Anda di halaman 1dari 48

KEDARURATAN PSIKIATRI

DAN PENANGANANNYA
Dr Wempy Thioritz, Sp.KJ

Kegawatdaruratan Psikiatri
Gangguan dalam pikiran, perasaan
atau perilaku yang memerlukan
intervensi terapeutik yang segera
Terdiri dari : kegawatdaruratan
psikiatri dan kondisi pseudo darurat

TRIASE (WALKER) ADA 3


KELOMPOK
DARURAT
Kondisi2 delirium, tingkah laku mengamuk,
keracunan zat, usaha bunuh diri
MENDESAK
Tanda2 tk laku yg Bizar, agitasi akut, resiko
bunuh diri dan homicide, ancaman bunuh diri,
kead.mabuk
YG BUKAN GAWAT DARURAT
Gg situasional (kel,perkawinan,pek)
Ansietas ringan sedang
Keinginan untuk mencari teman bicara
Permintaan obat baru, obat habis
Pertanyaan se obat, pasien lama

SETTING TERAPI
Tempat dan suasana terapi : rasa aman,
terlindung dan nyaman
Petugas : cukup, siap di tempat
Penggunaan alat pengekang
- telah dipraktekkan oleh tim
Akses ke bagian darurat medik umum
perlu terjamin ---> GG kes.lain 5-30%
terkait kondisi psikiatrik
Ruang isolasi dan pengekangan dekat
dengan ruang perawat

EVALUASI :
Apakah aman bagi pasien untuk tetap
berada di ruang emergency?
Organik, fungsional atau kombinasi
Apakah pasien psikotik
Apakah ada kemungkinan pasien
melakukan suicide atau homicide
Sejauh mana pasien mampu untuk
merawat diri

Kegawatdaruratan Psikiatri
A. TRUE

Delirium
Gg penggunaan
obat/zat
Neuroleptik
Malignant Synd
Tentamen
suicidum
Gaduh delisah dan
tindak kekerasan

Gg stress pasca
trauma
Penatalaks. korban
pemerkosaan dan
kekerasan seksual
Penatalaks.
penganiayaan
anak /remaja

B. PSEUDO

Gg panik
Gg dissosiatif (konversi)

DELIRIUM
Gejala dan Tanda
Penurunan kesadaran ---- attention
Gg daya kognitif (ingat, disorientasi,
berbahasa) atau persepsi
Berfluktuasi
Riwayat, fisik, laboratorium --- terbukti

DELIRIUM
Penatalaksanaan
Tindakan ABC
Terapi sesuai etiologi
Cegah cedera
Tempatkan dlm lingk. yg tidak timbulkan
defic sensorik / stimulus yg berlebihan
Pertahankan orientasi dijaga oleh org yg
dikenal
Terapi gejala psikotik
Haloperidol 2-10 mg. im

PROGNOSIS
Buruk
Angka mortalitas 3 bulan : 23-33%
Angka mortalitas 1 tahun : 50%
Perjalanan delirium :
- dpt sembuh
- sembuh dgn gej sisa
- fatal

ETIOLOGI
Intrakranial : epilepsi, cedera otak,
infeksi, neoplasma gg vaskuler
Ekstrakranial : obat, racun (Co, zat
kimia), disfungsi endokrin, peny.hati,
ginjal, paru, kardiovaskuler, defisiensi
vitamin, infeksi sistemik, gg
keseimbangan elektrolit, kead.pasca
op., trauma pd tubuh

Gangguan Penggunaan Zat


Dpt berupa Intoksi / Putus Zat
A. Kesadaran berkabut koma
Periksa tnd2 vital
Tindakan ABC
Bila perlu ICU
Simpatomatik
lavage lambung,
infus dekstrose,
lasix

Pemeriksaan
penunjang
identifikasi obat
Kegawatan teratasi
--- sikap supportif,
tidak menghakimi
atau menyalahkan

B. Kesadaran Kompos Mentis


Biasanya pada putus zat
Tanyakan obat yg telah digunakan
Terapi simtomatik : antipsikotik
(klorpromazin / haloperidol), anti
ansietas (Clobazam 3 x 10 mg).
Antidepresan (zoloft 50 mg 1 x 1/h,
analgetik Tramadol 2 x 50 mg

PUTAW (HEROIN)
Bubuk / kristal
Disuntikkan atau dihisap asap
dragonnya
Gangguan mental organik
Gangguan fgs berpikir, perasaan dan
perilaku
Ketergantungan psikis dan fisik

Tanda-Tanda GMO Putaw


Pupil mata
mengecil/melebar
Rasa gembira yg
tdk wajar(eforia)
Atau sebaliknya
disforia
Acuh tak acuh
Lemah
mengantuk

