Anda di halaman 1dari 6

Kelompok:

Meicheil Yohansa

Rahmat Pauji

Try Apriani Atieka

DEGENERACY (Kemerosotan)
Ciri-ciri terjadinya kemerosotan adalah banyaknya variabel basis yang lebih kecil dari
n+m-1 , (dimana m = jumlah sumber dan n = jumlah tujuan), hal ini disebabkan oleh :
1. Persediaan dan kebutuhan sama-sama habis pada langkah ke-1 dengan demikian Metode Batu
Loncatan harus dihentikan.
2. Sub bagian dari persediaan sama-sama habis bersamaan dengan kebutuhan atau sebaliknya.
Jika terjadi kemerosotan, penyelesaian optimal dari suatu permasalahan transportasi
belum dapat diselesaikan, dikarenakan salah satu dari variabel non basisnya tidak dapat dibuat
suatu loop untuk mencari penyelesainnya. Agar dapat diselesaikan, maka permasalahan
transportasi tersebut harus ditransformasikan dengan memperkenalkan bilangan e > 0,
sedemikian sehingga berlaku :
i = ai + e, untuk i = 1, 2, ... , m
bj = bj , j = 1, 2, ... , (n-1), sedangkan untuk bn = bn + me.
Pemakaian e (

hanyalah teoritis saja dan dalam prakteknya e dapat dihilangkan.

Catatan:
Dilarang menerapkan metode solusi stepping-stone dan MODI jika terjadi degenerasi. Tanpa
m+n-1 variabel basis adalah tak mungkin menentukan semua jalur tertutup atau menyelesaikan
m+n-1 persamaan MODI (Ri+Kj)=Cij. Kita perhatikan Tabel transportasi berikut ini dgn solusi
awal metode Pojok Barat Laut. Karena permintaan pada tujuan 1 identik dgn supply pada
sumber 1 (100 unit), kotak terisi sebelahnya tak ada lagi. Akibatnya, hanya ada 4 var. basis,
semestinya ada 5 (m+n-1=5), sehingga terdapat solusi degenerasi.

Contoh:

Ditambahkan

di baris pertama dan kolom kedua karena ongkos terkecil dari metode NWC.

Selanjutnya Selesaikan dengan cara stepping-stone dan MODI untuk mendapatkan biaya
optimumnya.

Pabrik

Pasar
2

1
1

100

2
3

8
15

100

Supply

100

3
5
10

20

12

120

80

10

80

demand

100

100

100

300

C11
C12
C22
C23
C33

Kotak yang terisi


U1 +v1 =8
V1= 8
U1+v2 = 5
V2 = 5
U2 +v2 =10
U2 = 5
U2 +v3 = 12
V3 =7
U3 + v3= 10
U3 = 3

Yang kososng
C13 u1 v3 = 6 -0 - 7
C21 u2 v1 = 15-5-8
C31 u3 v1= 3-3-8
C32 u3 v2= 9-3-5

13
21
31
32

Karena masih terdapat yang


negative, maka kotak harus
di ubah, dengan nilai
terkecil sebagai pusatnya.

-1
2
-8
1

Sehingga kita dapat table baru


Pabrik

Pasar
2

1
1

20

C11
C12
C22
C23
C31

+80

15

20

5
10

+
-

100

80

demand

100

100

100

Yang kososng
13 C13 u1 v3 = 6 -0 - 7 -1

Kotak yang terisi


U1 +v1 =8
V1= 8
U1+v2 = 5
V2 = 5
U2 +v2 =10
U2 = 5
U2 +v3 = 12
V3 =7
U3 + v1= 3
U3 = -5

Supply

100

12

120

10

80

-5

21 C21 u2 v1 = 15-5-8

33 C33 u3 v3= 10+5-7

32 C32 u3 v2= 9+5-5

300

Karena masih terdapat yang


negative, maka kotak harus
di ubah, dengan nilai
terkecil sebagai pusatnya.

Sehingga kita dapat table baru


Pabrik

Pasar
2

1
1

20

8
15

100

+80

100

10

20-

12

120

10

80

-5

80

demand

100

100

100

Supply
3

Yang kosong

300

12 C13 u1 v2 = 6 -0 - 3 3

C11
C13
C22
C23
C31

Kotak yang terisi


U1 +v1 =8
V1= 8
U1+v3 = 5
V3 = 5
U2 +v2 =10
v2 = 3
U2 +v3 = 12
U2 = 7
U3 + v1= 3
U3 = -5

21 C21 u2 v1 = 15-5-8

33 C33 u3 v3= 10+5-7

32 C32 u3 v2= 9+5-5

Karena sudah tidak terdapat


yang negative, maka kotak
tersebut sudah benar, dan
kita langsung mencari nilai
optimumnya.

Sehingga Nilai optimum adalah :


= 20 *(8) + 80*(6) +20*(12) + 100*(10) +80*(3)
= 160 +480 +240 +1000 +240
= 2320

Masalah Transportasi Degeneracy (Kemerosotan) pada Program Linear


Tugas ini dibuat untuk memenuhi syarat Mata Kuliah PMBTIK

Disusun oleh:
Meicheil Yohansa
Rahmat Pauji
Try Apriani Atieka

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA NON-REGULER 2011


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai