Oleh :
ESTI HAJARWATI (1106001675)
RR MAYANG AYU PS (1106060135)
SANDHI INDRASWARA (1106021885)
TSANI KURNIAWAN (1006775470)
SARAS ASIH (1106060116)
Menurut Sjafrizal (2012) salah satu model yang cukup representatif untuk
mengukur tingkat ketimpangan pembangunan antar wilayah adalah indeks
williamson
yang
dikemukakan
oleh
Williamson
(1965).
Williamson
selalu
Daerah
dan
kebolehan dalam
melakukan
pinjaman.
Saat
sumber
Daerah
menggunakannya.
Terdapat dua tujuan normatif yang ingin dicapai dengan sistem transfer ke
daerah, yaitu tujuan efisiensi dan tujuan keadilan. Tujuan efisiensi pada transfer
umum berkaitan dengan menutup kesenjangan fiskal vertikal (antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah) dan pada transfer khusus berkaitan dengan
internalisasi eksternalitas, dalam hal ini internalitas positif, misalnya dalam hal
memajukan bidang pendidikan atau bidang-bidang tertentu lainnya di tingkat
Pemerintah Daerah. Sementara itu, tujuan keadilan pada transfer umum berkaitan
dengan pengurangan kesenjangan fiskal horizontal (antar-Daerah) dan pada
transfer khusus berkaitan dengan pemenuhan standar pelayanan minimum
nasional. Di Indonesia, tujuan pemberian dana perimbangan dari Pemerintah
Pusat ke Pemerintah Daerah secara tersurat terdapat pada penjelasan UU No. 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah
Daerah,
yaitu
mengurangi
ketimpangan
sumber
pendanaan
Daftar Pustaka:
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Sjafrizal.Ekonomi Wilayah dan Perkotaan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2012
Publikasi Digital:
World
Bank,
Laporan
Penelitian
Dana
Transfer
Pusat
ke
Daerah