Bicara cadel
Hendaya
pemusatan,
konsentrasi, daya
ingat
TL maladaptif
Hendaya daya nilai
realitas
Hambatan dlm fgs
sosial/pekerjaan

Gejala Putus Zat Putaw


Air mata ++
Cairan hidung ++
Pupil melebar
Keringat ++
Diare
Bulu rambut/kuduk
berdiri (Cold Turkey)
Menguap
Tekanan darah naik

Berdebar2
Demam
Sukar tidur
Sakoi
Sakit tulang belakang
Sakit kepala mau
pecah
Sendi2 ngilu
Gelisah, marah,
mudah berkelahi

Gaduh Gelisah dan TIndak


Kekerasan
Etiologi :
Gg mental organik;
gg psikotik
fungsional; gg
kepribadian;
masalah
situasional

Gejala & Tanda


- Agresi verbal dan
kegelisahan
motorik --exhaustIon
- Tindak
kekerasan:
waspada
pembunuhan/ bunuh
diri

Gaduh Gelisah dan TIndak


Kekerasan
Gaduh Gelisah (agitasi) : peningkatan
aktivitas mental dan motorik, sukar
dikendalikan
Tindak kekerasan : Thd orang lain, agresi
fisik, bila ekstrim pembunuhan; Thd dirinya,
mutilasi diri, bila ekstrim bunuh diri
Dapat terjadi pada orang yg berlatar
belakang gg jiwa atau pd yg tdk gg jiwa mis
tek hidup yg besar

Gaduh Gelisah dan Tindak


Kekerasan
Tenangkan dg sikap manusiawi, tetap
waspada dgn mengajak bicara ttg
perasaan, harapan dan keinginannya
Hargai hal yg positif
(perilaku,perasaan,pikiran)
Usahakan pasien tidak merasa terancam
Tdk berhasil fiksasi fisik obat
Obat valium dan haloperidol
Tenang ---- rujuk ke fasilitas psikiatri

Penatalaksanaan Tentamen
Suicidum
Bunuh diri : kematian diri sendiri
disengaja
Edwin Schneidman : B.D
- Tindakan pembinasaan yg disadari
yg ditimbulkan diri sendiri
- Malaise multidimensional pd need ind
masalah tindakan pemecahan terbaik
Tentamen suicidum : Percobaan B.D
Gagasan B.D : - pikiran B.D
- dpt berlgs lamaa tanpa
tentamen suicidum

Perilaku B.D = Suicidal Behavior


Perilaku disengaja / tidak
Membahayakan nyawa sendiri
Mis : mutilasi diri : memotong pergelangan
tangan; membenturkan kepala; menelan
benda asing; menggigit; menghilangkan
bgn dr tbh
No.1 di dunia : Golden Gate Bridge san
fransisco
800 B.D sejak 1937

Penyakit / kondisi yg
melatarbelakangi perilaku B.D
Depresi berat
Insomnia berat
Penggunaan alkohol & obat-obatan
perilaku BD jangka panjang
Skizofrenia disertai : depresi, ggs BD,
waham, mutilasi diri
Skizofrenia dg halusinasi perintah
Individu dgn orientasi : homoseksual
(remaja); lansia : depresi & alkoholik

Peny.fisik yg mengancam kehidupan spt :


kanker, AIDS, peny yg disertai nyeri yg
berat & kronis, atau yg ditimbulkan
kecacatan
Gg stress pasca trauma & disertai rasa
malu, putus asa atau rasa berdosa (mis:
pemerkosaan, penganiayaan, penjarahan,
penculikan)
Ada riwayat keluarga yg BD
Hidup seorang diri dgn rasa kesepian
Kematian pasangan hidup
Problem ekonomi

Riwayat, Tanda dan Gejala Resiko


Bunuh Diri
Upaya / khayalan BD sebelumnya
Kecemasan, depresi, kelelahan
Tersedia alat2 untuk bunuh diri
Kepedulian efek BD dari anggota keluarga
Gagasan BD yg diungkapkan
Membuat surat wasiat, ditandatangani
kembali setelah depresi teragitasi
Krisis hidup : duka cita
Riwayat BD dlm keluarga
Pesimisme/keputusan yg pervasif

Prevensi
Sbgn besar BD pada pasien psikiatrik dpt
dicegah
Schneidman tindakan preventif praktis
1. Turunkan penderitaan
psikologis, yaitu modifikasi
lingkungan yg penuh stress
2. Membangun dukungan yg realistis
3. Menawarkan alternatif

PENATALAKSANAAN
Kesadaran berkabut sampai koma
- pem.fisik diagnostik dan tnd2 vital
- bila perlu resusitasi jantung paru
(ABC)
- Rawat ICU bila perlu
- Atasi kondisi fisik akibat tindakan
Bunuh diri
- Pem.penunjang bila perlu
- Setelah C.Mentis evaluasi psikiatrik dgn sikap
supportif, tdk menghakimi/ menyalahkan / rujuk
ke fasilitas psikiatrik

Kesadaran C.Mentis
- Atasi gg fisik
- Lakukan assesment perilaku pd
pasien
* serius-rawat dg pengawasan
ketat / ke psikiatrik
* Bersifat dramatisasi psikotherapy
individual atau relationship therapy
atau rujuk
* Bila disertai depresi antidepresi rujuk
* Bila berkaitan dgn gg kepribadian rujuk
* Bila schizofrenia anti psikotik rujuk

Fakor-Faktor Berhub Dg Resiko


Bunuh Diri
Urutan rangking
1
2
3
4

5
6

Faktor

Usia (45 thn / lebih)


Ketergantungan alkohol
Kejengkelan,penyerangan,
kekerasan
Perilaku bunuh diri
sebelumnya
Laki-laki
Tidak mau menerima
pertolongan

Urutan Rangking

Faktor

Episode depresi skrng yg lebih


lama dr biasanya
Terapi psikiatrik, rawat inap
sblmnya
Kehilangan/perpisahan yg
belum lama terjadi
Depresi
Hilangnya kes fisik
Pengangguran/dipecat
Tdk menikah, janda/duda atau
bercerai

8
9
10
11
12
13

Gangguan PaniK (GP)


Su/ bgn dr gg ansietas
Kecemasan yg
memuncak, mendadak
dan episodik (bbrp
menit)
Serangan beberapa
kali sebulan sampai
beberapa kali sehari

Palpitasi, berkeringat,
menggigil, pusing,
mual, kesemutan,
sakit di dada, leher
terasa tercekik, takut
mati, takut menjadi
gila atau takut
kehilangan
pengendalian diri
Agorafobia -- depresi

PENATALAKSANAAN GP
Sikap supportif dan menenangkan
Lakukan pamer fisik, ekg, kimia darah
(elektrolit, Calcium dan Magnesium), test
fgs tiroid, lab darah dan urine, fgs hepar
dan ginjal
Telusuri riwayat penggunaan obat/zat,
khususnya kafein, alkohol, sedative ipnotik,
nikotin dan bronkodalator
Gg organik tdk terbukti stop
Saat serangan lakukan relaksasi
Alprazolam 0,25-0,5 mg

GANGGUAN KONVERSI
Gejala fisik
pseudoneuroloogik
khususnya kehilangan
fgs / gg fgs fisik /
konflik psikol. tanpa
penyebab organik
Berupa paresis /
paralisis, pingsan
(bukan syncope),
kejang2, kebutaan,
kehil.sebgn lap
pandang (tunnel
vision)

Afonia akinesia,
dyskinesia dan
anestesi
Gej. ini --- primary
gain --- konflik td
disadari / secundary
gain
Ps td mampu
mengendalikan gej.n
La Belle indifference
Onset mendadak

PENATALAKSANAAN
GANGGUAN KONVERSI
Singkirkan adanya gg organik
Identifikasi adanya stressor/konflik
psik pencetus yg erat kaitan waktunya
dg timbulnya gejala
Evaluasi adanya secundary gain
Phenobarbital 100 mg im atau
benzodiazepin im/iv mis diazepam 10
mg
Rujuk ke fasilitas psikiatrik

STRESS PASCA TRAUMA (SPT)


Ansietas
Instabilitas
autonomik
Ketiadaan rx
emosional
Penghayatan
kembali su/
pengalaman
traumatik berat
(fisik/emosional)

Gambaran klinis
timbul setelah
terjadinya stressor
bahkan sampai
setelah 30 thn
setelah trauma

STRESSOR PENCETUS
Penganiayaan fisik atau seksual
Ancaman dengan resiko kematian
Kekerasan mis, pertempuran
Kebakaran
Bencana alam

GEJALA DAN TANDA GG


STRESS PASCA TRAUMA
Adanya stressor
Perist traumatik sec persisten dihayati
kbl
Penghindaran yg menetap dari
stimulus yg berkaitan dg trauma itu
Gejala yg persisten akibat adanya
peningkatan perangsangan (yg tidak
ada sebelum peristiwa traumatik)

