Anda di halaman 1dari 20

34

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Metode Penelitian yang digunakan


Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam

waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang
berlaku.
Sugiyono (2012:5) mendefinisikan metode penelitian sebagai berikut:
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survey yang
menurut Sugiono (2012:15) sebagai berikut:
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis.
Penelitian survey dilakukan untuk membuat generalisasi dari sebuah
pengamatan dan hasilnya lebih akurat jika menggunakan sampel yang
representatif.
Dari penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah suatu cara teknik atau mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat
data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan
menyusun karya ilmiah kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan

35

dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data
yang diperoleh.
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah metode penelitian
deskriptif dan asosiatif.
Menurut Sugiono (2012:17), definisi metode deskriptif adalah sebagai
berikut:
Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel
yang lain.
Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk dapat mengetahui
pelaksanakan pemeriksaan internal atas penerimaan kas.
Sedangkan definisi metode asosiatif menurut Sugiono (2012:17) adalah:
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka
akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Dalam penelitian ini metode asosiatif digunakan untuk menganalisis
pelaksanaan pemeriksaan internal atas penerimaan kas dalam minimalisasi salah
saji pelaporan penerimaan negara bukan pajak.

3.2

Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian

3.2.1

Definisi Variabel
Definisi variabel menurut Sugiono (2012:58) adalah sebagai berikut:

36

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel-variabel yang
terkait dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2012:59) adalah sebagai berikut :
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini, variabel bebas (X) yaitu Pelaksanaan pemeriksaan
internal atas penerimaan kas.
2. Variabel Terikat (Dependen Variable)
Menurut Sugiono (2012:59) Variabel terkait merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini, variabel terikat (Y) yaitu Minimalisasi salah saji pelaporan
penerimaan negara bukan pajak.

3.2.2

Operasionalisasi Variabel
Untuk keperluan pengukuran dan pengujian, maka setiap variabel

penelitian dijabarkan mengenai dimensi, indikator dan skala pengukurannya.


Berikut ini operasionalisasi dari variabel bebas dan terikat dari penelitian ini.

37

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel (X)
Variabel
Pelaksanan
Audit
internal
Atas
Peneriman
Kas
(X)

Konsep Variabel
Pemeriksaan
internal atas
penerimaan kas
ditujukan untuk
memperoleh
keyakinan tentang
keandalan catatan
akuntansi yang
bersangkutan
dengan kas,
membuktikan
keberadaan kas
dan keterjadian
transaksi yang
berkaitan dengan
kas yang
dicantumkan di
neraca serta
membuktikan
kelengkapan
transaksi yang
dicatat dalam
catatan akuntansi
(Mulyadi:2008)

Dimensi
Pelaksanaan
Pemeriksaan
Internal Atas
Penerimaan Kas
1. Prosedur
audit awal

Indikator

Skala

Memeriksa
saldo kas di
neraca
Memeriksa
saldo kas di
buku besar

Ordinal

Ordinal

2. Prosedur
analitik

Pengujian
substantif
terhadap kas

3. Pengujian
terhadap
transaksi

Verifikasi pisah Ordinal


batas
Melakukan
analisis
rekonsiliasi bank
Pemisahan
fungsi
penerimaan kas
dan fungsi
akuntansi

4. Pengujian
terhadap
akun rinci

5. Verifikasi
kas di neraca

(Mulyadi:2008)

Hitung kas yang


ada pada klien
Periksa tanggal
dan nomor urut
cek

Ordinal

Konfirmasi dari Ordinal


Bank
Melakukan
wawancara
dengan manajer
keuangan

38

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel (Y)
Variabel
Minimalisasi
Salah Saji
Pelaporan
Penerimaan
Negara
Bukan Pajak

(Y)

Konsep Variabel
Indikator
Salah saji
Upaya
merupakan
meminimalisasi
kesalahan
Salah Saji
pencatatan
Pelaporan
akuntansi yang
Penerimaan
dapat
Negara Bukan
menyebabkan
Pajak
kesalahan pada
pelaporan
1. Membangun
keuangan. Salah
struktur
saji pada
pengendalian
pelaporan
intern yang
keuangan
baik
mengacu pada
pengertian bahwa
keputusan
pengguna laporan
keuangan akan
terpengaruh/terke 2. Meningkatkan
coh oleh ketidak
kultur
akuratan
organisasi
informasi yang
terjadi karena
salah saji
tersebut. sah.
(Alvin A Arens
2011:156)

Indikator

Lingkungan
pengendalian
Penaksiran risiko
Aktivitas
pengendalian
Informasi dan
komunikasi
Monitoring
Mengimplementasi
kan prinsip-prinsip
good corporate
governance
Mendorong kinerja
perusahaan bekerja
secara efesien

3. Mengefektif Auditor
kan fungsi
menggunakan
internal audit
keahlian jabatan
Auditor
(Sumber: Institute
memberikan saran
Of Internal
untuk
Auditors dalam
meminimalisasi
jurnal skripsi (Siti
salah saji laporan
Khairani tahun
penerimaan negara
2009)
bukan pajak

Skala

Ordinal

Ordinal

Ordinal

39

3.3

Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1

Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:389) populasi adalah :
Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Di dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah objek yang

berkaitan dengan auditor yang terdapat pada Balai Besar Logam dan Mesin
(BBLM) Jalan Sangkurian No 12 Bandung. Dimana, populasi yang diambil dalam
penelitian ini sebanyak 20 auditor internal yang terdiri dari 1 orang kepala auditor
dan 19 orang staff auditor

3.3.2

Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:116) menjelaskan bahwa Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.


Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya
sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Dalam menentukan
jumlah sampel, peneliti menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu menjadi
populasi sebagai sampel. Jadi jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 20
responden.

40

3.3.3

Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling

pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling


(pengambilan sampel secara acak) dan non probability sampling (pengambilan
sampel bersifat tidak acak).
Metode pengambilan secara acak (probability sampling) meliputi : simple
random, propotionate stratified random, disproportionate stratified random dan
area random, sedangkan metode pengambilan sampel yang bersifat tidak acak
(non probability sampling) meliputi, sampling sistematis, sampling kuota,
sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling
(Sugiono 2012:117).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel
bersifat tidak acak (non probability sampling), dengan jenis sampling jenuh.
Pengertian sampel jenuh menurut Sugiono (2012:120) adalah sebagai
berikut:
Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil.
Dalam non probability sampling, faktor pengetahuan, kepercayaan dan
pengalaman seseorang sering sekali dijadikan pertimbangan untuk menentukan
anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel. Selain itu penulis
menggunakan purposive sampling sebagai teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu, sehingga data yang diperoleh lebih respentatif dengan

41

melakukan proses penelitian kepada objek penelitian kompeten dibidangnya.


Pertimbangan tertentu di sini adalah :
1.

Sampel yang digunakan berdasarkan masa kerja di atas 5 tahun

Berpengalaman

Mengetahui lingkungan kerja yang baik

2.

Pendidikan minimal S1, dengan alasan :

Pendidikan formal yang cukup

Kompeten

Berwawasan luas

3.4

Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

dua cara, yaitu penelitian lapangan (Field Research) dan studi kepustakaan
(Library Research). Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan
cara:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
a. Metode pengamatan (Observasi), yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang
sedang diteliti, diamati atau kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam
penulisan laporan ini, penulis mengadakan pengamatan langsung ke
Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM)
b. Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh
dengan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait dan

42

berkompeten dengan permasalahan yang penulis teliti yaitu mengenai


peran pemeriksaan internal atas penerimaan kas dalam minimalisasi
salah saji pelaporan penerimaan negara bukan pajak.
c. Kuesioner, teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner
tertutup, suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dan yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah auditor internal, dengan harapan
mereka dapat memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literature
dengan cara mempelajari, meneliti serta mengkaji literatur berupa bukubuku, peraturan perundang-undangan, artiket, situs web dan penelitian
sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.

3.5

Metode Analisis Data

3.5.1

Uji Validitas Instrumen


Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode

pengujian validitas isi dengan analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan antara
skor butir instrumen dengan skor total.
Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi item
total yang penulis kutip dari Ety Rochaety (2007:47) dengan rumus sebagai
berikut :

43

r xy =

Di mana :

rxy = Koefesien Korelasi


X = Jumlah Skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel X
Y = Junlah Skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel Y
n = Banyaknya Sampel

Sugiyono (2008:188) menyatakan bahwa :


Teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang
merupakan teknik paling banyak digunakan.
Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi,
Sugiono dalam Marsun (2012:188) menyatakan bahwa:
Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta
korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai
validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap
memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.
Jadi jika korelasi antara skor butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka
butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

3.5.2

Uji Reliabilitas Instrumen


Sedangkan uji reliabilitas menunjukan sejauh mana hasil pengukuran

terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama. Reliabilitas kuesioner
menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen yang cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur menunjukan ketepatan, kemantapan
suatu alat ukur yang baik, dalam hal ini kuesioner haruslah berisi pertanyaan-

44

pertanyaan yang jelas sehingga hasilnya memang benar-benar sesuai dengan


kenyataan.
Metode yang digunakan dalam pengujian alat ukur pada penelitian ini
adalah metode alpha Cronbach Alpha (a) yang terdapat dalam SPSS For Windows
version 20.0 (statistic program for social science). Jika Croanbach Alpha lebih
besar dari 0.6 maka alat uji tersebut dikatakan reliabel. Harga koefisien berkisar
antara o sampai dengan 1, semakin mendekati 1 maka semakin besar keandalan
alat ukur tersebut dan menunjukan konsistensi yang tinggi.

3.6

Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.6.1

Rancangan Analisis
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Data yang akan dianalisis
merupakan hasil data penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, kemudian
peneliti melakukan analisis untuk menarik kesimpulan.
Untuk menganalisis data digunakan metode statistik, karena merupakan
metode analisis data yang efisien dan efektif dalam suatu penelitian. Metode
statistik yang digunakan adalah metode yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan.
Untuk menilai X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan ratarata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini dapat dengan
menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan

45

jumlah responden. Rumus rata-rata (mean) yang dikutip dari Sudjana (2005:67)
adalah sebagai berikut :
Untuk variabel Peranan Pemeriksaan Internal Atas Penerimaan Kas (X)
rumusnya adalah :
Me =
n

Untuk variabel Minimalisasi Salah Saji Pelaporan Penerimaan Negara


Bukan Pajak (Y) rumusnya adalah :
Me =
n

Di mana :
Me = Mean (Rata-rata)

= Jumlah (sigma)

X i = Nilai X ke i sampai ke n
Y = Niali Y samapai ke n
n

= Jumlah responden
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai

rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (Mean) ini didapat dengan


menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi
dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Persamaan rata-rata (mean) di atas merupakan teknik penjelasan kelompok
atas niali rata-rata kelompok tersebut. Rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan

46

data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah
individu yang ada pada kelompok tersebut.
Setelah didapat rata-rata dari masing-masing variabel, kemudian
dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah
dan tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan tertinggi itu masing-masing
diambil dari banyaknya pernyataan dalam kuesioner dikalikan dengan skor
terendah yaitu 1 (satu) dan nilai tertinggi yaitu 5 (lima) dengan menggunakan
Skala Likert. Teknik Skala Likert dipergunakan dalam melakukan pengukuran atas
jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada responden penelitian dengan cara
memberikan skor pada setiap item jawaban.
Dalam penelitian ini skor untuk setiap jawaban dari pernyataan yang
diajukan kepada responden, penelitiaan ini akan mengacu pada pernyataan Sujana
(2005:68) yaitu :
Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat skor,
misalnya :
Tabel 3.3
Bobot nilai untuk jawaban kuesioner
Jawaban Responden
Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor
Setuju/sering/positif diberi skor
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor
Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor
Sumber : Sudjana (2005:69)

Pertayataan
Positif
Negatif
5
1
4
2
3
3
2
4
1
5

47

Menurut Sudjana (2005:69) untuk membuat daftar distribusi frekuensi


dengan panjang kelas yang sama, dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil
b. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas sering
biasanya diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih
menurut keperluan. Cara lain cukup bagus untuk berukuran besar n
200
misalnya, dapat menggunakan aturan Sturges, yaitu : banyak kelas = 1 +
(3,3) log n
c. Tentukan panjang kelas interval (p).
rentang
P=
banyak kelas
Kriteria untuk menilai Pemeriksaan internal atas penerimaan kas, nilai
variabel X terdapat 18 pertanyaan, nilai tertinggi adalah 5 sehingga (5 x 17) = 85,
sedangkan nilai terendah adalah 1 maka (1 x 17) = 17, lalu diperoleh kelas
interval sebesar (8517=68), maka 68 : 5 = 13,6 Dibulatkan menjadi 14. Atas
dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut maka kriteria untuk menilai pelaksanaan
pemeriksaan internal atas penerimaan kas (Variabel X) penulis menentukan
sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Pelaksanaan Pemeriksaan Internal Atas Penerimaan Kas
Nilai
17 - 29
30 - 43
44 - 57
58 - 71
72 - 85

Kriteria
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-kadang
Seringkali
Selalu

Sedangkan kriteria untuk menilai minimalisasi salah saji pelaporan


penerimaan negara bukan pajak, nilai variabel Y terdapat pertanyaan, nilai
tertinggi adalah 5 sehingga (5 x 16) = 80, sedangkan nilai terendah adalah 1 maka

48

(1 x 16) = 16, lalu diperoleh kelas interval sebesar (8016=68), maka 64 : 5 = 12,8
dibulatkan menjadi 13. Atas dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut maka
kriteria untuk menilai minimalisasi salah saji pelaporan penerimaan negara bukan
pajak (Variabel Y) penulis menentukan sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kriteria Minimalisasi Salah Saji Pelaporan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Nilai
16 - 27
28 - 40
41 - 53
54 - 66
67 - 80
3.6.2

Kriteria
Tidak Memadai
Kurang Memadai
Cukup Memadai
Memadai
Sangat Memadai

Rancangan Pengujian Hipotesis


Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan

dengan ada/tidaknya pengaruh variabel bebas. Pengujian hipotesis yang dilakukan


adalah pengujian Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol
(Ho) menyatakan koefisien korelasinya tidak berarti/tidak signifikan, sedangkan
Hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa koefisien korelasinya berarti
signifikan.
1. Perumusan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha)
Ho1 : = 0, artinya Pelaksanaan

Pemeriksaan

Internal tidak berpengaruh dalam Minimalisasi


Salah Saji Pelaporan Penerimaan Negara Bukan
- Ha1 : 0,

Pajak.
artinya

Pelaksanaan

berpengaruh

2.

dalam

Pemeriksaan
Minimalisasi

Internal

Salah

Pelaporan Penerimaan Negara Bukan Pajak.


Analisis Regresi Linier Sederhana

Saji

49

Untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel,


dapat dilihat dari kategori sebagai berikut :
Tabel 3.6
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi

Tingkat Hubungan

0,00 0,199
Sangat Rendah
0,20 0,399
Rendah
0,40 0,599
Sedang
0,60 0,799
Kuat
0,80 100
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012:250)
Pada penelitian ini digunakan analisis regresi untuk mengetahui adanya
peran antara variabel bebas dengan variabel terkait. Pengertian analisis regresi
menurut Jonathan Sarwono (2006:65) adalah sebagai berikut :
Analisis regresi adalah analisis yang meliputi metode-metode yang
digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel
tergantung yang dihasilkan adanya pengaruh satu atau lebih variabel
bebas.
Dalam penelitian ini digunakan regresi linier sederhana karena data-data
yang ada di dalam penelitian ini masih bersifat sederhana yaitu hanya ada satu
variabel dependen dan satu variabel independen. Pengertian regresi linier
sederhana menurut Jonathan Sarwono (2006:66) adalah sebagai berikut :
Regresi linier sederhana mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang
dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier yang melibatkan satu
variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai
variabel tergantung.
Penulis juga akan melakukan uji statistik analisis regresi untuk mengetahui
ada atau tidaknya peran antara variabel X terhadap variabel Y dengan
menggunakan rumus sebagaai berikut:

50

Y = a + bX
Keterangan :
Y=

Variabel dependen yakni Minimalisasi Salah Saji Pelaporan Penerimaan


Negara Bukan Pajak

a=

Konstanta

b=

Koefisien Regresi

X=

Variabel independen yakni Peranan Pemeriksaan Internal Atas Penerimaan


Kas

3.

Penentuan Tarif Signifikan


Sebelum pengujian dilakukan maka terlebih dahulu harus ditentukan tarif

signifikansinya. Hal ini dilakukan untuk membuat suatu rencana pengujian agar
diketahui batas-batas untuk menentukan pilihan antara hipotesis nol (Ho) dan
Hipotesis alternatif (Ha). Tarif signifikansi yang dipilih dan ditetapkan dalam
penelitian ini adalah 0,05. (a = 0,05) dengan tungkat kepercayaan sebesar 95%
angka ini dipilih karena dapat mewakili hubungan variabel yang diteliti dari dan
merupakan suatu taraf signifikansi yang sering digunakan dalam penelitian di
bidang ilmu sosial.
Untuk lebih meyakinkan bahwa variabel-variabel tersebut berkolerasi atau tidak
maka pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan menggunakan rumus
korelasi sebagai berikut :

t=

n= 2
1 r2

51

Keterangan:
r

= Korelasi

= Banyaknya sampel

= Tingkat signifikan (t hitung) yang selanjutnya dibandingkan dengan


t tabel
Uji F digunakan untuk menentukan apakah secara serentak variabel

independen mampu menjelaskan variabel dependen dengan baik atau apakah


variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut :
R2/k
F=
(1 R2)(n k l)

Keterangan:
R

= Koefesien Kolerasi Ganda

= Jumlah Variabel Independen

= Jumlah Sampel

dk

= (n-k-l) Derajat Kebebasan

4.

Penetapan Kriteria Pengujian


Untuk melakukan uji terhadap hipotesis, maka harus ada kriteria pengujian

yang ditetapkan. Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai t


dengan tabel t dengan menggunakan label harga krisis t tabel dengan tingkat
signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05 (a = 0,05). Adapun kaidah
keputusan atau kriteria pengujian yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

52

hitung

> t

tabel,

maka terdapat pengaruh yang signifikan Peranan

Pemeriksaan Internal Atas Penerimaan Kas dalam Minimalisasi Salah


Saji Pelporan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Balai Besar
Logam dan Mesin (BBLM) Bandung dengan kata lain Ho ditolak dan
-

Ha diterima.
t hitung < t tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan Peranan
Pemeriksaan Internal Atas Penerimaan Kas dalam Minimalisasi Salah
Saji Pelaporan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Balai Besar
Logam dan Mesin (BBLM) Bandung dengan kata lain Ho diterima dan
Ha ditolak.
Untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y maka

digunakan koefisien diterminasi (KD) yang merupakan koefisien korelasi yang


biasanya dinyatakan dengan presentasi (%).
KD = rs2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefisiensi Determinasi
rs2 = Korelasi Rank Spearman
3.7

Proses Penelitian
Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara

terus-menerus, terancam dan sistematis dengan maksud untuk mendapatkan


pemecahan masalah. Oleh karena itu, lamgkah-langkah yang diambil dalam
penelitian haruslah tepat dan saling mendukung antar komponen yang satu dengan
yang lain.
Adapun proses penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

53

Penetapan Topik

Latar Belakang
Penelitian

Identifikasi Masalah
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1
Proses Penelitian

Anda mungkin juga menyukai

  • Teori Hukum
    Teori Hukum
    Dokumen6 halaman
    Teori Hukum
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • COVER2
    COVER2
    Dokumen1 halaman
    COVER2
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Ranti 2
    Ranti 2
    Dokumen2 halaman
    Ranti 2
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Sila 3
    Sila 3
    Dokumen2 halaman
    Sila 3
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Sila 3
    Sila 3
    Dokumen2 halaman
    Sila 3
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ratu Erika Sarah
    Belum ada peringkat
  • Print SNH Fix
    Print SNH Fix
    Dokumen42 halaman
    Print SNH Fix
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Gambar 11
    Gambar 11
    Dokumen1 halaman
    Gambar 11
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Gambar 12
    Gambar 12
    Dokumen2 halaman
    Gambar 12
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Erika 1
    Erika 1
    Dokumen3 halaman
    Erika 1
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis-1
    Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis-1
    Dokumen26 halaman
    Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis-1
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • BAB II New
    BAB II New
    Dokumen2 halaman
    BAB II New
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen6 halaman
    Bab I Pendahuluan
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    erikasarah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    erikasarah
    Belum ada peringkat