Anda di halaman 1dari 3

Hereditas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen
atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial
Sudah terlihat jelas oleh manusia-manusia sejak dahulu bahwa keturunan menyerupai induknya.
Seperti contohnya pada buku kejadian 30-46 meceritakan bagaimana Jacob dan Laban membagi
domba mereka menjadi domba yan putih dan domba yang berbintik-bintik untuk memastikan
tidak ada yang tercuri. Walaupun sudah jelas bagi orang-orang zaman dahulu bahwa dalam
hereditas sifat dan watak di wariskan, mekanisme dari hereditas itu sendiri masih belum jelas.

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Konsep kuno Hereditas
• 2 Konsep kuno Hereditas
• 3 Charles Darwin: Teori Evolusi
• 4 Gregor Mendel: Bapak genetika modern
• 5 Perkembangan Modern Genetika dan Hereditas
• 6 Lihat pula
• 7 Pranala luar
• 8 Daftar pustaka

[sunting] Konsep kuno Hereditas


Filsuf Yunani mempunyai bermacam-macam ide tentang hereditas. Theophrastus mengajukan
bahwa bunga jantan membuat bunga betina menjadi matang, Hiprokrates menduga bahwa
"benih" diproduksi oleh berbagai anggota tubuh dan di wariskan pada saat pembuahan,
Aristoteles bahwa semen pejantan dan betina becampur pada saat pembuahan, sedangkan
Aeskhylus, pada tahun 458 SM mengajukan ide bahwa sang pejantan adalah orang tua yang
sebenarnya dan betina adalah "perawat dari bayi yang disemai di dalamnya".
Bermacam-macam mekanisme hereditas di ajukan tanpa diuji atau dikuantifikasi dengan layak.
Mekanisme ini diantaranya pewarisan campuran, dan pewarisan sifat dapatan. Namun demikian,
hewan dan tanaman domestik dapat dikembangkan melalui seleksi artifisial. Pewarisan sifat
dapatan juga membentuk bagian dari ide evolusi Lamarck
Pada abad kedelapan belas, ahli mikroskop Antoine van Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan
"binatang kecil" di dalam sperma manusia dan hewan lainnya. Penemuan ini menjadi dasar dari
teori "spermis" yang menyatakan bahwa dalam sebuah sperma terdapat "orang kecil"
(homunculius) dan satHereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara
biologis melalui gen atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial
Sudah terlihat jelas oleh manusia-manusia sejak dahulu bahwa keturunan menyerupai induknya.
Seperti contohnya pada buku kejadian 30-46 meceritakan bagaimana Jacob dan Laban membagi
domba mereka menjadi domba yan putih dan domba yang berbintik-bintik untuk memastikan
tidak ada yang tercuri. Walaupun sudah jelas bagi orang-orang zaman dahulu bahwa dalam
hereditas sifat dan watak di wariskan, mekanisme dari hereditas itu sendiri masih belum jelas.
[sunting] Konsep kuno Hereditas
Filsuf Yunani mempunyai bermacam-macam ide tentang hereditas. Theophrastus mengajukan
bahwa bunga jantan membuat bunga betina menjadi matang, Hiprokrates menduga bahwa
"benih" diproduksi oleh berbagai anggota tubuh dan di wariskan pada saat pembuahan,
Aristoteles bahwa semen pejantan dan betina becampur pada saat pembuahan, sedangkan
Aeskhylus, pada tahun 458 SM mengajukan ide bahwa sang pejantan adalah orang tua yang
sebenarnya dan betina adalah "perawat dari bayi yang disemai di dalamnya".
Bermacam-macam mekanisme hereditas di ajukan tanpa diuji atau dikuantifikasi dengan layak.
Mekanisme ini diantaranya pewarisan campuran, dan pewarisan sifat dapatan. Namun demikian,
hewan dan tanaman domestik dapat dikembangkan melalui seleksi artifisial. Pewarisan sifat
dapatan juga membentuk bagian dari ide evolusi Lamarck
Pada abad kedelapan belas, ahli mikroskop Antoine van Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan
"binatang kecil" di dalam sperma manusia dan hewan lainnya. Penemuan ini menjadi dasar dari
teori "spermis" yang menyatakan bahwa dalam sebuah sperma terdapat "orang kecil"
(homunculius) dan umbuh dan bu-satunya sumbangan yang dilakukan oleh pihak wanita adalah
kandungan yang didalamnya homonculus tumbuh dan berkembang. Teori lainnya yang
bertentangan, "ovis" menduga bahwa wanitalah yang menyimpan manusia kecil di dalam ovum.
[[Pangenesis adalah sebuah ide yang menyatakan bahwa pria dan wanita membentuk sebuah
"pangen" di dalam setiap organ. Pangen ini kemudian berjalan melalui darah ke alat kelamin
kemudian ke dalam bakap anak. Konsep ini bermula pada zaman yunani kuno dan memengaruhi
ilmu hayat sampai sekitar seratus tahun yang lalu. Istilah "hubungan darah", "darah murni", dan
"darah bangsawan" adalah sisa-sisa dari teori Pangenesis. Pada dasawarsa 1870 Francis Galton,
sepupu dari Charles Darwin melakukan percobaan yang menyangkal Pangenesis.
[sunting] Charles Darwin: Teori Evolusi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Charles Darwin
Lihat pula: Evolusi
Charles Darwin mengajukan teori evolusi pada tahun 1859 dan salah satu masalah utamanya
adalah kurangnya mekanisme dasar untuk hereditas. Darwin percaya akan pewarisan dampiran
dan pewarisan sifat dapatan. Pewarisan campuran akan menghasilkan keseragaman di antara
populasi hanya dalam beberapa generasi sehingga akan menghilangkan variasi dari sebuah
populasi yang kepadanya seleksi alam dapat berlaku. Hal ini membuat Darwin mengadopsi idea
Lamarck pada makalahnya yang setelah The Origin. Pendekatan utama Darwin untuk hereditas
adalah untuk mengaris bawahi bagaimana pewarisan itu dapat bekerja.
Model awal Darwin akan konsep hereditas diadopsi oleh saudaranya Francis Galton dan
kemudian dimodifikasi olehnya untuk membuat sebua kerangka kerja akan teori biometrik.
Galton menolak aspek dari pangenesis darwin yang bertumpu pada sifat dapatan.
Pewarisan sifat dapatan terbukti kesalahannya pada dasawarsa 1880 ketika August Weismann
memotong ekor dari beberapa generasi tikus dan mendapati bahwa keturunannya tetap
mempunyai ekor.
[sunting] Gregor Mendel: Bapak genetika modern
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gregor Mendel
Lihat pula: Sintesis evolusiner mutakhir
Ide akan pewarisan gen sebagian dapat di atribusikan ke seseorang pendeta Moravia gregor
Mendel[1] monk yang menerbitkan penelitiannya akan kacang polong pada tahun 1865. Namun
karyanya tidak dikenal luas dan baru ditemukan kembali pada tahun 1901. Pada awalnya
dianggap bahwa pewarisan ala Mendel hanya dihitung untuk perbedaan yang besar seperti yang
dimatai oleh mendel pada tanaman polongnya dan ide akan pengaruh kumultive pada gen tidak
disadari sampai ketika makalah oleh Ronald Fisher pada tahun 1918 berjudul "Hubungan Antara
Keturunan Dalam Pewarisan Mendel]]. Untuk sejarah genetika lebih lanjut dapat dilihat dalam
artikel Sejarah ilmu genetika
[sunting] Perkembangan Modern Genetika dan Hereditas
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sintesis Evolusi Mutakhir
Pada dasawarsa 1930, tulisan FIsher dan lainnya menghasilkan sebuah teori gabungan dari teori
Mendel dan Biometeri menjadi sintesis mutakhir Evolusi.
Trofim Lysenko namun menyebab kemunduran dalam apa yang sekarang dikenal Lysenkoisme
pada Uni Soviet ketika dia menekankan ide Lamarck tentang [Pewarisan sifat dapatan]]. Gerakan
ini mempengaruhi penelitian dalam bidang pertanian dan mengakibatkan kekurangan pangan
pada dasawarsa 1960 di USSR.

Anda mungkin juga menyukai