Anda di halaman 1dari 17

Berkas Pasien

A. Identitas
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Agama
Suku
No.Rekam medis
Jenis Pembayaran
Tanggal Periksa
B.

: An. N
: 15 tahun
: Perempuan
: Jl. Cempaka Baru No. 13 RT 17/005
: Islam
: Jawa
: x-xxx
: BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
: 8 Juli 2014

Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 8 Juli 2014.
1. Keluhan Utama :
Diare sejak 2 hari sebelum berobat
2. Keluhan Tambahan:
Mual dan muntah
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan buang air besar sebanyak 5-7x
per hari sejak 2 hari yang lalu. Buang air besar dengan konsistensi cair bercampur
dengan lendir dan tidak disertai darah. Pasien mengaku awalnya pasien hanya merasa
melilit seperti sakit perut, tetapi hal ini terus berlanjut hingga 2 hari hingga pasien
merasa lemas. Keluhan mual dirasakan oleh pasien, demam tidak ada. Pasien
mengaku memakan es di depan sekolahnya dan tidak lama kemudian pasien langsung
mengalami diare. Pasien juga mengaku jarang mencuci tangan sebelum makan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada dikeluarga pasien yang mengeluh sama seperti pasien
6. Riwayat Kehamilan :
Perawatan antenatal

: Teratur, trimester I 1x, trimester II 1x, trimester III 2x

Penyakit kehamilan

: Tidak ada

7. Riwayat Kelahiran :
Tempat kelahiran
Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi
Keadaan bayi
Berat badan lahir
Panjang badan lahir

:
:
:
:
:

Puskesmas
Bidan
Spontan
Cukup bulan (39 minggu)
: 3000 gram
: 49 cm
1

Sianosis
Ikterik
Kejang
Kelainan bawaan
Kesan

:
:
:
:
:

(-)
(-)
(-)
Tidak ada
Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa
Kehamilan.

8. Riwayat Imunisasi:
Tabel 1. Riwayat Imunisasi
No.
1
2
3
4
5
6.
7
8
9
10
Kesan

Vaksin
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT
Campak
HiB

Dasar (Usia)
1 bulan
1 bulan
1 bulan
2 bulan
9 bulan
Belum

2 bulan
2 bulan
3 bulan

6 bulan
3 bulan
4 bulan

4 bulan

MMR
Belum
Tifoid
Belum
Hepatitis A
Belum
Varisela
Belum
: Imunisasi dasar sesuai dengan usia.
Imunisasi tambahan belum dilakukan.

9. Riwayat Sosial Ekonomi :


An. N adalah anak ke-1 dari 2 bersaudara dengan ayah (Tn.W) sebagai
karyawan swasta dan ibu (Ny.P) sebagai pedagang. An. N saat ini bersekolah
kelas 3 SMP. Adik laki-lakinya, An.I saat ini berusia 6 tahun dan saat ini sedang
duduk dibangku SD kelas 1. Biaya sekolah, biaya hidup sehari-hari dan biaya
rumah sakit ditanggung oleh orang tua dan penghasilan ayah pasien sebesar Rp
3.000.000,00 per bulan, ditambah dengan penghasilan dari ibu berdagang Rp
2.000.000,00 dirasa cukup memenuhi kebutuhan.
10. Riwayat Kebiasaan :
Kegiatan pasien sehari-hari adalah berangkat ke sekolah jam 6 pagi dan
pulang sekolah jam 2 siang. Pasien memiliki kebiasaan jarang sarapan pagi
dirumah pasien lebih suka membeli jajanan di luar, lalu pasien makan siang di
rumah dengan menu seadanya. Pasien memiliki pola makan sehari tiga kali

diwaktu yang berbeda. Setiap hari pasien selalu ingin makan mie instan, pasien
memiliki kebiasaan suka jajan makanan seperti telur-teluran, snack, atau jajanan
dipinggir jalan.
Siang hari pasien tidur siang sekitar 2 sampai 3 jam, lalu sore harinya pasien
bermain dengan teman-temannya. Setelah pulang bermain pasien mandi, lalu
dilanjutkan dengan mengaji di rumah dan belajar, setelah itu pada jam 8an pasien
menonton tv dan tidur sempai esok harinya.
Pasien mempunyai kebiasaan mencuci tangan tidak pakai sabun dalam
keluarga pasien sebelum makan. Pasien mandi 2x sehari pagi dan sore hari dan
terkadang suka lupa menggosok gigi.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Sakit sedang
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Vital Sign
:
- Tekanan darah
: 120/80 mmHg
- Nadi
: 86x / menit
- Pernapasan
: 24x / menit,
- Suhu
: 36,5 oC
- Berat Badan
: 30 kg (pada tanggal 8 Juli 2014)
4. Antropometri Pasien :
a) Tinggi Badan
b) Berat Badan

= 145 cm
= 30 Kg

c) Indeks massa tubuh (IMT)


IMT = 30/ (1,45)2
= 30/ (1,45)2
= 14,26
d) Rumus : Z score IMT/U
Z score = Nilai Individu Subjek median baku rujukan
Nilai Simpang Baku Rujukan
Z score =
=

14,26-18,8
18,8 16,6
-2,06 SD

Tabel 2. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak

Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor : 1995/Menkes/SK/XII/2010


5. Status Generalis :
Kepala
- Bentuk
- Rambut
- Mata
Palpebra superior

: Normocephal
: Hitam, tidak mudah dicabut
Occuli Dextra
Occuli Sinistra
Edema (-), Hematom Edema (-) Hematom
(-),

Konjungtiva tarsal
Sklera
Pupil

Entropion (-) (-),

Trikiasis (-)
Anemis (-), papil (-)
Ikterik (-)
Bulat,
Isokor,
Miosis,

RCL

(-)

Trikiasis (-)
Anemis (-), papil (-)
Ikterik (-)
Bulat,
Isokor,

(+), Miosis,

RCTL (+)
-

Entropion

RCL

(+),

RCTL (+)

Telinga
Inspeksi

Auricula Dextra
Auricula Sinistra
Bentuk baik, tanda- Bentuk baik, tandatanda

Palpasi

radang

(-), tanda

serumen (+)
Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)

radang

(-),

serumen (+)
Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)

Hidung
Inspeksi

Dextra
Sinistra
Bentuk
normal, Bentuk
normal,
mukosa

tidak mukosa

tidak

hiprermis (-), konka hiperemis (-), konka


hipertrofi (-), sekret hipertrofi (-),sekret
Palpasi

(-), massa (-)


Nyeri tekan
krepitasi (-)

Mulut

Leher

(-), massa (-)


(-), Nyeri tekan

(-),

krepitasi (-)

: Bibir basah, lidah tidak kotor,


tidak hiperemis, tonsil T1-T1, faring hiperemis
(-)
:Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid
dan KGB (-).

Thoraks
a. Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Ictus cordis tidak tampak


: Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra
: Batas jantung normal
: BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)

b. Pulmo
Inspeksi

: Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis

Palpasi

: Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis

Perkusi

: Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)

Auskultasi

: Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen
- Inspeksi
- Palpasi

: Perut datar simetris


: Nyeri tekan epigastrium (-)
Hepar dan lien tidak teraba
5

Perkusi
Auskultasi

: Timpani pada seluruh lapang abdomen


: Bising usus (+) normal

Ekstremitas
- Superior
-

: Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
: Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)

Inferior

D. Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakuakan
Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1.
Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga
: Tn. W, usia 37 tahun
b. Identitas Pasangan
: Ny. P, usia 34 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family
Tabel 3. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No

Nama

Kedudukan L/P

Umur Pendidikan

Pekerjaan

Tn.W

KK

Ny. P

Istri

SMA

Karyawan
Swasta
Pedagang

An. N

Anak

SMP

Ya

An. I

Anak

37tah
un
34
tahun
15
tahun
6
tahun

SD

Tidak

2.

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal

SMA

Pasien
klinik
Tidak

Ket

Tidak

Tabel 4. Lingkungan Tempat Tinggal


Status kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan : Padat penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Luas rumah : 12 x 5 m2
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman rumah : Tidak ada
Lantai rumah dari : Keramik

Kesimpulan
An. N tinggal di rumah milik
orang tuanya. Total penghuni
di rumah tersebut sebanyak 4
6

Dinding rumah dari : Tembok


Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak ada
Penerangan listrik : 1.200 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada

orang, terdapat jamban


keluarga, tempat pembuangan
sampah ada dan air bersih
tersedia yaitu menggunakan air
pam. Kondisi lingkungan
tempat tinggal pasien cukup
padat penduduk.

b. Kepemilikan barang barang berharga


Keluarga ini memiliki :
Keluarga An.N . Keluarga ini memiliki barang-barang elektronik
antara lain 2 buah motor, 1 buah televisi, 1 buah kulkas, 1 buah kipas angin, 1
buah setrika, 2 buah handphone dan 1 buah kompor gas ( tabung 12 kg), 2
buah sepeda yang di pergunakan oleh An.N dan An.I untuk berangkat ke
sekolah.

c. Denah rumah
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga An. K

3.

Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS (+)
c. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

4.

Sarana Pelayanan Kesehatan


Tabel 5. Pelayanan Kesehatan

Faktor
Cara mencapai pusat

Keterangan
Naik motor bersama

Kesimpulan
Paisen biasa berobat ke

pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan

dengan orang tuanya


Badan Penyelenggara

Puskesmas Kecamatan

Kualitas pelayanan

Jaminan Sosial (BPJS)


Menurut keluarga kualitas

kesehatan

pelayanan kesehatan yang


didapat cukup memuaskan

Kemayoran dengan
menggunakan motor yang
diantar oleh ayahnya. Orang
tua pasien merasa puas
dengan pelayanan kesehatan
yang ada di Puskesmas.

5.

Pola Konsumsi Makanan Keluarga


8

a. Kebiasan makan
Pasien makan dirumah 3 kali sehari dengan waktu yang tidak teratur.
Karena ibu pasien bekerja, pasien suka jarang sarapan dirumah dikarenakan
ibu pasien tidak memasak sehingga pasien lebih sering jajan diluar rumah.
Pasien memakan masakan yang dibuat oleh ibunya pada siang dan malam hari.
Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran serta minum air putih.
b.

Menerapkan pola gizi seimbang


Keluarga ini belum memperhatikan pola makan teratur dikarenakan
kurangnya perhatian ibu terhadap pola makan anaknya dan keluarga ini belum
menerapkan gizi seimbang dimana anak dibiarkan lebih banyak makan jajanan
di luar rumah dibandingkan dengan masakan dirumah. Gizi seimbang adalah
makan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat
tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral
sebagai zat pengatur.

Tabel 6. Food Recall Pola Makan An. N Selama Tiga Hari Terakhir
Tanggal
6 Juli 2014

Pagi
Mie goreng +

Siang
Malam
Nasi putih, ayam Mie instan dan

susu coklat

goreng, tempe

Total kalori = 300 kal


Total Karbohidrat =50 g
Total Protein = 11 g
Total Lemak = 6 g

7 Juli 2014

Total kalori = 300 kal


Total Karbohidrat =47 g
Total Protein = 18 g
Total Lemak = 5 g

Total kalori = 250 kal


Total Karbohidrat =40 g
Total Protein = 11 g
Total Lemak = 5 g

Roti +Minum

Nasi putih, sayur Nasi putih dan

susu coklat

bayam, ikan

Total kalori = 212,5 kal


Total Karbohidrat = 40g
Total Protein = 10 g
Total Lemak= 6 g

8 Juli 2014

goreng.

telor ayam.

goreng
Total kalori = 250 kal
Total Karbohidrat =40 g
Total Protein = 11 g
Total Lemak= 2 g

telur ayam
Total kalori = 250 kal
Total Karbohidrat =40g
Total Protein = 11 g
Total Lemak= 5 g

Susu coklat dan Nasi putih, ayam Mie goreng dan


roti isi mesis

goreng

telur dadar

Total kalori = 212,5 kal


Total Karbohidrat = 40g
Total Protein = 10 g
Total Lemak= 6 g

Total kalori = 225 kal


Total Karbohidrat =40g
Total Protein = 11 g
Total Lemak = 2 g

Total kalori = 250 kal


Total Karbohidrat = 40g
Total Protein = 11 g
Total Lemak = 5 g

Total Perhitungan Gizi Sehari (6 Juli 2014)


Kalori
: 850 kalori
Karbohidrat : 137 g persentase : 63,5 %
9

Protein
Lemak

: 40 g persentase : 21,7 %
: 16 g persentase : 19 %

Kebutuhan kalori = 655+ ( 9,6X BB ) + (1,7 X TB ) (4,7 X usia )


= 655 + 288 + 264,5 61,1
= 1,128,4 X 1,7 ( aktivitas sedang )
= 1,918,28 kalori
Kebutuhan zat gizi :

Karbohidrat
Protein
Lemak

= 70% x 1918/4 =335,65g


= 10% x 1918/4 = 47,95g
= 20% x 1918/9 = 42,62g

Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien selama 3
hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu
makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.
6.

Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Orang tua pasien mempunyai keinginan agar anaknya sembuh dan
menemani anaknya berobat ke puskesmas. Orang tua pasien tahu dan peduli
terhadap kesehatan pasien sehingga pasien dapat mendapatkan pengobatan.
Terdapatnya kendaraan pribadi yang dapat mempermudah akses berobat ke
puskesmas sehingga lebih menghemat tenaga dan waktu.
Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari Badan Pelayanan
Janiman sosial (BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai
keluhan tidak muncul kembali.
b.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :


Dalam keluarga ini hubungan antara orang tua dan anak cukup baik.
Akan tetapi karena ayahnya bekerja dari pagi hingga pulang pada saat sore
menjelang malam, sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara
langsung, begitu pula dengan ibu pasien sejak pagi-pagi sekali ibu pasien
sudah pergi untuk berdagang dan pulang pada siang hari. Kurangnya perhatian
orangtua terhadap An.N dikarenakan orang tua pasien lebih banyak
menghabiskan waktu diluar rumah dibandingkan di dalam rumah untuk
mengurus anak, sehingga yang mengetahui penyakitnya adalah guru pasien di
sekolah. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit yang di derita
oleh si pasien. Pasien memiliki jajan di luar rumah dan menghabiskan waktu
untuk bermain dengan temannya. Pasien kurang suka makan sayuran, dan

10

buah-buahan yang cukup dan ditambah dengan orang tua yang tidak
membiasakan pasien makan buah-buahan dan sayuran.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family yang terdiri dari Tn. W sebagai
kepala keluarga, Ny. P sebagai istri dan dua orang anaknya An.N dan An.I
2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1985) dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap
keluarga dengan anak usia sekolah.

3. Family map
Gambar 2. Family Map Keluarga An. K

Tn.A 69 thn

Ny.E
37th

Tn.F
35th

Ny.B 65 thn
DM

Ny.P
32th

Tn.C 65 thn
Hernia

Ny. L
28th

Tn.W
35th

An. N

Ny.M
22th

Ny.D 62 th

Tn.T
18th

An. I

Keterangan

Laki-laki
Perempuan

:
:

Pasien

Meninggal
Menikah
Keturunan

:
:
:

Tinggal serumah :
11

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga


Pasien adalah anak pertama dari pasangan Tn. W dan Ny. P, yang dibesarkan
di lingkungan tempat tinggal yang tergolong padat penduduk. Akan tetapi karena
kedua orang tuanya bekerja, sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara
langsung. Kurangnya perhatian orangtua terhadap An.N dikarenakan kedua orang tua
pasien sibuk bekerja dari pagi hingga malam hari, kecuali ibu pasien siang hari sudah
pulang kerumah setelah pulang berdagang, sehingga yang pertama mengetahui
penyakit si pasien adalah gurunya di sekolah. Kurangnya kepekaan dan pengetahuan
orangtua terhadap keluhan anaknya. Kurangnya perhatian orang tua terhadap pola
makan anak dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi seimbang, ini terlihat
dari makanan yang dimakan oleh pasien. Pasien memiliki kebiasaan makan jajan di
luar rumah yang sulit untuk dihentikan. Pasien kurang menjaga kesehatannya ini
terlihat dari kebiasaan pasien yang mencuci tangan tidak pakai sabun dalam keluarga
pasien sebelum makan.
D. Diagnosis Holistik
a.
Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu
mengenai penyakitnya)
Pasien anak Perempuan, berusia 15 tahun datang ke Puskesmas kecamatan
Kemayoran dengan keluhan buang-buang air besar selama 2 hari. Pasien memiliki
kebiasaan jajan diluar rumah. Pasien mengeluh juga terdapat mual dan muntah yang
terjadi setiap kali pasien makan.
Karena merasa khawatir penyakitnya tambah parah akhirnya pasien dibawa ke
puskesmas oleh orang tuanya dengan harapan keluhan tersebut dapat disembuhkan.
Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Kemayoran karena pasien ingin
sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien khawatir penyakit yang diderita oleh
pasien ini akan menjadi lebih parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari serta
takut berat badan anaknya menurun.

b. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)


Diagnosis kerja
: Gastroentritis akut tanpa dehidrasi
Dasar diagnosis : Dari anamnesis riwayat penyakit sekarang, pemeriksaan fisik.
12

Diagnosis banding : -

c. Aspek risiko internal (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien):
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah pasien
memiliki kebiasaan suka jajan di luar rumah dikarenakan kurangnya perhatian ibu
kepada anak-anaknya, pasien juga kurang makan makanan dengan pola gizi
seimbang. Pola makanan gizi seimbang yang kurang terpenuhi yang dapat dilihat
dari makanan yang dikonsumsi pasien. Pasien kurang suka makan buah-buahan
dan sayuran. Pasien mempunyai kebiasaan mencuci tangan tidak pakai sabun
dalam keluarga pasien sebelum makan.
d. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah) :
Kurangnya pengetahuan kedua orang tua tentang kualitas jajanan diluar
rumah sehingga membiarkan anaknya lebih sering jajan diluar daripada makan
makanan dirumah sehingga pasien sakit seperti ini. Kurangnya pengetahuan ibu
pasien tentang pola gizi seimbang dan kurang perhatiannya ibu pasien tentang
pola makan anaknya yang tidak suka makan sayur-sayuran dan buah-buahan lebih
suka makan makanan di luar rumah yang tidak terjamin kualitasnya.
e. Aspek fungsional ( tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari ):
Pasien merupakan pelajar yang duduk di bangku SMP. Semenjak sakit, pasien
tidak bersekolah karena saat di sekolah pasien tidak dapat menerima pelajaran dengan
baik dibandingkan saat sedang tidak sakit, sehingga kegiatan belajarnya jadi terganggu.
Dapat disimpulkan derajat fungsional pasien saat ini adalah derajat 5.
E. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan
Aspek
Aspek
Personal

Kegiatan
Melakukan pemeriksaan
fisik dan menegakkan
diagnosis
Menjelaskan kepada
orang tua pasien untuk

Sasaran

Waktu

Hasil yang
Diharapkan
Pasien dan orang

Pasien

Saat pasien

dan

berobat ke

tuanya tidak

Orang

Puskesmas

mengkhawatirkan

tua

dan saat
kunjungan

lagi penyakit

pasien

tidak perlu khawatir

ke rumah

karena penyakit

pasien.

pasien.
Tidk terjadinya
dehidrasi pada

13

gastroentritis ini dapat

pasien yang dapat

sembuh dilihat dari

memperparah

penyebabnya. Serta

penyakitnya.

menjelaskan kepada orang


tua pasien bahwa penyakit
gastroentritis dapat
menyebabkan dehidrasi
yang dapat memperparah
penyakit dan memberikan
edukasi untuk mencegah
dehidrasi. Dan
mengatakan tindakan
orang tua pasien sudah
tepat dengan segera
membawa pasien berobat
ke dokter sehingga pasien
bisa langsung dapat
penanganan yang tepat.

Aspek

Menjelaskan kepada
orang tua pasien
agar pasien jangan
jajan di luar terlebih
dahulu harus makan
makanan rumah
yang dijamin
kualitasnya.

Memberi penjelasan
kepada orang tua
pasien bahwa pasien
termasuk dalam gizi
yang kurang dan
penyakitnya dapat
menyebabkan
dehidrasi yang dapat
pula menurunkan
berat badannya.

Menjelaskan kepada

Pasien

Saat pasien

Mengurangi
14

klinik

orang tua pasien tentang

berobat dan

keluhan pasien

terapi yang diberikan.


Memberikan obat

kunjungan

sehingga pasien

ke rumah

dapat melakuan

pasien

aktivitas tanpa

berupa :
- Antiemetik :
- Ondansentron
- oralit
- anjuran minum air putih

gangguan dan
mencegah
timbulnya

2L per hari

komplikasi
Tercukupinya

Memberitahu dan
menjelaskan kepada

kebutuhan kalori

orang tua pasien menu

pasien per hari.

makanan untuk 1920


kkal . ( terlampir)
Aspek

Memberitahu orang tua

Pasien

Saat

Pasien

risiko

pasien untuk

dan

kunjungan

mengkonsumsi

internal

mengurangi kebiasaan

Orang

ke rumah

makanan dengan

tua

pasien.

menu yang lebih

jajan di luar rumah.


Menganjurkan pasien

pasien

sehat dan bergizi


Kebersihan pasien

untuk mencuci tangan


sebelum makan
Menganjurkan orang tua

tetap terjaga
Pasien dapat makan

pasien ke pasien untuk

sayur dan buah-

makan 3x/hari secara

buahan dan

teratur dan

mendapatkan pola

mengkonsumsi sayur,

gizi seimbang

susu dan buah.


(terlampir)
Aspek

Mengingatkan orang tua

Orang

Saat

Pasien mendapat

psikososial

pasien untuk lebih

tua

kunjungan

perhatian lebih dari

keluarga

memperhatikan si

pasien

ke rumah

orang tuanya.

pasien.

pasien.
Pasien dianjurkan untuk
istirahat dirumah.
Aspek
fungsional

Pasien harus banyak

Pasien

Pada saat

Mencapai kondisi
15

minum untuk mencegah


terjadinya dehidrasi.
Meminum obat secara

kunjungan

kesehatan yang

ke rumah.

optimal dan agar


dapat besekolah

teratur

F. Prognosis
1.
Ad vitam
2. Ad sanationam
3. Ad functionam

lagi.

: Ad bonam
: Ad bonam
: Ad bonam

Lampiran 1
Contoh menu sehari 1920 kalori
Tabel 8. Contoh menu makan sehari 1900 kalori

Waktu

Bahan makanan

Penukar

Gram Ukuran

Contoh menu

Pagi

Roti
Telur ayam
Kacang hijau
Sayuran

1 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran

70
55
10
100

2 potong
1 butir
1 sdm
1 mangkuk

Roti
Omelet
Sup kacang hijau +

Selingan Pepaya

1 buah

110

1 ptg

pepaya

Siang

2 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran
1 buah

200
40
50
100
50

1 gelas
1 ptg sdg
2 ptg sdg
1 mangkuk
1 buah

Nasi
Ayam kukus
Tempe bacem
Sayur asem
Pisang

Selingan Jeruk

1 buah

110

2 buah

Jeruk

Malam

1 karbohidrat
1 hewani
1 nabati

100
40
110

gelas
1 ptg sdg
1 bj bsr

Nasi
Ikan bakar
Tahu isi

Nasi
Ayam
Tempe
Sayuran
Buah

Nasi
Ikan
Tahu

sawi

16

Sayuran
Melon

1 sayuran
1 buah

100
190

1 mangkuk
1 ptg bsr

Sayur bayam
Melon

17

Anda mungkin juga menyukai