Anda di halaman 1dari 70

WINTER

Kelompok Hess
1.
2.
3.
4.
5.

Template

Arnita Rut M.
Astrini Pradyasti
Kelly Amelinda
Nabila Salsabila
Pangiastika Putri W.

(1306446446)
(1306370404)
(1306409311)
(1306370700)
(1306370493)

WINTER
Template

TEORI

Reaksi Kesetimbangan Kimia


Berlangsung 2 arah (bolak-balik)
Laju reaksi ke arah kanan (produk) sama dengan laju reaksi ke
arah kiri (reaktan)
Ciri-ciri kesetimbangan dinamis :
Berlangsung terus-menerus dengan arah berlawanan
Terjadi pada ruang tertutup, suhu dan tekanan tetap
Laju reaksi maju dan reaksi balik adalah sama
Tidak terjadi perubahan makroskopis, namun perubahan
mikroskopis

Jenis Reaksi Kesetimbangan

Homogen

Heterogen

Fasa Gas

Fasa Cair
(Larutan)

(g)

(aq)

1. Fasa Padat Gas


2. Fasa Padat Larutan

3. Fasa Padat, Larutan,


dan gas

Reaksi Kompleks
Pada umumnya, reaksi kimia yang terjadi tidak
berlangsung melalui tumbukan tunggal antara
molekul-molekul reaktan, tetapi memiliki mekanisme
yang melibatkan beberapa proses elementer atau stepstep reaksi.

Reaksi
reversibel

Reaksi
irreversibel
Reaksi
paralel

Reaksi seri

Reaksi rantai

Reaksi Reversibel dan Reaksi Irreversibel


Reaksi reversibel merupakan reaksi bolak-balik (2
arah), sehingga pada reaksi ini reaktan bereaksi
membentuk produk dan pada saat yang sama produk
juga bereaksi untuk membentuk reaktan.
Ketika kecepatan reaksi pembentukan produk dan
reaktan sama, maka sistem berada pada kondisi
setimbang.
Reaksi Irreversibel merupakan kebalikan dari reaksi
reversibel dimana reaksi ini berlangsung searah yaitu
reaktan bereaksi membentuk produk.

Reaksi Seri dan Reaksi Paralel


Dalam reaksi seri, proses pembentukan produk oleh
reaktan melalui beberapa tahap reaksi dan membentuk
produk intermediate.
Reaksi ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu:

Pada reaksi pararel, pada reaktan yang sama dapat


terjadi dua atau lebih reaksi yang menghasilkan produk
yang berbeda.

Reaksi Rantai
Reaksi rantai merupakan reaksi dengan menggunakan
prinsip radikal bebas. Reaksi ini terdiri dari 4 tahap reaksi
yaitu :

Inisiasi

tahap pembentukan radikal bebas oleh suatu agen


pembentuk radikal (initiator)

Propagasi

Tahapan penyerangan radikal pada molekul lain


untuk menghasilkan radikal baru lainnya

Inhibisi

jumlah reaktan dalam bentuk molekul netral akan


semakin terbatas maka laju reaksi akan berkurang
dan radikal akan menyerang molekul produk

Terminasi

radikal-radikal akan saling bereaksi


menghasilkan molekul baru yang relatif stabil

Energi Bebas Gibs


Energi bebas gibbs merupakan properti termodinamika yang diperkenalkan
oleh Josiah Willard Gibbs untuk memprediksi apakah suatu proses reaksi
dapat berlangsungs pontan atau tidak pada temperatur dan tekanan
konstan.
Persamaan dari energi bebas gibbs adalah:
dimana H merupakan entalpi dan s merupakan entropi.
Entropi merupakan ukuran pola distribusi energi total sistem oleh atomatom penyusunnya. Semakin luas distribusinya, maka semakin tersebar
dan kurang teratur strukturnya, sehingga tingkat ketersediaan energi untuk
melakukan usaha semakin rendah. Oleh karena itu entropi berhubungan
dengan tingkat keteraturan sistem dan ketersediaan energi (energi bebas)
untuk melakukan usaha.

Konstanta Kesetimbangan
Perbandingan hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat hasil reaksi dengan
hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat pereaksi, masing-masing
dipangkatkan dengan koefisiennya, mempunyai nilai yang tetap. Hubungan
ini dikenal sebagai hukum kesetimbangan. Nilai dari hukum kesetimbangan
disebut tetapan atau konstanta kesetimbangan dan dinyatakan dengan
lambang Kc.

Secara umum, untuk reaksi:


mA + nB pC + qD
di mana m, n, p, dan q adalah koefisien stoikiometri untuk spesi-spesi yang
bereaksi A, B, C, dan D.

Konstanta kesetimbangan untuk reaksi pada suhu tertentu ialah:

Kesetimbangan Homogen
Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi
bereaksinya berada pada fasa yang sama.
Subskrip dalam Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi
dinyatakan dalam mol per liter. Konsentrasi reaktan dan produk dalam
reaksi gas juga dapat dinyatakan dalam tekanan parsialnya. Pada suhu
tetap, tekanan P dari suatu gas berbanding lurus dengan konsentrasi
dalam mol per liter gas tersebut. Secara umum, untuk reaksi
kesetimbangan dalam fasa gas:
aA (g) bB (g)
di mana a dan b adalah koefisien stoikiometri. Konstanta kesetimbangan
Kc adalah:

dan persamaan untuk Kp adalah:


di mana PA dan PB adalah tekanan parsial A dan B.

Dengan asumsi perilaku gas ideal :

di mana V adalah volume wadah yang dinyatakan dalam satuan liter.


Selain itu,
Dengan mensubstitusikan hubungan ini ke dalam persamaan untuk Kp,
kita dapatkan:
Sekarang, nA/V dan nB/V mempunyai satuan mol per liter dan dapat
digantikan oleh [A] dan [B], sehingga:
di mana n = b a = mol produk gas mol reaktan gas
Karena tekanan biasanya dinyatakan dalam atmosfer, konstanta gas R
yang digunakan ialah 0,0821 L.atm/K.mol, dan kita dapat menuliskan
hubungan antara Kp dan Kc sebagai:

Kesetimbangan Heterogen
Reaksi reversible yang melibatkan reaktan dan produk yang
fasanya berbeda menghasilkan kesetimbangan heterogen. Persamaan
konstanta kesetimbagan hanya mengandung komponen yang
konsentrasi berubah selama reaksi berlangsung.
Hal seperti itu tidak terjadi pada zat padat murni atau zat cair
murni dikarenakan konsentrasi suatu padatan atau cairan, seperti
halnya kerapatannya, merupakan sifat intensif dan tidak bergantung
pada banyaknya zat yang ada. Jadi, kita dapat memperlakukannya
konsentrasinya sebagai konstanta dan kita dapat menghilangkannya
dari persamaan konstanta kesetimbangan.

Kinetika Kimia
Laju reaksi
Laju reaksi ditentukan melalui percobaan. Cara yang digunakan untuk
menyatakan laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar
pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam satu
satuan waktu sebagai berikut:
Reaksi:
mR nP
Laju reaksi :
Persamaan Laju Reaksi
Hubungan kuantitatif antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi
dinyatakan dalam suatu persamaan, yaitu persamaan laju reaksi yang
dinyatakan sebagai berikut:
Untuk reaksi:
mA + nB pC + qD
Persamaan laju reaksi :

Orde Reaksi
Orde reaksi adalah nilai dalam konsentrasi reaktan yang dapat
menaikkan laju reaksi, sedangkan orde reaksi keseluruhan adalah
jumlah dari pangkat-pangkat setiap konsentrasi reaktan yang ada
dalam hukum laju.
Persamaan v = k [A] [B] menunjukkan bahwa A memiliki orde
pertama dan B juga memiliki orde pertama, sehingga orde reaksi
keseluruhan adalah 2.
Orde reaksi tidak perlu memiliki angka yang bulat, contohnya:
v = k [A]1/2 [B]
Untuk persamaan v = k[A]0[B], A memiliki orde reaksi nol,
sehingga laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi A.

Energi Aktivasi & Persamaan Arrhenius


Energi aktivasi: jumlah energi minimum yang
mengawali reaksi kimia.
Hubungan konstanta laju reaksi dengan suhu:
Persamaan Arrhenius:

Kesetimbangan Disosiasi
Kesetimbangan disosiasi merupakan reaksi
kesetimbangan dari disosiasi (reaksi peruraian)
yang berlangsung di ruang tertutup.
Derajat disosiasi adalah fraksi zat yang
terdisosiasi, dilambangkan dengan . Rumus
derajat disosiasi adalah:

Asas Le Chatelier - Braun


Asas Le Chatelier-Braun merupakan asas
yang penting dalam kesetimbangan
kimia, yang menyatakan bahwa:
Suatu sistem dalam kesetimbangan,
saat diberikan suatu aksi (perubahan),
akan memberikan reaksi yang cenderung
meminimalisasi pengaruh dari aksi
tersebut.

Aksi Pada Reaksi Kesetimbangan

Pengaruh perubahan Tekanan dan Volume


Pengaruh perubahan Konsentrasi
Pengaruh penambahan Katalis
Pengaruh penambahan gas inert
Pengaruh perubahan Suhu

WINTER
JAWABAN
Template

PEMICU 2

1. Reaksi pembentukan NO dari komponen-komponennya hanya dapat


terjadi pada suhu tinggi. Jika dalam wadah 1,0 dm-3 yang mengandung
5,0 g nitrogen dan 2,0 g oksigen dipanaskan sampai suhu 2300 K, nilai
konstanta kesetimbangan dari reaksi N2(g) + O2(g) 2NO(g) adalah 1,69 x
10-3.
A. Reaksi pembentukan NO, berdasarkan persamaan reaksi di atas,
merupakan reaksi kesetimbangan. Berikanlah penjelasan tentang
perbedaan reaksi kesetimbangan dengan reaksi bentuk lain.
Reaksi Kesetimbangan:

- Reaksi reversibel (2 arah)


- Laju reaksi pembentukan
produk dan reaktan sama
-

Reaksi Rantai:
- Reaksi melibatkan elektron
radikal
- Terdiri dari 4 tahap reaksi
yaitu: Inisiasi, Propagasi,
Inhibisi, dan Terminasi

B. Ketika menjelaskan tentang reaksi kesetimbangan, kita selalu melibatkan


suatu konstanta yang dikenal dengan konstanta kesetimbangan. Berikanlah
penjelasan mengenai konstanta kesetimbangan tersebut, persamaan yang
menghubungkan antara berbagai jenis konstanta kesetimbangan dan
hubungannya dengan energi bebas Gibbs.
Jawab:
Perbandingan hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat hasil reaksi dengan
hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat pereaksi, masing-masing
dipangkatkan dengan koefisiennya, mempunyai nilai yang tetap. Hubungan
ini dikenal sebagai hukum kesetimbangan. Nilai dari hukum kesetimbangan
disebut tetapan atau konstanta kesetimbangan dan dinyatakan dengan
lambang Kc.
Secara umum, untuk reaksi:
mA + nB pC + qD
di mana m, n, p, dan q adalah koefisien stoikiometri untuk spesi-spesi yang
bereaksi A, B, C, dan D. Konstanta kesetimbangan untuk reaksi pada suhu
tertentu ialah:

Kesetimbangan Homogen
Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi
bereaksinya berada pada fasa yang sama.
Subskrip dalam Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi
dinyatakan dalam mol per liter. Konsentrasi reaktan dan produk dalam
reaksi gas juga dapat dinyatakan dalam tekanan parsialnya. Pada suhu
tetap, tekanan P dari suatu gas berbanding lurus dengan konsentrasi
dalam mol per liter gas tersebut. Secara umum, untuk reaksi
kesetimbangan dalam fasa gas:
aA (g) bB (g)
di mana a dan b adalah koefisien stoikiometri. Konstanta kesetimbangan
Kc adalah:

dan persamaan untuk Kp adalah:


di mana PA dan PB adalah tekanan parsial A dan B.

Dengan asumsi perilaku gas ideal :

di mana V adalah volume wadah yang dinyatakan dalam satuan liter.


Selain itu,
Dengan mensubstitusikan hubungan ini ke dalam persamaan untuk Kp,
kita dapatkan:
Sekarang, nA/V dan nB/V mempunyai satuan mol per liter dan dapat
digantikan oleh [A] dan [B], sehingga:
di mana n = b a = mol produk gas mol reaktan gas
Karena tekanan biasanya dinyatakan dalam atmosfer, konstanta gas R
yang digunakan ialah 0,0821 L.atm/K.mol, dan kita dapat menuliskan
hubungan antara Kp dan Kc sebagai:

Kesetimbangan Heterogen
Reaksi reversible yang melibatkan reaktan dan produk yang
fasanya berbeda menghasilkan kesetimbangan heterogen. Persamaan
konstanta kesetimbagan hanya mengandung komponen yang
konsentrasi berubah selama reaksi berlangsung.
Hal seperti itu tidak terjadi pada zat padat murni atau zat cair
murni dikarenakan konsentrasi suatu padatan atau cairan, seperti
halnya kerapatannya, merupakan sifat intensif dan tidak bergantung
pada banyaknya zat yang ada. Jadi, kita dapat memperlakukannya
konsentrasinya sebagai konstanta dan kita dapat menghilangkannya
dari persamaan konstanta kesetimbangan.

Hubungan konstanta kesetimbangan dengan energi bebas Gibbs


Reaksi :
Dengan mengansumsikan gas dalam reaksi tersebut adalah gas ideal, maka
dapat digunakan rumus:
dimana adalah potensial kimia dan o adalah potensial kimia standar,
berdasarkan persamaan di atas, persamaan energi bebas Gibbs dapat ditulis
sebagai:
sehingga
Diketahui bahwa pada saat kesetimbangan nilai dari adalah 0, maka
persamaan dapat diubah menjadi:

C. Dari persamaan reaksi pembentukan NO di atas, turunkanlah suatu


persamaan yang menghubungkan antara konstanta kesetimbangan dengan
fraksi spesi reaktan maupun produk, berikanlah langkah-langkah
penyelesaiannya dan tentukan fraksi NO pada saat tercapai kesetimbangan.
Jawab:

Untuk mengurangi konsentrasi NO2, dapat dilakukan reaksi dekomposisi


terhadap NO2 mengikuti persamaan reaksi berikut:
NO2 (g) NO (g) + O2 (g)
Jika reaksi dilakukan pada tekanan 1 atm, maka persentasi NO2 yang
terdekomposisi adalah:

A. Dari bacaan sebelumnya diketahui bahwa NO2 dapat terbentuk dari


reaksi NO dengan oksigen. Berikanlah penjelasan hubungan antara nilai
konstanta kesetimbangan reaksi pembentukan NO2 dari NO dan
penguraian NO2 kembali menjadi NO seperti reaksi di atas, dan
bagaimanakan nilai konstanta kesetimbangan jika reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:
2NO2 (g) 2NO (g) + O2 (g)

Jawaban:
Hubungan nilai konstanta kesetimbangan antara reaksi-reaksi
yang berkaitan antara lain sebagai berikut:
Jika persamaan reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga Kc juga
dibalik.
Jika koefisien reaksi kesetimbangan dibagi dengan faktor n, maka
harga konstanta kesetimbangan yang baru adalah akar pangkat n
dari harga konstanta kesetimbangan yang lama.
Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n,
maka harga konstanta kesetimbangan yang baru adalah harga
konstanta kesetimbangan yang lama dipangkatkan dengan n.

B. Derajat disosiasi dari suatu reaksi dapat ditentukan dengan


memanfaatkan nilai konstanta kesetimbangan pada suhu tertentu dan
sebaliknya. Turunkanlah persamaan yang menghubungkan derajat
disosiasi dengan konstanta kesetimbangan, dan berikanlah langkahlangkah penyelesaian untuk menentukan nilai konstanta kesetimbangan
dari reaksi penguraian NO2 pada setiap suhu yang diberikan.

T (K)

457

552

767

903

NO2 decomposed (%) 5.0

13.0

56.5

99.0

Reaksi: NO2(g) NO(g) + O2(g)

NO2(g)

NO(g) +
M : x
R : x
x
S : (1- )x
x
Jumlah mol setimbang = x + x

O2(g)
x
x


2NO2(g)

2NO(g)
M : x
R : x
x
S : (1- )x
x
Jumlah mol setimbang = x + x

O2(g)
x
x

Dengan menggunakan data pada tabel di atas, dan P


total reaksi adalah 1 atm, maka hasil K:

T (K)

457

552

767

903

NO2 decomposed (%) 5.0

13.0

56.5

99.0

0.226

45.4

Kp

8.219 x 10-3 0.0369

C. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa suhu berpengaruh


terhadap derajat disosiasi NO2. Penjelasan tentang hal ini sudah
dijelaskan oleh Le Chatelier-Braun yang mengatakan bahwa whenever
stress is placed on any system in a state of equilibrium, the system will
always react in a direction which tend to counteract the applied stress.
Berikan pejelasan lebih lanjut megenai prinsip Le Chatelier-Braun
tersebut. Bagaimanakan hubungannya dengan nilai konstanta
kesetimbangan untuk setiap pengaruh yang diberikan?
whenever stress is placed on any system
in a state of equilibrium, the system will
always react in a direction which tend to
counteract the applied stress.

Aksi = -Reaksi

Pengaruh pada Kesetimbangan

Pengaruh perubahan Tekanan dan Volume


Pengaruh perubahan Konsentrasi
Pengaruh penambahan Katalis
Pengaruh penambahan gas inert
Pengaruh perubahan Suhu

Pengaruh Perubahan Tekanan dan Volume


Tekanan berkebalikan dengan volume. Hanya berlaku pada sistem yang
memiliki minimal satu komponen gas, dan hanya memiliki efek pada
komponen gasnya, komponen lain tidak dipengaruhi. Tidak merubah
konstanta kesetimbangan.
Perubahan

Pergeseran Kesetimbangan

Tekanan Naik, Volume Turun

Bergeser menuju sisi yang


memiliki jumlah molekul lebih
sedikit

Tekanan Turun, Volume Naik

Bergeser menuju sisi yang


memiliki jumlah molekul lebih
banyak

Jumlah molekul dilihat dari nilai koefisien reaksi, apabila pada kedua sisi
tidak memiliki perbedaan jumlah koefisien, maka merubah tekanan
tidak berlaku.

Pengaruh Perubahan Konsentrasi


Tidak mengubah konstanta kesetimbangan

Perubahan

Pergeseran Kesetimbangan

Konsentrasi reaktan dinaikkan

Kesetimbangan bergeser ke arah


produk

Konsentrasi produk dinaikkan

Kesetimbangan bergeser ke arah


reaktan

Menaikkan konsentrasi di satu sisi akan menyebabkan kesetimbangan


bergeser ke arah sisi satunya lagi.

Pengaruh Penambahan Gas Inert

Penambahan gas inert hanya akan menyebabkan


perubahan volume dan tekanan pada suatu sistem
kesetimbangan, karena gas inert tidak berekasi
dengan kebanyakan unsur.

Pengaruh Penambahan Katalis

Penambahan Katalis tidak akan menyebabkan


pergeseran sistem, tetapi hanya akan mempercepat
waktu reaksi untk mencapai kondisi setimbang.
Katalis berperan untuk menurunkan energi aktvasi
suatu zat dalam reaksi.

Pengaruh perubahan Suhu


Perubahan suhu akan memengaruhi nilai konstanta
kesetimbangan, dan akan terjadi pergeseran kesetimbangan.
Pergeseran kesetimbangan dilihat dari nilai entalpi.
Pergeseran Sistem dengan entalpi (H)
Perubahan Suhu

H = + (endotermik)

H = - (eksotermik)

Suhu dinaikkan

Bergeser ke arah produk

Bergeser ke arah reaktan

Suhu diturunkan

Bergeser ke arah reaktan

Bergeser ke arah produk

Perubahan suhu dapat menyebabkan perubahan konstanta


kesetimbangan. Konstanta kesetimbangan dapat dicari dengan
fungsi suhu menggunakan persamaan vant Hoff

Pengaruh Perubahan Suhu


Persamaan Vant Hoff diturunkan dari persamaan Gibbs-Helmholtz.

Energi Bebas Gibbs:

Persamaan Gibbs-Helmholtz:

Diturunkan:

Disubtitusikan:

Persamaan lain:

Disubtitusikan:

Pengaruh Perubahan Suhu


Dengan asumsi entalpi konstan pada beberapa range
suhu, maka dapat diperoleh persamaan:

Bentuk NO2 bisa berdisosisasi dengan N2O4 dan bentuk ini


tergantung pada suhu. Disosiasi yang terjadi adalah:
N2O4 (g) 2NO2 (g)
jika pada 25oC dan tekanan 0.597 bar, diketahui densitas dari gas
adalah 1.477g/dm3

A. Turunkanlah persamaan yang menghubungkan antara konstanta


kesetimbangan dengan densitas gas dan kemudian ditentukan
derajat disosiasi untuk reaksi disosiasi NO2
B. Penambahan gas inert ke dalam sistem reaksi dapat memengaruhi
kondisi kesetimbangan. Berikanlah penjelasan mengenai pengaruh
tersebut, dan bagaimana dengan derajat disosiasi dari reaksi di atas.

Diketahui: N2O4 (g) 2NO2 (g)


Pada T = 25oC, P = 0.597 bar, = 1.477 g/dm3
Asumsikan dalam 1 dm3 terdapat x mol of N2O4 and y mol of NO2

( x y)mol 0.0831bardm 3 K 1mol 298.15K


0.597
x y 0.02408
3
1dm
92.02x 46.01y
1.477
(2x y) 46.01 2x y 0.03210
1
x=0.00802; y=0.0161

N 2O4 ( g ) 2 NO2 ( g )
P(1 )
2 P

y
2 P
y

0.5
x P(1 )
2x y

Penambahan gas inert akan menambah volume


sistem, dan menyebabkan tekanan turun, sehingga
kesetimbangan akan bergeser ke arah produk
(jumlah molekul lebih banyak).

Karena kesetimbangan bergeser ke arah produk dan


konstanta kesetimbangan tetap, maka derajat
disosiasi NO2 naik.

Reaksi yang melibatkan NOx merupakan reaksi kesetimbangan


homogen dalam fasa gas. Reaksi kesetimbangan homogen bisa
saja terjadi dalam fasa cair

Atau reaksi heterogen seperti berikut :

Bagaimanakah bentuk persamaan konstanta kesetimbangan


dari dua reaksi tersebut? Jelaskan perbedaannya dengan
reaksi kesetimbangan fasa gas !

Reaksi 1 :
Bentuk reaksi dalam rumus
molekul :
Persamaan Kc :

Reaksi 2 :
Persamaan Kc :

Persamaan Kp :

Perbedaan dengan Reaksi Kesetimbangan Fasa gas


Pada Reaksi 1

Pada Reaksi 2

Reaksi penguraian fruktosa-1,6difosfat menjadi gliseraldehid-3-fosfat


dan dihidroksiaseton fosfat memiliki
satu fasa, yaitu fasa cair (larutan).
Reaksi kesetimbangan fasa gas, semua
komponen atau unsurnya memiliki
satu fasa, yaitu fasa gas

Pada reaksi penguraian fruktosa-1,6difosfat menjadi gliseraldehid-3-fosfat


dan dihidroksiaseton fosfat, hanya
memiliki konstanta kesetimbangan
konsentrasi (Kc), tidak disertakan
dalam persamaan Kp.

Nilai Kc hanya bergantung pada konsentrasi


gas karbon dioksida saja karena konsentrasi
padatan dan cairan relatif konstan.
Sedangkan pada reaksi homogen fasa gas
semua komponen disertakan dalam
persamaan Kc.

Pada Reaksi kesetimbangan Fasa Gas ,


semua komponen atau unsurnya
disertakan dalam persamaan Kc dan
Kp.

Nilai Kp hanya bergantung pada karbon


dioksida karena hanya karbon dioksida
yang berfasa gas. Sedangkan reaksi
homogen fasa gas semua disertakan dalam
hitungan.

Reaksi penguraian kalsium karbonat,


terdapat tiga fasa yang berbeda, yaitu
padatan kalsium karbonat, padatan kalsium
oksida, dan gas karbon dioksida.
Reaksi kesetimbangan fasa gas, semua
komponen atau unsurnya memiliki satu
fasa, yaitu fasa gas

A. Jika dalam reaksi kesetimbangan kita mengenal istilah konstanta


kesetimbangan, maka dalam kinetika reaksi kimia dikenal istilah konstanta
laju reaksi. Berikanlah penjelasan mengenai hubungan antara dua
konstanta tersebut, dan turunkanlah bentuk persamaan laju reaksi untuk
reaksi pembentukan NO? Bagaimanakah bentuk persamaan laju reaksi
untuk jenis reaksi lain, seperti yang Anda jelaskan sebelumnya?
Terdapat hubungan sederhana antara konstanta kesetimbangan untuk
reaksi reversible dan konstanta laju reaksi maju (forward) dan reaksi balik
(reserve) jika mekanisme reaksi hanya melibatkan satu tahap elementer
baik pada arah maju maupun balik:

Laju reaksi majunya adalah: lajuf = kf [A][B]2


dan laju reaksi baliknya adalah: lajur = kr [AB]2
di mana kf dan kr masing-masing adalah konstanta laju untuk arah maju dan
arah balik. Sistem ini akan mencapai kesetimbangan ketika:
lajuf = lajur
kf [A][B]2 = kr [AB]2

Karena kf
dan kr adalah konstanta pada suhu tertentu, maka
perbandingannya juga adalah suatu konstanta, yang sama dengan konstanta
kesetimbangan Kc.
Dengan demikian, konstanta kesetimbangan untuk reaksi satu tahap
elementer sama dengan konstanta laju maju dibagi dengan konstanta laju
balik.

Reaksi pembentukan NO: N2 (g) + O2 (g) 2NO (g)


Bentuk persamaan laju reaksi untuk reaksi pembentukan NO, yakni:
Laju = k [N2]x[O2]y
di mana k adalah konstanta laju reaksi serta x dan y adalah orde reaksi
yang nilainya dapat ditentukan melalui percobaan.

Bentuk persamaan laju reaksi untuk jenis reaksi lain dijelaskan pada
pembahasan soal bagian d (reaksi rantai pembentukkan HBr dari H2 dan
Br2).

B. Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk menentukan


persamaan laju reaksi, yaitu menentukan konstanta laju reaksi dan orde
reaksi. Berikanlah penjelasan mengenai metoda yang dapat digunakan
untuk menentukan persamaan laju reaksi. Jika pada reaksi dekomposisi
C2H4O menjadi CH4 dan CO dalam fasa gas, data yang dikumpulkan dari
hasil percobaan adalah data perubahan tekanan setiap waktu seperti di
bawah ini:
t, menit
0
5
7
9
12
18

P, mmHg
116.51
122.56
125.72
128.74
133.23
141.37

Jelaskan langkah-langkah yang Anda gunakan untuk menentukan konstanta


laju reaksi dan orde reaksinya.

Metode Isolasi
Persamaan laju reaksi ditentukan dengan mengukur
laju awal reaksi sebagai fungsi konsentrasi reaktan.
Contohnya, jika laju menjadi dua kali lipat bila
konsentrasi reaktan dilipatgandakan, reaksinya
adalah orde pertama dalam reaktan tersebut.

m:
r :
s :

C2H4O (g)
116.51
-x
116.51-x

CH4 (g) + CO (g)


+x
+x
x
x

P total = 116.51 x + x + x = 116.51 + x


Untuk t = 5 menit;

122.56 = 116.51 + x
x = 6.05
maka P = 116.51 6.05 = 110.46

Untuk t = 7 menit;

125.72 = 116.51 + x
x = 9.21
maka P = 116.51 9.21 = 107.3

Untuk t = 9 menit;

128.74 = 116.51 + x
x = 12.23
maka P = 116.51 12.23 = 104.28

Untuk t = 12 menit; 133.23 = 116.51 + x


x = 16.72
maka P = 116.51 16.72 = 99.79
Untuk t = 18 menit; 141.37 = 116.51 + x
x = 24.86
maka P = 116.51 24.86 = 91.65

Dengan menganggap bahwa tekanan berbanding lurus


dengan konsentrasi berdasarkan rumus persamaan gas ideal,
jika reaksi adalah persamaan dengan orde nol, penurunan
rumus persamaan laju reaksi akan menjadi:
t, menit
0
5
7
9
12
18

PC2H4O, mmHg
116.51
110.46
107.3
104.28
99.79
91.65

0
6.05
9.21
12.23
16.72
24.86

Dari data tersebut, dapat ditentukan plot dari tekanan C2H4O


terhadap waktu, yaitu:

Jika reaksi adalah persamaan dengan orde setengah,


penurunan rumus persamaan laju reaksi akan menjadi:
t, menit

PC2H4O, mmHg

116.51

110.46

0.28398

107.3

0.43541

104.28

0.58222

12

99.79

0.80449

18

91.65

1.22058

Dari data tersebut, dapat ditentukan plot dari tekanan


C2H4O terhadap waktu, yaitu

Jika reaksi adalah persamaan dengan orde pertama,


penurunan rumus persamaan laju reaksi akan menjadi:

t, menit

PC2H4O, mmHg

116.51

110.46

0.053324

107.3

0.082348

104.28

0.110898

12

99.79

0.154909

18

91.65

0.24

Dari data tersebut, dapat ditentukan plot dari tekanan


C2H4O terhadap waktu, yaitu

Sedangkan, jika reaksi adalah persamaan dengan orde


kedua, penurunan rumus persamaan laju reaksi akan
menjadi:
t, menit

PC2H4O, mmHg

116.51

110.46

0.00047

107.3

0.000737

104.28

0.001007

12

99.79

0.001438

18

91.65

0.002328

Dari data tersebut, dapat ditentukan plot dari tekanan C2H4O


terhadap waktu, yaitu

Dikarenakan R2 pada reaksi orde pertama lebih mendekati


angka 1 yaitu sebesar 0.9711, sedangkan pada orde setengah,
orde pertama dan kedua, R2 bernilai 0.9666, 0.9613 dan
0.9484, maka reaksi dekomposisi C2H4O menjadi CH4 dan CO
merupakan reaksi orde nol.

C. Jika nilai konstanta kesetimbandan sangat dipengaruhi oleh suhu, beigtu


juga dengan nilai konstanta laju reaksi. Hubungan antara konstanta laju
reaksi dengan suhu digambarkan oleh vant Hoff dan Arrhenius dalam
bentuk k = Ae-Ea/RT. Berdasarkan persamaan tersebut, jelaskan bagaimana
Anda bisa menentukan energi aktivasi dari suatu reaksi, dan berikan satu
contoh.

Contoh soal: Konstanta laju suatu reaksi orde pertama


ialah 3.46 x 10-2 detik-1 pada suhu 298 K. Berapa energi
aktivasi reaksi jika diketahui pada suhu 350 K?

D. Salah satu manfaat mempelajari kinetika adalah kita dapat menurunkan


satu persamaan laju untuk beberapa tahap reaksi, yang biasa dikenal
dengan reaksi rantai. contohnya adalah reaksi pembentukan HBr dari H2
dan Br2. Berikanlah langkah-langkah yang jelas untuk dapat menurunkan
persamaan laju reaksi dari reaksi tersebut.
Persamaan reaksi: H2 + Br2 2 HBrk1
Reaksi berantai dari pembentukan HBr adalah:
Br2 k1 Br + Br
inisiasi
(A)
Br + H2 K2 HBr + H
propagasi
(B)
H + Br2 k3 HBr + Br
propagasi
(C)
H + HBr k4 H2 + Br
inhibisi
(D)
Br + Br k5 Br2 terminasi (E)
Laju reaksi ditentukan dengan penentuan laju pembentukan HBr sebagai
intermediat. HBr terbentuk pada reaksi (B) dan (C), tetapi
bereaksi/terkonsumsi pada reaksi (D), maka laju pembentukan totalnya:

Penyelesaiannya harus dilakukan dengan mengetahui konsentrasi atom brom


dan hidrogen, untuk disusun dalam persamaan lajunya dan dianggap dalam
keadaan steady :

Penjumlahan persamaan 2 dan 3 menghasilkan:

sehingga:

Dari persamaan 3 diperoleh:

Mensubstitusi nilai [Br ] dari persamaan 5 ke dalam persamaan 6

Dari persamaan 3 diperoleh

Menjumlahkan persamaan 1 dengan persamaan 8b

Kemudian mensubstitusi nilai [H] pada persamaan 7 ke dalam persamaan


9

Membagi persamaan 10 dengan, K3 [Br2] menghasilkan

Anda mungkin juga menyukai