Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi
elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik

atau

sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat mengubah
(mengkonversi) energy mekanik ke energi listrik disebut generator, dan apabila
mesin melakukan proses konversi sebaliknya yaitu dari energy listrik ke energi
mekanik disebut motor. Selain generator dan motor, transformator juga termasuk
alat listrik yang menjadi bahasan pada saat mempelajari mesin, meskipun energi
yang masuk dan yang keluar dari transformator sama yaitu energi listrik. Pada
transformator energi listrik yang diberikan pada lilitan akan mengakibatkan
timbulnya medan magnet pada inti besi dan selanjutnya diubah kembali menjadi
energi listrik.

Mesin listrik mulai dikenal tahun 1831 dengan adanya penemuan oleh
Michael Faraday mengenai induksi elektromagnetik yang menjadi prinsip kerja
motor listrik. Percobaan mengenai konsep mesin listrik di laboratoriumlaboratorium terus dilakukan sampai tahun 1870 saat Thomas Alfa Edison
memulai pengembangan generator arus searah secara komersial untuk mendukung
distribusi tenaga listrik yang berguna bagi penerangan listrik di rumah-rumah.
Kejadian yang penting dalam sejarah mesin listrik adalah

dengan

dipantenkannya motor induksi tiga fasa oleh Nikola Tesla pada tahun 1888.
Konsep Tesla mengenai arus bolak-balik selanjutnya dikembangkan oleh Charles
Steinmetz pada dekade berikutnya, sehingga pada tahun 1890 transformator dapat
diwujudkan, sekaligus menjadi pembuka jalan untuk melakukan transmisi daya
listrik jarak jauh.
Meskipun konsep mesin listrik yang digunakan saat ini tidak berbeda dari
sebelumnya, tetapi perbaikan dan proses pengembangan tidak berhenti.
Pengembangan bahan

ferromagnetic dan isolasi terus dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan daya yang lebih besar dibandingkan dengan mesin


listrik yang digunakan sekarang ini.
Mesin listrik memegang peranan yang sangat penting dalam industri
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pada power plant digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik, di industri digunakan sebagai penggerak peralatan
mekanik, seperti mesin pembuat tekstil, pembuat baja, dan mesin pembuat kertas.
Dalam kehidupan sehari-hari mesin listrik banyak dimanfaatkan pada peralatan
rumah tangga listrik, kendaraan bermotor, peralatan kantor, peralatan kesehatan,
dan sebagainya.
Ada tiga katagori utama untuk mesin putar (rotating machines) atau mesin
dinamis yaitu mesin arus searah, mesin induksi, dan mesin sinkron. Dari kategori
utama ini dikelompokkan lagi atas generator dan motor. Transformator termasuk
katagori mesin statis, dan berdasarkan fasanya dibagi atas transformator satu fasa
dan tiga fasa.

1.2 Latar Belakang


Pada saat ini, mesin listrik sangat berperan penting dalam kehidupan
sehari-hari manusia karena kemajuan teknologi yang menggunakan mesin. Pada
power plant digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, di industri digunakan
sebagai penggerak peralatan mekanik, seperti mesin pembuat tekstil, pembuat
baja,

dan mesin pembuat kertas. Dalam kehidupan sehari-hari mesin listrik

banyak dimanfaatkan pada peralatan rumah tangga listrik, kendaraan bermotor,


peralatan kantor, peralatan kesehatan, dan sebagainya.
System control dalam penggunaan mesin listrik terus ditingkatkan untuk
memudahkan pekerjaan manusia. Dalam distribusi listrik dan industry, tanpa
adanya mesin listrik tidak akan berjalan produksi, bisa dengan manual manusia.
Memiliki karakteristik dan prinsip kerja serta konstruksi yang berbeda.
Dalam makalah ini, dibahas tentang semua mesin listrik yaitu motor listrik
( motor AC dan DC ), generator AC dan DC, transformator dan system distribusi
listrik dari pembangkit hingga ke rumah tangga.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui tentang generator dan macam- macamnya
2. Mengetahui tentang motor dan macam- macamny
3. Mengetahui tentang transformator dan macam- macamnya
4. Mengetahui tentang tegangan jala- jala pada pembangkit
5. Mengetahui tentang alat- alat dalam peralatan listrik yang digunakan
dalam praktikum beserta cara kerjanya.

1.4 Metode Penulisan


Dalam penulisan laporan ini metode yang dilakukan adalah Library research, yaitu
mencari data-data tentang materi permasalahan dari buku-buku maupun referensi
lainnya yang dianggap relevan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Motor Listrik


Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan
merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutarimpeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin)
dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.

Gambar 1 Motor Listrik

Prinsip Kerja Motor Listrik :


Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisiloop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar
kumparan.
Motor-motor memiliki beberapaloop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga

putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya


dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary
kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah
pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Jenis Motor Listrik


Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC
dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input,
konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan
dibawah ini.

Bagan Jenis Jenis Motor Listrik


2.1.1 Motor DC ( Arus Searah )
Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus
langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana

diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau

percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Motor DC memerlukan
suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi
mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak

berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi
putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul
tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik
phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan
menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan
kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling
sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bias berputar bebas di antara
kutub-kutub magnet permanen.
Sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:

Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua


kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC.
Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang
menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara
kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar
atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.

Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan
menjadi

elektromagnet.

Dinamo

yang

berbentuk

silinder,

dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk


kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet
yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.


Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam
dinamo. Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara
dinamo dan sumber daya.

Gambar 4 Motor DC Sederhana


Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan
dan tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan
dengan mengatur:

Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan


meningkatkan kecepatan.

Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan


kecepatan.

Prinsip Kerja Motor DC


Prinsip motor listrik berdasarkan pada kaidah tangan kiri. Sepasang
magnet permanen utara - selatan menghasilkan garis medan magnet , kawat
penghantar diatas telapak tangan kiri ditembus garis medan magnet . Jika kawat
dialirkan arus listrik DC sebesar I searah keempat jari tangan, maka kawat
mendapatkan gaya sebesar F searah ibu jari (Gambar 5). Bagaimana kalau posisi
utara-selatan magnet permanen dibalik? Ke mana arah gaya yang dirasakan
batang kawat? lakukan peragaan dengan tangan kiri Anda. Percobaan sederhana
prinsip kerja motor dapat dilakukan dengan menggunakan sepasang magnet
permanen berbentuk U, sebatang kawat digantung di kedua sisi ujungnya, pada
ujung kawat dihubungkan sumber listrik DC (Gambar 6). Arus listrik mengalir
dari terminal positif (+) ke batang kawat sebesar I ampere ke terminal negatif (-).
Kawat yang dipotong garis medan magnet, pada batang dihasilkan gaya tolak
sebesar F searah panah. Besarnya gaya F yang dibangkitkan:
F=BIL
z

Dimana :
F

: Gaya pada kawat ( Newton )

: Kerapatan medan magnet ( Tesla )

: Arus mengalir di kawat ( Amper )

: Panjang kawat efektif ( meter )

: Jumlah belitan kawat

Konstruksi motor DC terdiri dari dua bagian, yaitu stator bagian motor
yang diam dan rotor bagian motor yang berputar. Belitan stator merupakan
elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2. Belitan jangkar ditopang
oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator dan sikat arang A1A2. Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir dari F1 menuju F2
menghasilkan medan magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar
diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah tangan kiri jangkar
akan berputar berlawanan jarum jam.

Hubungan Belita Penguat medan dan Jangkar Motor DC


Terjadinya gaya torsi pada jangkar disebabkan oleh hasil interaksi dua
garis medan magnet. Kutub magnet menghasilkan garis medan magnet dari
utaraselatan melewati jangkar. Belitan jangkar yang dialirkan arus listrik DC
mengasilkan magnet dengan arah kekiri ditunjukkan panah Gambar 8 . Interaksi
kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkan jangkar
mengakibatkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam.
Untuk mendapatkan medan magnet stator yang dapat diatur, maka dibuat belitan
electromagnet yang dapat diatur besarnya arus eksitasinya.

Gambar 8 Proses Pembangkitan Torsi Motor DC


Percobaan untuk mengecek apakah belitan jangkar berfungsi dengan baik, tidak
ada yang putus atau hubungsingkat dengan inti jangkarnya periksa Gambar 9.
Poros jangkar ditempatkan pada dudukan yang bisa berputar bebas. Alirkan listrik
DC melalui komutator, dekatkan sebuah kompas dengan jangkar, lakukan
pengamatan jarum kompas akan berputar ke arah jangkar.

Gambar 9 Pengecekan sifat elektromagnetik pada jangkar motor DC

Jenis-Jenis Motor DC/Arus Searah


Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited .
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC
sumber daya terpisah/separately excited. Motor DC penguat terpisah dikenal pada
terminal box dimana belitan jangkarnya A1-A2 dan belitan penguat terpisah F1F2 (Gambar 10). Aliran listrik dari sumber DC positif (+) melewati tahanan geser
untuk starting awal, menuju terminal A1, ke belitan jangkar ke terminal A2
menuju negatif (-). Penguat terpisah dari sumber DC positif (+), menuju F2
belitan terpisah terminal F1 melewati tahanan geser pengatur arus eksitasi menuju
negatif (-). Tahanan depan digunakan saat starting agar arus jangkar terkendali
dan tidak merusak belitan jangkar atau merusak komutatornya. Tahanan geser
pengatur arus eksitasi penguat terpisah F1-F2 mengatur putaran dalam range yang
sempit, misalnya dari putaran maksimum 1.500 rpm sampai 1.400 rpm saja.
Karakteristik putaran terhadap pembebanan momen, saat beban nol putaran motor
pada posisi n0, motor diberikan beban maksimum putaran motor menjadi nn.

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan


secara paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4.
Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan
arus dinamo.

Gambar 12 Starting Motor DC Shunt.

Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):


Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh
karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam
susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang
tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

Motor DC belitan Shunt dilihat dari terminal box terdapat rangkaian jangkar
A1-A2 dan belitan Shunt E1-E2. Pengendali motor DC Shunt terdiri dua tahanan
geser yang memiliki fungsi berbeda. Satu tahanan geser difungsikan untuk
starting motor DC, disambungkan seri dengan jangkar A1- A2 tujuannya agar arus

10

starting terkendali. Satu tahanan geser dihubungkan dengan belitan Shunt E1-E2,
untuk mengatur arus eksitasi Shunt. Aliran dari sumber DC positif (+) melewati
tahanan geser ke terminal A1, melewati rangkaian jangkar dengan belitan bantu,
ke terminal A2, menuju sumber DC negatif (-). Dari positif sumber DC setelah
melewati tahanan geser, menuju terminal E1, ke belitan Shunt, ke terminal E2
selanjutnya kembali ke sumber DC negatif (-).

Gambar 13 Rangkaian motor DC belitan Shunt


gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan
dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5 . Oleh karena itu, arus medan
sama dengan arus dinamo. Berikut tentang kecepatan motor seri ,
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque
penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar
13).

Gambar 11 Starting Motor DC Seri

11

Motor DC Seri mudah dikenali dari terminal box memiliki belitan jangkar
notasi A1-A2 dan elitan seri notasi D1-D2. Dalam rangkaian jangkar A1-A2
terdapat dua belitan penguat yaitu kutub bantu dan kutub kompensasi keduanya
berfungsi untuk memperbaiki efek reaksi jangkar. Aliran sumber DC positif (+),
melewati tahanan depan RV yang fungsinya untuk starting awal motor seri,
selanjutnya ke terminal A1, melewati jangkar ke terminal A2, dikopel dengan D1,
melewati belitan menuju ke terminal negatif (-). Belitan seri D1-D2 memiliki
penampang besar dan jumlah belitannya sedikit. Karena dihubungkan seri dengan
belitan jangkar, maka arus eksitasi belitan sebanding dengan arus beban. Ketika
beban dinaikkan, arus beban meningkat, dan justru putaran akan menurun.

