Anda di halaman 1dari 19

Perencanaan Audit

Standar Pekerjaan Lapangan # 1:


Pekerjaan (audit) harus direncanakan
sebaik2nya, dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.

Alasan Perlunya Perencanaan


1.

2.

3.

Untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup:


Memenuhi standar pekerjaan lapangan # 3
Bahan bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, tanya jawab dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
Bukti kompeten yang cukup hanya dapat diperoleh
melalui:
a. Penentuan prosedur audit
b. Penentuan besar sample yang akan diuji
c. Pemilihan items untuk sample
d. Penentuan waktu pelaksanaan prosedur audit
Mengurangi legal liability
Memelihara reputasi yang baik
Untuk menetapkan biaya audit yang layak
Efisiensi
mampu berkompetisi
Menghindari salah pengertian dengan klien
Memelihara hubungan baik

Bagian2 Pokok dalam


Perencanaan Audit
l

Preplan
Obtain background information & information about
clients legal obligations
Perform analytical procedures

Set materiality & audit risk


Understand internal control structure & assess control
risk
Develop overall audit plan & audit program

Preplan Activities

Berhubungan dengan aktivitas yang dilakukan


untuk memutuskan menerima atau menolak
penugasan
- Keputusan berlaku bagi klien baru maupun
continuing clients
- Penggantian auditor adalah lazim, karena al.:
1. Perusahaan merger
2. KAP merger
3. Ingin mengurangi audit fee
4. Memperluas jasa profesional
5. Konflik/ketidakpuasan

Tahap2 dalam Preplan


Menilai integritas
manajemen

Identifikasi
kondisi2 khusus

Menilai
kompetensi
auditor & staff

Menilai
independensi
auditor & staff

Menentukan
kemampuan untuk
Due care

Menyiapkan
engagement
letter

Menilai Integritas Manajemen

Integritas manajemen berpengaruh terhadap potensi


error & irregularities dalam proses akuntansi darimana
laporan keuangan dikembangkan
Integritas manajemen rendah

Potensi error & irregularities tinggi

Risiko audit tinggi


Penugasaan hanya dpt diterima bila auditor
memperoleh keyakinan memadai bahwa
manajemen klien bersikap jujur

Mengidentifikasi kondisi2
khusus

Yaitu kondisi2 yang berpengaruh terhadap resiko audit:


Harapan users atas laporan keuangan audited
- Go public atau tidak
- Berhubungan dengan kredit bank, pajak
Prosedur audit:
- Review AD/ART, kontrak2/perjanjian2, surat2
- Diskusikan dengan manajemen
Kemungkinan klien menghadapi masalah2 hukum
- Pelanggaran hukum
- Tuntutan pihak ketiga
Prosedur audit:
- Tanyakan kepada penasehat hukum klien
- Review notulen rapat

Stabilitas keuangan klien


Prosedur audit:
- Analytical procedures
Auditability
- Apakah ada kondisi yang menimbulkan
keraguan mengenai auditability calon klien
Prosedur audit:
- Inspeksi catatan pembukuan klien
- Review internal control

Menilai Kompetensi Auditor &


Staff

Standar umum #1
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau
beberapa yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis
yang cukup sebagai auditor
Menilai apakah KAP memiliki kompetensi untuk
menyelesaikan penugasan sesuai dengan standar
auditing
- Menentukan tim audit yang memenuhi kualifikasi
keahlian teknis & pengalaman yang dibutuhkan
(partner, manager, senior, assistant)
- Mempertimbangkan perlu tidaknya tenaga
specialists:
- Appraisers barang2 seni untuk menilai assets,
- Pengacara, konsultan lingkungan, etc


1.

2.

Prosedur audit:
Untuk klien baru
- Komunikasi dengan predecessor auditor
(PSA#16/SA Seksi 315)
- Pengajuan pertanyaan kepada pihak ketiga
lainnya (pengacara, bankers, kadin, Bapepam,
orang lain dalam komunitas bisnis yang memiliki
hubungan dengan calon klien, etc)
- Merivew berita2 (majalah, surat kabar)
Untuk klien lama
- Mereview pengalaman yang lalu (kertas kerja
audit)

Menilai Independensi Auditor &


Staff

Standar umum #2
Dalam segala hal yang berhubungan dengan
penugasan, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama
Mengidentifikasi kemungkinan adanya
hubungan bisnis/financial para staff dengan
calon klien
Memastikan bahwa penugasan tidak akan
menimbulkan konflik dengan klien lain

Menentukan Kemampuan Untuk


Due Care

Standar umum #3 & kode etik


Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama
Diwujudkan melalui review yang kritis pada setiap tingkat supervisi atas
pelaksanaan audit dan judgment yang digunakan
Faktor yang menentukan:
1. Waktu penugasan
- Secara ideal penugasan hendaknya dilakukan jauh
sebelum akhir tahun buku
* Memudahkan perencanaan audit
(meningkatkan fleksibilitas penjadwalan)
- Penugasan terlalu dekat atau setelah tanggal neraca dapat
menimbulkan masalah dalam perencanaan dan membatasi
lingkup audit (mis. Auditor tidak dapat mengamati
penghitungan persediaan)
* Kemungkinan tidak dapat diterbitkan Unqualified report

2. Penjadwalan pekerjaan lapangan


- Interim work: (2-3 bulan sebelum tgl neraca)
* Test of controls
* Substantive tests of transactions
- Year-end work: menjelang & sesudah tgl neraca
* Tests of details of balances
- Time budgets: (preliminary time budget)
* Mengestimasi jlh jam yg dibutuhkan oleh setiap level staff
* Out-of pockets costs
- Bantuan pegawai klien:
* Penyiapan daftar2,
* Pengiriman permintaan konfirmasi,etc

Penyiapan Engagement Letter


(surat penugasan)

Fungsi: Dokumentasi penerimaan auditor atas penunjukkan oleh


klien
Isi pokok:
1. Identifikasi perusahaan & laporan keuangan yang akan diaudit
2. Tujuan audit
3. Tanggung jawab manajemen
4. Lingkup audit
5. Bentuk laporan
6. Keterbatasan audit
7. Penyampaian informasi tentang kelemahan internal control
8. Akses ke berbagai catatan, dokumentasi, & informasi lainnya
9. Audit fee & terminnya
10. Bantuan pegawai klien
Contoh: lihat PSA #55 (SA Seksi 320)

Obtain background information and


information about clients legal obligations

Auditor harus memperoleh pengetahuan yang cukup


mengenai bisnis klien, status & kewajiban hukumnya agar
dapat memahami peristiwa2, transaksi2, praktek2 yang
mungkin mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan
keuangan
* Jenis usaha, jenis produk/jasa, lokasi, karakteristik2 operasi
* Jenis industri, kerentanan thd kondisi ekonomi, kebijakan &
praktek industri
* Related party transactions (hubungan istimewa)
* Peraturan2 pemerintah yang mempengaruhi perusahaan
klien & industrinya
* Struktur internal control
* Sifat/persyaratan pelaporan keuangan dikaitkan dengan
peraturan lembaga2 ttt (Bapepam, koperasi,etc)

Prosedur Audit:
1. Review kertas kerja audit tahun lalu
2. Review data industri & bisnis:
* Data industri: publikasi2, textbooks, industry audit &
accounting
guides, etc
* Data bisnis klien: akte pendirian, AD/ART, notulen2 rapat
direksi/pemegang saham, laporan2 interim, SPT,
laporan2 kepada
pihak ekstern/pemerintah, kontrak2 kerja,
perjanjian2
pinjaman/kredit, etc
3. Tour the plant & offices:
* Mengenal layout pabrik, proses produksi, fasilitas2
penyimpanan
dan potensi2 masalahnya, lokasi & jenis
catatan akuntansi serta
fasilitas EDP, kebiasaan/cara kerja
pegawai
* Kesempatan bertemu dengan pegawai2 yang memegang
posisi2
inti

4. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen


dan komite audit mengenai:
* Informasi tentang perkembangan bisnis,
industri
baru, peraturan pemerintah yang
mempengaruhi perusahaan
* Informasi tentang perubahan2 penting dalam
manajemen dan struktur organisasi klien
* Informasi tentang related parties
* Area2 tertentu yang menjadi perhatian
komite
audit
* Informasi tentang masalah2 dalam internal
control

Related party transactions


1.
Related party:
Perusahaan2 afiliasi, pemilik utama perusahaan klien, atau
pihak lain yang memiliki hubungan
dengan klien dimana
salah satu pihak dapat
mempengaruhi kebijakan manajemen
atau
operasi pihak lainnya (pihak yang memiliki
hubungan istimewa)
2. SAK: related parties harus diungkapkan dalam laporan
keuangan
3. Indikasi adanya related party transactions:
* Transaksi pinjaman tanpa bunga, tingkat bunga sangat
rendah,
skedul pengembalian tidak jelas
* Transaksi pertukaran nonmonetary assets yang serupa
* Volume transaksi dengan pihak ttt sangat signifikan
dibandingkan
dengan yang dilakukan dengan pihak lain

4. Prosedur untuk menentukan eksistensi related party:


* Review KKA tahun lalu
* Evaluasi prosedur perusahaan untuk mengidentifikasi
dan mencatat transaksi related party
* Minta keterangan dari manajemen ttt nama2 pihak
yang
memiliki hubungan istimewa
* Review laporan untuk Bapepam/instansi lain yang
memuat
pengungkapan related party
* Tentukan nama dana pensiun yang dibentuk dan nama
pejabatnya
* Review daftar pemegang saham (utama)
* Review transaksi investasi yang material dan tentukan
apakah sifat & luas investasi tsb menimbulkan
related party

Anda mungkin juga menyukai