Anda di halaman 1dari 3

Tugas

Nama
NIM
Jurusan

: KRIMINOLOGI
: M. HARIYADI
: B2A113059
: Pidana

PECULIKAN BAYI DENGAN MODUS YANG SEMAKIN INOVATIF

Selasa, 25 Maret 2014 terjadi penculikan seorang bayi yang baru dilahirkan di RS Hasan
Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Jawa Barat. berdasarkan berita yang beredar penculikan dilakukan
oleh lebih dari satu orang. Yang menjadi menarik adalah cara penculikan bayi yang tidak
menggunakan modus konvensional yang biasanya, namun kali ini penculik menyamar menjadi
dokter dan bahkan berpakaian dan berperilaku serta bertutur kata laksana dokter. Hal ini didapatkan
dari keterangan korban sendiri yaitu Lasmaria Manulang ibu dari bayi yang diculik.
Penculik beberapa kali bolak balik ruang korban, dari sebelum melahirkan hingga setelah
melahirkan dan melakukan kontak dengan korban yaitu dengan berkomunikasi dengan menanyakan
keadaan korban. Seolah-oleh berusaha meyakinkan pelaku adalah dokter dan memberikan
pendekatan psikoligis kepada korban sehingga membuat korban tidak menaruh curiga kepada
pelaku.
Jika melihat kebelakang, modus penculikan di Rumah Sakit telah menjadi trend dan cara
pelaku untuk mendapatkan bayi dengan mudah. Modus yang digunakan juga variatif, dari yang
menyamar menjadi pengunjung, bidan, perawat, hingga dokter.
Lemahnya pengawasan di rumah sakit diduga menjadi salah satu penyebab leluasanya
pelaku melancarkan perbuatannya. Hampir tidak ada di rumah sakit yang menerapkan ID Card
(kartu identitas) baik petugas dan terutama pengunjung. Mereka mengandalkan pengidentifikasian
personal hanya lewat seragam dan ingatan visual. Hal tersebut bukan masalah jika di jam-jam
normal, namun jika terjadi di waktu yang sibuk maka wajah siapa dan seragam apa tidak akan
menjadi masalah karena rasa malas dan segan untuk melakukan pencarian informasi atas seseorang
tersebut, apalagi menurut saksi dan rekamanan CCTV penculikan yang terjadi di RSHS Bandung,
pelaku menggunakan pakaian dokter. Profesi dokter adalah profesi yang terhormat dan disegani,
tentu akan menjadi riskan untuk petugas kemananan setempat menanyakan keperluan atau identitas
dari pelaku yang menyamar tersebut dan menjadi peluang emas bagi pelaku dalam melancarkan
aksi kejahatannya.
Berkembangnya modus penculikan di Rumah Sakit (RS) seharusnya membuat kita harus
ekstra waspada, bukan hanya di RS yang menjadi lokus kejahatannnya namun juga di RS lain di
Halaman | 1

Indonesia agar memperketat pengawasan tanpa mengganggu kenyamanan pihak yang memang
berkepentingan.
KUHP pasal 328 Barang siapa membawa pergi seorang dari tempat kediamannya atau
tempat tinggalnya sementara dengan maksud untuk menempatkan orang itu secara melawan hukum
di bawah kekuasaannya atau kekuasaan orang lain, atau untuk menempatkan dia dalam keadaan
sengsara, diancam karena penculikan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun . UU No.
23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 83 Setiap orang yang memperdagangkan, menjual,
atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama
15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
Jika menilik dari hukum positive yang ada, perlindungan terhadap penculikan atas anak
telah diatur dan dikodefikasikan oleh Negara. Perbuatan penculikan termasuk kejahatan dan
diancam dengan pidana kurungan serta denda. Tingginya ancaman hukuman yang ditentukan
tidaklah membuat seseorang takut atau menjauhi perbuatan dimaksud dan tentu saja hal ini menjadi
tugas bersama dalam mencari cara guna menekan laju angka kejahatan dan modus penculikan yang
terjadi.
Hukum diciptakan salah satunya guna melindungi masyarakat, memberikan ketentraman
dan ketertiban serta rasa aman dan kepastian atas hukum, jika seseorang telah menjadi korban
kejahatan terutama penculikan atas anaknya, maka hak atas rasa aman yang dijamin oleh konstitusi
tentu saja terciderai, namun kita tidak juga dengan sepihak menyalahkan aparat hukum yang kita
anggap lalai atau lengah sehingga terciptanya suatu kejahatan tersebut atau aparatur pemerintah
lainnya dalam hal ini adalah pegawai Rumah Sakit yang teledor sehingga seorang bayi dapat
dipindah tangankan dari seorang ibu kepada orang yang dia anggap sebagai pelayanan masyarakat
(tenaga medis), namun terjadinya kejahatan juga karena adanya peluang atau kesempatan.
Modus operandi dan teknik kejahatan yang semakin variatif dan inovatif inilah menuntut
aparatur untuk lebih sigap dalam membaca perkembangan yang ada, sebagaimana yang menurut
Satjipto Rahardjo, Penegakan hukum progresif adalah menjalankan hukum tidak hanya sekedar
kata-kata hitam-putih dari peraturan (according to the letter), melainkan menurut semangat dan
makna lebih dalam (to very meaning) dari undang-undang atau hukum. Penegakan hukum tidak
hanya kecerdasan intelektual, melainkan dengan kecerdasan spiritual. Dengan kata lain, penegakan
hukum yang dilakukan dengan penuh determinasi, empati, dedikasi, komitmen terhadap penderitaan
bangsa dan disertai keberanian untuk mencari jalan lain daripada yang biasa dilakukan.1
Penegak hukum dalam hal ini bukan hanya menjadi beban Polisi semata, namun fungsi1

Satjipto Rahardjo, Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Genta Publishing, Yogyakarta, 2009, hlm. xiii
Halaman | 2

fungsi lain yang memiliki kewenangan kepolisian juga harus berkembang, seperti Satpam, Hansip
dan lain sebagainya. Menjadi tugas dari kriminolog-lah guna meneliti dan mencoba memahami apa
motivasi dan tujuan penculik dalam aksi kejahatannya, setelah mengetahui cara, tujuan, jalur
(benang merah) dari perdagangan manusia atau digunakan untuk apa bayi yang diculik tersebut,
maka aparatur penegak hukum dapat melokalisir peluang-peluang tindakan mana jika nantinya
terjadi perkara penculikan. Misalnya jika hasil intelijen didapati adanya permintaan tinggi atas anak
bayi yang baru dilahirkan guna keperluan adopsi, maka disanalah jalur penelusuran penyelidikan
dimulai. Petugas dapat melokalisir lokusnya kemudian mempersempit area pergerakannya bahkan
menutup jalur-jalur perdagangannya (trafficking).
Tentu saja sebagaimana tindak pidana lainnya, jika suatu saat pelaku penculikan tertangkap
dan dimajukan dalam proses peradilan, hakim juga harus dapat memberikan bentuk hukuman yang
membuat efek jera sebagaimana yang dikehendaki masyarakat, walau hukum tidak boleh
terpengaruh atas opini yang berkembang, namun jika hukuman atas kejahatan penculikan dapat
maksimal, maka pelaku kejahatan penculikan akan berpikir untuk melakukan hal tersebut. Paling
tidak mengurangi angka kejahatan penculikan atas anak/bayi. Jika ditinjau dari psikologis pelaku
dan pilihan rasional pelaku atas kejahatan yang akan dilakukannnya 2, bilamana kejahatan tersebut
diganjar dengan hukuman yang ringan maka tidak mustahil kejahatan tersebut akan menjadi masiv
bahkan merusak tatanan hukum yang ada. Mereka akan berfikir singkat untuk melakukan
kerjahatan yang serupa, tanpa perencanaan yang matang, tanpa persiapan dan tanpa adanya niat
awal mereka dapat saja menculik bayi atau anak yang mereka lihat, hal ini dikarenakan mindset atas
pikiran mereka adalah hukuman yang ringan dengan penghasilan yang mereka anggap lumayan.
Namun sebaliknya jika pelaku penculikan diberikan hukuman yang maksimal, para calon
pelaku penculikan akan berfikir beberapa kali untuk melakukan perbuatannya, mereka akan
mempersiapkan dengan matang, baik cara, lokasi pelarian, pra penculikan hingga tindakan pasca
penculikan, dan tentu saja hal ini akan membutuhkan waktu sehingga menekan banyaknya kasus
dalam waktu tertentu dikarenakan aksi penculikan yang gagal maka hukuman berat akan
menantinya jika mereka tertangkap.

Teori pilihan rasional (rational choice theory), Gary Becker (1968) ; pertimbangan-pertimbangan yang rasional dalam
menentukan pilihan pelaku yang criminal atau non criminal dengan kesadaran bahwa ada ancaman pidana apabila
perbiuatannya yang kriminil dikatehui dan dirinya diproses melalui peradilan pidana. Dengan demikian maka semua
perilaku kriminil adalah keputusan-keputusan yang rasional yang menurut Hippocrates the brain is organ of the
mind
Halaman | 3

Anda mungkin juga menyukai