Anda di halaman 1dari 3

Lima Aksi Menuju Bahagia, Instan!

THURSDAY, 18 MARCH, 2010


POSTED BY LEX DEPRAXIS

Lex, kenapa ya gue kok jarang merasa bahagia, kayaknya gampang naik-turun sama situasi, jadinya
gue capek dan pengen ngeluh terus. Tolong hipnotis gue dong supaya sembuh, pinta seorang
sahabat dengan wajah layu dan tatapan kucing Shrek. Sembuh? jawab saya, Siapa bilang
elo sakit? Jadi buat apa dihipnotis? Elo cuman belum ngelakuin rahasia instan yang bisa bikin
elo bahagia.. Ia menahan napas, berharap saya segera melanjutkan penjelasan kalimat tersebut. Oh
Anda juga? Bagus, teruskan membaca..
Saya sudah jelaskan tempo hari bahwa materialisme dan kekayaan tidak pernah menjadi rahasia
dari kebahagiaan. Orang yang bekerja demi kemapanan hidup justru akan menemukan dirinya tidak
bahagia. Richard Layar menulis dalam bukunya, Happiness: Lessons From A New Science, bahwa
sekalipun Indonesia secara rata-rata angka gaji tahunan hanya 1/10 dari Amerika Serikat, namun
survei terbaru menunjukkan tingkat kebahagiaan kita cukup sebanding dengan orang-orang bule di
sana.
Kebahagiaan adalah by-product, atau hasil atau efek, dari sebuah hidup yang bermakna, setidaknya
itulah definisi saya. Tapi jika Anda terlalu malas atau terlalu sibuk untuk berfilosofis seperti itu,
Anda bisa meniru lima tindakan saya untuk menciptakan rasa bahagia dengan instan. Jika Anda
skeptis, tidak masalah.. itu sebabnya saya sertakan kutipan pendukung keilmiahannya. Baca,
lakukan, dan nikmati hasilnya

1 ) Membuat senyuman di bibir. Sekalipun Anda mungkin memaksakan diri, otak Anda
tidak bisa membedakan senyum sungguhan dan senyum pura-pura karena keduanya
membutuhkan jaringan otot yang sama. Akibatnya, gerakan otot itu akan memicu otak
melepaskan hormon endorfin yang membuat Anda lebih ringan, lepas, dan bahagia. Dalam
bukunya, Blink, Malcom Gladwell mengkonfirmasi ini dengan menceritakan hasil penelitian
bahwa Anda bisa merasa instan bahagia dengan memberikan senyum dan mendorong otot
tubuh lainnya seperti ketika sedang merasa bahagia: In one experiment, two groups of
people were shown the same cartoons. One group watched the cartoons while a device held
their mouths in a stretched position similar to a smile. The smiling group invariably found
the cartoons funnier. Translation: if you need a lift, just try smiling. We can also cause
ourselves to feel emotions when we imitate the facial expressions associated with them.

2) Berciuman. Ciuman yang hangat (dan juga panas!) dapat menghembuskan angin yang
mengusir masalah Anda dan menyejukkan pada jiwa Anda. Ini hampir sama dengan efek

senyuman di atas yangdisampaikan oleh Michelle Kay Mcnabb, seorang stress consultant,
berikut ini, When your mouth is in a kissing position, youre almost smiling and, as our
emotions and body language are so closely linked, its almost impossible to smile and feel
tense at the same time. Also, your breathing becomes deeper and your eyes close when you
kiss in the way that you do when you relax. Its a perfect way to shut out the world. Bukan
saja Anda yang menjadi bahagia, pasangan Anda juga tentunya akan merasakan hal yang
sama.

3) Berbagi kebaikan dan menolong orang lain. Bahasa kerennya adalah


bersikap altruis. Stephen G. Post, seorang profesor di Case Western Reserve University
School of Medicine, bekerja sama dengan The Institute For Research On Unlimited
Love menyelenggarakan 50 buah riset dengan hasil kesimpulan sebagai berikut, Helping a
neighbor, volunteering, or donating goods and services results in a helpers high and you
get more health benefits than you would from exercise or quitting smoking. Listening to a
friend, passing on your skills, celebrating others successes, and forgiveness also contribute
to happiness. Saya pribadi punya satu kebiasaan kecil sehubungan prinsip ini: jika sedang
stress, saya akan mentraktir orang makan. Saya bahagia, mereka kenyang dan bahagia,
semua senang.

4) Olahraga. Jujur saja, saya paling malas melakukan poin ini dibanding poin lainnya,
namun efek bahagia yang didapatkan terasa berdurasi jauh lebih panjang dan tahan lama.
Silakan pilih sendiri olahraga yang paling mudah dilakukan sesuai dengan situasi; saya
pribadi biasanya memilih sit-up atau push-up. Richard Merrit dari Duke University menulis,
Exercise may be just as effective as drugs in treating depression, without all the side effects
and expense. Exercise offers a sense of happiness, accomplishment and opportunity for
social interaction, releases feel-good endorphins, and boosts self-esteem. Kemarin malam,
seorang sahabat saya, Loop V, juga menjelaskan bahwa kegiatan olah tubuh akan memacu
jantung untuk lebih banyak menarik oksigen yang dapat membuat pikiran terkendali dan
tenang. Jadi jangan anggap sepele aktivitas ini, oke?

5) Memberikan uang pada orang. Ah, ini satu lagi kebiasaan aneh saya dari dulu. Saya
sering sekali bepergian dengan taksi. Jika suatu saat saya dilanda mood buruk, setelah
membayar taksi sesuai argo ketika sampai di tujuan, saya akan berpura-pura menemukan
uang lima puluh ribu tergeletak di dasar kaki dan memberikannya kepada sang supir. Saya
sengaja menggunakan skenario itu supaya sang sopir tidak merasa itu adalah uang dari saya
dan dia juga tidak bisa menolak karena penumpang sebelumnya entah berada di mana. Uang
yang mungkin tidak seberapa buat saya, namun sangat berarti bagi para pengemudi taksi itu.
Elizabeth Dunn, seorang peneliti dan psikolog di University of British
Columbiamengkonfirmasi perilaku ini, Those who spend money on others reported much
greater happiness than those who spend it on themselves. Kebiasaan saya di atas adalah

penggabungan penelitian itu dengan konsep altruisme sebelumnya. Sederhana, cepat, dan
jauh lebih murah daripada pergi ke psikolog.

Sembari saya menjelaskan hal-hal di atas pada sahabat saya, dia tidak henti-hentinya tersenyum
sambil menggeleng-gelengkan kepala. Canggih, elo sih emang ngga ada matinya kalo soal beginian.
Oke deh, gue akan coba lakuin itu deh mulai besok! ujarnya. Raut wajahnya yang layu kusam
berbeban berat mendadak sirna, digantikan dengan keceriaan anak kecil yang menemukan mainan
baru.
Lama banget nunggu besok. Elo udah ngelakuin poin nomor satu kok sekarang, sentil saya dengan
ringan.
Dia tertegun sebentar, berusaha mengingat-ingat dan langsung kembali tersenyum dengan sangat
lebar. Ah iya juga, wah simpel and instan banget yah.. Thanks berat, bro, gue juga jadi punya
pegangan yang praktis sekarang, ucapnya sambil menyudahi pembicaraan dan mentraktir saya
makan di Hanamasa. Dan bener kata elo tadi, ngga perlu pake hipnotis supaya bisa happy!
Dia benar, saya tidak menghipnotisnya supaya merasa bahagia. Saya menghipnotisnya supaya.. ah
Anda pasti sudah mengerti.

Saya harap dia tidak baca artikel ini.

Selamat praktek kelima poin di atas dan kabarkan hasilnya!


Salam revolusi cinta,

Anda mungkin juga menyukai

  • Management Proyek
    Management Proyek
    Dokumen23 halaman
    Management Proyek
    perkinstop2000
    Belum ada peringkat
  • Materi Teori Kapal
    Materi Teori Kapal
    Dokumen30 halaman
    Materi Teori Kapal
    Mursalin
    Belum ada peringkat
  • Jenis Jenis Bahan Bakar
    Jenis Jenis Bahan Bakar
    Dokumen12 halaman
    Jenis Jenis Bahan Bakar
    Jean Frazier
    Belum ada peringkat
  • Las Tig A
    Las Tig A
    Dokumen97 halaman
    Las Tig A
    Dika Anggara
    Belum ada peringkat
  • KWN Rheza
    KWN Rheza
    Dokumen6 halaman
    KWN Rheza
    Rheza Satria Ryadenata
    Belum ada peringkat
  • TPK Fiks
    TPK Fiks
    Dokumen7 halaman
    TPK Fiks
    Rheza Satria Ryadenata
    Belum ada peringkat
  • Build Muscle
    Build Muscle
    Dokumen5 halaman
    Build Muscle
    Rheza Satria Ryadenata
    Belum ada peringkat
  • Curhatan Penulis
    Curhatan Penulis
    Dokumen8 halaman
    Curhatan Penulis
    Rheza Satria Ryadenata
    Belum ada peringkat
  • Ferry
    Ferry
    Dokumen2 halaman
    Ferry
    Rheza Satria Ryadenata
    Belum ada peringkat
  • Asal Usul Banyuwangi
    Asal Usul Banyuwangi
    Dokumen2 halaman
    Asal Usul Banyuwangi
    Rheza Satria Ryadenata
    Belum ada peringkat