Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepela keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 2005). Keluarga merupakan salah satu
aspek terpenting dalam keperawatan keluarga. Dalam UU No.10 tahun 1992 disebutkan
bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari suami, istri atau
suami dan anak, atau ayah ibu dan anak.
Friedman (2010) menjelaskan keluarga terdiri dari anggota yang saling
ketergantungan satu sama yang lainnya (interdependent) dan berpengaruh dengan yang
lainnya. Jika salah satu sakit maka anggota keluarga yang lain juga merupakan bagian
yang sakit. Pengkajian keperawatan dan intervensi harus mempertimbangkan semua
anggota keluarga dengan mengunakan pendekatan yang holistik.
Meningkatnya upaya kesehatan di Indonesia yang bersifat promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan pada semua tingkat usia telah meningkatkan
angka kesehatan di Indonesia. Menurut Salvicion G. Bailon & Aracelis Maglaya (1989)
dalam Effendy (1998) menjelaskan bahwa keluarga adalah dua atau lebih dari dua
individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain,
dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Di Indonesia masih menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, selain dari itu keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, keluarga juga memiliki anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah misalnya nenek, kakek, paman, dan bibi. Dalam
keluarga terdapat 5 fungsi dasar keluarga, yaitu fungsi afektif, sosialisasi, reproduksi,
ekonomi, dan perawatan kesehatan. Maka dari itu di dalam keluarga mempunyai peran
masing-masing baik ayah, ibu maupun anak (Friedman, 2010).
Keluarga cendrung menjadi penyebab utama masalah-masalah kesehatan dan juga
menjadi actor dalam menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah
kesehatan anggota keluarga. Dalam hal ini keluarga merupakan kunci utama bagi
kesehatan dan konsep-konsep penyakit serta prilaku sehat sakit.
Oleh karena itu keluarga terlibat langsung dalam mengambil keputusan dan
terapeutik pada setiap tarap sehat sakit anggota keluarga. Fungsi utama keluarga dalam
hal ini adalah pemeliharaan kesehatan keluarga. Dengan fungsi utama tersebut, keluarga
memiliki tugas di dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan oleh
keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya, mengambil keputusan

untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga, merawat anggota keluarga yang
memiliki gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin
kesehatan keluarga dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (Suprajitno, 2004).
Dalam kesempatan ini kelompok mengangkat kasus keluarga Tn. I dengan tahap
perkembangan keluarga prasekolah. Tn. I memiliki istri yang bernama Ny. T yang sedang
hamil 8 bulan anak kedua. Setelah dilakukan pengkajian, didapatkan data bahwa Ny. T
tidak mengetahui tentang lima perawatan kesehatan ibu hamil. Ny. T baru sekali
melakukan pemeriksaan antenatal, yaitu pada trimester pertama. Ny. T juga belum pernah
melakukan pemeriksaan Hb dan mendapatkan imunisasi TT. Ny. T juga tidak mengetahui
tanda bahaya dalam kehamilan, serta tidak pernah melakukan perawatan-perawatan
dalam kehamilan seperti perawatan payudara dan senam hamil. Sementara Tn. I
didiagnosa hipertensi stage 1 satu tahun yang lalu.

Saat dilakukan pengkajian, Tn. I

mengatakan tidak pernah memeriksakan tekanan darahnya sejak didiagnosa hipertensi.


Tn. I juga merupakan perokok aktif sejak berada di bangku SMP. Berdasarkan hal
tersebut kelompok tertarik mengangkat kasus keluarga Tn. I dengan alasan jika tidak
diintervensi lebih lanjut bisa beresiko terhadap keselamatan ibu dan janin saat persalinan
nanti.
B.

TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.
I dengan tahap perkembangan keluarga dengan anak prasekolah.
2.
Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn. I dengan masalah
ketidakefektifan pemeliharahan kesehatan (ibu hamil) dan ketidakefektifan
manajemen pengobatan (Hipertensi).
b) Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada Tn. I
dengan masalah ketidakefektifan pemeliharahan kesehatan (ibu hamil) dan
ketidakefektifan manajemen pengobatan (Hipertensi).
c) Mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga sesuai dengan diagnosa keperawatan keluarga yang telah
dirumuskan pada keluarga.
d) Mahasiswa mampu melakukan intervensi keperawatan keluarga pada keluarga Tn.
I dengan masalah ketidakefektifan pemeliharahan kesehatan (ibu hamil) dan
ketidakefektifan manajemen pengobatan (Hipertensi).

e) Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dari proses keperawatan yang telah


dilakukan pada keluarga Tn. I dengan masalah ketidakefektifan pemeliharahan
kesehatan (ibu hamil) dan ketidakefektifan manajemen pengobatan (Hipertensi)
f) Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian proses keperawatan yang telah
dilakukan pada keluarga Tn. I dengan masalah ketidakefektifan pemeliharahan
kesehatan (ibu hamil) dan ketidakefektifan manajemen pengobatan (Hipertensi).

Anda mungkin juga menyukai