Beberapa Istilah Dalam Ilmu Hadis2
Beberapa Istilah Dalam Ilmu Hadis2
Adil
: Adil adalah kualitas seorang perawi.
Seorang perawi dikatakan adil apabila ia memiliki sifat-sifat
ketakwaan , seperti senantiasa melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan larangannya, akidahnya benar, terpelihara dari
dosa besar, tidak membiasakan dosa kecil, akhlaknya terpelihara,
serta menjaga muru'ah. Disamping itu tentu saja dia haruslah
seorang muslim, baligh, berakal dan tidak fasik.
Ahad
: Ahad berarti satu. Hadis ahad berarti
hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat mutawatir, diriwayatkan
oleh seorang perawi atau lebih. Bisa juga berarti hadis yang
diriwayatkan oleh satu orang, dua orang atau lebih, tetapi tidak
memenuhi syarat masyhur atau mutawatir.
Asbabul Wurud
munculnya hadis.
Atsar
: Sesuatu (riwayat) yang disandarkan
kepada sahabat dan tabi'in, baik berupa perkataan ataupun
perbuatan
Aziz
: Hadis yang diriwayatkan oleh dua orang
perawi dan diterima dari dua orang pula. Apabila dalam salah
satu generasinya kurang dari dua perawi, berarti tidak termasuk
dalam hadis aziz.
Dhabith
: Orang yang kuat hafalannya terhadap
sesuatu yang pernah didengarnya, kemudian mampu
menyampaikan hafalan tersebut manakala diperlukan.
Dhaif
: Hadis yang tidak terhimpun padanya ciriciri hadis sahih dan tidak pula hadis hasan.
Dirayah
: Ilmu hadis dirayah adalah sekumpulan
kaedah atau aturan dan permasalahan untuk mengetahui keadaan
perawi dan yang diriwayatkannya dari segi dapat diterima atau
ditolak.
Gharib
: Hadis yang diriwayatkan hanya oleh
seorang saja pada tempat manapun terjadinya penyendirian itu di
dalam sanad. Tidak mesti pada semua generasi hanya ada seorang
perawi, tapi bila terjadi pada satu generasi saja perawinya ada
yang cuma seorang, maka dia termasuk hadis gharib.
Hadis
: Sesuatu yang disandarkan kepada nabi
baik perkataan, perbuatan, keadaan, pengakuan dan sifatnya.
Hasan
: Hadis yang diriwayatkan oleh perawi
yang adil, kekuatan hafalannya di bawah perawi hadis sahih,
bersambung sanadnya, tidak mengandung illat dan syaz.
Hasan lidzatihi
: Hasan dengan sendirinya, bukan karena
bantuan sanad yang lain, tetapi karena sanadnya sendiri.
Hasan lighairihi
: Hasan bukan dengan sanadnya sendiri,
tetapi karena dibantu oleh adanya keterangan atau sanad yang
lain sehingga menjadi kuat.
Ilmu Hadis
: Ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan hadis Rasul saw. hingga dapat memberi
penilaian apakah suatu hadis memenuhi kriteria untuk dapat
diterima atau tidak.
Illat
Isnad
: Jajaran orang-orang yang menyampaikan
matan hadis (rantaian perawi) dari rasul, sahabat, tabi'in, tabi'ut
tabi'in, dan seterusnya sampai pada orang yang membukukan
hadis tersebut.
Khabar
: Sinonim dari hadis. Namun sebagian
ulama membatasinya hanya pada riwayat yang berasal dari selain
Rasul. Khabar lebih condong pada sejarah.
Mahfuz
: Hadis sahih dan hasan yang diriwayatkan
oleh orang yang sangat tsiqah, tapi menyalahi riwayat rawi lain
yang juga tsiqah namun derajat ketsiqahannya berada
dibawahnya.
Majhul
: Riwayat yang tidak dikenal atau hadis
yang perawinya tidak dikenal
Maqbul
: Hadis yang dapat diterima sebagai hujjah,
yaitu yang sanadnya bersambung, perawinya adil dan dhabith
Marfu'
: Hadis yang disandarkan kepada Rasul
saw. sendiri baik perkataan, perbuatan ataupun taqrir, baik
sanadnya bersambung (muttashil), maupun terputus (munqathi')
atau terputus beberapa sanadnya menurut urutan (mu'dhal).
Ma'ruf
: Hadis yang diriwayatkan oleh perawi
yang tsiqah bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan perawi
yang dhaif.
Masyhur
: Hadis yang disampaikan oleh 3 orang
atau lebih tapi jumlahnya tidak sampai pada tingkatan mutawatir.
Matan
sanad.
Maudu'
: Hadis yang dibuat-buat oleh pendusta
disandarkan pada Rasul dengan sengaja untuk mengada-ada.
Mudallas
: Hadis yang diriwayatkan dengan
perkiraan bahwa tidak terdapat cacat atau aib di dalamnya. Ada
juga yang mengatakan mudallas adalah menyembunyikan cacat
rangkaian sanad dan menunjukkan keelokannya.
Muhaddits
: Orang yang berkecimpung dalam ilmu
hadis baik riwayah maupun dirayah.
Muhmal
: Hadis yang diriwayatkan dari salah
seorang yang serupa namanya, kunyahnya, dan laqabnya, atau
salah satu dari ketiganya.
Munkar
: Hadis yang di dalam sanadnya terdapat
perawi yang banyak melakukan kesalahan, lalai, atau jelas
kefasikannya.
Munqalib
: Hadis yang sebagian lafal matannya
terbalik atau tertukar karena perbuatan si perawi sehingga
berubah maknanya.
Munqathi'
: Hadis yang salah seorang atau lebih
perawinya dari awal sanad gugur, termasuk juga apabila di dalam
sanad ada disebutkan seseorang yang tidak jelas.
Mursal
: Hadis yang perawinya adalah sahabat
yang tidak disebutkan namanya. Hadis tersebut tidak
menyebutkan sahabat yang menerimanya dari Rasul.
Musnad
: Kitab yang memuat hadis-hadis
berdasarkan nama sahabat yang meriwayatkannya dari Rasul
tanpa memperhatikan masalah yang dibicarakan hadis itu.
Mutawatir
: Hadis yang diriwayatkan oleh orang
banyak yang tidak mungkin mereka sepakat berdusta. Hal serupa
itu terjadi sejak awal sanad hingga akhir sanad.
Muttafaq Alaih
: Hadis yang disepakati kesahihannya oleh
Bukhari dan Muslim
Muttashil
: Hadis yang sanadnya bersambung, baik
marfu' maupun mawquf.
Qudsi
: Hadis yang diriwayatkan oleh Nabi saw.
bahwa hal tersebut dari Allah swt. Perawinyanya
meriwayatkannya dari Rasul yang disandarkan kepada Allah swt.
Lafalnya berasal dari Rasul namun maknanya berasal dari Allah.
Rajih
: Hadis yang terkuat dari dua hadis yang
berlawanan kandungannya.
Rawi
: Orang yang menerima hadis dari gurunya
dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain atau
menulisnya dalam sebuah kitab.
Rijal al-Hadits
: Orang-orang yang terkait di sekitar hadis,
baik sebagai sanad maupun mukharrij. Ilmu Rijal Hadis adalah
Sunnah
: Segala sesuatu yang diriwayatkan dari
Rasul berupa perkataan, perbuatan, dan taqrir, atau akhlak, atau
keadaan fisik, atau sejarah kehidupanhya baik sesudah menjadi
Rasul atau sebelumnya.
Syaz
: Hadis yang diriwayatkan oleh seseorang
yang riwayatnya maqbul namun menyelisihi riwayat yang lebih
rajah karena mempunyai kelebihan, baik kelebihan itu berupa
banyaknya jalur sanadnya atau ke-dhabith-an yang lebih kuat.
Tsabat
Tsiqat