Anda di halaman 1dari 28

DASAR-DASAR ILMU TANAH

OLEH :

WIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2009

V. SIFAT KIMIA TANAH

5.1 Koloid Tanah


Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah terkecil
yang berukuran kurang dari 1 mikron (1 = 0,001 mm)
Koloid tanah dibedakan menjadi koloid anorganik (koloid
mineral) dan koloid organik.

Koloid mineral terutama terdiri dari liat silikat, hidrus


oksida aluminium (Al2O3. nH2O) dan hidrus oksida
besi (Fe2O3. nH2O)
Koloid organik yaitu humus
Koloid Liat dan Humus membentuk komplek liathumus.

V. SIFAT KIMIA TANAH

1. Liat Silikat
Liat berstruktur laminer yang terdiri dari lempenglempeng atau serpih, yang saling melekat dengan
kekuatan yang berbeda-beda, tergantung dari macam
koloidnya.
Liat mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan luar
dan permukaan dalam. Permukaan dalam terletak
diantara dua lempeng yang berikatan.
Peranan Liat :
Menjerap Air
Menjerap dan Mempertukarkan ion

V. SIFAT KIMIA TANAH

1. Liat Silikat
Sifat dan Ciri Liat Silikat:
Berbentuk kristal,
Mengalami substitusi isomorfik,
Bermuatan negatif, sebagian kecil bermuatan
positif,
Mempunyai permukaan yang luas
Merupakan suatu garam yang bersifat masam
Penggolongan Liat Silikat Berdasarkan Sifatnya
:
Kristalin
1. Tipe 1 : 1 = Kaolinit, Haloisit
2. Tipe 2 : 1 = Montmorilonit, Illit, Vermikulit
3. Tipe 2 : 2 = Clorit
Non Kristalin (Amorf) : Alofan dan Imogolit

V. SIFAT KIMIA TANAH

Liat Silikat Tipe 1 : 1

V. SIFAT KIMIA TANAH

Liat Silikat Tipe 2 : 1

V. SIFAT KIMIA TANAH


Ciri-ciri

Tipe 1 : 1

Tipe 2 : 1
Mengembang

Kaku

Anggota

Kaolinit,
Haloisit

Montmorilonit,
Vermikulit

Illit

Struktur

Kisi kaku

Mengembang
mengerut

Kisi kaku

Kohesi & Plastisitas

Rendah

Tinggi

Sedang

Luas Permukaan
Luar

Rendah

Tinggi

Sedang

Luas Permukaan
Dalam

Tidak ada

Tinggi

Sedang

Permukaan spesifik
(m2/g)

5 20

700 800

100 200

KTK (me/100 g)

3 15

80 100

15 40

Peak

7,2

18 , 14

10

Tidak ada

Al untuk Si ;
Mg, Fe, Mn untuk
Al

Al untuk Si

Substitusi Isomorfik

V. SIFAT KIMIA TANAH

2. Hidrus Oksida Fe dan Al


Hidrus oksida besi dan aluminium dapat terbentuk
baik dari mineral primer maupun sekunder.
Latosol ; Oxisol
Tidak Plastis,
Tidak Lengket,
Kohesif
Rendah
Fisik Baik

Kaolinit
Hidrus Oksida

Kimia
Jelek

Grumosol ;
Vertisol
Plastis,
Lengket,
Kohesif

Fisik Jelek

Montmorilonit

Kimia Baik

V. SIFAT KIMIA TANAH

2. Hidrus Oksida Fe dan Al


Jenis mineral liat hidrus oksida yang sering ditemukan yaitu
Gibsit (Al2O3), Hematit (Fe2O3), Goethit (Fe2O3.H2O) dan
Limonit (Fe2O3.3H2O).
Liat hidrus oksida besi dan aluminium sering bermuatan
positif dan dapat memfiksasi fosfor (P) dengan kuat melalui
pertukaran anion sebagai berikut :

Al (OH)3 Al (OH)2+ + OH
Al (OH)2+ + H2PO4 Al
(OH)2.H2PO4

V. SIFAT KIMIA TANAH

3. Koloid Organik (Humus)


Humus adalah senyawa rumit yang tahan lapuk, berwarna
coklat, amorf, bersifat koloidal dan berasal dari jaringan
tumbuhan dan hewan yang telah diubah atau dibentuk oleh
berbagai jasad mikro.
Humus akan menyebabkan warna tanah menjadi hitam,
plastisitas tanah yang rendah, kohesi yang rendah, dan
kapasitas menahan air yang tinggi.
Humus terdiri dari C, H, O, berbeda dengan liat terdiri dari
Si, Al dan O. Daya jerap kation humus jauh melebihi liat.
Koloid humus tidak kristalin. Humus tidak semantap liat,

V. SIFAT KIMIA TANAH

5.2 Muatan Koloid


Koloid umumnya bermuatan negatif .

Jenis Muatan :
1. Muatan Tergantung pH
Pinggiran kristal yang patah pada liat
Disosiasi H+ dari hidroksil fenolik dan
karboksil
2. Muatan Tetap
Substitusi isomorfik

V. SIFAT KIMIA TANAH

1. Muatan Tergantung pH

Pinggiran Kristal yang Patah

V. SIFAT KIMIA TANAH

2. Muatan Tetap
Substitusi Isomorfik = Penggantian suatu ion oleh ion
lain yang mempunyai jari-jari ion relatif sama tetapi
mempunyai muatan yang lebih rendah, sehingga tidak
merubah bentuk.

O Si+ + + + O

O Al + + + O

Tanpa muatan pada Si


tetrahedron

Si diganti oleh Al ,
timbul satu muatan ()

V. SIFAT KIMIA TANAH

5.3 Pertukaran Kation


Kation
Ion Positif

Asam
H+ , Al+3

Basa
K+, Na+,
NH4+,
Ca+2, Mg+2

Anion
Ion Negatif

Cl, NO3,
PO4+3,
SO42,

V. SIFAT KIMIA TANAH

5.3 Pertukaran Kation


K+,
Na+,
NH4+
,
Ca+2
,
Mg+2
, H +,
KoloidAl+3

Tanama
n
Larutan Tanah
K+, Na+,
NH4+, Ca+2,
Mg+2, H+, Al+3

Pertukaran Kation : atas dasar ekivalensi

V. SIFAT KIMIA TANAH

Ekivalensi Pertukaran Kation


Bobot Atom
Gram ekivalen =
Valensi
Bobot Atom Ca
1 me Ca =
20 mg Ca
Valensi Ca
1 me Ca = 1 me Mg
20 mg Ca = 12 mg Mg

40
=

=
2

V. SIFAT KIMIA TANAH

5.4 Kapasitas Tukar Kation (KTK)


KTK (me / 100 g tanah) adalah banyaknya kation-kation
(kation asam dan basa) yang dapat dijerap oleh tanah
tiap satuan bobot tanah.
NTK (me / 100 g tanah) adalah banyaknya kation-kation
basa yang dapat dijerap oleh tanah tiap satuan bobot
tanah.
KTK dipengaruhi oleh :
Jumlah Koloid,
Jenis Koloid,
Tesktur.

V. SIFAT KIMIA TANAH

Penentuan Kapasitas Tukar Kation (KTK)


KTK di laboratorium ditentukan berdasarkan pH larutan
yang di buffer (karena adanya muatan tergantung pH),
yaitu larutan :
NH4OAc pada pH 7,
KCl 1 N pada pH Lapang (tanpa buffer),
BaCl2 + TEA (Trietanolamin) pH 8,2

V. SIFAT KIMIA TANAH

5.4 Kejenuhan Basa (KB)


NTK
KB

x 100 %
KTK

Bila KB = 80 %, artinya 80 % dari seluruh KTK tanah


ditempati oleh kation basa dan 20 % oleh kation asam.

Kation-kation basa umumnya merupakan unsur hara


yang diperlukan oleh tanaman. Basa-basa umumnya
mudah tercuci, sehingga tanah dengan kejenuhan basa
tinggi menunjukkan tanah tersebut belum banyak
mengalami pencucian dan merupakan tanah yang subur.

V. SIFAT KIMIA TANAH

5.5 pH Tanah

pH tanah menunjukkan konsentrasi ion hidrogen


dalam tanah.

Semakin tinggi konsentrasi ion H, semakin masam


sifat tanah tersebut.
pH = Log [ H+]
pH =

0
Masam

14
Netral

Basa

V. SIFAT KIMIA TANAH


Hubungan pH Tanah Dengan Ketersediaan
Hara

V. SIFAT KIMIA TANAH

Sumber Kemasaman Tanah


Sumber kemasaman tanah :
ion H,
Ion Al yang dalam reaksinya akan menyumbangkan
ion H.
Al+3 + H2O
Al(OH)+2 + H+
Al(OH)+2 + H2O
Al(OH)+ + H2O

Al(OH)2+ + H+
Al(OH)3 + H+

Gibsit

V. SIFAT KIMIA TANAH

Jenis Kemasaman Tanah


Kemasaman Aktif : Ion H dan Ion Al Dalam Larutan
Tanah.
Kemasaman Pasif (Kemasaman Potensial) : Ion H
dan Ion Al pada Koloid Tanah.
Kemasaman Aktif
Kemasama
n
Potensial

Air dalam pipa

V. SIFAT KIMIA TANAH


Pengapuran Tanah :
1. Jenis-jenis Kapur Pertanian
a. Kapur Karbonat
Dari penggilingan batu kapur
Kalsit (CaCO3) dan Dolomit (Ca.Mg(CO3)2
b. Kapur Tohor (kapur Oksida)
Dari pembakaran batu kapur
Kalsium Oksida (CaO)
c. Kapur Hidroksida (Kapur Tembok)
Dari pemberian air pada kapur oksida
Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)

V. SIFAT KIMIA TANAH

Kapur karbonat
Batu
Kapur

Bakar
Kapur oksida
+Air
Kapur
hidroksida

V. SIFAT KIMIA TANAH


Pengapuran Tanah :
2. Peranan Kapur Pertanian
a. Perbaikan Sifat Fisik Tanah
Granulasi : Kemantapan Struktur Tanah
b. Perbaikan Sifat Kimia Tanah
Sumber hara Ca dan Mg
Meingkatkan KTK, pH ketersediaan hara
lain
Menghilangkan pengaruh buruk unsur mikro
c. Perbaikan Biologi Tanah
Sumber hara Ca dan Mg
Meingkatkan aktivitas biologi tanah

V. SIFAT KIMIA TANAH


Pengapuran Tanah :
3. Pengaruh Buruk Kapur Pertanian
Over liming : Unsur mikro dan P Tidak tersedia
4. Ukuran Kapur Pertanian
50 % melalui saringan 20 mesh, 100 % melalui
saringan
60 mesh
5. Kebutuhan
Kapur Pertanian
1 sampai 1,5 kali Al-dd

V. SIFAT KIMIA TANAH

Perhitungan Kebutuhan Kapur :


Misal Kandungan Al-dd tanah = 2 me/100 g.
Kebutuhan Kapur = 1 kali Al-dd = 2 me Ca/100 g
tanah
atau tiap 100 g tanah perlu 2 me Ca = 40 mg Ca
Bobot tanah 1 ha, tebal 20 cm, bobot isi 1,2 g/cm3
= 2.400.000 kg = 2,4 x 109 g
2,4 x 109 g
Kebtuhan Ca =
x 40 mg = 96
x 107 mg
100 g
Kebutuhan Ca = 960 kg atau CaCO3 = 2,4 ton

Anda mungkin juga menyukai