PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis Farmasi saat ini merupakan salah satu mata kuliah wajib di
fakultas atau di jurusan/progam studi ilmu farmasi dengan berbagai variasi
nama mata kuliah, tergantung pada fakultas atau jurusan/progam studi yang
bersangkutan. Kemampuan melakukan analisis senyawa obat mutlak
diperlukan bagi mahasiswa farmasi dan mahasiswa lain yang tertarik dengan
analisis obat.
Analisis dalam Farmasi juga masih ada kaitannya dengan Ilmu Kimia
yang merupakan salah satu ilmu yang sangat erat dengan kehidupan dimuka
bumi ini. Dimana, semua materi dapat dijelaskan dengan pemahaman kimia,
jika ingin menganalisis komponen materi tersebut, dibutuhkan ilmu kimia
salah satu bagian dari ilmu kimia tersebut adalah kimia analitik. Kimia
analitik mencakup aspek
kuantitatif
(berapa jumlahnya).
Farmasi Analisis dapat didefinisikan sebagai penerapan berbagai teknik,
metode, dan prosedur kimia analsis untuk menganalisis bahan-bahan atau
sediaan farmasi. Pada awalnya, tujuan kimia analisis adalah terkait dengan
penentuan komposisi suatu senyawa dalam suatu bahan atau sampel yang
lazim disebut dengan kimia analisis kulitatif (Gandjar dan Rohman, 2007).
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai analisis kualitatif dari obat
antihistamin. Analisis anitihistamin ini dalam sediaan farmasi, dapat
dilakukan analisis kualititatif dengan cara dengan metode kromatografi dapat
dilihat kembali pada awal tahun 1920-an. Pada tahun 1995-an, metode
kromatografi kertas secara menaik (ascending) dan menurun (descending)
telah muncul pada berbagai Farmakope untuk analisis produk-produk obat.
Edisi Farmakope lanjut mulai menggunakan metode kromatografi cair kinerja
tinggi (KCKT) dan kromatografi gas (KG) untuk analisis obat. Saat ini,
metode kromatografi merupakan metode utama yang digunakan untuk
analisis obat dalam Farmakope (Rohman, 2007).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Dasar Teori
Intensitas efek farmakologik suatu obat seringkali dikaitkan dengan
dosis obat yang dikonsumsi. Namun sebenarnya konsentrasi obat bebas
yang berikatan dengan reseptor-lah yang menentukan besarnya efek
farmakologik yang diberikan oleh suatu obat. Reseptor sebagian besar
terdapat dalam sel-sel jaringan. Oleh karena sebagian besar sel-sel jaringan
diperfusi oleh darah, maka pemeriksaan kadar obat dalam darah
merupakan suatu metode yang paling akurat untuk pemantauan
pengobatan dan pengoptimalan manfaat terapi obat dalam pelayanan
farmasi (Harmita, dkk, 2004).
Analisis
senyawa-senyawa
obat
dengan
berbagai
pereaksi
memberikan hasil berupa warna dan atau endapan pada beberapa pereaksi
kimia.
Pada
analisis
secara
mikrokristal,
senyawa-senyawa
obat
Analisis Kualitiataif
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi
keberadaan suatu senyawa kimia dalam suatu larutan/sampel yang tidak
diketahui. Analisis kualitatif disebut juga analisa jenis yaitu suatu cara
yang dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau komponenkomponen bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa kualitatif yang
dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun
sifat-sifat kimianya. Misalnya ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia,
bila ingin mengetahui tentang kandungan sampel cair itu maka yang harus
dilakukan adalah menganalisa kualitatif terhadap sampel cairan itu.
Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi
sejumlah
unsur/senyawa.
Analisis
kualitatif
berhubungan
dengan
penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis
kualitatif digunakan untuk menganalisa komponen atau jenis zat yang ada
dalam suatu larutan. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang
obatnya
adalah
simetidina,
famotidina,
kardiovaskuler,
pengobatan
alergi
dan
kelainan
selain
itu
AH1 bermanfaat
untuk
mengobati
reaksi
digunakan
di
seluruh
dunia.
Fakta
ini
membuat
antihistamin
H1. Dulu,
antihistamin-H1 dikenal
antihistamin.
Sebelumnya
antihistamin
etanolamin,
2. etilendiamin,
3. alkilamin,
4. piperazin,
5. piperidin, dan
6. fenotiazin.
kuat
terikat
dengan
protein
plasma,
sehingga
mengurangi
(levocetirizine).
Pencarian
generasi
ketiga
ini
dan enansiomer
dimaksudkan
untuk
memperoleh profil antihistamin yang lebih baik dengan efikasi tinggi serta
efek samping lebih minimal. Faktanya, fexofenadine memang memiliki risiko
aritmia jantung yang lebih rendah dibandingkan obat induknya, terfenadine.
