SINDROMA METABOLIK
Diajukan kepada :
dr. Mamun, Sp.PD.
Disusun oleh :
Fitriyanur Sahrir
(G1A212108)
Chyntia Putriasni
(G1A212118)
Redho Afriando
(G1A212122)
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
SINDROMA METABOLIK
Disusun oleh :
Fitriyanur Sahrir
(G1A212108)
Chyntia Putriasni
(G1A212118)
Redho Afriando
(G1A212122)
Mei 2013
Pembimbing,
BAB I
PENDAHULUAN
Prevalensi sindrom metabolik bervariasi di seluruh dunia, sebagian
mencerminkan usia dan etnis dari populasi dipelajari dan kriteria diagnostik
diterapkan. Secara umum, prevalensi sindroma metabolik meningkat dengan usia.
Prevalensi yang tertinggi di seluruh dunia yang tercatat dalam penduduk asli
Amerika, dengan hampir 60% dari perempuan usia 45-49 dan 45% laki-laki usia 4549 pertemuan National Cholesterol Education Program, Adult Treatment Panel III
(NCEP: ATPIII) kriteria. Di Amerika Serikat, sindrom metabolik kurang umum pada
orang Afrika-Amerika, tetapi lebih sering terjadi pada wanita Meksiko-Amerika.
Berdasarkan data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES)
III, disesuaikan usia prevalensi sindrom metabolik di Amerika Serikat adalah 34%
untuk pria dan 35% untuk perempuan. Di Perancis, 30-64-tahun kohort menunjukkan
sebuah <10% prevalensi untuk setiap gender, meskipun 17,5% dipengaruhi dalam
rentang usia 60-64. Industrialisasi yang lebih besar di seluruh dunia dikaitkan dengan
meningkatnya tingkat obesitas, yang diantisipasi untuk secara dramatis meningkatkan
prevalensi sindrom metabolik, terutama karena penduduk usia. Selain itu,
meningkatnya prevalensi dan tingkat keparahan obesitas pada anak-anak adalah fitur
memulai sindrom metabolik pada populasi yang lebih muda. (Widjaya. 2004).
BAB II
KASUS
1.1. Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Usia
: 55 tahun
Alamat
Jenis kelamin
: Perempuan
Status
: Sudah Menikah
Pekerjaan
Tanggal masuk
: 1 Mei 2013
Tanggal periksa
: 8 Mei 2013
Ruang Rawat
: Bangsal Dahlia
No. CM
: 95-41-73
1.2. Anamnesis
1. Keluhan utama :
Pusing berputar
2. Keluhan tambahan :
Mual, nyeri ulu hati, jika dari posisi tidur ke duduk terasa pusing
berputar,terasa sangat lemas. Keluhan tersebut sudah dirasakan selama 2
3.
4.
5.
6.
b.
Riwayat hipertensi
c.
Riwayat DM
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
disangkal
diakui, yaitu kedua orang tua pasien
diakui, yaitu ayah pasien
disangkal
disangkal
disangkal
disangkal
Keluarga
Pasien merupakan seorang ibu yang memiliki 5 orang anak. Ke empat
anaknya telah menikah dan hidup berpisah dengan pasien. Pasien
hanya tinggal serumah dengan anak terakhir, menantu dan suami..
Pasien selalu menjaga hubungan yang baik dengan suami dan anakanaknya serta anggota keluarga yang lain. Biaya kesehatan pasien
ditanggung dengan menggunakan Askes.
b.
Keadaan lingkungan
Pasien tinggal bersama suami dan anak terakhir beserta menantunya
dalam satu rumah sehingga rumah dihuni oleh 4 orang.
c.
Pekerjaan
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Di mana kebutuhan seharihari pasien dan suaminya dapat tercukupi dari anak-anaknya yang
sudah bekerja.
d.
Kebiasaan personal
Pasien mengaku kurang menjaga pola hidup sehat yaitu pasien jarang
berolah raga.
e.
Diet
Pasien mengakui menyukai makanan gorengan, makan yang gurih dan
asin.
b.
c.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
d.
e.
Ekstremitas
Ekstremitas
Edema
Sianosis
Kuku kuning
superior
Dextra
Sinistra
-
inferior
Dextra Sinistra
-
(ikterik)
Akral dingin
Reflek fisiologis
Bicep/tricep
Patela
Reflek patologis
Sensoris
+
+
D=S
+
+
D=S
+
+
D=S
+
+
D=S
Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 2. Hasil pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Kolesterol Total
Trigliserida
HDL kolesterol
LDL kolesterol
Ureum darah
Kreatinin darah
Asam urat
Glukosa Sewaktu
Total Protein
Albumin
Globulin
Glukosa Puasa
Glukosa 2 jam pp
HBA1C
Warna
Kejernihan
Bau
Berat jenis
PH
Leukosit
Nitrit
Protein
Glukosa
Keton
Urobilinogen
Hematologi (30/04/13)
13,9 g/dl
12-16 g/dl
12.520 /l ()
4800-10800/ l
42 %
37-47 %
4,9 juta/ l
4,2-5,4 juta/ l
219.000/ l
150.000-450.000 /l
Hitung Jenis
0,2 %
0-1 %
0,2 % ()
2-4 %
0,00 % ()
2-5 %
69,2 %
40-70 %
25,9 %
25-40 %
4,6 %
2-8 %
Kimia Klinik
276 mg/dl ()
< 200 mg/dl
84 ng/dl
< 160 mg/dl
28,5 mg/dl ()
40-60 mg/dl
230,7 mg/dl ()
100-129 mg/dl
46,4mg/dl ()
14,98-38,52 mg/dl
0,95 mg/dl
0,60-1,00
4,2 mg/dl
2,6-6,0
222 mg/dl ()
<= 200
Kimia Klinik (01-05-2013)
6,98 g/dl
6,40-8,20 g/dl
3,65 g/dl
3,40- 5,00 g/dl
3,33 g/dl ()
2,70-3,20 g/dl
87 mg/dL
190 mg/dL ()
10,5 % ()
Urine Lengkap
Kuning
74-106 mg/dL
<=126 mg/dL
4,7-7,0 %
Kuning muda-kuning
Keruh
Khas
1,025
6,0
500
Negatif
15
Normal
Negatif
Normal
tua
Jernih
Khas
1,010-1,030
4,6-7,8
negatif
Negatif
Negatif
Normal
Negatif
Normal
Bilirubin
Eritrosit
2.
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Pemeriksaan EKG
Kesan: Normal sinus rhytme, gelombang T abnormal kesan iskemik
anterior.
1.5. Resume
1. Anamnesis
Pasien, datang dengan keluhan pusing berputar yang diperberat jika
ulu hati
2. Pemeriksaan Fisik
a. KU/Kes
: Tampak sakit sedang dan lemah / Compos Mentis
Vital Sign
: TD : 160/100 mmHg
N : 84 kali/menit regular
RR : 20 kali/menit
S : 36,7 0C
3. Pemeriksaan penunjang
a.
Laboratorium
Hemoglobin
: 13,9 g/dl
Hematokrit
: 42 %
Leukosit
: 12.520 /l ()
Kolesterol Total :
276 mg/dl ()
Trigliserida
84 ng/dl
HDL Kolesterol
28,5 mg/dl ()
LDL Kolesterol
230,7 mg/dl ()
Ureum Darah
46,4mg/dl ()
Kreatinin darah
0,95 mg/dl
Glukosa Sewaktu
222 mg/dl ()
Glukosa 2 jam PP
190 mg/dl ()
HBA1C
10,5% ()
Sindroma Metabolik
1.7. Penatalaksanaan
1. Farmakologi :
a. IVFD RL 20 tpm
b. PO Metformin 1x500 mg tab
c. PO Glimepiride 1x1 mg tab (1-0-0)
d. PO Simvastatin 1x20 mg tab (0-0-1)
e. PO Irbesartan 1x300 mg tab
f. PO Amlodipin 1x10 mg tab
g. PO Frego 1x10 mg tab
h. PO propanolol 2x10 mg tab
2.
Non farmakologi :
a.
b.
c.
perburukan penyakit.
1.8. Rencana Monitoring
1 Keadaan umum dan vital sign
2 Tingkat kesembuhan terhdap efek terapi yang diberikan
3 Efek samping obat
1.9. Prognosis
Ad fungsional
: bonam
Ad sanationam
: dubia ad malam
Ad vitam
: bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
I.
DEFINISI
Sindrom Metabolik atau Sindrom X merupakan kumpulan dari faktorfaktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular yang ditemukan pada
seorang individu. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi dislipidemi,
hipertensi, gangguan toleransi glukosa dan obesitas abdominal/sentral. The
National Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel III (NCEPATP III) mendapatkan bahwa sindrom metabolik merupakan indikasi untuk
dilakukan intervensi terhadap gaya hidup yang ketat, meliputi diet, latihan
fisik dan intervensi farmakologik (Grundy S.M. 2006).
II.
pembentukan
atheroma.
Hipotesis
lain
menyatakan
bahwa
III.
PATOMEKANISME
1. Resistensi Insulin
Hipotesis
yang
paling
diterima
untuk
menggambarkan
dapat
memediasi
vasokonstriksi.
Hiperinsulinemia
dapat
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Berdasarkan the National Cholesterol Education Program Third Adult
Treatment Panel (NCEP-ATP III), Sindrom Metabolik adalah seseorang
dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut:
1. Obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan untuk
pria > 102 cm)
2. Peningkatan kadar trigliserida darah ( 150 mg/dL, atau 1,69 mmol/ L);
3. Penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL atau < 1,03 mmol/ L pada
pria dan pada wanita < 50 mg/dL atau <1,29 mmol/ L);
4. Peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik 130 mmHg, tekanan
darah diastolik 85 mmHg atau sedang memakai obat anti hipertensi)
5. Peningkatan glukosa darah puasa (kadar glukosa puasa 110 mg/dL, atau
6,10 mmol/ L atau sedang memakai obat anti diabetes) (Semiardji.
2004).
Komponen
Lingkar pinggang :
Laki2 : > 102 cm (40 inchi)
Wanita : > 88 cm (35 inchi)
HDL Cholesterol
glukosa
puasa
terganggu,
Mikroalbuminuri
V.
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOTERAPI
1. Mengatur komposisi makanan
2. Mengatur waktu makan
3. Penurunan berat badan secara bermakna dapat memperbaiki semua aspek
dari sindrom metabolik. Demikian pula peningkatan aktifitas fisik dan
pengurangan asupan kalori akan memperbaiki abnormalitas sindrom
metabolik. Perubahan diet spesifik ditujukan terhadap aspek2 tertentu dari
sindrom metabolik seperti :
Mengurangi asupan lemak jenuh untuk menurunkan resistensi insulin
Mengurangi asupan garam untuk menurunkan tekanan darah
Mengurangi asupan karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi untuk
menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserida
4. Diet yang banyak mengandung buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian,
lemak tak jenuh dan produk2 susu rendah lemak bermanfaat pada
faktor2
risiko
tersebut
serta
membantu
pasien
dalam
Sindrom
Metabolik.
Berdasarkan
studi
klinis,
Kombinasi
latihan
fisik
aerobik
dan
latihan
fisik
stadium
ini
untuk
mencegah
penyakit
kardiovaskular.
1. Terapi diet
Dengan cara mengurangi asupan lemak, karbohidrat,dan gula.
2. Aktivitas fisik
Misalnya dengan melakukan olahraga (berjalan) selama 30 menit
secara rutin 3x seminggu lalu ditingkatkan menjadi 5 kali seminggu
selama 45 menit. Hal ini terbukti dapat membakar 100-200 kalori/hari
3. Terapi perilaku
a. Pengawasan : kebiasaan makan, aaktivitas fisik, managemen
stress
b. Stimulus control
c. Pemecahan masalah
d. Dukungan
4. Farmako terapi
Obat
Sibutramide
Kontra indikasi untuk penderita hipertensi, penyakit jantung koroner,
danstroke
Orlistat :bekerja dengan menghambat absorbsi lemak 30%
5. Tindakan bedah
Jika BMI lebih dari sama dengan 40 atau 35 dan gagal dalam terapi
menggunakan obat, dilakukan bedah gastro.
Menurunkan resiko penyakit kardiovaskular atherosclerosis dan
diabetes mellitus tipe 2 pada pasien yang belum diabetes.
1.
Penatalaksanaan ada 2 pilar :
a. Tatalaksana penyebab
Berat badan lebih/obesitas & aktifitas fisik
b. Tatalaksana factor lipid dan non lipid
2. Penurunan berat badan :
a. Pengaturan penurunan berat badan merupakan dasar, baik dalam
b.
c.
kenyang
energy
dan
melalui
efek
mempertahankan
c.
lemak vevas
Pada diabetes prevention program >> methformin mengurangi
progresi diabetes sebesar 31% dan efektif pada pasien muda dan
obesitas.
5. Terapi untuk dislipidemia :
a. Perubahan gaya hidup dengan medikasi
b. Perubahan diet dan aktifitas fisik >> tidak cukup >> disarankan
dengan obatan
c. Terapi obat gembrifozil >> memperbaiki profil lipid dan
menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler.
d. Fenobibrat:
- khusus menurunkan kadar trigliserida
KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi sindroma metabolik meliputi jantung koroner,
gagal jantung, neuropati, infark miokard, gagal ginjal kronis, stroke dan
komplikasi kainnya meliputi peningkatan terjadinya risiko fibrilasi atrium,
tromboembolisme vena, dan kematian mendadak serta penurunan fungsi
kognitif.
VII.
PROGNOSIS
Prognosis sindroma metabolik ini tergantung dari kepatuhan pasien
untuk menjalani terapi, semakin banyak faktor resiko maka semakin tunggu
resiko timbulnya penyakit jantung dan serebrovaskuler. Penyakit DM dan
hipertensi tidak dapat sembuh total, tetapi hanya terkontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Grundy S.M. 2006. Metabolic syndrome: connecting and reconceiling cardiovaskuler
and diabetes world. J Am Coll Cardiol. 47:1093-1110.
Handelsman, Yehuda. 2009. Metabolic Syndrome Pathophysiology and Clinical
Presentation. Toxicologic Pathology, 37:18-20,2009
M. Wahba. 2007. Obesity and obesity inisiated metabolic syndrome: mechanistic link
to chronic kidney disease. Clin J Am Soc Nephrol. 2:550-562.
Nurtanio, Natasha dan Wangko, Sunny. 2007. Resistensi Insulin pada Obesitas
Sentral. BIK Biomed., Vol.3, No.3. Juli-September 2007
Semiardji. 2004. The Significant of Visceral Fat in Metabolic Syndrome. Jakarta:
Diabetes Meeting 9-10 Oktober.
Tjokroprawiro A. 2005. The Mets: One of The Major Threat to Human Health.
Plennery Lecture Surabaya Metabolic Syndrome Update-1 (SUMETSU-1).
Surabaya: 19-20 Februari.
Widjaya. 2004. Obesitas dan sindroma metabolik. Forum Diagnosticum. 4:1-16.