O
||
R - C - O - R1
( R = asam lemak. R1 = alkohol)
Contoh :
C15H31COOC16H33 ( Setil Palmitat)
Ada 3 jenis malam
Malam lebah (bees wax)
Spermaseti ikan paus
Lanolin
C15H31COOC31H63
bulu domba
( Mirisil Palmitat)
lemak /minyak, Suatu ester trigliserida dari gliserol dan asam lemak
O
//
CH2 - O
- C - R1
O
//
CH - O C - R2
O
//
CH2 - O
- C - R3
1.
//
CH2 - O - C
- C15H31
O
//
CH - O - C
- C15H31
O
//
CH2 - O - C
- C15H31
Cara pemberian nama untuk lemak/minyak
Pada gbr.1.
Tripalmitoil Gliserol
Gliseril Tripalmitat
Tripalmitin
Jika R1 R2 R3 disebut Gliserida majemuk terdapat pada lemak hewani
2.
O
//
CH2 - O C - C15H31
O
//
CH - O - C
- C17H35
O
//
CH2 - O C - C15H33
Gambar 2 :
mengandung gugus polar dan nonpolar, sehingga fosfolipid merupakan bahan emulgator yang
baik
Fungsi
Fosfolipid berperan untuk proses pengaturan lemak pada aliran darah lemak
+ protein lipoprotein kemudian lipoprotein diangkut fosfolipid .
Struktur Fosfolipida
O
//
R-C O - CH2
O
//
RC
O - CH
O
//
H C-O
-P -O
R
OH
Berdasarkan komponennya, fosfolipid dibagi atas :
I. Gliserofosfolipid.
II. Sfingolipid.
ad. I. Gliserofosfolipid, jenisnya :
Kilomikron
3. Serebrosida
Asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida, baik yang berasal dari hewan dan tumbuh-
Nama
Sumber
Formula
tumbuhan.
Asam butirat
CH3(CH2)2COOH
lemak mentega
Asam kaproat
CH3(CH2)4COOH
lemak mentega
Asam kapirilat
CH3(CH2)6COOH
minyak kelapa
Asam kaprat
CH3(CH2)8COOH
minyak sawit
Asam laurat
CH3(CH2)10COOH
spermaceti
Asam
miristat
CH3(CH2)12-COOH
pala, kelapa
Asam pamitat
CH3(CH2)14-COOH
sawit, biji
kapas Asam stearat
CH3(CH2)16-COOH
babi
Asam arakidat
CH3(CH2)18COOH
kacang
Formula
Asam oleat
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7-COOH
Asam linoleat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7-COOH
linolenat
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7-COOH
Sumber
minyak zaitun
minyak wijen
Asam
minyak wijen
Asam hidroksi
Nama
Formula
Sumber
Asamserebronat
CH3(CH2)21CH(OH)-COOH
serebron
oksinervonat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)12CH(OH)COOH jaringan syaraf
Alkohol
1. Alkohol Monohidroksi
C30H61OH = Mirisil alkohol (dari malam lebah)
C16H33OH = Setil alkohol (dari malam spermaseti)
2. Gliserol
Hasil dari hidrolisis lemak, minyak dan gliserofosfolipid
Bersifat higroskopis, rasanya manis karena banyak
mengandung OH
3. Vitamin E (Tokoferol)
Asam
CH3
CH3
HO
CH3
CH3
CH3
( CH2CH2CH2CH)3 CH3
- tokoferol
(vitamin E)
4. Retinol
Diperoleh dari karoten yang banyak terdapat dalam wortel
Defisiensi menyebabkan rabun senja dan kulit kering/bersisik
H3C CH3
CH=CH C(CH3)=CH CH=CH C(CH3)=CH
CH3
-Karoten
Steroid
Suatu senyawa yang mengandung sistem cincin perhidroksiklopentanofenantrena
Steroid terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Lebih dari 30 macam senyawa steroid telah ditemukan, diantaranya sebagai penyusun membran sel,
hormon, atau dalam bentuk vitamin yang diperlukan oleh tubuh.
Senyawa steroid mempunyai berat molekul besar, sehingga biasanya hanya larut dalam pelarut organik.
Berbeda dengan lemak, senyawa steroid tidak dapat disabunkan.
Struktur Steroid
17
12
11
1
2
13
C
9
10
16
14
15
B
5
7
6
Kolesterol
steroid hewani yang paling banyak terdapat dalam tubuh terutama pada otak, jaringan syaraf,
empedu , dan darah.
Beberapa peranan kolesterol di dalam tubuh adalah :
1. Komponen penyusun membran sel bersama golongan lipid yang lain
2. Dalam struktur membran sel eukariot, berperan dalam mengatur fluiditas membran sel
3. Sebagai zat antara dalam sintesis hormon steroid, asam empedu & vitamin D Kolesterol selain
dapat dikonsumsi dari makanan, dalam tubuh dapat juga disintesis dari asetil-CoA. Kadar kolesterol
yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan aterosklerosis yaitu suatu gejala yang disebabkan
tertimbunnya ester kolesterol dalam dinding pembuluh darah
Struktur Kolesterol
22
21
23
20
18
12
19
11
2
3
HO
14
10
B
5
13
24
7
6
17
16
D
15
27
25
26
Hormon Steroid
Hormon yang digolongkan ke dalam hormon steroid adalah hormon kortison dan hormon seks.
Hormon kortison dan kortisol (hidrokortison) merupakan 2 dari 28 hormon yang dihasilkan oleh lapisan
luar kelenjar adrenal. Hormon ini berperan dalam mengatur :
kesetimbangan elektrolit terutama ion Na+ dan ion K+ metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein.
Kedua hormon tersebut digunakan secara luas untuk mengobati peradangan karena alergi atau encok.
Hormon seks terutama dihasilkan dalam testis dan indung telur; produksinya diatur oleh hormonhormon yang terdapat dalam otak (pituitary gland). Hormon seks bertanggung jawab terhadap
karakteristik seks sekunder dan dalam mengatur fungsi seksual dan reproduksi
OH
H
HO
Estradiol
suatu hormon betina
(esterogen)
O
CCH3
H
Progesteron
suatu hormon kehamilan
(menekan ovulasi dan menstruasi
pada wanita hamil)
Vitamin D
Vitamin D sebenarnya bukan vitamin sama sekali, sebab dapat disintesis oleh tubuh dengan bahan dasar
kolesterol
Tubuh memperoleh vitamin D dengan kerja cahaya matahari pada steroid tertentu yang disebut 7dehidrokolesterol
Vitamin D bersama hormon paratiroid mengatur penyerapan kalsium dan fosfor oleh usus
Vitamin D sangat perlu bagi pertumbuhan tulang. Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan
pertumbuhan tulang yang tidak sempurna pada anak-anak (rickets)
Pada orang dewasa kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan demineralisasi tulang, sehingga tulang
melunak (osteomalasia) dan mudah patah
Kelebihan vitamin D menyebabkan demineralisasi tulang (kalsium disimpan di jaringan lunak), anoreksia,
rasa haus, dan poliuria.
Sumber vitamin D lain adalah ergosterol. Jika ergosterol disinari dengan cahaya UV, maka terbentuk
vitamin D2
UV
H
HO
HO
Ergosterol
Vitamin D
ISTILAH KIMIA
NOMENKLATUR
PENDEK
SUMBER
butirat
butanoat
4:0
mentega
kaproat
heksanoat
6:0
mentega
kaprilat
oktanoat
8:0
minyak kelapa
kaprat
dekanoat
10:0
laurat
dodekanoat
12:0
minyak kelapa
miristat
tetradekanoat
14:0
palmitat
heksadekanoat
16:0
stearat
oktadekanoat
18:0
Triasilgliserol
Tergantung pada komponen asam lemak dalam molekul triasilgliserol; misalnya bila C1, C2, dan C3
mengikat asam palmitat maka TAG tersebut dinamakan sebagai tripalmitin; bila tidak sama dapat
dinamakan sebagai 1-oleo,2-palmitostearin dimana pada C1 terikat asam oleat, C2 terikat asam
palmitat, dan pada C3 terikat asam stearat. Triasilgliserol berasal dari minyak nabati dan lemak hewani.
Fosfolipid
Isomerisme D dan L
Penggambaran suatu isomer fosfolipid sebagai bentuk D atau bayangan cerminnya sebagai bentuk L.
Contohnya terdapat pada asam fosfatidat. Fosfolipid terdapat dalam kacang kedelai dan dalam semua
sel dan jaringan hewan atau manusia.
Steroid
Konfigurasi stereoisomer steroid
Masing-masing dari cincin 6-karbon pada steroid mampu berada dalam konformasi 3-dimensi sebagai
kursi atau perahu.
Kursi
Perahu
konfigurasi cis
Sumber-sumber lipid:
Lemak nabati
contoh: kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dsb.
Lemak hewani :
Kilomikron kemudian dibawa ke ductus thorachius di sepanjang tulang belakang masuk ke vena besar
di tengkuk dan seterusnya dibawa ke aliran darah
Dalam darah trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas
oleh enzim lipoprotein
Bila trigliserida telah dipisahkan dari kilomikron, sisanya yang berupa kolesterol dan protein dibawa ke
hati untuk metabolism
Saluran pencernaan
Proses pencernaan
Mulut
Esofagus
Lambung
Usus Halus
Usus Besar
1. Penyerapan
Sebagian besar Asam lemak tubuh diabsorbsi oleh sel otot, lemak, dan lainnya
sel otot cenderung menggunakannya sebagai sumber energy
sel lemak menyimpanya dalam bentuk gliserida dan hanya menyimpan
Asam lemak rantai pendek *C4-C8] dan rantai sedang [C8-C10] diabsorbsi langsung ke vena porta dan
dibawa ke hati untuk segera dioksidasi
Lipogenesis
Lipogenesis adalah sintesis asam lemak yang terjadi di jaringan adiposa atau hati. Hasil akhir dari
lipogenesis adalah palmitat bebas. Semua komponen yang dimetabolisme menjadi asetil Ko-A dapat
digunakan sebagai bahan dasar sintesis lipid. Namun, glukosa adalah sumber utama karbon dalam
biosintesis lipid. Glukosa diubah menjadi piruvat melalui glikolisis dan piruvat dibawa ke matriks
mitokondria.
Karena asetil Ko-A terbentuk di matriks mitokondria dan syarat terjadinya lipogenesis adalah
asetil Ko-A berada di sitoplasma, terjadi mekanisme yang berguna untuk memindahkan asetil Ko-A
keluar dari mitokondria karena asetil Ko-A bila tidak dipecah, tidak bisa melalui membran mitokondria.
Mekanisme ini dilakukan dengan cara mengubah dua karbon dari asetil Ko-A menjadi sitrat. Sitrat akan
ditransportasikan dari matriks mitokondria ke sitoplasma sebagai pengangkut karbon untuk diubah
menjadi asam lemak. Produksi sitrat ini membutuhkan jumlah oksaloasetat dan asetil Ko-A yang sama
untuk reaksi sitrat sintase. Karena hal tersebut, piruvat harus diubah menjadi oksaloasetat (oleh enzim
piruvat karboksilase) dan asetil Ko-A (oleh enzim piruvat dehidrogenase). Kerja piruvat karboksilase
membutuhkan ATP sebagai sumber energi dan biotin sebagai kofaktor.
-
pyruvate
pyruvate dehydrogenase
Ketika ada pemasokan besar-besaran glukosa, sitrat yang dibentuk menjadi lebih banyak dan
dapat digunakan dalam lipogenesis. Dalam sitoplasma, sitrat dipecah oleh enzim sitrat liase untuk
menciptakan kembali asetil Ko-A dan oksaloasetat melalui reaksi yang membutuhkan energi dan Ko-A.
Oksaloasetat akan direduksi menjadi malat oleh malat dehidrogenase yang membutuhkan NADH
sebagai ko-substrat. Malat akan dioksidasi menjadi piruvat oleh NADP+ dan enzim malic. NADPH yang
dihasilkan enzim malic dibutuhkan untuk sintesis asam lemak.
-
citrate lyase
malate dehydrogenase
malic enzyme
Asetil Ko-A yang telah terbentuk dari pemecahan sitrat akan dikarboksilasi menjadi malonil-KoA
. Proses asetil-KoA karboksilase ini sama dengan piruvat karboksilase, yang membutuhkan biotin dan
CO2, serta ATP sebagai sumber energi.
-
acetyl CoA + CO2 + ATP malonyl CoA + ADP + Pi acetyl CoA carboxylase
(ACP). Dalam tahap ke 3 ini digunakan 2 ACP. ACP pertama menyediakan tempat menempel bagi karbon
asam lemak yang berkembang (asal karbon ini dari asetil-KoA). ACP kedua menjadi tempat menempel
bagi karbon malonil-KoA. Enzim kondensasi akan menyatukan 2 dari kelompok malonil dengan 2 karbon
dari kelompok asetil. Kondensasi ini menghasilkan pelepasan CO2. Hasil dari kondensasi ini adalah
produk intermediet 4-karbon. Tahap terakhir, yang melibatkan reaksi reduksi-dehidrasi-reduksi dengan
bantuan 2 molekul NADPH, menghasilkan 4-karbon asam lemak dengan hasil sisa 2 NADP+.
4-karbon yang baru dibentuk tadi dipindahkan ke lokasi enzim kondensasi, memperbolehkan
4-karbon asam lemak menempel dengan malonil-KoA baru untuk siklus selanjutnya. Reaksi kondensasi
terjadi 5 kali sehingga menempel 5 molekul malonil-KoA pada rantai asil.
Siklus berakhir ketika palmitat (16 karbon) terbentuk. Palmitat dipecah dari enzim kondensasi
oleh reaksi yang dikatalisis oleh tioesterase. Dalam reaksi pembentukan palmitat, terjadi total 7 siklus
dan oksidasi 14 NADPH terjadi (1 siklus mengoksidasi 2 NADPH). Produk paling akhir dari lipogenesis
adalah asam lemak bebas. Asam lemak bebas tersebut harus diaktifasi oleh asil Ko-A sintetase untuk
diproses lebih lanjut.
-
Lipolisis
Lipolisis di dalam jaringan lemak dikatalisis oleh suatu lipase yang peka hormone yang
mempunyai pendukung dan penghambat,pendukung enzim lipase adalah insulin dan penghambatnya
adalah adrenalin,nonadrenalin,dan glucagon.Jumlah asam lemak yang dilepaskan dari jaringan lemak
tergantung dari aktivasi lipase. Asam lemak yang dilepaskan dari jaringan lemak akan di transport di
dalam plasma dalam bentuk FFA (free fatty acid).Tentu saja hal tersebut hanya terjadi pada asam lemak
rantai pendek yang benar benar larut,sedangkan asam lemak rantai panjang dan kurang larut dalam air
akan terikat pada albumin.
Untuk dapat digunakan,asam lemak dari plasma dimasukkan ke dalam sel dan mula-mula asam
lemak tersebut juga berada dalam bentuk yang terikat protein.Kecuali jaringan otak dan eritrosit,semua
jaringan dapat memecahkan asam lemak melalui oksidasi beta.
Oksidasi beta
Setelah dimasukkanke dalam sel,asam lemak diaktifkan menjadi derivate KoA,sehingga
terbentuk asil KoA.Untuk itu diperlukan dua ikatan fosfat dari ATP yang kaya energy.Penyusupan ke
dalam mitokondria dimungkinkan dengan adanya karnitin yang berfungsi sebagai pengemban untuk
asam lemak yang melewati membrane sel.Penghancuran asam lemak terjadi di mitokondria yang
melalui empat langkah.Langkah yang pertama(dehidrasi) adalah dehidrasi,asam lemak yang
diaktifkan(asil KoA) menjadi suatu asam lemak dengan ikatan rangkap berposisi trans,akibatnya atom
hydrogen dipindahkan ke suatu protein yang mengandung FAD.Protein ini yang menyebabkan kontak
dengan rantai pernapasan.Tahap kedua(hidratisasi) adalah penambahan satu molekul air pada ikatan
rangkap dari asam lemak yang tidak jenuh.Langkah ketiga(dehidrasi) mengoksidasi gugus hidroksi pada
C-3 menjadi gugus karbonil.Akseptor untuk ekuivalen pereduksi adalah NAD+ yang selanjutnya
meneryskannya ke rantai pernapasan.Pada reaksi keempat(tiolastik),asam keto dipecahkan oleh suatu
asil transferase,hasilnya adalah terbentuknya asetil KoA dan suatu lemak yang diaktifkan.Untuk
menghancurkan asam lemak rantai panjang secara lengkap,daur harus berlangsung berulang ulang
kali.Asetil KoA yang terbentuk dipindahkan ke oksaloasetat.Akibatnya terbentuk asam sitrat yang
kemudian dimasukkan ke dalam daur asam sitrat atau digunakan pada sintesis benda benda keton.
Ketogenesis
Terutama berhubungan erat dengan enzim yang terdapat di dalam mitokondria.Asetil KoA yang
mengawali reaksi ketogenesis ,sedangkan asetoasetat merupakan benda keton yang pertama dibentuk
dan dua keton benda lainnya,dibentuk dari asetoasetat.Pembentukan asetoasetat berlangsung melalui
dua cara,yaitu :
Asetoasetil-SKoA berkondensasi dengan 1 molekul asetil-SKoA yang dikatalisis oleh enzim HMGSKoA sintase dan dihasilkan senyawa intermediate HMG-SKoA(-OH,-CH3-GlutarySKoA).Selanjutnya,HMG-SKoA dipecah kembali menjadi asetoasetat dan asetil-SKoA.Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim HMG-SKoA liase.
Yang dikatalisis oleh enzim D(-),(OH) butirat dehidrogenase dengan koenzimNADH+H+,asetoasetat menghasilkan D(-),(OH)-butirat
GLUKONEOGENESIS
Manfaat :
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh
adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah
protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh.
Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawasenyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.
Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein dijelaskan sebagai berikut:
1.
Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam
lemak dan gliserol. Asam lemak
dapat dioksidasi menjadi
asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus Krebs.
Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis.
2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Krebs.
Sumber Non-karbohidrat
Laktat (otot)
Gliserol (lemak
Propionat
Asam amino glukogenik (aspartat, tirosin, lisin, glutamat, hidroksi prolin, serin, alanin,
sistein. Glisin)
B.
C.
Lipid sederhana :
o
Lipid majemuk
o
fosfolipid
lipoprotein
Lipid turunan
o
asam lemak
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks
adalah lipoprotein dan glikolipid. Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.
Secara klinis, lemak yang penting adalah
1. Kolesterol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam Lemak
TRIGLISERIDA
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester
gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam
ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat
energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi,
enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut
kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
KOLESTEROL
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen
utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol
merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk
membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron)
dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan
yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan
sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang
banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu.
Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
LIPID PLASMA
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar
lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara
mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan
fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein).
Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam
darah
Lipid dalam tubuh membutuhkan zat pelarut dalam bentuk protein. Metabolisme lipoprotein dibagi
menjadi tiga jalur yaitu jalur eksogen, jalur endogen, dan jalur reverse cholesterol transport.
Metabolisme lipoprotein dari jalur eksogen maupun endogen berkaitan dengan metabolisme kolesterolLDL dan trigliserida, sedangkan jalur reverse cholesterol transport berhubungan dengan metabolime
kolesterol HDL.
1. Jalur eksogen
Pada jalur metabolisme eksogen lipoprotein, prekusor lipid (lemak) berasal dari luar tubuh, antara lain
makanan dan kolesterol yang disintesis dari hati dan diekskresikan ke saluran pencernaan. Lemak yang
dihasilkan dari kedua prekursor tersebut inilah yang dinamakan dengan lemak eksogen. Trigliserida &
kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang
disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam
kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak
bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk
diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan
dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke
dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian
lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu
kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen.
Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh
hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A
Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Sedangkan jalur metabolisme endogen, sintesis trigliserid dan kolesterol oleh tubuh dikerjakan di hepar,
lalu diekskresikan langsung ke dalam sirkulasi darah dalam bentuk lipoprotein VLDL. Dalam sirkulasi,
trigliserid di VLDL akan dihidrolisa oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) menjadi IDL. IDL kemudian
dihidrolisa kembali dan berubah menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak membawa
kolesterol. Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari
mengandung karbohidrat yang berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini
dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan
dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein).
Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang
kaya akan kolesterol. Kira-kira dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung
partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan
dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam
tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak jahat dan HDL-Kolesterol disebut lemak
baik. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin.
Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi:
Wanita hamil
BMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko
penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya.
BMI atau IMT merupakan suatu rumus matematika dimana berat badan seseorang (dalam kg)
dibagi dengan tinggi badan (dalam m2).
Rumus :
Atau
Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan
pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Seseorang dengan BMI 25-29,9 dikatakan mengalami kelebihan berat badan (overweight),
sedangkan seseorang dengan BMI 30 atau lebih dikatakan mengalami obesitas.
BMI yang sehat untuk dewasa adalah 18,5-24,9.
BMI yang tinggi merupakan suatu ramalan kematian karena penyakit jantung dan pembuluh
darah.
Jika seseorang termasuk kategori:
1.IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat
berat
atau Kurang Energi BMI
Kronis
(KEK) berat.
Kategori
(kg/m2)
Resiko Comorbiditas
2.IMT 17,0 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat
Rendah (tetapi resiko terhadap masalahringan
atau KEK ringan. < 18.5 kg/m2
Underweight
masalah klinis lain meningkat)
Batas Normal
18.5 - 24.9 kg/m2
Rata-rata
Interpretasi nilai BMI untuk dewasa, tanpa memperhatikan umur maupun jenis kelamin:
Overweight:(berat badan
> 25kurang) : BMI < 18,5
# Underweight
# Overweight (kelebihan berat badan) : BMI
25-29.9
2
Pre-obese
25.0
29.9
kg/m
Meningkat
# Obesitas : BMI 30 atau lebih.
Obese I
30.0 - 34.9kg/m2
Sedang
Contoh : seseorang dengan berat badan 95,3 kg dan tinggi 182,9 cm memiliki
BMIObese
= 95,3II/ 182,9 / 182,935.0
x 10.000
28,52
- 39.9=kg/m
Berbahaya
Obese III
Sangat Berbahaya
Kolesterol total
120-200
Kilomikron
VLDL
1-30
LDL
60-160
HDL
35-65
Perbandingan LDL
dengan HDL
< 3,5
Trigliserida
10-160
HIPERLIPIDEMIA
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/lemak darah.
Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:
Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu
pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan
yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
o
Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya :
diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat
reversibel (berulang).
Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti : Beta-blocker, diuretik,
kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).
Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat dalam darah.
Penyebab hiperlipidemia
o
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol ldl, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada
wanita mulai meningkat.
3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4. Obesitas / kegemukan
5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarin, whole
milk, es krim, keju, daging berlemak.
6. Kurang melakukan olah raga
7. Penggunaan alkohol
8. Merokok
9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10. Gagal ginjal
11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti estrogen, pil
kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu)
Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak
berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap
orang memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak
pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang lainnya menjalani diet
rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total dibawah 260 mg/dl.
Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan
masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah.
Gejala
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-kadang, jika kadarnya sangat tinggi,
endapan lemak akan membentuk suatu penumpukan lemak yang disebut xantoma di dalam tendo (urat
daging) dan di dalam kulit.
Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dl atau lebih) bisa menyebabkan pembesaran hati
dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).
Resiko
Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis
(peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal.
Yang paling sering adalah resiko terkena penyakit jantung.
Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol yang dibawa oleh
LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL
(disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Lalu, apakah kadar
trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas.
Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu
meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang
sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkan pankreatitis (gangguan pada organ
pankreas).
Patofisiologi Terjadinya Penyakit Jantung Koroner
Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila terlalu banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut
hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding
pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plak berasal dari LDLKolesterol. Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi
penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju,
mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada dinding
pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut
sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya).
Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri & hilangnya kelenturan
dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan
terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut.
Gambar 3. Otot jantung yang mati akibatpenyumbatan arteri koronaria (Infark Miokard)
Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-zat penting seperti oksigen
ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai arteri koronaria yang berfungsi mensuplai
darah ke otot jantung (istilah medisnya miokardium), maka suplai darah jadi berkurang dan
menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard).
Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya gejala berupa nyeri
dada yang hebat (dikenal sebagai angina pectoris). Keadaan ini yang disebut sebagai Penyakit Jantung
Koroner (PJK).
Konsumsi alkohol berlebihan adalah penyebab utama penyakit hati di sebagian besar negara barat.
Alkoholmenghasilkan bahan kimia beracun seperti asetaldehida, yang dapat merusak sel hati. Konsumsi
alkohol kronis menimbulkan berbagai efek samping pada kerja hati. Namun, yang memiliki dampak
terbesar adalah tiga penyakit hati yakni Steatosis hati (Fatty Liver), hepatitis alkoholik, dan sirosis.Paling
sedikit 80% dari peminum berat mengalami Steatosis, 10% hingga 35% hepatitis alkoholik, dan 10%
sirosis.
a. Steatosis Alkoholik
Penimbunan lemak kecil (mikrovesikular) dalam sel-sel hati (hepatosit), ditandai dengan tibulnya fibrosis
dan menghasilkan jaringan fibrosa di sekitar vena sentral. Hingga saat munculnya fibrosis, proses
perlemakan dapat pulih sempurna jika asupan alkohol selanjutnya dihentikan (masih bersifat reversibel).
b. Hepatitis Alkoholik
Ditandai dengan keadaan berikut :
Pembengkakan dan nekrosis hepatosit, satu atau beberapa fokus sel mengalami
pembengkakan (degenerasi balon) dan nekrosis. Pembengkakan terjadi akibat
akumulasi lemak dan air, serta protein yang secara normal diekspor.
c. Sirosis Alkoholik
Sirosis merupakan bentuk akhir pada penyakit hati alkiholik yang bersifat ireversibel. Sirosis ditandai
dengan peradangan (pembengkakan) dan terjangkitnya penyakit kuning, pembesaran hati, rasa sakit
serta nyeri pada hati.
Fatty Liver
Hati adalah organ penting dalam pencernaan kita. Setiap harinya hati bekerja membuang racun dan
mengolah zat-zat sampah dalam tubuh kita agar tidak lagi berbahaya bagi tubuh.
Berikut akan dibahas satu kelainan hati yang paling umum diderita, yaitu fatty liver atau perlemakan
hati.
Fatty liver adalah suatu keadaan dimana sel-sel hati terisi oleh lemak trigliserida. Fatty Liver sederhana
atau steatosis terjadi ktika sel hati yang terisi oleh lemak akan membesar dan berkurang
kemampuannya dalam mengatur metabolisme tubuh. Beruntungnya, fatty liver bersifat reversibel.
Fatty liver terjadi pada liver. Terjadi penimbunan butir-butir lemak kecil (mikrovesikuler) dalam sel hati
atau hepatosit. Dua penyebab utama fatty liver adalah alkohol dan kelainan metabolik, maka fatty liver
berdasarkan penyebabnya terbagi atas Alcoholic Fatty liver Disease (AFD) dan Non Alkoholik Fatty liver
Disease (NAFD).