Cabang Ilmu Hadis Riwayah
Cabang Ilmu Hadis Riwayah
PEMBAHASAN
marfu.
3. Diperbolehkan, baik hadits itu
marfu atau bukan asal diyakini
bahwa hadits itu tidak menyalahi
lafadz yang didengar, dalam arti
pengertian dan maksud hadits itu
dapat mencakup dan tidak
menyalahi.
4. Diperbolehkan, bagi para perawi
yang tidak ingat lagi lafadz asli
yang ia dengar, kalau masih ingat
maka tidak diperbolehkan
menggantinya.
5. Ada pendapat yang mengatakan
bahwa hadits itu yang terpenting
adalah isi, maksud kandungan dan
pengertiannya, masalah lafadz
tidak jadi persoalan. Jadi
balasannya.
Dari keterangan di atas jelaslah
bahwa perbedaan antara hadits
lafdzi dengan hadits mana adalah
sedikit sekali, terletak hanya pada
periwayatan lain yang menjadi
sumber sandarannya. Kalau
diumpamakan hadits itu sebuah
kelompok, maka kumpulan
kelompok yang terdiri dari
beberapa person (orang) adalah
hadits manawi, sedang orang
perseorangnya dinamakan dengan
hadits lafdzi.