Cyber Law
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya), yang umumnya
diasosiasikan dengan Internet. Cyberlaw dibutuhkan karena dasar atau fondasi dari hukum di
banyak negara adalah ruang dan waktu. Sementara itu, Internet dan jaringan komputer
mendobrak batas ruang dan waktu ini.
Cyber Law adalah aspek hukum yang artinya berasal dari Cyberspace Law.yang ruang
lingkupnya meliputi aspek-aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek
hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai
online dan memasuki dunia cyber atau maya. bisa diartikan cybercrime itu merupakan
kejahatan dalam dunia internet.
Di Indonesia saat ini sudah ada dua Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berhubungan
dengan dunia cyber, yaitu RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi dan RUU Informasi Elektronik
dan Transaksi Elektronik.
Beberapa orang menyebutnya Cybercrime kejahatan computer. The Encyclopaedia Britannica
komputer mendefinisikan kejahatan sebagai kejahatan apapun yang dilakukan oleh sarana
pengetahuan khusus atau ahli penggunaan teknologi komputer.
Cyberlaw di Indonesia
Undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) atau yang disebut cyberlaw,
digunakan untuk mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan
internet sebagai medianya,baik transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Pada UU ITE ini
juga diatur berbagai macam hukuman bagi kejahatan melalui internet.
UU ITE mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis diinternet dan masyarakat pada umumnya
untuk mendapat kepastian hukum dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda tangan
elektronik digital sebagai bukti yang sah dipengadilan.UU ITE sendiri baru ada diIndonesia dan
telah disahkan oleh DPR pada tanggal 25 Maret 2008. UU ITE terdiri dari 13 Bab dan 54 Pasal
yang mengupas secara mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan transaksi yang
terjadi didalamnya.Perbuatan yang dilarang (cybercrime) dijelaskan pada Bab VII (pasal 27-37),
yaitu:
Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam
upaya penanganan cybercrime, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistance
treaties
=====================
Referensi :
http://maxdy1412.wordpress.com/2010/05/01/perbandingan-cyber-law-indonesia-computercrime-act-malaysia-council-of-europe-convention-on-cyber-crime-eropa/
http://wisnucreation.wordpress.com/2011/04/04/perbandingan-cyber-law-dengan-komputercrime-action/
http://maxdy1412.wordpress.com/2010/05/01/perbandingan-cyber-law-indonesia-computercrime-act-malaysia-council-of-europe-convention-on-cyber-crime-eropa/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/perbedaan-cyber-law-di-beberapa-negara/