Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA


(GPW 0101)
ACARA 5
PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

DISUSUN OLEH :
Nama

: Lilik Andriyani

NIM

: 13/348106/GE/07576

Jadwal Praktikum : Rabu, 07.00 09.00 WIB


Asisten

: 1. Rahma Fitriayu Sari


2. Usil Riana

LABORATURIUM ANALISIS DATA WILAYAH


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

ACARA 5
PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

I.

TUJUAN
1. Mengenali jenis dan sebaran flora di Indonesia
2. Mengenali jenis dan sebaran fauna di Indonesia
3. Menampilkan jenis dan sebaran flora dau fauna di Indonesia dan
4. Menganalisis kondisi penggunaan lahan hutan masing-masing pulau di Indonesia

II.

ALAT DAN BAHAN


Alat
1. Alat tulis
2. Pensil warna
Bahan
1.

Petunjuk Praktikum Geografi Regional Indonesia tahun 2012

2.

Data luas kawasan Hutan dan Perairan berdasarkan Peraturan Menteri


Kehutanan

3.

Data luas dan Penyebaran Lahan Kritis tahun 2007 dan 2011

4.

Gambar Wallaces Line yang membagi Indonesia

5.

Gambar sebaran tipe hutan di Indonesia dan sekitarnya tahun 1990

6.

Gambar sebaran hutan di Indonesia dan sekitarnya tahun 1999

7.

Dokumen-dokumen dan buku acuan

III. DASAR TEORI (SITASI)


Studi geografi tidak terlepas dari kenyataan kehidupan manusia di permukaan bumi
sebagai hasil interaksi antara manusia dengan gejalagejala geografi di permukaan bumi.
Studi geografi berkaitan dengan permukaan bumi, alam lingkungan (atmosfer, litosfer,
hidrosfer, biosfer), manusia dengan kehidupannya (antroposfer), persamaan dan
perbedaan penyebaran keruangan gejala alam dan kehidupann, serta analisis hubungan
keruangan gejala-gejala geografi di permukaan bumi.
Biosfer dalam geografi merupakan bentang fenomena keruangan mahluk hidup
yang meliputi flora dan fauna. Studi tentang biosfer lebih diutamakan pada pengkajian
persebaran tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sedangkan manusia
dikelompokkan secara khusus menjadi antroposfer. Cabang geografi yang secara

khusus mempelajari sebaran biosfer dinamakan Biogeografi, meliputi Fitogeografi


(geografi tumbuhan) dan Zoogeografi (geografi binatang).
Wilayah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman sumber
daya hati baik yang terdapat di darat, laut maupun udara. Keanekaragaman flora dan
fauna tersebut mendorong pada peneliti dan pecinta alam datang ke Indonesia untuk
meneliti flora dan fauna.
1. Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara
alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia
tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain iklim, jenis tanah, relief atau tinggi rendah
permukaan bumi, biotik (pengaruh makhluk hidup). Adanya faktor-faktor
tesebut, Indonesia memeliki keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim
memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan.
Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis
tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan
yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tumbuhi semak
belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu
tempat. Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuhtumbuhan di Indonesia sebagai berikut:

Daerah panas (0 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah
kelapa, padi, jagung, tebu, karet.

Daerah sedang ( 650 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini
adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.

Daerah sejuk ( 1500 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini
adalah teh, sayuran, kina, pinus.

Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain

sebagai berikut :

Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara


tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan

musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan


pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim
ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa
Tengah dan Jawa Timur.

Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi.


Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga
Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah
hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis
terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa


padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana
terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah
yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di
Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.

Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang
berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera
bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

2. Persebaran Fauna (dunia hewan) di Indonesia


Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh
keadaan alam, gerakan hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di
Indonesia digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan pengelompokan
oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Garis wallace
membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna Peralihan, sedangkan garis weber
membatasi Fauna Australis dengan Fauna Peralihan. Secara ringkas tiga
kelompok fauna di Indonesia adalah ebagai berikut:

Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia sampai Selat


Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan
menyusui yang besar seperti gajah, harimau, badak, beruang, orang utan.

Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, meliputi Papua


dan pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti
kangguru, burung kasuari, cendrawasih, kakaktua.

Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah Indonesia, meliputi


Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara. Di daerah ini terdapat jenis hewan
seperti kera, kuskus, babi rusa, anoa dan burung maleo.

IV. CARA KERJA

V.

HASIL PRAKTIKUM
1.

Tabel 5.1 Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia

2.

Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia (Manual)

3.

Tabel 5.2 Klasifikasi Luas Daratan Kawasan Hutan dan Perairan di Indonesia

4.

Peta klasifikasi Daratan Kawasan Hutan dan Perairan di Indonesia

5.

Tabel 5.3 Klasifikasi Lahan Kritis di Indonesia tahun 2007 dan 2011

6.

Peta Klasifikasi Lahan Kritis di Indonesia tahun 2007 dan 2011

VI. PEMBAHASAN

VII. KESIMPULAN

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Soetaryono, R., 1998, Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup
dalam Pembangunan Jangka Panjang kedua, Kantor Menteri Negera Lingkungan Hidup,
Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tentang Penataan Ruang. 2007. Jakarta:


Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan
Umum Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai