Marshall Widia
Marshall Widia
MODUL J-09
BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER
KELOMPOK 9
Kasihisa Hervani
Marco Matius
Radetta Effendi
Widia Retno Anggraini
Yodha Dwi
Tanggal Praktikum
Asisten Praktikum
Tanggal Disetujui
Nilai
Paraf Asisten
1206238002
1206244384
1206217906
1206217931
1206218026
: 01 Oktober 2014
: Indra Nurrahman
:
:
:
I. TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksud untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan
plastis (flow) dari campuran aspal.
Ketahanan (stabilitas) adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban
sampai terjadi kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kilogram atau pound.
Kelelehan plastis adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal yang terjadi
akibat suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam millimeter atau 0,01 inch.
II. PERALATAN
a. 3 buah cetakan benda uji yang berdiameter 10 cm (4) dan tinggi 7,5 cm(3) lengkap
dengan pelat alas dan leher sambung.
b. Alat pengeluar benda uji. Untuk mengeluarkan benda uji yang sudah dipadatkan dari
dalam cetakan benda uji dipakai sebuah alat ejector.
c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata berbentuk silinder, dengan berat
4,536 kg (10 pound), dan tinggi jauh lebih bebas 45,7 cm (18)
d. Landasan pemadat terdiri daru balok kayu (jati atau yang sejenis) berukuran kira-kira
20x20x45 cm (8x8x18)byang dilapisi dengan pelat baja berukuran 30x30x2,5
cm(12x12x1) dan kaitkan pada lantai beton dengan 4 bagian siku.
e. Silinder cetakan benda uji
f. Mesin tekan lengkap dengan :
Kepala penekan berbentuk lengkung (breaking head)
Cincin penguji yang berkapasitas 2500 kg (5000 pound) dengan ketelitian 12,5 kg
(25 pound) dilengkapi arloji tekan dengan ketelitian 0,0025 cm (0,0001)
Arloji kelelehan dengan ketelitian 0,25 mm (0,01) dengan perlengkapannya.
g. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (2003)C
h. Bak perendam (waterbath) dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 20C
i. Perlengkapan lain:
Panci-panci untuk memanaskan agregat aspal dan campuran aspal
Pengukur suhu dari logam (metal thermometer) berkapasitas 250C dan 100C
dengan ketelitian 0,5 atau 1 % dari kapasitas
Timbangan yang dilengkapi penggantung benda uji berkapasitas 2 kg dengan
ketelitian 0,1 gram dan timbangan berkapasitas 5 kg dengan ketelitian 1 gram
Kompor
Sarung asbes dan karet
Sendok pengaduk dan perlengkapan lain
Persiapan pencampuran
Untuk tiap benda uji diperlukan aggregat sebanyak 1000 gram sehingga
menghasilkan tinggi benda uji kira-kira 6,25 cm 0,125 (2,5 0,05).
Panaskan panci pencampur beserta aggregat kira-kira 28C diatas suhu pencampur
untuk aspal panas dan tar dan aduk sampai merata, untuk aspal dingin pemanasan
sampai 14C diatas suhu pencampuran.
Sementara itu panaskan aspal sampai suhu pencampuran. Tuangkan aspal sebanyak
yang dibutuhkan ke dalam aggregat yang sudah dipanaskan tersebut. Kemudian
aduklah dengan cepat pada suhu sesuai dengan tabel sampai aggregate terlapis merata.
d.
Letakkan selembar kertas saring atau kertas penghisap yang sudah digunting menurut
ukuran cetakan kedalam dasar cetakan, kemudian masukkan seluruh campuran
kedalam cetakan dan tusuk-tusuk campuran keras-keras dengan spatula yang
dipanaskan atau aduklah dengan sendok semen 15 kali keliling pinggirannya dan 10
kali dibagian dalam.
Lepaskan lehernya, dan ratakanlah permukaan campuran dengan mempergunakan
sendok semen menjadi bentuk yang sedikit cembung. Waktu akan dipadatkan suhu
campuran harus dalam batas-batas suhu pemadatan seperti yang disebut dalam tabel.
Letakkan cetakan diatas landasan pemadat, dalam pemegang cetakan. Lakukan
dengan tinggi jatuh 45 cm (18), selama pemadatan tahanlah agar sumbu palu
pemadat selalu tegak lurus pada cetakan. Lepaskan keeping alas dan lehernya baliklah
alat cetak berisi benda uji dan pasang kembali lehernya dibalik ini tumbuklah dengan
jumlah tumbukan yang sama.
Sesudah pemadata, lepaskan keeping alas dan pasanglah alat pengeluar benda uji pada
permukaan ujung ini.
Dengan hati-hati keluarkan dan letakkan benda uji diatas permukaan rata yang halus,
biarkan selama kira-kira 24 jam pada suhu ruang.
sehingga kepala penekan yang atas dapat meluncur bebas, bila dikehendaki kepala
penekan direndam bersama-sama benda uji pada suhu antara 21 sampai 38C.
Keluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven pemanas udara dan letakkan
kedalam segmen bawah kepala penekan. Pasang segmen atas diatas benda uji, dan
letakkan keseluruhannya dalam mesin penguji. Pasang arloji kelelehan (flow meter)
pada kedudukannya diatas salah satu batang penuntun dan atur kedudukan jarum
penunjuk pada angka nol, sementara selubung tangkai arloji (sleeve) dipegang
teguh terhadap segmen atas kepala penekan (breaking head). Tekan selubung
tangkai arloji selama pembebanan berlangsung.
i. Sebelum pembebanan diberikan, kepala penekan beserta benda ujinya dinaikkan
hingga menyentuh alas cincin penguji. Atur kedudukan jarum arloji tekan pada
angka nol.
Berikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sebesar 50 mm per
menit sampai pembebanan maksimum tercapai atau pembebanan menurut seperti
yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan dan catat pembebanan maksimum yang
dicapai.
Lepaskan selubung tangkai arloji kelelehan (sleeve) pada saat pembebanan
mencapai maksimum dan cata nilai kelelehan yang ditunjukkan oleh jarum arloji.
Waktu yang diperlukan dan saat diangkatnya benda uji dari rendaman air sampai
tercapainya beban maksimum tidak boleh melebihi 30 detik.
V. DATA PERCOBAAN
Sampel
Diameter(cm)
1
2
10,2
10,1
Tinggi
(mm)
W kering di
udara(gram)
Aspal 4,5%
W dalam air
(gram)
W
jenuh
64,57
1183
669,5
1202
65,86
1184
677
1211,5
Aspal 5,5%
1
2
10,2
10,1
65,23
1178
676
1199
65,93
1185
675
1197
1
2
10,1
10,2
63
682,5
1181
Aspal 6,5%
No.
Kadar
Aspal
(%)
Kadar
Agregat
(%)
4,5
95,5
64,73
1178
680,5
Tabel 5.1. Data Dimensi dan Berat Sampel
Berat
Aspal
(gram)
54
1178
Berat
Total
Agregat
(gram)
% Agregat
1185,5
Kasar
Medium
Halus
Filter
10,5
16,98
64
8,52
1146
Kasar
Medium
Halus
Filter
120,33
194,5906
733,44
97,6392
97,128
95,5944
5,5
94,5
60
1140
119,7
193,572
729,6
6,5
93,5
78
1122
117,81
Tabel 5.2. Kadar Agregat dalam 1 Sampel
190,5156
718,08
Kadar
Aspal
4,5%
5,5%
6,5%
Sampel
1
2
1
2
1
2
Arloji
Stabilitas
48
50
47
65
65
68
Arloji
Kelelehan
3,14
3,2
3,22
3,45
3,65
3,77
Agregat Kasar
Agregat Medium
Agregat Halus
Filler
No.
