BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang
berlaku.
Sugiyono (2012:5) mendefinisikan metode penelitian sebagai berikut:
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survey yang
menurut Sugiono (2012:15) sebagai berikut:
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis.
Penelitian survey dilakukan untuk membuat generalisasi dari sebuah
pengamatan dan hasilnya lebih akurat jika menggunakan sampel yang
representatif.
Dari penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah suatu cara teknik atau mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat
data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan
menyusun karya ilmiah kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
35
dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data
yang diperoleh.
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah metode penelitian
deskriptif dan asosiatif.
Menurut Sugiono (2012:17), definisi metode deskriptif adalah sebagai
berikut:
Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel
yang lain.
Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk dapat mengetahui
pelaksanakan pemeriksaan internal atas penerimaan kas.
Sedangkan definisi metode asosiatif menurut Sugiono (2012:17) adalah:
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka
akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Dalam penelitian ini metode asosiatif digunakan untuk menganalisis
pelaksanaan pemeriksaan internal atas penerimaan kas dalam minimalisasi salah
saji pelaporan penerimaan negara bukan pajak.
3.2
3.2.1
Definisi Variabel
Definisi variabel menurut Sugiono (2012:58) adalah sebagai berikut:
36
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel-variabel yang
terkait dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2012:59) adalah sebagai berikut :
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini, variabel bebas (X) yaitu Pelaksanaan pemeriksaan
internal atas penerimaan kas.
2. Variabel Terikat (Dependen Variable)
Menurut Sugiono (2012:59) Variabel terkait merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini, variabel terikat (Y) yaitu Minimalisasi salah saji pelaporan
penerimaan negara bukan pajak.
3.2.2
Operasionalisasi Variabel
Untuk keperluan pengukuran dan pengujian, maka setiap variabel
37
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel (X)
Variabel
Pelaksanan
Audit
internal
Atas
Peneriman
Kas
(X)
Konsep Variabel
Pemeriksaan
internal atas
penerimaan kas
ditujukan untuk
memperoleh
keyakinan tentang
keandalan catatan
akuntansi yang
bersangkutan
dengan kas,
membuktikan
keberadaan kas
dan keterjadian
transaksi yang
berkaitan dengan
kas yang
dicantumkan di
neraca serta
membuktikan
kelengkapan
transaksi yang
dicatat dalam
catatan akuntansi
(Mulyadi:2008)
Dimensi
Pelaksanaan
Pemeriksaan
Internal Atas
Penerimaan Kas
1. Prosedur
audit awal
Indikator
Skala
Memeriksa
saldo kas di
neraca
Memeriksa
saldo kas di
buku besar
Ordinal
Ordinal
2. Prosedur
analitik
Pengujian
substantif
terhadap kas
3. Pengujian
terhadap
transaksi
4. Pengujian
terhadap
akun rinci
5. Verifikasi
kas di neraca
(Mulyadi:2008)
Ordinal
38
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel (Y)
Variabel
Minimalisasi
Salah Saji
Pelaporan
Penerimaan
Negara
Bukan Pajak
(Y)
Konsep Variabel
Indikator
Salah saji
Upaya
merupakan
meminimalisasi
kesalahan
Salah Saji
pencatatan
Pelaporan
akuntansi yang
Penerimaan
dapat
Negara Bukan
menyebabkan
Pajak
kesalahan pada
pelaporan
1. Membangun
keuangan. Salah
struktur
saji pada
pengendalian
pelaporan
intern yang
keuangan
baik
mengacu pada
pengertian bahwa
keputusan
pengguna laporan
keuangan akan
terpengaruh/terke 2. Meningkatkan
coh oleh ketidak
kultur
akuratan
organisasi
informasi yang
terjadi karena
salah saji
tersebut. sah.
(Alvin A Arens
2011:156)
Indikator
Lingkungan
pengendalian
Penaksiran risiko
Aktivitas
pengendalian
Informasi dan
komunikasi
Monitoring
Mengimplementasi
kan prinsip-prinsip
good corporate
governance
Mendorong kinerja
perusahaan bekerja
secara efesien
3. Mengefektif Auditor
kan fungsi
menggunakan
internal audit
keahlian jabatan
Auditor
(Sumber: Institute
memberikan saran
Of Internal
untuk
Auditors dalam
meminimalisasi
jurnal skripsi (Siti
salah saji laporan
Khairani tahun
penerimaan negara
2009)
bukan pajak
Skala
Ordinal
Ordinal
Ordinal
39
3.3
3.3.1
Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:389) populasi adalah :
Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Di dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah objek yang
berkaitan dengan auditor yang terdapat pada Balai Besar Logam dan Mesin
(BBLM) Jalan Sangkurian No 12 Bandung. Dimana, populasi yang diambil dalam
penelitian ini sebanyak 20 auditor internal yang terdiri dari 1 orang kepala auditor
dan 19 orang staff auditor
3.3.2
Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:116) menjelaskan bahwa Sampel adalah bagian
40
3.3.3
Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling
41
Berpengalaman
2.
Kompeten
Berwawasan luas
3.4
dua cara, yaitu penelitian lapangan (Field Research) dan studi kepustakaan
(Library Research). Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan
cara:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
a. Metode pengamatan (Observasi), yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang
sedang diteliti, diamati atau kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam
penulisan laporan ini, penulis mengadakan pengamatan langsung ke
Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM)
b. Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh
dengan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait dan
42
3.5
3.5.1
pengujian validitas isi dengan analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan antara
skor butir instrumen dengan skor total.
Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi item
total yang penulis kutip dari Ety Rochaety (2007:47) dengan rumus sebagai
berikut :
43
r xy =
Di mana :
3.5.2
terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama. Reliabilitas kuesioner
menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen yang cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur menunjukan ketepatan, kemantapan
suatu alat ukur yang baik, dalam hal ini kuesioner haruslah berisi pertanyaan-
44
3.6
3.6.1
Rancangan Analisis
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Data yang akan dianalisis
merupakan hasil data penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, kemudian
peneliti melakukan analisis untuk menarik kesimpulan.
Untuk menganalisis data digunakan metode statistik, karena merupakan
metode analisis data yang efisien dan efektif dalam suatu penelitian. Metode
statistik yang digunakan adalah metode yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan.
Untuk menilai X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan ratarata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini dapat dengan
menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan
45
jumlah responden. Rumus rata-rata (mean) yang dikutip dari Sudjana (2005:67)
adalah sebagai berikut :
Untuk variabel Peranan Pemeriksaan Internal Atas Penerimaan Kas (X)
rumusnya adalah :
Me =
n
Di mana :
Me = Mean (Rata-rata)
= Jumlah (sigma)
X i = Nilai X ke i sampai ke n
Y = Niali Y samapai ke n
n
= Jumlah responden
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
46
data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah
individu yang ada pada kelompok tersebut.
Setelah didapat rata-rata dari masing-masing variabel, kemudian
dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah
dan tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan tertinggi itu masing-masing
diambil dari banyaknya pernyataan dalam kuesioner dikalikan dengan skor
terendah yaitu 1 (satu) dan nilai tertinggi yaitu 5 (lima) dengan menggunakan
Skala Likert. Teknik Skala Likert dipergunakan dalam melakukan pengukuran atas
jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada responden penelitian dengan cara
memberikan skor pada setiap item jawaban.
Dalam penelitian ini skor untuk setiap jawaban dari pernyataan yang
diajukan kepada responden, penelitiaan ini akan mengacu pada pernyataan Sujana
(2005:68) yaitu :
Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat skor,
misalnya :
Tabel 3.3
Bobot nilai untuk jawaban kuesioner
Jawaban Responden
Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor
Setuju/sering/positif diberi skor
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor
Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor
Sumber : Sudjana (2005:69)
Pertayataan
Positif
Negatif
5
1
4
2
3
3
2
4
1
5
47
Kriteria
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-kadang
Seringkali
Selalu
48
(1 x 16) = 16, lalu diperoleh kelas interval sebesar (8016=68), maka 64 : 5 = 12,8
dibulatkan menjadi 13. Atas dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut maka
kriteria untuk menilai minimalisasi salah saji pelaporan penerimaan negara bukan
pajak (Variabel Y) penulis menentukan sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kriteria Minimalisasi Salah Saji Pelaporan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Nilai
16 - 27
28 - 40
41 - 53
54 - 66
67 - 80
3.6.2
Kriteria
Tidak Memadai
Kurang Memadai
Cukup Memadai
Memadai
Sangat Memadai
Pemeriksaan
Pajak.
artinya
Pelaksanaan
berpengaruh
2.
dalam
Pemeriksaan
Minimalisasi
Internal
Salah
Saji
49
Tingkat Hubungan
0,00 0,199
Sangat Rendah
0,20 0,399
Rendah
0,40 0,599
Sedang
0,60 0,799
Kuat
0,80 100
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012:250)
Pada penelitian ini digunakan analisis regresi untuk mengetahui adanya
peran antara variabel bebas dengan variabel terkait. Pengertian analisis regresi
menurut Jonathan Sarwono (2006:65) adalah sebagai berikut :
Analisis regresi adalah analisis yang meliputi metode-metode yang
digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel
tergantung yang dihasilkan adanya pengaruh satu atau lebih variabel
bebas.
Dalam penelitian ini digunakan regresi linier sederhana karena data-data
yang ada di dalam penelitian ini masih bersifat sederhana yaitu hanya ada satu
variabel dependen dan satu variabel independen. Pengertian regresi linier
sederhana menurut Jonathan Sarwono (2006:66) adalah sebagai berikut :
Regresi linier sederhana mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang
dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier yang melibatkan satu
variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai
variabel tergantung.
Penulis juga akan melakukan uji statistik analisis regresi untuk mengetahui
ada atau tidaknya peran antara variabel X terhadap variabel Y dengan
menggunakan rumus sebagaai berikut:
50
Y = a + bX
Keterangan :
Y=
a=
Konstanta
b=
Koefisien Regresi
X=
3.
signifikansinya. Hal ini dilakukan untuk membuat suatu rencana pengujian agar
diketahui batas-batas untuk menentukan pilihan antara hipotesis nol (Ho) dan
Hipotesis alternatif (Ha). Tarif signifikansi yang dipilih dan ditetapkan dalam
penelitian ini adalah 0,05. (a = 0,05) dengan tungkat kepercayaan sebesar 95%
angka ini dipilih karena dapat mewakili hubungan variabel yang diteliti dari dan
merupakan suatu taraf signifikansi yang sering digunakan dalam penelitian di
bidang ilmu sosial.
Untuk lebih meyakinkan bahwa variabel-variabel tersebut berkolerasi atau tidak
maka pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan menggunakan rumus
korelasi sebagai berikut :
t=
n= 2
1 r2
51
Keterangan:
r
= Korelasi
= Banyaknya sampel
Keterangan:
R
= Jumlah Sampel
dk
4.
52
hitung
> t
tabel,
Ha diterima.
t hitung < t tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan Peranan
Pemeriksaan Internal Atas Penerimaan Kas dalam Minimalisasi Salah
Saji Pelaporan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Balai Besar
Logam dan Mesin (BBLM) Bandung dengan kata lain Ho diterima dan
Ha ditolak.
Untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y maka
Proses Penelitian
Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara
53
Penetapan Topik
Latar Belakang
Penelitian
Identifikasi Masalah
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Gambar 3.1
Proses Penelitian