Anda di halaman 1dari 5

Oleh : Dewi Umsiati

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menusia mengamati dunia sekitarnya dan melihat terjadinya pristiwa-pristiwa
seperti matahari terbit dan terbena, manusia lahir, hidup dan mjeninggal dunia, benda
jatuh, hujan turun, orang tua mengasuh anak, ada orang yang kaya dan miskin, penyakit
mmenyerang manusia dan sebagainya. Ia dapat menjadikan peristiwaatau gejala itu
sebagai masalah, da ia bertanya Apa sebab matahari terbit? Apa sebab manusia lahir?
Apa sebab ada yang kaya dan yang miskin? Apa sebab manusia sakit? Dan sebagainya ia
mencoba untuk membentuk teori yang dpat menjalaskan peristiwa ataugejala-gejala itu.
Bagaimanakah diketahuinya kebenaran teori itu? Dari teori itu dapat
diturunkannya hipotesis. Dengan membuktikan kebenaran atau ketidak benaran hipotesis
itu secara empiris dapat pula diterima atau ditolaknya teori itu.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksusd dengan hipotesis?
2) Sebutkan jenis-jenis hipotesis?
3) Bagaimana cara menguji hipotesis?
C. Tujuan
Hipotesis bertujuan untuk membantu mahasiswa agar proses penelitiannya
terarah dan menjadi karya yang dapat diterima oleh masyarakat umurnya dan bagi diri
sendriri khususnya.
Kita dapat memahami tentang :
1) Definisi hipotesis dari berbagai pendapat.
2) Berbagai jenis hipotesis.
3) Cara menguji hipotesis.
Sehingga dengan pemahaman diatas kita dapat mendapat hasil yang memuaskan.
D. Manfaat
Manfaat makalah ini diantaranya :
1) Sebagai memenuhi tugas semester empat.

2) Pemakalah dapat memahami cara membuat hipotesis.


3) Pembaca dapat memehami definisi hipotesis, jenis-jenis hipotesis, dan cara
menguji hipotesis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis menurut bahasa berasal dari dua kata yaitu Hypo yang artinya
dibawah dan Thesa yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis yang kemudian cara
menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembang
menjadi hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai slah satu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.
Menurut pendapat yang lain, hipotesis adalah suatu dugaan yang palin
memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian dengan jawaban
sementara ini pada prinsipnya bermanfaat membantu mahasiswa agar proses
penelitiannya lebih terarah.
Hipotesis juga dapat diartikan bahwa tiap pernyataan tentang suatu hal yang
bersifat sementara yang belom dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Menurut ahli yang bernama Burg, hipotesis adalah suatu dugaan jawaban yang
harus memenuhi beberapa persyaratan yakni :
1) Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas.
2) Hipotesis dengan nyata menunjukkan hubungan antara dua atau lebih variable.
3) Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atu hasil
penelitian yang relevan.
B. Jenis-Jenis Hipotesis
Hipotesis dapat dibedakan menurut bentuknya menjadi tiga, yaitu :
1) Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris.
Banyak diantaranya pernyataan yang bersifat umum itu telah diketahui dan
diakui kebenarannya oleh Orang banyak, Misalnya : Orang minagkabau banyak
yang merantau, sedangkan orang jawa sangat terikat kepda kampong
halamannya.
2) Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal

Dunia kenyataan ini sangat kompleks dan untuk mempelajarinya metode


atau tipe ide-ide merupakan alat yang sangat membantu, Misalnya : Pendidikan
dengan anak.
3) Hipotesis yang mencari hubungan antara sejumlah variable
Hipotesis ini lebih abstrak daripada kedua jenis hipotesis sebelumnya, dan
menurut bentuknya hipotesis ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a) Hipotesis kerja
Biasanya seorang peneliti memilih hipotesis yang benar, sedangkan
kebenaran hipotesis itu harus diguktikan. Sementara itu ia harus bekerja
dengan hipotesis itu dan karena itu disebut hipotesis kerja atau hipotesis
peneletian. Ada kemungkinan hipotesis itu mengalami perubahan
sepanjang jalannya penelitian itu.
b) Hipotesis nol
Disebut hipotesis nol sebab menganggap hipotesis itu tidak benar
sama sekali, jadi berisi kosong. Jadi kalau hipotesis itu berbunyi Orang
minangkabau perantau maka dengan hipotesis nol dikatakan bahwa
Orang minangkabau bukan perantau . bila tidak terbukti bahwa Orang
minangkabau bukan perantau maka hipotesis Orang minagkabau
perantau itu benar.
c) Hipotesis statistic
Hipotesis statistic menyatakan hasil observasi tentang populasi
(manusia atau benda) dalam bentuk kuantitatif.
Misalnya kita duga bahwa pendapatan buruh pria (kelompo A) disebuah
perusahaan lebih banyak daripada buruh wanita (kelompok B). pendapatan
buruh pria dapat dinyatakan sebagai XP dan rata-rata pendapatan burh
wanita XW. Maka perbedaan p-endapatan rata-rata dinyatakan sebcara
simbolis sebagai XP-XW.
Kita dapat mengajukan hipotesis (H) bahwa pendapatan rata-rata
antara buruh pria dan wanita berbeda sebagai H : XP = XW. Bila kita
menggunakan hipotesis nol (Ho) maka dinyatakan sebagai berikut Ho :
XP-XW.
Bila kita mengajukan hipotesis (H) bahwa pendapatan buruh pria
lebih banyak daripada pendapatan buruh wanita kita dapat melambangkan
sebagai berikut H:XP>XW dan hipotesis nolnya sebagai Ho:XPXW.
C. Menguji Hipotesis
Suatu hipotesis harus diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa
yang dapat diamati dan apa yang dpat di ukur, untuk ini peneliti harus mencari situasi

atau lapangan empiris yang memberi data yang diperlukan. Tidak selalu mudah
memperoleh sampel yang didapat dan memberi data. Seperti halnya untuk meneliti
kesejahteraan guru, perusahaan harus diperoleh dahulu dari pemilik atau pemimpinnya.
Ada lagi kesulitan-kesulitan yang diatas untuk memperoleh lapangfan empiris guna
mengetes hipotesis kita. Tentu saja seorang penyelidik harus jujur, jangan memanipulasi
data dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai wahana untuk mencari kebenaran
sampel.
Misalnya kita ingin mencari tinggi rata-rata badan mahasiswa Indonesia .
sebenarnya kita hrus mengukur tinggi badan semua mahasiswa, jadi seluruh populasi.
Akan tetapi oleh sebab usaha itu terlampau banyak memakan usaha, waktu, biaya, dan
tenaga selain dari itu tidak perlu melakukan demikian, kita hanya mengambil sebagian
saja sebagai sampel.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipotesis dapat diartika sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis memiliki beberapa jenis :
1) Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris.
2) Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal
3) Hipotesis yang mencari hubungan antara sejumlah variable yang terbagi
menjadi tiga diantaranya :
a) Hipotesis kerja
b) Hipotesis nol
c) Hipotesis statistic
Cara menguji hipotesis disini ada benar tidaknya hipotesis, tidak ada
hubungannya dengan terbukti dan tidaknya hipotesis tersebut. Maka perlu adanya
pembuktian secara langsung baik secar pengambilan sampel interviu atau yang lainnya.
B. Saran-Saran
Penulsi mengharapkan agar apa yang sudah dijelaskan diatas dapat difahami
oleh pembaca. Selanjutnya kritik dan sran dari pembaca sebagai pembangun sangat
diharapkan guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : P.T Rineka Cipta.


Tritan, Hariwijaya. 2008. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. Yogyakarta : Tugu Publisher.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Afabeta.
Karisam, Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian. Malang : UIN Malang Press.
Yahya, Islachuddin. 2007. Tehnik Penulisan Kerangka Ilmiah. Surabaya : PN. Surya Jaya Raya.
Nasution. 2007. Metode Research. Jakarta : P.T Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai