Anda di halaman 1dari 48

Disusun Oleh:

1.
2.
3.
4.

Dian Anggraini
Nina sukma
Nurya Viandika
Rizka Esty S.

Gawat Darurat Maternal

BAHASAN

Komplikasi kala I dan II


Distosia kelainan tenaga
Distosia letak & bentuk janin
Distosia kelainan panggul
Distosia kelainan traktus genitalia

Distosia Kelainan Power

Kontraksi yang
lamanya 40 - 60 detik
tekanan 50 - 60 mm Hg
terjadi setiap 2 - 3 menit atau
menghasilkan kemajuan persalinan
yang baik

HIS ADEKUAT

Disfungsi uterus Hipotonik (inersia uteri)


Disfungsi uterus Hipertonik (tetania uteri)

Kelainan His

Penyempitan panggul derajat sedang


Malposisi janin
Kehamilan kembar
Hidramnion

Etiologi

kekuatan his lemah/ tdk adekuat

frekuensinya jarang

Disfungsi Uterus Hipotonik

Inersia uteri primer


Terjadi pada permulaan fase laten. Sejak awal
telah terjadi his yang tidak adekuat
(kelemahan his yang timbul sejak dari
permulaan persalinan)

Inersia uteri sekunder


Terjadi pada fase aktif kala I atau kala II.
Permulaan his baik, kemudian pada keadaan
selanjutnya terdapat gangguan / kelainan.

Disfungsi Uterus Hipotonik

kelainan his dengan kekuatan cukup besar


(kadang sampai melebihi normal)

tidak ada koordinasi kontraksi

Disfungsi Uterus Hipertonik

His hipotonik suportif, perbaiki KU ibu,


uterotonika

His hipertonik sedativa, narkose (bila perlu)

Penanganan kelainan his

PARTOGRAF WHO

Source: WHO/UNFPA/UNICEF/WORLD
BANK. IMPAC-Managing Complications in
Pregnancy and Childbirth: A Guide for
Midwives and Doctors. WHO 2000
(WHO/RHR/ 00.7)

DISTOSIA LETAK & BENTUK JANIN


Kelainan letak, presentasi & posisi
Posisi oksipitalis posterior (persisten)
Presentasi muka
Presentasi dahi
Letak sungsang
Letak lintang
Presentasi Ganda
Kelainan bentuk janin
Pertumbuhan janin yang berlebihan
Hidrosefalus
Kelainan bentuk lain
Prolapsus tali pusat

POSISI OKSIPITALIS POSTERIOR

Kepala janin turun ke dasar


panggul dengan posisi oksiput
di bagian posterior (belakang).
Variasi persalinan biasa,
umumnya akan memutar ke
depan karena bentuk anatomi
dasar panggul dan muskulus
levator ani.
5 10% tidak memutar ke
depan oksiput posterior
persisten.

Jenis panggul : antropoid / android

Multiparitas & usia : kelemahan otot dasar panggul


Bentuk kepala janin

Faktor Predisposisi

Spontan, lebih lama, kepala lahir dengan muka


menghadap ke simfisis.
Ubun-ubun besar sebagai hipomoklion, tidak
dapat melakukan fleksi lebih jauh.
Menimbulkan kerusakan vagina dan perineum
yang luas.
Pemantauan lebih ketat, bila kala II terlalu lama
atau tanda-tanda gawat janin tindakan
dengan ekstraksi vakum / forceps dengan
episiotomi mediolateral luas.

MEKANISME PERSALINAN &


PENANGANAN

PRESENTASI DAHI
Dahi berada pada posisi terendah,
umumnya bersifat sementara. Dapat
berubah menjadi presentasi muka
atau oksiput.
Pemeriksaan dalam : teraba sutura frontalis,
pangkal hidung & orbita. Mulut & dagu tidak
teraba.
Kepala turun dengan sirkumferensia
maksilloparietalis (> lingkaran PAP) moulage
penurunan kepala & paksi dalam (dagu lintang atau
depan) fossa kanina sebagai hipomoklion
fleksi (melahirkan ubun-ubun besar dan belakang
kepala melalui perineum) defleksi (mulut & dagu
lahir dibawah simfisis).

PENANGANAN

presentasi dahi

Bila panggul normal, janin normal sulit lahir


spontan pervaginam
Bila panggul luas, janin kecil ekspektatif,
kemungkinan :
Presentasi oksiput
Presentasi muka
Dapat dicoba perasat Thorn : bila kepala belum
masuk PAP. Bila gagal seksio sesarea
Umumnya terdapat kaput suksedaneum & moulage
hebat
Lakukan pemantauan kemajuan persalinan dan DJJ
dengan lebih ketat.

satu tangan penolong dimasukkan ke dalam


vagina untuk memegang bagian belakang kepala
janin, kemudian menariknya ke bawah. Tangan
yang lain berusaha meniadakan ekstensi tubuh
janin dengan menekan dada dari luar
Salah satu cara merubah presentasi muka
menjadi presentasi oksiput dengan jalan
menekan muka ke atas di daerah mulut dan
dagu
Syarat: dagu harus berada di belakang, kepala
masih mudah di dorong ke atas, pembukaan
lengkap.

Perasat thorn

PRESENTASI MUKA
Kepala janin defleksi maksimal,
tubuh janin ekstensi.
Pemeriksaan dalam : teraba dagu,
mulut, hidung & pinggir orbita
Etiologi :
Janin besar
Panggul sempit
Multiparitas & perut gantung
Kelainan bentuk janin (anensefal, dsb)
IUFD tidak ada tonus otot pada janin
Prognosis : kesulitan persalinan lebih
disebabkan oleh penyebab kelainan (panggul
sempit, janin besar).

MEKANISME PERSALINAN &


PENANGANAN
Kepala turun ke PAP dengan posisi dagu
melintang/miring descent putaran paksi dalam
dagu berada di depan (umumnya) atau belakang
gerakan fleksi kepala dengan submentum sebagai
hipomoklion putaran paksi luar ekspulsi.
Posisi dagu tetap di belakang mento posterior
persisten defleksi maksimal. Tidak dapat lahir
spontan tanpa tindakan.

LETAK SUNGSANG
Keadaan janin terletak memanjang dengan kepala
di fundus uteri & bokong di bagian bawah kavum
uteri

Presentasi bokong
Ekstensi sendi lutut, kedua kaki terangkat setinggi
bahu/kepala janin, teraba hanya bokong

Presentasi bokong kaki sempurna


Fleksi sendi lutut, teraba bokong & kedua kaki

Presentasi bokong kaki tidak sempurna


Teraba bokong & hanya salah satu kaki

Presentasi kaki
Bagian terendah hanya teraba kaki (1 atau 2)

Macam Letak sungsang

ETIOLOGI & KOMPLIKASI

Etiologi :
Usia kehamilan
Multiparitas
Kehamilan multipel
Hidramnion
Oligohidramnion
Hidrosefalus
Anensefalus
Riwayat persalinan
bokong
Anomali uterus
Tumor pelvis
Plasenta previa

Komplikasi persalinan pervaginam :


Persalinan terlalu lama after
coming head hipoksia janin.
Lilitan tali pusat
Hiperekstensi kepala
Persalinan terlalu dipaksakan
trauma karena kompresi atau
traksi
Sebab kematian perinatal :
Prematuritas
Penanganan persalinan yang tidak sempurna

INDIKASI SEKSIO SESAREA


Janin besar
Contracted pelvic
Hiperekstensi kepala
Tidak ada tanda-tanda persalinan pada
kehamilan dengan komplikasi (preeklampsia,
ketuban pecah dini, dll)
5. Disfungsi uterus
6. Presentasi kaki
7. Riwayat obstetri buruk
8. Permintaan sterilisasi
9. Pertumbuhan janin terhambat (severe IUGR)
1.
2.
3.
4.

DIAGNOSIS

Palpasi abdomen :
Leopold I : kepala janin teraba di bagian fundus
Leopold III & IV : teraba bokong pada bagian
bawah
Auskultasi :
Detak jantung janin terdengar di sebelah atas
umbilikus ibu.
Pemeriksaan dalam : ~ tergantung jenis
Teraba sakrum, anus, tuberositas iskium, genitalia
eksterna atau kaki. Bedakan dengan presentasi
tangan atau presentasi muka !!!
Pemeriksaan klinis yang baik pada usia kehamilan 35
37 minggu memberikan ketepatan diagnosis yang
baik.
Bila klinis meragukan, lakukan pemeriksaan USG

MEKANISME PERSALINAN
Bokong :

Bokong masuk rongga & sampai ke dasar panggul


putaran paksi dalam ke arah salah satu trokanter
fleksi lateral badan mengikuti jalan lahir
trokanter belakang melewati perineum bokong &
kaki lahir.
Bahu :

Putaran paksi luar pada bokong (bahu di bagian


atas sedang melewati PAP) putaran paksi dalam
bahu bahu belakang melewati perineum bahu
lahir.
Kepala :

Putaran paksi dalam kepala muka ke posterior


suboksiput sebagai hipomoklion lahir dagu,
mulut, hidung, dahi & seluruh kepala.

PENANGANAN

Dalam kehamilan :
Versi luar pada kehamilan antara 34 38
minggu, dilakukan di RS. Kontraindikasi :
panggul sempit, HAP, hipertensi, kehamilan
multipel, plasenta previa
Dalam persalinan :
Tentukan ada/tidaknya indikasi seksio sesarea
Pantau kemajuan persalinan lebih ketat.
Tidak melakukan banyak manipulasi saat
bokong lahir bila tidak diperlukan.
Penarikan tali pusat untuk mencegah
peregangan.
Waktu untuk melahirkan bahu & kepala setelah
bokong tidak terlalu lama (< 8 menit).

METODE PERSALINAN PERVAGINAM

Persalinan bokong spontan


Tidak ada manipulasi apapun, pertolongan
persalinan hanya bersifat suportif
Ekstraksi bokong parsial (Manual Aid)
Persalinan bokong spontan sampai umbilikus,
bagian tubuh ke atas dilakukan ekstraksi
dengan atau tanpa mengejan.
Persalinan dengan ekstraksi bokong total
Ekstraksi dilakukan pada seluruh badan

METODE EKSTRAKSI
Persalinan bokong : bracht
Melahirkan bahu :
Klasik : melahirkan lengan belakang dahulu.
Mueller : melahirkan bahu & lengan depan dengan
ekstraksi
Lovset : memutar badan janin dalam setengah
lingkaran bolak-balik dengan traksi curam ke bawah
Melahirkan kepala :
Mauriceau
Prague terbalik
Cunam piper (pada head entrapment)
Bila terjadi kemacetan bahu & lengan kemungkinan
adanya lengan menjungkit / menunjuk

VERSI EKSTERNA

Prosedur manipulasi eksternal (tangan penolong


seluruhnya berada diluar kavum uterus) pada janin
dengan presentasi bokong menjadi presentasi
kepala yang lebih menguntungkan untuk persalinan
pervaginam sebagai salah satu upaya untuk
mengurangi angka persalinan perabdominam.

KONTRAINDIKASI
Perdarahan antepartum
Hipertensi
Cacat rahim
Kehamilan ganda
Primigravida tua

Insufisiensi plasenta
Abnormalitas janin
Oligohidramnion
Extended legs (relatif)

SYARAT
1.Bagian terendah janin masih dapat didorong ke
atas keluar pintu atas panggul (PAP).
2.Dinding perut ibu harus cukup tipis (ibu tidak
obese) dan rileks, agar penolong adpt
memegang bag. janin.
3.Janin harus dapat lahir pervaginam.
4.Selaput ketuban harus masih utuh.
5.Pada ibu yang inpartu pembukaan serviks < 4
cm.
6.Saat mengerjakan versi luar dalam kehamilan
(sebelum inpartu):
- Primigravida 34-36 minggu
- Multigravida dpt > 38 minggu.

PROSEDUR
1.

Tahap mobilisasi :
mengeluarkan bagian terendah dari PAP
2.
Tahap eksenterasi
:
membawa bagian terendah ke fosa iliaka
radius rotasi > pendek
3.
Tahap rotasi
:
memutar bagian terendah janin ke kutub
yang
dikehendaki.
4.
Tahap fiksasi
:
memfiksasi badan janin agar tidak
memutar kembali.

LETAK LINTANG

Keadaan janin melintang dalam uterus.


Etiologi :
Multiparitas disertai dinding uterus & perut yang
lembek
Hidramnion
Prematuritas
Kelainan panggul.
Diagnosis :
Inspeksi : uterus yang melebar ke samping. Kepala
teraba pada satu sisi. Fundus uteri teraba kosong.
Pemeriksaan dalam : perabaan bagian terbawah
janin.
Mekanisme persalinan : tidak dapat terjadi persalinan
spontan.
Penanganan sebaiknya dengan versi luar lihat
kontraindikasi. Bila gagal, lakukan seksio sesarea.

PERTUMBUHAN JANIN BERLEBIH

Bayi besar : bila berat > 4 Kg.


Kapasitas panggul normal : bayi 4 5 Kg
Faktor predisposisi : diabetes mellitus,
postmaturitas, grandemultipara.
Diagnosis : pemeriksaan klinis yang baik & benar,
bila meragukan lakukan USG.
Penanganan : bila ada CPD, pertimbangkan SC
(risiko terjadinya distosia bahu).

Terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel otak


yang berlebihan.
Seringkali disertai spina bifida dan dijumpai pada letak
sungsang. Risiko terjadinya ruptura uteri.
Diagnosis :
Palpasi :
Perabaan kepala lebih besar & tidak dapat masuk ke dalam panggul.
Pemeriksaan dalam :
pelebaran sutura dan tulang kepala yang lunak.
Konfirmasi dengan pemeriksaan ultrasonografi.

Penanganan : diusahakan mengurangi jumlah cairan dalam


kepala dengan ventrikulosintesis.

Hidrosefalus

Janin kembar siam.


Torakopagus, pigopagus, omfalopagus,
disefalus, sinsefalus, dll.
Deteksi pada 16 18 minggu kehamilan.

Janin dengan perut besar akibat asites,


tumor, dll.
Bila berisi cairan lakukan pungsi perut
Bila padat seksio sesarea

Kelainan Bentuk Lain

Panggul ginekoid
PAP bundar, panggul tengah dan pintu bawah panggul luas,
diameter transversal > diameter anteroposterior (AP)

Panggul antropoid
Diameter AP > diameter transversal, arkus pubis sedikit
menyempit.

Panggul android
PAP seperti segitiga (sempit ke depan), spina iskiadika
menonjol, arkus pubis sempit

Panggul platipelloid
Diameter AP << diameter transversal, arkus pubis luas

Jenis panggul

Anamnesis :

Riwayat trauma, riwayat persalinan sebelumnya,


riwayat penyakit yang berhubungan.

Pemeriksaan
fisik :

Habitus : kifosis, skoliosis dll.


Kemajuan persalinan yang berlangsung lama tanpa
disertai penurunan kepala dengan his baik.

Pelvimetri
klinik

Diagnosis

Pemeriksaan penunjang
Pelvimetri Rx bahaya bagi janin.

Kesempitan pada pintu atas panggul


Konjugata vera < 10 cm atau diameter transversa < 12
cm

Kesempitan pada pintu tengah panggul


Bila distansia interspina + diameter sagitalis posterior
13,5 cm atau diameter interspina iskiadika < 8 cm.

Kesempitan pada pintu bawah panggul


Jarang tanpa disertai kesempitan pada pintu tengah
panggul.
Bila arkus pubis < 90o, sehingga distansia tuberum
mengecil.

Jenis Kelainan

<

Maternal

Fetal

Komplikasi

Partus lama dehidrasi, asidosis, infeksi


intrapartum
Terbentuk lingkaran retraksi patologik (ruptura
uteri mengancam)
Penekanan jalan lahir oleh kepala janin
gangguan sirkulasi nekrosis fistula

Peningkatan risiko kematian perinatal


Risiko terjadi prolaps tali pusat
Moulage hebat pada kepala dapat mengakibatkan
perdarahan intrakranial.
Fraktur os parietal akibat penekanan oleh
promontorium

Vulva :
Edema
Stenosis vulva : akibat perlukaan & radang episiotomi
Tumor/kista/abses

Vagina :
Stenosis vagina/septum vagina
Tumor vagina

Serviks uteri :
Disfungsional uteri karena parut pada serviks
Karsinoma serviks uteri

Uterus :
Mioma uteri

Ovarium :
Tumor ovarium : risiko pecah atau ruptur uteri

DISTOSIA KELAINAN TRAKTUS


GENITALIS

Distosia terjadi karena :


Letak mioma menghalangi jalan lahir
Terdapat kelainan letak janin
Adanya inersia uteri

Penanganan
sesuai keadaan klinis, bila mioma menjadi halangan jalan lahir lakukan
seksio sesarea.

Miomektomi setelah seksio sesarea :


risiko perdarahan & infeksi saat nifas

DISTOSIA MIOMA UTERI

Distosia disebabkan 3 faktor (3P):


Power
Passenger
Passage

Kenali faktor risiko,deteksi dini, dan


penatalaksanaan ( kapan merujuk?)

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai