Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Rusunawa merupakan bangunan apartemen bagi masyarakat berpenghasilan


rendah. Di Indonesia khususnya di Surabaya, masyarakat berpenghasilan rendah,
jumlahnya cukup banyak dan membutuhkan tempat tinggal. Oleh sebab itu walikota
membangun beberapa rusunawa di Surabaya sebagai tempat tinggal mereka, salah
satunya yaitu rusun penjaringan sari di jalan pandugo, Surabaya. Rusun
penjaringansari ini terdiri dari beberapa massa bangunan dan masing masing terdiri
dari 4 lantai.
Dalam desain rusunawa, perlu diperhitungkan beberapa aspek, di antaranya
adalah sirkulasi orang dan kendaraan di dalam rusunawa serta dari luar masuk ke
dalam bangunan. Perlu diketahui juga sarana, prasarana dalam rusun dan sistem
utilitas rusun. Penataan ruang publik, desain rusun secara arsitektural dan
kesesuaian ruang dengan fungsi, semua aspek tersebut perlu dianalisa sehingga
bisa diketahui rusun tersebut sesuai dengan kriteria tempat tinggal yang baik bagi
penghuninya atau tidak.

Tujuan
Menganalisis penghawaan dan pencahayaan pada rusunawa penjaringan sari
Menganalisis sirkulsi, sarana dan prasarana pada rusun
Menganalisis denah rusun, ruang unit rusun, besar dan fungsi ruang unit.
Menganalisis sistem utilitas pada rusun
Menganalisa desain rusun secara arsitektural dan fungsinya

SARAN DAN

Penyebab shaft sampah menjadi bau adalah bakteri yang


menempel pada shaft. Jika para penghuni menggunakan
kantong plastik sampah yang besar dan diikat rapi, sampah
tidak akan keluar dari kantong plastik dan tidak meninggalkan
kotoran atau bakteri pada shaft. Sehingga tidak menimbulkan
bau. Sementara itu, jika shaft sering dibersihkan, bau dan
bakteri itu akan hilang.

RUANG KOMUNAL
Ruang komunal kurang dikelola dengan baik. Sehingga pada setiap lantai, penghuni
hanya dapat berkumpul dan bersosialisasi di selasar rusun yang sempit.

Seharusnya pada setiap lantai disediakan ruang komunal khusus bagi penghuni
untuk berkumpul dan bersosialisasi. Ruang komunal khusus pada setiap lantai ini
tidak harus besar yang terpenting adalah bisa menampung beberapa orang (4 atau
6 orang untuk bersosialisasi).

ESTETIKA ARSITEKTUR
Dari segi estetika, rusun ini kurang baik karena tidak ada point of view pada
bangunan yang mungkin bisa sebagai tanda entrance atau pintu masuk, kurangnya
permainan komposisi elemen bidang dan garis yang dapat membuat rusun menjadi
komposisi yang baik, serta bentuk bangunan yang kurang menarik dan kaku karena
hanya berbentuk persegi panjang seperti rusun pada umumnya sehingga kurang
terbentuk ruang ruang luar yang strategis dan pintu masuk rusun yang baik.
Permainan warna pada rusun pun kurang menyatu dengan baik. Banyak sekali
finishing pada bangunan yang kurang baik dan cenderung membuat rusun menjadi
kumuh dan tidak terawat, seperti lantai cor beton dengan trowel finishing, ada
sebagian dinding bata ringan tanpa dicat, dsb.

Anda mungkin juga menyukai