Anda di halaman 1dari 6

BERKAS PORTOFOLIO

No. ID dan Nama Peserta


: Abdul Alim Rahimi
No. ID dan Nama Wahana
: RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara
Topik : Kasus Psikiatri
Tanggal (kasus) : 15 Mei 2014
Nama Pasien : Ny. SA
No. RM : 10.11.45
Tanggal Presentasi :
No. dan Nama Pendamping : dr. Hj. Rosda, MM
Tempat Presentasi :
Objektif Presentasi :

Keilmuan
Diagnostik
Neonatus
Deskripsi :.

Keterampilan
Manajemen
Bayi
Anak

Penyegaran
Masalah
Remaja
Dewasa

Tinjauan Pustaka
Istimewa
Lansia
Bumil

Tujuan :

Mengetahui gangguan ansietas


Mampu mendiagnosis gangguan ansietas
Mengetahui klasifikasi gangguan ansietas
Mengetahui tatalaksana gangguan ansietas

Bahan bahasan :
Cara membahas :

Tinjauan Pustaka
Riset
Diskusi
Presentasi dan diskusi

Data pasien
Nama RS : RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara

Nama : Ny. SA
Telp :

Kasus
Audit
Email
Pos

No. register : 10.11.45


Terdaftar sejak :

Data utama untuk bahan diskusi


1. Diagnosis/gambaran klinis :
Seorang pasien perempuan usia 48 tahun dibawa ke IGD RSUD Arga Makmur tanggal 15 Mei
2014 dengan keluhan gelisah sejak 1 tahun yang lalu, memberat 3 minggu terakhir sejak
didiagnosis penyakit jantung koroner oleh dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh. Sejak 3
minggu smRS, pasien mengeluh sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali.
pasien juga mengeluh sering merasa gemetar dan tidak dapat duduk tenang sejak 3 minggu
smRS.
2. Riwayat pengobatan :
Belum pernah berobat dengan keluhan ini sebelumnya
3. Riwayat penyakit :
Pasien telah mengalami hal serupa sebelum didiagnosis penyakit jantung koroner, tetapi
sekarang semakin bertambah parah
4. Riwayat keluarga :
1

tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit kejiwaan


5. Riwayat pekerjaan :
Pasien seorang ibu rumah tangga
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik
Pasien tinggal bersama dua orang anaknya. Pasien tidak pernah merokok ataupun mengonsumsi
alkohol dan obat-obatan terlarang.
Daftar Pustaka :
1. Burnham, T.A. 2001. Drug Fact and Comparison, 55 th Ed. St Louis : A Wolters Kluwers
Company
2. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan Diagnosis
Gangguan Jiwa. Jakarta
3. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. 2002. Anxietas dan Gangguan Depresi, Modul
Pelatihan Bagi Dokter Umum. Jakarta
4. Fraser, K., et al. 2004. Pharmaceutical Care, Mood Disorders : Drug Treatment of
Depression. The Pharmaceutical Journal
5. Kaplan H.I & Sadock BJ. 1993. Pocket Handbook of Emergency Psychiatric Medicine
6. Kaplan H.I. & Sadock B.J. 1994. Synopsis Psychiatry, 7 edition
Hasil Pembelajaran :
Mengetahui gangguan ansietas
Mampu mendiagnosis gangguan ansietas
Mengetahui klasifikasi gangguan ansietas
Mengetahui tatalaksana gangguan ansietas
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio :
1. Subjektif
Seorang pasien perempuan usia 48tahun diantar ke IGD RSUD Arga Makmur tanggal 15
Mei 2014 dengan keluhan gelisah sejak 1 tahun yang lalu, memberat 3 minggu terakhir
sejak didiagnosis penyakit jantung koroner oleh dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh.
Sejak 3 minggu smRS, pasien mengeluh sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur
kembali. pasien juga mengeluh sering merasa gemetar dan tidak dapat duduk tenang sejak 3
minggu smRS.
2. Objektif
AUTOANAMNESIS
2

1. Sebab Utama pasien dibawa ke Rumah Sakit


Pasien telah meminum obat sekaligus dalam jumlah yang banyak
2. Keluhan utama sekarang
Gemetar dan tidak dapat duduk tenang sejak 3 minggu smRS
3. Riwayat perjalan penyakit
Gelisah sejak 1 tahun yang lalu, memberat 3 minggu terakhir sejak didiagnosis
penyakit jantung koroner oleh dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh. Sejak 3 minggu smRS, os
mengeluh sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali. Os juga mengeluh sering
merasa gemetar dan tidak dapat duduk tenang sejak 3 minggu smRS. Keluhan tersebut timbul
tanpa sebab yang jelas atau kadang-kadang timbul bila penderita sedang memikirkan anakanaknya.
Os telah mengalami hal serupa sebelum didiagnosis penyakit jantung koroner, tetapi
sekarang semakin bertambah parah. Os mengatakan bahwa semua keluhannya sering muncul
sejak suaminya bekerja di kota Bengkulu. Os sering memikirkan anak-anaknya yang selalu
ditinggal suami os. Suami os bekerja sebagai supir angkot di kota Bengkulu, dan hanya sebulan
sekali kembali ke rumah.
Os tidak memiliki ketakutan pada suatu objek tertentu dan tidak takut berada di tempat
orang banyak.
Os tidak mengeluh mendengar suara-suara tanpa ada sumbernya, mencium bau-bau aneh,
melihat bayangan-bayangan aneh ataupun perasaan disentuh oleh sesuatu yang tidak tampak.
Nafsu makan berkurang sejak sakit.

Pemeriksaan Fisik
Dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

3. Assessment
Berdasarkan pemeriksaan psikiatri :
Axis I. Sindroma Klinis
Gelisah sejak 1 tahun yang lalu, memberat 3 minggu terakhir sejak didiagnosis
penyakit jantung koroner oleh dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh. Sejak 3 minggu
smRS, os mengeluh sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali. Os
juga mengeluh sering merasa gemetar dan tidak dapat duduk tenang sejak 3 minggu
smRS. Keluhan tersebut timbul tanpa sebab yang jelas atau kadang-kadang timbul bila
penderita sedang memikirkan anak-anaknya. Os telah mengalami hal serupa sebelum
didiagnosis penyakit jantung koroner, tetapi sekarang semakin bertambah parah. Os
mengatakan bahwa semua keluhannya sering muncul sejak suaminya bekerja di kota
Bengkulu. Os sering memikirkan anak-anaknya yang selalu ditinggal suami os. Suami
os bekerja sebagai supir angkot di kota Bengkulu, dan hanya sebulan sekali kembali ke
rumah.
- Keadaan umum : kompos mentis, sensorium baik, kooperatif, cukup aktif, ekspresi
fasial biasa, bicara cukup lancar dan cukup jelas, kontak psikis dapat dilakukan, wajar
dan cukup lama.
- Keadaan alam perasaan : appropriate, labil, cemas, pengendalian cukup baik, echt.
- Keadaan dan fungsi intelek : daya ingat baik, daya konsentrasi baik, orientasi (waktu,
tempat, personal, situasi) baik, discriminative insight tidak terganggu, discriminative
judgment tidak terganggu.
- Kelainan sensasi dan persepsi : delusi dan halusinasi tidak ada.
- Keadaan proses pikir: cukup cepat, cukup jelas dan cukup tajam, sirkumstansial tidak
ada, inkoheren tidak ada, flight of idea tidak ada.
- Kelainan isi pikiran : pola sentral dalam pikirannya tidak ada, fobia tidak ada, obsesi
tidak ada, delusi tidak ada, kecurigaan tidak ada, konfabulasi tidak ada, perasaan
berdosa tidak ada, hipokondria tidak ada.
- Kelainan dorongan instinctual dan perbuatan : sedikit abulia, stupor tidak ada, raptus
tidak ada, kegaduhan umum tidak ada, deviasi seksual tidak ada, vagabondage tidak
ada, piromani tidak ada, mannerisme tidak ada.
- Anxietas yang terlihat overt : ada, banyak.
- Hubungan dengan realitas : tidak terganggu.
Axis II. Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
- Gangguan kepribadian tidak ada.
- Retardasi Mental tidak ada.
4

Axis III. Kondisi Medis Umum


- Os memiliki riwayat penyakit jantung koroner.
- Os tidak memiliki penyakit berat lainnya, seperti paru, hati, dan diabetes melitus.
Axis IV. Stressor Psikososial dan Lingkungan
- Masalah dengan suami (suami jarang di rumah karena bekerja di luar kota)
- Pasien didiagnosis menderita penyakit jantung koroner
Axis V. Penilaian Fungsi secara Global
- Hubungan sosial (mengunjungi teman, gotong royong, pergi pernikahan) jarang
dilakukan sejak pasien sakit.
-Mengisi waktu luang (menonton, jalan-jalan) masih dapat dilakukan.
-Pekerjaan sehari-hari (makan, mandi) masih dapat dilakukan.

4. Plan
Diagnosis: Gangguan cemas menyeluruh
Pengobatan:

Diazepam 1 x tab
Neurodex 1 x 1 tab
Psikoterapi
- Cognitive therapy
- Teknik relaksasi
- Anxiety management training

Konsultasi: Belum diperlukan konsultasi


Rujukan: Untuk saat ini pasien dirujuk ke spesialis kesehatan jiwa.

Arga Makmur, 10 Juni 2014


Pendamping

Pembimbing

(dr. Hj. Rosda, MM)

(dr. Intan Oktapia)

Anda mungkin juga menyukai