PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lemak adalah suatu senyawa biomolekul yang mempunyai sifat umum larut
dalam pelarut- pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan benzena, tetapi tidak larut
dalam air. Lemak adalah gabungan dari ester asam lemak dan gliserol. Asam lemak
adalah asam karboksilat jenuh dengan jumlah atom C genap antara 4-24 buah, selain
itu memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar yang panjang,
yang menyebabkan lemak tidak larut dalam air, gliserol ialah suatu trihidrasi alkohol
yang terdiri atas 3 atom C. Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga
molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang disebut monogliserida, digliserida dan
trigliserida. Penggolongan lemak dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu : a) lemak
sederhana, merupakan ester- ester asam lemak yang mengandung gugus lain selain
alkohol, contoh lemak dan minyak serta malam (wax). b) lemak majemuk, merupakan
ester- ester asam lemak yang mengandung gugus lain selain alkohol dan asam lemak,
contoh fosfolipid dan serebrosida. c) turunan lemak, merupakan senyawa yang secara
umum kelarutannya masih menyerupai lipid dan kebanyakan tidak dapat dihidrolisis
lagi, contoh asam lemak, sterol, aledehid berat dan benda- benda keton.
Lemak atau lipid banyak memiliki kegunaan yaitu sebagai sumber energi dan
gizi. Selain itu sebagai penyusun bahan makanan, pelarut vitamin A, D, E, K dan
asam- asam lemak baik esensial maupun non esensial. Dalam tubuh lipid disimpan
sebagai cadangan energi dalam jaringan adiposa. Sifat- sifat lemak, yaitu a) pada suhu
ruangan berbentuk zat padat sedangkan yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. b)
lemak yang mengandung asam lemak jenuh mempunyai titik lebur tinggi sedangkan
cair/ minyak mengandung asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur rendah. c)
derajat ketidakjenuhan asam lemak dapat diukur dengan bilangan iodium. Tiap
molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada satu ikatan rangkap. Makin banyak
ikatan rangkap, makin besar bilangan iodium. d) pada proses hidrolisis/ penyabunan
terbentuk asam lemak dan gliserol. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung
panjang pendeknya rantai karbon asam lemak, makin panjang rantainya makin besar
bilangan penyabunan. e) oksidasi asam lemak pada ikatan rangkap akan terbentuk
peroksida dan aldehid. Aldehid ini yang akan menyebabkan terjadinya bau dan rasa
tengik. Kelembaban udara, cahaya, suhu tinggi, bakteri perusak juga dapat
menyebabkan ketengikan. f) bila lemak dicampur KHSO4 padat dan dipanaskan, akan
timbul senyawa akrolein yang berbau tajam khas seperti bau walang sangit.
BAB II
ISI
A. LEMAK
Lemak adalah lemak adalah senyawa ester asam lemak dan gliserol. Asam
lemak adalah asam organik rantai panjang yang mempunyai atom C dari 4 sampai 24,
asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang
panjang, yang menyebabkan lemak bersifat tidak larut dalam air dan tampak
berminyak atau berlemak.
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu
ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari
satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini
disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat)
cenderung berbentuk minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung
berbentuk lemak. Misalnya,
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)
CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H (asam oleat)
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2) 7CO2H (asam linolenat).
Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan
lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,
sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam
lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam
stearat) mempunyai titik lebur 71 C, sedangkan triolein (ester gliserol
dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur 17 C.
Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,
sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut
dalam air.
Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan
pelarut lemak yang baik.
Halogenasi
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak
atau minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya.
Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya
ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat
bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk menentukan derajat
ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang
terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan
yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium yang
dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi dengan
ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan reaksi
adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan
rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.
Hidrogenasi
Sejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah minyak
tumbuhan menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi katalitik (suatu
reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi lemak dengan jalan
hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah
satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam
tangki minyak panas (200 C) yang mengandung katalis nikel yang
terdispersi.
5.
ALA
: kependekan dari Asam Alfalinolenat (Alpha Linolenic Acid).
Ditemukan pada tahun 1930-an sebagai salah satu antioksidan utama yang
penting, dan bertindak secara sinergik dengan antioksidan lain, misal vitamin C
dan E. sumber dari Minyak biji Rami (flexsheed), borage, black currant. Dosis
terapi ALA tidak dianjurkan untuk anak-anak, ibu hamil, atau ibu menyusui.
6. GLA
: kependekan dari Gamma Linolenic Acid. Adalah asam lemk esensial
dari kelompok omega-6 yang diperlukan tubuhuntuk menghasilkan prostaglandin,
suatu senyawa kimia mirip hormonyang membantu mengaktivitasi system imun
dan mengatasi Radang. Sumber minyak tumbuhan, yaitu evening primrose,
borage, blackcurrant.
Fungsi:
Untuk membersihkan udara ruangan yang telah dicemari oleh bau dari suatu
bahan.
Pada penyimpanan telur, berfungsi untuk menetralisir bau dan menghambat
pertumbuhan mikrobia.
Namun, kontak ozon dengan bahan berlemak tinggi dapat mengakibatkan munculnya
bau tidak enak maka perlu hati-hati
Bau Sabun (Soapiness) Dalam Lemak:
Timbulnya bau sabun yang tidak enak dengan istilah soapy flavor dalam
bahan panan berkadar lemak tinggi disebabkan oleh pembentukan sabun
amonium, sebagai hasil reaksi antara ALB dengan amonia yang dihasilkan
dari degradasi protein.
Garam amonium dapat dihasilkan karena oksidasi garam organik secara
mikrobial, dan peristiwa ini terjadi dalam margarin yang ditumbuhi jamur
Monilia sp dan Torulae sp.
Prostaglandin
Fungsi
Bahan bakar metabolik, blok pembangun
untuk lipid lain.
Modulator intrasel
2 Ester gliseril
- Ester gliseril (Asilgliserol) Penyimpanan asam lemak, senyawa
metabolik
Struktur membran
- Fosfogliseril
3 Sfingolipid
- Sfingolipid, Sfingomielin Struktur membran
- Glikosfingolipid
4 Derivat sterol
- Kolesterol
- Ester Kolesterol
- Asam empedu
- Hormon steroid
Pengaturan metabolik
- Vitamin D
5 Terpen
- Dolikol
Sintesis glikoprotein
- Vitamin A
- Vitamin E
Antioksidan lipid
- Vitamin K
Pejendalan darah
10
Gambar 2.2
Ilustrasi penyerapan lemak
11
Sebelum dapat diserap oleh tubuh, lemak harus dicerna dulu menjadi gliserol
dan asam lemak. Asam lemak rantai pendek (atom C 4-8) dapat langsung diserap
masuk ke dalam peredaran darah, sementara asam lemak rantai panjang harus
diangkut oleh protein pembawa di dalam sel usus menjadi molekul kilomikron ke
dalam saluran limfe, sebelum akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Proses
penyerapan lemak terjadi di usus halus (jejunum) dengan bantuan empedu.
B. Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak berlilin yang
sebagian besar diproduksi tubuh di dalam liver
dari makanan berlemak yang kita makan.
Kolesterol diperlukan tubuh untuk membuat
selaput sel, membungkus serabut saraf, membuat
berbagai hormon dan asam tubuh. Kolesterol
tidak dapat diedarkan langsung oleh darah karena
tidak larut dalam air. Untuk mengedarkannya,
diperlukan molekul pengangkut yang disebut
lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu high
density lippoprotein (HDL) dan low density
lippoprotein(LDL).
Gambar 2.3
Kadar Kolesterol dalam Darah
Bila total kolesterol normal dan tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung
lain, bisa dikatakan aman dari risiko penyakit jantung koroner. Jika memiliki
kolesterol total relatif tinggi tetapi kadar LDL-nya normal dan diimbangi HDL yang
tinggi. Artinya, secara keseluruhan risiko terkena penyakit jantung tetap rendah.
Orang yang memiliki kadar kolesterol total 240 mg/dL atau lebih berisiko terkena
penyakit jantung koroner dua kali lipat mereka yang memiliki kadar kolesterol
normal. Bila memiliki kadar kolesterol total setinggi itu, harus segera mengubah gaya
hidup.
12
Kadar LDL
Kurang dari 100 : Optimal
100-129
: Mendekati optimal
130-159
160-189
: Tinggi
LDL adalah pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL,
kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan
arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko terkena
serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya
menentukan seberapa tinggi LDL.
Kadar HDL
Kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria) : Normal
Lebih dari 60
: Tinggi
HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar
HDL, semakin baik bagi kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron
cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen menaikkan kadar HDL.
Kadar Trigliserida
Kurang dari 150
: Normal
150-199
200-499
: Tinggi
Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah yang bermanfaat sebagai sumber
energi. Bila makan lebih dari yang diperlukan tubuh, kelebihan kalori akan disimpan
sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak untuk penggunaan selanjutnya. Trigliserida
dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh. Kadar trigliserida tinggi biasanya
disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup kurang berolah raga. Diabetes, gangguan
ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Kadar
13
trigliserida 150 mg/dL atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindrom metabolik
yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
14
Gambar 2.3
Bagaimana menurunkan kadar kolesterol?
Berikut ini cara menurunkan kadar kolesterol, yaitu:
16
17
BAB III
KESIMPULAN
1. Lemak adalah lemak adalah senyawa ester asam lemak dan gliserol.
2. Lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan kejenuhannya:
1. Asam lemak jenuh
2. Asam lemak tidak jenuh
Berdasarkan sumbernya, minyak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Minyak yang berasal dari hewan (minyak hewani)
2.Minyak yang berasal dari tumbuhan (minyak nabati).
Berdasarkan sifat mengering, lemak dan minyak diklasifikasikan menjadi:
1. Minyak tidak mongering (no-dryng oil)
2. Minyak setengah mengering (semi-drying oil)
3. Minyak mengering (drying-oil)
3. Kerusakan minyak/lemak dapat disebabkan oleh ketengikan.
Faktor yang menyebabkan ketengikan yaitu :
1.Absorbsi bau oleh lemak
2.Aktivitas enzim dalam jaringan bahan mengandung lemak
3.Aktivitas mikrobia
4.Oksidasi oleh oksigen udara atau kombinasi dari dua atau lebih
4. Klasifikasi lipid ada 5 macam, yaitu :
1.Golongan pertama (Asam lemak)
2. Golongan kedua (Ester-ester gliseril)
3.Golongan ketiga (Sfingolipid)
4.Golongan keempat (Sterol)
5.Golongan kelima (Terpen)
5. Analisis minyak/lemak dapat digunakan dengan metode sokletasi.
6. Kolesterol adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi
tubuh di dalam liver dari makanan berlemak yang kita makan.
7. Kadar kolestrol dalam darah :
1.normal
: kurang dari 200
2.batas normal- tinggi
: 200-239
3. tinggi
: lebih dari 240
Kadar LDL :
18
1.optimal
: kurang dari 100
2.mendekati optimal : 100-129
3. batas normal tertinggi: 130-159
4. tinggi
: 160-189
Kadar HDL :
1.normal : kurang dari 50 (wanita)/40 (pria)
2.tinggi
: lebih dari 60
Kadar Trigliserida :
1.Normal
: kurang dari 150
2. Batas normal-tinggi : 150-199
3. Tinggi
: 200-499
4. Sangat tinggi
: sama atau lebih dari 500
19
DAFTAR PUSTAKA
www.praktikum-kimia-identifikasi-lemak-dan.html
( akses 20 Maret 2013, pukul 19.30)
www.Sifat lemak _ Rolifhartika's Blog.html
( akses 20 Maret 2013, pukul 20.00)
www.biokimia lipid hennisartikasidauruk blog.html
( akses 20 Maret 2013, pukul 21.00)
20