Demikian juga dengan levocetirizine atau desloratadine, tampak juga lebih
baik dibandingkan dengan cetrizine atau loratadine.
efek
anti
inflamasi.
Hal
ini
terlihat
dari
studi in
seperti
menghambat pelepasan
intracellular
adhesion
generasi
pertama
di-approve untuk
mengatasi
Tidak larut dalam air, larut dalam asam encer dan alkalis
Titik leleh, contoh titik leleh dari Difenhidramin berkisar 1660 1670
1. Multergan : Rosa
2. Phenergan : Rosa merah
3. Histaphen : Kuning tua
4. Avil
: Kuning
5. Neo-antergan: Merah
6. Neo-benodin : Kuning dengan bintik jingga
7. Benadryl
Marquis
Pereaksi : larutan encer formalin (formalin 0,1% 1%) + H2SO4 pekat
Beberapa warna yang dihasilkan :
1. Benadryl : ungu
2. Avil : Kekuningan
3. Multergen : Ungu
4. Antistin : lama lama akan berwarna ungu
FeCl3
AgNO3
Reaksi Kristal
Beberapa pereaksi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. AuCl3
2. PtCl3
3. Asam Pikrat
4. Asam Pikrolon
5. Garam Reinekat
Proses kerja : zat dilarutkan dalam HCL 0,2 N kemudian ditambahkan
pereaksi endapan, dipanaskan dalam api kecil hingga larut, dinginkan
mengkristal
Pengecualian untuk pereaksi asam pikrat: pada gelas objek, zat diberi
air kemudian ditetesi asam pikrat, jangan ditambah HCl (dengan HCl,
yang keluar adalah kristal asam pikrat sendiri
Pengecualian untuk asam pikrolon : Tidak perlu dipanaskan dalam api
kecil
Mayer (pada plat tetes)
Pereaksi : HgCl2 + lautan KI 5% + H2SO4 pekat
Proses kerja : zat + HCl 0,2 N + pereaksi
Contoh : Benadryl ungu muda
Dragendorff
Pereaksi : Larutan bismut nitrat basa dalam air/asam asetat glasial dengan
KI dalam air
Proses kerja : zat + peraksi
Prometazin
Adalah antihistamin generasi pertama dari golongan fenotiazin.
Obat
ini
mengandung
anti-mabuk,
anti
emetik,
dan
efek
metode
spektrofotometri
ultraviolet
secara
spectrum
peresapan
inframerah,menunjukkan
SETELAH
PROMETAZINE
HYDROCHLORINE
adalah
zat-zat
yang dapat
mengurangi
atau
berbentuk suatu rangkaian lurus, tetapi dapat pula merupakan bagian dari
suatu
struktur
siklik,
misalnya
antazolin.
Antihistaminika
tidak
baik
puncak sulphoxide
dari
saluran
metabolit
pencernaan. Konsentrasi
terjadi
setelah
pemberian
plasma
intravena.
diberikan
secara
oral
(25
sampai
50
mg)
atau intramuskuler (25 mg). Metabolisme juga terjadi pada dinding usus
tetapi lebih rendah derajat dari sebelumnya. Setelah pemberian rektal
prometazin dalam formulasi supositoria, terjadi konsentrasi plasma puncak
yang diamati setelah sekitar 8 jam. Bioavailabilitas oralnya adalah sekitar
25%. Sedangkan Bioavailabilitas rektalnya 23%.
cerna,
kandung
kemin
dan
rahim.
Efek
samping
ini
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah dibahas dalam isi makalah sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa:
1. Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan
suatu senyawa kimia dalam suatu larutan/sampel yang tidak diketahui.
2. Definisi dari Antihistamin adalah obat yang dapat mengurangi atau
menghilangkan
kerja
histamin
dalam
tubuh
melalui
mekanisme
Titik leleh, contoh titik leleh dari Difenhidramin berkisar 1660 1670
3.2 Saran
Saran untuk yang membaca makalah ini untuk mencari literature-literatur
lain lagi mengenai cara pengidentifikasian senyawa obat yang berkhasiat
sebagai Antihistamin.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI.1974.Ekstra
FARITEX
Digregorio & Ruch, 1980; Moolenaar et al, 1981 Farmakologi dan Terapi edisi
IV (FK-UI,1995)
Gandjar, G.I dan Rohman, A.2012. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Roman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka
Pelajar: Yogyakarta.
Joyce jammes, Colin Baker, dkk. 2006. Prinsip - Prinsip Sains Untuk
Keperawatan
( principles of science for nurses ): Jakarta
Keenan, Charles W, kleinfelter, dkk., 1994. Kimia Untuk Universitas. Erlangga:
Jakarta.
Sumardjo, damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan kuliah mahasiswa
kedokteran dan program strata 1 Fakultas Bioeksata. Semarang. http://wiropharmacy.blogspot.com/search?q=analisis+kualitatif.html. Diakses 30 Maret
2012.