Anda di halaman 1dari 20

PENDUGAAN

PARAMETER

Oleh:
Zulhan Widya Baskara
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Mataram, Oktober 2014

PENDUGAAN PARAMETER
Melakukan pendugaan/taksiran/estimasi parameter berarti menduga keadaan
parameter (pada populasi) dengan menggunakan statistik (pada sampel).
Besaran

Lambang Parameter/
(Populasi)

Lambang Statistik/
(Sampel)

Rata-rata

Varians

S2

Simpangan Baku

Jumlah Observasi

Proporsi

Xp

Hasil yang pasti dikehendaki adalah = artinya nilai dugaan dari sampel
mendekati nilai yang sesungguhnya pada populasi.

KRITERIA PENDUGAAN YANG BAIK


1. TAK BIAS (unbiased)
penduga dikatakan tak bias jika rata-rata semua harga yang mungkin
akan sama dengan .

()

E =

2. BERVARIANSI MINIMUM
penduga yang variansinya terkecil diantara semua penduga untuk
parameter yang sama.

3. KONSISTEN
Misalkan penaksir untuk yang dihitung berdasarkan sebuah sampel
acak berukuran n. Jika ukuran sampel n mendekati besar ukuran populasi
menyebabkan mendekati , maka disebut penduga konsisten.

JENIS PENDUGA PARAMETER


Berdasarkan cara penyajiannya, pendugaan dapat dibedakan menjadi:
1. Pendugaan Titik
pendugaan titik adalah pendugaan yang hanya mempunyai atau menyebutkan
suatu nilai.
jika suatu parameter diduga oleh sebuah nilai , maka merupakan titik
penduga .
contoh: pendugaan adalah rata-rata dari sampel yang dirumuskan sbb:
X=

X 1 + X 2 + X 3 + ... + X n
n

2. Pendugaan Selang
pendugaan selang adalah pendugaan yang mempunyai dua nilai sebagai daerah
pembatasan.
Suatu parameter diduga terletak pada suatu interval 1 < < 2
contoh: pendugaan adalah rata-rata dari sampel yang dirumuskan sbb:

X 1.96 X < < X + 1.96 X

MENDUGA INTERVAL RATA-RATA


1.

Untuk sampel besar (n > 30)

X Z /2
2.

< < X + Z /2

X = Rata-rata hitung sampel

= Simpangan baku

n = Banyak observasi

Untuk sampel kecil (n < 30)


= (1-tingkat keyakinan)
(simpangan baku tidak diketahui) Z
/2 = Diperoleh dari tabel Z

X t /2

s
s
< < X + t /2
n
n

dengan
=
s

(n 1)

( X ) 2
n(n 1)

t /2 =

Diperoleh dari tabel t-student

Contoh:

MENDUGA INTERVAL PROPORSI


1.

Untuk sampel besar (n > 30)


p Z /2

2.

p (1 p )
< < p + Z /2
n

p (1 p )
n

Untuk sampel kecil (n < 30)


p t /2

dengan

X
p =
n

p (1 p )
< < p + t /2
n

p (1 p )
n

MENDUGA SELISIH DUA RATA-RATA


1.

Untuk sampel besar dan 1 ,2 diketahui

( X 1 X 2 ) Z /2 X1 X 2 < ( 1 2 ) < ( X 1 X 2 ) + Z /2 X1 X 2
Dimana
(X=
X )
1

2.

12
n1

22
n2

Untuk sampel kecil dan 1 ,2 tidak diketahui

( X 1 X 2 ) t /2 s X1 X 2 < ( 1 2 ) < ( X 1 X 2 ) + t /2 s X1 X 2
Dimana
s X1 X 2

(n1 1) S12 + (n2 1) S 22 1 1


+
n1 + n2 2
n1 n2

2
1

X
( X )

2
2

X ( X
=

S
S

2
1

n 1

2
2

n 1

n(n 1)
2

)2

n(n 1)

dan X 1

=
1

n1

X2
dan X 2 =
n2

Contoh soal

MENDUGA SELISIH DUA PROPORSI

( p1 p 2 ) Z /2 s( p1 p 2 ) < ( p1 p 2 ) < ( p1 p 2 ) + Z /2 s( p1 p 2 )
dimana

=
s( p1 p 2 )

p1 (1 p1 ) p 2 (1 p 2 )
+
n1
n2

Contoh soal:

MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

1.

Untuk pendugaan rata-rata, banyaknya sampel dapat ditentukan dengan


rumus:

2.

Z .
n = /2
E

Untuk pendugaan rata-rata, banyaknya sampel dapat ditentukan dengan


rumus:

1 Z .
n = /2
4 E

E= kesalahan duga yang akan di tolerir

Contoh soal:
1.

2.

sekian

Anda mungkin juga menyukai