A. KETENTUAN MAWARIS
1.
Mawaris, berarti harta waris (pusaka). Jadi semua harta peninggalan seseorang
yang telah wafat dan belum diambil untuk keperluan apapun maka disebut
mawaris atau mirast. Sedangkan bila telah siap untuk dibagikan maka disebut
dengan Tirkah.
b.
c.
Waris atau ahli waris adalah mereka yang berhak dan berpeluang untuk
memperoleh mirast.
2.
b.
c.
d.
Karena adanya hubungan sesama Muslim, yaitu bila ternyata muwarist tidak
mempunyai ahli warist yang tersebut pada no. 1, 2, dan 3. maka harta warisnya
diserahkan kepada BAITUL MAL dan selanjutnya dipergunakan untuk
kepentingan umum umat Islam.
Artinya : Saya menjadi pewaris bagi orang yang tidak memiliki ahli waris. HR. Ahmad dan
Abu Daud
Nabi saw. tidak menerima waris untuk dirinya, akan tetapi Beliau menerimanya dan
selanjutnya dipergunakan untuk kemaslahatan umat Islam.
Mamnu atau Mahrum, yaitu seseorang yang telah memiliki syarat dan sebab
yang cukup untuk dapat menerima warisan, akan tetapi terdapat padanya suatu
pengahalang sehingga gugur haknya untuk memperoleh warisan, penghalang
tersebut terdiri dari : hamba sahaya, pembunuh, murtad dan berbeda agama.
b.
7 : .
Artinya : Bagi orang laki-laki hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya,
dan bagi wanita pula hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya, baik
sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditentukan. QS. An Nisa : 7
Kemudian dapat dilihat pula dalam surat An Nisa ayat 11 dan 12.
3.
Dilihat dari segi jenis kelamin, dapat digolongkan menjadi 15 orang ahli waris
laki-laki dan 10 orang ahli waris wanita (nama dan bagiannya dapat dilihat pada
tabel : 1)
b.
Dzawil Furudh. Yaitu ahli waris yang hak dan bagiannya telah ditentukan
secara jelas dan tegas jumlahnya berdasar ketentuan Al Quran dan Hadits,
yaitu :
1). 4 orang dari kelompok ahli waris laki-laki, yaitu bapak, bapaknya
bapak, saudara laki-laki seibu dan suami.
2). 9 orang dari kelompok ahli waris perempuan, kecuali mutiqah.
Bagian masing-masing dari dzawil furudh ini akan diterangkan tersendiri.
2.
Dzawil Ashabah. Yaitu ahli waris yang mendapat bagian sisa, terdiri 3
macam yaitu :
1). Ashabah bin Nafsi (ASBIN), yaitu semua ahli waris dari kelompok
laki-laki kecuali bapak, bapaknya bapak, saudara laki-laki seibu dan
suami, mereka itu mendapat bagian waris (ashabah) karena sebab
dirinya sendiri.
2). Ashabah bil Ghair (ASBIG), yaitu mereka yang mendapat ashabah
(sisa) karena sebab keberadaan saudaranya, mereka itu ialah :
a). Anak perempuan, seorang atau lebih bila bersama dengan anak
laki-laki
b). Cucu perempuan , seorang atau lebih bila bersama dengan cucu
laki-laki
c). Saudara perempuan sekandung, seorang atau lebih bila bersama
dengan saudara laki-laki sekandung.
d). Saudara perempuan seayah, seorang atau lebih bila bersama
dengan saudara laki-laki seayah.
3). Ashabah Maal Ghair (ASMAG), yaitu yang mendapat bagian sisa
karena bersama-sama dengan orang lain, mereka itu ialah :
a). Saudara perempuan sekandung, seorang atau lebih pada waktu
bersama-sama dengan anak perempuan atau cucu perempuan.
b). Saudara perempuan seayah, seorang atau lebih bila bersama-sama
dengan anak perempuan atau cucu perempuan.
3.
Dzawil Arham
Yaitu kerabat yang tidak termasuk ahli waris yang 25, diluar ketentuan
dzawil furudl atau ashabah, oleh karena pertalian kekerabatannya yang
telah jauh
2.
anak laki-laki
3.
Bapak
Bagian
1/2
1/4
ASBIN
1/6
1/6 & sisa
4.
5.
anak laki-laki no 2
Kakek/bapaknya
Keterangan
ASBIN
MAHJUB
1/6
bapak
MAHJUB
6.
ASBIN
7.
Sdr.laki-laki seayah
ASBIN
lihat tabel 3
8.
ASBIN
Sda
9.
ASBIN
Sda
ASBIN
Sda
ASBIN
Sda
10.
11.
seayah
12.
ASBIN
Sda
13.
ASBIN
Sda
1/6
14.
1/3
15.
Mutiq
ASBIN
Sda
Keterangan tabel 1 ( A ) :
1.
Farul Waris adalah : anak lk-lk, anak pr, anak laki-laki dan anak perempuannya
anak lk-lk.
2.
3.
Apabila semua ahli waris dari kelompok laki-laki di atas (15) ada semua maka
yang mendapat warisan hanya : anak laki-laki (no. 2), bapak (no.3) dan suami
(no. 1)
4.
2.
Ahli Waris
Bagian
Keterangan \ Syarat
Istri dari
jenazah
1/8
Anak
perempuan
2/3
ASBIG
1/3
3.
Ibu
1/6
4.
Ibunya bapak
1/6
Ibunya ibu
2/3
ibnubnin (no. 4 A)
Anak
6.
Perempuan nya
1/6
anak laki-laki
2/3
7.
Saudara perempuan
sekandung
ASMAG
MAHJUB
2/3
8.
Saudara
1/6
perempuan seayah
ASMAG
ASBIG
MAHJUB
1/3
9.
Saudara perempuan
1/6
seibu
MAHJUB
10.
Mutiqah
ASBIN
Keterangan tabel 2 ( B ) :
1.
2.
Apabila ahli waris dari kelompok perempuan ada semua maka yang mendapat
warisan adalah: anak perempuan, cucu perempuan, ibu, istri dan saudara
sekandung
3.
Apabila ahli waris dari kelompok laki-laki dan kelompok perempuan ada semua
maka yang mendapat warisan hanya : anak laki-laki, anak perempuan, bapak, ibu,
dan suami atau istri
4.
Nama
NO Ahli
Waris
1.
2.
3.
4.
P E N G H A L A N G
2A 3A 4A 5A 6A 7A 8A 9A 10A 11A 12A 13a 14A
Suami
Anak
Bapak
Anak lk
laki-laki
dr anak
lak
5.
6.
7.
8.
9.
Bapaknya
2B 6B
bapak
Sdr.lk.
skdung
Sdr.lk.
seayah
Anak lk.
dari no.6
Anak lk.
dari no.7
Sdr bpk.
10. yg
sekdng
11.
12.
Sdr bpk.
yg seayah
Anak lk.
dari no
Anak lk.
13. dari
no.11
14.
Saudara
lk. seibu
15. Mutiq
Tabel 4
Ahli WAris Yang Terhalang dari Kelompok Perempuan
Nama Ahli Waris
P e n g h a l a n g
Istri
Anak perempuan
Ibu
Ibunya bapak
3B
Ibunya ibu
3B
C.
2 x 2B
2A
2A
4A
3A
6A dan 7B (X)
2A
4A
3A
6A dan 7B (X)
2A
5A
Farul Waris
Mutiqah
sama dengan 15 A
b.
c.
d.
b. dari ahli waris yang ada dan berhak mendapat warisan adalah :
1.
2.
3.
4.
3 anak perempuan mendapat ashabah bil Ghair, karena ada anak laki-laki.
5.
6.
4 anak perempuannya anak laki-laki terhalang / tidak dapat bagian karena ada laki-laki
dan perempuan.
c.
Masalah
Ahli Waris
Jumlah
Ba
gian
Harta Waris
Asal/kpk
Perbaikan
12
60
120 juta
Yg
Diterima
Suami
1/4
15
15/60x120 jt
30 juta
Bapak
1/6
10
10/60x120 jt
20 juta
Anak lk-lk
ABN
14
14/60x120 jt
28 juta
Anak pr
ABG
21
21/60x120 jt
42 juta
Catatan:
Bagian 1 anak lk-lk = bagian 2 anak pr
Jadi : 1 anak lk-lk + 3 anak pr = 5 anak pr
Ahli Waris
Ahli Waris
Jum
lah
Jum
lah
Harta Waris
Bagian
Pembagian
Yg
Diterima
Harta Waris
Bagian
Pembagian
Yg
Diterima
Suami
1/4
30 juta
Bapak
1/6
20 juta
Anak pr
ap
28 juta
2/5 x 70 juta
3/5 x sisa harta ( Tirkah dikurangi
bagian suami dan istri (70 juta)=
3/5 x 70 juta
Contoh 2 :
Dalam susunan ahli waris yang ada hanya ada anak anak laki.
42 juta
a.
b. dari ahli waris yang ada dan berhak mendapat warisan adalah :
1.
Istri : mendapat bagian 1/8 dari tirkah, karena ada anak laki-laki
2.
3.
4.
5.
4 anak perempuannya anak lk-lk terhalang / tidak dapat bagian, karena ada anak laki-laki
c.
Ahli
Waris
AsalMasalah/kpk
Jumlah
Bagian
Harta Waris
480 juta
24
Yg
Diterima
Istri
1/8
60 juta
Bapak
1/6
80 juta
ABN
17
Anak lklk
Jumlah
340 juta
480 juta
RAD
Yaitu bila harta waris telah dibagi sesuai dengan ketentuan yang ada dan ternyata
masih ada sisa, maka semua ahli waris yang ada dan tidak terhalang mendapat
tambahan secara proporsional kecuali suami atau istri / suami atau istri tidak mendapat
tambahan, ia tetap menerima sesuai bagian furudnya.
Contoh 3:
1. Bila dalam ahli waris yang ada tidak terdapat suami atau istri, cara membaginya sebagai
berikut / misal :
a. Johan meninggal, dengan tirkah sebesar Rp 60.000.000,- ahli waris yang ada yaitu :
seorang anak perempuan, seorang ibu dan seorang nenek.
b. Dari ahli waris di atas yang berhak mendapat warisan adalah :
- 1 Anak perempuan mendapat 1/2 dari tirkah karena anak tunggal
Bagian
Bagian
Ahli waris
Fardlu
Masing-masing
1 ap
1/2
1/2 x 60 jt = 30 jt
Tirkah = 60 juta
Ibu
1/6
1/6 x 60 jt = 10 jt
Setelah dibagikan
Jumlah
4/6
40 juta
Keterangan
- Karena masih ada sisa 20 juta, maka 20 juta ini harus dibagi habis kepada 1 anak
perempuan dan ibu secara proporsional, caranya adalah :
Mencari asal masalah (KPK), yaitu kelipatan terkecil dari bilangan fardlu/bagian
masing-masing ahli waris yang ada.
Fardlu/bagian yang ada yaitu 1/2 dan 1/6, dengan demikian kelipatan terkecil nya
adalah 6, sebab 6 tersebut dapat dibagi habis dengan angka 2 dan 6.
Dengan demikian maka :
bagian 1 ap
= 1/2 x 6 = 3,
bagian ibu
= 1/6 x 6 = 1
(3+1=4)
Tambahan untuk 1 ap dan ibu adalah :
1 ap
Ibu
Nama / jumlah
Bagian Asal
Ahli waris
Tambahan
Jumlah Bagian
Proporsional
Final
1 ap
30 juta
15 juta
45 juta
Ibu
10 juta
5 juta
15 juta
Jumlah
40 juta
20 juta
60 juta
Atau dengan cara langsung ( setelah diketahui bahwa tirkah akanlebih bila
dibagikan kepada 1 anak perempuan dan ibu)
Nama
Bagian
KPK =
Ahli waris
Fardlu
Waris
1 ap
1/2
Ibu
1/6
Jumlah
4/6
60 juta
Bagian
Bagian
Ahli waris
Fardlu
Masing-masing
2 Istri
1/8
1/8 x 240 jt = 30 jt
2 ap
2/3
Setelah dibagikan
Ibu
1/6
1/6 x 240 jt = 40 jt
Jumlah
4/6
230 juta
Keterangan
Bagian
KPK
Fardlu
=24
2 Istri
1/8
2 ap
2/3
16
Ibu
1/6
Jumlah
23/24
23
240
Ahli
waris
juta
KPK bag
Nama
Bagian
Ahli waris
Fardlu
2 Istri
1/8
2 ap
2/3
Ibu
1/6
Jumlah
23/24
2 ap dan
Ibu = 6
1/8 x 240 juta = 30 juta
240 juta
B. A U L
Apabila diketahui setelah diadakan pembagian tirkah sesuai bagian FURUDL
ternyata tirkah kurang, maka cara menyelesaikan penghitungannya dengan cara
: Semua ahli waris mendapat pengurangansecara proporsional tidak terkecuali
suami atau istri.
Contoh 5 :
a. Amel meniggal dengan meninggalkan harta bersih (tirkah) sebesar : Rp
120.000.000,- Ahli waris yang ada yaitu :
Suami , 4
anak
laki
sekandung,
= 1/4
2. 4 ap
= 1/2
3. ibu
= 1/6
4. bapak
= 1/6
Nama
Bagian
Bagian
Ahli waris
Fardlu
Masing-masing
suami
1/4
1/4 x 120 jt = 30 jt
4 ap
2/3
2/3 x 120 jt = 80 jt
Ibu
1/6
1/6 x 120 jt = 20 jt
diketahui tirkahkurang
bapak
1/6
1/6 x 120 jt = 20 jt
30 juta
Jumlah
Keterangan
150 juta
Karena tirkah yang 120 juta kurang bila dibagikan sesuai bagian furudl mereka,
maka semua ahli waris yang ada dikurangi bagiannyasecara proporsional,
tidak terkecuali suami atau istri.
Bagian
Ahli waris
Fardlu
suami
1/4
3 ap
2/3
Ibu
1/6
bapak
1/6
KPK = 12
Jumlah
15
120 juta
Bagian bapak seperti diatas lebih kecil dari bagian ibu, hal ini yang
disebut melanggar ketentuan umum yang menetapkan bagian 1 laki-laki = 2 kali
bagian 1 perempuan atau bagian 1 laki-laki sama dengan bagian 2 perempuan.
Oleh karena itu harus dikembalikan pada ketentuan umum, sehingga bagian mereka
adalah :
-
Bapak mendapat 2/3 kali sisa ( sisa = total tirkah dikurang bagian suami/istri)
Ibu mendapat 1/3 kali sisa ( sisa = total tirkah dikurang bagian suami/istri)
Contoh 5 :
-
bapak
1/6
Ibu
1/3
Jumlah
Bagian Masing-masing
1/2 x 60 juta = 30 juta
1/6 x 60 juta = 10 juta
1/3 x 60 juta = 20 juta
60 juta
Nampak di atas, bagian ibu dua kali lipat bagian bapak, disini letak ketidak
wajarannya, sehingga harus diselesaikan sebagai berikut :
Nama
Bagian
Bagian Masing-masing Ahli Waris
Ahli waris
Fardlu
suami
1/2
1/2 x 60 juta
= 30 juta
bapak
2/3 x (60 juta 30 juta) = 20 juta
Ibu
1/3 x (60 juta 30 juta) = 10 juta
Jumlah
60 juta
A.
1. Memberikan pusaka kepada mereka dengan dasar hubungan darah (nasab) dan kerabat
(keluarga), akan tetapi hak ini hanya diberikan kepada laki-laki dewasa yang memiliki
kekuatan berperang, sedang wanita dan anak-anak tidak memperoleh pusaka, karena
dianggap tidak memiliki jasa terhadap keluarga..
2. Memberikan pusaka karena adanya ikatan sumpah setia atau perjanjian antara dua orang,
yaitu bila salah seorang meninggal terlebih dahulu maka yang lainnya menjadi ahli warisnya.
3. Memberikan pusaka kepada anak angkat, di zaman jahiliyah ada kebiasaan mengambil
anak dan kemudian menjadi ahli waris dari orang tua angkatnya.
2. Adat yang berlaku di Indonesia
Beraneka ragamnya suku bangsa yang ada di Indonesia, menyebabkan beraneka
ragam pulalah adat yang berlaku di Indonesia, yang kesemuanya memiliki ciri khas
tersendiri. Dalam bidang waris di Indonesia secara garis besar terbagi dalam tiga
sistem, yaitu :
1. Sistem kewarisan individual, yaitu yang memiliki ciri bahwa harta peninggalan itu dapat
di-bagikan diantara ahli waris secara sama rata tanpa membedakan antara laki-laki dan
wanita, seperti yang terjadi dalam masyarakat bilateral (ayah dan ibu sama-sama dominan).
2. Sistem kewarisan kolektif, yaitu yang
memiliki ciri bahwa harta peninggalan yang ada diwarisi oleh sekumpulan ahli waris
yang secara bersama merupakan semacam badan hukum, di samping ada sebagian harta
peninggalan yang disebut harta pusaka, jenis ini tidak boleh dibagi-bagikan untuk dimiliki
oleh masing-masing ahli waris, mereka hanya memiliki hak pakai saja, seperti yang terjadi
dalam masyarakat matrilineal (keturunan garis bapak) di Minangkabau.
3. Perbedaan adat dan ajaran Islam tentang warisan
Dalam buku pengantar dan Asas-asa Hukum Adat oleh Soerojo Wignjodipoero,
SH dikemukakan bahwa perbedaan-perbedaan prinsip antara adat 90dan Islam
dalam masalah warisan adalah, antara lain :
B.
HIKMAH MAWARIS
Bila pembagian harta waris dilaksanakan menurut ketentuan hukum waris Islam, maka
akan diperoleh hikmah sebagai berikut :
1. Terhindar dari keserakahan dengan mengambil yang bukan haknya.
2. Terciptanya keadilan yang hakiki.
3. Terciptanya kedamaian dan ketenangan hidup.
C.
Selanjutnya ditegaskan :
a. dalam pasal yang sama ayat 3.
b. Keputusan Menteri Agama No. 154 tahun 1991 tentang Pelaksanaan Instruksi
Presiden Indo-nesia Nomor 1 tahun 1991 tanggal 10 juni 1991.
Melihat kenyataan di atas maka Pengadilan Agama memiliki kewenangan untuk
menetapkan dan memutuskan perkara kewarisan bagi orang-orang Islam yang
mengajukan permohonanan kepada Pengadilan Agama baik dalam sengketa maupun di
luar sengketa berdasarkan hukum Islam dan sedapat mungkin menerapkan Kompilasi
Hukum Islam di Indonesia, sebagaimana telah diterima baik oleh para Alim Ulama
Indonesia dalam Loka Karya di Jakarta pada tanggal 2 sampai 5 Februari 1988