Motor DC Kompon/Gabungan.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada
motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan
seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 14.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 4050% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek,
sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

Gambar 14 Starting Motor DC Kompon

Motor DC Belitan Kompound merupakan penggabungan dua karakteristik


dari motor DC belitan seri dengan motor DC belitan. Pada terminal box memiliki

12

enam terminal, terdiri rangkaian jangkar A1-A2, belitan Shunt E1-E2 dan belitan
seri D1-D2. Memiliki dua tahanan geser, satu tahanan geser untuk mengatur
starting motor diseri dengan rangkaian jangkar A1-A2. Tahanan geser satunya
mengatur arus eksitasi menuju belitan Shunt E1- E2. Aliran sumber DC positif (+)
melewati tahanan geser untuk starting, menuju terminal A1, ke rangkaian jangkar
dan belitan kutub bantu, ke terminal A2, dikopel terminal D1, ke belitan seri, ke
terminal D2 ke sumber DC negatif (-). Sumber DC positif (+) melewati tahanan
geser mengatur arus eksitasi ke terminal E1, ke belitan Shunt, ke terminal E2,
dikopel terminal D2 kembali ke sumber DC negatif (-).
Pengaturan putaran dilakukan dengan pengaturan medan Shunt,
dengan range putaran relatif rendah dalam orde ratusan rpm, putaran maksimal
1.500 rpm dan putaran minimal 1.400 rpm. Untuk mendapatkan range pengaturan
putaran yang lebar dilakukan dengan mengatur tegangan yang masuk ke
rangkaian jangkarnya.

Gambar 15 Rangkaian motor

Gambar 16 Karakteristik

DC belitan compound

putaran motor DC compound

2.1.2 Motor AC/Arus Bolak-Balik


Motor

AC/arus

bolak-balik

menggunakan

arus

listrik

yang

membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC
memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan
dalam Gambar .

13

Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan


komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC
terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan.
Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak
frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan
dayanya.
Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik
Motor sinkron
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Arus searah (DC)
untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin
dan sikat . Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga
sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik. Mesin sinkron
mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.
Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan
kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

Gambar 17 Motor sinkron


Komponen utama motor sinkron
Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnet
rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-

14

excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan
dengan medan magnet lainnya.
Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekwensi yang dipasok.
Prinsip Kerja Motor Sinkron

Gambarb18 Terjadinya torsi pada motor sinkron (a) tanpa beban (b) kondisi berbeban
(c) kurva karakteristik torsi.

Gambar 18 memperlihatkan keadaan terjadinya torsi pada motor sinkron.


Keadaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut: apabila kumparan jangkar (pada
stator) dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa maka akan mengalir arus
tiga fasa pada kumparan. Arus tiga fasa pada kumparan jangkar ini menghasilkan
medan putar homogen (BS). Berbeda dengan motor induksi, motor sinkron
mendapat eksitasi dari sumber DC eksternal yang dihubungkan ke rangkaian rotor
melalui slip ring dan sikat. Arus DC pada rotor ini menghasilkan medan magnet
rotor (BR) yang tetap.
Motor induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya
AC.

Gambar 20 Motor Induksi

15

Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :


Rotor
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
a. Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi
hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan
pendek.
b. Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase
digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya
dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan
sikat yang menempel padanya.
Stator
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .

2.2 Generator Listrik


2.2.1 Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis
yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC
menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa
jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap
jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

Generator penguat terpisah

Generator shunt

Generator kompon

Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis,
16

serta bagian rotor. Gambar 22 menunjukkan gambar potongan melintang


konstruksi generator DC.

Gambar 22 Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang
diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri
dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros
rotor. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah
sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara berkala.

Prinsip kerja Generator DC


Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan


induksi bolak-balik.

dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Gambar 23 Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi
perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan
menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor
menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan
medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada
17

Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak
adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor.
Daerah medan ini disebut daerah netral.

Gambar 24 Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua


cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka
dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan
rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua
belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.
Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolakbalik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC. Besarnya
tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder
beralur. Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada
umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik
dengan permiabilitas yang cukup besar.

Gambar 25 Jangkar Generator DC.

18

Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah
generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 26). Fluks ini
memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.

Gambar 26 Medan Eksitasi Generator DC

Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus


jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar
tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 27).

Gambar 27 Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).

Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak


disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di
sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan
medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan
medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut .
Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan
melemahkan tegangan nominal generator. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi
dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan
kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 28 (a) dan 28
(b), generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.
Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:

Lilitan magnet utama

Lilitan magnet bantu (interpole)

Lilitan magnet kompensasi


19

Jenis-Jenis Generator DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu:

Generator penguat terpisah

Generator shunt

Generator kompon

Generator Penguat Terpisah


Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak
terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat
terpisah, yaitu:

Penguat elektromagnetik (Gambar 29.a)


Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 29.b)

Gambar 29 Generator Penguat Terpisah.

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur


melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara
elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar
yang dimasukkan melalui belitan F1-F2. Penguat dengan magnet permanen
menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2.

Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 30 Karakteristik Generator Penguat Terpisah


20

Pada gambar menunjukkan:


a) Karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi
penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie
50%).

Ie

adalah

arus

eksitasi,

adalah

arus

beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika


arus beban semakin besar.
b) Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
c) Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi
jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan
arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan
induksi menjadi kecil.

Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel
dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang
terdapat pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang
lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai
dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan
shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin
besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat
sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat
dilihat pada Gambar 31

Gambar 31 Diagram Rangkaian Generator Shunt


Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa
megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah

21

putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau
energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Gambar Karakteristik Generator Shunt.

Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang
sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.
Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama
yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya
merupakan penguat seri. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan
belitan shunt.

Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon


Karakteristik Generator Kompon

Gambar Karakteristik Generator Kompon

22

Pada gambar menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan


output generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus
eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan
lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar.

2.2.2 Generator AC
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga
seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron.
Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah
putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari
kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat
dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti
kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala. Generator
arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa

Konstruksi Generator Arus Bolak-balik


Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu : (1) stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan
(2) rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari
baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name
plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang
berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator
yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor
silinder). Konstruksi dari generator sinkron ini dapat dilihat pada Gambar 1.

23

Stator :
1. Rumah Stator
2. Inti satator
3. Lilitan stator
4. Alur stator
5. Kontak hubung
6. Sikat

Rotor :
1. Kutub magnet
2. Lilitan penguat magnet
3. Cincin seret (slip ring)
4. Poros

Gambar 1 Konstruksi Generator Arus Bolak-balik

Prinsip Kerja Generator Arus Bolak-balik


Prinsip kerja generator arus bolak-balik tiga fasa (alternator) pada
dasarnya sama dengan generator arus bolak-balik satu fasa, akan tetapi pada
generator tiga fasa memiliki tiga lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya
berbeda fasa 1200 pada masing-masing fasa seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Skema Lilitan Stator Generator Tiga Fasa

Besar tegangan generator bergantung pada :


1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)

24

Jumlah Kutub
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor
dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan
dengan persamaan :

f=
dimana :
f = frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)

Karakteristik Generator
Generator Tanpa Beban (Beban Nol)
Generator arus bolak-balik yang dioperasikan tanpa beban, arus
jangkarnya akan nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal Vt = Va = Vo. Karena
besar ggl induksi merupakan fungsi dari flux magnet, maka ggl induksi dapat
dirumuskan: Ea = f (), yang berarti pengaturan arus medan sampai kondisi
tertentu akan mengakibatkan ggl induksi tanpa beban dalam keadaan saturasi
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Hubungan dan Karakteristik Generator Tanpa Beban

Generator Berbeban
Tiga macam sifat beban jika dihubungkan dengan generator, yaitu : beban
resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Akibat pembeban ini akan
berpengaruh terhadap tegangan beban dan faktor dayanya. Gambar menunjukkan

25

jika beban generator bersifat resistif mengakibatkan penurunan tegangan relatif


kecil dengan faktor daya sama dengan satu. Jika beban generator bersifat induktif
terjadi penurunan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya terbelakang
(lagging). Sebaliknya, Jika beban generator bersifat kapasitif akan terjadi
kenaikan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya mendahului (leading).

Gambar Karakteristik Berbeban

Hubungan antara tegangan tanpa beban (Eo) dengan tegangan berbeban


(V) disebut regulasi tegangan, yang dinyatakan sebagai berikut :
Regulasi tegangan =

x 100%

Sistem Penguat (Exciter)


Saat generator dihubungkan dengan beban akan menyebabkan tegangan
keluaran generator akan turun, karena medan magnet yang dihasilkan dari arus
penguat relatif konstan. Agar tegangan generator konstan, maka harus ada
peningkatan arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban. Gambar 5
menunjukkan sistem arus penguatan pada generator dan karakteristik tegangan
keluarannya.

Gambar 5 Prinsip Kerja Exciter Generator

26

Keterangan :
Garis lengkung 1 Karakteristik tegangan keluar tanpa beban yang diperoleh dari
:

medan magnet minimum.

Garis lengkung 2 Karakteristik tegangan dengan penambahan arus penguatan


:

maksimum

Garis lengkung 3 Karakteristik yang bervariasi dengan mengatur arus penguatan


:

sesuai kebutuhan beban.

2.3 Transformator
Transformator adalah peralatan pada tenaga listrik yang berfungsi untuk
memindahkan/menyalurkan tenaga listrik tegangan rendah ke tegangan menengah
atau sebaliknya, sedangkan prinsip kerjanya melalui kopling magnit atau induksi
magnit.
Bagian-Bagian Dari Transformator

Inti Besi
Inti besi tersebut berfungsi untuk membangkitkan fluksi yang timbul karena

arus listrik dalam belitan atau kumparan trafo, sedang bahan ini terbuat dari
lempengan-lempengan baja tipis, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi panas
yang diakibatkan oleh arus eddy (weddy current).

Kumparan Primer dan Kumparan Sekunder


Kawat email yang berisolasi terbentuk kumparan serta terisolasi baik antar

kumparan maupun antara kumparan dan inti besi. Terdapat dua kumparan pada
inti tersebut yaitu kumparan primair dan kumparan skunder, bila salah satu
kumparan tersebut diberikan tegangan maka pada kumparan akan membangkitkan
fluksi pada inti serta menginduksi kumparan lainnya sehingga pada kumparan sisi
lain akan timbul tegangan.
Persamaan tegangan induksi :

27

Transformator :
a). memindahkan daya listrik dari satu sisi ke sisi lainnya.
b). tidak ada perubahan frekuensi
c). bekerja berdasarkan induksi elektromagnetis
d). dua rangkaian terjadi mutual induksi saling mempengaruhi

Transformator ideal
adalah trafo yang rugi-ruginya nol, artinya daya pada belitan primer sama
dengan daya dibelitan sekunder. Dalam kondisi trafo tanpa beban, hubungan
antara tegangan primer dan sekunder dengan jumlah belitan primer dan sekunder
berlaku persamaan :

Garis gaya magnet pada inti trafo tampak pada Belitan primer N1 yang
dihubungkan dengan tegangan AC dialiri arus primer I1. Arus primer
menghasilkan fluk magnet yang mengalir sepanjang inti besi yang melingkupi
juga belitan sekunder N2.

Ketika belitan sekunder dipasang kan beban,

28

timbularus sekunder I2 yang menghasilkan fluk magnet yang berlawanan arah


dengan fluk magnet arus primer

Macam macam inti pada trafo Komponen transformator yang penting


adalah inti trafo. Inti trafo dibuat dari bahan ferro magnetis berupa plat-plat tipis
yang ditumpuk menjadi satu sehingga membentuk inti dengan ketebalan tertentu.
Ada beberapa jenis inti trafo, diantaranya
a. Bentuk EI
b. Bentuk L
c. Bentuk M
d. Bentuk UI

Inti transformator EI atau tipe Shell Trafo jenis ini paling banyak dipakai
untuk trafo daya kecil puluhan watt sampai daya besar orde kilowatt. Belitan
primer dan sekunder digulung pada inti bagian tengah. Belitan primer
digulungkan terlebih dulu, setiap lapisan gulungan dipisahkan dengan kertas yang
berfungsi sebagai isolasi. Bentuk inti lainnya adalah bentuk M- yang sebenarnya
akan membentuk tipe yang sama dengan tipe Shell Bentuk UI atau sering disebut
jenis inti banyak dipakai untuk trafo dengan daya kecil untuk peralatan
elektronika.

29

Belitan sekunder trafo jenis Shell diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
1. Cara pertama belitan primer dibelitkan diatas tumpang tindih dengan
belitan sekunder.
2. Cara kedua belitan primer dibelitakan diatas, dibawahnya belitan sekunder.
3. Cara ketiga sama dengan cara kedua, ditambahkan isolasi untuk memisahkan
dua belitan.

Jumlah belitan dan penampang kawat belitan primer dan sekunder berbeda
ukuran, disesuaikan dengan tegangan dan besarnya arus yang mengalir dimasing
belitan primer dan sekunder. Belitan primer
dan sekunder digulung dalam satu kern.
Sedangkan inti merupakan pita berbentuk
memanjang yang dibelitkan di dua sisi trafo
sampai mengisi penuh belitan kawatnya.
Selanjutnya kedua gulungan inti diikat dengan
pelat sehingga inti tidak terlepas.
Macam macam trafo
Autotransformator
termasuk trafo yang dibuat dengan rancangan berbeda, karena belitan primer
dan belitan sekunder menggunakan satu belitan. Sehingga ada belitan yang
terhubung seri dan ada belitan yang terhubung secara paralel, Rumus untuk
Autotransformator tetap berlaku persamaan :

30

Autotrafo jumlah belitan primer N1 300 belitan, jumlah belitan sekunder


N2 sebanyak 207 belitan. Jika tegangan sekunder U2 sebesar 270 Volt. Besarnya
tegangan sisi primer.

Transformator pengukuran

Transformator pengukukuran ini di gunakan untuk mengukur arus maupun


tegangan pada jala jala. Dari Panel distribusi dengan tegangan menengah 20 KV
atau panel tegangan tinggi 150 KV menggunakan trafo pengukuran tegangan

31

(Potential Transformer = PT), dapat menurunkan tegangan 150KV atau 20KV


menjadi 100 V. Untuk arus beban yang lebih besar 50 A dipakai trafo arus
(Current Transformer = CT) .untuk menurunkan arus menjadi 1 A atau 5 A.
Transformator pengukur tegangan

Transformator pengukur arus

Trafo arus dalam bentuk portabel untuk kebutuhan pemeriksaan atau


pemeliharaan

dipakai

jenis

tang

amper

dengan

sistem

digital.

Cara

penggunaannya sangat praktis, tekan tang amper masukkan kesalah satu kabel
phasa yang akan diukur, periksa batas ukurnya dan penunjukan amper terbaca
secara digital. Tang amper juga dapat mengukur daya listrik Kwmeter dengan
menghubungkan kabel clip-on tegangan ke phasa R, S, T dan N. Tang amper
sangat bermanfaat untuk mengukur arus beban tiap-tiap phasa untuk mengetahui
keseimbangan arus. Arus beban yang tidak seimbang berpotensi merusak alat
listrik. Dengan metode tertentu tang amper bisa digunakan untuk melacak jika
terjadi pencurian listrik yang disengaja.

32

Transformator 3 phasa
Transformator 3 phasa digunakan untuk sistem listrik berdaya besar, baik
pada sistem pembangkitan, transmisi maupun distribusi. Transformator 3 phasa
yang umum kita lihat pada gardu distribusi daya 250 KVA sampai 630 KVA
berbentuk persegi .

Konstruksi transformator 3 phasa untuk daya besar dalam bentuk potongan


lihat Inti trafo berbentuk E-I dengan belitan primer an sekunder pada ketiga kaki
inti tarfo. Terminal tegangan tinggi (primer) tampak dari
isolator

yang

(sekunder)

panjang.

dengan

Terminal

terminal

lebih

tegangan
pendek.

rendah
Trafo

ditempatkan dalam rumah trafo yang diisi dengan minyak


trafo yang berfungsi sebagai pendingin sekaligus isolasi.
Secara berkala minyak trafo diganti. Pendinginan rumah
trafo disempurnakan dengan dipasang sirip pendingin agar
panas mudah diserap oleh udara luar. Bagian terpenting
dari trafo 3 phasa. Trafo 3 phasa bisa dibangun dari dua
buah trafo satu phasa, atau tiga buah trafo satu phasa.
Untuk traffo 3 phasa berukuran berdaya besar, dibangun
dari tiga buah trafo satu phasa, tujuannya jika ada salah
satu phasa yang rusak/terbakar, maka trafo yg rusak tersebut dapat diganti dengan
cepat dan praktis. Trafo 3 phasa memiliki enam belitan. Tiga belitan primer dan
tiga belitan sekunder. Belitan primer diberikan nomor awal 1, belitan 1U1 1U2
artinya belitan primer phasa U .Belitan sekunder diberikan notasi nomor awal 2,
33

misalnya 2U2-2U1, artinya belitan sekunder phasa U. Belitan primer atau


sekunder dapat dihubungkan secara Bintang atau hubungan Segitiga. Magnetis
yang ditumpuk dengan

ketebalan tertentu. Pelat tipis dimaksudkan untuk

menekan rugi-rugi histerisis dan arus edy pada batas minimal. Tipe U-I terdiri dari
tiga

inti

yang

dipasangkan

sudut

menyudut

1200.ubungan

belitan

Transformator

2.4 Sistem Distribusi Listrik dan Tegangan Jala-jala


Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Tenaga listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV
dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan
menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran
transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya
listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah
sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R)..
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan
transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan

34

sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran


distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi
mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi
menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan oleh
saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen.

Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta


pembatasan-pembatasan seperti pada Gambar :
Daerah I

: Bagian pembangkitan (Generation)

Daerah II

: Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi


(HV,UHV,EHV)

Daerah III

: Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau


20kV).

Daerah IV

(Di

dalam

bangunan

pada

beban/konsumen),

Instalasi,

bertegangan rendah.

35

Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa


porsi materi Sistem Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat
dikelasifikasikan menurut beberapa cara, dengan ruang lingkup Jaringan
Distribusi adalah:
a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan
peralatan per-lengkapannya, serta peralatan pengaman
dan pemutus.
b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination, batu
bata, pasir dan lain-lain.
c. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka
tempat trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester,
kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding,
dan lain-lain.
d. SUTR dan SKTR terdiri dari: sama dengan perlengkapan/ material pada
SUTM dan SKTM. Yang membedakan hanya
dimensinya.

Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat


diklasifikasikan sebagai berikut:

36

Menurut nilai tegangannya:


Saluran distribusi Primer. Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu
antara titik Sekunder trafo substation (G.I.) dengan titik primer trafo
distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20kV. Jaringan listrik 70 kV
atau 150 kV, jika langsung melayani pelanggan , bisa disebut jaringan
distribusi.
Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo
distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban
(Lihat Gambar)
Menurut bentuk tegangannya:
a. Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan
searah.
b. Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan sistem
tegangan bolak-balik.

37

Menurut jenis/tipe konduktornya:


a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan support
(tiang) dan perlengkapannya, dibedakan atas:
- Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi
pembungkus.
- Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
b. Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan
kabel tanah (ground cable).
c. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel
laut (submarine cable).
Menurut susunan (konfigurasi) salurannya:
a. Saluran Konfigurasi horisontal:
Bila saluran fasa terhadap fasa yang lain/terhadap netral, atau
saluran positip terhadap negatip (pada sistem DC) membentuk garis
horisontal.
b.Saluran Konfigurasi Vertikal:
Bila saluran-saluran tersebut membentuk garis vertikal
c. Saluran konfigurasi Delta:
Bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu segitiga
(delta).

Gambar.a

Gambar.b

Gambar.c

38

Menurut Susunan Rangkaiannya


Dari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi di bedakan
menjadi dua yaitu sistem distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.
Jaringan Sistem Distribusi Primer
Sistem distribusi primer diguna kan untuk menyalurkan tenaga listrik dari
gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat mengguna kan
saluran udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan
yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini
direntangkan sepanjang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat
beban. Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer.
1) Jaringan Distribusi Radial.
Bila antara titik sumber dan titik bebannya hanya terdapat satu saluran
(line), tidak ada alternatif saluran lainnya. Bentuk Jaringan ini merupakan bentuk
dasar, paling sederhana dan paling banyak digunakan. Dinamakan radial karena
saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumber dari
jaringan itu,dan dicabang-cabang ke titik-titik beban yang dilayani. Catu daya
berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan- pencabangan
tersebut, maka arus beban yang mengalir sepanjang saluran menjadi tidak sama
besar. Oleh karena kerapatan arus (beban) pada setiap titik sepanjang saluran tidak
sama besar, maka luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini
ukurannya tidak harus sama. Maksudnya, saluran utama (dekat sumber) yang
menanggung arus beban besar, ukuran penampangnya relatip besar, dan saluran
cabang cabangnya makin ke ujung dengan arus beban yang lebih kecil, ukurannya
lebih kecil pula. Spesifikasi dari jaringan bentuk radial ini adalah:
a). Bentuknya sederhana.(+)
b). Biaya investasinya relatip murah.(+)
c). Kualitas pelayanan dayanya relatip jelek, karena rugi tegangan dan rugi
daya yang terjadi pada saluran relatip besar.(-)
d). Kontinyuitas pelayanan daya tidak terjamin, sebab antara titik sumber
dan titik beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran

39

tersebut mengalami gangguan, maka seluruh rangkaian sesudah titik


gangguan akan mengalami "black out" secara total.(-).
Untuk melokalisir gangguan, pada bentuk radial ini biasanya diperlengkapi
dengan peralatan pengaman berupa fuse, sectionaliser, recloser, atau alat pemutus
beban lainnya, tetapi fungsinya hanya membatasi daerah yang mengalami
pemadaman total, yaitu daerah saluran sesudah/dibelakang titik gangguan, selama
gangguan belum teratasi. Jadi, misalkan gangguan terjadi di titik F, maka daerah
beban K, L dan M akan mengalami pemadaman total (Gambar 2-10). Jaringan
distribusi radial ini memiliki beberapa bentuk modifikasi, antara lain:
(1). Radial tipe pohon.
(2). Radial dengan tie dan switch pemisah.
(3). Radial dengan pusat beban.
(4). Radial dengan pembagian phase area.

(1) Jaringan Radial tipe Pohon


Bentuk ini merupakan bentuk yang paling dasar. Satu saluran utama
dibentang menurut kebutuhannya, selanjutnya dicabangkan dengan saluran
cabang (lateral penyulang) dan lateral penyulang ini dicabang-cabang lagi dengan
sublateral penyulang (anak cabang). Sesuai dengan kerapatan
arus yang ditanggung masing-masing saluran, ukuran penyulang utama adalah
yang terbesar, ukuran lateral adalah lebih kecil dari penyulang utama, dan ukuran
sub lateral adalah yang terkecil.

40

(2) Jaringan radial dengan tie dan switch pemisah.


Bentuk ini merupakan modifikasi bentuk dasar dengan menambahkan tie
dan switch pemisah, yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan
bagi konsumen, dengan cara menghubungkan areaarea yang tidak terganggu pada
penyulang yang bersangkutan, dengan penyulang di sekitarnya. Dengan demikian
bagian penyulang yang terganggu dilokalisir, dan bagian penyulang lainnya yang
"sehat" segera dapat dioperasikan kembali, dengan cara melepas switch yang
terhubung ke titik gangguan, dan menghubungkan bagian penyulang yang sehat
ke penyulang di sekitarnya.

(3). Jaringan radial tipe pusat beban.


Bentuk ini mencatu daya dengan menggunakan penyulang utama (main
feeder) yang disebut "express feeder" langsung ke pusat beban, dan dari titik pusat
beban ini disebar dengan menggunakan "back feeder" secara radial.

41

(4) Jaringan radial dengan phase area


Pada bentuk ini masing-masing fasa dari jaringan bertugas melayani
daerah beban yang berlainan. Bentuk ini akan dapat menimbulkan akibat kondisi
sistem 3 fasa yang tidak seimbang (simetris), bila digunakan pada daerah beban
yang baru dan belum mantap pembagian bebannya. Karenanya hanya cocok untuk
daerah beban yang stabil dan penambahan maupun pembagian bebannya dapat
diatur merata dan simetris pada setiap fasanya

Instalasi tenaga listrik tidak bisa dipisahkan dari keberadaan panel dimana
di dalamnya berisi semua pengaman utama bagi beroperasinya tegangan listrik
yang digunakan seperti MCB, MCCB, fuse serta peralatan pengukuran dan
auxilary switches.
Panel yang digunakan harus memenuhi syarat antara lain :

Mudah pemasangannya

Menjaga kelangsungan operasi dan aman terhadap operator

Mudah dioperasikan dan sedikit pemeliharaan


Untuk setiap gedung panel panel diletakkan di depan agar mudah dalam

pengoperasiannya dan bila terjadi gangguan cukup mudah untuk memperbaikinya.


Pada pemasangan setiap panel terdapat sistem tiga phasa agar

tidak saling

megganggu dan mudah dalam pemeliharaannya. Ada jalur untuk penerangan dan
tenaga untuk alat alat yang digunakan.

42

Saklar Dan Tombol


Berbagai macam saklar (sakelar, switch) listrik dan elektronik yang umum
digunakan berikut simbolnya ditampilkan dalam daftar berikut. Secara mendasar
semua saklar melakukan kontak nyala | padam (on | off) dalam berbagai cara
berbeda, tapi tiap saklar melakukan tugas sama, yakni membuka dan menutup
sirkuit listrik.
Tombol tekan (Push Button)
Adalah tombol yang jika dilepaskan tekanannya akan kembali keposisi
semula. Typenya ada dua: normal tertutup (Normally close (NC)) dan normal
terbuka (Normally Open (NO)).
Banyak dipakai pada start-stop semi otomatis dengan kontaktor dan otomatis.
Simbol :

Saklar Putar Cam (Cam Switch).


Adalah saklar yang digerakkan secara manual dengan cara memutar
saklar. Banyak digunakan dalam rangkaian kontrol bintang segitiga secara
manual, membalik putaran motor 1 fasa.

Pemutar handle

43

Saklar batas (limit switch)


Adalah saklar yang bekerja jika mendapat tekanan sedikit/lembut.
Banyak digunakan dalam pengontrolan otomatis membalik putaran motor, garasi
otomatik, sensor roda berjalan dll. Dalam penggunaaanya dapat dipilih posisi NO
maupun NC. Berikut gambar simbolnya dan gambar aslinya :

Beberapa Jenis Kabel


-

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif
murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air
(NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi
sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang.
-

Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abuabu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal

44

dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,
namun tidak boleh ditanam.

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga


serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan
fleksibelitas yang tinggi.
-

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada
yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel
tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya
lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan
yang tidak disukai tikus.

Kabel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam

ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana


perlindungan

terhadap gangguan mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan

rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.


Lampu Indikator

45

Pada setiap mesin produksi, untuk memperlihatkan proses yang sedang


berlangsung pada mesin tersebut umumnya diperlihatkan oleh alat yang
dinamakan Lampu indikator (indicator lamp), lampu indikator tersebut memiliki
warna. cahaya/warna cover lampu yang bermacam-macam dan setiap warna
mempunyai fungsi dan arti yang berlainan.
Pada perusahaan, lampu indikator biasanya memiliki warna cahaya seperti
merah, hijau, kuning(orange), Putih, dan berikut adalah arti dari warna-warna
tersebut.

Sirkuit Breaker dan MCB (Miniatur Circuit Breaker)

Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit dan pemutus mini yang
selanjutnya disebut sirkuit breaker dan MCB. MCB ini memproteksi arus lebih
yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan
pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan
hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan
electromagnet. Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja, maka ini akan
memutus hubungan kontak yang terlertak pada pemadam busur dan membuka
saklar. MCB untuk rumah seperti pada pengaman lebur diutamakan untuk
proteksi hubungan pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk
mengamankan instalasi atau konduktornya.
Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan
230/400V ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA
konsumen. Adapun kemampuan mebuka (breaking capacity) bila terjadi hubung
singkat 3 KA dan 6 KA (SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh
PLN mempunyai tombol biru.

46

MCCB (Molded Case Circuit Breaker)

MCCB Adalah pemutus sirkuit tegangan menengah. Dalam memilih circuit


breaker hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :
Karakteristik dari sistem di mana circuit breaker tersebut dipasang.
Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
Aturan-aturan dan standar proteksi yang berlaku.

Karakteristik system
1. Sistem tegangan
Tegangan operasional dari circuit breaker harus lebih besar atau minimum
sama dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi system
Frekuensi pengenal dari circuit breaker harussesuai dengan frekuensi sistem.
Circuit breaker Merlin Gerin dapat beroperasi pada frekuensi 50 atau 60 Hz.
3. Arus pengenal
Arus pengenal dari circuit breaker harus disesuaikan dengan besarnya arus
beban yang dilewatkan oleh kabel, dan harus lebih kecil dari arus ambang yang
diijinkan lewat pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan dari circuit breaker harus paling sedikit sama dengan arus
hubung singkat prospektif yang mungkin akan terjadi pada suatu titik instalasi
dimana circuit breaker tersebut dipasang.
5. Jumlah pole dari circuit breaker
Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung kepada sistem pembumian
dari sistem.

47

6. Kebutuhan kontinuitas sumber daya


Tergantung dari kebutuhan tingkat kontinuitas pelayanan sumber daya listrik,
dalam memilih circuit breaker harus diperhatikan :
Diskriminasi total dari dua circuit breakaer yang ditempatkan secara seri,
atau
Diskriminasi terbatas (sebagian), diskriminasi hanya dijamin sampai
tingkat
arus gangguan tertentu.

Aturan-aturan dan standar proteksi :


Aturan-aturan instalasi listrik

yang berlaku seperti PUIL harus

diperhatikan dan dituruti.


Standar-standar

yang

diacu baik

standar lokal

maupun standar

internasional harus diperhatikan seperti SPLN, IEC 60947-2.


Untuk spesifikasi lain yang mengacu pada standar-standar lain ataupun
aplikasi khusus dan spesifik.

ELCB ( Earth Leakage Circuit Breaker )

ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif,
arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi
ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh
manusia. Telah banyak kasus yang terjadi di sekitar kita meninggalnya seseorang
karena tersengat arus listrik. Mungkin ELCB patut kita perhitungkan untuk
tingkat keamanan di rumah kita, baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan
listrik maupun untuk instalasi listrik di rumah kita. Cara kerja ELCB ketika terjadi
48

kontak antara listrik dan tubuh manusia, maka arus akan mengalir melalui tubuh
manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang
melewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik
seketika. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemasangan ELCB :
Pastikan instalasi listrik dalam keadaan baik, artinya samua sambungan
harus tertutup rapat dengan menggunakan isolasi dan pastikan pengabelan
positif maupun negatip jangan bersetuhan dengan grounding atau tembok
dan apapun yang berhubungan dengan bumi atau grounding sebab
walaupun arus negatif/netral bersentuhan dengan tembok dan sejenisnya
yang berhubungan dengan bumi maka ELCB akan memutuskan arus
seketika.
Pastikan semua peralatan rumah tangga seperti pompa air, kulkas lampu
dan lain sebagai dalam kondisi yang baik atau normal, karena jika ada alat
yang dalam kondisi tidak baik/kurang normal juga bisa memicu ELCB
memutuskan arus.

Relay
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk
mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari
kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini
dienergikan,

medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang

digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar.

Berdasarkan cara kerja


1. Normal terbuka. Kontak sakelar tertutup hanya jika relai dihidupkan.
2. Normal tertutup. Kontak sakelar terbuka hanya jika relai dihidupkan.
3. Tukar-sambung. Kontak sakelar berpindah dari satu kutub ke kutub lain
saat relai dihidupkan.
4. Bila arus masuk Pada gulungan maka seketika gulungan,maka seketika
gulungan akan berubah menjadi medan magnit.gaya magnit inilah yang
akan menarik luas sehingga saklar akan bekerja.

49

Berdasarkan konstruksi
1. Relai menggrendel. Jenis relai yang terus bekerja walaupun sumber tenaga
kumparan telah dihilangkan.
2. Relai lidi. Digunakan untuk pensakelaran cepat daya rendah. Terbuat dari
dua lidi feromagnetik yang dikapsulkan dalam sebuah tabung gelas.
Kumparan dililitkan pada tabung gelas.

Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak
bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation
(NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara
magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti
relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya
listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas,
transformator, kapasitor, dan motor listrik.
Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada
gambar berikut :

50

Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )
dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan
membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak
NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan
dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang
apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya
sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah
dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip
kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet


seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet
diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak
bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang
harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah (
DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa
keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi
produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya
sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan
daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban
yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak kontaknya, ditulis
dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk
tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan

51

melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis 20 % dari tegangan


kerja. Dengan demikian dari

segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari
pada saklar biasa.
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan
kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun
alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit
mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun
kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan
yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari
kontaktor.
Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu
operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan
bahaya operasi.
Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat
digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana
harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang
benar secara otomatis.
Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor
yang sangat peka. Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan
menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan
/ keamanan instalasi.
Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada
titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin
adalah ruangan untuk tombol tekan.
Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan
dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti
Programmable Logic Controller (PLC).
52

Time Delay Relay

Time delay relay atau yang biasa dikenal dengan istilah timer, merupakan
salah satu komponen penting dalam dunia elektro industri. Komponen ini
berfungsi layaknya sebuah relay. Namun komponen ini memiliki kelebihan yaitu
sistem kontak dapat diatur waktu jedanya.

53

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dalam suatu penyaluran listrik dibutuhkan suatu mesin listrik yang pada
dasarnya mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari
energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi
listrik. Mesin listrik terbagi dalam dua kategori yaitu mesin listrik dinamis dan
statis . Mesin listrik dinamis yaitu motor listrik dan generator, sedangkan mesin
listrik statis adalah transformator . Berdasar pasokan listrik motor listrik terbagi
atas motor listrik AC dan Motor DC . Begitu juga dengan generator listrik terbagi
atas generator AC dan generator DC. Prinsip kerja mesin listrik bias berdasarkan
dengan kaidah kanan dan kiri kecuali transformator.
Distribusi tenaga listrik dibagi atas pembatasan pembatasan pada 4 daerah .
Daerah 1 bagian pembangkitan; daerah 2 bagian penyaluran ( transmission ) ,
bertegangan tinggi ( HV , UHV , EHV ); daerah 3 bagian distribusi primer , buat
tegangan menenngah ( 6 atau 20 KV; daerah 4 ( di dalam bangunan pada beban /
konsumen ) , instalasi , bertegangan rendah.

1.2 Saran
Dalam makalah ini terdapat beberapa saran sebagai berikut :
1.

Perawatan mesin listrik sangat dianjurkan dilakukan secara berkala untuk


menjaga performanya tetap baik

2.

Dalam setiap motor dan generator memiliki spasifikasi sendiri sendiri , maka
dari itu kita harus memperhatikan fungsi motor yang akan dioperasikan agar
dapat menentukan jenis motor yang dibutuhkan

3.

Untuk memudahkan pengoprasian mesin listrik lebih baik menggunakan


sistem pengendaliannya juga dengan panel elektronika

54

DAFTAR PUSTAKA
ftp://124.81.236.221/E-Book/STM/teknologi dan industri/teknik listrik industri
2/03_bab_06_motor_listrik_dc.pdf
http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/ono/pendidikan/materi-kejuruan/elektro/jaringanakses-pelanggan/teknik_dasar_generator.pdf
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/13020-13599349935825.pdf
http://bops.pln-jawa-bali.co.id/artikel/pemeliharaantrafo.pdf
http://www.eatonelectrical.com/unsecure/html/101basics/Module04/Output/How
DoesTransformerWork.html
Suahdi, dkk. 2008. Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 2. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/02-bab-05-motor-listrik-ac.pdf
http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/04-bab-07-pengendalian-motorlistrik.pdf
PUIL 2000

55

Anda mungkin juga menyukai