Kimia Fisika Pemicu 2-KELOMPOK 2 PDF
Kimia Fisika Pemicu 2-KELOMPOK 2 PDF
Kelompok Hess
1.
2.
3.
4.
5.
Template
Arnita Rut M.
Astrini Pradyasti
Kelly Amelinda
Nabila Salsabila
Pangiastika Putri W.
(1306446446)
(1306370404)
(1306409311)
(1306370700)
(1306370493)
WINTER
Template
TEORI
Homogen
Heterogen
Fasa Gas
Fasa Cair
(Larutan)
(g)
(aq)
Reaksi Kompleks
Pada umumnya, reaksi kimia yang terjadi tidak
berlangsung melalui tumbukan tunggal antara
molekul-molekul reaktan, tetapi memiliki mekanisme
yang melibatkan beberapa proses elementer atau stepstep reaksi.
Reaksi
reversibel
Reaksi
irreversibel
Reaksi
paralel
Reaksi seri
Reaksi rantai
Reaksi Rantai
Reaksi rantai merupakan reaksi dengan menggunakan
prinsip radikal bebas. Reaksi ini terdiri dari 4 tahap reaksi
yaitu :
Inisiasi
Propagasi
Inhibisi
Terminasi
Konstanta Kesetimbangan
Perbandingan hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat hasil reaksi dengan
hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat pereaksi, masing-masing
dipangkatkan dengan koefisiennya, mempunyai nilai yang tetap. Hubungan
ini dikenal sebagai hukum kesetimbangan. Nilai dari hukum kesetimbangan
disebut tetapan atau konstanta kesetimbangan dan dinyatakan dengan
lambang Kc.
Kesetimbangan Homogen
Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi
bereaksinya berada pada fasa yang sama.
Subskrip dalam Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi
dinyatakan dalam mol per liter. Konsentrasi reaktan dan produk dalam
reaksi gas juga dapat dinyatakan dalam tekanan parsialnya. Pada suhu
tetap, tekanan P dari suatu gas berbanding lurus dengan konsentrasi
dalam mol per liter gas tersebut. Secara umum, untuk reaksi
kesetimbangan dalam fasa gas:
aA (g) bB (g)
di mana a dan b adalah koefisien stoikiometri. Konstanta kesetimbangan
Kc adalah:
Kesetimbangan Heterogen
Reaksi reversible yang melibatkan reaktan dan produk yang
fasanya berbeda menghasilkan kesetimbangan heterogen. Persamaan
konstanta kesetimbagan hanya mengandung komponen yang
konsentrasi berubah selama reaksi berlangsung.
Hal seperti itu tidak terjadi pada zat padat murni atau zat cair
murni dikarenakan konsentrasi suatu padatan atau cairan, seperti
halnya kerapatannya, merupakan sifat intensif dan tidak bergantung
pada banyaknya zat yang ada. Jadi, kita dapat memperlakukannya
konsentrasinya sebagai konstanta dan kita dapat menghilangkannya
dari persamaan konstanta kesetimbangan.
Kinetika Kimia
Laju reaksi
Laju reaksi ditentukan melalui percobaan. Cara yang digunakan untuk
menyatakan laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar
pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam satu
satuan waktu sebagai berikut:
Reaksi:
mR nP
Laju reaksi :
Persamaan Laju Reaksi
Hubungan kuantitatif antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi
dinyatakan dalam suatu persamaan, yaitu persamaan laju reaksi yang
dinyatakan sebagai berikut:
Untuk reaksi:
mA + nB pC + qD
Persamaan laju reaksi :
Orde Reaksi
Orde reaksi adalah nilai dalam konsentrasi reaktan yang dapat
menaikkan laju reaksi, sedangkan orde reaksi keseluruhan adalah
jumlah dari pangkat-pangkat setiap konsentrasi reaktan yang ada
dalam hukum laju.
Persamaan v = k [A] [B] menunjukkan bahwa A memiliki orde
pertama dan B juga memiliki orde pertama, sehingga orde reaksi
keseluruhan adalah 2.
Orde reaksi tidak perlu memiliki angka yang bulat, contohnya:
v = k [A]1/2 [B]
Untuk persamaan v = k[A]0[B], A memiliki orde reaksi nol,
sehingga laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi A.
Kesetimbangan Disosiasi
Kesetimbangan disosiasi merupakan reaksi
kesetimbangan dari disosiasi (reaksi peruraian)
yang berlangsung di ruang tertutup.
Derajat disosiasi adalah fraksi zat yang
terdisosiasi, dilambangkan dengan . Rumus
derajat disosiasi adalah:
WINTER
JAWABAN
Template
PEMICU 2
Reaksi Rantai:
- Reaksi melibatkan elektron
radikal
- Terdiri dari 4 tahap reaksi
yaitu: Inisiasi, Propagasi,
Inhibisi, dan Terminasi
Kesetimbangan Homogen
Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi
bereaksinya berada pada fasa yang sama.
Subskrip dalam Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi
dinyatakan dalam mol per liter. Konsentrasi reaktan dan produk dalam
reaksi gas juga dapat dinyatakan dalam tekanan parsialnya. Pada suhu
tetap, tekanan P dari suatu gas berbanding lurus dengan konsentrasi
dalam mol per liter gas tersebut. Secara umum, untuk reaksi
kesetimbangan dalam fasa gas:
aA (g) bB (g)
di mana a dan b adalah koefisien stoikiometri. Konstanta kesetimbangan
Kc adalah:
Kesetimbangan Heterogen
Reaksi reversible yang melibatkan reaktan dan produk yang
fasanya berbeda menghasilkan kesetimbangan heterogen. Persamaan
konstanta kesetimbagan hanya mengandung komponen yang
konsentrasi berubah selama reaksi berlangsung.
Hal seperti itu tidak terjadi pada zat padat murni atau zat cair
murni dikarenakan konsentrasi suatu padatan atau cairan, seperti
halnya kerapatannya, merupakan sifat intensif dan tidak bergantung
pada banyaknya zat yang ada. Jadi, kita dapat memperlakukannya
konsentrasinya sebagai konstanta dan kita dapat menghilangkannya
dari persamaan konstanta kesetimbangan.
Jawaban:
Hubungan nilai konstanta kesetimbangan antara reaksi-reaksi
yang berkaitan antara lain sebagai berikut:
Jika persamaan reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga Kc juga
dibalik.
Jika koefisien reaksi kesetimbangan dibagi dengan faktor n, maka
harga konstanta kesetimbangan yang baru adalah akar pangkat n
dari harga konstanta kesetimbangan yang lama.
Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n,
maka harga konstanta kesetimbangan yang baru adalah harga
konstanta kesetimbangan yang lama dipangkatkan dengan n.
T (K)
457
552
767
903
13.0
56.5
99.0
NO2(g)
NO(g) +
M : x
R : x
x
S : (1- )x
x
Jumlah mol setimbang = x + x
O2(g)
x
x
2NO2(g)
2NO(g)
M : x
R : x
x
S : (1- )x
x
Jumlah mol setimbang = x + x
O2(g)
x
x
T (K)
457
552
767
903
13.0
56.5
99.0
0.226
45.4
Kp
Aksi = -Reaksi
Pergeseran Kesetimbangan
Jumlah molekul dilihat dari nilai koefisien reaksi, apabila pada kedua sisi
tidak memiliki perbedaan jumlah koefisien, maka merubah tekanan
tidak berlaku.
Perubahan
Pergeseran Kesetimbangan
H = + (endotermik)
H = - (eksotermik)
Suhu dinaikkan
Suhu diturunkan
Persamaan Gibbs-Helmholtz:
Diturunkan:
Disubtitusikan:
Persamaan lain:
Disubtitusikan:
N 2O4 ( g ) 2 NO2 ( g )
P(1 )
2 P
y
2 P
y
0.5
x P(1 )
2x y
Reaksi 1 :
Bentuk reaksi dalam rumus
molekul :
Persamaan Kc :
Reaksi 2 :
Persamaan Kc :
Persamaan Kp :
Pada Reaksi 2
Karena kf
dan kr adalah konstanta pada suhu tertentu, maka
perbandingannya juga adalah suatu konstanta, yang sama dengan konstanta
kesetimbangan Kc.
Dengan demikian, konstanta kesetimbangan untuk reaksi satu tahap
elementer sama dengan konstanta laju maju dibagi dengan konstanta laju
balik.
Bentuk persamaan laju reaksi untuk jenis reaksi lain dijelaskan pada
pembahasan soal bagian d (reaksi rantai pembentukkan HBr dari H2 dan
Br2).
P, mmHg
116.51
122.56
125.72
128.74
133.23
141.37
Metode Isolasi
Persamaan laju reaksi ditentukan dengan mengukur
laju awal reaksi sebagai fungsi konsentrasi reaktan.
Contohnya, jika laju menjadi dua kali lipat bila
konsentrasi reaktan dilipatgandakan, reaksinya
adalah orde pertama dalam reaktan tersebut.
m:
r :
s :
C2H4O (g)
116.51
-x
116.51-x
122.56 = 116.51 + x
x = 6.05
maka P = 116.51 6.05 = 110.46
Untuk t = 7 menit;
125.72 = 116.51 + x
x = 9.21
maka P = 116.51 9.21 = 107.3
Untuk t = 9 menit;
128.74 = 116.51 + x
x = 12.23
maka P = 116.51 12.23 = 104.28
PC2H4O, mmHg
116.51
110.46
107.3
104.28
99.79
91.65
0
6.05
9.21
12.23
16.72
24.86
PC2H4O, mmHg
116.51
110.46
0.28398
107.3
0.43541
104.28
0.58222
12
99.79
0.80449
18
91.65
1.22058
t, menit
PC2H4O, mmHg
116.51
110.46
0.053324
107.3
0.082348
104.28
0.110898
12
99.79
0.154909
18
91.65
0.24
PC2H4O, mmHg
116.51
110.46
0.00047
107.3
0.000737
104.28
0.001007
12
99.79
0.001438
18
91.65
0.002328
sehingga: