Anda di halaman 1dari 13

Asas Ease of Administration

Administrasi perpajakan berperan penting dalam sistem perpajakan di suatu negara. Sukses tidaknya pemerintah dalam pemungutan pajak tergantung pada efisiensi dan efektifitas pelaksanaan administrasi perpajakannya.

Laporan Bank Dunia menyatakan bahwa: poor tax administration undermines the effectiveness of the desired tax structure and raises and distortion. A poor designed tax structure makes administration more difficult.

1. Asas Certainty Asas ini berhubungan dengan aspek hukum atau ketentuan perundang-undangan dalam sistem perpajakan. Pemungutan pajak harus ada kepastian hukum sehingga dapat dihindari tindakan sewenang-wenang dan tindakan kompromis antara wajib pajak dan petugas pajak.

aspek-aspek dalam ease of administration

empat hal yang perlu diperhatikan


1. harus pasti siapa yang dikenakan pajak (subyek). 2. harus pasti apa yang menjadi dasar pemungutan pajak (obyek). 3. harus pasti berapa jumlah yang dibayar (tarif). 4. harus pasti bagaimana cara pembayarannya (prosedur).

Fakta perpajakan di Indonesia


Apakah sistem perpajakan Indonesia sudah memenuhi aspek certainty dalam administrasi perpajakan? Ternyata belum sepenuhnya. Masih banyak pasal-pasal dalam peraturan undangundang perpajakan yang menimbulkan grey area.

Makna Grey area


Keadaan atau transaksi yang sebenarnya terekspos pajak, akan tetapi tidak ada aturan yang mengaturnya; Ada aturannya tapi tidak jelas karena tidak lengkap, tidak implementatif, tidak informatif, memunculkan multi tafsir, berbeda antara aturan dan praktek dan sebagainya; Ada aturannya, akan tetapi jumlahnya lebih dari satu sehingga mengakibatkan terjadinya kesimpangsiuran peraturan, tarik-menarik, saling berkontradiksi dan sebagainya.

Masalah dalam grey area


Grey area dalam pajak penghasilan Grey area dalam PPN Grey area dalam KUP

1. Grey area dalam pajak penghasilan:


Masalah taxability suatu penghasilan. Masalah deductibility pengeluaran (promosi, kupon makan, pajak daerah, sanksi, biaya penagihann, dan sebagainya). Harta menurut pajak vs aktiva menurut akuntansi, pengelompokkan harta aspek pajak atas goodwill

Grey area dalam PPN:


Pengkreditan pajak masukan tanggung jawab renteng, kriteria barang merah Faktur Pajak dengan metode QQ, mencantumkan harga include PPN di Faktur Pajak Faktur Pajak ditulis tangan, stempel di FP, diskon/margin vs komisi/bonus, cash discount Membayar PPN membangun sendiri di luar lokasi bangunan

3. Grey area dalam KUP

Pengurus WP badan belum ber-NPWP, aspek pajak atas WP pindah domisili Terlambat NPWP (termasuk ekspatriate) atau PKP, mengajukan keberatan tanpa membayar SKPKB Jatuh tempo penyetoran/pelaporan pajak di hari Sabtu Hak atas imbalan bunga bagi WP, banding atas kasus keberatan yang tidak memenuhi syarat formal NPWP WP orang pribadi yang sudah meninggal dunia, pengisian daftar harta bagi WP orang pribadi

2. Asas convenience

Asas convenience brhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh fiskus kepada wajib pajak, baik berupa kemyamanan dan kemudahan prosedur hingga waktu pemungutan yang sesuai dengan kondisi wajib pajak. E. R. A. Seligman mengungkapkan bahwa prinsip convenience berhubungan dengan pernyataan tentang bagaimana pajak itu dibayar, kapan harus dibayarkan, kemana harus dibayarkan, dan dalam kondisi bagaimana pajak itu dibayarkan.

3. Asas Efficeiency
Adam Smith mengungkapkan kaidah efficiency dimaksudkan supaya pemungutan pajak hendaknya dilaksanakan dengan sehemat-hematnya jangan sampai biaya-biaya memungut pajak menjadi lebih tinggi daripada ghasil pungutan pajaknya (Devano, et al, 2006: 63).

Indikator cost of taxation adalah:


a. Compliance cost b. Administrative cost c. Deadweight efficiency loss from taxation d. The Excess burden of tax evasion e. Avoidance cost

Anda mungkin juga menyukai