membekas lara. Bila hati penuh prasangka, dan bila ada langkah yang menoreh luka, mohon pintu maaf dibuka.
Silaturahmi adalah pintu rezeki. Tak
ada satupun umat di dunia ini yang mampu hidup sendiri. Jangankan untuk hidup, untuk matipun kita perlu orang lain, ujar Ustadz Habibulah Komarudin LC saat Halalbihalal yang digelar di PLN Kantor Pusat, Senin (4/8). Rezeki hadir karena saling bertemu. Ibarat untuk membuat secangkir teh pun perlu keterlibatan banyak pihak, tambahnya. Halalbihalal ini diikuti oleh Direksi, Komisaris PLN, unsur pimpinan beberapa unit di Jakarta, anak perusahaan, pegawai PLN Pusat, mitra kerja, dan wartawan. Direksi dan komisaris PLN berjalan menyalami satu per satu pegawai yang berbaris rapi. Kegiatan ini tampak semarak dengan dipajangnya 'lampion' berwarna merah. Lampion yang dimaksud adalah kertas-kertas berwarna merah yang digantung di plafon bertuliskan 477 Fortune Global 500. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyampaikan apresiasinya kepada seluruh karyawan atas pencapaian yang berhasil diraih PLN dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya, keberhasilan PLN menjadi perusahaan Indonesia yang masuk diurutan ke 477 dalam Fortune Global 500 atau 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar dunia. Pencapaian ini merupakan prestasi yang telah dicanangkan oleh beberapa kepengurusan direksi PLN sejak lama, yaitu menjadi world class company. Nur menyebutkan bahwa salah satu parameter world class company adalah mendapatkan pengakuan dari lembaga informal yang diakui oleh seluruh dunia, seperti Fortune Global 500. Saya perlu mengucapkan terima kasih kepada Anda semua, kepada semua lapisan PLN, mulai dari yang paling bawah, yang ada di depan (frontliner), yang ada di lapangan, yang melayani penyambungan ke
pelanggan, sampai kepada Dewan
Komisaris dan juga RUPS. Karena ini adalah hasil kerja keras kita semua, ucap Nur Pamudji. Pemeringkatan Fortune Global 500 adalah ajang tahunan yang dilakukan oleh Majalah Fortune sejak 1955 dengan kriteria utama berdasarkan total pendapatan per tahun fiskal. Jumlah pendapatan PLN yang besar tak lain adalah karena PLN terus berupaya menyambung lebih banyak pelanggan baru, serta terus berupaya meningkatkan produksi listrik sehingga penjualan dapat terus meningkat. Apresiasi ini juga menunjukan bahwa laporan keuangan (LK) PLN dipercaya akurasinya. Aliran uang yang masuk ke kocek PLN setiap bulan mencapai Rp 15 triliun dari 54 juta pelanggan PLN. Hal ini juga menunjukkan bahwa PLN telah berhasil membangun sistem yang memungkinkan terjadinya aliran uang yang lancar tanpa hambatan.
adanya perbaikan cash flow PLN
menyusul kenaikan tarif listrik dan adanya pembangkit-pembangkit PLN yang masih berlangsung dalam tahap komisioning hingga saat ini. Dengan kriteria yang sama, pada Juli lalu, Moodys selaku lembaga pemeringkat internasional juga mengumumkan kenaikan Company Stand Alone Credit Quality atau Baseline Credit Assesment (BCA) untuk PLN dua tingkat ditandai dengan turunnya BCA dari semua Baa3 menjadi Ba2. Itu semua saya rasa adalah hasil kerja keras Anda semua, ujar Nur.
Ini akan kita lanjutkan terus, kita
perbaiki terus supaya PLN benar-benar menjadi perusahaan yang modern, kata Nur Pamudji.
Nur menghimbau juga agar seluruh
pegawai dapat bekerja dengan baik termasuk dalam menghadapi resikoresiko sebagai bagian dalam dinamika pekerjaan. Saya ingin mengingatkan kepada Anda semua dan saya sendiri, bahwa kata RISK dalam bahasa inggris diadob dari bahasa arab, yang artinya rezeki. Hal tersebut adalah dua sisi mata uang yang sama. Dibalik risk (resiko) ada rezeki, kata Nur.
Selain itu, pada April lalu, salah satu
lembaga rating internasional Standard & Poors (S&P) menaikan Stand Alone Credit Profile (SACP) PLN dari B+ menjadi BB- karena S&P yakin akan
Mari kita kelolah resiko yang harus
dihadapi selama kita bekerja dengan baik, sehingga resiko tadi berubah menjadi rezeki. Kita jangan takut mengelolah resiko, tambah Nur. (*)
Diterbitkan oleh Komunikasi Korporat Sekretariat Perusahaan