DAN SIMULATOR
B
k
23,5 LS
23,5 LU
a
w
a
21 Juni
21 Maret
Sepetember
21 Desember
yang tepat ke dalam ruangan. Cahaya siang hari yang masih bisa
dimanfaatkan untuk penerangan ruangan adalah antara jam 08.00 sampai dengan
jam 16.00 serta distribusi cahaya didalam ruangan merata. Dengan memanfaatkan
pencahayaan siang hari yang efisien bisa mengurangi pemakaian cahaya buatan.
Dilihat dari sisi distibusi energi pada perumahan, pencahayaan bisa cukup
signifikan mempengaruhi jumlah energi yang dipakai. Keperluan tersebut
diantaranya adalah untuk keperluan lampu dan pendinginan udara. Akan sangat
penting untuk bisa membuat pencahayaan pada ruangan lebih efisien dan sesuai
dengan kebutuhan penggunanya.
Gambar 4. Distribusi energi yang di pakai dalam kehidupan sehari-hari (sumber:
http://www.communitysolution.org/housing.html)
Ada beberapa kriteria pencahayaan yang diperlukan dan tidak diperlukan dalam
satu ruangan, diantaranya:
1. Intensitas
pencahayaan
dalam
ruangan
adalah
besarnya
tingkat
Pemantulan (%)
Alumunium, dipelitur
70-85
Aspal
10
25-45
Beton
30-50
Kaca
Bening atau berwarna
Reflektif
20-40
Hijau Gelap
10
Kering
35
Cermin (kaca)
80-90
Hitam
Putih
70-90
60-90
Batu
5-50
Tanaman
25
Kayu
5-40
Barat, diharapkan cahaya yang masuk adalah cahaya dari hasil pantulan dan
bukan cahaya langsung yang panas.
2. Perencanaan Ruang
Ruang-ruang didalam Rusun idealnya memang mempunyai akses langsung
terhadap ruang luar untuk memaksimalkan pencahayaan siang hari. Ruang yang
terpaksa menggunakan pencahayaan buatan, dipilih fungsi-fungsi yang tidak
sering dipakai, diantaranya adalah kamar mandi, dapur atau gudang. Beberapa
ruangan yang harus mempunyai akses terhadap ruang luar langsung diantaranya
adalah ruang kamar tidur, ruang keluarga, ruang tamu atau ruang kerja.
3. Warna
Warna mempengaruhi untuk besarnya intesitas cahaya masuk dan yang
disebarkan didalam ruangan. Warna bisa menyebarkan cahaya adalah warna yang
muda atau terang akan lebih besar tingkat refleksinya. Dibandingkan dengan
warna yang lebih tua menuju hitam cahaya pada ruangan akan diserap, sehingga
ruangan akan lebih gelap. Pemilihan warna pada interior dapat menjadi pilihan
seberapa besar intensitas cahaya yang dapat diteruskan kedalam ruangan dan
fungsi lain adalah untuk mengurangi bagian gelap, silau. Plafon harus memiliki
pantulan semaksimal mungkin, sedang lantai dan perabotan memiliki pantulan
terkecil tergantung warna dan penutup yang dipalikasikan.
4. Bukaan
Cahaya yang masuk kedalam ruangan kualitasnya berbeda baik dilihat dari
intensitasnya berdasarkan bidang pantul atau bisa juga cahaya langsung.
Pencahayaan siang hari masuk melalui jendela atau bukaan dapat melalui
beberapa sumber, diantaranya:
a. Cahaya matahari langsung
b. Langit cerah
c. Pantulan awan
d. Pantulan dari permukaan bawah
11
e. Bangunan sekitarnya
Ada beberapa faktor penerangan siang hari, yaitu1:
a. Komponen langit (faktor langit-fl) yakni komponen penerangan langsung
dari langit;
b. Komponen refleksi luar ( faktor refleksi luar frl) yakni komponen
penerangan yang berasal dari refleksi benda-benda sekitar bangunan yang
bersangkutan;
c. Komponen refleksi dalam (faktor refleksi dalam frd) yakni komponen
penerangan yang berasal dari refleksi permukaan-permukaan di dalam
ruangan, dari cahaya yang masuk kedalam ruangan akibat refleksi bendabenda di luar ruangan maupun dari cahaya langit.
Badan Standarisasi Nasional-BSN,(1991) Tata Cara Perancangan Penerangan Alami Siang Hari Untuk Rumah dan
12
Kebutuhan Ruang
Ruang keluarga
Kamar Tidur
Dapur
Kamar mandi
13
ruangan
yang
nyaman
ruangan
harus
didesain
dengan
bangunan
Rusuna
bertingkat
tinggi
harus
memenuhi
14
fungsi
ruang,
jumlah
pengguna,
perabot/peralatan,
mendapatkan
kenyamanan
hubungan
antar
ruang
harus
mempertimbangkan:
a. Fungsi ruang, aksesibilitas ruang, dan jumlah pengguna dan
perabot/peralatan di dalam bangunan gedung;
b. Sirkulasi antar ruang horizontal dan vertikal; dan
c. Persyaratan keselamatan dan kesehatan. Dalam hal masih ada
persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang belum
mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/atau pedoman teknis.
4. Persyaratan hubungan ruang dalam dan ruang luar
a. Setiap
bangunan
Rusuna
bertingkat
tinggi
harus
memenuhi
ukuran,
dan
jenis
pintu,
dalam
suatu
ruangan
15
Rusunawa Cigugur
16
terlalu general di butuhkan penghitungan yang lebih akurat, untuk itu dibutuhkan
simulasi yang tepat dalam menghitung pencahayaan didalam Rusun.
Metoda yang dilakukan adalah dengan menganalisa tool yang tepat dan termudah
yang akan digunakan. Tool yang digunakan adalah menggunakan simulasi
komputer serta simulasi matematis dan membandingkannya.
Variabel yang di teliti adalah:
a. Aprtemen Tipe (building Form)
b. Street Width
c. Heigh Limit
d. Proposed Building Height
e. Opposite Building Height
f. Internal Room
g. Location
h. Orientation
i. Glazed Area
j. Colour
k. Contruction Material
3. Pengaruh Selubung Bangunan Terhadap Pencahayaan Siang hari Pada
Gedung Perkantoran Jakarta - Ode Rapija Gunarimba Waibo
Didalam penelitian ini di teliti mengenai pengaruk komponen-komponen dari
selimut bangunan untuk mendapatkan tingkat pencahayaan yang tepat pada
bangunan kantor dengan analisis pencahayaan sebagai berikut:
a. Pengaruh perubahan bentuk dasar terhadap pencahayaan siang hari
b. Pengaruh orientasi bangunan terhadap pencahayaan siang hari
c. Pengaruh perubahan bukaan terhadap pencahayaan siang hari
d. Pengaruh penambahan peneduh terhadap pencahayaan siang hari
e. Pengaruh perubahan tinggi sekat
Dalam metoda penelitiannya dilakukan penelitian pendahuluan yaitu untuk
menentukan beberapa hal yang bisa mempengaruhi pencahayaan, ada beberapa
parameter yang di tentukan terlebuh dahulu, yaitu:
17
18
yang
ada
digunakan
sebagai
pertimbangan
dan
Energi
Sistem
Didalam SNI ini berisi tentang persyaratan pencahayaan pada bangunan gedung
yang memuat konsep-konsep konservasi energi. Konsepnya adalah dengan
memanfaatkan pencahayaan siang hari dengan efektif
maka penggunaan
penerangan buatan bisa di kurangi. Selain itu, pencahayaan yang efektif bisa
mengurangi pemanasan yang belebihan dan berimplikasi terhadap pengurangan
beban pendinginan. penggunaan Persyaratan pencahayaan siang hari berupa nilai
minimal sehingga sasaran hemat energi bisa tercapai. Pencayahaan terkait dengan
jumlah iluminasi didalam ruangan dengan satuan Lux.
Sebagai acuan akhir kenyaman dan kebutuhan minimal iluminasi di dalam
ruangan di pakai ukuran Lux. Nilainya dibedakan dengan kebutuhan aktivitas di
dalam ruangan. yang direkomendasikan di dalam SNI ini yaitu pada tabel
dibawah.
19
Fungsi ruangan
Tingkat
Pencahaya
an (Lux)
Kelompok
Redenerasi
Warna
Temperature Warna
Warm
White
<3300 K
Cool White
3300 K5300 K
Day light
<5300 K
Rumah Tinggal
Teras
60
1 atau 2
Ruang Tamu
120~150
1 atau 2
Ruang makan
120~250
1 atau 2
Ruang kerja
120~250
Kamar Tidur
120~250
1 atau 2
Kamar mandi
250
1 atau 2
Dapur
250
1 atau 2
*
*
*
*
*
*
*
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 05/Prt/M 2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
20
a. Setiap
bangunan
Rusuna
bertingkat
tinggi
harus
memenuhi
21
Penentuan Waktu
simulasi
MODELING
INPUT DATA
Import dari Cad
& Sketchup (dxf)
Modeling
langsung di
Ecotect
"
"
"
"
"
Material
Jenis Bukaan
Lokasi
Orientasi
Data cuaca
Analisis
melalui Plugin Radiance
hasil
simulasi
Penentuan bidang
simulasi (Grid Setting)
22
Gambar 7. Tampilan Autodesk Ecotect 2010 (sumber: Autodesk Ecotect)
24
Radiance
adalah
software
gratis
(http://www.arch.mcgill.ca/prof/
Gambar 10. Plug-in Radiance tahap 2 (sumber: Radiance)
27
Gambar 12. Plug-in Radiance tahap 4 (sumber: Radiance)
28
Gambar 14. Plug-in Radiance tahap 6 (sumber: Radiance)
29