Anda di halaman 1dari 18

Manusia sebagai Komponen Sistem Manusia-Mesin

Pokok Bahasan

Estimasi Waktu

Pendahuluan

150 Menit

Peta-peta Kerja I.

150 Menit

Peta-peta Kerja II.

150 Menit

Peta-peta Kerja III

150 Menit

Manusia sebagai Komponen Sistem Manusia-Mesin

150 Menit

Produktifitas Kerja Manusia

150 Menit

Studi Gerakan

150 Menit

Studi Pengukuran dan Penetapan Waktu Baku

300 Menit

Pengukuran Kerja dengan Metode Sampling Kerja

300 Menit

Predetermined Time System

150 Menit

Kompensasi Finansial dan Sistem Pemberian Bonus

300 Menit

Handout Pengukuran Kerja

Handout Pengukuran Kerja

Manusia sebagai Komponen Sistem Manusia-Mesin


Secara umum sistem manusia-mesin dapat didefinisikan sebagai kombinasi
antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin,
dimana salah satu dengan lainnya akan saling berinteraksi untuk
menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang
diberikan.
Yang dimaksud mesin dalam hal ini, akan mempunyai arti yang cukup luas,
yaitu mencakup semua obyek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas
dan benda-benda yang biasa dipergunakan manusia dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Dalam kaitannya dengan sistem manusia-mesin maka dikenal tiga macam
hubungan yaitu :
1. Manual Man Machine System,
2. Semi Automatic Man-Machine System,
3. Automatic Man-Machine System

Handout Pengukuran Kerja

Manual Man Machine System

Dalam sistem ini input akan langsung ditransformasikan oleh pekerja/manusia menjadi
output. Disini manusia masih memegang kendali secara penuh di dalam
melaksanakan aktivitasnya. Peralatan kerja yang ada hanyalah sekedar menambah
kemampuan atau kapabilitas dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.

Handout Pengukuran Kerja

Semi Automatic Man-Machine System


Adanya revolusi industri dan perkembangan teknologi maka telah berhasil ditemukan berbagai macam mesin dan
peralatan kerja yang semakin kompleks.
Contoh dalam hal ini ialah apa yang terjadi dalam kerja sebuah mobil. Adanya instrument-instrument atau
display-display panel dalam mobil akan mampu menunjukkan kecepatan mobil yang sedang berjalandan atau
jumlah bahan bakar yang masih ada di dalam tangki mobil.

Handout Pengukuran Kerja

Disini manusia atau pengemudi kendaraan tidak akan bisa secara langsung
mengendalikan sumber tenaga penggerak mobil tersebut secara langsung,
karena dalam sistem ini mesinlah yang akan memberi tenaga yang mampu
menyebabkan sistem berjalan.
Manusia disini kemudian akan melaksanakan fungsi kontrol dengan memakai
sensing inputnya lewat display dan peralatan lainnya seperti : kemudi, rem,
gas, danlain-lain. Sistem dimana mesin akan memberikan power (tenaga)
dan manusia akan melaksanakan fungsi kontrol dikenal sebagai semi
automatic man-macheni system.

Handout Pengukuran Kerja

Automatic Man-Machine System

Pada sistem yang berlangsung secara otomatis, maka disini mesin akan melaksanakan dua fungsi
sekaligus yaitu : penerima rangsangan dari luar (sensing) dan pengendali aktivitas seperti
umumnya dijumpai dalam prosedur kerja yang normal. Fungsi operator disini hanyalah memonitor
dan menjaga agar supaya mesin tetap bekerja dengan baik serta memasukkan data atau
menggantikan dengan program-program baru apabila diperlukan.

Handout Pengukuran Kerja

Penyelidikan terhadap fungsi manusia-mesin adalah didasarkan atas suatu


kenyataan bahwa antara manusia dan mesin masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Hal ini berarti bahwa ada beberapa pekerjaan
yang akan lebih baik jika dikerjakan oleh manusia dan sebaliknya ada
beberapa bidang pekerjaan yang lebih baik jika dilakukan oleh mesin.
Dari perbedaan kemampuan antara manusia dan mesin, maka diharapkan
dengan membuat hubungan sistem manusia-mesin akan bisa melengkapi
satu sama lain.

Handout Pengukuran Kerja

Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka


akan diperoleh tabel perbandingan manusia-mesin, antara lain sbb :
No

Masalah

Manusia

Mesin

Kecepatan Kerja

Lambat

Cepat

Tenaga (Power)

Kecil, Terbatas, dan berubah-ubah

Dapat diatur dengan baik, besar & tetap)

Keseragaman

Tidak dapat diandalkan, perlu dimonitor

Seragam/standar cocok untuk pekerjaan


rutin, berulang-ulang dan perlu ketetapan.