(% lolos komulatif)
(% lolos komulatif)
(% lolos komulatif)
(% lolos komulatif)
Total
1 1/2"
1"
3/4"
1/2"
3/8")
No. 4
No. 8)
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200
Pan
91.15
32.87
3.95
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
10.50
9.57
3.45
0.42
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Total
100.00
100.00
99.36
91.93
14.38
1.90
1.07
0.00
16.98
16.98
16.98
16.87
15.61
2.44
0.32
0.00
0.18
0.00
0.00
0.00
0.00
Total
100.00
100.00
100.00
100.00
92.19
66.57
23.92
15.32
7.01
3.60
0.00
64.00
64.00
64.00
64.00
64.00
59.00
42.60
0.00
15.31
9.80
4.48
2.31
0.00
Total
Spec*
8.52
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
0.00
8.52
8.52
8.52
8.52
8.52
8.52
0.00
8.52
8.52
8.52
8.52
0.00
Nilai
Tengah
Spec
100
100
100
90
82
72
90
52
40
70
56
24
16
10
6
36
26
18
12
100
95.00
91.00
81.00
61.00
48.00
0.00
30.00
21.00
14.00
9.00
0.00
a. Mencari berat aggregat dari aspal 5 %, 6%, 7% dari total berat aspal dan aggregat
Contoh perhitungan:
1. Aspal 4,5 %
Berat aspal
: 4,5% x 1200 gr
: 54 gr
Berat Aggregat
Aggregat Kasar
: 10,5 % x 1146 gr
:120,33 gr
Aggregat Medium
: 16,98 % x 1146 gr
: 194,5906 gr
Gabungan
100
1000 gram
Gradasi
99.07
92.95
89.81
88.13
69.96
51.44
0.00
24.01
18.32
13.00
10.83
0.00
Aggregat Halus
: 64 % x 1146 gr
: 733,44 gr
Filter
: 8,52 % x 1146 gr
: 97,6392 gr
= 1,77
= 2,6
= 2,4
Persen Aspal
Berat Jenis Aspal Teoritis
2,259
2,232
2,207
Aspal
4,5%
5,5%
6,5%
Sampel
berat
kering
(gr)
berat
jenuh
(gr)
berat di
air (gr)
1183
1202
669,5
1184
1211,5
677
1178
1199
676
1185
1197
675
1178
1181
682,5
1178
1185,5
680,5
Aspal
Benda Uji
4,5%
5,5%
6,5%
2,22
2,25
236
2,22
2,27
2,33
I
II
Tabel 6.d.2 Berat Isi Benda Uji
Sampel
Rata-rata % Rongga
terhadap Agregat
5%
17,617
18,1
18,650
II
6%
16,549
17,2
17,837
II
7%
16,084
15,6
15,214
II
Tabel 6.e. % Rongga terhadap Aggregat
Sampel
Rata-rata % Rongga
terhadap Campuran
5%
14,387
14,9
15,460
II
6%
12,354
13
13,707
II
7%
10,918
10,5
9,995
II
Tabel 6.f. % Rongga terhadap Campuran
Diameter(cm)
1
2
10,2
10,1
Tinggi
(mm)
W kering di
udara(gram)
Aspal 4,5%
W dalam air
(gram)
W
jenuh
64,57
1183
669,5
1202
65,86
1184
677
1211,5
Aspal 5,5%
1
2
10,2
10,1
65,23
1178
676
1199
65,93
1185
675
1197
Aspal 6,5%
1
2
10,1
10,2
63
1178
682,5
1181
64,73
1178
680,5
1185,5
Benda Uji
4,5%
5,5%
6,5%
Tinggi
(mm)
64,57
65,86
65,23
65,93
63
64,73
Tinggi
rata-rata
(mm)
Angka
Korelasi
65,22
0,8288
65,58
0.8244
63,87
0.8703
Aspal
Stabilitas x Korelasi
4,5%
754,5323
5,5%
6,5%
832,0800 1031,1337
621,7728
534,8583
I
861,9030
II
Tabel 6.g.2. Tabel Nilai Stabilitas x Korelasi Tinggi
Aspal
5%
5,6
6%
4,6
7%
4,6
4,8
4,5
4,4
Kelelehan
II
Tabel 6.h.1. Tabel Nilai Kelelehan
Aspal
Stabilitas/Kelelehan
5%
134,7379
6%
180,887
7%
224,1595
129,536
118,8574
195,887
132,137
149,872
210,023
I
II
ratarata
Tabel Data minimum dan maksimum untuk menentukan komposisi aspal yang paling
ideal untuk campuran perkerasan jalan :
PARAMETER
Minimum 16%
3%- 5%
Minimum 550
Kelelehan
2 mm 4 mm
Stabilitas / kelelehan
200 350
VII. ANALISA
VII.1. Analisa Praktikum
Dari Praktikum kali ini didapatkan data seperti yang tertera pada tabel berikut ini
Kadar
Sampel
aspal
(%)
17,617
(%)
14,387
(kg)
754,5323
(mm)
5,6
134,7379
18,650
15,460
621,7728
4,8
129,536
16,549
12,354
832,0800
4,6
180,887
17,837
13,707
534,8583
4,5
118,8574
16,084
10,918
1031,1337
4,6
224,1595
15,214
9,995
861,9030
4,4
195,887
(kg/mm)
2
1
2
1
Keterangan :
: stabilitas
: kelelehan
: nilai marshall
PARAMETER
Minimum 16%
3%- 5%
Minimum 550
Kelelehan
2 mm 4 mm
Stabilitas / kelelehan
HASIL PERCOBAAN
200 - 350
18.5
18
17.5
17
Kadar aspal vs %
rongga terhadap
agregat
16.5
16
15.5
0
Kadar aspal
Series1
4
kadar aspal
stabilitas
1000
800
600
stabilitas
400
200
0
0
kadar aspal
kelelehan
kelelehan
4
kadar aspal
Nilai Marshall
250.000
Nilai Marshall
200.000
150.000
100.000
marshall
50.000
0.000
0
Kadar aspal
Grafik yang diplot dari hasil pengolahan data-percobaan menunjukkan hasil hasil sebagai berikut :
a. Grafik 1 dan Grafik 2 memperlihatkan kecenderungan yang sama. Persen rongga menurun
terhadap peningkatan kadar aspal dalam campuran, hal ini disebabkan oleh jumlah aspal yang
lebih banyak di dalam campuran akan mengisi lebih banyak rongga dalam campuran.
b. Grafik 3 memperlihatkan nilai stabilitas terhadap peningkatan kadar aspal, hasil percobaan tidak
menunjukkan titik puncak. Kecenderungan yang ditunjukkan dari hasil pemeriksaan Marshall
adalah peningkatan stabilitas beton aspal seiring dengan peningkatan kadar aspal hingga suatu
nilai maksimun dan kemudian kembali menurun. Dari percobaan menunjukkan stabilitas tertinggi
yang dicapai untuk sampel dengan kadar aspal 7% dengan kemampuan menahan beban hingga
1088 kg.
c. Pada umumnya nilai kelelehan meningkat seiring dengan peningkatan kadar aspal. Grafik 4
menunjukkan bahwa nilai kelelehan meningkat dari kadar yang 5% hingga ke 7%. Semakin besar
kadar aspal yang ada dalam campuran maka nilai kelelehan itu akan semakin tinggi.
d. Rasio stabilitas dan kelelehan (Nilai Marshall) ditunjukkan pada Grafik 5 disebut juga dengan
kekakuan yakni besarnya beban yang dibutuhkan agar campuran beraspal mengalami perubahan
bentuk sebesar satu satuan panjang. Dari grafik dapat dilihat nilai kekakuan mengalami
penurunan ketika kadar aspal 6% dan kemudian meningkat lagi pada kadar aspal 7%, hal ini
disebabkan dengan bertambahnya kadar aspal dalam campuran maka sifat aspal beton menjadi
lebih lentur.
Beberapa kesalahan yang terjadi pada praktikum kali ini sehingga menyebabkan aspal
yang dibuat tidak memenuhi spesifikasi yang ada seperti %rongga dalam campuran
serta stabilitas/kelelehan tersebut diantaranya meliputi :
Pada saat pemanasan aggregate, aggregat tidak mendapatkan panas yang merata
karena pengadukannya juga tidak merata
Pencampuran yang dilakukan tidak merata hingga aspal tidak mengisi rongga
aggregat
Pada saat memasukkan campuran aspal dan aggregat kedalam wadah, banyak
campuran yang terbuang sehingga mengurangi kadar aggregat.
VIII . KESIMPULAN
Dari percobaan marshall ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a) Ketahanan (stabilitas) adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima
beban sampai terjadi kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kilogram atau pound
b) Kelelehan plastis adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal yang
terjadi akibat suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam millimeter
atau 0,01 inch
c) Kadar aspal 5 % kemampuannya menerima baban adalah 272.02 kg, untuk kadar
aspal 6% kemampuannya menerima beban adalah 355.80 kg, dan kadar aspal 7%
kemampuannya menerima beban adalah 357.86 kg.
d) Kelelehan campuran untuk kadar aspal 5% adalah 3,05 mm, kadar aspal 6% adalah
3 mm, dan kadar aspal 7% adalah 3,25 mm.
e) Kadar yang paling mendekati kondisi terbaik (optimum) sesuai dengan table
KADAR ASPAL 5
%
Minimum 16%
22,55
% Rongga terhadap
campuran
Stabilitas x korelasi tingga
3%- 5%
12.225
Minimum 550
831.66
Kelelehan
2 mm 4 mm
3.05
200 - 350
272.02
Stabilitas / kelelehan
IX. Lampiran
Data-data praktikum marshall
No.
1
a
5
b
71,000
c
1165,5
d
1189
e
629
f
560
g
2,081
h
2,259
i
9,762
j
82,383
k
7,855
l
17,617
m
55,412
72
1173,5
1208,5
637,5
571
2,055
2,259
9,640
81,350
9,010
18,650
51,688
72,5
1174
1193
642
551
2,131
2,232
11,993
83,451
4,556
16,549
72,468
71,000
1180
1209,5
647
562,5
2,098
2,232
11,807
82,163
6,030
17,837
66,196
68,000
1164
1178,5
641
537,5
2,166
2,207
14,221
83,916
1,863
16,084
88,416
67,500
1187
1196,5
654
542,5
2,188
2,207
14,368
84,786
0,846
15,214
94,437
Keterangan :
a
persen aspal terhadap campuran
b
stabilitas
kelelehan (mm)
stabilitas/kelelehan
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
Data
BJ agregat
Bj
aspal
Sampel
Diameter(cm)
1
2
10,2
10,1
Tinggi
(mm)
No.
1
2
a
5
5
b
71,000
72,000
72,500
71,000
68,000
67,500
10,2
10,1
10,1
10,2
0,8163
0,8339
0,8656
0,8750
5%
68,3
0,86
71,000 0,8339
71,4
0,83
6%
68,3
71,000
71,4
5%
71,4
0,83
72,000 0,8225
73
0,81
7%
66,7
68,000
68,3
6%
71,4
0,83
72,5 0,8163
73
0,81
W
jenuh
7%
66,7
67,500
68,3
W dalam air
(gram)
71,000
1165,5
629
1189
72
1173,5
637,5
1208,5
72,5
1174
642
1193
71,000
1180
647
1209,5
Aspal 7%
1
2
korelasi
0,8339
0,823
Aspal 6%
1
2
22,908
interpolasi
(kg/mm)
W kering di
udara(gram)
Aspal 5%
1,066
Kalibrasi alat
Korelasi tinggi
o x korelasi tinggi
q/r
2,4
68,000
1164
641
1178,5
67,500
1187
654
1196,5
No
saringan
Agregat kasar
100
61,05
100
0 99,925471
100
61,05
100
100
61,05
100
0 96,618862
80-100
100
61,05
100
0 89,749604
70-90
99,4
60,6837
0 61,002425
50-70
75,6
46,1538
46,16905
35 - 50
30,1
18,3761
18,37605
18-29
50
21,3
13,0037
13,00365
13 - 23
100
11,1
6,77655
6,77655
3-16
200
11
6,7155
82.374
60.282
29.965
19.976
11.751
5.170
6,7155
4-10
3/8
4
8
30
0,305
Spesifikasi
Tipe IV
Total
100%
1/2
100%
Filler
0,6105
3/4
0,0845
Agregat Halus
100%
100%
Agregat Medium
30,5
99,118 8,37547 100
100
30,5
97,942 8,2761
60,167 5,08411 99,95 30,4848
22,332 1,88705 87,91 26,8126
0
0
1,045 0,31873
0,05 0,01525
0
0
No.
Sampel
Aspal
5%
Stabilitas
(kg)
Korelasi
Tinggi
1
2
Aspal
6%
904,8549
755,9548
0,8339
1
2
Aspal
7%
1019,3935
641,4162
0,8163
1
2
1191,2014
985,0320
0,8656
0,823
0,8339
0,8750
(Stabilitas x
Korelasi)
(kg)
0
100
Kelelehan Stabilitas/
(mm)
Kelelehan
(mm)
100
Rata-Rata
Stabilitas/
Kelelehan
754,5323
621,7728
5,6
4,8
134,7379
129,536
132,137
832,0800
534,8583
4,6
4,5
180,887
118,8574
149,872
1031,1337
861,9030
4,6
4,4
224,1595
195,887
210,023