1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kepesertaan
Jumlah peserta dan anggota keluarga yang ditanggung oleh jaminan kesehatan paling banyak 5 (lima)
orang
Peserta yang memiliki jumlah keluarga lebih dari 5 (lima) orang termasuk peserta, dapat
mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dengan membayar iuran tambahan
Formulir Daftar Isian Peserta
Form Registrasi Perusahaan
Form Migrasi Peserta
Formulir 1 : PPU ( Pekerja Penerima Upah) , Pensiunan PNS, Veteran,dan Perintis Kemerdekaan.
Formulir 2 : PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) dan Bukan Pekerja
Formulir 3 : Tambahan Anggota Keluarga
Formulir 4 : Perubahan Data
Iuran BPJS
Iuran jaminan kesehatan bagi Penerima Upah (Pegawai Perusahaan), sebesar 4,5 % dari gaji pokok dan
Tunjangan Tetap, dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
2.
yang telah mengikuti program JPK akan diberikan KPK ( Kartu Pemeliharaan Kesehatan ) sebagai
bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Iuran JPK dibayar oleh perusahaan dengan perhitungan sebagai berikut:
3% dari upah tenaga kerja (maks Rp 1 juta ) untuk tenaga kerja lajang.
6% dari upah tenaga kerja (maks Rp 1 juta ) untuk tenaga kerja berkeluarga.
1.
2.
3.
4.
5.
Adapun maksud dari dikeluarkannya SE tersebut agar bagi karyawan/pegawai yang belum mempunyai
NPWP segera mendaftarkan diri dan mengimbau kepada seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) diminta
untuk secara proaktif melakukan sosialisasi kepada Pemberi Kerja / Bendahara Pemerintah. Sehingga
ada baiknya bagi perusahaan untuk mendaftarkan karyawannya untuk segera memiliki NPWP, untuk
menekan jumlah kewajiban pajak yang harus dibayarkan.
Selain itu, memilih metode pemotongan pajak karyawan juga dapat menjadi cara untuk meringankan
kewajiban pajak penghasilan. Metode pemotongan pajak yang umum digunakan ada dua macam, yakni
Metode Netto dan Metode Gross Up (Pajak Ditanggung oleh Perusahaan) dengan penjelasan sbb:
1. Metode Netto
Dalam metode ini pajak dipotong dari jumlah penghasilan karyawan sehingga biasa disebut dengan
Pajak Ditanggung oleh Pegawai.
2. Metode Gross Up
Dalam metode ini perusahaan memberikan tunjangan pajak sebagai komponen penghasilan karyawan
yang nilainya sama dengan jumlah pajak yang harus dipotong dari penghasilan karyawan. Biasa disebut
juga dengan Pajak Ditanggung oleh Perusahaan. Metode ini akan menghasilkan kewajiban pajak yang
lebih besar ketimbang metode Netto, karena nilai tunjangan pajak yang diberikan perusahaan juga
merupakan objek pajak yang dihitung ke dalam penghasilan bruto pegawai.
3. Metode Partial Gross Up
Metode ini menggunakan cara pemotongan Gross Up namun bagi karyawan yang belum memiliki NPWP
akan dipotong kewajiban pajak 20% lebih tinggi dari penghasilan karyawan.
Dengan menggunakan software Krishand Payroll dan Krishand PPh 21, Anda dapat dengan mudah
mengaplikasikan perhitungan pajak penghasilan pegawai dengan metode pemotongan pajak yang
berbeda untuk tiap pegawai. Berikut menghasilkan laporan pajak yang diperlukan seperti SPT Masa PPh,
SSP, Formulir 1721 A1 dsb dan disertai dengan Laporan-laporan Internal berupa rincian laporan
penghasilan per-pegawai, rangkuman bulanan, yang dapat di break down per-cabang dan perdepartemen.
Penting bagi kami mengimbau bagi setiap Anda yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk mendaftarkan diri pada Kantor
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib
pajak karena sesuai SE diatas hukumnya adalah wajib.
Pendaftaran NPWP selain dengan cara mendaftar sendiri, juga dapat dilakukan melalui Pemberi
Kerja/Bendaharawan Pemerintah di mana data yang berhasil dihimpun dari Pemberi
Kerja/Bendaharawan Pemerintah akan disampaikan kepada masing-masing KPP untuk ditindaklanjuti
guna diberikan NPWP.