambil arus 3 mA. Berapa nilai hambatan beban RL
yang harus dipasang ?
4. Dari contoh soal pada
rangkaian ekivalen Thevenin
di atas, susunlah rangkaian
ekivalen Nortonnya. Dari
keduanya manakah yang lebih
baik ?
Jumat, 07 Nopember 2014

111

5.Tentukanlah rangkaian setara Norton

Jumat, 07 Nopember 2014

112

Anda mungkin juga menyukai