Anda di halaman 1dari 10

Keadaan Alam Karang Sambung

Kawasan yang menjadi objek keunikan geologi dapat diamati pada daerah seluas 20 x 20 km2 atau
pada batas koordinat 109o35-109o41BT dan 7o25-7o36LS. Desa Karangsambung yang berada
dan menjadi titik pusat di dalam kawasan ini terletak 19 km di sebelah utara kota Kebumen.
Bagian utara kawasan geologi Karangsambung merupakan bagian dari Lajur Pegunungan Serayu
Selatan. Pada umumnya daerah ini terdiri atas dataran rendah hingga perbukitan menggelombang
dan perbukitan tak teratur yang mencapai ketinggian hingga 520 m. Musim hujan di daerah ini
berlangsung dari Oktober hingga Maret, dan musim kemarau dari April hingga September. Masa
transisi diantara kedua musim itu adalah pada Maret-April dan September-Oktober. Tumbuhan
penutup atau hutan sudah agak berkurang, karena di beberapa tempat telah terjadi pembukaan
hutan untuk berladang atau dijadikan hutan produksi (jati dan pinus).
Geotourism atau wisata geologi adalah salah satu kegiatan berwisata dengan mengunjungi obyekobyek alam yang mengarah pada unsur geologi, yaitu tentang bumi dan sejarahnya. Salah satunya
adalah mengunjungi saksi evolusi bumi jutaan tahun yang lalu di Kawasan Karangsambung.
Mengapa
Karangsambung?
Panorama Alam dengan keindahan dan fenomena alamnya yang menakjubkan yang langka tidak
terdapat dimanapun di Indonesia, sehingga Karangsambung sebagai daerah tujuan Wisata Minat
Khusus
Kebumian.
Daerah Karangsambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang
mencul dari dalam perut Bumi. Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai
lapangan geologi terlengkap di Dunia. Ia merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang
terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun. Ia juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng
Hindia. Daerah Lok Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 117
juta
tahun.
Verbeek (1891), geolog Belanda, adalah orang yang pertama kali melakukan penelitiaan di sana.
Akan tetapi hasil penelitian ini baru dipetakan secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933.
Sukendar
Asikin
adalah
geolog Indonesiapertama
yang
mengulas
geologi
daerah
Karangsambung
berdasarkan
teori
tektonik
lempeng.
Paket wisata geologi tergolong wisata alam, hal ini sangat cocok untuk dinikmati sebagai penghilang
kejunuhan sekaligus menambah Ilmu tentang Kebumian. Tidak hanya ditujukan bagi kalangan
pendidikan, masyarakat umum pun dapat melakukan perjalanan wisata geologi di Kawasan
Karangsambung. Paket Geowisata ini lebih menitik beratkan pada pengetahuan umum terkait
dengan bukti-bukti geologi yang ada di kawasan karangsambung. Selain itu akan didapatkan
pengetahuan pengetahuan dasar tentang Geologi, semisal pengetahuan tentang jenis batuan,
singkapan batuan dasar samudera, pengetahuan tentang Kompas Geologi, dasar dasar pembacaan
peta dan juga presentasi dari Staf Peneliti Balai Informasi dan Konservasi Kebumian
Karangsambung.
Karangsambung merupakan objek andalan Kepariwisataan Khusus Kebumian(Geowisata).
Karangsambung banyak dikunjungi oleh pelajar mulai Taman Kanan-kanak, SD, SLTP dan SLTA,
selain hanya sekedar berkunjung menikmati pemandangan objek-objek geologi juga mendapatkan
ilmu yang berkaitan dengan kebumian yang disajikan/dipresentasikan oleh Peneliti dan Pemandu
Balai
Informasi
Dan
Konservasi
Kebumian
Karangsambung

LIPI.
Disamping pelajar yang berkunjung, secara reguler mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi dan
berbagai bidang ilmu/fakultas yang ada di Indonesia hingga kini melakukan pendidikan dan latihan
geologi lapangan di Karangsambung, malah dari beberapa Perguruan Tinggi yang memiliki nama
besar
melakukannya
hingga
30
hari.
Betapa pentingnya Karangsambung sebagai tempat pendidikan dan latihan geologi
di Indonesia.

Kebumen adalah salah satu kabupaten yang masuk dalam wilayah propinsi Jawa Tengah di wilayah
paling Selatan pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Dengan kata lain,
tidak ada lagi daratan di Selatan Kebumen, hanya ada Samudra Hindia dan Kutub Selatan.
NamaKebumen yang memiliki arti Kebumian merupakan nama baru dari kabupaten Panjer yang
berarti tonggak awal.
Ditinjau dari sisi Geologis, Kebumen merupakan daerah tertua dalam proses pembentukannya.
Daerah ini merupakan daerah Subduksi yang awalnya merupakan dasar samudra yang kemudian
muncul sebagai akibat terjadinya tumbukan dua lempeng bumi pada 117 juta tahun 60 juta tahun
yang lalu, yakni lempeng benua Eurasia dan lempeng samudra Hindia.
Salah satu bukti dari peristiwa alam tersebut adalah daerah Luk Ula (nama sungai di Kabupaten
Kebumen yang dimulai dari kecamatan Karangsambung menuju ke Selatan hingga bermuara di
samudra Hindia). Sungai Luk Ula pada awalnya merupakan sungai bawah laut, terbentuk pada
masa pratersier tertua diperkirakan telah berumur sekitar 117 juta tahun. Nama Luk Ula sendiri
didasarkan pada pola alur sungai yang berkelok kelok seperti jejak ular yang berjalan, sehingga
dinamakan Luk (Alur) Ula (Ular). Penelitian tentang Kebumen pertama kali dilakukan oleh Verbeek,
seorang geolog Belanda pada tahun 1891. Ia melakukan penelitian di wilayah Karangsambung.
Hasil penelitian ini baru dipetakan secara geologi oleh Harlofpada tahun 1933. Penelitian
dilanjutkan oleh Sukendar Asikin, geolog Indonesia pertama yang mengulas geologi daerah
Karangsambung berdasarkan teori Tektonik Lempeng. Bukti bukti geologis berupa batuan
batuan kuno di Karangsambung sebagai hasil evolusi bumi antara lainbatuan Rijang dan batuan
Lempung Merah Gamping. Secara teori, kedua batuan tersebut hanya bisa di temui di dasar lautan
dalam. Terdapat pula batuan Basalt Karangsambung yang merupakan batuan beku yang berasal
dari letusan gunung berapi dasar laut. Karangsambung yang hingga kini terkenal sebagai daerah
penambangan pasir dahulunya merupakan gunung api purba dasar laut sebelum masa pratersier.
Ada juga batuanSepentinite yang merupakan batuan malihan dari perut bumi di bawah lantai
samudra. Selain batuan batuan tadi, tedapat juga batuan Sekismika,fosil hasil evolusi biota laut
seperti ikan, bintang laut, kerang laut, kepiting, terumbu karang dan lain lain. Fosil biota darat yang
dimungkinkan ada setelah Karangsambung menjadi daratan pun banyak dijumpai antara lain fosil:
bambu, berbagai tanaman keras seperti jati, kelapa, buah kelapa dan tanaman pohon pohon
purba lainnya yang usianya sangat tua dan bahkan memiliki tingkat kekerasan jauh di atas rata
rata kekerasan batuan umumnya. Para geolog dari berbagai negara pun banyak yang mengunjungi
Karangsambung dimana lokasi tersebut telah dijadikan laboratorium geologi nasional LIPI dan telah
diakui dunia sebagai lapangan geologi terlengkap di dunia. Lokasi situs geologi ini sangat luas,
mencapai 3 kecamatan yakni kecamatan Karangsambung, Sadang, dan Karanggayam.

Batuan Karangsambung dan batuan sungai Luk ula memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh batuan
lain di belahan bumi mana pun. Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui ciri khas dan
karakteristik batuan Luk Ula dan Karangsambung akhirnya terpaksa tertipu dengan batu batu yang
berasal dari luar Kebumen atau bahkan dari Kebumen sendiri tetapi bukan dari alur Luk Ula dan
Karangsambung yang diatasnamakan batuan Luk Ula dan Karangsambung.
Batu Mulia Sungai Luk Ula
Sesuai dengan julukannya, Batu Mulia adalah batu yang mempunyai derajat kemuliaan yang
lebih dibandingkan dengan batuan lainnya. Derajat kemuliaan tersebut bisa dilihat dari kekerasan,
keunikan corak, unsur pembentukan, kandungan mineralnya, kelangkaannya dan sebagainya.
Batuan tersebut kemudian dibentuk menjadi batu akik yang menjadi asesoris manusia
ataupun Suseki (Kerajinan Batu Hias). Tujuannya tidak lain untuk menambah nilai kemuliaan
manusia dari aspek keindahan.
Budaya memakai akik atau asesoris dari batu hingga hiasan batu seperti suseki telah menjadi
bagian dari gaya hidup. Batuan batuan luar negeri pun telah banyak masuk ke Indonesia bahkan
kini menduduki kelas teratas. Ketidaktahuan masyarakat dalam negeri mengenai batu Luk Ula yang
sebenarnya telah dikenal hingga mancanegara menambah kabur dan rendah nilai batuan Luk Ula
yang sangat luarbiasa baik dari segi ketuaan usia, kekerasan, kelangkaan, kandungan mineral,
kegilapan, kandungan minyak, kekhasan dan daya kandungan enegi yang tersimpan sebagai benda
statis yang bisa digunakan untuk memancarkan daya potensi manusia (pemakainya) dengan sistem
induksi materi makrokosmos dan mikrokosmos. Hal inilah yang sesungguhnya menjadi dasar
kecocokan seseorang terhadap batuan tertentu yang didasarkan dengan profesi, karakter, dan hari
kelahiran seseorang dengan unsur alam di hari kelahiran tersebut yang harus bersinergi dengan
daya makrokosmos statis yang ada dalam batu.
Fenomena dan pemahaman masyarakat awam terhadap tingginya harga dan klas dari batu luar
menjadikan kesenangan bagi para kolektor batu baik dalam negeri maupun luar negeri seperti
China, Jepang Korea dan lain lain yang dengan mudah dan murahnya membeli dan mengangkut
bongkahan bongkahan besar batuan Luk Ula ke tempat mereka, sementara masyarakat umum
dikondisikan untuk berburu batu luar negeri atau luar pulau. Kecerobohan juga terjadi di beberapa
daerah dimana para pecinta akik membeli batu batu Luk Ula yang khas tersebut kemudian
diatasnamakan batuan dari daerah mereka. Tentunya mereka tidak memperhitungkan sisi geologis
bahwa batuan Luk Ula adalah jenis batuan dengan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh daerah di
belahan bumi manapun.
Batuan Luk Ula dan Daya Energinya
Batuan Luk Ula yang memiliki bermacam macam jenis dan kekhasan tersendiri, memiliki daya
manfaat sebagai hasil induksi energi statis makrokosmos yang dikandungnya terhadap energi
dinamis mikrokosmos yang terdapat dalam diri manusia (si pemakai atau pemilik batu). Proses ini