Penatalaksanaan Gangguan Stress


Pasca Trauma
Atasi sesuai gejala
Evaluasi trauma kepala dan tanda
trauma fisik lain yg masih ada
Upayakan untuk memperoleh
kepercayaan pasien dan keluarga dg
memberi rasa aman dan dilindungi
Terapi obat sesuai gejala

NEUROLEPTIK MALIGNANT
SYNDROME (SNM)
Adalah suatu reaksi idiosynkratik,
sering bersifat fatal thd satu macam /
lebih obat neuroleptik/kombinasi dari
obat neuroleptik obat lain (spt
Lithium). Dg timbulnya Sindrom
Ekstra Pyramidal berupa Rigiditas
Katatonik & ketidakstabilan
Autonomik khusus Hyperpyrexia

INSIDENSI
Lebih sering pada laki-laki usia muda
Resiko meningkat pd dehidrasi,
kelelahan dan malnutrisi

GEJALA & TANDA


Perubahan status mental & penurunan
tingkat kesadaran bervariasi dari delirium
dg gejala lethargi, kebingungan sampai
koma
Gejala ekstrapiramidal berupa
parkinsonisme, peningkatan tonus otot
sampai opistotonus, rigiditas sampai stupor
disertai tremor, akinesia, distonia, disartria
& disfagia, gerakan koreiform, krisis
okulogirik timbul dlm beberapa jam sampai
8 hari

Gejala autonomik berupa demam


tinggi/hiperpireksia (lebih dr 38o C),
instabilitas autonomik berupa
perubahan dg meningkatnya tekanan
darah serta denyut nadi & takipnoe,
diaforeisi & inkontinensia urin

Kelainan laboratorium berupa :


- peningkatan serum CPK (creatinine
phosphokinase) lebih dari 300 unit/ml,
enzim hati serta plasma myoglobin,
myoglobinuria yg berkaitan dg kegagalan
ginjal
Peningkatan kadar serum kalium yg
berkaitan dg kerusakan otot, konsentrasi
serum Iron menurun scr dramatis yg
merupakan tanda penting utk SNM
Leukositosis lebih dr 15.000/cc yg
berkaitan dg dehidrasi & trombositosis

Angka Mortalitas SNM -->cukup


tinggi berkaitan dg komplikasinya
spt trombosis vena, emboli paru,
rhabdomyolisis, myoglobulinuria,
gagal ginjal, aspirasi pneumonia,
cardiopulmonari arrest, koma
dan kematian

PENATALAKSANAAN
Apabila pasien dgn gangguan psikotik
datang ke UGD dlm keadaan demam tinggi
yg tdk jelas penyebabnya disertai dg
neuroleptik & keadaan rigiditasnya tdk
membaik dgn obat antiparkinson spt
triheksifenidil (Artane); sdh memenuhi
syarat utk meegakkan diagnosis kerja SNM
Hentikan semua obat neuroleptik
Atasi demamnya dg kompres es. Obat
antipiretik umumnya tdk berhasil
Pantau tanda vital setiap 15 menit

Lakukan rehidrasi untuk mengatasi


keadaan dehidrasi
Perhatikan keseimbangan cairan
tubuh dan keadaan fungsi ginjal
Lakukan pemeriksaan laboratorium
darah rutin, darah lengkap, kadar
elektrolit, kimia darah (kadar urea
nitrogen, CPK, fungsi hati)

Terapi Obat
Mekanisme Perifer : obat relaksasi otot
skeletal spt diazepam 10 mg i.v setiap 6
jam sampai rigiditas teratasi
Mekanisme Sentral utk memperbaiki
aktivitas dopaminergik dg menggunakan :
* Bromokriptin (parlodel tab 2,5 mg) suatu
agonis dopamin yg aktivitasnya
berlawanan dg antagonis dopamin pd
fungsi pusat pengatur suhu di hipotalamus
& kontraksi otot perifer dg dosis 20-30 mg
per hari yg dibagi dlm 4 dosis per oral, dpt
dinaikkan sampai 60 mg/hr dlm 3 dosis per
oral

Terapi Obat
* Amantadine (symmetral) suatu
uptake inhibitor dgn dosis 200 mg/hr
* L dopa, levodopa (laradopa,
madopar tab 100 mg dgn dosis 2 dd
100 mg

Setelah kondisi membaik rujuk ke


fasilitas psikiatrik untuk diteruskan
pengobatannya selama 1-8 minggu.
Pengobatan kondisi psikotik dengan
obat antipsikotik potensi rendah atau
obat antipsikotik atipik spt clozapin
(clozaril tab 25, 100 mg) atau risperidon
(risperdal tab 1,2,3 mg)

Catatan : Ada laporan bahwa Terapi Kejang


Listrik (ECT) juga efektif

Anda mungkin juga menyukai