Ingatan (memory)

Dapat mengingat segala macam dengan


pendekatan dari berbagai sudut, baik untuk
menentukan dasar-dasar pikiran maupun
strategi

Baik untuk menyimpan dan memproduksi


sesuatu yang sudah ditentukan, baik untuk
jangka pendek atau panjang (Komputer)

Berpikir

Induktif baik

Deduktif baik

Kalkulasi

Lambat dan sangat mungkin melakukan


kesalahan, tetapi memiliki kemampuan untuk
koreksi

Cepat dan tepat, tetapi tidak memiliki


kemampuan untuk koreksi.

Reaksi
terhadap
yang berlebihan

Degradasi

Kerusakan tiba-tiba.

Kepintaran

Dapat menyesuaikan sesuatu yang tidak


terduga/ yang dapat diduga. Dapat meramal,
menganalisa dan membuat keputusan.

Tidak ada, hanya bisa memutuskan ya/tidak


sesuai dengan programnya.

Handout Pengukuran Kerja

Handout Pengukuran Kerja

10

Disini kita melihat bahwa kelebihan utama manusia dengan mesin


ialah sifatnya yang mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Manusia bisa merubah peranannya dengan cepat dan
teratur sehingga memungkinkannya untuk bekerja dalam kondisi
apapun. Tetapi sifat yang berubah-ubah dari manusia ini juga akan
membuktikan sifat ketidak-stabilannya, yaitu cara atau apa yang
dihasilkan sekarang belum tentu sama dengan yang akan datang.

Handout Pengukuran Kerja

11

Sistem manusia-mesin akan lebih banyak dipengaruhi oleh kemampuan dan


keterbatasan manusia.
Dengan mempelajari komponen manusia sebagai salah satu komponen
sistem manusia-mesin yang terjadi dari manusia, peralatan dan lingkungan
kerja fisik akan dapat diperoleh hasil akhir yang optimal. Ergonomi
sebagai disiplin ilmu dalam perkembangannya akan memerlukan
informasi-informasi yang berkaitan dengan fungsi manusia dengan
segala kemampuan dan keterbatasannya.

Handout Pengukuran Kerja

12

(Studi kasus : Pekerjaan Mengangkat Blangket di PT. Lembah Karet Padang).


PENDAHULUAN
PT. Lembah Karet Padang merupakan salah satu industri di Sumatera Barat
yang bergerak dalam kegiatan pengolahan karet mentah menjadi karet remah dengan
orientasi ekspor. Industri ini pada dasarnya masih bersifat labor intensive dengan
mempergunakan banyak tenaga kerja pada setiap tahapan prosesnya. Berdasarkan
hasil pengamatan langsung dilapangan masih banyak ditemukan kelemahan dalam
sistem kerjanya, terutama yang berhubungan dengan usaha-usaha perbaikan
produktifitas dan jaminan kesehatan dan keselamatan pekerja. Salah satunya adalah
kegiatan mengangkat dan memindahkan blangket pada salah satu stasiun kerja
dalam proses basah. Dimana blangket yang keluar dari mesin giling dibiarkan jatuh
sampai ke lantai, baru kemudian ujungnya dipungut dan direntang kira-kira sepanjang
5,5 meter lalu diputus, selanjutnya dilipat tiga sehinga menghasilkan suatu
bongkahan (blanket) yang berdimensi 70 x 60 x 7,2 cm dengan berat rata-rata
17,82 kg. Blanket itu kemudian diangkat dan dilempar keatas gerobak. Karena
pekerjaan ini dilakukan dalam intensitas yang tinggi, akan dapat mencederai tulung
punggung bagian bawah (low back pain) pekerja secara permanen, disamping
menguras kekuatan fisik secara maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa
terhadap sistem kerja yang ada apakah memenuhi prinsip-prinsip ergonomi kerja
yang dapat menjamin kesehatan dan keselamatan kerja pekerja secara baik.

Handout Pengukuran Kerja

13

Bongkahan yang berada diatas lantai


selanjutnya dipungut pada kondisi
punggung membungkuk dan dilempar
keatas gerobak untuk diangkut pada
tempat penimbangan

Pekerjaan menarik, melipat, mengangkat dan melempar merupakan pekerjaan


yang berulang dan repetitif yang dilakukan dalam posisi berdiri diatas lantai akan
menguras banyak energi disamping mengakibatkan rusaknya sistem tulang
punggung (Law back pain) secara permanen. Untuk mengetahui sistem lebih
jauh dilakukan pengukuran-pengukuran terhadap beberapa aspek, yaitu :
Pengukuran berat beban angkatan.
Sampel ukuran diambil 100 buah dan selajutnya diuji keseragaman dan
kecukupan data. Data dikelompokan menjadi 20 grup, dan variansi dihitung
dengan rumus :

Handout Pengukuran Kerja

14

( xi x )

dan

Hasilnya diperoleh = 0,33 dan x = 0,15


BKA = x + 2 x = 18,12
BKB = x 2 x = 17,55
ternyata data berada dalam batas kontrol (seragam) pada tingkat keyakinan 95% dan ketelitian 5%.
Uji kecukupan data dilakukan dengan formula
N =

40 N xi ( xi )

xi

0,55 1

Karena N < n, maka data dianggap cukup. Selanjutnya hasil perhitungan data berat diketahui berat
rata-rata blangket (

)=

adalah 17,82 kg.

Handout Pengukuran Kerja

15

Pengukuran waktu siklus memindahkan satu blangket dari lantai keatas gerobak terhadap 100 sampel,
setelah melalui proses analisis keseragaman dan kecukupan data diperoleh sebagai berikut : = 0,69 ;
x = 0,31 ; N =14,89 dengan waktu siklus rata-rata ( x ) = 7,13 detik.
Pengukuran jumlah angkatandalam satu menit, untuk n = 100 melalui proses yang sama diperoleh
pula : = 0,70 ; x = 0,31 ; N =16,15 dengan jumlah frekwensi rata-rata ( x ) = 6,95 angkatan/menit
dan dibulatkan menjadi 7.

Sikap kerja pada kondisi saat ini dalam mengngkat blangket dalam posisi
membungkuk (stoop lift), dan kegiatan melipat dengan mengangkat tangan (arm
lift). Kegiatan membungkukkan badan dan mengangkat lengan tangan dapat
dikurangi jika blanket yang keluar dari mesin ditampung oleh suatu meja dengan
ketinggian 69 cm, lebar 60 cm dan panjang 250 cm
Tubuh manusia bisa dianggap sebagai suatu mesin, dimana untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaaannya dibatasi oleh serangkaian
hukum-hukum alam. Kemampuan manusia untuk melaksanakan macam-macam
kegiatan tergantung pada struktur fisik tubuhnya yang terdiri dari : struktur tulang,
otot-otot, kerangka, sistem saraf dan proses metabolisme. Pada tubuh manusia
terdapat 265 tulang pembentuk rangka yang berfungsi untuk melindungi dan
melaksanakan kegiatan fisik (sastrowinoto, 1985)
Handout Pengukuran Kerja

16

analisis terhadap sistem kerja pada stasiun akhir dari proses basah pada kegiatan produksi pabrik karet
PT. Lembah Karet Padang. Pada tahap penelitian pendahuluan mengindikasikan sistem kerja yang ada
kurang memenuhi prinsip-prinsip ergonomi kerja, sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem kerja melalui
perancangan alat bantu tambahan dalam bentuk meja kerja sederhana

Berdasarkan hasil penelitian sistem kerja


yang ada dan analisis rancangan
dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.
2.

3.

4.

Masih banyak ditemukan pada sistem kerja manual, terutama pada jenis pekerjaan-pekerjaan kasar
belum memperhatikan dan memenuhi persyaratan ergonomi kerja.
Terlihat dengan jelas sistem kerja pengangkat blanket pada stasiun akhir pekerjaan basah belum
memenuhi persyaratan ergonomi kerja, terutama ditinjau dalam aspek kesehatan dan keselamatan
kerja jangka panjang.
Dengan memperbaiki sistem kerja yang ada dan penambahan sebuah alat bantu senderhana dalam
bentuk meja kerja, mampu memperbaki kondisi kerja secara signifikan, dibuktikan dengan
menurunnya lifting indek dari 2,93 menjadi 0,74 dan kosumsi energi dari 4,42 kkal/menit menjadi 2,53
kkal/menit.
Hasil dari analisa rencangan sistem kerja usulan telah memenuhi persyaratan ergonomi kerja serta
aman dari kemungkinan kecelakaan tulang punggung (law back pain) dan menurunkan tingkat
kelelahan kerja karena berkurangnya kosumsi energi kerja.
Handout Pengukuran Kerja

17

Perancangan Mekanisasi Alat Pengepakan


Studi Kasus di Home Industri Kopi Bubuk
Dari hasil survei penumpukan kopi banyak pada bagian
pengepakan, dikarenakan pekerja masih mengunakan alat
yang sederhana berupa sendok takaran dengan posisi kerja
yang tidak ergonomis.
Dengan keadaan kerja yang ada sekarang ini sering
mengakibatkan kondisi kerja yang kurang nyaman sehingga
pekerja cepat lelah.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang salah satunya
adalah belum tersedianya fasilitas kerja yang ergonomis dan
cara kerja yang kurang efektif dan efisien. Bila kondisi tersebut
tidak segera ditanggulangi maka akan menyebabkan rasa sakit
pada bagian anggota tubuh tertentu pada saat bekerja dan
waktu pengerjaan menjadi lebih lama.

Untuk
mengatasi
faktor-faktor
tersebut dirancang suatu fasilitas
kerja yang ergonomis sebagai
penunjang pekerja agar dapat
bekerja dengan nyaman dan aman.

Perlu dirancang suatu alat bantu pengepakan.


Dengan perancangan fasilitas kerja tersebut
diharapkan
mampu
menciptakan
suatu
kenyamanan dalam bekerja, mengurangi lamanya
waktu saat pengepakan dan mengurangi kelelahan
pada bagian anggota tubuh tertentu
Handout Pengukuran Kerja

18

Anda mungkin juga menyukai