Anda di halaman 1dari 5

ISOLASI MIKROBA

Landasan Teori
Pengertian
Menurut Hapsari Mahatmi, dkk(2008).

Isolasi adalah memisahkan satu spesies

mikroba dari kelompok mikroba atau spesies yang lainnya. Tujuan pemisahan ini adalah
untuk mempelajari sifat-sifat, pertumbuhan dan aktivitas mikroba. Sebagaimana diketahui
sel mikroba sangat kecil, sehingga untuk melakukan isolasi sangat sulit. Salah satu cara
untuk melakukan isolasi adalah dengan menggoreskan suspensi campuran sel pada
permukaan media padat dalam cawan petri, kemudian menginkubasinya. Dengan cara ini
setiap sel akan tumbuh membentuk koloni. Sehingga akan mudah untuk memisahkannya.
Menurut Hapsari Mahatmi, dkk(2008). Ada beberapa teknik goresan yang dapat
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu:
1.

Streak Culture.
Pada teknik ini dibuat beberapa garis goresan terputus dengan ose pada permukaan
agar.

2.

Streak Dilution Technique.


Teknik ini sangat baik untuk mendapatkan koloni tunggal terpisah sehingga dapat
digunakan untuk mengamati morfologi koloni dan untuk keperluan mendapatkan
kultur murni untuk kultivasi.

3.

Spot Inoculation.
Teknik ini biasanya dilakukan pada media padat dalam tabung reaksi.

4.

Lawn Culture.
Pada teknik ini mikroba disebarkan pada permukaan medium dengan cara
menempatkan inokulum pada permukaan medium dengan menggunakan pipet
kemudian disebarkan dengan menggunakan spreader (gelas bengkok), seperti
pada perhitungan jumlah sel mikroba.

Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatubiakan
campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan
metode cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk
memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu
jenis sel yang dapat diamati (Afrianto, 2004).

Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain


digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi,
fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies (Dwidjoseputro,
2005).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi mikrobayaitu
antara lain:
Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi
Tempat hidup atau asal mikroba tersebut
Medium pertumbuhan yang sesuai
Cara menginokulasi mikroba;e) cara menginkubasi mikroba
Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi telah berupa kultur murni
dansesuai dengan yang dimaksud
Cara memelihara agar mikrobia yang telah diisolasi tetap merupakan kultur
murni.
Metode Isolasi
Menurut Hadioetomo (1993), ada dua metode yang dilakukan untuk memperoleh
biakan murni yaitu :
1. Metode cawan gores
Metode ini mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu.
Metode cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
2. Metode cawan tuang
Cara lain untuk memperoleh koloni murni dari populasi campuran
mikroorganisme adalah dengan mengencerkan spesimen dalam medium agar yang telah
dicairkan dan didinginkan ( 50-- oC ) yang kemudian dicawankan. Karena konsentrasi selsel mikroba di dalam spesimen pada umunya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran
perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang-kurangnya satu di antara cawan tersebut
mengandung koloni terpisah di atas permukaan ataupun di dalam agar. Metode ini
memboroskan bahan dan waktu namun tidak memerlukan keterampilan yang tinggi.
3. Teknik Sebar (spread plate)
Teknik isolasi dan mikroba dengan cara menyebarkan mikroba pada permukaan
media yang akan digunakan (Trianda, 2011).
4.

Teknik Pengenceran (dilution method)

Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam
spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian
di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini
diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan
mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin
juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita
jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh
tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan
menggunakan koloni ini sebagai sampel (Trianda, 2011)
5. Teknik Micromanipulator
Mengambil satu bakteri dengan mikropipet yang ditempatkan dalam mikro
manupulator, kemudian ditempatkan dalam mikromanupulator. Kemudian ditempatkan
dalam medium encer untuk dibiakkan ( Trianda, 2011).
Menurut Admin (2008), terdapat berbagai cara untuk mengisolasi mikroba yakni :
1)

Isolasi pada cawan

Prinsip pada metode isolasi pada cawan adalah mengencerkan mikroorganisme


sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap
koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel
tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada cawan, yaitu : metode gaores
kuadran dan metode agar cawan tuang. Metode gores kuadran , bila metode ini dilakukan
dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal
dari setiap sel. Metoe agar tuang berbeda dengan metoe gores kuadran, cawan tunag
menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan yang kemudian dicawankan,
pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir mengandung kolonikoloni yang terpisah di atas permukaan atau di dalam cawan.
2)

Isolasi pada medium cair

Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat
tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair.
Metode ini juga perlu dilakukan pengencaran dengan beberapa serial pengenceran. Semakin
tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar .

3)

Isolasi sel tunggal

Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel mikroorganisme


berukuran besar yang tiak dapat diisolasi dengan metode agar cawan atau medium cair, sel

mikroorganisme dilihat dengan menggunakan pembesaran sekitar 100 X, kemudian sel


tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun
micromanipulator yang dilakukan secara aseptik.

DAFTAR PUSTAKA
Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Plezar.2006. Dasar-Dasar-Mikrobiologi. Jakarta : UI Press

Mahatmi, Hapsari. Dkk. 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Veteriner I


Kedokteran Hewan. Denpasar : Universitas Udayana.
Rusdimin. 2003. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: Pt Gramedia
Sari,

Fakultas

Anda mungkin juga menyukai