merupakan proses reaksi alam baik kimia, fisika, kelistrikan, kemagnetan dan lain lain. Daya yang
ditimbulkan dari pemakaian dan kepemilikan batu Luk Ula berbeda dengan batuan batuan dari
daerah lain yang lebih bersifat klenik dan erat dengan pencitraan bahwa batu atau akik identik
dengan dunia perdukunan.
Mencari Bahan Dasar di Aliran Sungai Luk Ula Karangsambung
Mencari bahan dasar berupa batuan untuk dijadikan akik di sungai luk Ula sangat sulit. Hal ini
disebabkan oleh kegiatan eksplorasi pasir secara besar besaran yang telah berlangsung lebih dari
25 tahun ini dengan menggunakan mesin sedot, sehingga batuan batuan mulia ikut tesedot dan
terbawa oleh truk pasir ke tempat tempat konsumen pasir, tidak hanya di dalam kabupaten
Kebumen saja, tetapi sampai ke luar kabupaten, dikarenakan kualitas pasir Luk Ula yang dikenal
unggul sejak dahulu. Selain aktivitas penambangan pasir, hal lain yang menyebabkan langkanya
batuan Luk Ula adalah banyaknya kolektor dari luar kota bahkan macanegara seperti Jepang,
Korea, Cina, dan lain lain yang membeli dan mengangkut bongkahan bongkahan batuan
berkualitas Luk Ula Karangsambung yang tidak jarang menggunakan kendaraan berat. Batuan
berupa bongkahan besar tersebut dijadikan hiasan taman bernilai tinggi. Keadaan ini sangat sulit
dicegah sebab batuan batuan ini tidak hanya tersebar di tanah milik LIPI saja, akan tetapi lebih
banyak dan beragam di tanah milik warga. Kondisi ekonomi warga yang pas pasan dan medan
pegunungan menjadikan batuan batuan ini sebagai sumber mata pencaharian warga. Harga
murah untuk batu berkualitas tinggi ini tidak menjadi masalah bagi warga yang sehari harinya
mayoritas bergantung pada alam Luk Ula dan Karangsambung. Efek kelangkaan seperti yang terjadi
sekarang ini pun tidak dihiraukan warga.
Warga pencari batu dikenal dengan sebutan petani batu. Mencari batu Luk Ula tidak bisa dilakukan
setiap saat. Hanya saat debit air surut sajalah batu mulia Luk Ula dengan mudah dicari. Waktu surut
ini terjadi pada pagi hari hingga jam 1 siang, pun jika tidak hujan dan banjir. Pencarian yang tidak
melawan gerak angin akan lebih memudahkan kita untuk melihat batuan mulia Luk Ula.

Kebumen adalah sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Batas wilayah
Kabupaten Kebumen di sebelah selatan tiada yang lain selain Samudera Hindia. Terletak
berbatasan langsung dengan samudera Hindia berarti berada sangat dekat di zona subduksi dan
zona pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia, maka jika menjelajahi Kebumen
akan banyak sekali ditemui pesona alam karena pertemuan lempeng tersebut. Di Kebumen terdapat
lokasi yang sangat terkenal bagi pecinta studi geologi yaitu Karangsambung.
Batu-batuan yang berada di wilayah Karangsambung bukan batuan biasa atau batuan hasil
lemparan material pegunungan. Batu-batuan yang tersebut merupakan batuan hasil pertemuan
samudra dan benua yang diprediksi para geolog sekitar 65-120 juta tahun lalu. Salah satu kekayaan
utama cagar alam geologi ini adalah batuan metamorf sekis mika di Kali Brengkok. Batu tersebut
adalah batuan mineral mika yang berkilau kala tertimpa sinar matahari. Batuan tertua ini tersingkap
dan menjadi pembentuk fondasi Pulau Jawa. Pengukuran dengan radioaktif menunjukkan batuan ini
berumur 121 juta tahun, dari zaman kapur. Batuan alas Pulau Jawa ini memiliki nilai ilmiah tinggi
karena membuktikan bahwa sejak zaman itu telah terjadi tumbukan lempeng samudra dengan
lempeng benua di kawasan Karangsambung. Batuan ini berasal dari pasir yang mengandung
mineral asam dari lempeng benua yang masuk ke zona subduksi dan berubah jadi sekis mika.
Fenomena tersebut memberi fakta kuat bahwa dahulu Karangsambung adalah dasar samudra yang
terangkat oleh proses geologi.
Bukti geologisnya berupa batuan-batuan kuno di Karangsambung sebagai hasil evolusi bumi. Antara
lain batuan Rijang dan batuan Lempung Merah Gamping. Secara teori, kedua batuan tersebut
hanya bisa di temui di dasar lautan dalam. Terdapat pula batuan Basalt Karangsambung yang
merupakan batuan beku yang berasal dari letusan gunung berapi dasar laut. Karangsambung yang
hingga kini terkenal sebagai daerah penambangan pasir dahulunya merupakan gunung api purba
dasar laut sebelum masa pratersier. Ada juga batuan Sepentinite yang merupakan batuan malihan
dari perut bumi di bawah lantai samudra.
Referensi:

Hartono, Udi. Jurnal Geologi Indonesia Vol 1 No 1 Maret 2006: 9-18. Potensi Sumber Daya Geologi
di Daerah Cekungan Bandung dan Sekitarnya. Bandung: Pusat Survey Geologi.
Sunardi. 1999. Letak, Topografi, dan Geologi Indonesia. Semarang: Ekspress.
Anonim. 2009. http://trimarthakusumaputra.blogspot.com (diakses pada Sabtu, 31 Agustus 2013)
Anonim. 2013. http://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com (diakses pada Sabtu, 31 Agustus
2013)
Category: FISIKA GEOFISIKA Tags: geofisika, geologi, karang sambung, kebumen

Karangsambung
Karangsambung, Kebumen

Karangsambung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah,


Indonesia. Di Kecamatan Karangsambung terdapat Lokasi Cagar Alam Geologi Nasional yang dikelola
oleh Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Cagar Alam Geologi Nasional-Karangsambung merupakan laboratorium alam untuk mempelajari geologi
pada khususnya dan kebumian pada umumnya. Terdapat berbagai batuan yang berumur antara 125 - 65
juta tahun yang lalu. Pada zaman tersebut kawasan Karangsambung merupakan dasar samudera. Akibat
tumbukan antara tiga lempeng bumi, maka kawasan Karangsambung sekarang terangkat ke
permukaan. Kawasan Karangsambung, bisa dikatakan laksana suatu monumen atau taman batuan hasil
evolusi bumi mulai Zaman Kapur (sekitar 120 juta hutan yang lalu) sampai sekarang. Pada kawasan ini
bisa dijumpai bukti-bukti batuan hasil tumbukan Lempeng Samudera Hindia Australia dengan Lempeng
Benua Eurasia. Zona tumbukan ini sekarang telah bergeser kurang lebih 312 km ke arah selatan di dasar
Samudera Indonesia.

Dilihat dari sejarahnya, daerah ini sejak tahun 1963 telah dipergunakan untuk praktek lapangan
para mahasiswa geologi di Indonesia. Kemudian pada tahun 1964 didirikan Kampus Geologi Lapangan
yang kemudian pada tahun 1987 disempurnakan menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Laboratorium
Alam Geologi Karangsambung - LIPI dengan SK Ketua LIPI Nomor 837/Kep/A.5/87, tanggal 8 Mei 1987.
Di Karangsambung ini dapat dijumpai aneka ragam batuan, baik batuan beku, sedimen dan metamorf,
yang terbentuk pada dasar samudera sampai tepi benua yang terbentuk, kesemuanya tercampur aduk
dengan 'deformasi' yang kuat. 'Morfologi' nya merupakan hasil interaksi antara batuan, struktur geologi
dan proses erosi, yang mencerminkan suatu 'pembalikan topografi', sehingga membentuk rangkaian
gunung melingkar dengan lembah memanjang di tengahnya, menyerupai tapak kuda.

1 Geologi

Di Karangsambung terdapat berbagai batuan yang berumur antara 125 - 26 juta tahun yang lalu.
Ketiga jenis batuan pembentuk kerak bumi yaitu batuan beku, batuan sedimen,dan batuan metamorf
dapat dijumpai di Karangsambung. Batuan-batuan tersebut ada yang merupakan kepingan dari lantai
samudra purba, batuan yang menjadi alas (pondasi) Pulau Jawa, bahkan batuan paling dalam di
perut bumi yang muncul ke permukaan.
Batuan beku basaltik sebagai batuan intrusif dan aliran lava terletak di antara kedua formasi, yaitu
Karangsambung dan Totogan.Pada beberapa tempat, batuan ini menunjukkan kekar tiang (collumnar
joint) yang baik dan menunjukkan kontak dengan formasi Karangsambung (Gunung Parang dan Gunung
Bujil). Batuan ini juga ada yang hadir sebagai breksi dan lava yang menunjukkan struktur bantal (pillow)
dalam formasi Totogan.
Kelompok batuan ini memiliki aktivitas toleitik dan diinterpretasikan sebagai hasil vulkanisme bawah
laut dengan erupsi di sekitar Dakah, Gunung Parang. Umur batuan ini diperkirakan sekitar 26 39 juta
tahun yang lalu.
2

Kawasan yang menjadi objek keunikan geologi dapat diamati pada daerah seluas 20 x 20 Km atau
o
o
o
o
pada batas koordinat 7 25-7 36LS dan 109 35 - 109 41 BT. Desa Karangsambung yang berada dan
menjadi titik pusat di dalam kawasan ini terletak 19 Km di sebelah utara kota Kebumen. Bagian utara
kawasan geologi Karangsambung merupakan bagian dari Lajur Pegunungan Serayu Selatan. Pada
umumnya daerah ini terdiri atas dataran rendah hingga perbukitan menggelombang dan perbukitan tak
teratur yang mencapai ketinggian mencapai 520 m di atas permukaan laut.
Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai lapangan geologi terlengkap di
dunia. Ia merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun 60 juta tahun.
Ia juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Daerah Luk Ulo merupakan lapisan
pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 117 juta tahun. Verbeek (1891)geolog Belanda
adalah orang yang pertama kali melakukan penelitiaan di sana. Akan tetapi hasil penelitian ini baru
dipetakan secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933. Sukendar Asikin adalah geolog Indonesia
pertama yang mengulas geologi daerah Karangsambung berdasarkan teori tektonik lempeng.

Geomorfologi
Karangsambung mempunyai tiga tipe morfologi yaitu bentuklahan bentukan asal proses struktural
(patahan dan lipatan), bentuklahan bentukan proses denudasional (perbukitan sisa, terisolir), dan
bentuklahan bentukan asal proses fluvial (dataran banjir, daerah pengendapan, poin bar, danau tapal
kuda, gosong sungai). Secara umum wilayah Karangsambung merupakan daerah perbukitan dengan
kondisi aliran permukaan cepat dan juga potensii air tanah yang sedikit. Pola dari keberadaan
pemukiman mengikuti jalur sungai sehingga menandakan bahwa masyarakat masih tergantung dengan
keberadaan sungai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bentukan lahan asal struktural (endogen) pada kawasan ini meliputi 2 macam yaitu berupa daerah
lipatan dan daerah patahan. Daerah lipatan berupa suatu antiklinal yang telah mengalami erosi dan
berubah menjadi lembah antiklin yang memiliki material berupa batuan sedimen yaitu batu pasir dan
breksi. Daerah patahan terdapat di sebelah utara yang merupakan daerah melange, material yang

terdapat pada daerah tersebut meliputi antara lain sekis, filit, grewake, serpentinit, gabro, batu gamping,
basalt. Bentuklahan denudasional merupakan suatu bentukan lahan dipermukaan yang telah
mengalami/terkena tenaga dari proses eksogen. Pelapukan yang terjadi mengakibatkan proses gradasi
dan agrasi permukaan. Pada kawasan ini proses erosi sangat mudah terjadi walaupun dalam ruang
lingkup yang kecil, seperti pada daerah Waturanda perlapisan batuan sangat terlihat dan tanah yang
terjadi masih relatif tipis berada diatas bidang batuan yang padu, ketika terjadi hujan maka longsoranlongsoran tanah kerap terjadi. Pada daerah perbukitan terisolasi terjadi pula longsoran tanah yang
mengakibatkan wilayah disekitarnya tertimbun material longsoran. Kebanyakan proses pelapukan ini
merupakan pelapukan fisika dan menyebabkan longsor akibat adanya tenaga grafitasi oleh beban air
pada waktu hujan.

Bentuklahan fluvial pada kawasan hanya sebagian kecil saja yaitu hanya disekitar sungai.
Bentuklahan fluvial dipengaruhi oleh adanya tenaga air yang mengalir sehingga proses erosi,
transportasi dan sedimentasi dari material-material permukaan di proses pada zona ini. Bentuklahan
fluvial di kawasan meliputi daerah dataran aluvial yang secara material penyusun merupakan daerah
yang subur akan tetapi daerah yang sering terkena dampak banjir pada saat sungai meluap. Gosong
sungai adalah dasar dari sungai tersebut, sungai yang melewati kawasan Karangsambung ini merupakan
sungai meander sehingga banyak ditemukan poin bar-poin bar yang merupakan material yang
terendapkan oleh transportasi air. Proses hydrolic action yang berupa menumbuk, menggerus dan
menggendapkan sangat intensif terjadi. Selain banyak terdapat endapan akibat hydrolic action tersebut
maka semakin lama sungai semakin tidak terkontrol, meandering yang terjadi semakin besar dan akan
memotong sungai mencari jalur yang lebih pendek. Daerah yang dinggalkan akan membentuk seperti
danau yang mirip dengan tapal kuda dan juga terdapat sungai mati.

1 Tanah
Kondisi tanah di Karangsambung yang bermacam-macam jenisnya dipengaruhi oleh jenis batuan
yang ada di sekitar tanah tersebut. Tanah senantiasa mengalami evolusi, pada saat terbentuk akan
mengambil sifat-sifat batuan induknya. Tetapi tanah akan senantiasa mengalami sirkulasi pertumbuhan
dengan stadia muda, dewasa dan tua. Pengaruh dari luar akan mengubah keadaan asli dari masa tanah.
Begitu kuatnya pengaruh dari luar akan banyak menentukan ciri-ciri tanah, pengaruh luar yang utama
adalah iklim. Pengaruh yang lain adalah vegetasi yang sebenarnya juga ditentukan oleh iklim. Faktor
iklim yang menetukan adalah hujan (presipitasi).

Terjadinya gerakan tanah disebabkan oleh adanya gerakan masa batuan, misalnya yaitu
terjadi debris avalance, hanging valley, maupun soil creep. Tanah yang merayap (soil creep) ini
merupakanm gejala umum yang terjadi di permukaan bumi, karena gerakannya yang lambat sehingga
perubahan yang terjadi tidak dapat diamati secara langsung, tetapi hanya bisa diamati gejala-gejalanya
saja.
Iklim tropis dalam kawasan menyebabkan terjadinya pelapukan yang intensif.Pada musim kemarau
daerah ini sangat panas dan banyak partike-partikel tanah yang terurai sehinga ketika terjadi musim

penghujan partikel-partikel tanah tersebut tererosi dan terendapkan di sungai Luk Ulo yang merupakan
sungai utama di kawasan ini.

1 Vegetasi
Vegetasi di lokasi Karangsambung adalah beraneka ragam sesuai dengan kondisi tanah yang ada di
daerah tersebut.Tanah yang terletak pada daerah banjir relatif subur karena mengandung banyak
materi dari aliran air banjir yang melewati. Pada kawasan Karangsambung ini ditemukan banyak
vegetasi yaitu diantaranya padi, ketela pohon, kelapa, sengon, kayu jati, bambu dll. Pola penyebaran
vegetasi di daerah ini adalah menyebar yang dipengaruhi oleh relief daerahnya yang tidak rata, berbatu,
dan berlapis-lapis.
Vegetasi yang terdapat di daerah Karangsambung antara lain di sepanjang perjalanan menuju pospos Karangsambung banyak sekali terlihat adanya semak-semak, pepohonan keras dan beberapa hutan
pinus, persawahan yang dikelola oleh masyarakat sekitar selain itu perkebunan baik yang ditanami
ketela maupun tanaman yang lain juga tampak terlihat.Tumbuhan penutup atau hutan sudah agak
berkurang, karena di beberapa tempat telah terjadi pembukaan hutan untuk berladang atau dijadikan
hutan produksi (jati dan pinus).
Untuk pola penyebaran vegetasi yang dapat kita amati selama di Karangsambung yaitu sangat
teratur karena telah memperhatikan komposisi tanaman yang diperlukan. Misalnya pada daerah bukit
Totogan terdapat vegetasi padi yang sangat beragam dan sejenis atau dapat dikatakan homogen.
Kehidupan vegetasi di Karangsambung dapat dikatakan baik karena hampir semua vegetasi di daerah ini
dapat hidup dengan baik.

1Iklim
Secara umum, iklim adalah jalannya keadaan cuaca atau keseluruhan dari gejala cuaca di daerah
tertentu sepanjang tahun atau keteraturan keadaan udara untuk periode yang lama. Faktor-faktor yang
mempengaruhi iklim diantaranya radiasi matahari, suhu udara,tekanan udara, kelembaban udara, curah
hujan dan keadaan angin.Suhu di suatu tempat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari
permukaan laut dan jarak dari pantai.Semakin tinggi suatu tempat suhu rata-ratanya semakin rendah,
demikian pula semakin jauh dari pantai suhu rata-ratanya semakin rendah.
Musim hujan di daerah Karangsambung berlangsung dari Oktober hingga Maret, dan musim
kemarau dari April hingga September.Masa transisi diantara kedua musim itu adalah pada Maret-April
dan September-Oktober.Musim hujan di daerah ini berlangsung dari Oktober hingga Maret, dan musim
kemarau dari April hingga September.Masa transisi diantara kedua musim itu adalah pada Maret-April
dan September-Oktober.Tumbuhan penutup atau hutan sudah agak berkurang, karena di beberapa
tempat telah terjadi pembukaan hutan untuk berladang atau dijadikan hutan produksi (jati dan pinus).

2Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu tentang air yang ada di bumi, yaitu keterdapatannya, sifat-sifat fisis dan
kimiawinya, sirkulasi dan penyebarannya, serta reaksinya terhadap lingkungan, termasuk hubungannya
dengan kehidupan.Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmofer
bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya
mulai dari nol di atas beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila
seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi akan
tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm. Air terdapat di atmosfer dalam tiga bentuk:
dalam bentuk uap yang tak kasat mata, dalam bentuk butir cairan dan hablur es. Kedua bentuk yang
terakhir merupakan curahan yang kelihatan, yakni hujan, hujan es, dan salju.
Karangsambung dialiri beberapa sungai utama maupun anak sungai yakni, sungai Luk Ulo dengan
anak sungainya Kali Mandala, Kali Muncar, Kali Brengkok, Kali Cacaban, selain itu terdapat juga sumber
2
air panas, sumber air panas Krakal. DAS Luk Ulo mempunyai luasan sebesar 676 Km , curah hujan di
daerah hulu mencapai 2500 3250 mm/tahun, dan kurang dari 2600 mm/tahun di daerah hilir. Pada
musim penghujan di DAS Luk Ulo mempunyai debit yang sangat tinggi dan ketika musim kemarau debit
yang terjadi sangat kecil. DAS Luk Ulo ini berada di Jawa Tengah yang merupakan salah satu DAS yang
telah mengalami degradasi lingkungan dan eksploitasi sedimen yang mengakibatkan ketidakseimbangan
DAS. Pada saat ini kondisi lingkungan hulu DAS Luk Ulo telah mengalami degradasi. Tingkat degradasi
tersebut ditandai oleh besarnya fluktuasi debit sungai antara musim hujan dengan kemarau, terjadinya
perubahan tata guna lahan, menipisnya permukaan tanah, terbentuknya selokan atau parit alami,
perubahan vegetasi, kekeruhan dan pengendapan sedimen di sungai, terjadinya gerakan tanah serta
kurang tersedianya sumber daya air pada musim kemarau. Tingginya pengendapan pada Sungai Luk Ulo
telah dimanfaatkan melalui aktivitas penambangan pasir dan batu (sirtu), hal tersebut berakibat pada
kerusakan lingkungan terutama terjadinya erosi dan gerakan tanah pada tebing sungai.

Anda mungkin juga menyukai