Pengolahan Data
Massa anh asetat = x v = 1.08 gr/ml x 6ml = 6.48 gram
Mol anhidrida asetat =
Mol glukosa =
=
=
0.0635 mol
0.0107 mol
= 0.0635
= 5.556 x 10-3
---------------------------------------------------------------------------------------------S -
0.0528 mol
Massa produk glukopiranosa = 5.556x 10-3 mol x 390 gr/mol =2.167 gram
Massa percobaan = 1.6 gram -0.9 gram =0.7 gram
% KR =
% yield =
x 100 % = 67.697 %
= 32.302 %
VII.
Pengamatan
1. Glukosa dimasukkan dalam larutan zinc klorida + anhidrisa asetat
agak kecoklatan
2. Saat pendinginan terbentuk Kristal putih halus.
VIII. Pembahasan
Pada
pembuatan
1,2,3,4,6-penta-o-asetil--D-glukopiranosa
reagen
utama yang digunakan yaitu glukosa dan anhidrida asetat. Glukosa merupakan
salah satu jenis karbohidrat yang merupakan monosakarida dan sangat berguna
bagi makhluk hidup karena berfungsi sebagai sumber energi. Glukosa merupakan
suatu aldoheksosa yang mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke
arah kanan. rumus molekul glukosa yaitu C6H12O6 atau H-(C=O)-(CHOH)5-H,
dengan lima gugus hidroksi tersusun spesifik pada enam atom karbon. Dalam
larutan, glukosa rantai terbuka berada dalam kesetimbangan dengan beberapa
isomer siklis. Siklisasi glukosa diakibatkan adanya reaksi antara gugus aldehida (C=O)H pada C1 dengan gugus hidroksi -OH pada C4 atau C5, membentuk
hemiasetal -C(OH)H-O-. Glukosa rantai tertutup (siklis).
Pada prinsipnya pembuatan pembuatan 1,2,3,4,6-penta-o-asetil--Dglukopiranosa menggunakan reaksi asetilasi. Reaksi asetilasi ini dapat terjadi
karena glukosa mengandung gugus OH sehingga semua gugus OH pada bentuk
siklik dapat terkonversi menjadi ester.
Hal yang harus dilakukan pertama kali yaitu mereaksikan anhidrida
asetat dengan ZnCl2 kemudian memanaskannya selama 8 menit. Fungsi dari
anhidrida asetat yaitu sebagai reagen utama yang akan menyumbangkan gugus
asetil ( CH3CO+) yang selanjutnya akan bereaksi dengan gugus OH pada Dglukosa, sedangkan fungsi dari ZnCl2 yaitu sebagai katalis yan akan mempercepat
reaksi dengan cara bereaksi dengan gugus asetil pada anhidrida asetat sehingga
ion asetat lebih mudah dilepaskan untuk bereaksi dengan D-glukosa.
Selanjutnya memasukkan glukosa ke dalam larutan tersebut . glukosa
merupakan reagen utama yang mempunyai gugus OH yang bereaksi dengan
gugus aetil dari anhidrida asetat. Larutan glukosa tidak dicampurkan sejak awal
karamel.
Kemudian
XI. kesimpulan
1. Pembuatan
1,2,3,4,6-penta-o-asetil--D-glukopiranosa menggunakan
: anhidrida asetat
Rumus molekul
: (CH3CO)2
Bentuk fisik
: cairan
Berat molekul
:102.09 gr/mol
Titik didih
:139.9oC
Titik leleh
:-73.1oC
Densitas
:1.08 gr/ml
Toksisitas
2. D-glukosa
Rumus molekul
: C6H12O6
Bentuk fisik
: padatan putih
Berat molekul
: 108.16 gr/mol
Titik leleh
: 146oC
Densitas
: 1.54 g/cm3
Toksisitas
3. ZnCl2
Nama
: Zinc Klorida
Rumus molekul
: ZnCl2
Bentuk fisik
Berat molekul
:136.29 gr/ml
Titik didih
:732oC
Titik leleh
: 290oC
Densitas
: 2.907 gr/ml
Solubilitas
Toksisitas